• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KONSUMEN SMARTPHONE REALME DI JABODETABEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KONSUMEN SMARTPHONE REALME DI JABODETABEK"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KONSUMEN SMARTPHONE REALME DI JABODETABEK

Oleh

ALDI RIZALDI NIM : 11160810000056

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA

PADA KEPUASAN KONSUMEN SMARTPHONE REALME DI JABODETABEK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Aldi Rizaldi NIM: 11160810000056

Di Bawah Bimbingan Pembimbing 1

Dwi Nur'aini Ihsan, M.M. NIP: 197710212014112001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Juni 2020 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Aldi Rizaldi

2. NIM : 11160810000056

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Word of Mouth

Terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya Terhadap

Kepuasan Konsumen

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan

mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan

bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Juni 2020

1. Ela Patriana, M.M (___________________)

NIP: 196905282008012010 (Penguji I)

2. Ade Suherlan, M BA (___________________)

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 29 Desember 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Aldi Rizaldi

2. NIM : 11160810000056

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Word of Mouth

Terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya Terhadap

Kepuasan Konsumen

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Desember 2020

1. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (______________________)

NIP. 197410032003122001 Ketua

2. Dwi Nur'aini Ihsan, S.E., M.M. (______________________)

NIP. 197710212014112001 Pembimbing

3. Leis Suzanawaty, S.E., M.Si. (______________________)

(5)

v

(6)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Identitas Diri

Nama : Aldi Rizaldi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Oktober 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tipar Cakung Kp. Baru No.11A Kel. Cakung

Barat Kec. Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Ayah : Yanto

Ibu : Nur Huda

No. Telp : 081311054776

Email : aldirizaldi1905@gmail.com

Pendidikan Formal

2005-2010 : MI Umdatur Rasikhien Jakarta

2010-2013 : SMP Al-Wathoniyah 43 Jakarta

2013-2016 : SMAN 76 Jakarta

2016-2020 : Program Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Organisasi

2017-2018 : Anggota Departemen Media DEMA FEB UIN

Jakarta

2018-2019 : Anggota Departemen Entrepreneur and Leadership

DEMA FEB UIN Jakarta

2019-2020 : Sekretaris Departemen Media dan Informasi DEMA

FEB UIN Jakarta

Pengalaman Kerja

Februari – Juli 2020 : Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Divisi Marketing

(7)

vii ABSTRACT

The number smartphones growth is currently increasing rapidly. Therefore, many smartphone manufacturers are competing to meet the needs of their consumers. Various strategies are carried out to fulfill this, including providing quality according to price. Apart from that, marketing communication is also important to convey the message that producers want to delivers. This study aims to analyze the influence of product, price, and word of mouth on the impact of their impact on Realme smartphone consumer satisfaction in the Jabodetabek area. This type of research is quantitative. The sample of this research is probably 250 Realme users around Jabodetabek. The analysis method used is path analysis. The results of the study indicate that product quality, price, and word of mouth partially and simultaneously have a significant effect on purchasing decisions and also have a positive impact on consumer satisfaction. In addition, the results of the indirect effect also show that the variables of product quality, price, and word of mouth have an indirect effect on customer satisfaction through purchasing decision variables.

Keyword : Product Quality, Price, Word of Mouth, Buying Decision, Customer Satisfaction

(8)

viii ABSTRAK

Perkembangan smartphone saat ini semakin pesat. Oleh karena itu, banyak produsen smartphone berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Beragam strategi dilakukan untuk memenuhi hal tersebut diantaranya memberikan kualitas yang sesuai dengan harga. Selain itu, komunikasi pemasaran juga penting untuk menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan produsen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen smartphone Realme di daerah Jabodetabek. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 250 responden pengguna Realme di sekitar Jabodetabek. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, harga, dan word of mouth berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian dan juga berdampak positif terhadap kepuasan konsumen. Selain itu, hasil pengaruh tidak langsung juga menunjukkan variabel kualitas produk, harga, dan word of mouth berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan konsumen melalui variabel keputusan pembelian.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Word of Mouth, Keputusan Pembelian, Kepuasan Konsumen

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaaatuh.

Bismillaahirrahmaanirrahim. Alhamdulilahirrabbil’alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat iman dan sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada nabi besar Muhammad Sallalahu ‘Alaihi Wassalam, seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang ini hingga Insyaa Allah kita dapat syafaatnya di yaumil akhir kelak. Aamiin.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh kualitas produk, harga, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen”.

Perjuangan tiada henti yang penulis lakukan agar dapat menyelesaikan skripsi ini yang dipenuhi dengan tantangan yang harus dihadapi. Karena penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sang pencipta yang telah memberikan jalan dan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi besar Muhammad Sallalahu ‘Alaihi Wassalam yang telah menuntun umatnya dari jalan kegelapan hingga jalan yang terang benderang seperti sekarang ini.

3. Kedua Orang tua tercinta, Bapak Yanto dan Mama Nur Huda yang telah merawat, mendidik, dan mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya meraih cita-cita. Serta Abangku Andri Esa yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam perjuangan menempuh perjalanan perkuliahan ini.

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(10)

x

5. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Murdiyah Hayati, S. Kom., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Amalia, M.S.M selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Dwi Nur'aini Ihsan, M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta memberikan motivasi yang begitu besar kepada penulis.

9. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed. selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

10. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan yang bermanfaat.

11. Teman-teman Pejalan semuanya terimakasih karena telah menjadi tempat bertumbuh penulis dan sukses untuk kita semuanya.

12. Guru paling super Dwi Wahyuni S.E yang telah membimbing dan membantu penulis dengan hati yang penuh keikhlasan dan keterbukaan sehinggan penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

13. PMII KOMFEIS, HMJ, dan DEMA FEB, terimakasih telah memberi kesempatan penulis untuk bertumbuh menjadi seperti sekarang.

14. Teman-teman KKN Nuraga 003 sukses untuk kita semua

15. Keluarga besar dan teman-teman magang Perum PNRI, terima kasih telah memberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu didunia kerja dan teman-teman magang yang senantiasa membantu dan tumbuh bersama.

16. Teman-teman Fakultas, Jurusan, dan Alfamarketing. Terimakasih sudah selalu ada menemani penulis melewati hari-hari perkuliahan dengan canda dan tawa.

17. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga kalian semua selalu diberikan rezeki oleh Allah SWT pada jalannya masing-masing.

(11)

xi

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, waktu, maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis berharap segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk pencapaian yang lebih baik lagi.

(12)

xii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 16 C. Tujuan Penelitian ... 16 D. Manfaat Penelitian ... 17 BAB II ... 19 TINJAUAN PUSTAKA ... 19 A. Landasan Teori ... 19 1. Bauran Pemasaran ... 19 2. Produk ... 20

(13)

xiii 3. Harga ... 22 4. Word of Mouth ... 25 5. Keputusan Pembelian ... 27 6. Kepuasan Konsumen ... 31 B. Penelitian Terdahulu ... 34 C. Kerangka Pemikiran ... 39

D. Keterkaitan antar Varibel dan Hipotesis ... 40

1. Hubungan Antar Variabel ... 40

2. Hipotesis ... 44

BAB III ... 49

METODE PENELITIAN ... 49

A. Populasi dan Sampel ... 49

1. Populasi ... 49

2. Sampel ... 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 52

1. Tempat Penelitian ... 52 2. Waktu Penelitian ... 52 C. Sumber Data ... 53 1. Data Primer ... 53 2. Data Sekunder ... 53 D. Instrumen Penelitian... 53

E. Metode Pengumpulan Data ... 54

F. Metode Analisis Data ... 55

1. Uji Kualitas Data ... 55

(14)

xiv

3. Analisis Jalur ... 58

G. Operasional Variabel ... 66

BAB IV ... 72

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Gambaran Umum Penelitian ... 72

1. Sejarah Singkat Realme ... 72

2. Profil Realme ... 72

3. Visi dan Misi Realme ... 73

B. Temuan Hasil Penelitian ... 73

1. Karakteristik Responden ... 74

2. Uji Kualitas Data ... 77

3. Analisis Statistik Deskriptif ... 85

4. Uji Analisis Jalur ... 95

C. Pembahasan ... 116

1. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Langsung ... 116

2. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Tidak Langsung ... 125

BAB V ... 128

KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 132

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Skala Likert ... 54

Tabel 3. 2 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 61

Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian... 68

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden ... 74

Tabel 4. 2 Usia Responden... 75

Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden ... 76

Tabel 4. 4 Domisili Responden ... 77

Tabel 4. 5 Uji Validitas Kualitas Produk ... 78

Tabel 4. 6 Uji Validitas Harga ... 79

Tabel 4. 7 Uji Validitas Word of Mouth ... 80

Tabel 4. 8 Uji Validitas Keputusan Pembelian ... 80

Tabel 4. 9 Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 81

Tabel 4. 10 Uji Reliabilitas Kualitas Produk ... 82

Tabel 4. 11 Uji Reliabilitas Harga ... 82

Tabel 4. 12 Uji Reliabilitas Word of Mouth ... 82

Tabel 4. 13 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ... 83

Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen ... 83

Tabel 4. 15 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sub-Struktur I ... 84

Tabel 4. 16 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sub-Struktur II .... 85

Tabel 4. 17 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Produk Smartphone Realme ... 86

Tabel 4. 18 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga Smartphone Realme ... 88

Tabel 4. 19 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth Smartphone Realme... 90

Tabel 4. 20 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian Smartphone Realme ... 92

Tabel 4. 21 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Konsumen Smartphone Realme ... 94

(16)

xvi

Tabel 4. 22 Uji Korelasi Antar Variabel ... 95

Tabel 4. 23 Pengujian Hubungan Antar Variabel ... 96

Tabel 4. 24 Model Summary Sub-Struktur I ... 97

Tabel 4. 25 Analisis Varian Sub-Struktur I ... 98

Tabel 4. 26 Hasil Uji Parsial Sub-Struktur I ... 100

Tabel 4. 27 Model Summary Sub-Struktur II ... 102

Tabel 4. 28 Analisis Varian Sub-Struktur II ... 103

Tabel 4. 29 Hasil Uji Parsial Sub-Struktur II ... 105

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Jumlah Pengguna Smartphone Dunia 2016 Sampai 2021 ... 2

Gambar 1. 2 Pengguna Perangkat Gadget di Indonesia Per Januari 2019 ... 3

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Pasar Smartphone Indonesia dari 2017 ke 2018 ... 4

Gambar 1. 4 Desain Smartphone Realme yang Terlihat Mirip Dengan Oppo ... 5

Gambar 1. 5 Perkembangan Penjualan Smartphone Realme di Dunia ... 6

Gambar 1. 7 Market Share Smartphone di Indonesia per Kuartal 3 2019 ... 7

Gambar 1. 8 Perbandingan Spesifikasi Realme Dengan Pesaing Dikelas yang Sama ... 8

Gambar 1. 9 Perbandingan Smartphone Realme dengan Xiaomi Berdasarkan Harga ... 9

Gambar 1. 10 Saluran Distribusi Online dan Offline Realme ... 10

Gambar 1. 11 Faktor Konsumen Membeli Smartphone ... 12

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... 39

Gambar 3. 1 Diagram Jalur Hubungan Kasual X1, X2, X3, Y, dan Z... 59

Gambar 3. 2 Sub-Struktur I Hubungan Kasual X1, X2, X3, dan Y ... 60

Gambar 3. 3 Sub-Struktur II Hubungan Kasual X1, X2, X3, Y ke Z ... 60

Gambar 4. 1 Logo Realme ... 73

Gambar 4. 1 Sub-Struktur I Hubungan Kasual X1, X2, X3, ke Y ... 112

Gambar 4. 2 Sub-Struktur II Hubungan Kasual X1, X2, X3, Y, ke Z ... 115

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 141

Lampiran 2 Data Distribusi Jawaban Responden ... 147

Lampiran 3 Hasil Data Uji Validitas ... 163

Lampiran 4 Jumlah Hasil Distribusi Jawaban Responden ... 169

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas ... 173

Lampiran 6 Uji Normalitas Sub-Struktur I ... 175

Lampiran 7 Uji Normalitas Sub-Struktur II ... 175

Lampiran 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub Struktur I Model Summary .. 176

Lampiran 9 Hasil Uji F Sub Struktur I ... 176

Lampiran 10 Hasil Uji T Struktur I ... 176

Lampiran 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub Struktur II Model Summary177 Lampiran 12 Hasil Uji F Sub Struktur II ... 177

Lampiran 13 Hasil Uji T Sub Struktur II ... 177

Lampiran 14 Korelasi Antar Variabel ... 178

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini banyak berkembang teknologi yang sangat mendukung

kegiatan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Teknologi hadir untuk

memberikan berbagai macam kemudahan. Manusia dituntut secara aktif untuk

mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Salah satunya adalah mengikuti

perkembangan komunikasi yang memang sangat dibutuhkan disegala aktivitas

manusia tersebut. Disisi lain, industri teknologi khususnya komunikasi dituntut

untuk selalu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan inovasi

yang berkelanjutan, fitur terkini, hingga harga yang sesuai dengan apa yang

didapat konsumen.

Dengan adanya perkembangan globalisasi, memberikan pengaruh besar

bagi industri komunikasi khususnya dalam memasarkan berbagai macam

produknya ke seluruh dunia. Masyarakat sangat terbantu karena bisa

menggunakan teknologi komunikasi tersebut dengan menggunakan ponsel

pintar atau smartphone. Beragam fitur umum yang ditawarkan ponsel pintar

seperti melakukan pesan singkat (chatting), melakukan panggilan suara, hingga

panggilan tatap muka (video call) sangat diminati karena bisa dilakukan dimana

saja dan kapan saja.

Menurut Williams & Sawyer (2011), smartphone merupakan telepon

selular dengan mikroprosesor, memori, layar dan modem bawaan. Sesuai

(20)

2

kemampuan yang canggih layaknya komputer dan memiliki sistem operasi

sendiri yang mendukung kinerja ponsel pintar tersebut untuk memenuhi

kebutuhan pemakainya. Dari mulai kebutuhan mendasar seperti berkomunikasi

hingga kebutuhan-kebutuhan yang lebih spesifik seperti kamera yang canggih.

Keberadaan smartphone selama satu dekade terakhir menjadikan alat

komunikasi ini sebagai budaya masyarakat untuk senantiasa memakainya dan

menggunakannya. Hal ini tentu berkaitan dengan kemudahannya

menghubungkan dengan orang lain dan berbagai macam fitur pendukung

lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan penggunanya.

Gambar 1. 1 Jumlah Pengguna Smartphone Dunia 2016 Sampai 2021

Sumber: Oberlo dalam statista.com

Berdasarkan data dari Oberlo yang dilansir statista.com menyebutkan

bahwa perkembangan pengguna smartphone di dunia dari tahun 2016 hingga

tahun 2019 mengalami peningkatan dari 2,5 Miliar meningkat menjadi 3,2

Miliar yang jika dipersentasekan meningkat sebesar 9,7%. Dan berdasarkan

(21)

3

tahun 2019 ke 2021 atau meningkat menjadi 3,8 Miliar pengguna smartphone

di seluruh dunia.

Gambar 1. 2 Pengguna Perangkat Gadget di Indonesia Per Januari 2019

Sumber: Hootsuite & WeAreSocial dalam andi.link

Sementara itu, pengguna smartphone di Indonesia menurut data yang

dilansir hootsuite dan wearesocial.com yaitu ada sekitar 60% orang Indonesia

menggunakan smartphone. Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial bagi

produsen industri smartphone. Hal ini didasari pada jumlah penduduk Indonesia

yang banyak dan juga semakin meningkatnya fasilitas teknologi komunikasi

seperti internet yang membuat produsen smartphone berbondong-bondong

membawa produk terbaiknya umtuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Indonesia.

Peningkatan jumlah pengguna smartphone tentu memberikan peluang bagi

beberapa produsen smartphone untuk memasarkan produknya di Indonesia.

Beberapa produsen smartphone sudah memasarkan smartphone di Indonesia

(22)

4

Lenovo, LG, dan lain sebagainya. Beberapa diantaranya ada yang masih

bertahan adapula yang sudah menarik diri dari pasar Indonesia.

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Pasar Smartphone Indonesia dari 2017 ke 2018

Sumber: Google Research dalam dailysocial.id

Berdasarkan data Canalys Indonesia Smartphone Market Report di kuartal

keempat 2018 dalam penelitian yang dilakukan Google Indonesia menjelaskan

bahwa pasar smartphone di Indonesia menunjukkan peningkatan yang paling

pesat di wilayah Asia Tenggara. Kenaikannya persentase tersebut menyentuh

angka 17 persen dari periode 2017 ke 2018. Hal ini menunjukan bahwa pasar

Indonesia memiliki daya tarik tersendiri.

Dengan tersedianya begitu banyak pilihan dari merek dan produk yang

beragam, masyarakat Indonesia bertambah kritis dalam menentukan dan

membeli perangkat baru. Hal ini tentu akan memberikan kesempatan untuk para

produsen bersaing untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia salah

(23)

5

Realme merupakan merek smartphone asal Tiongkok yang merupakan

pendatang baru di industri komunikasi. Merek Realme masih memiliki

hubungan dengan Oppo dimana pada tahun 2010 Oppo mengeluarkan

sub-brand yang diberi nama Oppo Realme di China. Namun pada oktober 2018 Realme secara resmi berpisah dari Oppo dan menjadi merek yang berdiri sendiri

dengan Realme 2 sebagai produk pertama yang dipasarkan secara internasional

(suara.com diakses pada 16 Februari 2020). Seperti yang diungkapkan Senior

Brand Manager, Realme di Indonesia, Palson Yi “Saat Realme dibentuk, memang sudah independen.” (cnbcindonesia.com diakses pada 16 Februari

2020).

Gambar 1. 4 Desain Smartphone Realme yang Terlihat Mirip Dengan Oppo

Sumber: hitekno.com

Meskipun sudah memiliki merek independen, masih banyak fitur dari

produk Oppo yang diaplikasikan ke produk Realme misalnya persamaan Oppo

K3 dengan Realme X. Produk tersebut memiliki spesifikasi yang hampir sama

dengan perbedaan terletak pada hanya terletak pada pilihan RAM dan

(24)

6

itu harga Realme juga jauh lebih murah dibandingkan Oppo untuk varian

terendah dari kedua smartphone tersebut.

Gambar 1. 5 Perkembangan Penjualan Smartphone Realme di Dunia

Sumber: Counterpoint Research

Secara global, Realme memiliki pertumbuhan yang sangat cepat yaitu

berada diposisi 7 dengan presentase pangsa pasar 3% di seluruh dunia. menurut

Hitekno.com penjualan Realme selama kuartal 3 sebanya 17 juta unit di seluruh

dunia dengan catatan pertumbuhan pertahun mencapai 808%. Tentu ini menjadi

capaian yang sangat positif bagi merek muda seperti Realme. Masih dari situs

yang sama, disebutkan bahwa kontribusi terbesar penjualan Realme berasal dari

India dan Indonesia yaitu sebanyak 80%.

Perkembangan pesat Realme tak hanya terjadi di pasar global tetapi juga di

Indonesia. Dilansir dari hitekno.com Realme saat ini cukup punya nama

dibenak konsumen Indonesia. Citra smartphone yang banyak disukai anak

muda sudah melekat pada Realme. Hal ini karena banyak anak muda saat ini

mempertimbangkan produk smartphone melalui spesifikasi yang dibawanya

(25)

7

peforma yang bagus untuk multi-taskting, kamera yang bagus, hingga

kebutuhan hiburan seperti main games. Dan smartphone yang ditawarkan

Realme sangat sesuai dengan pilihan anak muda tersebut. Marketing Director

Realme SEA Josef Wang mengatakan “Sesuai visi Realme, kami ingin

menghadirkan produk stylish dengan teknologi terkini, namun bisa dimiliki

dengan harga murah. Sasaran utama kami juga anak muda yang mungkin punya

budget terbatas, tapi ingin punya smartphone yang bisa mengakomodasi

kebutuhan mereka.” (Hitekno.com, diakses pada 16 Februari 2020)

Gambar 1. 6 Market Share Smartphone di Indonesia per Kuartal 3 2019

Sumber: IDC dalam Katadata.com

Berdasarkan data yang dihimpun katadata.com mengenai pangsa pasar

smartphone indonesia pada kuartal 3 tahun 2019, Oppo menguasai pasar Indonesia sebesar 26%. Dan Realme yang bisa dibilang pemain baru mampu

bersaing dengan merek ternama lainnya dengan menduduki posisi ke 4 di

presentase 13% dengan kata lain Realme telah mengambil pangsa pasar

produsen smartphone sebelumnya seperti Advan dan juga Xiaomi yang

Oppo 26% Vivo 23% Samsung 19% Realme 13% Xiaomi 12% Lainnya 7%

2019 Q3

(26)

8

segmentasinya sama dengan Realme yaitu berorientasi pada presepsi harga

yang murah.

Tingginya penjualan dan distribusi pengguna smartphone Realme di

Indonesia ini menjadi alasan peneliti memilih Realme sebagai objek penelitian

dikarenakan beberapa artikel yang menunjukan perkembangan pesat Realme.

Namun, Realme perlu mempertahankan strategi pemasaran dan juga

memberikan inovasi teknologi yang mendukung peningkatan dari sisi kualitas

produk.

Gambar 1. 7 Perbandingan Spesifikasi Realme Dengan Pesaing Dikelas yang Sama

Sumber: Droidlime.com

Dari sisi kualitas dan kinerja Realme memberikan pilihan yang menarik

untuk konsumen misalnya untuk varian tertingginya yaitu Realme X2 Pro yang

bersaing dengan flagship merek lain yaitu Xiaomi dan Asus. Dalam

perbandigan itu dari sisi kualitas Realme unggul dengan pesaingnya. Realme

menawarkan spesifikasi dan daya tahan yang mempuni untuk konsumennya.

Meskipun demikian, banyak juga konsumen Realme yang mengeluhkan

(27)

9

suatekno.id terdapat masalah yang umumnya ditemukan di smartphone Realme

yaitu terdapat bug software berupa touch delay yang artinya dibeberapa kondisi

pengguna sering merasakan respon layar yang terlambat saat menyentuh atau

mengoperasikan smartphone. Keluhan ini sering didapat saat pengguna bermain

games dan juga dibeberapa aplikasi lainnya.

Masalah lain dilansir dari selular.id juga ditemukan bahwa desain yang

ditawarkan Realme juga membosankan bagi beberapa kalangan. Pasalnya, tidak

terdapat variasi desain yang berarti yang menunjukkan identitas smartphone

Realme. Namun, keluhan ini tidak terlalu berarti bagi sebagian pengguna.

Gambar 1. 8 Perbandingan Smartphone Realme dengan Xiaomi Berdasarkan Harga

Sumber: Hitekno.com

Selanjutnya variabel harga yang menjadi daya tarik konsumen indonesia

untuk memilih dan menggunakan smartphone. Harga yang ditawarkan sesuai

dengan apa yang dijanjikan contohnya seperti komparasi diatas yang

(28)

10

harganya yang terbilang sama, namun nilai jual yang Realme 5 berikan lebih

unggul, seperti chipset kelas menegah terbaru yaitu Snapdragon 665 yang

tentunya memberikan peforma yang lebih unggul dibanding Redmi note 7

dengan Snapdragon 660nya selain itu baterai yang lebih besar juga membuat

Realme lebih unggul 5000mAh.

Namun, Realme bukan satu-satunya merek yang melakukan strategi

penetapan harga yang murah. Banyak juga merek smartphone yang terlebih

dahulu melakukan strategi ini misalnya Xiaomi. Hal ini tentu bisa menjadi

ancaman tersendiri bagi Realme untuk memasarkan produk-produknya.

Gambar 1. 9 Saluran Distribusi Online dan Offline Realme

Sumber: Website Realme, Diolah oleh peneliti

Dilansir dari tekno.kompas.com bahwa kunci Realme mampu memberikan

harga yang lebih murah dengan spesifikasi yang sama dengan kompetitornya

(29)

11

produknya melalui jalur online yaitu dengan menggunakan e-commerce dan

marketplace yang berkembang pesat di Indonesia diantaranya bekerjasama dengan beberapa platform e-commerce dan marketplace seperti Lazada,

Tokopedia, Blibli, Shopee, Akulaku, hingga melalui website resmi Realme.

Menurut Kalakota & Whinston (1997) e-commerce ialah suatu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk

mengurangi biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan

meningkatkan kecepatan layanan pengiriman. Sesuai dengan teori di atas

Realme melakukan strategi tersebut untuk memangkas biaya yang dikeluarkan.

Tak hanya melalui jalur online, Realme juga bekerjasama dengan gerai-gerai

yang menjual smartphone dikota sekitar untuk memasarkan produknya.

Hal lainnya yang membuat Realme kian dikenal adalah dengan strategi

Word of Mouth. Pemasaran Realme tidak bergantung pada iklan yang besar-besaran seperti yang dilakukan oleh Oppo maupun Vivo. Realme menggunakan

word of mouth untuk lebih dikenal banyak konsumen. Hal ini diakui oleh Palson Yi (Brand Manager Realme) dalam Cnnindonesia.com dijelaskan bahwa

Realme sangat menghargai masukan dari pengguna soal produk-produk

mereka. Palson Yi mengatakan bahwa Word of mouth lebih penting dari iklan,

karena itu testimoni jujur dari pengguna oleh karena itu Realme sangat

memperhatikan kualitas yang diberikan.

Namun strategi word of mouth ini tentu memberikan tantangan tersendiri

bagi pihak Realme untuk terus berinovasi menawarkan produk yang unik agar

(30)

12

membuat produk yang sesuai dengan yang dijanjikan tentu dapat membuat

pengguna memilih merekomendasikan smartphone Realme ke orang lain.

Gambar 1. 10 Faktor Konsumen Membeli Smartphone

Sumber: Google Research dalam Dailysocial.id

Menurut riset yang dilakukan Google seperti yang telah dilansir

dailysocial.com yaitu ada 3 faktor utama yang menjadi perhatian calon

konsumen smartphone di Indonesia yaitu kecepatan, daya tahan baterai, dan

juga kapasitas penyimpanan memori selain itu desain juga menjadi

pertimbangan calon konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2016) kualitas

produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal

ini termasuk keseluruhan durability, reliability, ketepatan, kemudahan

pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.

Hal ini berarti kualitas produk dapat menentukan keputusan pembelian

smartphone (Dailysocial.com diakses pada 20 Februari 2020). Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan Amilia (2017) yang menyatakan kualitas

(31)

13

Xiaomi di kota Langsa. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Aryaty dan

Budiatmo (2018) menyatakan semakin baik kualitas yang ditawarkan oleh

produsen maka semakin mempengaruhi keputusan konsumen memilih

smartphone. Selain itu kualitas juga berdampak kepada kepuasan konsumen yang telah memutuskan untuk membeli smartphone. Seperti penelitian yang

telah dilakukan Setiawan, dkk (2017) yang menyatakan bahwa kualitas produk

sangat menjadi penentu pada keputusan pembelian juga dapat berdampak pada

kepuasan konsumen.

Setiap produk yang ditawarkan pasti mencantumkan harga. Harga menurut

Kotler dan Armstrong (2016) adalah jumlah uang yang dibebankan untuk

produk atau jasa, atau lebih jelasnya adalah jumlah dari semua nilai yang

diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki

atau menggunakan sebuah produk atau jasa. Dalam hal ini harga yang

ditawarkan Realme bisa dibilang terjangkau. Harga yang ditetapkan tentu harus

dilakukan perusahaan dengan tepat yaitu harga yang sesuai dengan apa yang

dijanjikan. Menurut Tjiptono (2016) harga dapat dijadikan sebagai indikator

dari manfaat yang diperoleh konsumen atas barang dan jasa yang diterima, hal

ini erat kaitan nya dengan sebuah nilai yang didapat konsumen atas harga.

Penelitian yang dilakukan Suharyanto (2019) Penelitian tersebut dilakukan

dengan tujuan untuk menganalisis kualitas produk dan harga serta pengaruhnya

terhadap kepuasan pengguna ponsel produk China dan variabel harga

menunjukan hasil yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Dalam

(32)

14

menyatakan harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian

Vivo Smartphone di Pekanbaru. Dari beberapa penelitian tersebut dapat

disimpulkan variabel harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan juga

dapat berdampak terhadap kepuasan konsumen.

Komunikasi merupakan salah satu cara yang dipakai perusahaan untuk

memperkenalkan produk yang dikeluarkan ke publik hal ini bisa menggunakan

beberapa cara salah satunya adalah menggunakan word of mouth. Komunikasi

word of mouth dinilai sangat efektif dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk proses pemasaran. Dengan adanya word of mouth konsumen menjadi

lebih mengerti dan memahami informasi yang terdapat dalam produk karena

didalam word of mouth terdapat pesan serta informasi yang berasal langsung

dari pengalaman konsumen yang telah menggunakan produk tersebut.

Sementara itu riset yang dilakukan Google tentang perilaku konsumen

smartphone Indonesia ditemukan bahwa terdapat tiga sumber informasi yang

disukai konsumen saat sedang mencari produk yang diinginkan yaitu situs-situs

komparasi, ulasan profesional, dan juga review dari sesama pengguna. Hal ini

membuktikan bahwa pengalaman pengguna menjadi poin penting yang dapat

mempengaruhi konsumen memutuskan membeli produk. Dan pengalaman

pengguna bisa didapatkan dengan adanya komunikasi word of mouth

Berdasarkan riset tersebut review datang dari kerabat dekat maupun

komunitas yang telah banyak ditemukan melalui sosial media. Ulasan

profesional seperti reviewer di youtube pun dapat membuat mereka yakin dan

(33)

15

Februari 2020). Hal ini memungkinkan word of mouth secara tradisional

maupun digital dapat menentukan proses keputusan pembelian. Penelitian lain

yang dilakukan Diana (2018) pada kasus pengaruh brand image dan word of

mouth terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung menunjukan bahwa word of mouth berpengaruh signifikan terdhadap keputusan pembelian. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Maghfiroh (2019) variabel word of mouth

yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen,

hal tersebut dapat bermakna bahwa komunikasi dari mulut ke mulut dapat

meningkatkan kepuasan konsumen secara signifikan.

Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui perkembangan Realme yang

sangat pesat dikarenakan terdapat starategi pemasaran dan beberapa variabel

yang diantaranya menjadi daya tarik yang disukai masyarakat Indonesia. Oleh

karena itu, peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mendapatkan

bukti empiris dari bukti-bukti yang ada dari fenomena yang sudah dijabarkan

diatas. Peneliti tertarik membuat judul penelitian “PENGARUH PENGARUH

KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KONSUMEN SMARTPHONE REALME DI JABODETABEK”

(34)

16 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Apakah kualitas produk, harga, dan word of mouth berpengaruh langsung

terhadap keputusan pembelian smartphone Realme secara simultan?

b. Apakah kualitas produk, harga, dan word of mouth berpengaruh langsung

terhadap keputusan pembelian smartphone Realme secara parsial?

c. Apakah kualitas produk, harga, word of mouth, dan keputusan pembelian

berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen smartphone Realme

secara simultan?

d. Apakah kualitas produk, harga, word of mouth, dan keputusan pembelian

berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen smartphone Realme

secara parsial?

e. Apakah kualitas produk berpengaruh tidak langsung terhadap kepuasan

konsumen melalui keputusan pembelian smartphone Realme?

f. Apakah harga berpengaruh tidak langsung terhadap kepuasan konsumen

melalui keputusan pembelian smartphone Realme?

g. Apakah word of mouth berpengaruh tidak langsung terhadap kepuasan

konsumen melalui keputusan pembelian smartphone Realme?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

(35)

17

1. Untuk menganalisis pengaruh langsung kualitas produk, harga, dan word

of mouth terhadap keputusan pembelian smartphone Realme secara simultan

2. Untuk menganalisis pengaruh langsung kualitas produk, harga, dan word

of mouth terhadap keputusan pembelian smartphone Realme secara parsial 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung kualitas produk, harga, word of

mouth, dan keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen smartphone Realme secara simultan

4. Untuk menganalisis pengaruh langsung kualitas produk, harga, word of

mouth, dan keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen smartphone Realme secara parsial

5. Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung kualitas produk, harga, dan

word of mouth terhadap kepuasan konsumen melalui keputusan pembelian.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk

meningkatkan pengetahuan terkait dengan kualitas produk, harga, dan word

of mouth terhadap keputusan pembelian dan dampaknya pada kepuasan konsumen smartphone Realme di Jabodetabek.

2. Manfaat Bagi akademisi

Dapat memberikan informasi dan pengetahuan akademisi khususnya

(36)

18

harga, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian dan dampaknya

pada kepuasan konsumen smartphone Realme di Jabodetabek. Selain itu

(37)

19 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan bagian dari konsep pemasaran yang

mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Bauran pemasaran

didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (2018) sebagai berikut, Marketing

mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market. Selain itu menurut Tjiptono (2015) bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar

untuk membentuk karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan.

Menurut Kotler & Keller (2016) setiap perusahaan harus memutuskan

sejauh mana menyesuaikan strategi pemasarannya dengan kondisi – kondisi

yang ada. Pada sisi yang satu terdapat perusahaan – perusahaan yang

menggunakan marketing mix yang terstandarisasi secara global di seluruh

dunia. Standarisasi tersebut adalah produk, iklan, distribusi dan biaya

rendah. Pada sisi lainnya terdapat penyesuaian pada marketing mix, di mana

produsen tersebut menyesuikan elemen – elemen marketing mix untuk

masing– masing pasar sasaran.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diartikan bahwa bauran

(38)

20

suatu produk barang atau jasa yang digunakan oleh para produsen atau

pelaku usaha untuk sampai langsung ke tangan konsumen.

Kotler dan Armstrong (2016) membagi menjadi empat kelompok

unsur-unsur bauran pemasaran yang dapat didefinisikan oleh sebagai berikut :

a. Produk merupakan kombinasi antara barang dan jasa perusahaan

menawarkan dua target pasar.

b. Harga adalah jumlah yang harus dibayarkan konsumen untuk dapat

memperoleh produk.

c. Tempat yaitu menganai keputusan distribusi menyangkut

kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

d. Promosi yaitu meliputi berbagai macam kegiatan untuk

mengkomunikasikan manfaat produk atau jasa kepada pelanggan

potensial.

2. Produk

a. Definisi Kualitas Produk

Menurut Kotler & Keller (2016) produk (product) merupakan segala

sesuatu yang dapat ditawarkan oleh pemasar kepada pasar untuk

memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, berupa barang fisik, jasa,

pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan

ide.

Menurut Kotler dan Amstrong (2016) produk adalahsegala sesuatu

yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi,

(39)

21

atau kebutuhan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan

karateristik suatu produk atau jasa yang dimiliki produsen yang

memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Jadi, berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat dinyatakan bahwa

kualitas produk merupakan segala sesuatu yang diciptakan perusahaan

baik barang atau jasa yang memiliki kemampuan untuk digunakan atau

dikonsumsi oleh konsumen sehingga kebutuhan atau keinginan

konsumen dapat terpenuhi.

b. Dimensi dan Indikator Kualitas Produk

Dimensi yang dapat dijadikan acuan untuk menilai kualitas produk

yang ditawarkan, menurut Gravin dan Lovelock (dalam Tjiptono,

2015), antara lain:

1) Performance (kinerja) merupakan karakteristik atau fungsi utama

dari suatu produk. Hal ini merupakan manfaat utama produk

yang kita beli dan biasanya menjadi pertimbangan pertama saat

membeli suatu produk.

2) Features (fitur) merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan

yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan

atau option bagi konsumen. Fitur ditambahkan jika manfaat utama

terlihat standar.

3) Reliability (kehandalan) merupakan peluang dari suatu produk

(40)

22

4) Conformance (kesesuaian) merupakan kesesuaian kinerja produk

dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Produk yang

memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

5) Durability (daya tahan) menunjukkan usia produk, yaitu jumlah

pemakaian suatu produk sebelum produk tersebut rusak atau

digantikan. Produk yang awet akan dipersepsikan lebih

berkualitas dibandingkan produk yang cepat habis atau cepat

diganti.

6) Service ability (kemampuan pelayanan) suatu kualitas produk

ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki yaitu mudah, cepat,

dan kompeten. Produk yang mudah diperbaiki memiliki kualitas

yang lebih baik.

7) Aesthetics (keindahan) menyangkut tampilan yang membuat

konsumen menjadi suka terhadap suatu produk. Keindahan

seringkali dilakukan dalam bentuk desain produk atau

kemasannya. Produk yang memiliki desain produk yang menarik

dapat menjadi produk berkualitas dan unggulan.

8) Perceived Quality (kualitas yang dipersepsikan) adalah kualitas

yang dipersepsikan. Dimensi ini menyangkut penilaian konsumen

terhadap citra, merek, atau iklan. Produk yang bermerek terkenal

biasanya dipersepsikan lebih berkualitas dibanding yang lainnya.

3. Harga

(41)

23

Menurut Kotler dan Armstrong (2018) price is the amount of money

charged for a product or a services. more boardly, price is a sum of all values that customers give up to gain the benefits of having or using a product or services. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi juga memperhatikan berbagai hal. Murah atau

mahalnya harga suatu produk tergantung pada spesifikasi dan

keunggulan dari produk itu sendiri yang sangat relatif sifatnya.

Sementara itu menurut Kotler dan Keller (2016), harga merupakan

salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,

dan juga elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen

termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk,

saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan

sejumlah nilai uang termasuk barang dan jasa yang ditawarkan oleh

produsen kepada konsumen atau pelanggan untuk menukarnya dengan

barang atau jasa sebagai pengganti hak milik konsumen tersebut.

b. Metode Penetapan Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2018) terdapat beberapa metode

yang dapat digunakan untuk menetapkan suatu harga, antara lain:

1) Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Penetapan harga berdasarkan nilai (value-Based Pricing) merupakan

penetapan harga berdasarkan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari

(42)

24

pemasar tidak dapat merancang produk atau program pemasaran dan

kemudian menentukan harganya.

2) Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing)

Penetapan harga berdasarkan biaya (Cost-Based Pricing)

merupakan penetapan harga berdasarkan biaya produksi, distribusi

dan penjualan produk beserta tingkat pengembalian yang wajar bagi

usaha dan risiko. Perusahaan dengan biaya yang rendah dapat

menetapkan harga lebih rendah uang menghasilkan penjualan dan

laba yang lebih besar.

3) Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing (Competition-Based Pricing)

Penetapan harga berdasarkan Pesaing melibatkan strategi pesaing,

biaya, harga, dan penawaran pasar. Konsumen akan mendasarkan

penilaian mereka terhadap produk pada harga dan biaya untuk

produk yang serupa.

c. Indikator Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2016), terdapat empat ukuran yang

dapat mencirikan harga, yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga

dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat dan daya

saing.

1) Keterjangkaun Harga

Keterjangkauan harga adalah harga yang ditetapkan oleh perusahaan

(43)

25

ada terdapat jenis-jenis dalam satu merek yang harganya mulai dari

yang termurah hingga yang termahal.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas suatu produk bagi

konsumen. Konsumen dapat membandingkan antara harga dengan

kualitas yang ditawarkan produsen. Apabila harga lebih tinggi orang

cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

3) Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang

dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk

mendapatkannya.

4) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan

produk lainnya, dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat

dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk

tersebut.

4. Word of Mouth

a. Definisi Word of Mouth

Menurut Kotler dan Armstrong (2016), word of mouth adalah

komunikasi pribadi tentang suatu produk antara target pembeli dengan

tetangganya, temannya, anggota keluarganya, dan orang-orang yang dia

kenal. Menurut Sernovitz (2012) word of mouth marketing is about real

(44)

26

of marketers doing the talking. word of mouth marketing is working within the conversation.

Menurut Tjiptono (2015) word of mouth biasanya dapat cepat

diterima oleh konsumen karena yang menyampaikan komunikasi

tersebut adalah mereka yang dapat dipercayai, seperti para ahli, teman,

keluarga, dan publikasi media masa. Menurut Peter dan Olson (2014)

konsumen berbagi informasi dengan teman mengenai penawaran

menarik untuk produk tertentu. Hal ini berarti pemasar menmbuat

komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dengan menggunakan

suatu promosi untuk menyampaikannya ke konsumen.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan komunikasi word of

mouth mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide antara dua konsumen atau lebih, dimana mereka bukan merupakan pemasar

resmi dari perusahaan.

b. Dimensi dan Indikator Word of Mouth

Menurut Sernovitz (2012) word of mouth memiliki dimensi yang

dikenal dengan 5T yaitu:

1) Talkers

Talkers are any group of people who have the enthusiasm and connections to relay your message. Talkers talk because they love to share great ideas and help their friends.

(45)

27

All word of mouth starts with creating a message will spread. Good topics are portable, clear ideas that one person can repeat successfully.

3) Tools

Even the best topics need a little help to spread. The recent growth of word of mouth as a marketing technique is largely due to the growth of the tools that we have to support conversation that already happening. Provide the tools that help brand messages move farther and faster.

4) Taking Part

Talking part is a company participation. Reply to feedback, participate in social media, join discussions.

5) Tracking

In tracking word of mouth can be measure and understand what people are saying about product or message.

5. Keputusan Pembelian

a. Definisi Keputusan Pembelian

Kotler dan Armstrong (2016) mendefinisikan keputusan pembelian

sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya,

mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat

memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan

(46)

28

keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada

di dalam kumpulan pilihan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalah sebuah proses perilaku konsumen untuk membeli

suatu barang atau jasa yang disukai oleh konsumen tersebut.

b. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2016) proses pengambilan

keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah

yang terdiri atas lima tahap, yaitu:

1) Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan

terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang

belum terpenuhi dan belum terpuaskan.

2) Pencarian Informasi (Information Search)

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau

jasa yang ia butuhkan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif

maupun pasif.

3) Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternativeness)

Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan

pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif

(47)

29

bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada

jenis produk dan kebutuhannya.

4) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Keputusan untuk membeli disini merupakan proses

pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan

maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau

tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan

menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut

jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara

pembayarannya.

5) Perilaku Pasca pembelian (Post Purchase Behavior)

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan. Pemasar harus memantau kepuasan

pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk

pasca pembelian.

c. Dimensi dan Indikator Keputusan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2016) terdapat enam dimensi keputusan

pembelian, yaitu :

1) Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan membeli suatu produk atau

jasa dengan menggunakan uangnya untuk tujuan lain dalam hal ini

ialah pilihan produk lain. Keputusan tersebut menyangkut pula

(48)

30

2) Pilihan Merek

Konsumen mengambil keputusan tentang merek dari suatu produk

yang akan mereka beli. Setiap merek memiliki perbedaan dan

keunikan masing-masing. Dalam hal ini perusahaan mengetahui

bagaimana konsumen memilih sebuah produk.

3) Pilihan Dealer

Konsumen mengambil keputusan tentang tempat atau toko yang

akan dikunjungi. Setiap konsumen memiliki referensi tersendiri

mengenai pilihan tempat pembelian, bisa dikarenakan oleh faktor

lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang

lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan sebagainya.

4) Jumlah Pembelian

Konsumen mengambil keputusan mengenai seberapa banyak produk

yang akan dibelinya. Pembeliann dapat dilakukan mungkin lebih

dari satu. Perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk

sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

5) Waktu Pembelian

Konsumen mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang yang

dimiliki dan kondisi untuk membeli sebuah produk.

6) Metode Pembelian

Setelah melalui beberapa proses dan akan melakukan keputusan

(49)

31

pembayaran apa yang akan digunakan saat bertransaksi, pembayaran

secara cash atau kredit.

6. Kepuasan Konsumen

a. Definisi Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2016), secara umum kepuasan

(satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau

hasil terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja produk tersebut tidak

memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika

produk sesuai ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk

melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang.

Tjiptono (2016) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang

atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsi terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan

harapan-harapannya. Tingkat kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa akan

menentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen

adalah perasaan yang timbul dalam benak konsumen akibat

menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa. Jika, kosumen

mendapatkan pengalaman positif dari produk atau jasa yang dikonsumsi

maka bisa dikatakan konsumen itu merasa puas.

(50)

32

Menurut Tjiptono (2016) pengukuran kepuasan konsumen memiliki

enam konsep inti yaitu sebagai berikut.

1) Kepuasan pelanggan keseluruhan (overall customer satisfaction)

Cara ini digunakan dengan cara menanyakan langsung kepada

konsumen atau pelanggan seberapa puas mereka dengan produk

atau jasa suatu perusahaan. Penilaiannya meliputi mengukur tingkat

kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan

bersangkutan serta membandingkan dengan tingkat kepuasan

pelanggan terhadap perusahaan pesaing.

2) Dimensi kepuasan pelanggan

Perusahaan dapat mengetahui kepuasan konsumen dengan

melakukan beberapa langkah. Pertama, mengidentifikasi

dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan

menilai produk dan jasa perusahaan. Ketiga, meminta pelanggan

menilai produk atau jasa perusahaan pesaing berdasarkan item yang

sama. Dan keempat, meminta para pelanggan untuk menentukan

dimensi yang penting dalam menilai kepuasan pelanggan.

3) Konfirmasi harapan (confirmation of expectations)

Kepuasan dapat diukur berdasarkan kesesuaian maupun

ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja produk

atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

(51)

33

Maksud niat beli ulang adalah pihak perusahaan dapat menanyakan

pelanggan secara langsung apakah akan membeli produk atau jasa

perusahaan lagi atau tidak.

5) Kesediaan untuk merekomendasi (willingness to recommend)

Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk/jasa kepada

teman atau keluarganya menjadi ukuran penting untuk dianalisis

dan ditindakanjuti dalam kasus pembelian produk/jasa yang

pembelian ulangnya relatif lama.

6) Ketidakpuasan pelanggan (customer dissatisfaction)

Ketidakpuasan pelanggan meliputi complaint, return atau

pengembalian produk, biaya garansi, product recall (penarikan

kembali produk dari pasar), gethok tular negatif, dan defections

(52)

34 B. Penelitian Terdahulu

` Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

1. Impact of Price on Customer Satisfaction; mediating role of Consumer Buying Behaviour in Telecom Sector. Qalati (2019) Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara harga dengan kepuasan konsumen yang dimediasi perilaku konsumen dalam membeli. Terdapat persamaan variabel yang diteliti yaitu harga dan kepuasan konsumen. Menggunakan metode analisis PLS 2. Impact of The Movable Word (Word-of-Mouth) on the Decision to Purchase of the Youth for the Smart Phones. Al-Sanad (2016) Hasil penelitian menunjukkan bahwa WOM berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian remaja yang menggunakan smartphone. Terdapat kesamaan variabel yaitu word of mouth dan keputusan pembelian. Menggunakan metode analisis regresi linear berganda 3. Pengaruh kualitas produk dan citra merk terhadap keputusan pembelian Smartphone Samsung Sherlin (2017) Hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas produk dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Terdapat kesamaan variabel yaitu kualitas produk dan kepuasan konsumen. Menggunakan metode analisis regresi linear berganda, metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.

(53)

35

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

4. The Effect of Product Quality on Customer Satisfaction and Loyalty: Evidence from Malaysian Engineering Industry Hoe & Mansori (2018) Hasil penelitian menunjukkan kualitas produk mempengaruhi kepuasan pelanggan dan kepuasan yang lebih tinggi mengarah pada loyalitas pelanggan dalam industri rekayasadi Malaysia. Terdapat persamaan variabel yang diteliti yaitu kualitas produk dan kepuasan konsumen, menggunakan metode analisis jalur, menggunakan purposive sampling. Terdapat variabel loyalitas yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5. Effect Of Brand Image And Price Perception On Purchase Decision. Hajar & Razak (2018) Hasil penelitian menunjukkan brand image dan harga berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian. Terdapat persamaan variabel yang diteliti yaitu harga dan keputusan pembelian. Teknik pengambilan sampel accidental, brand image tidak ada didalam penelitian ini, dan metode analisis data

menggunakan analisis regresi linier berganda

(54)

36

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

6. Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Boardgame Lounge Smart Cafe Pekanbaru. Pratiwi & Lubis (2018) Hasil penelitian menjelaskan bahwa word of mouth communication dengan indikator talk, topics, tools, taking part, dan tracking berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Terdapat kesamaan variabel yaitu word of mouth dan juga keputusan pembelian. Menggunakan teknik accidental sampling, menggunakan metode analisis regresi linear sederhana 7. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Martabak di Bandung. Berga & Sari (2016) Hasil peneliatian menunjukan bahwa kualitas produk, harga, dan word of mouth berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Namun, secara parsial variabel kualitas produk dan juga harga tidak berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Terdapat kesamaan variabel kualitas produk, harga, word of mouth, dan keputusan pembelian. Menggunakan teknik accidental sampling, menggunakan metode analisis regresi linear berganda

(55)

37

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

8. Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan dan Keragaman Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Ulang (Studi pada Toko Online Shopastelle, Semarang). Arsyanti & Astuti (2016) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas layanan, dan keragaman produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap niat membeli kembali Terdapat kesamaan variabel yang diteliti yaitu kualitas produk dan juga kepuasan konsumen. Menggunakan metode analisis regresi linear berganda 9. Pengaruh Technology Acceptance Model dan Electronic Word of Mouth Terhadap Kepuasan Pelanggan. Clara, dkk (2018)

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa technology acceptance model dan electronic word of mouth berpengaruh simultan terhadap kepuasan pelanggan namun untuk word of mouth secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Terdapat kesamaan variabel yang diteliti yaitu word of mouth dan kepuasan pelanggan, metode pengambilan sampel memiliki kesamaan yaitu menggunakan purposive sampling. Menggunakan metode analisi regresi linear berganda

(56)

38

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

10. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan X-Trail pada PT. Wahana Wirawan Manado. Jacklin, dkk (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga dan promosi secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Nissan X-Trail pada PT. Wahana Wirawan Manado. Memiliki kesamaan variabel yang diteliti yaitu kualitas produk, harga dan keputusan pembelian. Menggunakan metode analisi regresi linear berganda 11. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Word of Mouth Terhadap Kepuasan Konsumen serta Implikasi Pada Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi. Maghfiroh (2019) Hasil penelitian

menunjukkan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian, dan word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Semua variabel yang diteliti memiliki kesamaan, dan metode pengambilan sampel memiliki kesamaan yaitu menggunakan purposive sampling. Menggunakan metode analisis SEM. Objek yang diteliti merek Xiaomi

(57)

39 C. Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2017) kerangka berfikir merupakan model

konseptual bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah

diidentifikasikan yang menjelaskan gejala yang menjadi objek

permasalahan. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini.

Kualitas Produk (X1) Word of Mouth (X3) Harga (X2) Keputusan Pembelian (Y) Kepuasan Konsumen (Z)

Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Normalitas Analisis Jalur 1. Sub-Struktur I dan II • Koefisien Korelasi • Koefisien Determinan • Uji F • Uji T 2. Uji Sobel 3. Perhitungan Pengaruh Kesimpulan dan Saran Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

(58)

40

D. Keterkaitan antar Varibel dan Hipotesis 1. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2016) kualitas produk adalah

kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini

termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Berga dan Sari (2016) menyatakan bahwa kualitas produk

berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Hal

yang sama dijelaskan oleh Sherlin (2017) yang menyatakan bahwa

variabel kualitas produk dan citra merek berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti kualitas

produk merupakan pertimbangan konsumen dalam menentukan

keputusan untuk membeli barang.

b. Hubungan Harga dengan Keputusan Konsumen

Harga menurut Kotler dan Armstrong (2016), merupakan jumlah

uang yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau lebih jelasnya

adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki atau menggunakan

sebuah produk atau jasa.

Penelitian Qalati (2019) menjelaskan bahwa harga berpengaruh

signifikan pada kepuasan konsumen yang dimediasi perilaku

(59)

41

Hendro (2018) dijelaskan bahwa variabel harga dapat

mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian. Dalam

penelitian lain yang dilakukan Hajar & Razak (2018) menjelaskan

bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Dari definisi dan juga beberapa rujukan di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel harga dapat menjadi pertimbangan

dalam proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen.

c. Hubungan Word of Mouth dengan Keputusan Konsumen

Komunikasi dari mulut ke mulut yang dilakukan antar konsumen

saling mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan.

Pengalaman konsumen menggunakan produk sebelumnya menjadi

informasi penting bagi konsumen lain yang akan melakukan

pembelian. Sehingga konsumen dapat dengan mudah mengambil

keputusan untuk membeli atau tidak suatu produk.

Penelitian yang dilakukan Berga dan Sari (2016) menunjukan

bahwa variabel word of mouth berpengaruh signifikan terhadap

proses keputusan pembelian. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Permana (2019) yang berjudul kekuatan keunikan produk dan word

of mouth terhadap keputusan pembelian menjelaskan bahwa word of mouth memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Rujukan lainnya yang ditulis Joesyiana (2018) yang

berjudul pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian

Gambar

Gambar 1. 1 Jumlah Pengguna Smartphone Dunia 2016 Sampai 2021  Sumber: Oberlo dalam statista.com
Gambar 1. 5 Perkembangan Penjualan Smartphone Realme di Dunia  Sumber: Counterpoint Research
Gambar 1. 6 Market Share Smartphone di Indonesia per Kuartal 3  2019
Gambar 1. 9 Saluran Distribusi Online dan Offline Realme  Sumber: Website Realme, Diolah oleh peneliti
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya nilai total panjang akar (Lrv) dan berat kering akar (Drv) pada perlakuan pupuk kombinasi ini dapat disebabkan oleh adanya penambahan bahan organik ke dalam tanah

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi mengenai prediksi perkembangan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan laba operasional perbankan syariah dengan metode

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang demam berdarah dengue (DBD) dengan perilaku 3M pada keluarga di Kelurahan Banguntapan

Kegiatan penelitian dan pengenalan hadits tidak hanya ditujukan kepada apa yang menjadi materi berita dalam hadits itu saja, tetapi dalam pengenalan takhrij hadis yang secara

Penyakit ini juga bisa terjadi karena kebersihan perorangan yang salah satunnya adalah kebersihan kulit Menurut Umar Z (2008), kebersihan diri termasuk kebersihan

Artikel ini bertujuan untuk mempelajari apakah jika ZoSS diterapkan di Kota Langsa ini akan merubah perilaku pengendara yang lewat di depan sekolah dengan mengurangi

online ini sebagai salah satu contohnya , direktori online ini dapat bermanfaat bagi pengguna yang sedang membutuhkan informasi terkait jurusan teknik mesin perguruan

Kesimpulan : Untuk mencapai tingkat kepatuhan minum obat ARV > 95%, diperlukan dukungan dari keluarga, teman dan Forum WPA, serta faktor internal dalam diri