• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON F c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON F c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK

PEMBUATAN BETON F’c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI

BINJAI

Joy Sandy Pasaribu1 dan Rahmi Karolina2 1

Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : joy_civil.eng86@yahoo.com

2

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan

ABSTRAK

Seiring dengan banyaknya pemakaian beton sebagai bahan konstruksi, secara tidak langsung memaksa para ahli beton untuk menciptakan ide – ide baru dalam penyusunan bahan pencampur beton. Beton dicampur dengan menggunakan merk semen yang berbeda, yaitu semen padang PCC dan OPC, andalas PCC dan OPC, holcim PCC, dan tigaroda PCC. Pencampuran semua merk semen tersebut pada proses pengecoran menggunakan mix design beton yang sama, hanya jenis semen dan merk nya saja berbeda. Pengujian yang dilakukan adalah waktu ikat semen untuk semua merk, kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur beton 28 hari. Dari hasil pengujian diperoleh perbedaan hasil slump yang tidak begitu signifikan, dimana nilai slum untuk semua merk dan jenis semen 12±2 cm. Dari pengujian tersebut diperoleh kuat tekan dari enam varian semen pada umur 28 hari untuk semen PCC didominasi oleh semen SP dengan nilai 23.139 Mpa sedangkan nilai terendah diperoleh oleh semen TR dengan nilai 20.999 Mpa, Sedangkan untuk semen OPC didominasi oleh semen SAI dengan nilai 25.132 Mpa, sedangkan nilai terendah diperoleh oleh semen SP dengan nilai 24.147 Mpa. Hasil pengujian kuat tarik belah beton dari enam varian semen pada umur 28 hari untuk semen PCC didominasi oleh semen SP dengan nilai 4.243 Mpa sedangkan nilai terendah diperoleh oleh semen HI dengan nilai 3.820 Mpa, sedangkan untuk semen OPC didominasi oleh semen SP dengan nilai 4.149 Mpa sedangkan nilai terendah diperoleh oleh semen SAI dengan nilai 3.979 Mpa. Dari hasil pengujian tersebut kita dapat memperoleh hasil yang membantu kita baik dalam memilih merk semen mana yang dapat digunakan dalam proses pengecoran beton. Penelitian lanjutan juga dibutuhkan untuk mendapatkan perkembangan terbaru dengan jenis semen dan merk semen yang beredar dipasaran saat ini.

Kata kunci : Beton, semen, kuat tekan dan kuat tarik.

ABSTRACT

Along with the many use of concrete as a construction material , indirectly forcing concrete experts to create ideas - new ideas in the preparation of concrete mixing ingredients . Concrete mixed with cement using different brands , namely cement and OPC desert PCC , PCC andalas and OPC , Holcim PCC , and PCC tigaroda . The cement mixing all brands in the casting process using the same concrete mix design , just kind of cement and its brands have been different . Tests performed is the time for all brands of cement belt , compressive strength and split tensile strength of concrete at the age of 28 days . From the test results obtained yield differences were not so significant slump , where the slum value for all brands and types of cement 12 ± 2 cm. Obtained from the testing of compressive strength of six variants of cement at 28 days for cement cement PCC was dominated by the SP to the value of 23 139 MPa while the lowest value obtained by TR cement with a value of 20,999 MPa , while for OPC cement cement SAI dominated by the value of 25,132 MPa , while the lowest value obtained by SP cement with a value 24 147 MPa . Split tensile strength test results of six variants cement concrete at 28 days for cement cement PCC was dominated by the SP to the value of 4,243 MPa while the lowest value obtained by HI cement with a value of 3,820 MPa , whereas for cement OPC cement is dominated by the SP to the value of 4,149 MPa while the lowest value obtained by SAI cement with a value of 3,979 MPa . From the test results we can obtain good results which help us in choosing which brand of cement that can be used in the process of casting the concrete . Further research is also needed to obtain the latest developments with the type of cement and cement brands in the market today .

(2)

1. PENDAHULUAN

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat pesat perkembangan dan pengunaannya pada pembangunan sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: mudah dibentuk, mempunyai kekuatan tekan yang cukup tinggi, serta material pembentuknya mudah didapatkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang rekayasa bangunan sipil yang struktur utamanya merupakan konstruksi beton, menuntut pengunaan mutu beton dengan kuat tekan yang tinggi. Untuk itu perlu diupayakan penelitian yang berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu beton. Bahan dasar dari beton adalah semen,pasir, kerikil, dan air dengan atau bahan tambahan (additive). Penelitian ini dititik beratkan pada penggunaan dua jenis semen yang berbeda yakni tipe semen OPC (Ordinary Portland Cement) dan PCC (Portland Compossite Cement). Adapun merk semen yang dipakai untuk tipe OPC adalah semen padang dan semen andalas. Sedangkan, untuk yang tipe PCC dipakai semen holcim, semen tiga roda, semen padang, dan semen andalas. Penelitian ini bersifat destruktif komparatif dengan mengamati tes silinder beton diameter 15 cm dan tinggi 30 cm di Laboratorium Beton Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh penggunaan berbagai merk semen dalam satu campuran beton terhadap mutu beton?

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang diharapkan dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mana perbedaan kualitas mutu beton dari masing-masing tipe dan merk semen yang dipakai untuk mendapatkan mutu beton rencana (f’c = 20 MPa) yang dihasilkan dari penggunaan semen Holcim, semen Tigaroda, semen Andalas dan semen Padang.

4. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. PEMBAHASAN

Pada tugas akhir ini membahas eksperimen pengujian semen dengan merk yang berbeda untuk mendapatkan kuat tekan rencana. Kuat tekan rencana adalah 20 Mpa dan semen yang dipakai adalah semen tipe OPC (Ordinary Portland Cement) dan PCC (Portland Compossite Cement), dimana untuk masing-masing tipe dilakukan pengujian terhadap merk semen yang berbeda. Untuk tipe OPC, merk semen yang dipakai adalah semen padang dan semen andalas sedangkan untuk tipe PCC dipakai semen Holcim, semen Tiga Roda, semen Padang, dan semen Andalas.

a) Analisis Data

= + 1,34. ... (1)

Dimana : ′ = kuat tekan beton karakteristik pada umur 28 hari (kg/cm2) ′ = kuat tekan beton rata-rata pada umur 28 hari (kg/cm2

) = standar deviasi

= ( )

b) Hasil Penelitian

Adapun masing-masing pengujian ini dilakukan untuk mengetahui masing-masing kekuatan dari merk semen yang diuji dan pengaruhnya terhadap penggunaan di lapangan. Juga untuk mengetahui perbedaan mendasar dari semen type I OPC dan PCC itu sendiri sehingga dengan mengetahui perbedaan dari kedua type semen maka secara otomatis mengetahui aplikasi dari masing-masing varian semen.

Dari hasil penelitian ini juga didapat bahwa ada 4 unsur senyawa kandungan kimia yang berperan aktif dalam kekuatan beton itu sendiri yakni senyawa Trikalsium Silikat (C3S) atau 3CaO.SiO3, Dikalsium silikat (C2S)

atau 2CaO.SiO2, Trikalsium Aluminat (C3A) atau 3CaO.Al2O3, dan Tetrakalsium aluminoferit (C4AF) atau

4CaO.Al2O3.FeO2. dimana senyawa C3S berpengaruh besar terhadap pengerasan semen terutama sebelum mencapai

15 hari, C2S berpengaruh besar terhadap pengerasan semen sebelum mencapai umur 14 hari, dan C3A berpengaruh

besar terhadap pengerasan semen sesudah 24 jam.

Dari hasil test silinder beton yang telah dilakukan di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, didapatkan hasil dari masing-masing tipe dan merk semen yang berbeda dan ditampilkan dalam bentuk tabel.

(3)

Tabel 1. Perlakuan I (Menggunakan Semen Holcim PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari).

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES UMUR (HARI) BERAT (KG) KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b -’bm)2 1 HI (PCC) 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,947 346 19,590 5,078 2 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,070 400 22,647 0,646 3 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,967 420 23,779 3,749 4 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,066 380 21,515 0,108 5 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,929 406 22,987 1,308 6 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,973 412 23,326 2,200 7 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,398 438 24,798 8,734 8 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,917 390 22,081 0,057 9 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,981 374 21,175 0,446 10 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,067 310 17,551 18,418 11 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,921 446 25,251 11,617 12 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,198 418 23,666 3,324 13 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,9 402 22,760 0,841 14 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,881 374 21,175 0,446 15 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,042 320 18,117 13,879 16 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,847 342 19,363 6,150 17 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,000 412 23,326 2,200 18 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,965 308 17,438 19,402 19 23-Feb-13 23-Mar-13 28 13,027 420 23,779 3,749 20 23-Feb-13 23-Mar-13 28 12,94 398 22,534 0,477 rata-rata 21,843 Ʃ(’b-’bm)2 102,830 = , = 2,326 f’cr = 21,843 + 1,34 (2,326) = 24,959 MPa

Tabel 2. Perlakuan II (Menggunakan Semen Tigaroda PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari)

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES UMUR (HARI) BERAT (KG) KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b-’bm)2 1 TR (PCC) 26-Feb-13 26-Mar-13 28 13,000 304 17,212 14,347 2 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,994 308 17,438 12,682 3 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,805 390 22,081 1,169 4 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,816 434 24,572 12,763 5 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,854 410 23,213 4,901 6 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,854 420 23,779 7,728 7 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,998 398 22,534 2,354 8 26-Feb-13 26-Mar-13 28 13,624 266 15,060 35,273 9 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,980 240 13,588 54,926 10 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,728 462 26,157 26,603 11 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,754 410 23,213 4,901 12 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,898 400 22,647 2,714 13 26-Feb-13 26-Mar-13 28 13,524 366 20,722 0,077 14 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,98 348 19,703 1,681 15 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,828 362 20,495 0,254 16 26-Feb-13 26-Mar-13 28 13,000 324 18,344 7,051 17 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,996 318 18,004 8,970 18 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,905 412 23,326 5,415 19 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,916 414 23,439 5,955 20 26-Feb-13 26-Mar-13 28 12,954 432 24,459 11,967 f'c 20,999 Ʃ(’b-’bm)2 221,730

(4)

= , = 3,416 f’cr = 20,999 + 1,34 (3,416) = 25,576 MPa

Tabel 3. Perlakuan III (Menggunakan Semen Padang PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari)

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES UMUR (HARI) BERAT (KG) KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b-’bm)2 1 SP (PCC) 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,975 380 21,515 2,640 2 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,988 420 23,779 0,409 3 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,964 370 20,948 4,801 4 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,111 442 25,025 3,555 5 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,070 452 25,591 6,010 6 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,972 428 24,232 1,194 7 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,933 428 24,232 1,194 8 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,112 376 21,288 3,428 9 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,018 390 22,081 1,121 10 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,796 410 23,213 0,005 11 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,872 434 24,572 2,052 12 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,833 418 23,666 0,277 13 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,022 376 21,288 3,428 14 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,000 380 21,515 2,640 15 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,896 422 23,892 0,567 16 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,974 376 21,288 3,428 17 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,978 422 23,892 0,567 18 27-Feb-13 27-Mar-13 28 12,954 376 21,288 3,428 19 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,011 412 23,326 0,035 20 27-Feb-13 27-Mar-13 28 13,05 462 26,157 9,106 f'c 23,139 Ʃ(’b-’bm)2 49,885 = , = 1,620 f’cr = 23,139 + 1,34 (1,620) = 25,309 Mpa

Tabel 4. Perlakuan IV (Menggunakan Semen Andalas PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari)

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES UMUR (HARI) BERAT (KG) KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b-’bm)2 1 SAI (PCC) 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,760 382 21,628 0,477 2 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,763 368 20,835 2,200 3 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,743 388 21,967 0,123 4 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,892 384 21,741 0,334 5 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,940 368 20,835 2,200 6 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,687 390 22,081 0,057 7 28-Feb-13 28-Mar-13 28 13,170 380 21,515 0,646 8 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,954 410 23,213 0,800 9 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,917 374 21,175 1,308 10 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,755 400 22,647 0,108 11 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,787 384 21,741 0,334 12 28-Feb-13 28-Mar-13 28 13,07 394 22,307 0,000 13 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,954 450 25,478 9,981 14 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,917 388 21,967 0,123 15 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,765 422 23,892 2,477 16 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,86 468 26,497 17,459 17 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,863 368 20,835 2,200 18 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,843 376 21,288 1,062 19 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,892 410 23,213 0,800 20 28-Feb-13 28-Mar-13 28 12,788 380 21,515 0,646 f'c 22,318 Ʃ (’b-’bm)2 43,336

(5)

= , = 1,510 f’cr = 22,318 + 1,34 (1,510) = 24,341 MPa

Tabel 5. Perlakuan V (Menggunakan Semen Padang OPC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari)

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES (HARI) UMUR BERAT (KG)

KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b-’bm)2 1 SP (OPC) 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,073 400 22,647 2,251 2 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,854 478 27,063 8,502 3 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,668 500 28,309 17,317 4 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,506 418 23,666 0,232 5 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,854 486 27,516 11,348 6 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,864 390 22,081 4,271 7 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,594 390 22,081 4,271 8 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,781 386 21,854 5,258 9 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,010 398 22,534 2,604 10 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,025 388 21,967 4,751 11 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,964 406 22,987 1,347 12 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,694 380 21,515 6,931 13 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,881 396 22,420 2,982 14 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,000 444 25,138 0,982 15 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,015 410 23,213 0,873 16 01-Mar-13 29-Mar-13 28 13,063 378 21,401 7,540 17 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,954 468 26,497 5,521 18 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,768 484 27,403 10,598 19 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,606 450 25,478 1,770 20 01-Mar-13 29-Mar-13 28 12,954 480 27,176 9,175 f'c 24,147 Ʃ(’b-’bm)2 108,522 = , = 2,389 f’cr = 24,147 + 1,34 (2,389) = 27,348 Mpa

Tabel 6. Perlakuan VI (Menggunakan Semen Andalas OPC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013. Ditest tanggal 23 Maret 2013 (Umur 28 Hari)

NO SEMEN TANGGAL CETAK TANGGAL TES UMUR (HARI) BERAT (KG) KUAT TEKAN (KN) HASIL (Mpa) (’b-’bm)2 1 SAI (OPC) 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,630 466 26,384 1,566 2 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,801 470 26,610 2,184 3 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,784 456 25,817 0,469 4 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,624 468 26,497 1,862 5 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,731 462 26,157 1,050 6 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,785 472 26,723 2,531 7 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,920 432 24,459 0,454 8 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,878 394 22,307 7,982 9 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,510 420 23,779 1,831 10 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,855 440 24,912 0,049 11 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,685 444 25,138 0,000 12 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,82 450 25,478 0,119 13 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,978 390 22,081 9,313 14 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,61 446 25,251 0,014 15 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,955 450 25,478 0,119 16 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,73 412 23,326 3,262 17 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,081 448 25,364 0,054 18 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,624 466 26,384 1,566 19 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,831 424 24,006 1,269 20 02-Mar-13 30-Mar-13 28 12,89 468 26,497 1,862 f'c 25,132 Ʃ (’b-’bm)2 37,555

(6)

= , = 1,405 f’c = 25,132 + 1,34 (1,405) = 27,018 Mpa

Dari masing-masing tipe dan merk semen yang dianalisa dari perhitungan maka dapat digambarkan suatu grafik gabungan dari masing-masing merk semen untuk tipe OPC dan PCC. Grafik seperti tergambar di bawah ini:

Dalam tugas akhir ini juga dilakukan pendekatan terhadap variasi semen yang dinyatakan dengan distribusi normal dimana masing-masing variasi semen akan dihitung nilai probabilitas(keandalannya).

Kita tidak dapat merencanakan struktur atas dasar kekuatan rata-rata. Jika demikian maka akan berarti bahwa setengah dari beton akan mempunyai kekuatan yang di bawah kekuatan rencana. Sebaliknya, kita tidak dapat memaksakan bahwa semua kekuatan harus di atas nilai rencana. Oleh karena itu tidak mungkin pada kekuatan yang terdistribusi normal. Jadi kita harus memutuskan suatu persentase yang dapat diterima di mana benda uji akan jatuh di bawah nilai rencana.

Adapun nilai Probabilitas dan Keandalan dari masing-masing merk semen adalah sebagai berikut : Sebagai contoh perhitungan diambil Semen Holcim (PCC)

Dari tabel hasil perhitungan diperoleh:

Nilai minimum kuat tekan benda uji (a) = 17,438 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji (b) = 25,251 MPa

Kuat tekan rata-rata (x) = 21,843 MPa,Standar Deviasi (Sx) = 2,326 Mpa

P ( x ≥ 20 MPa ) = 1 -  ( , , ) = 1 – [ 1 -  (0,79) ] = 1 – (1 – 0,785236) = 0,7852 = 78,52 % 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000 25,000 26,000 27,000 28,000 29,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ku a t Te ka n ( M P a) Sampel

Pengujian Kuat Tekan Beton Semen PCC

HI (PCC) ITP (PCC) SP (PCC) SAI (PCC) 21,000 21,500 22,000 22,500 23,000 23,500 24,000 24,500 25,000 25,500 26,000 26,500 27,000 27,500 28,000 28,500 29,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ku at T e ka n (M P a) Sampel

Pengujian Kuat Tekan Beton Semen OPC

SP (OPC) SAI (OPC)

(7)

Untuk nilai probabilitas(keandalan) dari masing-masing tipe dan merk semen dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Semen Holcim (PCC)  Probabilitas = 78,52 % 2) Semen Tigaroda (PCC)  Probabilitas = 61,41 % 3) Semen Padang (PCC)  Probabilitas = 97,38 % 4) Semen Andalas (PCC)  Probabilitas = 93,70 % 5) Semen Padang (OPC)  Probabilitas = 95,82 % 6) Semen Andalas (OPC)  Probabilitas = 99,99 %

Dari hasil pengujian kuat tekan dan kuat rekah beton yang dilakukan, maka dapat disimpulkan hubungan antara kuat tekan dan kuat rekah beton (split test) yakni :

Perhitungan untuk semen Holcim PCC didapat hasil sebagai berikut: fc’ = 21,843 N/mm2

fct = 3,820 N/mm2

Maka hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik beton dapat diformulasikan seperti berikut. fc’ : fct  21,843 N/mm2 : 3,820 N/mm2 = , , 21,843. = 3,820. = , , = 0,1749. = 17,49 % .

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kuat tarik beton memiliki hubungan dengan kuat tekan beton dimana dapat dinyatakan dalam rumus hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik beton. Adapun untuk masing-masing varian semen dapat dilihat dibawah ini:

- Semen untuk tipe OPC

Semen Padang  = 17,18 % . Semen Andalas  = 15,83 % . - Semen untuk tipe PCC

Semen Holcim  = 17,49 % . Semen Tigaroda  = 20,1 % . Semen Padang  = 18,34 % . Semen Andalas  = 17,62 % . 6. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:

Dari pembahasan dan analisis pada Bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kuat tekan beton semen OPC lebih besar dibandingkan semen PCC dimana:

- Semen OPC didominasi oleh semen andalas dengan f’c = 25,132 Mpa - Semen PCC didominasi oleh semen padang dengan f’c = 23,139 Mpa 2. Kuat tarik beton semen PCC lebih baik dibandingkan semen OPC dimana:

- Semen OPC didominasi oleh semen andalas dengan f’ct = 4,149 Mpa - Semen PCC didominasi oleh semen padang dengan f’ct = 4,243 Mpa

3. Waktu ikat (setting time) semen PCC lebih memiliki kelecakan yang lebih tinggi daripada semen OPC yakni: - Type OPC  Semen Padang

Waktu ikat awal (initial setting) = 78 menit Waktu ikat akhir (final setting) = 121 menit - Type PCC  Semen Padang

Waktu ikat awal (initial setting) = 106 menit Waktu ikat akhir (final setting) = 161 menit

4. Semakin cepat waktu pengikatan maka waktu yang dibutuhkan semen untuk mencapai keadaan kaku tahap pertama dan cukup kuat untuk menerima tekanan dimana hal ini akan menghasilkan tegangan beton yang lebih tinggi dan sebaliknya.

5. Perbedaan antara semen OPC dan PCC:

Jika unsur bahan tambah berupa batu kapur, pozzolan, abu terbang, dan lain-lain tidak lebih dari sekitar 3 % umumnya masih memenuhi kualitas tipe 1 atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun bila kandungan

(8)

material bahan tambahnya (zat aditif) sekitar 25% maksimum, maka semen tersebut dinamakan semen PCC (Portland Composite Cement).

6. Semen OPC cocok digunakan untuk pekerjaan struktur seperti tiang, balok, dan lantai. Sedangkan, untuk semen PCC cocok digunakan untuk plesteran dan pasangan bata.

7. Untuk tipe PCC dan OPC memiliki kekuatan yang berbeda tergantung pada kadar kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalamnya dimana kandungan senyawa kimia yang berperan penting adalah senyawa C3S, C2S

dan C3A. Semakin tinggi kadarC3S, C2S,dan C3A pada semen maka kekuatan tekan pada beton akan semakin

tinggi dan sebaliknya.

8. Adapun hubungan kuat tarik dan kuat tekan untuk masing-masing varian semen dapat diformulasikan dengan rumus seperti dibawah ini:

- Semen untuk tipe OPC

Semen Padang  = 17,18 % . Semen Andalas  = 15,83 % . - Semen untuk tipe PCC

Semen Holcim  = 17,49 % . Semen Tigaroda  = 20,1 % . Semen Padang  = 18,34 % . Semen Andalas  = 17,62 % . SARAN:

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran dapat disampaikan yakni sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat pemakai semen hendaknya jangan fanatik terhadap salah satu merk semen saja karena semua semen produksi dalam negeri telah memenuhi standard ASTM dan SNI.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap semen untuk tipe dan merk yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Pujo & Rahmat Purwono. 2010, “Pengendalian Mutu Beton”.itspress Surabaya. Dipohusodo, Istimawan.1994.”Struktur Beton bertulang”. Gramedia:Jakarta

Salain, I made & Widiarsa, Rai. 2006. “Hubungan Antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen Pada Beton”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.10, No.2, Universitas Udayana.

Ida Bagus Rai Adnyana, 2010. Perbedaan Kuat Tekan Beton Menggunakan Dua Jenis Semen, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Universitas Udayana.

Mulyono, Tri. 2003. “Teknologi Beton”. Penerbit:ANDI Yogyakarta.

Murdock, L.J. & Brook K.M. 1986 “Bahan dan Praktek Beton”, Penerbit Erlangga, Jakarta. Nugraha, Paul & Antoni. 2007. “Teknologi Beton”. Penerbit:ANDI Yogyakarta

Nawy, Edward G. 1985.Terjemahan.”Beton Bertulang”. Refika:Bandung

Sagel, R. Kole, P. & Kusuma, Gideon. 1997 “Pedoman Pengerjaan Beton”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

SK SNI 03-2847-2002, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, Badan Standar Nasional Suryoatmono, Bambang. 1998. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Bandung: Refika Aditama

Anonim. 2000. “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal” (SNI -03-2834-2000), Departemen Pekerjaan Umum.

ANG, A.H.S & TANG W. H. 1992 “Konsep-Konsep Probabilitas Dalam Perencanaan dan Perancangan Rekayasa”. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gambar

Tabel 1. Perlakuan I (Menggunakan Semen Holcim PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013
Tabel 4. Perlakuan IV (Menggunakan Semen Andalas PCC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013
Tabel 6. Perlakuan VI (Menggunakan Semen Andalas OPC). Silinder beton dibuat tanggal 23 Februari 2013

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

terapi senam Aerobic-Low Impact sebanyak dua kali dalam satu minggu dengan skor Agression Self-Control pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang tidak

1) Kolostrum yang disimpan pada suhu sedang (sekitar 20oC) dengan cara yang aseptis dapat bertahan selama 2 hari.. 3) Kolostrum yang dibekukan (-20°C) mampu bertahan selama 1 tahun.

Subjek penelitian dipilih dengan cara purposive sampling yaitu informan diambil menurut pertimbangan yang sesuai dengan tujuan peneliti diantaranya adalah seorang

Sesuai dengan fungsi dan jenis dana yang dapat dikelolah oleh lembaga keuangan. mikro syariah tersebut, selanjutnya melahirkan berbagai macamjenis produk

Garap adalah sebuah sistem atau rangkaian kegiatan dari seseorang dan/atau berbagai pihak, terdiri dari beberapa tahapan atau kegiatan yang berbeda, masing-masing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran, ke- mampuan akademik, dan interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan akademik terhadap kemam-

Penulisan ini bertujuan untuk mengukur penerimaan siswa terhadap bahan ajar berbasis komputer diukur dengan Technology Accepted Model (TAM). Metode yang digunakan