• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Bab III - 27

BAB III

ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA RTRW Sebagai Arahan Kebijakan Spasial

Dalam Penyusunan RPI2-JM sebagai kebijakan utama adalah Rencana Tata Ruang Wilayah yang memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

3.1 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional ( RTRWN )

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:

a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional, b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,

c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang di wilayah nasional, d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor, e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi, f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

(2)

Bab III - 28 Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Pusat Kegiatan Nasional

PKN suatu wilayah dapat berupa kawasan megapolitan, kawasan metropolitan, kawasan perkotaan besar, kawasan perkotaan sedang, atau kawasan perkotaan kecil .Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 14, yaitu sebagai berikut:

A. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Kriteria:

i. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional, ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan

industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau

iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :

a. Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Sekunder, dan/atau Pelabuhan Nasional/Utama Tersier dan/atau Terminal Penumpang Tipe A. b. Ekonomi : Pasar Induk Antar Wilayah, Perbankan Nasional dan/atau

Internasional.

c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe A. d. Pendidikan : Perguruan Tinggi S-1.

(3)

Bab III - 29

B. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Kriteria:

i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,

ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten, dan/atau

iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :

a. Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Tersier, dan/atau Pelabuhan Regional / Pengumpan Primer dan/atau Terminal Penumpang Tipe A.

b. Ekonomi : Pasar Induk Regional, Perbankan Regional dan / atau Nasional. c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe B.

d. Pendidikan : Perguruan Tinggi D-3.

C. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Kriteria meliputi :

a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan; dan/atau

b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan.

Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi :

a. Perhubungan : Bandara Perintis, dan/atau Pelabuhan Lokal/Pengumpan Sekunder dan/atau Terminal Penumpang Tipe B.

b. Ekonomi : Pasar Induk Lokal, Perbankan Lokal dan/atau Regional. c. Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe C.

(4)

Bab III - 30

2. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)

Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. Penetapan PKSN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 15, yaitu sebagai berikut:

Kriteria:

i. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga,

ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga,

iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau

iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

3. Kawasan Strategis Nasional

Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu:

Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan: 1) Pertahanan dan keamanan,

a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,

b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi,

(5)

Bab III - 31 daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau

c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.

2) Pertumbuhan ekonomi,

a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,

c) memiliki potensi ekspor,

d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

f) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,

g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau

h) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

3) Sosial dan budaya

a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional,

b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,

c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan,

d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau f) memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

4) Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu

(6)

Bab III - 32 b) pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam

strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir c) memiliki sumber daya alam strategis nasional

d) berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa e) berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau f) berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

5) Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

a) Merupakan tempat perlindungan keaneka ragaman hayati, b) merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang

c) ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan,

d) memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,

e) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro f) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup g) rawan bencana alam nasional

h) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional ( KSN )

Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN. b. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:

a) Ekonomi

b) Lingkungan Hidup c) Sosial Budaya

(7)

Bab III - 33 e) Pertahanan dan Keamanan

c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: 1) Arahan pengembangan pola ruang:

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

2) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase 3) Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang

khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:

a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;

c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;

d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo;

e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang PengembanganKawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda;

f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana TataRuang Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

Tabel 3.1 Kawasan Kegiatan Nasional

No PKN PKW PKSN KSN

(8)

Bab III - 34 1 Palu Poso,Luwuk,Buol, Kolonodale,Tolito li,Donggala - Kawasan Industri Perdagangan (Kapet ) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai

simpul utama

tranfortasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi

3.3 RTRW Pulau

Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan batasan wilayah mana yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk

bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll

Sesuai RTRW Pulau yang telah ditetapkan Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi

3.4 Rencana Tata Ruang dan Wilayah ( RTRW ) Propinsi Sulawesi Tengah

Sesuai dengan Perda No.. Tahun tentang RTRW Propinsi Sulawesi Tengah Penetapan wilayah sesuai dengan Struktur Ruang Wilayah dan Pola Ruang Wilayah

3.4.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah

Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruangyang mencakup :

(9)

Bab III - 35

PETA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

Gambar 3.1 Struktur Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah

Sistem perkotaan wilayah provinsi a. Sistem perkotaan nasional

Tabel 3.2 Sistem Perkotaan Nasional

No. Nama Pusat Kegiatan Nama Kota /

Perkotaan

I. RINCIAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN)

1. P a l u P a l u

II RINCIAN PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW)

(10)

Bab III - 36 2. P o s o P o s o 3. B u o l B u o l 4. Kolonedale Morowali 5. Banawa Donggala 6. Luwuk Banggai

b. Sistem Perkotaan Provinsi

Tabel 3.3 Sistem Perkotaan Nasional

RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL)

No. Nama PKL Nama

Kabupaten/Kota

1 Tentena Poso

2 Tambu Donggala

3 Salakan Banggai Kepulauan

4 Bungku Morowali

5 Ampana Tojo Una-Una

6 Bora Sigi

(11)

Bab III - 37

8 Tinombo Parigi Moutong

9 Parigi Parigi Moutong

10 Toili Banggai

11 Wakai Tojo Una-Una

12 Bangkir ToliToli

13 Paleleh Buol

14 Beteleme Morowali

15 Wuasa Poso

15 Watatu Donggala

3.4.2. Kawasan Strategis Di Provinsi Sulawesi Tengah

(12)

Bab III - 38

LAMPIRAN KAWASAN STRATEGIS PROPINSI a. Kawasan Strategis Nasional

1. Rincian Kawasan Pertahanan Dan Keamanan

Tabel 3.4 Rincian kawasan Pertahanan dan Keamanan

No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk delapan belas pulau kecil terluar dgn Negara Malaysia/Filipina.

Tolitoli (Pulau Lingian, Pulau Salando, dan Pulau Dolangon)

2. Rincian Kawasan Pertumbuhan Ekonomi

Tabel 3.5 Rincian kawasan Pertumbuhan Ekonomi

No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) PALAPAS (sebagai pengganti KAPET BATUI)

Palu, Donggala, Parigi dan Sigi

3. Rincian Kawasan Sosial Budaya

Tabel 3.6 Rincian Kawasan Sosial Budaya

No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota

(13)

Bab III - 39

4. Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Tabel 3.7 Rincian kawasan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Kritis Lingkungan Balingara Tojo Una-una dan Banggai

2. Kawasan Kritis Lingkungan Lambunu – Buol Buol dan Parigi Moutong.

b. Kawasan Strategis Provinsi

1. Rincian Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

Tabel 3.8 Rincian kawasan strategis dasr sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) Palu Utara

Kota Palu

2. Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu:

KTM Air Terang Buol

KTM Tawaru-Bungku Morowali

KTM Padauloyo Parigi Moutong

(14)

Bab III - 40

KTM Tampolore Poso

3. Kawasan Agrotourism Sausu – Manggalapi - Palolo dsk.

Kab. Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi

4 Kawasan Perbatasan;

Kawasan Tindantana perbatasan kabupaten Poso dengan kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan;

Kawasan Teluk Matarape perbatasan kabupaten Morowali dengan Provinsi Sulawesi Tenggara;

Kawasan Surumana perbatasan kabupaten Donggala dengan Provinsi Sulawesi Barat;

Kawasan Umu perbatasan kabupaten Buol dengan Provinsi Gorontalo;

perbatasan kabupaten Tojo Una-Una dengan Provinsi Gorontalo;

Kawasan Kepulauan Togian perbatasan kabupaten Parigi-Moutong

dengan Provinsi Gorontalo;

Kawasan Molosipat perbatasan kabupaten Banggai

(15)

Bab III - 41

2. Rincian Kawasan Pengembangan Perkotaan

Tabel 3.9 Rincian kawasan pngembangan perkotaan

No. Nama KSP Ket

1. BALUMBAPOLIPA

Menghubungkan Banawa, Palu, Mamboro, Bora, Pantoloan, Toboli dan Parigi

3. Rincian Kawasan Sosial Budaya

Tabel 3.10 Rincian kawasan sosial budaya

No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Istana Raja Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan

2. Kawasan Istana Raja Palu Palu

3. Kawasan Istana Raja Una-Una Tojo Una-Una

4. Kawasan Istana Raja Tinombo Parigi Moutong

(16)

Bab III - 42

4. Rincian Kawasan Pendayagunaan Sumberdaya Alam Dan Teknologi Tinggi

Tabel 3.11 Rincian kawasan Pendayagunaan Sumberdaya Alam Dan Teknologi Tinggi

No. Nama KSP Nama Kawasan Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Sumber Daya Air sebagai sumber energi PLTA

Danau Poso

Danau Lindu

Poso

Sigi

2. Kawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan

Zona I: Selat Makassar dan Laut Sulawesi

Zona II: Teluk Tomini

Zona III: Teluk Tolo

Donggala, Kota Palu, Tolitoli dan Buol

Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una dan Banggai

Banggai, Banggai Kepulauan dan Morowali

5. Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Tabel 3.12 Rincian kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota

1. Kawasan Kritis Lingkungan, yaitu;

Kaw. Sungai Podi dsk Kab. Tojo Una-Una

2. Kawasan Wilayah Sungai yang memiliki nilai strategis , yaitu;

Kaw. WS Parigi – Poso; Kab. Parigi Moutong – Poso;

(17)

Bab III - 43 Kaw. WS Randangan Prov. Gorontalo-Sulawesi Tengah -

Sulawesi Barat

Kaw. WS Palu – Lariang; Prov. Sulawesi Tengah -Prov. Sulawesi Selatan

Kaw. WS Kaluku-Karama; Prov. Sulawesi Barat-Sulawesi Tengah;

Kaw. WS Bongka – Mentawa; Kab. Tojo Una-Una – Banggai-Morowali;

Kaw. WS Pompengan-Lorena; Prov. Sulawesi Selatan-Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara;

Kaw. WS Lambunu-Buol Kab. Buol-Donggala-Parigi Moutong-Tolitoli

3. Kawasan Penanganan Khusus Endemik Schistosomiasis

Kab. Sigi dan Kab. Poso

4. Kawasan Terusan khatulistiwa, dsk. Kab. Parigi Moutong – Kab. Donggala.

3.4.3. Rencana Pola Ruang Wilayah

Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah Arahan Pengembangan Pola Ruang yang mencakup :

(18)

Bab III - 44

3.4.3.1. Kawasan Lindung

A. Rincian Rencana Kawasan Lindung Nasional di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah

1. Suaka Margasatwa

Tabel 3.13 Suaka Margasatwa

No. Nama Kawasan Kabupaten

/Kota

Luasan (ha.)

Kep. Penetapan Potensi

1. Bakiriang Banggai 12.500 KEP. Menhutbun No.398/Kpts-II/1998 Flora Cempaka (Michelia campaca ),

Meranti Putih dan Merah (Shorea sp), Damar Ariung (Santiria sp), Palapi (Heriti- era sp), Sengon (Albizzia falcataria ), Jeruk (Citrus sp), Bambu (Bambusa sp),

(19)

Bab III - 45 dll. Fauna Maleo (Macrocephalon maleo ), Buaya Muara (Crocodillus porosuss ), Biawak (Varanus sp), Rangkong (Rhyticeros cassidix ), Ular (Phyton reti- culatus ), dll. Objek Wisata Nesting ground, Panorama alam

2. Lombuyan I & II Banggai 3.069 KEP. Menhut No.124/Kpts-II/1999 Flora Palapi (Heritiera sp), Nyatoh (Palaquium sp), Meranti (Shorea sp), Kayu Sirih (Celtis phippinensis ), Dadaru (Euphorbia sp), dll.

(20)

Bab III - 46 Fauna Monyet Hitam (Macaca ton- keana ), Rusa (Cervus timo- rensisi ), Babi rusa (Baby- roussa babirusa ), Ular, dll. Objek Wisata Panorama alam, Tirta/Air terjun

3. Patipati Banggai 3.103,79 KEP. Menhut No.239/Kpts-II/1999 Flora Jambu Batu (Psidium guajava ) Alang-alang (Imperata cylind- rica ), Waru (Hibiscus tiliace-tus ), Teki (Cyperus rotundus ), dll. Fauna

Babi Hutan (Sus crova ), Nuri (Trichoglossus flavoviridis ), Tekukur Hutan

(21)

Bab III - 47 (Geopilia sp), Rusa (Cervus timorensis ), dll.

Objek Wisata

Habitat Alam Rusa

4. Pulau Dolangon Tolitoli 462.50 KEP. Mentan No. 441/Kpts/Um/5/19 81 Flora Kayu Bayam (Intsia bijuga ), Sengon Laut (Albizzia fal- cataria ), Santigi (Pempis acidula ), dll. Fauna

Babi Hutan (Sus scova ), Kakak Tua Putih (Cacatua sulphurea ), Elang Laut (Permis celebensis ), Ikan Duyung (Dugon-dugon ), Burung Gosong (Megacephaan cuminggi ), dll. Objek Wisata

(22)

Bab III - 48 Biota Laut, Habitat Penyu, Nesting ground. 5. Pinjan/ Tanjung Matop

Tolitoli 1.692,50 KEP. Mentan No. 445/Kpts/Um/5/19 81 Flora Meranti (Shorea sp), Nyatoh (Palaquium sp), Damar (Agathis sp), Cempaka (Michelia campaca ), Palapi (Heritiera sp), Medang (Dacrydium sp), dll. Fauna Anoa (Bubalus quarlesii ), Monyet Hitam (Macaca ton- keana ), Kucing Hitam (Felis sp), Musang Coklat (Macro- galidia muschenbroeckii ), dll. Objek Wisata Nesting ground,

(23)

Bab III - 49 Panorama alam.

6. Pulau Pasoso Donggala 5.000 KEP. Menhut No.757/Kpts-II/1999

7. Tanjung Santigi Parigi Moutong 1.502 KEP. Menhut No.757/Kpts-II/1999 Total 69.329,79 2. Cagar Alam

Tabel 3.14 Suaka Margasatwa

No. Nama Kawasan Kabupaten /Kota Luasan (ha.) Keputusan Penetapan Potensi

1. Gunung Dako Buol dan Tolitoli 19.590,2 KEP. Menhutbun No.238/Kpts-II/1999 Flora Damar (Agathis sp), Nyatoh (Palaquium sp, Meranti (Shorea ap), Kayu Manis (Cinnamomum sp), dll.

Fauna

Anoa (Bubalus quarlesii ), Monyet

(24)

Bab III - 50 Hitam (Macaca ton- keana ), Rusa (Cervus timo- rensis ), Babi rusa (Babyrou- ssa babirusa ), dll.

2. Gunung Sojol 1. Donggala 2. Tolitoli 64.448,71 KEP. Menhutbun No.339/Kpts-II/1999 Flora Damar (Agathis damara ), Meranti (Shorea sp), Nyatoh (Plaquium sp), Pati (Quercus celebica ), dll. Fauna Anoa (Bubalus quarlesii ), Monyet Hitam (Macaca ton- keana ), Rusa (Cervus timo- rensis ), Babi rusa (Babyrou- ssa babirusa ), dll. 3. Gunung Tinombala 1. Tolitoli 2. Parigi Moutong 37.106,12 KEP. Menhutbun No.354/Kpts-II/1999 Flora Damar (Agathis damara ), Meranti Putih dan Merah

(25)

Bab III - 51 (Shorea sp), Palapi (Heri- tiera sp), Eboni (Diospyros celebica ), Rotan (Palma- ceae ), dll. Fauna Ular Phyton (Phyton molurus ), Anoa (Bubalus quarlessi, Bubalus deppressicornis ), Rusa (Cervus timorensis ), dll. 4. Morowali 1. Morowali 2. Tojo Una-una 209.400 KEP. Menhut No. 374/Kpts-III/1986 Flora Damar (Agathis sp), Meranti (Shorea sp), Cemara Pantai (Casuarina equicetifolia ), Nyatoh (Palaquium sp), Fauna Kus-kus (Phalanger ursinus, Phalanger celebensis ), Tikus Berkantung (Rattus sp), Binatang Hantu

(26)

Bab III - 52 (Tarsius sp), Maleo (Macrocephalon maleo ) dll.

5. Pamona Poso 25.967,3 KEP. Menhut

No. 50/Kpts-II/1987

6. Pangi Binangga

Parigi Moutong 6.000 KEP. Menhutbun No. 399/Kpts-II/1998

Flora

Kayu Hitam

(Diospyros ce- lebica ), Aga (Ficus fariega- ta ), Rotan (Pigafetta filaris ), Uru (Magnolia sp, Elmerillia sp), dll. Fauna Babi Rusa (Babyroussa babi- rusa ), Kus-kus (Phalanger ursinus ), Gagak (Corvus enca ), dll.

7. Tanjung Api Tojo Una-una 4.246 KEP. Mentan No.91/Kpts/Um/ 2/1977 Flora Pangi (Pangium edule ), Kayu Bayam (Intsia bijuga ), Cempaka

(27)

Bab III - 53 (Michelia campaca ) Kayu Hitam Pantai (Diospyros maritissima ), dll. Fauna Raja Udang (Alcedo atthis ), Jenis Tekukur (Geopelis strep- topelia ), Ular Sawah (Phyton reticulatus ), dll. Objek Wisata Api alam Total 366.758,33 3. Taman Nasional

Tabel 3.15 Taman Nasional

No. Nama

Kawasan

Kab./Kota Luasan (ha.) Kep. Penetapan

Potensi 1. Lore Lindu 1. Sigi 2. Poso 217.991,18 KEP. Menhut No.646/Kpts-II/1999 PP 26 tahun 2008 Flora Leda (Eucalyptus deglupta ), Damar

(28)

Bab III - 54 Tentang RTRWN Gunung (Agathis

philippnensis ), Uru (Elme- rilla ovalis ), Wanga (Piga- fetta filaris ),Anggrek (Orchida ), Edelweiss, Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana ), dll. Fauna Maleo (Macrocephalon Maleo ), Babi rusa (Babyroussa babi- rusa ), Anoa (Bubalus quar- lesii ), Monyet Hitam (Macaca tonkeana ), Musang Coklat (Macrogalidia muchenbroekii ), dll. Objek Wisata

Bird Watching, air Terjun, Hiking, Air Panas

(29)

Bab III - 55

4. Taman Laut dan Taman Wisata Laut

Tabel 3.16 Taman Laut dan Taman Wisata Laut

No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan

(ha.) Kep. Penetapan Potensi

1. TNL Kepulauan Banggai Banggai Kepulauan 171.312 PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN

2. TL Pulau Tokobae Morowali 1.000 KEP. Menhut No.

757/Kpts-II/1999

3. TL Teluk Tomori Morowali 7.200 KEP. Menhut No.

757/Kpts-II/1999

T o t a l 179.512

5. Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW)

Tabel 3.17 Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW)

No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan

(ha.) Kep. Penetapan Potensi

1. Air Terjun Wera Sigi 250 KEP. Mentan No. 843/Kpts/Um/11/80 Flora Pinus (Pinus mercusii ), Kenari (Canarium sp), Bayur (Pterospermum celebicum ), dll.

(30)

Bab III - 56 Fauna Rusa (Cervus timorensis ), Ayam Hutan (Gallus galus ), Babi Hutan (Sus celebensis ), Burung Gagak (Carvus sp), dll.

Objek Wisata

Air Terjun

2. Bancea Poso 5.000 1. KEP. Menhutbun No. 272/Kpts-II/1999 2. PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN Flora Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis ), Anggrek Kantong (Phapiopedilun sp), Anggrek Antena (Dendrobium antena- tum ), Anggrek Mutiara (Coe- logyne asperata ), dll. Fauna Binatang Hantu (Tarsius spec-

(31)

Bab III - 57 trum. Tarsius dianae ), Jalak Sulawesi (Scissirostrum dubium ), Rangkong (Rhytice- ros cassidix ), dll. Objek Wisata Danau Poso Anggrek alam, Panorama alam.

3. Tanjung Karang Donggala 1.000

4. Laut Tosale Towale Donggala 5.000 5. Laut Pulau Peleng Banggai Kepulauan 17.462 6. Laut Kepulauan Sago Banggai Kepulauan 153.850 T o t a l 182.562

(32)

Bab III - 58

6. Taman Wisata Alam Laut

Tabel 3.18 Taman Wisata Alam Laut

No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan

(ha.) Kep. Penetapan Potensi

1. Kepulauan Togean Tojo Una – Una

100.000 PP 26 tahun 2008 Tentang

RTRWN.

2. Pulau Batudaka Parigi PP 26 tahun 2008

Tentang RTRWN

7. Taman Hutan Raya

Tabel 3.19 Taman Hutan Raya

No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan

(ha.) Kep. Penetapan Potensi

1. Poboya Paneki 1. Donggala 2. Palu 7.128 KEP. Menhutbun No. 24/Kpts-II/1999 PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN Flora Cendana (Santalum album ), Angsana (Pterocarpus indicus ), Nyatoh (Palaqu- ium sp), Kayu Hitam (Diospyros celebica), dll.

(33)

Bab III - 59 Fauna Tekukur Hutan (Geopelia sp., Streptopelis sp), Burung Kakak Tua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea ), Biawak (Varanus salvator ), dll. Objek Wisata Panorama Alam 8. Taman Buru

Tabel 3.20 Taman baru

No. Nama Kawasan Kab./Kota Luasan

(ha.) Kep. Penetapan Potensi

1. Landusa Tomata Poso / Morowali 5.000 397/Kpts-II/1998 Flora Rumput Kilen (Chliris barbata ), Bulu Mata Munding (Fibrysty- lus annua ), Palapi (Heritiera sp), Kume (Canarium sp), Damar (Agathis dammara ), dll.

(34)

Bab III - 60 Fauna Kum-kum (Ducula bicolor, D. aenea ), Rusa (Cervus timo- rensis ), Raja Udang (Alcedo atthis ), dll. Objek Wisata Berburu Rusa

B. Rincian Rencana Kawasan Lindung di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah Kawasan Sempadan Pantai

Tabel 3.21 Kawasan sepadan pantai

No. Kab./Kota Panjang (km.)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Tolitoli Banggai Kepulauan 613 197 400 431 454 454 700

(35)

Bab III - 61 8. 9. 10. Poso Morowali Palu 174 800 42 T o t a l 4.265

3.4.3.2. Rincian Kawasan Budidaya

A. Rincian Kawasan Budidaya Propinsi Sulawesi Tengah 1. Rincian Kawasan Andalan

Tabel 3.22 Rincian kawasan andalan

No. Nama Kawasan

Andalan

Sektor Unggulan Kep. Penetapan

1. Poso dsk. pertanian, perikanan, pariwisata, perkebunan, dan industri

PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN

2. Tolitoli dsk. pertambangan, perkebunan, perikanan, pertanian, dan pariwisata

PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN

3. Kolonedale dsk. pertanian, perikanan, pariwisata, perkebunan, agro industri, dan pertambangan

PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN

4. Palu dsk. pertambangan, perikanan, industri, pertanian, perkebunan, dan pariwisata.

PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN

(36)

Bab III - 62

2. Rincian Kawasan Andalan Laut

Tabel 3.23 Rincian kawasan andalan laut

No. Nama Kawasan Andalan Laut Sektor Unggulan

1. Teluk Tolo – Kep. Banggai dsk. perikanan laut dan pariwisata

3. Rincian kawasan Cepat Tumbuh

Tabel 3.24 Rincian kawasan cepat tumbuh

No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kaw. Parigi – Ampibabo dsk., Kaw. Danau Poso dsk., Kaw. Ampana dsk., Kaw. Moutong – Tomini dsk.,

Kaw. Damsol – Damsel dsk., Kaw. Lalundu dsk.

Kab. Parigi Moutong Kab. Poso Kab.

Tojo Una - Una Kab. Parigi Moutong Kab. Donggala Kab. Donggala

4. Rincian Kawasan Budidaya Hutan

Tabel 3.25 Rincian kawasan budidaya hutan

No. Status Kawasan Luas (ha) Terletak Pada Kab / Kota

1. Kawasan Budidaya Hutan 1.597.609 Tersebar di Kab. / Kota

1.1 Hutan Produksi Terbatas (HPT) Kab. Donggala, Parigi Moutong, Morowali, Tojo

(37)

Bab III - 63 1.237.974 Una-Una, Tolitoli, Buol,

Banggai, Banggai

Kepulauan,.dan Sigi

1.2 Hutan Produksi Tetap (HP)

233.348

Kab. Donggala, Poso, Parigi Moutong, Morowali, Tojo Una-Una, Tolitoli, Buol, Banggai, Banggai Kepulauan., dan Sigi

1.3 Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)

126.287

Kota Palu; Kab. Donggala, Poso Parigi Moutong, Morowali, Tojo Una-Una, Tolitoli, Buol, Banggai, Banggai Kepulauan, dan Sigi

2. Kawasan Budidaya Non Hutan 2.976.935 Tersebar di Kab. / Kota

TOTAL LUAS KAWASAN BUDIDAYA 4.574.544

5. Rincian Kawasan Budidaya Pertambangan

Tabel 3.26 Rincian budidaya pertambangan

No. Jenis Tambang Kabupaten / Kota Kecamatan

1. Nikel Morowali Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya, Petasia, Bungku Tengah, Bungku Selatan, dan Bahodopi

Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo, dan Balantak

(38)

Bab III - 64 Tojo Una-Una Ampana Tete dan Ulubongka

2. Galena (Timah Hitam)

Donggala Marawola (Sungai Lewara Hulu)

Parigi Moutong Ampibabo

3. Emas Parigi Moutong Moutong, Tolai dan Ampibabo

Poso Lore Selatan Desa Gintu

ToliToli Dondo

Donggala Sirenja

Buol Bunobogu

Palu Poboya

4. Molibdenium Tolitoli Dondo

Parigi Moutong Moutong

5. Chromit Morowali Bungku Barat dan Bungku Selatan

Tojo Una-Una Ulubongka dan Ampana Tete

6. Pasir Besi Morowali Bungku Utara, Petasia dan Bungku Tengah

Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo dan Balantak

(39)

Bab III - 65 Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka dan Tojo

7. Bijih Besi Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka, Tojo Barat dan Tojo

Donggala Sojon dan Sindue

8. Tembaga Parigi Moutong Moutong

Buol Lakea

Donggala Sindue Tobata

9. Belerang Tojo Una-una Pulau Una-Una

10. Wolfram-Tungsten Poso Lore Piore

11. Granit ToliToli Dondo

Sigi Dolo Barat dan Marawola

Parigi Moutong Tinombo Selatan

Banggai Kepulauan Banggai Desa Lambako

12. Marmer Poso Pamona Utara dan Pesisir

Morowali Lembo dan Petasia

Tojo Una-Una Tojo

(40)

Bab III - 66 Parigi Moutong Tomini

13. Asbes Tojo Una-Una Ulubongka

14. Batubara Morowali Mori Atas dan Bungku Utara

Sigi Nokilalaki

Donggala Sindue

Banggai Kepulauan Liang, Bulagi, Tataba dan Buko

Buol Momunu

15. Minyak Bumi Morowali Bunku Utara

Banggai Toili Barat

Donggala Balaesang, Dampal Selatan dan Surumana

16. Gas Bumi Banggai Batui dan Toili

17. Panas Bumi Tolitoli Dondo

Donggala Sindue

Buol Palele

Banggai Pagimana

(41)

Bab III - 67 Sigi Dolo Selatan, Dolo Barat dan Sigi

Biromaru

Tojo Una-Una Ulubongka

6. Rincian Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata a. Wisata Alam

Tabel 3.27 Kawasan wisata alam

No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota

1. SM. P. Dolangan dan SM Pinjan Tj. Matop Tolitoli

2. SM Tj. Santigi Parigi Moutong

3. CA. Pangi Binangga Parigi Moutong

4. CA. Gunung Tinombala Donggala, Tolitoli dan Parigi Moutong

5. CA. Gunung Dako Tolitoli dan Buol

6. CA. Tanjung Api Tojo Una-una

7. TN. Lore Lindu Sigi dan Poso

8. Tahura Poboya dan Paneki Palu dan Sigi

9. Taman Wisata Pekan Penghijauan Nasioal Desa Ngata Baru

Sigi

(42)

Bab III - 68

11. Danau Lindu Sigi

12. Danau Talaga Donggala

13. Air Terjun Hanga-hanga dan Hutan Bakau Luwuk Banggai

14. Air Terjun Nupabomba Donggala

b. Wisata Alam Laut

Tabel 3.28 Kawasan wisata alam laut

No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota

1. Pulau Peleng Banggai Kepulauan

2. Kepulauan Sago Banggai Kepulauan

3. Wakai Tojo Una-Una

4. Tj. Api Tojo Una-Una

5. Pulau Tikus Banggai

6. Pulau Makakata Parigi Moutong

7. Pulau Kelelawar Parigi Moutong

8. Pulau Rosalina Parigi Moutong

9. Danau Laut Tolongano Donggala

10. Pulau Pasoso Donggala

(43)

Bab III - 69

c. Wisata Alam Air Panas

Tabel 3.29 Kawasan wisata alam air panas

No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota

1. Mantikole Sigi

2. Pulu Sigi

3. Bora Sigi

d. Wisata Budaya

Tabel 3.30 Kawasan wisata budaya

No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota

1. Taman Purbakala Watunonju Sigi

e. Wisata Lainnya

Tabel 3.31 Kawasan wisata lainnya

No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota

1. Pulau Maputi Donggala

2. Pulau Pangalaseang Donggala

(44)

Bab III - 70

3.4.3.3. Rencana Pengembangan Pola Ruang terkait Ke Cipta Karyaan A. Pengembangan Sistem Jaringan Pengelolaan Sumberdaya Air

a. Wilayah Sungai (Ws) 1. Wilayah Sungai Lintas Provinsi

Tabel 3.32 Kawasan wilayah sungai lintas provinsi

No. Nama WS Nama DAS

Luas DAS Km2

Nama Kabupaten/Kota

1. Palu – Lariang Lariang

Minti Bambara Surumana Mamera Palu Taipa Tavaili Tibo Alindau Tompe 7.152,00 267,95 40,62 319,00 119,00 3.043,00 82,00 101,00 133,50 102,50 93,20

Kabupaten Sigi/Kota Palu

Kabupaten Sigi / Kota Palu

2. Pompengan-Lorena

Sulawesi Selatan – Sulawesi Tenggara – Kabupaten Morowali

(45)

Bab III - 71 3. Lasolo – Sampara Lasolo

Sampara Lalindu Aopa Luhumbuti Landawe Amesiu

Sulawesi Selatan – Sulawesi Tenggara – Kabupaten Morowali

4.

Randangan-Paguyaman Gorontalo – Sulawesi Tengah

5. Kaluku - Karama Sulawesi Barat - Sulawesi

Tengah

2. Wilayah Sungai Strategis Nasional

Tabel 3.33 Kawasan wilayah sungai strategis nasional

No. Nama WS Nama DAS

Luas DAS Km2

Nama Kabupaten/Kota

1. Parigi – Poso Tompis

Kasimbar Toribulu Topoyo Toboli Pelawa 140,61 63,39 156,54 112,55 51,18 44,29

(46)

Bab III - 72 Baliara Olaya Korontua Dolago Tindaki Sampaloe Toreu Tolai Topeau Suli Sausu Tambarana Kameasi Tiwa’a Masani Lape Puna Mapane Poso Tongko Malei Bambalo Tambiano Mawomba Tayawa Uekuli 84,71 46,15 61,27 204,25 152,50 64,14 66,16 35,34 85,43 112,47 567,18 234,89 30,97 36,25 34,07 70,45 692,93 58,45 2.647,87 286,87 224,51 209,54 64,82 130,73 82,53 120,02

(47)

Bab III - 73 Sandada Tojo Masalongi Pancuma Tongku Ue Podi 30,06 255,47 233,11 71,72 147,94 147,94

2. Laa – Tambalako Tirongan

Solato PeoTiworo Tufu Mapasa Sumara Poso Bahoue Tambalako Solonsa Ungkaya 27.005,944 .633,4 28.968,2 2.758,2 8.891,0 39.777,9 2.647,87 3.206,4 24.726,9 10.813,5 22.856,9

3. Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota

Tabel 3.34 Kawasan wilayah sungai lintas kabupaten/kota

No. Nama WS. Nama DAS.

Luas DAS Km2

Nama

Kabupaten/Kota

(48)

Bab III - 74 Buol Rumu Sibayu Dampelas Sioyong Silondayo Siraurang Long Binomo Bayang Siranu Ou Taipa Babatona Siboang Silempu Silamboo Balukan Balani Sampaga Dalaong Bantayang Tandaiyo Malukong Ogoamas Cendrana Angudangeng 26.94 91.04 81.34 145.96 188.13 73.69 44.13 23.70 27.50 21.14 43.65 273.57 58.96 89.97 43.65 86.51 63.13 27.55 90.38 19.58 32.21 40.81 16.82 37.00 75.36 28.91 Buol Buol Toli – Toli Toli – Toli Donggala Donggala Donggala Donggala

(49)

Bab III - 75 Soni Silaja Silumba Mimbala Telanja Kabinuang Ogotua Koni Manuwa Bantoli Banagan Luok Kulasi Malama Bailo Bambapun Lais Ogogasang Ogolili Ogolalo Maraja Ogobonda Pante Bunga Tambun Tuweley 69.11 30.28 76.20 28.23 21.70 17.76 14.62 76.93 22.44 11.08 145.12 26.97 15.30 17.26 13.93 50.82 38.68 45.27 18.27 143.29 1459.15 73.08 14.79 31.65 138.53 83.26

(50)

Bab III - 76 Kalangkangan Ogomominit Galumpang Lingadan Salumpaga Diule Pinjan Binontoan Lakuan Lakea Tuinam Buol Lantikadigo Tangdoka Lonu Bunobogu Matinan Bulagidun Bodi Timbulon Doka Toinggula Tuladengi Lambunu Tampo Malino 164.31 54.39 59.67 98.59 98.67 54.80 74.32 429.97 141.10 155.49 165.73 1680.09 509.89 37.47 224.07 179.93 123.61 77.01 93.82 113.35 110.18 142.53 505.35 658.19 36.77 298.29

(51)

Bab III - 77 Moubang Ogomolos Mepanga Tilung Ogotomubu Ogomojolo Palasa Bobako Siufu Dongkas Bainaa Punsalea Sidoan Sipoyo Sigenti Maninili Tada Posona Simatang Kabetang 70.36 21.78 38.74 48.59 133.96 74.11 494.46 110.86 185.87 30.53 146.98 16.14 187.57 61.14 100.01 91.32 217.45 66.47 26.08 21.06 2. Bongka - Mentawa Bongka Podimati Bailo Ampana Toba Dondo 332.381,75 13.495 2.436,06 6.611.386 2.505 3.483 6.279 Banggai, Morowali, Touna Touna Touna Touna Touna Touna

(52)

Bab III - 78 Sumoli Siba Masapi Borone Balanggala Padauleyo Sabo Balingara Kauhangkang Bangketa Bolaang Auk/Hek Tomeang Lialiatongoa Petak Bela Kalumbangan Kalaka Bunta Toima Lobu Pakowa Lambangan Poh Kaunyo siuna Pagimana 6.937,17 7.308 4.618,76 8.180 16.524,76 17.488 76.160,54 8.790,95 35.558,54 8.476,07 12.071 609 623,79 2.459,97 9.666 8.439 2.068,83 26.013 23.297 34.833 10.506,14 5.742,89 15.218,11 12.932 3.112,78 2.048,91 4.464,16 6.965 3.417 6.916,15 Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Banggai, Touna Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai

(53)

Bab III - 79 Salipi Sambuang Mayayap Toiba Patipati Samaku Oma Longkonga Boalemo Nipa Malik Toku Luok Balantak Dolian Owan Sukon Lomba Waru Montu Bantayan Hunduhon Sandimak Mansandak Biak Soho 5.963,03 3.114,41 4.152,15 15.207 6.770,69 28.327 20.392,66 1.310,16 6.963 8.706 15.311,13 4.723,91 16.251 15.213 8.303,88 8.982 12.031 2.621,11 3.153 5.353 6.270,33 4.431,05 7.006,28 14.851 15.255 12.626,47 4.658 3.203,33 2.112,80 1.868,01 Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai

(54)

Bab III - 80 Simpong Maahas Nambo Mendono Kintom Tangkiang Omolu Uso Luk Batui Bakung Kayowa Matinduk Sinorang Mangsahang Singkoyo Topo Dongin Mentawa Rata Pareoti Odolia Tanasumpu Damar Wine Bonebone 56.165 17.903,60 14.986 5.895,02 30.734 32.526,73 44.849 12.501,77 12.402 16.112,8 4.416,78 1.870 8.801 6.757,81 5.986,75 6.226,02 18.318,85 203,78 3.012,98 13,95 3.235,99 985,93 666,78 12.639,36 9.486,15 1.341,37 289,48 4.006 6.888,48 1.562,52 Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai, Morowali Banggai Banggai Banggai, Morowali Banggai Banggai, Morowali Banggai, Morowali Morowali Morowali Morowali Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna

(55)

Bab III - 81 Taningkola 973,66 521,85 720,16 257,88 274,44 580,46 1.247,34 Touna Touna Touna Touna Touna Touna Touna b. Rincian Bendung 1. Rincian Bendung Nasiona

Tabel 3.35 Rincian bendungan nasional

No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)

1. 2. 3. 4. 5 6 Lambunu Sausu Atas Gumbasa Singkoyo Sinorang Ombolu Mentawa Parigi Moutong Parigi Moutong Sigi Banggai Banggai Banggai 6.750 7.350 7.922 3.037 3.588 3.337

2. Rincian Bendung Provinsi

Tabel 3.36 Rincian bendungan provinsi

No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)

1. 2. 3. 4. 5. 6. Tende Lalos Kolondom Malomba Ogowele Malino Ongka Atas Tada Tolitoli Tolitoli Tolitoli Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong 1.629 1.300 1.419 2.002 2.035 2.354

(56)

Bab III - 82

No. Nama Bendung Nama Kabupaten/Kota Pelayanan (ha.)

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Kasimbar Dolago Maoti Mepanga Hilir Torue Malonas Kekeloe Paneki Puna Kiri Gintu Saroso Karungkasa Tambayoli Karaopa Ungkaya Warulamala Bakung Toili

Tolisu Atas Bawah Dongin Pandanwangi Moilong Bunta Bella Air Terang Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Donggala Sigi - Palu Sigi - Palu Poso Poso Poso Morowali Morowali Morowali Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Buol 1.081 2.557 1.769 1.029 2.096 1.625 1.169 500 2.162 1.136 1.200 1.130 1.210 2.450 1.443 2.005 1.200

(57)

Bab III - 83

c. Rincian Danau

Tabel 3.37 Rincian danau

NO NAMA DANAU KABUPATEN/KOTA LUAS (Km

2 ) 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. Tatawu Padang Kalimpaa Wanga Dampelas Rano Lindu Bolano Toga Batu Dako Bolanosau Dedei Laut Kecil Bolano Molosipat Poso Tanah Morambo Limbo Kasimpo Telaga Toju Tiu Bae Kodi Laindungan Petinding Bakalan Kobit Lamotong Donggala Donggala Donggala Donggala Donggala Donggala Sigi Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Parigi Moutong Poso Poso Poso Poso Morowali Morowali Morowali Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai 0,625 0,02875 0,055 0,245 4,9375 2,50 33,925 0,2575 0,1775 0,9375 0,2125 2,4375 0,1250 369,385 0,0625 0,825 0,295 1,3125 4,125 2,5625 0,14 0,0325 0,0625 0,03 0,02

(58)

Bab III - 84 26. 27. 28. 29. 30 31. 32. Tendetung Alan Makapa B

Biok Njok Njok Keles Liyouk Koyoan Kontra’an Bungin Lalong Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai 1,4375 0,09 0,23 0,025 0,05 0,01 0,01 T o t a l 427,16

d. Rincian Mata Air

Tabel 3.38 Rincian mata air

NO NAMA MATA AIR (MA) LOKASI

KAPASITAS (Ltr/Detik) 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. MA Watutela MA Owo MA Koeloe

MA Kamarora (Air panas) MA Desa Bahagia MA Duyu MA Mantikole Palu Palu Palu Sigi Sigi Palu Sigi > 3 > 5 > 1 > 5 > 2 - -

(59)

Bab III - 85

e. Rincian Rencana Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA)

Tabel 3.39 Rincian rencana pengembangan instansi pengolahan air bersih

No. Nama IPA Nama Kabupaten/Kota DEBIT (l/dt.)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Palu Banawa Pangimpu Poso Bungku Kolonedale Beteleme Balantak Palu Donggala Sigi Poso Morowali Morowali Morowali Banggai 20 - 50 20 - 50 > 100 > 100 50 – 100 20 - 50 20 - 50 > 100 9. 10. 11. 12. 13. 14. Luwuk Batui Bunta Kintom Pagimana Lamala Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai Banggai 50 – 100 > 100 > 100 50 – 100 50 – 100 50 – 100

Tabel Pola ruang Provinsi

Tabel 3.40 Pola ruang provinsi

No FUNGSI KAWASAN Berdasarkan Perda RTRWP Sulteng No. 4 Tahun 2004 (Ha) Updating Luas Berdasarkan Perhitungan GIS (Ha) LUAS % LUAS % I. Kawasan Lindung 2.166.171 31,84 2.386.986,81 36,43

(60)

Bab III - 86 Kawasan Konservasi Suaka Alam

dan Pelestarian Alam

676.248 9,94 672.160,97 10,26

Kawasan Konservasi Suaka Alam dan Pelestarian Alam (Air)

338.818,95 5,17

Hutan Lindung 1.489.923 21,90 1.376.006,89 21,00

II. Kawasan Budidaya Hutan 2.228.761 32,76 2.136.958,55 32,61

Hutan Produksi Terbatas (HPT) 1.476.316 23,70 1.421.428,72 21,69

Hutan Produksi Tetap (HP) 500.589 7,36 461.849,28 7,05

Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

251.856 3,70 253.680,55 3,87

III. Areal Penggunaan Lain (APL) 2.408.368 35,40 1.969.963,18 30,06

IV. Perairan (Danau & Sungai) - - 58.763,61 0,90

Jumlah III & IV 2.028.726,79 30,96

Luas Wilayah Provinsi Sulteng (I+II+III+IV)

(61)

Bab III - 87

Tabel Pola Ruang Kabupaten/Kota

Tabel 3.41 Pola ruang kabupaten/kota

NO KAB/KOTA APL HSA HL HP HPK HPT Perairan

1. Kota Palu 21.114,5 7 5.314,4 7 8.264,29 - - 4.752,55 234,84 2. Kab. Donggala 182.794, 51 22.011, 64 183.878, 6 12.272,6 7 30.218, 79 187.442, 22 3.162,06 3. Kab. Poso 199.715, 78 126.939 ,15 134.433, 95 33.058,7 8 28.557, 89 187.888, 95 38.979,1 6 4. Kab. Tolitoli 132.834, 62 31.841 38.327,3 3 51.743,2 6 3.149,3 6 86.728,2 5 779,32 5. Kab. Banggai 284.073, 65 17.429, 08 178.771, 85 51.028,1 9 63.999, 89 311.949, 42 2.330,1 6. Kab. Buol 132.708, 71 38.544, 13 31.520,2 4 72.845,6 2 36.286, 87 101.046 836,41 7. Kab. Morowali 293.088, 78 239.575 ,57 472.734, 88 157.673, 72 83.915, 37 154.033, 88 3.059,81 8. Kab. Parigi

(62)

Bab III - 88 Moutong 222.527, 83 40.178, 35 65957,7 9 113.484, 11 18.337, 83 163.018, 82 2.224,41 9. Kab. Banggai Kepulauan 175.562, 42 - 40.283,3 34.034,5 2 18.173, 4 51.529,5 7 - 10. Kab. Tojo Una-una 138.666, 48 7.304,5 6 148.221, 91 57.332,5 8 10.933, 85 124.753, 61 1.743,09 11. Kab. Sigi 120329,5 2 7.304,5 6 43.312,0 5 43.312,0 5 4.286,5 3 120.548, 44 4.621,04 TOTAL 1.903.41 6,87 536.442 ,51 1.345.70 6,19 626.785, 50 297.859 ,78 1.493.69 1,71 57.970,2 4 TOTAL APL+HSA+HL+HP+HPK+HPT+perai ran 6.261.872,80

(63)

Bab III - 89 Tabel 3. 42 Rincian Program Pemanfaatan Ruang Indikasi Program Utama Lima Tahunan

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG PROPINSI

A Percepatan Pengembangan Kota-Kota Utama Kawasan Perbatasan

APBN, APBD, Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

1. Pengembangan/Peningkatan fungsi

2. Pengembangan baru

3. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

B Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi yang Berbasis Otonomi Daerah

APBN, APBD, InvestasiSwasta,

dan/atau kerjasama pendanaan C Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat

Pertumbuhan APBN, APBD, InvestasiSwasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

1. Pengembangan/Peningkatan fungsi

(64)

Bab III - 90

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

3. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

D Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana

APBN, APBD, InvestasiSwasta, dan/atau kerjasama pendanaan

1. Rehabilitasi kota akibat bencana alam

2. Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi

Bencana

E Perwujudan Sistem Transportasi

E.1 .

Perwujudan Sistem Jaringan Jalan

Jaringan Jalan Arteri Primer

1. Pemantapan jaringan jalan Arteri Primer, Jaringan Lintas Trans Sulawesi Tengah, Jaringan lintas Barat

APBN, APBD, Investasi Swasta,

(65)

Bab III - 91

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

2. Pengembangan jaringan jalan Arteri Primer menghubungkan antar wilayah, Jaringan lintas Timur, Jaringan lintasTengah,

Jaringan Jalan Kolektor Primer

3. Pemantapan jaringan jalan Kolektor Primer, Jaringan jalan

pengumpan

E.2 .

PerwujudanSistemTransportasi Laut dan Penyeberangan

1. Pemantapan Pelabuhan Penyeberangan

APBN, APBD, Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan

3. Pembangunan Terusan Khatulistiwa

4. Pemantapan Pelabuhan Inter Propinsi

5. Pengembangan Pelabuhan InterPropinsi

(66)

Bab III - 92

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

7. Pengembangan Pelabuhan Propinsi

E.3 .

Perwujudan Bandar Udara Pusat Penyebaran

1. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan Primer

APBN, APBD,Investasi Swasta,dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala

Pelayanan Primer

3. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan

Sekunder

4. Pengembangan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala

Pelayanan Sekunder

5. Pemantapan Bandara Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan

Tersier

(67)

Bab III - 93

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 Pelayanan Tersier E.4

. Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

I Perwujudan Sistem Jaringan SD Air (SDA)

1. Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, dan PengendalianDayaRusak Air

APBN, APBD,

InvestasiSwasta,dan/ataukerjasa

ma pendanaan

II Perwujudan Sistem Jaringan Energi

1. Perwujudan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi APBN, APBD, Investasi Swasta,dan/atau kerjasama pendanaan

2. Rehabilitasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik

(68)

Bab III - 94

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 III

Sistem Jaringan Telekomunikasi APBN, APBD, Investasi

Swasta,dan/atau kerjasama pendanaan

1. Rehabilitasi Jaringan Terestrial

2. Pengembangan JaringanTerestrial

3. Jaringan Pelayanan Feeder Antar Kabupaten

PERWUJUDAN POLA RUANG

A PerwujudanKawasanLindung

I Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung Propinsi

1. Suaka Alam Laut

APBN, APBD, InvestasiSwasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Suaka Margasatwa

3. Cagar Alam

(69)

Bab III - 95

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

5. Taman Hutan Raya

6. Taman WisataAlam

II Pengembangan Pengelolaan Kawasan Konservasi Propinsi

1. Suaka Alam Laut

APBN, APBD, Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Suaka Margasatwa

3. Cagar Alam

4. Taman Nasional

5. Taman Hutan Raya

6. Taman Wisata Alam

III Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung (KawasanResapan Air)

APBN, APBD, Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

(70)

Bab III - 96

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 dan/atau kerjasama pendanaan

V Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Taman Buru APBN, APBD, Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan VI Pengembangan Pengelolaa nKawasan Taman Buru APBN, APBD, Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

B Perwujudan Pengembangan Kawasan Budi Daya

I Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor

Pertanian:

1. Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi APBN, APBD,Investasi Swasta,dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian

II RehabilitasidanPengembanganKawasanAndalanuntukSektor

(71)

Bab III - 97

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan APBN, APBD, Investasi Swasta,dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

III Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor

Pertambangan:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan

IV Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor

Industri Pengolahan:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk industry pengolahan APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri pengolahan

(72)

Bab III - 98

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 Pariwisata:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

2. PengembanganKawasanAndalanuntukPariwisata

VI Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor

Perikanan:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan APBN, APBD,Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untu kPerikanan

VII Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Sektor

Kelautan:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan APBN, APBD,Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan

(73)

Bab III - 99

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 I Kehutanan:

1. Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan

APBN, APBD,Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Pengembangan Kawasan Andalan Kehutanan

C Perwujudan Pengembangan Kawasan Strategis

I Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

II Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

III Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya

APBN, APBD,Investasi Swasta,

(74)

Bab III - 100

NO USULAN PROGRAM UTAMA SUMBER PENDANAAN

WAKTU PELAKSANAAN 2009-2010 2011-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2029 IV

Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi

APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan

V Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

APBN, APBD,Investasi Swasta,

dan/atau kerjasama pendanaan VI Pengembangan Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan

Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi

1. Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi

APBN, APBD,Investasi Swasta, dan/atau kerjasama pendanaan

2. Penawaran Wilayah Kerja Gas Metana Batubara

3. Pengembangan Kilang LNG

VII Pengembangan Kawasan Andalan Bahan Bakar Nabati APBN, APBD, Investasi Swasta

(75)

Bab III - 101

Matrik Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota/Kawasan

Tabel 3.43 Keterpaduan strategi pengembangan kota/kawasan

NO PRODUK RENCANA STATUS (ADA/ TIDAK) *) ARAHAN PEMBANGUNA N PROGRAM / KEGIATA N LOKASI SEKTOR (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/K ota (RTRWK) Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) - - Indikasi Program Bidang Cipta Karya AM/PLP/ Bangkim/P B L *) 2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/K ota (RTRWK)

Gambar

Tabel 3.2  Sistem Perkotaan Nasional
Tabel 3.3  Sistem Perkotaan Nasional  RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL)
Tabel 3.8  Rincian kawasan strategis dasr sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
Tabel 3.10  Rincian kawasan sosial budaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karbon alami dan karbon aktif merupakan hasil pembakaran bahan seperti kayu, kulit, sabut kelapa, sekam padi, tempurung kelapa dan batu bara. Hanya yang membedakan adalah

Sedangkan tanpa minyak dan gas bumi pertumbuhan Provinsi Papua Barat mengalami kontraksi pertumbuhan minus 1,56 persen pada triwulan I-2014 dan tumbuh sebesar 6,55 persen

Harahap (2008 : 190) menjelaskan pengertian analisis laporan sebagai berikut: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

1) Proses penggilingan dimulai ketika daun teh yang berada di stasiun pelayuan sudah siap untuk digiling. Proses turunnya teh dari stasiun pelayuan ke stasiun

Namun menganggap biasa anak-anaknya yang memiliki empati tinggi terhadap kehidupan lain di sekitarnya (Emotional Intelegence-EQ) atau yang berbakat di bidang seni maupun

4. Pada dasarnya pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan akan tercapai jika siswa aktif membangun pengetahuannya dalam

Sedangkan pada menit ke 60 bayi masih mengalami 1 siklus tidur, namun beberapa bayi telah menunjukkan status tidur tenang sehingga perbandingan status

Dengan demikian, penelitian ini bukan merupakan pengulangan kata dari penelitian sebelumnya dan menjadi alasan untuk diteliti dengan judul “Analisis Hukum Pidana Islam