• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem yang penulis gunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart Sistem adalah : "Serangkaian data atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan." (Destiningrum, Mara dan Qadhli Jafar Adrian, 2017).

Menurut Jogiyanto sistem adalah : “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Destiningrum, Mara dan Qadhli Jafar Adrian, 2017).

Hartono mengungkapkan bahwa “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.” (Fajarianto, Otto, Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya, 2017).

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Rusdiana karakteristik sistem adalah sebagai berikut: a. Komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. b. Batas (boundary)

(2)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

c. Lingkungan (environment)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

d. Penghubung/antarmuka(interface)

Penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem,yaitu segala sesuatu yang bertugas menjabatani hubungan antar komponen dalam sistem.

e. Masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatuyang perlu dimasukan kedalam sistem sebagia bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

f. Pengolahan(processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya. g. Keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasikan bentuk kluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

h. Sasaran (objective) dan tujuan (goaI)

Setiap komponen dalam sisterm perlu juga agar cepat bekerja sesuai dengan agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

(3)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

j. Umpan balik (feedback)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan menegmbalikannya pada kondisi normal. (Fajarianto, Otto, Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya, 2017) 2.1.3. Pengertian Website

Menurut Ardhana “World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).” (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016). Dalam sebuah website terdapat beberapa komponen pendukung agar sebuah website dapat diakses oleh pemakai, diantaranya:

1. Internet

Menurut Winarno dan Zaki “Internet adalah singkatan dari kata Interconnected

Networking. Networking artinya jaringan, sedang Interconnected berarti Saling

berkaitan/terkoneksi. Sehingga internet adalah jaringan komputer yang saling terkoneksi.” (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016).

2. Web Browser

Menurut Winarno dan Utomo “Web browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web”. (Prayitno, Agus dan Yulia Safitri, 2015). Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ‘point and click’ untuk pindah antar dokumsen.

(4)

Sandi menjelaskan “web server adalah aplikasi yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan web browser seperti Netscape Navigator, Internet

Explorer, Mozilla Firefox, dan aplikasi web browser lainnya.” (Zamaludin,

Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016). 2.1.4. Basis Data

Menurut Sukamto dan Shalahuddin “Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun

Database Management System (DBMS).” (Sukamto, Rosa A dan Muhammad

Salahudin, 2019) Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi: 1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data

2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data ke dalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabeltabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola piker penyimpanan data nantinya jika dalam bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom. 2.1.5. Model Perancangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan Shalahuddin “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

(5)

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. (Sukamto, Rosa A dan Muhammad Salahudin, 2019).

2.2. Teori Pendukung

Teori pendukung merupakan alat yang digunakan untuk mendukung dan menggambarkan bentuk dari logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya.

(6)

2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Fathansyah “Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram

Entity-Relationship (Diagram E-R)” (Fathansyah, 2018).

1. Derajat Relationship

Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi satu-ke-banyak-ke-satu-ke-banyak). Berikut adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:

1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Jurusan. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengepalai’. Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti dikepalai oleh banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

Sumber: (Fathansyah, 2018)

Gambar II.2.

(7)

Pada diagram E-R diatas dapat kita lihat bahwa himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Jurusan masing-masing memiliki dua buah atribut saja. Sementara itu, himpunan relasi Mengepalai juga terdapat dua buah atribut yang secara bersama-sama berfungsi juga sebagai key pada himpunan relasi tersebut. Karena kedua atribut/key tersebut sebetulnya berasal dari atribut key dari masing-masing himpunan entitas yang dihubungkannya, maka keduanya digolongkan sebagai Key Asing (Foreign-Key). Adanya kedua atribut key tersebut selanjutnya akan dapat menunjukan dosen mana yang mengepalai suatu jurusan (menjadi ketua jurusan), atau sebaliknya jurusan mana yang dikepalai seorang dosen. 2. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengajar’. Pada relasi ini, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

Sumber: Fathansyah (2018)

Gambar II.3.

(8)

Key Asing (Foreign-Key) dari himpunan relasi Mengajar diatas adalah nama_dos dan kode_kul, yang masing-masing berasal dari himpunan entitas

Dosen dan himpunan entitas Kuliah. Tetapi di samping dari kedua atribut key tersebut, ada pula dua atribut tambahan yang tidak berasal dari salah satu himpunan entitas yang dihubungkannya. Hal ini memang dimungkinkan dan bahkan umum terjadi. Dengan adanya keempat atribut tersebut pada himpunan relasi Mengajar, maka dapat kita ketahui jadwal pelaksanaan setiap mata kuliah beserta dosen yang mengajarkannya.

3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

Adanya relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mempelajari’. Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa. Maka penggambarannya adalah:

Sumber: (Fathansyah, 2018)

Gambar II.4.

(9)

Keberadaan himpunan relasi Mempelajari diatas akan memiliki dua fungsi, yaitu untuk menunjukan mata kuliah mana saja yang diambil oleh seorang mahasiswa (atau mahasiswa mana saja yang mengambil mata kuliah tertentu) dan indeks nilai yang diperoleh seorang mahasiswa untuk mahasiswa tertentu (tentu saja setelah data indeks nilai tersebut disimpan). Dari jumlah potongan diagram E-R diatas tampak sekali adanya kebutuhan bahwa relasi antara satu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain harus dapat kita ketahui dengan lebih detail. Keberadaan relasi antar himpunan entitas itu mungkin memang dapat kita duga secara intuitif yang bertitik tolak dari logika yang normal. Misalnya, kita akan lebih mudah dapat menduga atau bahkan memastikan, bahwa antara himpunan entitas Mahasiswa dan himpunan entitas Kuliah terdapat suatu relasi. Demikian juga antara himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Kuliah. Yang perlu diperhatikan pengertian relasi dalam pemodelan data sama sekali berbeda dengan pengertian relasi dalam bahasa pergaulan sehari-hari (yang berarti hubungan antar pertemanan).

2.2.2. LRS (Logical Record Structure)

Frieyadie dalam menerangkan bahwa LRS adalah singkatan dari Logical Record Structure. LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER)

berserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antara entitas. Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu:

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

(10)

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS. (Zamaludin, I., Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016).

2.2.3. Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.” (Wati, Embun Fajar, dan Arvin Anggoro Kusumo, 2016).

Tujuan Penggunaan UML adalah :

a. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

b. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

c. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang koding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).

Dalam perancangan sistem ini penulis menggunakan beberapa diagram UML, antara lain:

(11)

Tohari mendefinisikan bahwa, “Activity Diagram memodelkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari suatu aktifitas lainnya atau dari aktifitas ke status” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

Menurut Novitasari pengertian “activity diagram adalah pemodelan yang dilakukan pada suatu sistem dan menggambarkan aktivitas sistem berjalan.

Activity diagram di gunakan sebagai penjelelasan aktivitas program tanpa melihat

koding atau tampilan” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

2. Use Case Diagram

Tohari menyimpulkan bahwa, “use case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

Menurut Pratama, “Use case diagram adalah gambaran grafis dari beberapa atau semua aktor, use case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Use case diagram tidak menjelaskan secara detil tentang penggunaan use

case, tetapi hanya memberi gambaran singkat hubungan antara use case, aktor,

dan sistem. Di dalam use case ini akan diketahui fungsi-fungsi apa saja yang berada pada sistem yang dibuat” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

3. Class Diagram

Menurut Widodo “Class Diagram Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta

(12)

relasi-relasi diagram ini umum dijumpai pada sistem beriontasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif” (Fajarianto, Otto, Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya, 2017).

4. Sequence Diagram

Tohari menyimpulkan bahwa, “sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

Menurut Pratama “Sequence Diagram adalah salah satu dari diagram-diagram yang ada pada UML, sequence diagram ini adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object. Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem” (Kurniawan, Hamid, Widya A., Ilham K., Dede F., 2020).

Gambar

Gambar II.2.
Gambar II.3.
Gambar II.4.

Referensi

Dokumen terkait

Maintenance Planner akan membuat skala prioritas mana temuan urgent yang harus segera diselesaikan dan mana yang tidak kemudian membuat jadwal pengerjaannya

Pada dasarnya masyarakat mempunyai potensi kelembagaan dan potensi sosial yang dapat digali untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul, seperti masalah

Iuran yang harus dibayarkan per KK rata-rata sebesar 28.000/bulan yang digunakan untuk biaya investasi, operasional dan pemeliharaan. 4) Aspek Hukum dan Peraturan

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk

Berdasarkan pada hasil pengamatan dan kuesioner siswa tersebut di atas disimpulkan bahwa dalam tindakan siklus menunjukkan adanya ketertarikan siswa dalam permainan dakon

Kantor cabang bank asing memiliki kualitas asset yang cukup baik, memiliki dan menerapkan manajemen risiko dan pengendalian operasional secara cukup memadai,

 Kiranya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas bahan tambah yang digunakan sebagai campuran batako, penggunaan abu sekam padi sebagai bahan

a) Perbaikan Prestasi Kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka demi perbaikan