• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA WEB SERVICE DAN KAMUS MOBILE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA WEB SERVICE DAN KAMUS MOBILE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA WEB SERVICE

DAN KAMUS MOBILE

Surya Darma Nasution

Dosen Tetap STMIK Budidarma Medan Jl Sisingamangaraja no. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id/ Email: surya_darma@yahoo.co.id

Abstrak

Terbatasnya memory pada handphone membuat kamus mobile menjadi kurang efektif untuk menterjemahkan kata, karena kata yang tersimpan di dalam handphone tidak mencukupi atau adanya kata yang tidak ditemukan sehingga kata tersebut tidak bisa diterjemahkan. Penggunaan web service pada kamus mobile mengatasi adanya kata yang tidak ditemukan pada handphone dan mengatasi masalah untuk memperbaharui data yang tersimpan di handphone, sehingga pengguna kamus mobile bisa mencari kata yang ingin diterjemahkan. Pencarian kata dengan cepat dan efektif pada kamus memudahkan pengguna kamus mobile untuk mencari kata yang ingin diterjemahkan. Maka dalam hal ini akan di terapkan Algoritma Genetika untuk melakukan pencarian kata yang ingin diterjemahkan.

Kata Kunci : Genetika, Web Service, Kamus Mobile

1. Pendahuluan

Teknologi web service menawarkan kemudahan menjembatani setiap informasi tanpa mempermasalahkan perbedaan teknologi yang digunakan oleh masing-masing sumber. Web service bisa diakses melalui internet maupun intranet. Web service berbeda dengan website, karena web service tidak memiliki tampilan dan hanya menyediakan service atau layanan, sedangkan website memang dibuat untuk memiliki tampilan. Web service bisa mengatasi permasalahan pertukaran data dan informasi walaupun sistem operasi, bahasa pemrograman dan database yang digunakan berbeda. Bahkan web service bisa mengatasi permasalahan pertukaran data dari komputer ke mobile device seperti handphone.

Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian yang meniru mekanisme dari genetika alami yang didasarkan pada teori evolusi dan seleksi alam. Algoritma genetika banyak digunakan untuk memecahkan permasalahan optimisasi yang rumit, yang tidak bisa dipecahkan dengan teknik optimisasi tradisional.

Pencarian kata dengan cepat dan efektif pada kamus memudahkan pengguna kamus mobile untuk mencari kata yang ingin diterjemahkan. Maka dalam

hal ini akan di terapkan Algoritma Genetika untuk melakukan pencarian kata yang ingin diterjemahkan.

Terbatasnya memory pada handphone membuat kamus mobile menjadi kurang efektif untuk menterjemahkan kata, karena kata yang tersimpan di dalam handphone tidak mencukupi atau adanya kata yang tidak ditemukan sehingga kata tersebut tidak bisa diterjemahkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka akan diterapkan penggunaan web service. Penggunaan web service pada kamus mobile mengatasi adanya kata yang tidak ditemukan pada handphone dan mengatasi masalah untuk memperbaharui data yang tersimpan di handphone, sehingga pengguna kamus mobile bisa mencari kata yang ingin diterjemahkan.

2. Landasan Teori 2.1. Web Service

Web service merupakan aplikasi yang dibuat agar dapat dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui internet maupun intranet dengan menggunakan XML sebagai format pengiriman pesan. World Wide Web Consortium (W3C), organisasi yang mengembangkan standar-standar dalam dunia web, mendefenisikan web service sebagai perangkat lunak sistem yang dirancang untuk mendukung interaksi antara mesin dengan mesin melalui jaringan.

(2)

Web service sangat berbeda dengan website. Perbedaan yang paling terlihat adalah website dibuat untuk memliki tampilan atau user interface yang bagus sedangkan web service tidak memilki tampilan. Hal ini karena web service tidak dibuat untuk berinteraksi langsung dengan user. Sesuai dengan kata service yang ada pada namanya, Web service hanya menyediakan service atau layanan. Layanan tersebut kemudian akan digunakan atau dipanggil oleh aplikasi lainnya. Dengan demikian, yang akan menjadi interface adalah aplikasi yang memanggilnya bukan web service itu sendiri [3].

2.1.1 Komponen Pendukung web Service

Web service memiliki komponen-komponen pendukung, komponen-komponen tersebut merupakan dasar terbentuknya web service. Komponen-komponen tersebut adalah :

1. Extensible Markup Language (XML)

XML merupakan dasar yang penting atas terbentuknya web service. Web service dapat berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi yang memanggilnya dengan menggunakan XML. XML berbentuk teks sehingga mudah untuk ditransportasikan menggunakan protokol HTTP. Selain itu XML juga bersifat platform independen sehingga informasi didalamnya bisa dibaca oleh aplikasi apapun pada platform apapun selama aplikasi tersebut mampu menerjemahkan tag-tag XML. Kesimpulannya adalah apabila web service dan aplikasi dianggap sebagai manusia yang berbeda ras dan bahasa, maka XML adalah sebuah bahasa universal yang dapat mempersatukan mereka digunakan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi.

2. Simple Object Access Protocol (SOAP)

SOAP merupakan suatu format standar dokumen berbentuk XML yang digunakan untuk melakukan proses request dan response antara web service dengan aplikasi yang memanggilnya. Dokumen SOAP yang digunakan untuk melakukan request disebut dengan SOAP request sedangkan SOAP yang diperoleh dari web service disebut dengan SOAP response. Jadi, jika XML adalah bahasa yang digunakan oleh web service dan aplikasi, maka SOAP adalah “tata bahasa” yang digunakan sehingga keduanya bisa saling memahami saat sedang berbicara.

WEB SERVICE

Gambar 1 : Proses Request Dan Response Menggunakan SOAP.

3. Web Service Description Language (WSDL) WSDL adalah sebuah dokumen dalam format XML yang isinya menjelaskan informasi detail sebuah web service. Di dalam WSDL dijelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam web service, parameter apa saja yang diperlukan untuk memanggil sebuah method, dan apa hasil atau tipe data yang dikembalikan oleh method yang dipanggil tersebut.

4. Universal Description, Discovery and Integration (UDDI)

UDDI merupakan suatu directory service yang digunakan untuk meregestrasikan dan mencari web service yang telah Anda buat agar bisa dicari dan ditemukan oleh orang lain. Anda juga bisa mencari web service yang dibuat oleh orang lain berdasarkan kata kunci dan kategori tertentu [3].

2.2 Algoritma Genetika

Algoritma genetika adalah suatu algoritma pencarian yang berbasis pada mekanisme seleksi alam dan genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah optimasi kompleks, yang sulit dilakukan oleh metode konvensional.

Algoritma Genetika diperkenalkan pertama kali oleh John Holland (1975) dari Universitas Michigan. John Holland menyatakan bahwa setiap masalah yang berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) dapat diformulasikan ke dalam terminologi genetika. Kemudian, Goldberg (1989) mendefenisikan algoritma genetika ini sebagai suatu pencarian algoritma berdasarkan pada mekanisme seleksi alam dan genetika alam. Bauer (1993) mendefenisikan algoritma genetika sebagai perangkat lunak, prosedur yang dimodelkan setelah genetika dan evolusi.

Sifat algoritma genetika adalah mencari kemungkinan-kemungkinan dari calon solusi untuk mendapatkan yang optimal bagi penyelesaian

method-1 method-SOAP Response APLIKASI SOAP Request

(3)

masalah. Ruang cakupan dari semua solusi yang layak (feasible), yaitu obyek-obyek di antara solusi yang sesuai, dinamakan ruang pencarian (search space). Tiap titik dalam ruang pencarian mempresenttasikan satu solusi yang layak. Tiap solusi yang layak dapat ditandai dengan nilai fitness-nya bagi masalah.

Algoritma genetika bekerja dari populasi yang merupakan himpunan solusi yang dihasilkan secara acak. Setiap anggota yang mempresentasikan satu solusi masalah dinamakan kromosom. Kromosom dalam suatu populasi berevolusi dalam iteritas yang dinamakan generasi, tiap kromosom dievaluasi berdasarkan fungsi evaluasi (fitness function). Pada algoritma genetika, fitness biasanya dapat berupa fungsi objektif dari masalah yang akan dioptimalisasi.

Kromosom-kromosom diseleksi menurut nilai fitness masing-masing. Kromosom yang kuat mempunyai kemungkinan tinggi untuk bertahan hidup pada generasi berikutnya, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bagi kromosom lemah untuk tetap bertahan hidup. Proses seleksi tersebut kemudian ditentukan oleh kromosom-kromosom baru (offspring) melalui proses crossover dan mutasi dari kromosom yang terpillih (parents). Dari dua proses tersebut di atas maka terbentuk suatu generasi baru yang akan diulangi terus menerus hingga mencapai suatu konvergensi, yaitu sebanyak generasi yang diinginkan [1].

2.2.1 Struktur Umum Algoritma Genetika

Secara umum, struktur dari suatu algoritma genetika dapat didefenisikan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membangkitkan populasi awal

Populasi awal ini dibangkitkan secara random sehingga didapatkan solusi awal. Populasi itu sendiri terdiri atas sejumlah kromosom yang mempresentasikan solusi yang diinginkan. 2. Membentuk generasi baru

Untuk membentuk generasi baru, digunkan operator reproduksi/seleksi, crossover dan mutasi. Proses ini dilakukan berulang-ulang sehingga didapatkan jumlah kromsom yang cukup untuk membentuk generasi baru di mana generasi baru ini dikenal dengan istilah anak (offspring).

3. Evaluasi solusi

Pada tiap generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang dinamakan fitness. Nilai fitness suatu kromosom menggambarkan kualitas kromosom

dalam populasi tersebut. Proses ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menhitung nilai fitness setiap kromosom dan mengevaluasinya sampai terpenuhi kriteria berhenti. Bila kriteria berhenti belum terpenuhi maka akan dibentuk lagi generasi baru lagi dengan mengulangi langkah 2. Beberapa kriteria berhenti yang sering digunakan antara lain : a. Berhenti pada generasi tertentu.

b. Berhenti setelah dalam beberapa generasi berturut-turut didapatkan nilai fitness tertinggi tidak berubah.

c. Berhenti bila dalam n generasi berikuttidak didapatkan nilai fitness yang lebih tinggi [1].

Penggunaan algoritma genetika pada kamus mobile yang akan dirancang berguna untuk memudahkan dalam pencarian kata yang akan diterjemahkan.

2.3 Mobile Device

Mobile Device merupakan suatu alat yang digunakan oleh pemakai untuk meminta informasi yang dibutuhkan, dimana informasi dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan text. Informasi yang diinginkan dapat dicari melalui fasilitas untuk mengakses internet seperti GPRS atau wireless. Pada umumnya perangkat mobile atau mobile device lebih praktis karena bersifat mudah dibawa. [5].

Meningkatnya pemakaian peranti mobile (mobile device) telah merevolusi kegiatan-kegiatan yang bersifat tradisional menjadi lebih sederhana dan mudah dengan penggunaan perangkat mobile. Mobilitas yang tinggi tidak menjadi penghalang lagi, karena saat ini peranti mobile sudah dapat mengakses sever di pusat data. Peranti mobile sekarang tidak hanya berfungsi sebagai pencatat jadwal dan buku alamat. Fungsi peranti mobile sudah berkembang pesat dan idealnya siap mengganti dokumen berbasis kertas [3].

Vendor-vendor peranti mobile telah menanam teknologi penangkap data (data acquisition) ke dalam produknya. Hal ini menciptakan peningkatan produktivitas, proses pelaporan yang lebih cepat, dan pengurangan biaya operasional. Secara umum aplikasi peranti mobile terbagi atas:

1. Personal Information Managenent (PIM)

Menyediakan fungsi kalender, buku alamat, jadwal, memo, pengirim email,dan tugas yang harus dilakukan.

(4)

Menyediakan fungsi word processing dan spread sheet. Fungsi yang lebih maju antara lain : akses web, e-book, multimedia, dan presentasi.

3. Aplikasi Mobile Business (mBusiness)

Menyediakan fungsi penangkapan, pemrosesan, dan pengiriman data. Komunikasi yang umum antara server dan aplikasi adalah melalui sistem messaging seperti SMS dan sebagainya. Namun sekarang aplikasi business sudah dapat terhubung langsung dengan server melalui HTTP secara prorietary atau melalui web service. Dengan J2ME peranti mobile yang menggunakan CDC bisa melakukan koneksi berbobot melalui RME, JDBC dan sebagainya.

4. Games dan hiburan

Menyediakan fungsi permainan, musik, video dan sebagainya. J2ME menyediakan library-library untuk membangun aplikasi games dan hiburan [3].

3. Pembahasan

Perancangan web service pada kamus mobile menggunakan XML sebagai format pengiriman pesan. XML merupakan dasar terbentuknya web service. Perancangan aplikasi client (aplikasi yang menggunakan web service) menggunakan bahasa pemograman Java dimana platform yang digunakan adalah J2ME (Java 2 Micro Edition). J2ME merupakan edisi khusus dari Java dan subset dari edisi J2SE. Edisi ini untuk pemrograman dengan peralatan-peralatan kecil atau terbatas seperti PDA, handphone, pager, dan lain-lain, oleh karena itu kamus bahasa Inggris-Indonesia yang akan dirancang hanya dapat dijalankan pada perangkat mobile yang memiliki fasilitas yang mendukung atau fitur- fitur yang mendukung Java.

Web service sebenarnya berupa kumpulan dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh client dari jarak jauh. Cara kerja web service pada kamus mobile yaitu web service yang dibuat di-upload di server yang ada di internet, misalnya pada http://www.stmik-budidarma.ac.id/. Aplikasi kamus mobile yang sudah terpasang pada handphone akan berkomunikasi dengan layanan kamus yang ada pada web service dengan cara memanggil fungsi atau method yang tersedia pada web service sambil mengirimkan parameter-parameter yang dibutuhkan. Cara memanggil method yang ada pada web service seperti :

String url=”http://www.stmik-budidarma.ac.id/surya/kamus.php”;

Call c=new Call();

c.setMethodName(“cariKata”);

c.addParameter(“kata”,txtCari.getString()); HTTPTransport transport=new HTTPTransport(url,null);

 

Dimana C adalah adalah objek yang di bentuk dari class Call yang berfungsi untuk membentuk dan mengirimkan SOAP request. HTTPTransport berfungsi untuk mengangkut SOAP request ke url “http://www.stmik-budidarma.ac.id/surya/

kamus.php”. setMethodName() berfungsi untuk untuk memanggil method dengan nama “Cari Kata”. addParameter adalah method untuk mengirimkan parameter dengan nama “kata” dan isi dari parameter itu diambil dari textbox yang bernama “txtCari” dengan method getString().

Pemrosesan data dilakukan di server, kemudian hasil yang diperoleh dikirimkan kembali ke aplikasi kamus mobile. Cara kerja web service pada aplikasi mobile dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 : Cara Kerja Web Service Pada Aplikasi Mobile

Kamus mobile yang akan dirancang akan menggunakan algoritma genetik sebagai solusi dalam penyelesaian masalah pencarian kata, seperti halnya dalam penggunaan kamus berbentuk buku para pengguna memanfaatkan cara penyajian kata yang sesuai dengan urutan abjadnya, sehingga para pengguna sangat terbantu dalam mencari kata yang ingin diterjemahkan. Pada kamus mobile penyajian kata yang sesuai dengan urutan abjadnya sangat sulit untuk direalisasikan karena terbatasnya ukuran layar dari perangkat mobile seperti Handphone. Oleh karena itu pada perancangan kamus mobile ini algoritma genetik diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, dimana dalam algoritma genetik penyajian kata akan lebih sedikit karena adanya proses seleksi sampai ditemukannya kata yang sama.

Dalam algoritma genetik pencarian kata dilakukan dengan cara memunculkan kata- kata yang memiliki jumlah huruf yang sama dengan jumlah huruf kata yang dicari atau kata yang menjadi target

INTER NET Method-1 Data WEB SERVER PROVIDE R Aplikasi Mobile

(5)

pencarian. Kemudian kata-kata tersebut diseleksi dan dimutasikan sampai ditemukanya kata yang sama dengan kata yang dicari atau kata yang menjadi target. Setelah kata yang sama ditemukan, selanjutnya kata tersebut akan diterjemahkan. Oleh karena itu bagi para pengguna yang pada umumnya sulit mengingat ejaan atau komposisi huruf dalam suatu kata berbahasa inggris akan sangat terbantu untuk mencari kata tersebut dan kemudian menerjemahkannya.

Algoritma genetik menggunakan nilai urut alfabet dalam proses pencarian kata. Nilai urut alfabet dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 1 : Nilai Urut Alfabet

Abjad/ Alfabed Nilai Urut Abjad/ Alfabed Nilai Urut Abjad/ Alfabed Nilai Urut A 1 J 10 S 19 B 2 K 11 T 20 C 3 L 12 U 21 D 4 M 13 V 22 E 5 N 14 W 23 F 6 O 15 X 24 G 7 P 16 Y 25 H 8 Q 17 Z 26 I 9 R 18

Sebuah kata ditentukan sebagai target, misalnya: ‘BACKWARD’. Bila setiap huruf diberi nilai dengan nilai urut alfabet, maka targetnya bisa dinyatakan sebagai besaran numerik:

Target = [2, 1, 3, 11, 23, 1, 18, 4]

Komputer akan membangkitkan kata dengan jumlah huruf yang sama dengan target secara acak, terus-menerus hingga diperoleh kata yang sama dengan kata target.

a. Definisi Individu Dan Fitness

Individu adalah satu kata yang muncul dari proses acak tersebut, misalnya: BINAURAL atau [2, 9, 14, 1, 21, 18, 1, 12]. Satu individu mempunyai n gen integer yang setiap gennya menyatakan no urut alfabet. Nilai fitness adalah inversi dari perbedaan antara nilai kata yang muncul(individu) dan target yang ditentukan. Misalnya kata yang muncul: “BINAURAL“dan targetnya “BACKWARD” maka, nilai perbedaannya:

E = |2-2| + |9-1| + |14-3| + |1-11| + |21-23| + |18-1| + |1-18| + |12-4| = 0 + 8 + 11 + 10 + 2 + 17 + 17 +8 = 73 Fitness = (26)(8) - 73 = 208 - 73 = 135 Fitness didefinisikan: fitness(k) = 208 - ∑ | g(k)n - t n | n

dimana gn maksudnya gen ke n dari individu ke k dan gen ke n dari target.

b. Pembangkitan Populasi Awal

Populasi awal dibangkitkan dengan cara membangkitkan semua huruf dalam sejumlah kata (individu) yang dibangkitkan, seperti pada tabel 2.

Tabel 2 : Pembangkitan Populasi Awal

c. Seleksi dilakukan dengan menggunakan roulette-wheel, Roulette whel menyeleksi populasi baru dengan distribusi probabilitas yang berdasarkan nilai fitness.

d. Cross-over, dilakukan dengan menukar gen-gen terpilih antar dua induk, seperti pada gen biner. B A C K W A S H = 2 1 3 11 23 1 19 8

B A C K Y A R D = 2 1 3 11 25 1 18 4

B A C K Y A S H = 2 1 3 11 25 1 19 8 B A C K W A R D = 2 1 3 11 23 1 18 4

Individu Nilai Urut Fitness

B I N A U R A L 2 9 14 1 21 18 1 12 135 B E N E D I C K 2 5 14 5 4 9 3 20 129 B L O C K A D E 2 12 14 3 11 1 7 5 154 B L O C K A G E 2 12 14 3 11 1 4 5 151 B A C K D O W N 2 1 3 11 4 15 23 14 160 B A C K R A S H 2 1 3 11 18 1 19 8 198 B A C K W A S H 2 1 3 11 23 1 19 8 203 B A C K Y A R D 2 1 3 11 25 1 18 4 206 B A C K W A R D 2 1 3 11 23 1 18 4 208

e. Mutasi dilakukan dengan mengacak kembali nilai 1-26 dari gen yang dimutasikan. Contohnya : B L O C K A D E = 2 12 14 3 11 1 7 5 B L O C K A G E = 2 12 14 3 11 1 4 5 f. Hasil Algoritma Genetika. Hasil dari algoritma

genetika dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3 : Hasil Algoritma Genetika

Individu Nilai Urut Fitness

B I N A U R A L 2 9 14 1 21 18 1 12 135 B E N E D I C K 2 5 14 5 4 9 3 20 129 B L O C K A D E 2 12 14 3 11 1 7 5 154 B L O C K A G E 2 12 14 3 11 1 4 5 151 B A C K D O W N 2 1 3 11 4 15 23 14 160 B A C K R A S H 2 1 3 11 18 1 19 8 198 B A C K W A S H 2 1 3 11 23 1 19 8 203 B A C K Y A R D 2 1 3 11 25 1 18 4 206 B A C K W A R D 2 1 3 11 23 1 18 4 208

(6)

4. Implementasi

4.1 Implementasi Program

Kamus bahasa Inggris-Indonesia yang telah dirancang merupakan kamus mobile, dimana kamus mobile tersebut dapat dijalankan pada handphone yang mendukung atau memiliki fitur Java. Kamus mobile dapat menggunakan fasilitas web service dengan menggunakan koneksi GPRS dan handphone yang ingin mengakses web service harus mengaktifkan fitur GPRS pada handphonenya sesuai operator selular masing-masing. Kamus mobile dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman Java, dimana untuk mengetikan listing programnya penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 yang merupakan perangkat lunak editor untuk pembuatan web, dan untuk menjalankan programnya digunakan emulator yaitu Sun Java(TM) Wireless ToolKit.

Kamus bahasa Inggris-Indonesia juga menggunakan algoritma genetika untuk proses pencarian kata, dimana algoritma genetika berguna bagi para pemakai yang tidak urutan huruf yang benar dari kata yang ingin dicari. Berikut hasil dari implementasi program keseluruhan yang telah dirancang:

a. Menu Utama

Menu utama dapat dikatakan sebagai antar muka (user interface) antara user dengan program. Menu utama menampilkan pilihan menu yang tersedia pada program. Pada menu utama kamus mobile tersedia empat pilihan menu yaitu menu cari kata, cari di web, lihat kata dan lihat di web, dimana menu cari kata berisi link ke form cari kata, menu cari di web berisi link ke form cari di web, menu lihat kata berisi link ke form lihat kata dan menu lihat di web berisi link ke form lihat di web. Gambar untuk tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3: Tampilan Menu Utama

b. Form Cari Kata

Form cari kata merupakan form yang disediakan untuk mencari kata yang ingin diterjemahkan. Form cari kata juga dapat membantu user dalam pencarian kata jika user tidak mengingat urutan huruf dari kata yang ingin diterjemahkan. Pada form cari kata terdapat satu textfield dan dua command, dimana textfield untuk mengisi huruf atau kata yang dicari, command kembali digunakan untuk kembali ke menu utama dan command cari digunakan untuk proses pencarian kata. Setelah command cari diklik maka akan tampil hasil pencarian. Form cari kata dapat dilihat pada gambar 4 dan gambar 5.

Gambar 4 : Form Cari Kata

Gambar 5 : Form Hasil Pencarian Kata

Pada gambar 4 dan gambar 5 menampilkan form hasil pencarian kata, pada form ini terdapat dua command, command kembali digunakan untuk kembali ke form cari kata dan command hapus digunakan untuk menghapus kata dari RMS (Record Manajement System) pada handphone.

(7)

c. Form Cari Di Web

Form cari di web merupakan form yang disediakan untuk mencari kata yang ada pada web service untuk diterjemahkan. Form cari di web juga dapat membantu user dalam pencarian kata jika kata yang dicari tidak ada pada database pada handphone. Pada form cari di web terdapat satu textfield dan dua command, dimana textfield untuk mengisi huruf atau kata yang dicari, command kembali digunakan untuk kembali ke menu utama dan command cari digunakan untuk proses pencarian kata. Setelah command cari diklik maka aplikasi kamus akan terkoneksi ke web service dan menampilkan hasil pencarian. Form cari di web dapat dilihat pada gambar 6 dan gambar 7.

Gambar 6 : Form Cari Di Web

Gambar 7 : Form Hasil Pencarian Kata Di Web

Pada gambar 6 dan gambar 7 menampilkan form hasil pencarian kata di web, pada form ini terdapat dua command, command kembali digunakan untuk kembali ke form cari di web dan command simpan digunakan untuk menyimpan

kata ke RMS (Record Manajement System) pada handphone.

d. Form Lihat Kata

Form lihat kata merupakan form yang disediakan untuk menampilkan daftar kata yang tersimpan pada database yang ada pada handphone . Pada form lihat kata terdapat dua command, dimana command kembali digunakan untuk kembali ke menu utama dan command hapus digunakan untuk menghapus kata dari RMS (Record Manajement System) pada handphone. Form lihat kata dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 : Form Lihat Kata e. Form Lihat Di Web

Form lihat di web merupakan form yang disediakan untuk menampilkan daftar kata yang ada pada web service. Pada form lihat di web terdapat dua command, dimana command kembali digunakan untuk kembali ke menu utama dan command simpan digunakan untuk menyimpan kata dari web service ke RMS (Record Manajement System) pada handphone. Form lihat di web dapat dilihat pada gambar 9.

(8)

5. Daftar Pustaka

[1]. Anita Desiani & Muhammad Arhami, 2005, “Konsep Kecerdasan Buatan”, Penerbit Andi., Palembang.

[2]. M Shalahuddin & Rossa, 2008, “Pemrograman J2ME”, Penerbit Informatika., Bandung.

[3]. Tri Mardiono, 2006, “Membangun Solusi Mobile Business dengan Java”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo., Jakarta.

[4]. Yuniar Supardi, 2008, “Pemrograman Handphone dengan J2ME”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo., Jakarta.

[5]. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=co m_content&view=article&id=27:layanan-berbasis-lokasi&catid=25:industri&Itemid=14 [6]. http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma

Gambar

Tabel 1 : Nilai Urut Alfabet  Abjad/  Alfabed  Nilai Urut  Abjad/  Alfabed  Nilai  Urut  Abjad/  Alfabed  Nilai Urut  A 1  J 10  S  19  B 2 K 11  T  20  C 3 L 12  U  21  D 4 M 13  V  22  E 5 N 14 W  23  F 6 O 15  X  24  G 7 P 16  Y  25  H 8 Q 17  Z  26  I

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara di dapatkan hasil kemampuan pemecahan masalah subjek L-2 setiap indikator yaitu pada indikator memahami masalah subjek

Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai akidah yang terdapat dalam novel Jilbab Putih Kekasih Karya K.Usman, yaitu (a) iman kepada Allah

PADA KONSEP RUSTIC Sesuai dengan pengertian konsep Rustic yang berbasis terhadap lingkungan yaitu menggunakan bahan-bahan material dari alam seperti kayu, bambu,

personality disorder) memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan.. berharap orang lain melihat

Indeks serta biaya bahan dan tenaga kerja untuk pekerjaan pengukuran lahan berpedoman pada Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kota Surabaya Tahun 2018 No.. o

Kholifatus, 2014, Perbedaan tingkat motivasi belajar ditinjau dari tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas

Studi Se%arawan dan arsitek Teruno!u *u%imori pada ta"un 38ED men%adi apa $ang dise!ut arsitektur antik ditemukan di kota terinspirasi kar$a generasi muda arsitek seperti

Tujuan pencacahan HD-4 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi pada Subsektor