BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan pembaca untuk di jual (Sulistyo-Basuki 1991).
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan.
Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas
berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide atau lainnya, yang dapat diterima
di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu
di organisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi,
kita dengan mudah dapat menemukannya.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat
menjalankan peranannya. Secara umum peran-peran yang dapat dilakukan adalah:
a. Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi
pengetahuan.
b. Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta
pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
c. Mengembangkan komukasi antara pemakai Dengan penyelenggara serta
tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
d. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
e. Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.
(Sulistyo-Basuki 1991)
Jika perpustakaan dipandang sebagai sebuah sistem, perpustakaan terdiri
dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintegrasi melalui sistem yang dipakai
untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung
berjalannya fungsi-fungsi perpustakaan.
Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi
ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Menurut Sambas (2008) dari istilah
pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan
kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pustakawan: Orang yang bekerja pada lembaga-lembaga perpustakaan
2. Kepustakaan: Bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan dan sejenisnya.
3. Ilmu perpustakaan: Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal-hal
yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa-jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.
4. Kepustakawanan: Hal-hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu
perpustakaan dan profesi kepustakawanan.
Istilah perpustakaan selalu terkait dengan istilah-istilah lain seperti pustaka,
pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan.Perpustakaan masih
dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku-buku atau
bahan perpustakaan.Pengertian perpustakaan sebagai sebuah ruangan atau gedung
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang disimpan
menrut tata susunan tertentu dan digunakan oleh pembaca merupakan definisi
umum paling mudah dipahami.
2.1.1 Jenis-jenis Perpustakaan
Menurut Hasugian (2009 , 73) Internasional Federation of Library
Associations and Instituions (IFLA) mendefinisikan perpustakaan dengan
pengertian yang sangat sederhana yaitu kumpulan bahan tercetak dan non cetak
atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
kepentingan pemakai. Definisi perpustakaan sebagaimana dirumuskan IFLA ini
mencangkup tiga hal yaitu unsur koleksi (buku, terbitan cetak dan non cetak),
disimpan menurut sistem tertentu saja, untuk kepentingan pemakai. IFLA
mengelompokan jenis-jenis perpustakaan yaitu :
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara
dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di
negara tersebut.Perpustakaan nasional di Indonesia didirikan di
Jakarta.Perpustakaan nasional sebagai pusat referensi nasional, sebagai
perpustakaan deposit. Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan atau suatu
buku-buku yang ada di perpustakaan nasional indonesia dan pada perpustakaan lain di
Indonesia terbitan Indonesia dan tentang Indonesia. Bibliografi Nasional
Indonesia ini disebar luaskan juga keberbagai Instansi lain agar mereka juga
mengetahui koleksi yang ada di Pepustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional
pada beberapa waktu yang lalu berada di bawah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, tetapi sekarang telah diakui sebagai lembaga Pemerintahan Non
Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada pemerintah.
2. Perpustakaan Umum (Public Library)
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat
umum. Fungsi Perpustakaan Umum :
a. Pusat informasi: menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat
pemakai.
b. Preservasi kebudayaan: menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan
kebudayaan di masa yang akan datang.
c. Pendidikan: mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir
diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat penelitian.
d. Rekreasi: dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan
umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu
luang.
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan
untuk mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan
mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi :
a. Jantung dari semua program pendidikan Universitas yaitu perpustakaan
harus mampu membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis lembaga
pendidikannya.
b. Pusat alat-alat peraga mengajarkan atau instructional material center
4. Perpustakaan Sekolah (School Library)
Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan,
memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang
usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah.Masyarakat pemakainya ialah para
siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya.
Fungsi perpustakaan sekolah ialah :
a. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
b. Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
c. Pusat media sekolah.
d. Sarana penelitian sederhana.
e. Sarana rekreasi
5. Perpustakaan Khusus (Special Library)
Perpustakaan khususadalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh
kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan
kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada.
Fungsi perpustakaan khusus ialah :
a. Untuk keperluan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan
persoalan.
b. Untuk kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam
berbagai tugas penelitian dan pengembangan.
c. Untuk kepentingan pendidikan dan latihan yang di selenggarakan oleh
kantor dan instansi tersebut.
d. Sebagai tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau
instansi yang bersangkutan.
Selain kelima jenis perpustakaan yang tersebut di atas, diketahui juga
jenis-jenis perpustakaan yang lain yaitu: Perpustakaan Wilayah dan Perpustakaan
Keliling.
Perpustakaan Wilayah
Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang di selenggarakan oleh
pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota provinsi, bertugas
Fungsi perpustakaan wilayah adalah sebagai berikut:
a. Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.
b. Merupakan perpustakaan deposit yang bertugas mengumpulkan semua
penerbitan di daerahnya.
c. Merupakan suatu badan yang bertugas membuat bibliografi.
d. Merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan daerah.
e. Mempunyai wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan yang
ada di daerahnya.
Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari
pelayanan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling merupakan jenis
perpustakaan dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke tempat
yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai.
Fungsi perpustakaan keliling adalah:
a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, khususnya di
daerah pedesaan dan daerah terpencil.
b. Pemerataan pengembangan pendidikan.
c. Sebagai media penerangan bagi masyarakat.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan
Fungsi perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis perpustakaan dan misi yang
diembannya. Perpustakaan umum tentu mempunyai misi yang berbeda dengan
perpustakaan khusus karena misi yang diembannya juga berbeda, demikian halnya
dengan perpustakaan perguruan tinggi berbeda fungsinya dengan perpustakaan
sekolah. Menurut Hasugian (2009 , 82) Sekalipun memiliki perbedaan, namun
secara umum fungsi perpustakaan adalah:
1. Penyimpanan
Salah satu tugas pokok perpustakaan adalah menyimpan bahan
perpustakaan yang diterimanya. Tugas inilah yang menyebabkan perpustakaan
selalu disebut dengan istilah document storage, sebab semua jenis perpustakaan
perpustakaan nasional dari pada jenis perpustakaan lainnya. Perpustakaan nasional
menyimpan semua terbitan terutama yang tercetak yang diterbitkan di negaranya
sendiri.
2. Pendidikan
Perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku selalu
dihubungkan dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar adalah merupakan
bahagian dari dunia pendidikan. Di perguruan tinggi, peran perpustakaan sangat
nyata sehingga muncul pertanyaan bahwa perpustakaan adalah jantung perguruan
tinggi.
3. Penelitian
Kegiatan penelitian dipastikan berkaitan sangat erat dengan perpustakaan.
Perpustakaan bertugas menyediakan bahan perpustakaan untuk keperluan
penelitian. Kegiatan penelitian dilakukan oleh para pemakai perpustakaan.
Siapapun pemakainya, perpustakaan wajib menyediakan bahan perpustakaan
untuk kepentingan pemakai yang melakukan penelitian.
4. Informasi
Perpustakaan adalah institusi pengelola informasi. Perpustakaan
menyediakan informasi bagi pemakai. Perlu diketahui bahwa informasi sedikit
berbeda atau lain dengan data perpustakaan yang disedikan dengan permintaan
pemakai. Dalam kaitannya dengan informasi, perpustakaan juga bertugas
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakainya baik mengenai topik
tertentu maupun informasi ringkas.
5. Kultural
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pengguna untuk: meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai
informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan
mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,
membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah
satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni, mendorong tumbuhnya kreativitas
dalam berkesenian, mengembangkan sikap dan sifat huhungan manusia yang
budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
Fungsi kultural dilakukan perpustakaan dengan berbagai cara misalnya
mengadakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian daerah, penyediaan bahan
bacaan bagi anggota perpustakaan.
6. Fungsi Rekreasi
Pengguna perpustakaan dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca.
Oleh karena itu, melalui bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan juga
terkandung aspek rekreasi terutama bacaan umum dan karya fiksi seperti novel,
roman, dan sebagainya. Fungsi rekreasi yang dimiliki oleh perpustakaan adalah
melalui bahan perpustakaan dan fasilitasnya.
2.2Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang
tinggal di sekitarnya.Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa
membedakan latar belakang social, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat
pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Menurut Sutarno (2006 , 19) Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung
jawab wewenang dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya,
mengelola dan mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa
untuk memiliki (sense of belonging), ikut bertanggung jawab (sense of
responsibility) dan ikut memelihara.
Dalam proses belajar mengajar di semua jenjang pendidikan tidak lepas
dari perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat, dari taman bacaan
masyarakat dapat memperoleh informasi tentang bermacam-macam hal karena
pada hakekatnya suatu taman bacaan masyarakat adalah tempat berkumpulnya
pengetahuan dari masa ke masa. Taman bacaan masyarakat juga merupakan
lembaga yang menyediakan berbagai jenis bahan belajar yang dibutuhkan oleh
masyarakat, tempat menyelenggarakan pembinaan kemampuan membaca dan
belajar, dan tempat masyarakat memperoleh informasi. Taman bacaan juga dapat
dijadikan sarana pertemuan bagi mereka membutuhkan tempat berbagi
pengalaman maupun hanya sekedar bersenang-senang mencari hiburan melalui
2.2.1 Tujuan Taman Bacaan Masyarakat
Dalam pendirian sebuah taman bacaan masyarakat tentunya memiliki
beberapa tujuan yang jelas, adapun tujuan pendirian taman bacaan masyarakat
Menurut buku pedoman pengelola Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 1) tujuan
taman bacaan masyarakat adalah:
1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga
tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Menjadi sebuah wabah kegiatan belajar masyarakat.
3. Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam
pembrantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali.
Di negara-negara maju, walaupun buku-buku, majalah, kaset video dan audio,
CD dan bahan-bahan lainnya Dengan harga terjangkau tersedia disudut kota,
tetapi masyarakat masih tetap banyak berkunjung ke perpustakaan umum. Di
inggris, pembeli buku terbesar adalah perpustakaan-perpustakaan umum.
Perpustakaan umum menjadi tempat bertemunya para warga kota dan melalui
tempat ini mereka mengetahui banyak hal tentang kebijakan yang diambil oleh
para pemimpin mereka, dan juga hal-hal yang di perjuangkan oleh para wakil
mereka di parlemen.
Di samping itu, berdasarkan suatu studi yang di lakukan oleh MCI Link di
Amerika Serikat, juga diperoleh hasil bahwa perpustakaan umum merupakan
tempat yang paling popular untuk mengakses internet di luar rumah, kantor dan
sekolah. Jumlah masyarakat yang mengakses internet melalui perpustakaan umum
melonjak dua kali lipat sejak januari 1997. Berkaitan dengan permasyarakatan
internet. Seattle Public Library membuka kelas dalam jumlah kecil, enam hingga
dua belas orang bagi masyarakat untuk mengikuti kursus pemanfaatan internet.
Dalam beberapa bulan, lebih dari 1.500 orang anggota masyarakat telah
memanfaatkan kesempatan tersebut.
2.2.2 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apapun jenisnya telah
disebutkan bahwa perpustakaan atau taman bacaan masyarakat mempunyai
kegiatan utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagai bentuk
Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun untuk
disajikan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi target dan sasaran akan
menggunakan taman bacaan tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan taman
bacaan tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk
mewujudkan kandungan maksud dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya, diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang aplikatif dan
terencana secara konseptual serta tindakan yang kongkrit.
Menurut Sutarno NS (2006 , 33) sebuah taman bacaan masyarakat di
bentuk atau di bangun dengan maksud:
a. Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalam arti
aktif, taman bacaan masyarakat tersebut mempunyai kegiatan yang
terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk di
koleksi.
b. Sebagai tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka dengan
metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi serta
kelengkapan lainnya, baik secara manual maupun menggunakan sarana
teknologi informasi.
c. Menjadi tempat memelihara dan menyimpan.
d. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi
serta kegiatan ilmiah lainnya.
e. Membangun tempat informasi yang lengkap bagi pengembangan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/sikap
(attitude).
f. Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dan masa lalu, sekarang
dan masa depan.
2.2.3 Manfaat Taman Bacaan Masyarakat
Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat
budaya baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan
budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang
berpengalaman, kritis, beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006 , 1),
manfaat taman bacaan masyarakat adalah :
1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.
2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik
5. Membantu pengembangan kecakapan membaca
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang
ditetapkan.
8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat taman bacaan masyarakat
adalah menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya
pengalaman belajar bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain memberikan kemudahan mendapatkan bahan
bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga melakukan berbagai kegiatan
untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca. Apabila
melaksanakan fungsinya dengan baik.
2.2.4 Peran Taman Bacaan Masyarakat
Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus
dijalankan di dalam taman bacaan masyarakat. Oleh karena itu peranan yang
harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapai visi dan misi
yang hendak tercapai. Taman bacaan masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kualitas manusia
Indonesia khususnya masyarakat lingkungannya. Setiap taman bacaan yang
dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan
sebaik-baiknya, peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan
fungsinya. Agar dapat meningkatkan minat dan budaya baca, TBM memiliki
Menurut Muhammad, Hamid (2010 , 81) Peran taman bacaan masyarakat adalah :
1. TBM berperan sebagai tempat informasi
Agar dapat dikunjungi masyarakat sekitar TBM harus menjadi tempat
layanan informasi yang dibtuhkan oleh masyarakat sekitar melalui media
bacaan yang tersedia. Sesuai dengan peran tersebut TBM harus berisi
berbagai jenis media seperti buku, audio, audio visual gerak, booklet, atau
bahan bacaan praktis lainnya yang dapat memberi informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar TBM. Dengan demikian di TBM perlu
memprioritaskan bahan bacaan yang menjanjikan informasi umum yang
sangat dibutuhkan masyarakat sekitar TBM.
2. TBM berperan sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM harusnya menyediakan
pengetahuan yaitu bahan bacaan baik koran, majalah, tabloid, buku
otogiografi, kamus, ensiklopedia, buku tentang berbagai nusantara, dan
sebagainya. Selain itu TBM juga harusnya memiliki bahan bacaan ilmu
pengetahuan praktis ( yang bersifat aplikatif ), serta buku pelajaran untuk
membantu anak-anak sekolah tetapi tidak memiliki buku.
3. TBM berperan sebagai tempat hiburan edukatif
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM baiknya dirancang dan dibuat
sedemikian rupa sehingga orang yang belajar merasa senang dan nyaman.
Oleh karena itu, TBM juga menyediakan bahan bacaan yang humoris atau
bahan bacaan yang bersifat cerita, novel, komik, dan sebagainya.
4. TBM berperan sebagai pembinaan watak dan moral
TBM dapat menjadi tempat pembinaan watak dan moral apabila berisi
bahan bacaan yang terkait dengan ilmu dan pengetahuan tentang
psikologis, agama, sejarah, otobiografi tokoh/artis dan pengalaman hidup
seseorang.
Menurut Sutarno (2006 , 68) Peranan yang dapat dijalankan taman bacaan
masyarakat antara lain adalah:
1. Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan sumber informasi,
pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, mudah dan bermanfaat.
2. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan
antara sumber informasi informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi yang dimiliki.
3. Mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan
komunikasi antara sesama pemakai, dan antar penyelenggara taman bacaan masyarakat dengan masyarakat yang di layani.
4. Dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca,
kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyedia berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginanan dan kebutuhan masyarakat.
5. Berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, motivator bagi merekayang ingin mencari, memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
6. Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan
manusia.
7. Berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat
dan pengunjung taman bacaan masyarakat. Mereka dapat belajar mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
8. Petugas taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya taman bacaan masyarakat bagi orang banyak.
9. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam
keadaan baik semua karya manusia yang tak ternilai harganya.
2.2.5 Tujuan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat
Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat dimaksudkan untuk
menyediakan akses sarana pembelajaran yang menyediakan dan memberi layanan
bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan
mudah dan murah.
Adapun tujuannya adalah:
1. Meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keterampilan membaca.
2. Menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca.
3. Membangun masyarakat membaca dan belajar.
5. Mewujudkan kualitas dan kemandirian masyarakat yang berpengetahuan,
berketrampilan, berbudaya maju, dan beradab.
2.3 Koleksi
Koleksi merupakan salah satu unsur utama perpustakaan, karena segala
informasi yang akan diberikan kepada pengguna bersumber yang dimiliki taman
tersebut. Pada umumnya koleksi yang terdapat pada taman bacaan berupa buku,
terbitan berseri dan bahan-bahan non buku. Biasanya koleksi tersebut diatur dan
ditata secara sistematis, sehingga informasi yang terdapat dalam koleksi tersebut
dapat dengan mudah ditemukan oleh pengguna apabila dibutuhkan.Koleksi taman
bacaan masyarakat yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis dan mutunya,
yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses serta temu
kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.
Koleksi bahan perpustakaan yang baik adalah dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan pembaca. Kekuatan koleksi pustaka ini merupakan daya tarik bagi
pemakai, sehingga banyak dan lengkap koleksi bahan pustaka yang dibaca dan
dipinjam, akan semakin rame pengunjung taman bacaan masyarakat dikunjungi
masyarakat dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku. Dengan demikian maka
informasi ilmu pengetahuan yang dibaca, digali, ditemukan diperpustakaan dapat
dikaji, diteliti, dikembangkan, disalurkan dan disebarluaskan secara terus-menerus
tanpa ada habis-habisnya.
Menurut Sutarno NS (2006 , 82)
“koleksi suatu perpustakaan atau taman bacaan mencangkup jenis bahan pustaka tercetak seperti: buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan, film-film strip dan koleksi bentuk tertentu, seperti lukisan, insektarium, alat peraga, globe, foto dan lain-lain”
Koleksi yang dimiliki taman bacaan mempunyai beberapa fungsi sebagaimana
dinyatakan dalam buku perpustakaan perguruan tinggi ; buku pedoman (Bahea,
2004 , 30) fungsi koleksi adalah: Koleksi yang dimiliki perpustakaan mempunyai
beberapa fungsi sebagaimana dinyatakan dalam buku perpustakaan perguruan
a. Fungsi pendidikan
Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan pengadaan bahan pustaka yang sesuai atau relavan dengan jenis dan tingkat program yang ada.
b. Fungsi penelitian
Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
c. Fungsi referensi
Fungsi ini melengkapi fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi.
d. Fungsi umum
Perpustakaan masyarakat juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan atau taman bacaan terdiri
atas: Koleksi pokok/dasar, kelompok pelengkap, koleksi pelengkap dan koleksi
penunjang. Ketiga kelompok tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kelompok bahan pustaka umum
b. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)
c. Kelompok bahan pustaka terekan dan elektronik seperti film, kaset, video.
d. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan kelompok bahan pustaka
berkala (majalah, surat kabar).
e. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)
f. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain.
g. Dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa,
dan lainnya.
h. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan
2.4 Layanan Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan masyarakat dikatakan baik apabila dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung. Kepuasan pemakai dapat dilihat
dari seberapa jauh taman bacaan masyarakat menyediakan berbagai jenis koleksi
yang dibutuhkan oleh para pemakainya.keberhasilan TBM dalam melayani
masyarakat penggunanya antara lain terlihat dari berapa banyak orang yang
memanfaatkan TBM setiap hari dan seberapa jauh TBM menyediakan berbagai
jenis koleksi bacaan yang dibutuhkan pengguna. Dalam Buku Pedoman
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 17) layanan TBM yang
dibutuhkan masyarakatnya adalah:
1. Suasana TBM
Ruang TBM hendaknya dapat menyenangkan pengunjung. Oleh karena itu harus diatur agar tetap bersih, sejuk, tentram, rapi dan aman sehingga pengunjung merasa senang berada di ruang TBM.
2. Tenaga Pelayanan
Tenaga pelayanan TBM sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki pengetahuan dasar tentang pengelolaan TBM.
b. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk melayani orang dengan
ramah, sopan, teliti, tekun dan senang membaca.
c. Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya
atau meminta pertolongan.
d. Pandai bergaul sehingga orang merasakan dekat dan diperhartikan.
3. Sistem Layanan TBM
TBM menggunakan sistem layanan terbuka sehingga pengunjung/pengguna dapat masuk keruang baca untuk memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri di rak, atau dapat pula minta bantuan dari petugas. Mereka menggunakan sarana/tempat baca dengan bebas.
4. Jenis kegiatan pelayanan
a. Layanan membaca, yaitu memanfaatkan bahan bacaan seperti
buku, majalah, surat kabar dan lain-lain untuk membaca di ruang baca.
b. Peraturan sirkulasi (peminjaman) yaitu peminjam buku untuk
dibawa ke rumah atau diluar ruangan TBM. Pengguna yang boleh meminjam buku hanyalah anggota yang telah terdaftar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan layanan TBM harus senyaman
mungkin, dan tenaga pelayanannya berpenampilan menyenangkan sehingga
masyarakat pengguna TBM tidak segan untuk bertanya atau meminta bantuan
2.5 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
Ketika sebuah taman bacaan masyarakat (TBM) telah berdiri dan berjalan,
maka langkah selanjutnya adalah mengelola taman bacaan masyarakat secara
baik, sehingga tujuan pendirian TBM yaitu terlayaninya masyarakat akan bahan
bacaan dapat tercapai. Pengalaman menunjukkan bahwa program TBM yang
sudah ada semenjak tahun 1992/1993, di atas kertas telah melahirkan ribuan TBM
di Indonesia, tetapi karena pengelolannya kurang baik artinya tidak disertai
pengetahuan yang tepat dan sekaligus tidak adanya idealisme atau komitmen yang
tinggi dari pengelola, terlebih lagi kurangnya sosialisasi, pembinaan dan
pendampingan, maka banyak TBM yang akhirnya mati karena tidak ada
pengunjung atau tidak ada memanfaatkan TBM.
Ada beberapa faktor penyebab sepi pengunjung yaitu:
1. Bahan bacaan tidak tersusun rapih dan sulit menemukan bahan bacaan
yang diperlukan oleh pengunjung TBM.
2. Tidak adanya papan nama sehingga masyarakat tidak tahu adanya TBM.
3. Kurang sesuainya bahan bacaan dengan masyarakat sekitar dan
monotonnya bahan bacaan (tidak berganti tahun demi tahun) sehingga
masyarakat malas ke TBM.
4. Dan banyak hal lagi yang menyebabkan sepinya pengunjung ke TBM.
Pendidikan Keaksaraan sangat berhubungan dengan TBM agar warga buta
aksara yang sudah melek aksara tidak buta kembali dengan adanya TBM ini
sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan warga sesuai dengan minat dan kebutuhan setempat. Sedangkan
program Taman Bacaan Masyarakat belum dapat dikatakan berhasil apabila
kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola belum memadai untuk mengelola
Taman Bacaan Masyarakat, sehingga bagi para Pengelola TBM agar dapat
mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan penyelenggaraan TBM sebelum
melaksanakan tugasnya.
Menurut Buku Pedoman Pengelolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 23)
a. Pengelola TBM yang diselenggarakan oleh masyarakat harus memiliki
sikap peduli tanpa pamrih (relawan) untuk membantu melayani bahan
bacaan dan pembimbing masyarakat membaca, berbeda dengan TBM yang
dikelola oleh pemerintah.
b. Pengelola diutamakan berlatar pendidikan bidang komunikas atau
pendidikan yang memahami berbagai bahan bacaan serta responsif gender
dan berkomitmen untuk mengembangkan minat baca masyarakat.
c. Pengelola TBM diutamakan memiliki usaha ekonomi ditempat TBM,
misalnya warung kopi, wartel, counter HP, dll.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelola TBM harus memiliki
sikap peduli dan tanpa pamrih untuk melayani bahan bacaan dan membimbing
masyarakat dengan latar belakang pendidikan bidang komunikasi agar dapat
mengembangkan minat baca masyarakat serta memiliki usaha ekonomi ditempat
dimana TBM tersebut didirikan sehingga memberi kenyamanan pada pengguna
TBM.
2.5.1 Tugas-tugas Pengelola Taman Bacaan Masyarakat
Untuk mewujudkan peran TBM tersebut maka pengelola mempunyai tugas
untuk tercapainya masyarakat yang akan belajar keterampilan dan
menumbuhkembangkan minat baca terhadap masyarakat.
Menurut Buku Pedoman Pengelolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 24)
tugas-tugas pengelola TBM adalah :
a. Melakukan sosialisasi promosi bahan bacaan yang ada di TBM bagi
masyarakat sekitar dan keberadaan TBM itu sendiri.
b. Melakukan kajian sederhana untuk mendapatkan data profil masyarakat
yang akan dilayani sehingga jenis bahan bacaan yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan bahan bacaan masyarakat. Untuk itu pengelola TBM
perlu memiliki katalog dari seluruh penerbit untuk memudahkan
penelusuran dan pemesanan bahan bacaan yang diperlukan.
c. Memberi layanan membaca, meminjam, melakukan berbagai aktifitas
untuk meningkatkan kemampuan membaca, merangsang minat baca dan
d. Mengumpulkan bahan bacaan (buku, leaflet,booklet,dll) dari para donator
bahan bacaan baik masyarakat perorangan maupun lembaga dan juga dari
lembaga pemerintah maupun swasta baik dari pusat maupun daerah.
Sehingga bahan bacaan selalu kaya dan bervariasi, tidak membosankan
tetapi selalu berbasis kebutuhan masyarakat setempat.
e. Memberi layanan (jam buka TBM) secara optimal setiap hari sejak pagi
sampai malam agar masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke TBM
pagi hari akibat kesibukan dapat dikunjungi malam hari.
f. Menata bahan bacaan di ruang display bahan bacaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas pengelola TBM adalah
mempromosikan bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar dan
keberadaan TBM itu sendiri. Selain mempromosikan bahan bacaan, pengelola
juga dapat mengumpulkan bahan bacaan yang bervariasi dari para donator agar
pengguna TBM tidak merasa bosan tetapi bahan bacaan tersebut berbasis
kebutuhan masyarakat.