• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

29 3.1.1 Setting Penelitian

Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3 Paras. Dalam penelitian ini sekolah yang digunakan beralamatkan di dusun Krapyak, desa Paras, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 selama dua siklus empat kali pertemuan. Siklus I direncanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan I berlangsung pada tanggal 22 Maret 2016, pertemuan II berlangsung pada tanggal 24 Maret 2016. Adapun siklus ke II direncanakan dua kali pertemuan, pertemuan I pada tanggal 29 maret 2016, pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016.

Tabel 3

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Siklus Pertemuan I Pertemuan II

Siklus I Selasa, 29 Maret 2016 Kamis, 31 Maret 2016

Siklus II Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016

3.1.2 Karakteristik penelitian

Subjek penelitian yang ditetapkan atau digunakan adalah siswa kelas 4 SDN 3 Paras dengan jumlah semua siswa 28 anak, yang terdiri dari 14 siswa putri dan 14 siswa putra. Kelas 4 merupakan kelas peralihan dari kelas rendah ke- kelas tinggi. Oleh sebab itu terkadang hasil belajar IPA rendah jika dibandingkan dengan kelas-kelas tinggi lainnya. Bisa dimungkinkan bukan karena pelajarannya sulit tapi, rata-rata minat yang rendah hal ini dikarenakan kelas 4 merupakan kelas yang nyaman bagi siswa dalam sekolah, ditambah lagi siswa kurang aktif

(2)

sehingga kualitas hasil belajar juga rendah. Di samping itu guru kelas 4 dalam proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional yang menekankan pada ceramah, dan mengerjakan tugas. Selain dengan konvensional sebenrnya guru juga sudah menggunakan media-media yang menarik, namun menurut saya itu saja masih kurang, karena masih bersifat fokus ke pelajaran dan kurang penyegaran dalam belajar. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat aktif bergerak dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 4.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu atau bamboo dancing.

3.2.1.2 Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Definisi Operasional variabel Bebas (X)

Model pembelajaran Tari Bambu merupakan variabel X. pembelajaran Tari Bambu merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil separuh kelas atau seperempat, kemudian berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang,mereka bisa berjajar di depan kelas. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

(3)

Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran yang lain sehingga posisi jajaran akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi.

3.2.2.2 Devinisi Operasional Variabel Terikat (Y)

Hasil belajar merupakan out put yang dimiliki siswa sebagai hasil pemrosesan input selama kegiatan pembelajaran. Out put yang disebut hasil belajar IPA adalah perubahan pola pikir siswa ke arah positif. Salah satu aspek perubahan pola pikir sebagai hasil kegiatan belajar siswa adalah meningkatnya atau bertambahnya pengetahuan serta pemikiran yang cepat dan tepat siswa. 3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus menggunakan model dari Kemmis & McTaggart (Aqib, 2006: 31) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral the action reserch spiral. Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahapan yang saling terkait dan berkesinambungan yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah skema untuk setiap siklus:

Gambar 2.

Skema Kemmis & McTaggart dalam Zainal

Perencanaan Siklus I Perencanaan Siklus II Refleksi Refleksi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

(4)

3.3.1 Tahap Penelitian

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dengan rencana tindakan sebagai berikut:

a. Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran. b. Menyiapkan materi pelajaran.

c. Menyiapkan instrumen penilaian, pengamatan dan angket minat siswa. d. Menyusun lembar kerja siswa.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 1 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1(satu):

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan

awal

1. Kegiatan awal

a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran

b) Guru memeriksa kehadiran siswa.

c) Guru bersama siswa bernyanyi lagu “ Tik-Tik

Bunyi Hujan”

d) Apersepsi:

 Guru melakukan apersepsi dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan fisik lingkungan? Misalnya Anak-anak yang bunyi

(5)

diatas genting itu apa?, Setelah hujan turun apa yang terjadi?, daun dan rating, pohon dan kebun basah semua merupakan contoh perubahan fisik lingkungan.

e) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai

Inti Eksplorasi

a) Guru menunjukan gambar perubahan lingkungan fisik, sebelum dan sesudah terkena angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang laut.

b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar-gambar yang baru saja diperlihatkan. c) Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan di

pelajari hari ini. Elaborasi

a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, berdasarkan urutan deret bangku.

b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu dalam kelompok.

d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu kelompok.

e) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya.

f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-hadapan.

g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki.

h) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

(6)

Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 (dua):

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan

awal

a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran

b) Guru memeriksa kehadiran siswa c) Apersepsi:

10 menit masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang

disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa menjawab 5 soalyang berbeda)

Konfirmasi

a) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan.

b) Guru mengembangkan jawaban siswa.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

b) Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

(7)

 Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang sudah dipelajari tentang perubahan fisik lingkungan? Misalnya: Siapa yang masih ingat materi sebelumnya di pertemuan satu apa saja yang dibahas.

d) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

Inti Eksplorasi

a) Guru meminta siswa menggambar matahari dan pantai.

b) Guru meminta salah satu siswa menjelaskan apa manfaat matahari.

c) Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat gelombang laut.

Elaborasi

a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu:

 Menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan.

 Mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan kehidupan.

 Menyebutkan gelombang laut bagi kehidupan.  Mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang

merugikan kehidupan.

b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu.

d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang jawaban dari soal tersebut.

(8)

e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari bambu f) Guru menjelaskan tentang permainan tari

bambu, beserta aturan-aturan didalamnya.

g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-hadapan.

h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan. i) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa berhasil menjawab 4 soal yang berbeda)

j) Setelah selesai guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang dikerjakan di depan kelas.

k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang telah di lakukan , kemudian menyimpulkanya. Konfirmasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Penutup a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (Evaluasi).

c) Guru menyampaikan pembelajaran untuk

(9)

pertemuan selanjutnya.

3.3.1.3Refleksi Siklus 1

Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar, observer dan perwakilan beberapa siswa. Observer dapat menuliskan hasil observasinya mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dalam pembelajaran IPA. Jika terdapat beberapa kelemahan, peneliti harus memberikan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3.3.1.4 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 (satu):

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan

awal

a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran dan memberi salam

b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan memberikan motivasi kepada siswa

c) Apersepsi:

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya tentang perubahan lingkungan fisik untuk meningatkan kembali kepada siswa.

d) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

10 menit

Inti Eksplorasi:

a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. b) Guru menyediakan dan membagikan beberapa

buah puzzle ke dalam kelompok.

(10)

c) Siswa diminta menyusun puzzle tersebut ke gambar yang sebenarnya

d) Siswa ditunjuk untuk memberikan pendapat tentang gambar tersebut.

Elaborasi :

a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu:  Menyebutkan dampak atau akibat dari erosi  Menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi  Menyebutkan dampak atau akibat dari banjir  Menyebutkan dampak atau akibat dari longsor b) Guru menyampaikan sedikit materi tentang

erosi,abrasi, banjir dan tanah longsor.

c) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu kelompok, untuk menemukan dampak dari gambar puzzle tersebut.

e) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan

berjajar berhadap-hadapan.

g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan soal yang sudah mereka buat.

h) Setelah selesai dengan siswa di depannya , masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa dalam kelompok menjawab 4 soal yang berbeda) i) Setiap kelompok maju kedepan untuk

(11)

membacakan hasil jawaban dari semua soal dari lawan mereka (penyaajian hasil akhir). j) Guru bersama siswa membahas hasil kerja

kelompok yang telah di sampaikan, kemudian menyimpulkanya.

Konfirmasi

a) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan.

b) Guru mengembangkan jawaban siswa.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

b) Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

15 menit

Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 (dua):

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan

awal

a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran.

b) Guru memeriksa kehadiran siswa

(12)

c) Apersepsi:

 Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang sudah dipelajari tentang beberapa dampak dampak atau akibat dari banjir, erosi, abrasi, dan longsor? Misalnya: Siapa yang masih ingat materi sebelumnya di pertemuan satu apa saja yang dibahas.

d) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

Inti Eksplorasi

a) Guru menyediakan sebuah gambar teka-teki silang,

b) Siswa diminta mengamati dan menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan.

Elaborasi

a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu:  Mengidentifikasi cara pencegah erosi  Mengidentifikasi cara pencegah abrasi  Mengidentifikasi cara pencegah banjir  Mengidentifikasi cara pencegah longsor

b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap individu.

d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang jawaban dari soal tersebut.

e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari bambu

(13)

f) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu, beserta aturan-aturan didalamnya. g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta

maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-hadapan.

h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling bertanya dengan menggunakan kartu soal yang mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan. i) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa berhasil menjawab 4 soal yang berbeda)

j) Setelah selesai guru meminta salah seorang siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang dikerjakan di depan kelas.

k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang telah di lakukan , kemudian menyimpulkanya. Konfirmasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu (Evaluasi).

c) Pembelajaran selesai.

(14)

3.3.1.5Refleksi Siklus 2

Peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan di kelas. Dari tindakan yang sudah dilakukan, peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran baik secara proses maupun hasil akhir. Jika ada siswa yang belum tuntas, maka tindakan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan tambahan beberapa penanganan khusus.

3.4 Teknik Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.5 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu menggunakan teknik non tes observasi. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada saat penelitian berlangsung. Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar menggunakan model kooperatif tipe Tari Bambu dan respon siswa ketika berlangsungnya pembelajaran menggunakan model ini. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah peneliti sendiri. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

3.4.1.6 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

Untuk mengumpulkan data variabel minat belajar siswa, penulis menggunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes hasil belajar, tes hasil belajar merupakan bentuk hasil akhir dari apa yang dapat dipahami siswa setelah melakukan pembelajaran bersama guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.5 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

Dalam mengamati proses pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi ini bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran IPA yang menggunakan model Kooperatif Tari Bambu. Ketika menggunakan teknik observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model

(15)

pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam menjalankan pembelajaran. Dibawah ini disajikan kisi-kisi observasi pembelajaran guru berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu

Langkah Kegiatan Aspek – Aspek yang Diobservasi No. Item

Kegiatan Awal

 Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.  Guru melakukan presensi dan

memberikan motivasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan selama proses pembelajaran.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru melakukan apersepsi.

1 2

3

4

5

Kegiatan Inti  Eksplorasi

a. Guru memperkenalkan dan menyajikan materi.

b. Guru memberi tahu siswa apa yang akan mereka pelajari.

c. Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

 Elaborasi

a. Guru mengkondisikan kelas untuk

6

7

8

(16)

kesiapan melakukan pembelajaran. b. Guru membentuk kelompok yang

berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan materi, agar seimbang.

c. Guru menugaskan siswa ke dalam kelompok untuk berdiskusi tentang pertanyaan yang diberikan oleh guru. d. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.

e. Guru memanggil 2 kelompok ke depan kelas untuk bermain tari bambu. f. Guru memberikan arahan dalam

permainan tari bambu ini, agar siswa memahami aturan mainnya.

 Konfirmasi

a. Guru memanggil siswa secara acak. b. Guru memberi umpan balik.

c. Guru memberikan kuis perseorangan kepada siswa.

d. Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.

e. Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

(17)

Kegiatan Akhir a. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

b. Guru dan siswa membuat kesimpulan.

c. Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

d. Guru memberikan tugas kepada siswa.

e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

f. Guru mengajak siswa untuk berdoa.

20 21 22 23 24 25 Jumlah Item 25

Sedangkan kisi-kisi observasi pembelajaran respon siswa berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Tari bambu dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa Berdasarkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu

No. Aspek – Aspek yang Diobservasi No. Item

1. Siswa berdoa dan mengucapkan salam. 1

2. Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

2

3. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. 3 4. Siswa tertib dan disiplin mengikuti pelajaran. 4 5. Siswa mengerjakan tugas sesuai intruksi. 5 6. Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok. 6

(18)

7. Siswa antusias mengikuti pelajaran. 7 8. Siswa tidak takut untuk bertanya tentang hal-hal yang

belum dimengerti.

8

9. Siswa mampu mempresentasikan hasil dikusi dan bertukar informasi

9

10. Siswa dapat memahami materi yang diajarkan. 10

Jumlah Item 10

3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 3 Paras terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 6 dan 7.

Tabel 6

Kisi –kisi Evaluasi Siklus I

SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

10.1 Mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut) 10.1.1 Menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. 10.1.2 Menyebutkan manfaat angin bagi kehidupan. 10.1.3 Mengidentifikasi pengaruh

angin yang merugikan bagi kehidupan.

10.1.4 Menyebutkan manfaat datangnya hujan bagi kehidupan 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh 2, 27 3, 12, 13, 15, 16, 19, 21 1, 4, 24 5, 8

(19)

hujan yang merugikan bagi kehidupan.

10.1.6 Menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan. 10.1.7 Mengidentifikasi pengaruh

sinar matahari yang merugikan bagi kehidupan . 10.1.8 Menyebutkan manfaat

gelombang laut bagi kehidupan.

10.1.9 Mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang merugikan bagi kehidupan.

6, 7, 9, 20, 29 17, 18, 25, 28 10, 11, 22 14, 26 23, 30 Tabel 7

Kisi –kisi Evaluasi Siklus II

SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

soal 10.2 Menjelaskan

pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).

10.2.1 Menyebutkan dampak atau akibat dari erosi

10.2.2 Menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi

10.2.3 Menyebutkan dampak atau akibat dari banjir

10.2.4 Menyebutkan dampak atau akibat dari longsor

1, 6, 13, 25, 28 3, 14, 17, 24 4, 20, 23,26 2, 12

(20)

10.3 Mendiskripsikan cara pencegah kerusakan

lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).

10.3.1 Mengidentifikasi cara pencegah erosi

10.3.2 Mengidentifikasi cara pencegah abrasi

10.3.3 Mengidentifikasi cara pencegah banjir

10.3.4 Mengidentifikasi cara pencegah longsor 10, 15, 21, 27, 29 5, 8, 16, 30 7, 11, 19, 22 9, 18 3.4.2.3 Dokumentasi

Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Selain untuk memperkuat data studi dokumentasi digunakan juga untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Dengan hasilnya berupa foto-foto kegiatan pembelajaran maupun video pembelajaran. Dokumen ini digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

3.5 Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri 3 Paras kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan soal evaluasi ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 23.0 for Windows. Suatu alat ukur atau instrumen tes dikatakan valid jika alat ukur tersebut memiliki nilai validitas tinggi. Validitas suatu tes atau instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tabel 8 di

(21)

bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7), yaitu sebagai berikut :

Tabel 8

Taraf Signifikan Validitas N Taraf Signifikan 5% 1% 30 0,361 0,463 31 0,355 0,456 32 0,349 0,449 33 0,344 0,442 34 0,339 0,436

Dari Tabel di atas, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien

≥0,361 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung

menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for windows.

Dari hasil uji validitas butir soal evaluasi siklus I menggunakan sofware SPSS 23.0 for windows, dari 35 butir soal diketahui bahwa ada 2 soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang tidak valid nomor 8 dan 9. Adapun soal valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. Terdapat pula soal yang memiliki tingkat validitas tinggi yaitu, 1, 2, 6 dan 26.

Sedangkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II, dari 35 butir soal diketahui bahwa ada 2 soal yang dinyatakan tidak valid yaitu no 22 dan 32. Adapun soal valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. Terdapat juga soal yang memiliki tingkat validitas tinggi adalah soal nomor 2, 3 dan 11.

b. Uji Reliabilitas

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuranya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumas

(22)

alpha-cronbach. Batasan instrumen dikatakan variable bila hasil pengukuran relative, jika dikenakan pada suatu objek. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut kriteria Sugiyono(). Berikut adalah batasan tingkat reliabilitas.

Tabel 9

Kriteria Nilai Reliabilitas

Koefisien reliabilitas (α) Kategori 0,6 Reliabilitas kurang

0,7 Dapat diterima

0,8 Baik

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analyze

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,899 35

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,905 35

Dari hasil reliabilitas pada tabel 10 dan 11 diatas ditunjukan cronbach’s Alpha menunjukan 0,899 dan 0,905. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka instrumen evaluasi siklus 1 dan siklus 2 sudah dapat digunakan dalam penelitian.

(23)

3.6 Indikator kinerja

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tari bambu dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Paras dengan indikator sebagai berikut :

3.6.1 Indikator Hasil

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peneliti memberikan patokan ≥80% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan

mencapai nilai KKM (≥65). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal sebanyak ≥80% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal = ℎ � � � �

ℎ � x 100%

3.7 Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan adalah hasil tes. Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan data sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian (siklus I dan nilai tes setelah siklus II). Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan simpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi makna. Dalam penelitian menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar dan analisis komparatif.

a. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

(24)

�� = ∑ �∑ � Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa menjawab benar

∑ P = jumlah siswa peserta tes

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

Tabel 12

Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rentang Kriteria

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5 SD N 3 Paras dengan jumlah keseluruhan responden 30 siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 13

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 3, 10, 23, 24 4 0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 13, 14, 18,

19, 20, 26, 27, 28, 31, 16

(25)

34, 35

0,67 – 1,00 Mudah 4, 11, 15, 16, 21, 22, 25, 29, 30, 33 10

Total 30

Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang valid sebanyak 30 terdapat 4 soal dengan kategori sukar, 16 soal dengan kategori sedang, dan 10 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan dalam evaluasi siklus I adalah 30 butir soal.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan soal berbentuk pilihan ganda dan uraian, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 14

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 15, 26, 27, 29, 30, 31 6 0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 28, 33, 34 19 0,67 – 1,00 Mudah 4, 7, 14, 20, 32, 35 6 Total 31

Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus II, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang valid sebanyak 31 terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 19 soal dengan kategori sedang, dan 6 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan dalam evaluasi siklus II adalah 30 butir soal.

(26)

b. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar

Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar IPA diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas jika nilai akhir diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 80%, apabila ≤ 80% maka pembelajaran itu dikatakan tidak tuntas.

c. Analisis Komparatif

Analisis dilakukan dari awal pelaksanaan penelitian yaitu pada siklus I sampai siklus II. Siklus II merupakan kegiatan perbaikan tindakan dari siklus pertama. Antara siklus I dan siklus II dibandingkan, seberapa besar peningkatan nilai antara siklus I dan siklus II yang dianalisis. Jika hasil penelitian di siklus II lebih baik dari siklus I dan siswa mampu mencapai KKM maka penelitian berhasil. Kemudian, mengenai keberhasilan kelas juga akan menentukan keberhasilan penelitian ini. Dalam penelitian ini jika keberhasilan kelas mencapai 80% maka penelitian dikatakan berhasil.

Referensi

Dokumen terkait

siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran. Guru juga kembali penekanan pada.. siswa bahwa materi yang telah dipelajari ini akan sangat berhubungan dengan materi. selanjutnya

Kegiatan penutup siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, dan siswa mengerjakan tes formatif 1 untuk mengukur keaktifan dan hasil belajar siswa dalam tindakan pembelajaran

➢ Guru mengajak membaca ayat surat al-Kautsar bersama-sama dengan tartil dan benar.. ➢ Menyimpulkan bersama siswa, memberi penguatan, refleksi dan menyampaikan

j. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok k. Guru memberikan mengkonfirmasi untuk penguatan. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan menyimpulkan

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang.. materi yang belum dipahami. 3) Guru memberikan

1) Sebelum kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa. 2) Guru memberikan materi pelajaran menggunakan

a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari/menyajikan uraian umum materi yang akan dipelajari. c) Kemudian menunjuk satu siswa (beberapa siswa) untuk mewakili maju ke

1) Guru menyampaikan topik materi “Mendeskripsikan logo atau lambang” yang akan dipelajari secara garis besar. 2) Guru memberikan pengarahan mengenai kegiatan yang akan