• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gempa Bumi di sumatera barat (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gempa Bumi di sumatera barat (5)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Gempa Bumi A. Pengertian

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

B. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

(2)

letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

C. Tanda – Tanda

Ada beberapa tanda-tanda yang dapat terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa tanda-tanda tersebut antara lain:

1. Melihat ke langit,

Kalau di langit kelihatan ada awan yang bentuknya seperti angin tornado atau seperti pohon atau seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.

Awan yang bentuknya aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut 'menghisap' daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi belum tentu juga kalau ada awan seperti itu di langit berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.

2. Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah.

a. Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak;

b. Kalo ada mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data;

c. Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak;

(3)

Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap nyala biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.

3. Perhatikan hewan-hewan.

Cek apakah hewan-hewan seperti "menghilang", lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.

Nah kalau tiga tanda-tanda itu ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiap-siap untuk evakuasi. Tiga tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan memang akan ada gempa berkekuatan besar.

Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya aneh itu, tetap tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi. Oleh karena itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan tindakan penyelamatan diri untuk menghindari hal-hal yang paling buruk.

Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu aware akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan meter, bisa juga hanya dua meter. Tapi biarpun hanya dua meter, gelombangnya tidak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti tidak habis-habis) dan tekanannya bisa mencapai 190 kilogram.

Beberapa tanda akan terjadi gelombang tsunami adalah laut tiba-tiba menyurut dan burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi ke arah daratan.

Kalau melihat dua tanda seperti itu, langsung selamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi. Tapi kalau tidak sempat lari sementara tsunami sudah di depan mata, jangan berlindung di balik bangunan yang terbuat dari tembok/beton, karena bisa hancur dan malah membahayakan orang yang berlindung. Sebisa mungkin berlindung di balik daerah rimbunan (pohon, tanaman, semak-semak, rawa). Karena kekuatan gelombang jadi terpecah dan tidak memusat kalau membentur semak.

(4)

Gempa bumi Nepal 2015 (juga disebut Gempa bumi Himalaya)[7][8] adalah sebuah gempa bumi berkekuatan 7,8 (Mw) yang terjadi pada pukul 11:56 NST (6:11:26 UTC) pada Sabtu 25 April 2015, dengan episenter sekitar 29 km (18 mi) dari timur-tenggara Lamjung, Nepal, dan pusat gempa di kedalaman sekitar 15 km (9.3 mi).[1] Peristiwa tersebut merupakan gempa bumi paling kuat yang mengguncang Nepal sejak gempa bumi Nepal–Bihar 1934. Setidaknya 8,947 orang diketahui tewas akibat dari gempa bumi tersebut yang dikabarkan mengguncang Nepal dan beberapa wilayah India Utara, Tiongkok, dan Bangladesh. Bangunan-bangunan yang berusia berabad-abad hancur di Situs Warisan Dunia UNESCO di Lembah Kathmandu, termasuk beberapa bangunan di Alun-Alun Kathmandu Durbar dan menara Dharahara di Kathmandu .

Dampak

Terdapat setidaknya lebih dari 8,947 korban tewas dan lebih dari 23,000 korban luka-luka. Setidaknya 8,786 orang tewas dan 22,304 orang luka - luka di Nepal sementara 130 orang tewas dan lebih dari 560 orang luka-luka di negara bagian India Uttar Pradesh,Bengal Barat,Sikkim dan Bihar, 27 orang tewas dan 383 orang luka -luka di Tiongkok dan Tibet dan 4 orang tewas dan 200 orang -luka - -luka di Bangladesh

Bangunan-bangunan di Situs Warisan Dunia UNESCO Alun-Alun Kathmandu Durbar dikabarkan runtuh, termasuk menara Dharahara, yang dibangun pada 1832, menewaskan setidaknya 400 orang dan Kuil Manakamana yang terletak di Gorkha.

Kerusakan

Bangunan mengalami kerusakan pasca gempa bumi nepal 2015

(5)

Banyak gereja di Kathmandu runtuh. Pada hari sabtu adalah hari utama beribadah untuk umat kristen di Nepal, 500 orang di laporkan tewas akibat tertimpa reruntuhan gereja.

Beberapa Pagoda di Durbar square Kathmandu, Situs Warisan Dunia UNESCO runtuh. Menara Dharahara di pusat kota Kathmandu runtuh. 400 orang dilaporkan tewas, mayoritas korban tewas adalah Warga Asing yang sedang berwisata di menara Dharahara.

Kuil Manakamana di Gorkha,Nepal juga runtuh. Sisi utara Janaki Mandir di Janakpur,Nepal mengalami kerusakan. banyak kuil termasuk Kasthamandap, kuil Panchtale,Basantapur Durbar, kuil Dasa avtar runtuh.

Penyelamatan Dan Bantuan

Sekitar 90 persen tentara dari Angkatan darat Nepal di kirim ke daerah - daerah yang di landa pasca gempa di bawah operasi Sankat Mochan, dengan relawan di kerahkan dari negara lain. Hujan dan Gempa bumi susulan menjadi faktor penghambat penyelamatan. Potensi tanah longsor dan bangunan runtuh menjadi keprihatinan para penyelamat. Jalanan yang dilalui dan infrastruktur komunikasi mengalami kerusakan menimbulkan tantangan besar dalam penyelamatan.

Pada 1 Mei 2015, lembaga bantuan Int ernasional seperti Dokter Lintas Batas dan Palang Merah mulai mengevakuasi korban yang terluka dan,kritis menggunakan Helikopter dari daerah terpencil. Ada khawatiran berbagai macam penyakit karena kurangnya Air bersih dan kurangnya toilet.

Para tim sar mendeteksi korban yang masih hidup dan terperangkap dalam reruntuhan menggunakan Alat pendeteksi detak jantung canggih. dan menyelamatkannya. Para korban terperangkap reruntuhan bangunan sedalam 10 kaki di desa Chautara,utara Kathmandu. Para tim penyelamat dari berbagai negara menggunakan perangkat FINDER untuk mendeteksi korban di reruntuhan bangunan.

(6)

Tanggal 25 April 2015

Waktu 6:11:26 UTC[1]

Kekuatan 7,8 Mw,[1]

Kedalaman 15.0 kilometers (9 mi)[1]

Jenis Naik[1]

Wilayah bencana Nepal India Utara

Tiongkok

Tibet

Bangladesh

Intensitas maks. IX MMI (keras)[1]

Gempa susulan M6.6w tanggal 25 April pukul : 12:30[2]

M6.7w tanggal 26 April pukul : 12:54[3]

M7.3wtanggal 12 Mei pukul : 12:51

Korban

8,947 korban tewas[4][5]

Referensi

Dokumen terkait

BAB II: Membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, perencanaan dan pelaksanaan KTSP yang meliputi penyusunan dan pelaksanaan KTSP, kurikulum dan pembelajaran yang

Andaikan A adalah suatu matriks dengan elemen-elemen bilangan kompleks, maka conjugate dari matriks dinotasikan dengan adalah suatu matriks yang diperoleh dengan mencari

Dan secara Parsial, Arus Kas Bebas, Likuiditas, Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan negatif dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Kebijakan

Pada tahap ini yang diharapkan dari keterampilan siswa dalam memecahkan masalah untuk langkah ini adalah siswa harus berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali

Penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya keadilan dalam sistem perpajakan akan meningkatkan kepercayaan wajib pajak badan kepada otoritas pajak yang didasari oleh

dengan proses belajar manusia ( human learning ), perkembangan dari luar diri.. seseorang (Semiawan,

Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menghadapi tantangan yang ada antara lain melalui penguatan legislasi nasional, kurangnya sistem pengawasan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III, dapat disimpulkan bahwa (1) Kemampuan guru merencanakan