• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL MANUAL TERAPI II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPIS PROGRAM PROFESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL MANUAL TERAPI II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPIS PROGRAM PROFESI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

MODUL MANUAL TERAPI II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

(2)

ii

VISI DAN MISI FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI

Visi Fakultas Keperawatan

Menjadi program studi yang unggul dan excellent service dalam bidang fisioterapi khususnya manual terapi di tingkat nasional dan regional Asia pada tahun 2022.

Misi Fakultas Keperawatan

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan berbagai fasilitas belajar, metode, dan sistem pembelajaran kelas dan praktik (laboratorium, RS, dan pelayanan kesehatan lainnya) sehingga menghasilkan karakter yang unggul, kompeten dan excellent service.

2. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan program riset keperawatan dan fisioterapi di tingkat lokal maupun nasional dengan menggunakan pendekatan riset kolaboratif dalam bidang ilmu keperawatan dan fisioterapi.

3. Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di tingkat nasional bahkan kawasan regional Asia dengan menekankan upaya pendekatan

preventive health science.

4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.

(3)

iii

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROGRAM PROFESI

Visi Program Profesi Fisioterapi

Menjadi program studi yang unggul dan excellent service dalam bidang fisioterapi khususnya manual terapi di tingkat nasional dan regional Asia pada tahun 2022.

Misi Program Profesi Fisioterapi

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan berbagai fasilitas belajar, tools, metode, dan sistem pembelajaran kelas dan praktik di laboratorium dan lapangan

2. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan program riset dibidang fisioterapi yang difokuskan pada masalah manual terapi dengan menggunakan pendekatan riset dalam bidang fisioterapi.

3. Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk menyelesaikan berbagai permasalahan fisioterapi.

4. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan, pelayanan, organisasi, dan stakeholder baik dalam maupun luar negeri.

(4)

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Modul praktik bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Dalam rangka proses pembelajaran praktik dan untuk mencapai kompetensi sebagai seorang bidan, maka di setiap semester mengharuskan mahasiwa profesi fisioterapi untuk mengikuti praktik yang dilaksanakan di lahan praktik sesuai dengan ketentuan kurikulum di Program studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk pakam.

Buku panduan praktik ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktik sehingga dapat membantu mahasiswa profesi bidan dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktik serta pembuatan laporan praktik yang lebih baik, terarah, dan terencana. Dalam buku panduan ini masih terdapat banyak kekurangan, namun harapan kami buku ini dapat dipakai sebagai acuan bagi pembimbing dan mahasiswa dalam mencapai tujuan sesuai dengan kompetensi dan kami juga terus berbenah diri untuk mencapai yang lebih baik.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penerbitan buku pedoman ini, kami ucapkan terima kasih.

(5)

5

DAFTAR ISI

VISI MISI FAKULTAS

VISI MISI PROGRAM STUDI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1. LBP Akibat Kerja ... 6

2. Neck Pain Akibat Kerja ... 9

3. Luka Bakar ... 14

4. Gangguan Postur scoliosis ... 15

5. CTS ... 17

6. Neck Pain ... 22

7. LBP Pasca Melahirkan ... 25

8. Dislokasi ... 27

(6)

6

MODUL MANUAL THERAPY II

1. LBP Akibat Kerja

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dapat dirasakan di daerah bagian punggung bawah. Dapat berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular bahkan sampai pada nyeri dari keduanya.

Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus Low Back Pain kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(7)

7

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

Intervensi Fisioterapi

Manual Therapy: menurunkan nyeri dan Manipulasi.

a).William Fleksi Exercise

Suatu metode latihan yang ditujukan pada pasien dengan keluhan kondisi low back pain (lbp) yang disebabkan oleh beberapa faktor.

b). Mc Kenzie Exercise

Teknik latihan dengan gerakan badan ekstensi, dengan tujuan: penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi lumbosacralis serta dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot hingga struktur jaringan yang spesifik.

Efek terapeutik yang diberikan adalah:

1. mengurangi limitasi range of motion (ROM)

2. memulihkan mobilitas dan fungsi lumbal dengan menghilangkan stress pada otot

3. mengembalikan posisi mobile segment keposisi awal

4. rileksasi otot yang spasme dengan mengulur dan memperbaiki postur.

c). Stretching Low Back Muscle

posisi awal, kedua tangan diletakkan di depan tubuh mendekati dinding perut, sejalan dengan itu angkat kepala dan bahu ke arah depan

(8)

8

seoah-olah mencium lutut. Fleksikan panggul secara penuh tahan hingga 5 detik dan diulangi kembali.

Exercise :

• Meningkatkan dan mempertahankan rentang sendi (ROM = Range of

Motion); pada vertebra dengan Gonio meter

• Meningkatkan fleksibilitas sendi vertebra dengan midline • Mengajar kembali (re-edukasi) dan menguatkar otot; • Meningkatkan ketahanan statik dan dinamik;

• Memungkinkan sendi berfungsi secara biomekanik lebih baik; • Meningkatkan fungsi menyeluruh dan rasa-nyaman penderita.

(9)

9 2. Neck Pain Akibat Kerja

Neck Pain adalahsuatu titik nyeri yang hipersensitif pada bagian otot dan fascia yang menegang yang menimbulkan nyeri setempat jika di tekan dan memberikan nyeri yang spesifik. Nyeri yang disebabkan karena aktifnya trigger pointspasme yang berlebihan pada otot yang ditandai dengan meningkatnya aktifitas motorik, sensorik otonom yang terkumpul menjadi suatu titik pada otot dan jelas terlokasinya dengan diameter kurang lebih 1 cm.

Neck Pain biasa terjadi karena microtrauma berulang, trauma

langsung, strain, ergonomi kerja yang buruk, kebiasaan sikap dan postur tubuh yang sangat jelek. Keadaan ini akan mengurangi ekstensibilitas,

elastisitas,dan kontraktilitas pada otot. Dengan adanya nyeri, penderita

cenderung membatasi gerakan yang dapat memicu nyeri. Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus neck kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(10)

10

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

Intervensi Fisioterapi a).Mc Kenzie pada Neck

Teknik latihan dengan gerakan neck ekstensi, dengan tujuan: penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi sevikalis serta dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot hingga struktur jaringan yang spesifik.

Efek terapeutik yang diberikan adalah:

1. mengurangi limitasi range of motion (ROM)

2. memulihkan mobilitas dan fungsi neck dengan menghilangkan stress pada otot

3. mengembalikan posisi mobile segment keposisi awal

4. rileksasi otot yang spasme dengan mengulur dan memperbaiki postur.

b). Ischemic Compresion

Ischemic Compression adalah manual terapi dengan aplikasi langsung

yang juga tekniknya menggunakan penekanan pada trigger point dengan kekuatan cukup dan durasi waktu tertentu, untuk memperhambat aliran darah dan meredakan ketegangan pada otot.

Prosedur pelaksanaan Ischemic Compression

a. Posisikan pasien senyaman mungkin, terapis berdiri di belakang pasien, kemudian mempalpasi trigger point point pada otot upper

(11)

11

b. Dalam teknik ini, terapis akan menempatkan jempol dan telunjuk di atas trigger point aktif. Penerapan tekanan awalnya secara intermitten dan pertahankan tekanan sampai pelepasan ketegangan berkurang. c. Pastikan bahwa pasien tetap berada pada ambang batas toleransi rasa

sakitnya, kemudian tekananan secara bertahap dilepaskan dengan beberapa goresan effleurage (Ravichandran et al, 2016).

Dosis Pelaksanaan

Ischemic compression dosis yang diterapkan:

a. Intensitas : lakukan 3 kali pengulangan dengan tekanan hingga pada batasnyeri (sub pain).

b. Durasi : 30 detik penekanan, diikuti masa istirahat 10 detik, ketika pasien mengungkapkan nyeri telah berkurang, atau sampai terasa otot mulai rileks. Perlahan-lahan lepaskan tekanan kemudian berikan sedikit effleurage strokes untuk menghambat area agar tidak terjadi nyeri lanjutan.

c). Contract Rilex Stretching

Contract relax stretching merupakan metode terapi dengan tekhnik

mobilisasi tidak langsung pada persendian, dimana mobilisasi ini penting,karena keterbatasan gerak yang terjadi pada sendi atau terkuncinya persendian mengakibatkan terjadinya respon aktif pada otot sekitar sendi menjadi spasme.

Prosedur Pelaksanaan Tekhnik Contract Relax

Prosedur pelaksanaan tekhnik contract relax strecthingyang penulis lakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(12)

12 1. Persiapan pasien

a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur dan tujuan dari intervensi

contract relax strecthing.

b. Daerah yang akan diberikan intervensi harus bebas dari pakaian. c. Atur posisi pasien sesuai dengan daerah tubuh yang akan

diterapi,pada kondisi nyeri pada otot upper trapezius,pasien dengan posisi duduk ataupun tidur terlentang,pastikan posisi pasien nyaman. 2. Penatalaksanaan

a. Otot diulur pada batas akhir hambatan gerak tanpa terasa terulur dengan memposisikan kepala side fleksi kanan atau kiri.

b. Lalu kontraksikan 6 detik melawan tahanan sampai batas nyeri (sub

pain).

c. Rileks dan berikan stretching selama 9 detik sampai batas nyeri d. Rileksasikan selama 20 hitungan detik, Ulangi gerakan dalam 5 kali

pengulangan.

3. Dosis Contract Relax Strecthing

a. Intensitas : lakukan 5 kali pengulangan gerakan dengan tekanan dari

stretching hingga pada batas nyeri (sub pain).

b. Durasi : 6 detik kontraksi,9 detik stretching,20 detik rileksasi. c. Frekuensi : 3 kali seminggu.

(13)

13 3. Luka Bakar

Luka bakar adalah cidera terhadap jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan panas kering (api), panas lembab (uap atau cairan panas), kimiawi (seperti bahan-bahan koresif) dan lainnya.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. Persiapan pasien

a) mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

b) mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (fisioterapi)

2. Penatalaksanaan

a) Mencuci luka bakar dengan cairan NaCl 0,9%yang sudah dicampur dengan disenfektan.

b) Mengeringkan luka bakar dengan menggunakan kassa steril

c) Kemudian berikan salf pada luka bakar sesuai dengan program pengobatan.

d) setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

(14)

14 Intervensi Fisioterapi

1. Terapi Latihan

Ressisted exercise yaitu merupakan bagian dari active exercise

dengan dinamik atau statik kontraksi otot dengan tahanan dari luar. Tahanan dari luar bisa dengan manual atau dengan mekanik.

Pelaksanaan terapi a) Stretching

Untuk mencegah kontraktur / penarikan anggota gerak, efektif dilakukan sampai skar memutih.

b) Srenghtning

Untuk mencegah kelemahan alat gerak karena imobilisasi yang lama

c) Endurance

Untuk mencegah atropi dan penurunan daya tahan otot d) Latihan gerak koordinasi

Latihan ini bertujuan untuk peningkatak keterampilan sehari hari

(15)

15 4. Gangguan Posture Scoliosis

Scoliosis adalah keadaan melengkungnya tulang belakang seperti huruf ’S’ dan ”C”, dimana intervertebral discs dan tulang vertebra retak sehingga tampak adanay keabnormalan pada tulang vertebra.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus Scoliosis kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

Intervensi Fisioterapi Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama brace. Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah :

1. Pada kunjungan pertama, ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40derajat

2. Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat.Jenis dari alat orthosis ini antara lain :

(16)

16 1. Milwaukee

2. Boston

3. Charleston bending brace Swimming atau Berenang:

Berenang mungkin akan lebih baik untuk nyeri yang dialami penderita scoliosis dan juga merupakan salah satu perbaikan posture tubuh juga bagi penderita scoliosis ini.

(17)

17 5. CTS (Carpal Tunnel Syndrome)

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah merupakan keadaan

dimana terjadi penekanan neurophaty pada nervus medianus dalam pergelangan tangan. Nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal tepatnya di bawah fleksor retinakulum ( ligament carpi

transversum). Hal ini juga menyebkan terjadinya penekanan pada arteri

dan vena (De Wolf,1994).

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus pada Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

(18)

18 Intervensi Fisioterapi

2. Terapi Latihan

Ressisted exercise yaitu merupakan bagian dari active exercise

dengan dinamik atau statik kontraksi otot dengan tahanan dari luar. Tahanan dari luar bisa dengan manual atau dengan mekanik.

a. Pelaksanaan Terapi

1) Gerakan dorsi fleksi dan palmar fleksi

Posisi pasien duduk nyaman dan lengan bawah tersangga penuh. Latihan diberikan pada pergelangan tangan kanan dan kiri. Terapis menstabilisasi pada pergelangan tangan kemudian pasien diminta menggerakkan kearah dorsal dan palmar fleksi dan terapis memberi tahanan kearah palmar dan dorsal tangan. Pertahankan selama 7 hitungan kemudian hitungan ke-8 pasien rileks. Tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien dengan pengulangan 8 – 10 kali (Bates, 1992).

(19)

19

Gambar 3.5 Gerakan Palmar Fleksi (De Wolf, 1994) 2) Gerakan ulnar deviasi dan radial deviasi a) Gerakan ulnar deviasi

Posisi pasien duduk nyaman dan lengan bawah tersangga penuh dan pronasi dalam posisi netral. Latihan diberikan pada pergelangan tangan kanan dan kiri.Terapis memfiksasi pada distal lengan bawah dan pasien diminta menggerakkan tangan ke ulnar dan terapis memberi tahanan kearah dorsal tangan. Pertahankan selama 7 hitungan kemudian hitungan ke-8 pasien rileks. Tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, dengan pengulangan 8 – 10 kali (Bates, 1992).

(20)

20 b) Gerakan radial deviasi

Posisi pasien duduk nyaman dan lengan bawah tersangga penuh dan pronasi dalam posisi netral. Latihan diberikan pada pergelangan tangan kanan dan kiri Terapis memfiksasi pada distal lengan bawah dan pasien diminta menggerakkan tangan ke radial deviasi dan terapis memberi tahanan kearah ulnar tangan pertahankan selama 7 hitungan kemudian hitungan ke-8 pasien rileks. Tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien, dengan pengulangan 8 – 10 kali (Bates, 1992).

3. Stertching Nervus Medianus

Stretching nervus medianus guna untuk peregangan pada syaraf sehingga jebakan nervus akan mengalami peregangan dan pengurang nyeri akibat parasthesia atau kesemutan.

(21)

21 6. Neck Pain

Neck Pain adalahsuatu titik nyeri yang hipersensitif pada bagian otot dan fascia yang menegang yang menimbulkan nyeri setempat jika di tekan dan memberikan nyeri yang spesifik. Nyeri yang disebabkan karena aktifnya trigger pointspasme yang berlebihan pada otot yang ditandai dengan meningkatnya aktifitas motorik, sensorik otonom yang terkumpul menjadi suatu titik pada otot dan jelas terlokasinya dengan diameter kurang lebih 1 cm.

Neck Pain biasa terjadi karena microtrauma berulang, trauma

langsung, strain, ergonomi kerja yang buruk, kebiasaan sikap dan postur tubuh yang sangat jelek. Keadaan ini akan mengurangi ekstensibilitas,

elastisitas,dan kontraktilitas pada otot. Dengan adanya nyeri, penderita

cenderung membatasi gerakan yang dapat memicu nyeri. Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus neck kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(22)

22

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

Intervensi Fisioterapi a).Mc Kenzie pada Neck

Teknik latihan dengan gerakan neck ekstensi, dengan tujuan: penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi sevikalis serta dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot hingga struktur jaringan yang spesifik.

Efek terapeutik yang diberikan adalah:

5. mengurangi limitasi range of motion (ROM)

6. memulihkan mobilitas dan fungsi neck dengan menghilangkan stress pada otot

7. mengembalikan posisi mobile segment keposisi awal

8. rileksasi otot yang spasme dengan mengulur dan memperbaiki postur.

b). Ischemic Compresion

Ischemic Compression adalah manual terapi dengan aplikasi langsung

yang juga tekniknya menggunakan penekanan pada trigger point dengan kekuatan cukup dan durasi waktu tertentu, untuk memperhambat aliran darah dan meredakan ketegangan pada otot.

Prosedur pelaksanaan Ischemic Compression

d. Posisikan pasien senyaman mungkin, terapis berdiri di belakang pasien, kemudian mempalpasi trigger point point pada otot upper

(23)

23

e. Dalam teknik ini, terapis akan menempatkan jempol dan telunjuk di atas trigger point aktif. Penerapan tekanan awalnya secara intermitten dan pertahankan tekanan sampai pelepasan ketegangan berkurang. f. Pastikan bahwa pasien tetap berada pada ambang batas toleransi rasa

sakitnya, kemudian tekananan secara bertahap dilepaskan dengan beberapa goresan effleurage (Ravichandran et al, 2016).

Dosis Pelaksanaan

Ischemic compression dosis yang diterapkan:

c. Intensitas : lakukan 3 kali pengulangan dengan tekanan hingga pada batasnyeri (sub pain).

d. Durasi : 30 detik penekanan, diikuti masa istirahat 10 detik, ketika pasien mengungkapkan nyeri telah berkurang, atau sampai terasa otot mulai rileks. Perlahan-lahan lepaskan tekanan kemudian berikan sedikit effleurage strokes untuk menghambat area agar tidak terjadi nyeri lanjutan.

c). Contract Rilex Stretching

Contract relax stretching merupakan metode terapi dengan tekhnik

mobilisasi tidak langsung pada persendian, dimana mobilisasi ini penting,karena keterbatasan gerak yang terjadi pada sendi atau terkuncinya persendian mengakibatkan terjadinya respon aktif pada otot sekitar sendi menjadi spasme.

Prosedur Pelaksanaan Tekhnik Contract Relax

Prosedur pelaksanaan tekhnik contract relax strecthingyang penulis lakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(24)

24 1. Persiapan pasien

a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur dan tujuan dari intervensi

contract relax strecthing.

b. Daerah yang akan diberikan intervensi harus bebas dari pakaian. c. Atur posisi pasien sesuai dengan daerah tubuh yang akan

diterapi,pada kondisi nyeri pada otot upper trapezius,pasien dengan posisi duduk ataupun tidur terlentang,pastikan posisi pasien nyaman. 2. Penatalaksanaan

a. Otot diulur pada batas akhir hambatan gerak tanpa terasa terulur dengan memposisikan kepala side fleksi kanan atau kiri.

b. Lalu kontraksikan 6 detik melawan tahanan sampai batas nyeri (sub

pain).

c. Rileks dan berikan stretching selama 9 detik sampai batas nyeri d. Rileksasikan selama 20 hitungan detik, Ulangi gerakan dalam 5 kali

pengulangan.

3. Dosis Contract Relax Strecthing

a. Intensitas : lakukan 5 kali pengulangan gerakan dengan tekanan dari

stretching hingga pada batas nyeri (sub pain).

b. Durasi : 6 detik kontraksi,9 detik stretching,20 detik rileksasi. c. Frekuensi : 3 kali seminggu.

(25)

25

7. Keluhan Low Back Pain (LBP) pasca Melahirkan

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dapat dirasakan di daerah bagian punggung bawah. Dapat berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular bahkan sampai pada nyeri dari keduanya.

Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

(b). mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

(c). Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien (d). menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

(e). melakukan test-test Khusus Low Back Pain kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(f). setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

(26)

26 Intervensi Fisioterapi

Manual Therapy: menurunkan nyeri dan Manipulasi.

a).William Fleksi Exercise

Suatu metode latihan yang ditujukan pada pasien dengan keluhan kondisi low back pain (lbp) yang disebabkan oleh beberapa faktor.

b). Mc Kenzie Exercise

Teknik latihan dengan gerakan badan ekstensi, dengan tujuan: penguatan dan peregangan otot ekstensor dan fleksor sendi lumbosacralis serta dapat mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot hingga struktur jaringan yang spesifik.

Efek terapeutik yang diberikan adalah:

5. mengurangi limitasi range of motion (ROM)

6. memulihkan mobilitas dan fungsi lumbal dengan menghilangkan stress pada otot

7. mengembalikan posisi mobile segment keposisi awal

8. rileksasi otot yang spasme dengan mengulur dan memperbaiki postur.

c). Stretching Low Back Muscle

posisi awal, kedua tangan diletakkan di depan tubuh mendekati dinding perut, sejalan dengan itu angkat kepala dan bahu ke arah depan seoah-olah mencium lutut. Fleksikan panggul secara penuh tahan hingga 5 detik dan diulangi kembali.

(27)

27 d). Mobilisasi Dini

Mobilisasi dini diberikan pertama kali setelah post partum atau setelah melahirkan merupakan intervensi yang baik guna penurunan spasme akibat anatesia yang terjadi pada punggung dan pinggang bagian belakang. Mobilisasi dini ini juga dapat membuat pasien lebih cepat untuk perubahn gerak ke arah kanan dan ke arah kiri.

Exercise :

• Meningkatkan dan mempertahankan rentang sendi (ROM = Range of

Motion); pada vertebra dengan Gonio meter

• Meningkatkan fleksibilitas sendi vertebra dengan midline • Mengajar kembali (re-edukasi) dan menguatkar otot; • Meningkatkan ketahanan statik dan dinamik;

• Memungkinkan sendi berfungsi secara biomekanik lebih baik; • Meningkatkan fungsi menyeluruh dan rasa-nyaman penderita. 8. Dislokasi

Dislokasi adalah terjadinya pergeseran tulang dari permukaan yang disebabkan tertariknya kapsul (Preace, 2009).Dislokasi sendi terjadi ketika tulang bergeser dari posisinya pada sendi.Dislokasi sendi biasanya terjadi setelah trauma berat, yang mengganggu kemampuan ligament menahan tulang ditempatnya.(Corwin, 2007).

(28)

28 Standar Operasional Prosedur (SOP)

a) mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

b) mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

c) Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien d) menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

e) melakukan test-test Khusus dislokasi kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya. f) setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk

kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut. Intervensi Fisioterapi

1.Forced passive movement

Adalah gerakan yang terjadi oleh karena kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja otot tubuh itu sendiri tetapi pada akhirnya gerakan diberikan penekanan. Gerakan ini bertujuan:

a. mengurangi pembentukan perlengketan jaringan lunak, b. menjaga elastisitas jaringan,

c. mengurangi kontraktur, d. mengurangi nyeri

(29)

29 2. Contract Rilex Stretching

Contract relax stretching merupakan metode terapi dengan tekhnik

mobilisasi tidak langsung pada persendian, dimana mobilisasi ini penting, karena keterbatasan gerak yang terjadi pada sendi atau terkuncinya persendian mengakibatkan terjadinya respon aktif pada otot sekitar sendi menjadi spasme.

9. Fraktur

Fraktur/Patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan/tulang rawan yang ditentukan sesuai jenis dan luasnya yang bisa terjadi akibat trauma langsung dan trauma tidak langsung.Adapun penyabab trauma langsung adalah benturan pada tulang mengakibatkan fraktur ditempat tersebut.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a). mengucapkan salam, memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien, dan meminta persetujuan pasien secara lisan

b) mengatur posisi pasien yang nyaman, area yang diperiksa mudah dijangkau dan pemeriksa (Fisioterapi)

c) Mengkomunikasikan tentang tujuan pemeriksaan keluhan pasien

d) menjelaskan form pemeriksaan kepada pasien

e) melakukan test-test Khusus dislokasi kepada pasien dan berikan penjelasan kepada pasien mengenai test khusus ini, guna mempermudah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya.

(30)

30

f) setelah selesai pemeriksaan khusus, persilahkan pasien untuk kembali ke bed guna pemberian intervensi lebih lanjut.

Intervensi Fisioterapi

a)

Passive movement

adalah suatu latihan yang digunakan dengan gerakan. Gerakan dihasilkan oleh tenaga/kekuatan dari luar tanpa adanya kontraksi otot atau aktifitas otot.Semua gerakan dilakukan sampai batas nyeri atau toleransi pasien.Efek pada latihan ini adalah memperlancar sirkulasi darah, relaksasi otot, memelihara dan meningkatkan LGS, mencegah pemendekan otot, mencegah perlengketan jaringan.Tiap gerakan dilakukan sampai batas nyeri pasien.

b)

Active movement

merupakan gerak yang dilakukan oleh otot-otot anggota tubuh itu sendiri. Gerak yang dalam mekanisme pengurangan nyeri dapat terjadi secara reflek dan disadari. Gerak yang dilakukan secara sadar dengan perlahan dan berusaha hingga mencapai lingkup gerak penuh dan diikuti relaksasi otot akan menghasilkan penurunan nyeri. Di samping itu, gerak dapat menimbulkan ”pumping action” pada kondisi oedema sering menimbulkan keluhan nyeri, sehingga akan mendorong cairan oedema mengikuti aliran ke proximal.

(31)

Gambar

Gambar 3.4 Gerakan Dorsal Fleksi (De Wolf, 1994)
Gambar 3.5 Gerakan Palmar Fleksi (De Wolf, 1994)  2)  Gerakan ulnar deviasi dan radial deviasi  a)  Gerakan ulnar deviasi

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk penilaian terhadap ketrampilan asuhan kebidanan yang dilaukan oleh mahasiswa kepada pasien langsung untuk memberikan feedback kepada mahasiswa guna

e) Memiliki keterampilan dalam melakukan: diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit hewan. Keterampilan Umum a) Mampu merancang secara

e) Memiliki keterampilan dalam melakukan: diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit hewan. Keterampilan Umum a) Mampu merancang secara