• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

32 4.1 Profil Perusahaan

PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Rancang – Bangun Rekayasa, Konstruksi dan Manufaktur ( Bidang Energi, Transportasi dan Telekomunikasi ). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 25 Oktober 1978 dalam kerangka undang-undang penanaman modal dalam negeri No.6 tahun 1968 undang-undang No.12 tahun 1970 berdasarkan akta No.149 yang di terbitkan oleh Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo ,SH Akta pendirian ini telah di sahkan olah Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No.Y.A.5 /242 7 tanggal 21 Mei 1979,serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.33 Tambahan No.251 tangagal 22 April 1980. Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan naik turunnya kemampuan ekonomi perusahan, perubahan terakhir dengan akta No.35 tanggal 8 November 1994 yang di terbitkan oleh Notaris Sujipto, SH., mengenai modal dasar dan modal disetor perusahan sehubungan dengan rencana penawaran saham perusahaan kepada Masyarakaat. Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan NO. C2-17532.HT.01.04 HT.94 tanggal 30 November 1994. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan dan penyediaan peralatan khusus dan bisnis lain yang termasuk di dalam Industri konstruksi.Kantor perusahaan dan fasilitas pabriknya berlokasi di Bukaka Industri

(2)

Estate, Jl. Raya Bekasi Narogong, Km 19,5 Cileungsi, Bogor Jawa Barat. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1981.

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1960 PM 1994 tanggal 6 Desember 1994, perusahaan menawarkan saham kepada Masyarakat sejumlah 40.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per lembar Saham dengan harga penawaran Rp 3.200 per saham..Keseluruhan saham Perusahaan sejumlah 140.612.000 telah di daftarkan dan di catat di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya ).

Dari tahun ke tahun perusahaan mampu meningkatkan kualitasnya. Hal ini Di buktikan dengan perolehan sertifikak ISO 9001. Pada tahun 1995, perusahaan Mendapatkan sertifikat American Petroleum Institute untuk kegiatan bidang minyak Dan gas bumi. Dalam masa ini juga, perusahaan mencatatkan diri di bursa efek Sebagai perusahaan terbuka. Saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 yang Mengakibatkan melemahkannya mata uang rupiah membuat perusahaan berada pada Posisi sulit, karena pinjaman yang di terima dalam posisi keuangan perusahaan.

Tindakan delisting dari PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006 yang tidak menguntungkan perusahaan, di jadikan sebagai hikmah dengan tidak mengurangi tekad manajemen untuk meningkat kan prestasi dengan segala terobosan yang inovatif dalam produksi garbarata, jembatan rangka baja, menara listrik komunikasi dan segala pekerjaan yang berhubungan dengan power plant,

(3)

transmission lines, termasuk yang menyangkut kegiatan produksi minyak dan gas bumi .

Perkembangan perusahaan ini terjadi pada tahun 2006-2007 karena perusahaan mendapatkan pengakuan standarisasi kualifikasi manjemen berdasarkan persyaratan ISO berturut-turut untuk Steel Tower, Boarding Bridge Three Tunels, dan Oil and Gas.

Krisis yang melanda di dunia pada tahun 2008 juga memberikan dampak negatif bagi dunia usaha dan perushaan. Fluktuasi harga bahan mentah yang mengganggu perhitungan harga pokok barang yang di produksi termasuk faktor yang memberikan tekanan bagi perusahaan.

Kegigihan karyawan untuk menindaklanjuti kebijakan perusahaan memberikan kans yang besar dalam keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap bertahan serta berkembang, sampai saat ini PT Bukaka Teknik Utama Tbk. memiliki ribuan karyawan walaupun sempat banyak melakukan phk pada saat kondisi ekonomi dunia carut marut kurang lebih sebesar 100-200 karyawan.

4.1.1 Struktur Organisasi PT.Bukaka Teknik Utama Tbk.

PT. Bukaka Teknik Utama telah mengalami beberapa kali perubahan sistem organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk perbaikan sistem sehingga diperoleh sistem organisasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan ini

(4)

dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi beberapa direktur yaitu Direktur Hydro, Direktur Operational I, Direktur Operational II.

(5)

Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Company Profile)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bukaka Teknik Utama Presiden Direktur Irsal Kamarudin Direktur Operasional I Saptiastuti Hapsari Direktur Operasional II Sofiah Baltas Direktur Hydro Alimudin Sewang Corp.Secretary Johansyah A.M Engineering & RND Eko Ariwandono Boarding Ramp Bridge Eko Ariw Andono

Steel Tower Heru Cheryana Power Generation Agus Maulana Galvanis Ade Nurcholis

Road Const. Equip M.Arsyad Steel Bridge Budi Hartono Sp. Purpose Vehicle

Sudirman Oil & Gas Equip

Setyadi

Internal Audit Ghofar

H.R.D M.Jusuf Finance & ACC

Diana Mochtar

Balikpapan Branch Office

Muslimin Sanafi

(6)

Struktur organisasi setiap bagian secara struktural perusahaan adalah sebagai berikut:

a.Presiden Direktur (President Director)

Bertindak sebagai pimpinan perusahaan yang juga memberikan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja optimal

b.Direktur

1) Direktur Operasional (Operational Director)

a) Mengatur dan mengawasi aktivitas produksi mulai dari proses pengadaan bahan baku sampai barang jadi

b) Melakukan penjaminan terhadap kualitas produk perusahaan

c) Melakukan inspeksi dan pengawasan terhadap mesin-mesin serta bertanggung jawab atas mesin tersebut

d) Membantu direktur dalam perencanaan produksi termasuk perencanaan bahan baku, bahan penolong, dan alat-alat lainnya

2) Keuangan ( Finance)

a) Meyelenggarakan administrasi keuangan dari seluruh aktivitas perusahaan

b) Mengatur kelancaran jalannya keuangan di dalam perusahaan 3) SDM (Human Resource Management)

a) Melakasanakan dan mengawasi proses rekruitmen terhadap karyawan baru

b) Mengadakan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang ada di perusahaan

(7)

Masing-masing dari direktur tersebut membawahi unit usaha di PT Bukaka Teknik Utama Tbk. secara kesulurahan sehingga ada sentralisasi di masing-masing bidang seperti di bidang operasional, keuangan, serta di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia pada perusahaan tersebut.

4.2 Visi dan Misi PT. Bukaka Teknik Utama Tbk

Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya,akan selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang terdepan. PT. Bukaka Teknik Utama yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi berusaha menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.Setiap perusahaan pasti mempunyai visi dan misi untuk menjalankan usahanya tersebut .Visi dan misi inilah yang menjadi landasan bagi PT Bukaka Teknik Utama Tbk dalam menjalan kan segala kegiatan usahanya.

Visi Perusahaan

PT Bukaka Teknik Utama Tbk mempunyai visi “Menjadi Perusahaan Kelas Dunia Yang Unggul di Bidang Rekayasa dan Kontruksi”. Perusahaan berusaha menerapkan visi tersebut untuk menjadi perusahaan yang berskala internasional dan mempunyai reputasi yang dipercaya di kalangan nasional dan internasional.

Misi Perusahaan

Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Bukaka Teknik Utama Tbk mempunyai misi-misi yang akan dijalankan, yaitu:

(8)

1) PT. Bukaka Teknik Utama selalu berjuang untuk mencapai kepuasan pelanggan pada semua bidang.

2) Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra kerja.

3) Secara terus-menerus memperbaiki system manajemen dan mengembangkan karyawan sebagai sumber daya manusia yang berharga.

Dengan menjalankan misi diatas, perusahaan yakin akan dapat mewujudkan visi perusahaan dengan tetap mengutamakan kepuasan pelanggan serta tidak mengabaikan kesejahteraan karyawan. Kualitas pelayanan akan selalu diterapkan PT Bukaka Teknik Utama Tbk untuk menjadi perusahaan berskala internasional dan mempunyai reputasi yang dipercaya di kalangan nasional maupun internasional.

4.3 Analisis Proses Pembuatan Boarding Ramp Bridge

Jenis BRB yang di produksi PT. Bukaka Teknik Utama adalah jenis Two Tunnel dan jenis Three tunnel.

Two tunnel merupakan jenis BRB yang terdiri dari 2 terowongan panjang yang memiliki panjang 12-29 meter, jembatan jenis ini digunakan di beberapa bandara dan biasa digunakan untuk pesawat dengan maksimum penumpang sebanyak 500 orang

(9)

Three tunnel merupakan jenis BRB yang terdiri dari 3 terowongan panjang yang memiliki panjang 10-39 meter, jembatan jenis ini digunakan di beberapa bandara besar dan biasa digunakan untuk pesawat dengan maksimum penumpang sebanyak 700 orang. Kapasitas dari jembatan ini lebih banyak dari pada varian Two tunnel karena panjang dari terowongannya lebih panjang.

Proses singkat pembuatan Boarding Ramp Bridge pada unit usaha BRB di PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk. :

(10)

Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Production Process of Boarding Bridge)

Gambar 4.2 Diagram Proses Produksi BRB

1. Pemindahan bahan baku (handling)

Memindahkan bahan baku dari tempat penyimpanan ke proses produksi. Untuk barang kecil digunakan tenaga tangan dan dibantu peralatan dorong, untuk barang besar digunakan alat angkat dan angkut (forklift, mobile crane, over head crane).

Handling Galvanizing Blasting Assembling Welding Permesinan Forming Cutting Holing Packing

(11)

2. Pemotongan (cutting)

Memotong bahan sesuai ukuran dan bentuk yang sesuai desain. Untuk bahan besi digunakan mesin potong dan gas, untuk bahan lain disesuaikan dengan jenis bahan.

3. Pembentukan (forming)

Membentuk bahan (besi plat) sesuai dengan desain, yaitu di tekuk (bending), dibulatkan atau dilengkungkan (rolling) agar membentuk kotakan (frame boarding bridge).

4. Permesinan

Memproses bahan dengan pengerjaan mesin sesuai desain yang dihendaki, antara lain bubut, skrap, dan gerinda.

5. Pengelasan (welding)

Menyambung besi dengan mesin las listrik dan elektroda atau dengan las argon.

6. Pelubangan (holing)

Membuat lubang pada besi untuk penyambungan baut dan mur. 7. Penghilangan karat (blasting)

Proses membersihkan karat pada permukaan besi dengan cara penyemprotan pasir khusus dengan tekanan tinggi.

8. Pelapisan seng (galvanizing)

Pelapisan besi dengan lapisan seng dengan cara mencelupkan besi ke dalam seng cair yang panas

(12)

9. Perakitan (assembling)

Merakit komponen-komponen seperti pemasangan ban, kaca, dan alat penggunaan BRB tersebut menjadi satu kesatuan yang lebih besar untuk mempermudah pengiriman barang tersebut.

10.Pengepakan (packing)

Mengikat barang dan dilapisi dengan penutup berbahan plastik agar mempermudah pengiriman dan barang akan di terima konsumen tanpa cacat.

4.4 Perhitungan Laba Optimal Produksi BRB

Model formulasi optimalisasi yang dipergunakan untuk permasalahan biaya produksi yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah dengan menggunakan metode linear programming.

Model linear programming ini dapat dibuat berdasarkan atas perhitungan dan data-data yang telah dikumpulkan, di mana model linear programming ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya produksi produk BRB dengan jenis Two Tunnel dan Three Tunnel.

PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge memproduksi dua jenis produk yaitu Two Tunnel dan Three Tunnel. Biaya produksi keduanya sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu bahan baku, upah tenaga kerja dan biaya mesin. Setiap unit produk Boarding Ramp Bridge memiliki faktor biaya tertentu, sebagai berikut :

(13)

Produk Biaya Bahan Baku BRB (Juta) Biaya Tenaga Kerja (Juta) Biaya Mesin (Juta) Total Biaya Produksi (Juta) Two Tunnel 838,296 140,103 111,560 30.518,876 Three Tunnel 971,519 155,312 123,670 11.254,529 Total 36.055,814 5.825,360 5.040,095 41.773,405 Sumber : PT. Bukaka Teknik Utama (Annual Report BRB)

Dalam produksinya PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge menghasilkan 2 jenis produk yaitu Two Tunnel dan Three Tunnel. Setiap Two Tunnel membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp 838.296.100, biaya tenaga kerja sebesar Rp 140.103.486,1 dan biaya mesin sebesar Rp 111.560.292,3. Sedangkan untuk memproduksi Three Tunnel membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp 971.519.630,5 biaya tenaga kerja sebesar Rp 155.312.676,9 dan biaya mesin sebesar Rp 123.670.924,3. Untuk unit produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel dan Three Tunnel perusahaan menyediakan anggaran sebesar Rp 36.055.814.550 untuk bahan baku, Rp 5.825.360.896 untuk biaya tenaga kerja dan Rp 5.040.095.162 untuk biaya mesin. Setiap Two Tunnel menghasilkan laba Rp 238.590.829 dan setiap Three Tunnel yang diproduksi menghasilkan laba Rp 264.491.493,7.

Permasalahan yang dihadapi PT Bukaka Teknik Utama Tbk unit produksi Boarding Ramp Bridge adalah untuk menentukan kombinasi terbaik antara jumlah Two Tunnel dan Three Tunnel yang dibuat untuk mencapai laba yang maksimal.

(14)

Sebelum melakukan formulasi model, terlebih dahulu dilakukan pendefinisian variabel keputusan. Karena permasalahan yang dihadapi pada perusahaan adalah biaya produksi, maka variabel keputusan yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan adalah jumlah produksi BRB dengan penjabaran sebagai berikut:

X1 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel X2 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Three Tunnel 2. Fungsi Tujuan

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka fungsi tujuan dari model formulasi optimalisasi dengan metode linear programming adalah untuk memaksimalisasi laba produksi produk Boarding Ramp Bridge pada PT Bukaka Teknik Utama. Adapun fungsi tujuan dari model ini adalah sebagai berikut:

Zmax = 238.590.829 X1 + 264.491.493,7 X2

Nilai Zmax yang akan diperoleh nantinya merupakan laba produksi maksimal untuk produk Boarding Ramp Bridge yang seharusnya diperoleh perusahaan setiap tahunnya.

3. Fungsi Kendala Model

Agar fungsi tujuan dalam model formulasi yang telah dirumuskan tersebut dapat tercapai, maka diperlukan fungsi kendala agar masalah tersebut dapat dipecahkan dengan model tersebut. Fungsi-fungsi kendala adalah persamaan matematis yang akan membatasi solusi yang akan dihasilkan. Pada

(15)

pembahasan ini, kendala yang digunakan adalah kendala bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Dengan syarat X1 ≠ 0, X2 ≠ 0 dan X3 ≠ 0. a. Kendala keterbatasan bahan baku

Bahan baku utama dalam proses pembutan Boarding Ramp Bridge adalah Steel Plate, Steel RHS dan Steel AS.

Berdasarkan data yang ada maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 1 yaitu:

838.296.100X1 + 971.519.630,5X2 ≤ 36.055.814.550 b. Kendala keterbatasan tenaga kerja

Kendala keterbatasan tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterbatasan biaya tenaga kerja. Setiap produk BRB membutuhkan biaya tenaga kerja yang berbeda-beda menurut masing-masing jenisnya.

Berdasarkan data yang ada dilampiran maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 2 yaitu:

140.103.486,1 X1 + 155.312.676,9X2 ≤ 5.825.360.896 c. Kendala keterbatasan overhead pabrik

Dalam penelitian ini biaya overhead yang dimasukkan ke dalam perhitungan adalah biaya depresiasi mesin.

Berdasarkan data yang ada dilampiran maka dapat dibuat persamaan linear untuk kendala ke 3 yaitu:

(16)

Setelah melakukan formulasi terhadap fungsi tujuan dan fungsi kendala untuk memecahkan masalah optimalisasi laba pada PT Bukaka Teknik Utama Tbk, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah kombinasi produksi Boarding Ramp Bridge dan laba perusahaan yang optimal. Dengan cara menggabungkan fungsi tujuan dan fungsi kendala, maka bentuk dari model Linear Programming untuk menentukan jumlah produksi Boarding Ramp Bridge yang optimal adalah:

Fungsi tujuan:

Zmax = 238.590.829 X1 + 264.491.493,7 X2 Di mana:

X1 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Two Tunnel X2 = Jumlah produksi Boarding Ramp Bridge jenis Three Tunnel Fungsi kendala:

a. Kendala keterbatasan bahan baku

838.296.100X1 + 971.519.630,5X2 ≤ 36.055.814.550 b. Kendala keterbatasan tenaga kerja

140.103.486,1 X1 + 155.312.676,9X2 ≤ 5.825.360.896 c. Kendala keterbatasan overhead pabrik

111.560.292,3 X1 + 123.670.924,3 X2 ≤ 5.040.095.162

Dari model formulasi diatas, kemudian penyelesaian model formulasi matematis linear programming ini dilakukan dengan bantuan software QM for Windows. Berikut hasil yang diperoleh menggunakan software QM for Windows:

(17)

Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB

Gambar 4.13 Model Formulasi pada Software QM for Windows

Setelah melakukan penulisan model formulasi pada software QM for windows, seperti dapat dilihat pada Gambar 4.13, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Hasil atau solusi dari permasalahan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.14.

(18)

Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB

Gambar 4.14 Hasil Solusi Model Maksimalisasi Software QM for Windows

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab 1, bahwa PT Bukaka Teknik Utama Tbk mengalami masalah menentukan kombinasi terbaik antara jumlah Two Tunnel dan Three Tunnel yang dibuat untuk mencapai laba yang maksimal. Oleh karena itu, tujuan dari pembentukan model formulasi ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan biaya produksi untuk memaksimalkan laba dengan kerterbatasan bahan baku, keterbatasan biaya tenaga kerja, dan juga keterbatasan biaya overhead mesin sehingga dapat diketahui jumlah produksi optimal dengan keterbatasan tersebut.

Metode optimasi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tesebut adalah metode linear programming. Penyelesaian model matematis

(19)

linear programming ini diselesaikan dengan menggunakan bantuan software QM for Windows.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diperlukan beberapa fungsi kendala, antara lain fungsi pembatas anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran mesin. Penyelesaian fungsi tujuan dan fungsi kendala dari model formulasi dapat dilihat pada sub-sub bab 4.3.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software QM for Windows, diperoleh hasil produksi boarding ramp bridge yang optimal pertahun sebanyak 10 unit untuk two tunnel dan 28 unit untuk three tunnel dengan laba boarding ramp bridge yang optimal atau yang seharusnya diperoleh PT. Bukaka Teknik Utama sebesar Rp. 9.920.382.000 per tahun.

Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB

(20)

Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB

Gambar 4.16 Laba Optimal Unit Produksi BRB

Setelah dilakukan penghitungan terhadap permasalahan biaya produksi, langkah selanjutnya adalah melakukan ranging terhadap model tersebut untuk mengetahui batas maksimal (minimum dan maksimum) pada koefisien variabel dan pada nilai kendala, di mana rentang nilai antara Lower Bond dan Upper Bond. Penambahan atau pengurangan nilai solusi yang optimal adalah sebanding dengan penambahan atau pengurangan koefisien variabel atau nilai kendala.

(21)

Sumber : QM for Windows Perhitungan BRB

Gambar 4.17 Output Ranging

Ranging diperoleh dengan menggunakan software QM for windows. Pada Tabel Ranging terlihat nilai original value untuk masing-masing batasan (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Dari penggunaan input tersebut yang sudah optimal atau full capacity adalah penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang ditandai dengan nilai slack yang mencapai 0. Penggunaan overhead masih belum optimal karena dari kapasitas maksimum masih ada sisa sebesar Rp 401.542.000.

Jadi berdasarkan perhitungan laba maksimal yang akan diperoleh unit usaha tersebut, maka perusahaan baiknya memilih alternatif solusi dengan cara megoptimalkan penggunaan mesin (overheat) atau pembelian

(22)

mesin-mesin baru, karena penggunaan mesin-mesin dilihat belum optimal karena ada dana yang berlebih.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bukaka Teknik Utama Presiden Direktur Irsal Kamarudin Direktur Operasional I Saptiastuti Hapsari  Direktur Operasional II Sofiah Baltas Direktur Hydro Alimudin Sewang  Corp.Secretary Johansyah A.M Engineering & RND Ek
Gambar 4.2 Diagram Proses Produksi BRB
Gambar 4.13 Model Formulasi pada Software QM for Windows
Gambar 4.14 Hasil Solusi Model Maksimalisasi Software QM for Windows
+4

Referensi

Dokumen terkait

Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan sehubungan dengan Transaksi yang dilaksanakan oleh Perseroan untuk

Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2021, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

HM Sampoerna, Tbk laba yang diperoleh dari tahun 2001 merupakan tahun dasar naiknya laba sebesar 212, hal ini perusahaan mengalami kenaikan yang signifikan

dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembelian obat-obatan. 14) Biaya Internet, adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk. pembiayaan speedy, yaitu sebesar

Intraco Penta Tbk mengalami penurunan cukup besar dari tahun 2009 sampai dengan 2013, hal tersebut tidak baik, karena kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup

BEP adalah suatu titik kesinambungan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan atau perusahaan tersebut tidak mengalami laba

Penurunan tersebut disebabkan karena menurunnya laba atau pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari seluruh modal kerja yang dimiliki perusahaan, dimana modal

terkait secara langsung dengan tingkat harga minyak, sedangkan untuk biaya proses produksi dan biaya distribusi dalam bentuk prosentase terhadap harga crude oil intake, maka