• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Muamalah Dalam ISLAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Muamalah Dalam ISLAM (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Muamalah Dalam Islam

A. Pengertian Muamalah

Kata “muamalah” dalam etimologi bahasa Arab diambil dari kata (لمعلا) yang merupakan kata umum untuk semua perbuatan yang dikehendaki mukallaf. Kata “muamalah” dengan wazan (ةللعلافلمم) dari kata (لماع) yang bermakna bergaul (لمماعلتتللا).

Muamalat adalah tukar menukar barang, jasa atau sesuatu yang memberi manfaat dengan tata cara yang ditentukan.

B. Kategori Muamalah

Yang termasuk dalam muammalat yakni jual beli, hutang piutang, pemberian upah, serikat usaha, patungan, dan lain-lain.

C. Hukum muamalah

Berikut ini adalah hukum muamalah menurut Islam :

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali yang ditentukan lain oleh Al quran dan sunah Rasul

2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-unsur paksaan

3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat

4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan

D. Contoh Muamalah 1. Jual beli

Jual beli adalah suatu kegiatan tukar menukar barang dengan barang lain dengan cara-cara tertentu.

Rukun Jual Beli :

o Ada penjual dan pembeli yang keduanya harus berakal sehat, atas kemauan sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir alias tidak sedang boros.

o Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan dan barang penukar seperti uang, dinar emas, dirham perak, barang atau jasa. Untuk barang yang tidak terlihat karena mungkin di tempat lain namanya salam.

o Ada ijab qabul yaitu adalah ucapan transaksi antara yang menjual dan yang membeli (penjual dan pembeli).

Yang dilarang dalam jual beli :

o Menjual atau membeli barang dengan cara mengecoh/menipu (bohong).

(2)

o Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli barangnya.

o Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi.Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli.

o Menjual barang dengan cara kredit dengan imbalan bunga yang ditetapkan.

o Menjual atau membeli barang haram.

o Jual beli tujuan buruk seperti untuk merusak ketentraman umum, menyempitkan gerakan pasar, mencelakai para pesaing, dan lain-lain.

Hukum jual beli :

o Haram

Jual beli haram hukumnya jika tidak memenuhi syarat/rukun jual beli atau melakukan larangan jual beli.

o Mubah

Jual beli secara umum hukumnya adalah mubah.

o Wajib

. Jual beli menjadi wajib hukumnya tergantung situasi dan kondisi, yaitu seperti menjual harta anak yatim dalam keadaan terpaksa.

Contoh Kasus :

 Mencegat para pedagang yang akan menjual barangnya ke kota, dan membeli barang-barang mereka dengan harga yang sangat murah, kemudian menjualnya di kota dengan harga yang tinggi.

Menurut penjelasan tentang jual beli, maka kasus jual beli diatas hukumnya haram karena tidak ada persetujuan antara pihak pembeli dan penjual. Si pembeli membeli barang-barangnya secara sepihak saja. Jelas ini akan merugikan bagi si penjual.

 Membeli bensin dengan jumlah yang sangat banyak karena besok harga bensin naik, kemudian bensin tersibut ditimbun dan diperjualbelikan setelah harganya naik.

Kasus jual beli diatas hukumnya haram.

 Membeli buah kemudian si pembeli menawar harga buah tersebut untuk diturunkan. Kemudian si pedangang setuju dengan tawaran si pembeli. Pembeli tersebut memberikan uang pada si penjual dengan jumlah yang telah disepakati.

Referensi

Dokumen terkait

Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali secara tanggung jawab dengan konsumen.Pada pendapatan pedagang terdapat faktor

Pedagang ini dapat terdiri dari mereka yang mempunyai tempat usaha tetap di desa-desa, di mana para nelayan dan petani ikan menjual barangnya, dan mereka yang membeli barang

Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga atau disebut price taker, dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di

Kemudian keduanya membuat kesepakatan bahwa pihak bank berjanji akan menjual barang yang telah dimiliki, dan nasabah berjanji akan membeli barang dengan adanya tambahan

❑ Kurva penawaran “yang naik dari kiri bawah ke kanan atas” , dinyatakan dalam kalimat, “Jika petani tidak mendapatkan pembeli barangnya, maka ia akan menjualnya pada harga yang

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko

Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali secara tanggung jawab dengan konsumen.Pada pendapatan pedagang terdapat faktor

Apabila barang yang dipesan oleh pembeli tidak diambil oleh si pembeli, maka sipenjual menjual kembali barang tersebut dengan harga yang sama atau dengan harga yang lebih murah melihat