BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang
peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat
direncanakan dan dilaksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor kekuatan manusia
merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, dewasa ini
dibutuhkan sekali data mengenai jumlah tenaga kerja dari aspek kualitas maupun
kuantitas.
Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyediaan pekerjaan baru
secara kasar bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja dimana sifatnya
teerbatas, karena tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja, hanya karena
mereka telah mencapai umur 15 tahun menurut sensus penduduk tahun 1980 yang
merupakan tenaga kerja potensial atau memasuki usia angkatan kerja. Selain itu tidak
semua angkatan kerja terlibat kegiatan ekonomi kecuali hanya mereka yang bekerja.
Masalah angkatan kerja dalam suatu negara atau daerah akan mengalami
peningkatan jumlah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang telah
memasuki usia kerja. Penduduk Indonesia termasuk kedalam golongan struktur umur
muda yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur yang
membutuhkan pekerjaan, dimana pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke
tahun cenderung meningkat dengan pesat. Persebaran penduduk yang tidak merata
menyebabkan persebaran angkatan kerja yang tidak merata pula, yaitu sebagian besar
berada di pulau Jawa dan Madura. Persebaran angkatan kerja yang tidak merata, tidak
kelebihan tenaga kerja di pulau Jawa tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang
terus bertambah sehingga jumlah pengangguran di daerah lain ataupun pedesaan
khusunya semakin meningkat bersamaan pertambahan penduduk tiap tahun.
Seperti negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami pertumbuhan
penduduk yang pesat dari tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk yang
pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja, tidak hanya tingkat
pertumbuhan angkatan kerja yang berubah tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat
partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu waktu tertentu
tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan antara angkatan kerja dan
penduduk usia kerja ini disebut dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis, sosial dan ekonomi. Faktor-faktor ini
antara lain adalah umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal
dan pendapatan.
Salah satu persoalan yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini
antara lain adalah masih rendahnya kualitas (mutu) tenaga kerja Indonesia ditinjau
dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980 memberikan
gambaran yang kurang menggembirakan dimana 88,2% angkatan kerja berpendidikan
minimal SD, 5,2% berpendidikan SLTP, 5,7% berpendidikan SLTA dan hanya 0,9%
akademis / perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah memberikan indikator
rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan
komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga kerja, tetapi keunggulan
yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif karena mutu tenaga kerja yang
rendah.
1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang paling efektif untuk
meningktakan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat dibentuk dan
dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan, kecerdasan,
kreatifitas dan daya analisa.
2. Jalur latihan kerja merupakan subsistem dari sistem pendidikan yang
menekankan pada keterampilan atau profesionalisme dan yang selalu berkaitan
dengan dunia kerja dan persyaratan kerja.
3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai bagi
suatu perusahaan hanya dapat dihasilkan dan dikembangkan pada perusahaan
itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui
pendidikan formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme.
Disamping peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui
ketiga jalur tersebut diatas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin
dan etika kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman.
Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di Kota Medan maka diperlukan
perhitungan dan data yang diambil dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pada
penulisan Tugas Akhir ini penulis memberikan judul : “Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Pada Tahun 2012-2015”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka maksud dari
penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
berada di bangku perkuliahan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Medan di bidang ketenagakerjaan
dalam mengatasi masalah pengangguran.
3. Dapat membandingkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dengan lapangan
pekerjaan yang ada dan dapat dijadikan sebagai lndasan dalam mencapai
sasaran pembangunan.
Adapun tujuannya adalah :
1. Untuk meramalkan jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan pada tahun
2012-2015
2. Untuk mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dari jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia di Kota Medan.
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339
jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.
Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelomok umur 0-19 dan 20-39 tahun
(masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk).
Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751
jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan,
rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara
relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis
Yang menjadi masalah di Kota Medan adalah beberapa angkatan kerja, karena
Kota Medan khusunya penduduknya berada dalam golongan struktur umur muda yang
sudah harus membutuhkan pekerjaan. Oleh karena itu, pentingnya data mengenai
angkatan kerja sehinggaperencanaan program pembangunan dapat dilaksanakan, maka
diperlukan untuk memproyeksikan angkatan kerja tersebut. Peramalan ini
dipergunakan bertujuan agar data yang telah diperoleh dapat membuat pembangunan
berjalan dengan lancar yaitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru dimana
penduduk yang berada pada golongan angkatan kerja sudah mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan bidangnya, sehingga dengan kata lain pemerintah telah mengurangi
jumlah pengangguran di Indonesia dan tujuan yang diharapkan pemerintah dapat
tercapai.
1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Tugas Akhir iniadalah hanya untuk meramalkan jumlah
Angkatan Kerja di Kota Medan pada tahun 2012-2015 yang diantara jumlah penduduk
umur 15 tahun keatas, tingkat partisipasi angkatan kerja.
1.5. Metode Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa langkah dalam
metode penelitian yaitu :
1. Lokasi Penelitian
Tempat melakukan penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan
2. Penelitian Kepustakaan
Yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan
informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, referensi dan
bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan
penulisan Tugas Akhir ini.
3. Penelitian Lapangan
Yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan
informasi dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melihat keadaan yang
sesungguhnya. Data pada Tugas Akhir ini bersumber dari data sekunder yang
diperoleh dari BPS Sumatera Utara.
1.6. Landasan Teori
Untuk mengetahui proyeksi angkatan kerja maka dipergunakan rumus :
1. Trend Linier
Y = a + bX
Dimana : Y =Nilai Trend yang ditaksir
X =waktu
A dan b =bilangan konstan
2. Tingkat Prtisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK = 𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨𝑨
1.7.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan
masalah, metode penelitian dan landasan teori serta sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini diuraikan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang
menyangkut masalah angkatan kerja dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan
Tugas Akhir.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, tugas dan fungsi, struktur
organisasi yang menjabarkan uraian tugas BPS dan struktur organisasi.
BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan tentang metode penghitung
angkatan kerja, pengumpulan data dan meramalkan jumlah angkatan kerja di Kota
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan dan diperlihatkan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai
dalam program excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari pembahasan serta