• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi Tambang Tembaga dan Emas Gra (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Presentasi Tambang Tembaga dan Emas Gra (1)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

TAMBANG TEMBAGA

GRASBERG

“EKSPLORASI, PENAMBANGAN, DAN PENGOLAHANNYA”

DISUSUN OLEH:

(2)

PENDAHULUAN

Tembaga adalah unsur logam pertama yang diekstrak dari mineral, dan

seperti halnya timah putih telah digunakan oleh manusia sejak zaman perunggu.

Memenuhi kebutuhan industri

Merupakan konduktor listrik yang sangat baik digunakan untuk produk

elektronik.

Untuk pembuatan bahan bangunan antara lain untuk bahan baku

(3)

LOKASI CEBAKAN BIJIH TEMBAGA GRASBERG, PAPUA

(4)
(5)

EKSPLORASI AWAL

Membuat peta dasar 1 : 10.000, meliputi

peta topografi, foto udara, dan foto satelit.

Survei geofisika kemagnetan bumi

Pengambilan conto geokimia, meliputi conto

(6)
(7)

EKSPLORASI RINCI

Pemetaan geologi rinci

(8)
(9)

STUDI KELAYAKAN

Metode penambanganPerencanaan peralatan

Analisis ekonomi tentang cadangan bahan

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

PEMBORAN

Memakai drill Tamrock D90KS, T1 190, dan

Bucyrus 49R III.

Kedalaman drill rata-rata 17 meter.

Material cutting diambil menggunakan pipa

(15)
(16)

PELEDAKAN

Menggunakan ANFO, campuran ammonium

nitrat dan solar.

Menggunakan emulsion

Tiap lubang dirangkai dengan delay dan diatur

sesuai urutan peledakan

Peledakan dilakukan setiap hari agar tersedia

(17)
(18)

PENGGALIAN

Shovel menggali broken muck

Shovel yang dipakai P&H, Bucyrus, dan O&KKapasitas bucket P&H dan Bucyrus sekitar 42

(19)
(20)

PENGANGKUTAN

Menggunakan CAT 797 kapasitas 345 ton, CAT

793 kapasitas 218 ton, dan Komatsu kapasitas 290 ton.

Material tidak berharga diangkut menuju area

penimbunan batuan penutup

Material yang bernilai ekonomis diangkut ke

(21)
(22)
(23)
(24)

TAHAP

(25)

PENGOLAHAN BIJIH TEMBAGA

Penghancuran, penggerusan, pengapungan,

dan pengeringan dilakukan di daerah eksploitasi

Sedangkan proses pemurnian dilakukan di

(26)

PENGHANCURAN DAN PENGGERUSAN

Mengubah bongkah bijih menjadi halus

Membebaskan butiran yang mengandung

(27)

PENGAPUNGAN DAN PENGERINGAN

Menghasilkan konsentrat tembaga dengan cara flotasi

Memisahkan mineral yang bersifat hydrophilic/aerophobic

dengan mineral yang bersifat hydrophobic/aerophilic

Bubur konsentrat (slurry) dicampur dengan reagen berupa

kapur 600 gram/ton bijih, reagen pembuih (frother), dan reagen kolektor di dalam sel flotasi

Reagen pembuih menghasilkan gelembung-gelembung yang

tidak pecah (stabil)

Reagen kolektor bereaksi dengan mineral sulfida yang

sebelumnya bersifat hydrophilic menjadi hydrophobic

(28)

Gelembung-gelembung yang mengandung mineral berharga

tersebut akan meluap dari bibir atas mesin flotasi dan masuk ke dalam palung (launders), lalu dipompa ke pelabuhan pipa

slurry sepanjang 115 km

Konsentrat dikeringkan sampaikandungan airnya tinggal 9%

(29)

PELEBURAN BIJIH TEMBAGA

Konsentrat tembaga dari hasil proses flotasi mengandung beberapa unsur dengan

kisaran kadar: 30% Cu, 30 ppm Au, 50 ppm Ag, 30% S, 25% Fe, 15% yang selanjutnya dilebur dan dimurnikan di Gresik, Jawa Timur.

Konsentrat tembaga hasil proses flotasi dipanggang untuk mengubah besi sulfide

menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap sebagai sulfida melalui reaksi : 4CuFeS2 + 9O2 --> 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2

Konsentrat bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur hingga

mencair dan terpisah menjadi 2 (dua) lapisan. Lapisan bawah berupa copper matte, mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang mengandung FeSiO3.

Copper matte kemudian dipisahkan melalui pemisahan gravitasi yang menghasilkan

Cu sekitar 68%

Selanjutnya copper matte dipindahkan ke dalam tungku lain dan secara bersamaan

(30)

HASIL PELEBURAN BIJIH TEMBAGA

Tembaga lepuh, selanjutnya diproses ke tahap

pemurnian

Terak besi dan gypsum, digunakan untuk

bahan baku industri semen

(31)

PEMURNIAN BIJIH TEMBAGA

Dilakukan dengan cara elektrolisis

Elektrolit yang digunakan adalah larutan

CuSO4

Menghasilkan tembaga murni dan lumpur

(32)
(33)
(34)

Gambar

Gambar drill Bucyrus 49R III

Referensi

Dokumen terkait

Jelas sudah sesuai dengan pelaksanaan, sebagaimana pembagian tugas dilingkungan Sekretariat Daerah kepada 11 Bagian berdasarkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor : 7 Tahun

Jadi secara umum Indonesia Wax Sculpture Museum ini mempunyai pengertian bangunan fasilitas umum yang bersifat non-profit oriented dan berfungsi sebagai tempat

Jalan lokal I merupakan jalan poros perumahan yang menghubungkan antara jalan kolektor dan atau pusat aktivitas di perumahan. Jalan ini secara fungsional dapat dikatakan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah dengan melakukan pemantauan pada saat operasi, pemeriksaan peralatan listrik dan mekanik menggunakan thermography

Proses pengendapan meliputi pembentukan endapan yaitu suspensi partikel-partikel padat dalam cairan produk yang tidak larut yang dihasilkan dari reaksi kimia, akan ditolak dari

Untuk itu pengaruh dosis katalis, konsentrasi awal zat pewarna dan spesies ROS yang paling berperan pada penelitian ini diamati dengan menggunakan Fe:ZnO/MMT 12

Reaksi fase lambat ini ditandai dengan infiltrasi eusinofil serta sel peradangan akut dan kronis lainnya yang lebih hebat pada jaringan dan juga ditandai dengan penghancuran

Subjek penelitian ini adalah seseorang yang berusia antara 20-39 tahun karena pada kelompok usia inilah yang paling banyak mengidap HIV/AIDS di Indonesia (Suara Merdeka, 2007)