• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2013 tahun pelajaran 2013/2013 . Subjek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas 3 SD Plobangan Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Siswa kelas 3 di SD Plobangan memiliki keaktifan yang relatif masih rendah, kebanyakan siswa hanya sekedar mendengarkan begitu saja apa yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar IPS siswa juga tergolong masih rendah, dari 19 siswa pada pra siklus menunjukkan hanya sebanyak 31,58% atau 6 siswa yang tuntas belajar dengan memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) dan sisanya yaitu 13 siswa atau 68,42% yang mendapatkan nilai dibawah 65.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

3.2.1 Variabel bebas : Media gambar adalah bentuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar.

3.2.2 Variabel Terikat : Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport (Poerwanto 1986: 28).

(2)

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Menurut Sukmadinata( 2005 : 221 ) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nomor induk pada kelas III SDN Plobangan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.

b. Tes Tertulis

Di dalam penelitian ini digunakan tes untuk menunjukkan hasil prestasi belajar. Hasil tes yang diperoleh juga digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2005:33).

c. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang pengembangan pembiasaan (agama, moral, social emosional, dan kemandirian) dan bidang pengembangan kemampuan dasar yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus (dalam model Penilaian Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006:17). Untuk mendapatkan data tentang proses belajar dengan menggunakan teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan tes evaluasi hasil belajar. Ada 2 subjek observasi yaitu :

(3)

1. Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran saat dilaksanakan penelitian tindakan kelas. 2. Observasi terhadap guru sebagai peneliti bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran IPS.

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode obsevasi dan tes. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku seseorang, dengan menggunakan pengukuran (meansurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.

Jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, karena dengan menggunakan tes ini peneliti dapat mengukur siswa tentang apa yang telah dipelajari pada salah satu mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus 1 dan siklus 2.

3.3.2.1 Lembar Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca inderanya yaitu indra penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti (Soekowati, 2006:64).

(4)

Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, rekaman gambar yang digunakan sebagai penyimpan sumber data, dimana sumber data dapat diamati lebih lama bahkan berulang-ulang sesuai kebutuhan. Pedoman lembar observasi terdiri dari empat indikator, antara lain; (a) aktifitas siswa terhadap penjelasan materi pembelajaran; (b) aktifitas siswa terhadap strategi mengajar; (c) aktifitas siswa terhadap media pembelajaran; d) aktifitas siswa pada akhir pembelajaran. Kisi-kisi untuk lembar observasi siswa dan guru dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Kisi – kisi Lembar Observasi Siswa

No Indikator Pertanyaan/ pernyataan No Item

1 Aktifitas siswa terhadap penjelasan materi pelajaran

1. Aktif bertanya saat proses penjelasan materi.

2. Adanya interaksi positif diantara siswa.

1

2

2 Aktifitas siswa terhadap strategi mengajar

1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Aktif memberikan pendapat dalam proses pembelajaran.

3

4

3 Aktifitas siswa terhadap media pembelajaran

1. Adanya interaktif positif saat media pembelajaran disajikan.

2. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saatp embelajaran disajikan.

3. Siswa aktif ketika melakukan percobaan dengan alat peraga yang disediakan.

4. Siswa aktif berdiskusi atas hasil percobaan yang telah dilakukan.

5

6

7

8 4 Aktifitas siswa pada akhir

pembelajaran

1. Siswa aktif memberikan pendapat terhadap proses pembelajaran. 2. Siswa secara aktif memberikan

rangkuman.

9

10

Keterangan:

1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 1 – 4 2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 5 – 10 3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 11 – 15 4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh 16 – 19

(5)

Persentase Kegiatan Siswa = x 100%

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

N o

Jenis Kegiatan Ya Tidak Keterangan

A. Pengamatan Terhadap Guru 1. Apakah guru menyiapkan rencana

pembelajaran?

2. Apakah diadakan apresepsi dalam kegiatan awal pelajaran?

3. Apakah guru menyiapkan media pembelajaran dalam pembelajaran? 4. Apakah terjadi interaksi antara guru dan

siswa?

5. Apakah guru memberikan bimbingan terhadap siswa?

6. Apakah guru melakukan penilaian proses ? 7. Apakah guru menggunakan hasil penilaian

untuk memberikan umpan balik ? 8. Apakah guru bersama siswa membuat

rangkuman ?

9. Apakah guru memberikan motivasi belajar kepada siswa diakhir pelajaran?

B. Pengamatan Terhadap Siswa

1. Apakah siswa aktif dalam pembelajaran? 2. Apakah siswa senang dalam pembelajaran? 3. Apakah siswa memahami media gambar

yang disajikan?

4. Apakah ada manfaat dari pembelajaran bagi siswa?

5. Apakah materi yang disampaikan guru mudah dipahami oleh siswa?

6. Apakah siswa merasa jenuh dalam pembelajaran?

(6)

3.3.2.2 Soal Tes Tertulis

Di dalam penelitian ini digunakan tes untuk menunjukkan hasil belajar. Jumlah soal masing-masing ada 15 butir yang diberikan pada tiap-tiap akhir siklus. Dalam kegiatan siklus I pada pertemuan II saya cantumkan lembar evaluasi belajar yang terdiri dar 15 butir soal, yang semuanya adalah soal pilihan ganda. Hasil tes yang diperoleh juga digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2005:33). Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Standar kompetensi Kompetensi dasar

Indikator Nomor soal

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.1 Mengenal Jenis-jenis pekerjaan

2.2 Memahami Penting nya semangat kerja

2.1.2 Menyebutkan Jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa 2.2.1 Mengidentifikasi pentingnya semangat kerja

2.2.2 Menjelaskan alasan mengapa orang harus bekerja

1,2,4,8,9,12

3,5,7,13,14

6,10,11,15

2.4 Mengenal sejarah uang 2.4.1 Menceritakan berbagai alat tukar, misalnya system barter, uang barang, uang logam, dan uang kertas

2.4.2 Menunjukkan jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat, yaitu uang logam dan uang kertas

2.4.3 Mengenal uang giral dan uang kartal 2.4.4 Menjelaskan kegunaan atau fungsi uang

2.4.5 Menjelaskan cara pengelolaan uang dengan baik

2.4.6 Menyebutkan manfaat pengelolaan uang dengan baik

1,2,10 7,8,14 4,9,11 12,13 3,5 15

(7)

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.1 Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004). Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2009:179) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid

Validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus product moment atau pearson:

r =                       N Y Y N X X N Y X XY 2 2 2 2 ( ) ( ) ) )( (

Keterangan: r : Koefisiean korelasi product moment N : Jumlah subjek

X : Jumlah skor item/nilai tiap item Y : Jumlah skor total/nilai total angket

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for Windows.

3.4.2 Uji Reliabititas

Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012).Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown.

(8)

Keterangan: ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan

kedua

Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut: a. 0,80 < rxx ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi) b. 0,60 < rxx ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi) c. 0,40 < rxx ≤ 0,60 (reliabilitas sedang) d. 0,20 < rxx ≤ 0,40 (reliabilitas rendah) e. -1,00 < rxx ≤ 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak reliabel)

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for Windows.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan deskriptif kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar anak yang berupa tes tertulis.

3.6 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah apabila tujuan khusus dan tujuan umumnya dapat tercapai, yaitu :

Penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil pembelajaran setiap siklus diupayakan dapat meningkatan hasil belajar siswa dengan mendapatkan nilai tuntas dari standar KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Penelitian ini dianggap

b b i

r

r

r

1

2

(9)

berhasil apabila siswa yang tuntas mencapai 70% dari 19 siswa kelas III SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2012/2013.

3.7 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam arikunto, 2010:137) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

1. Perencanaan

Rencana tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : 1) Menyiapkan materi pelajaran

2) Menyiapkan buku penunjang 3) Menyiapkan panduan pengamatan 4) Menyusun persiapan mengajar 5) Menyusun lembar kerja siswa 6) Menyiapkan media gambar 7) Menyusun soal tes.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Sebelum kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa.

2) Guru memberikan materi pelajaran menggunakan media gambar. Tujuannya agar siswa dapat termotivasi minat belajarnya dan lebih efektif dengan media gambar tersebut. Siswa akan lebih jelas

(10)

menerima materi yang diberikan oleh guru, sebab taraf berfikir siswa SD masih berfikir kongkret.

3) Guru menguasai siswa untuk mengamati dan mendiskusikan gambar. Tujuannya guru merangsang siswa agar mampu berfikir dan mengembangkan daya pikirnya sesuai taraf berfikir siswa SD.

4) Guru melatih siswa untuk dapat menyimpulkan hasil belajarnya

dengan perincian pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya

merupakan hasil kesimpulan.

5) Guru memberikan tes akhir dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar oleh guru maupun murid.

3. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang pengembangan pembiasaan (agama, moral, social emosional, dan kemandirian) dan bidang pengembangan kemampuan dasar yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus (dalam model Penilaian Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006:17). Untuk mendapatkan data tentang proses belajar dengan menggunakan teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan tes evaluasi hasil belajar.

4. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan secara berulang kali sepanjang belum berhasil penelitian tindakan kelas tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan langkah-langkah pembelajaran dapat member acuan kepada guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana

Apersepsi Untuk membimbing siswa mengingatkan materi dari pertemuan yang lalu guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa tentang

Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. Memotivasi siswa dengan bertanya

Wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengenai apa masalah yang dihadapi selama ini selama proses.. belajar mengajar dan penerapan

Tahap kedua, peneliti akan melakukan pengumpulan data berupa angket yang diberikan kepada sampel siswa kelas awal serta guru kelas awal terkait bagaimana motivasi

Dalam pelaksanaan siklus I yaitu 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama guru membuka pelajaran, mempresensi, apersepsi dan motivasi. Guru menjelaskan kepada siswa

1) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang akan dibahas. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Guru melaksanakan pembelajaran dan cara hafalannya

Kegiatan pada awal pembelajaran adalah guru memberikan salam, melakukan apersepsi, tanya jawab kepada siswa untuk memberikan stimulus dan menyampaikan tujuan