• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING SYST (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING SYST (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING SYSTEM PADA

PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD

Rizky Darmawan1), Heru Subekti2)

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana Email : rzkdarmawan.29@gmail.com dan herubotol@gmail.com

Abstract

Branz BSD Apartment Project, is one of the projects built with increasing housing and office needs. PT. Nusa Raya Cipta, Tbk., At Bumi Serpong Damai, Tanggerang. Practical column work on Branz BSD Apartment project was done by Chemical Anchoring Systems (Chemset) method. Solution, application of this technology many methods in the method. This method is the addition of anchors on the cast plate that has been cast for the manufacture of practical columns, this is very reasonable given the process of mounting iron in the practical column to be faster, efficient and safe.

Keywords: Project, Practical Column, Implementation Method, Floor Plate, Chemset, Achor.

Abstrak

Proyek Apartemen Branz BSD, merupakan salah satu proyek yang dibangun seiring dengan kebutuhan tempat tinggal dan perkantoran yang semakin meningkat. PT. Nusa Raya Cipta, Tbk., berlokasi di Bumi Serpong Damai, Tanggerang. Pengerjaan kolom praktis pada proyek Apartemen Branz BSD dilakukan dengan metode Chemical Anchoring Systems (Chemset). Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode – metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Metode ini adalah penambahananchor pada plat lantai yang sudah dicor untuk pembuatan kolom praktis, hal ini sangat beralasan mengingat proses pelaksanaan pembesian pada kolom praktis menjadi lebih cepat, efisien dan aman.

Kata kunci: Proyek, Kolom Praktis, Metode Pelaksanaan, Pelat Lantai, Chemset, Achor.

PENDAHULUAN

Kerja Praktek adalah pengamatan terhadap suatu proyek di lapangan, sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kegiatan di lapangan secara langsung dan mampu mengaitkannya dengan teori dan praktek yang di dapat di bangku kuliah. Selama mengikuti praktek kerja lapangan, di samping melakukan pengamatan langsung juga sedapat mungkin ikut aktif di lapangan, sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme kinerja. Dengan demikian akan menumbuhkan sikap mandiri dan kritis dalam diri manusia tersebut serta diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kreatifitasnya di lapangan.

DATA PROYEK

Dalam perencanaan metode pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen Branz BSD. Kondisi dan desain gedung sangat menentukan. Oleh karena itu ketersediaan data – data pendukung menjadi penting. Data – data tersebut diantaranya adalah data kondisi tanah, lingkup pekerjaan, data geometris gedung dan lahan proyek, kondisi lapangan dan lain – lain.

(2)

Proyek ini dilaksanakan oleh kontraktor PT. Nusa Raya Cipta,Tbk.

Gambar 2.1 Tampak Depan Proyek Apartemen Branz BSD (Area I)

Sumber : Proyek

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Struktur Organisasi

Diagram 3.2 Hubungan Kerja Ahli Konstruksi, Konsultan Perencana, dan Pemberi Tugas

Sumber: (Ir. Irika Widiasanti, M.T & Lenggogeni, M.T , 2013)

Definisi organisasi secara umum adalah pengaturan kegiatan – kegiatan dari beberapa individu dibawah satu koordinasi yang berfungsi untuk satu tujuan. Organisasi juga dapat diartikan sebagai tindakan guna mempersatukan juga mengatur sumber – sumber daya yang mencakup tenaga kerja serta material yang terbentuk dalam kumpulan kegiatan manusia yang memiliki tugas masing – masing, dan saling berhubungan satu sama lain (Ir. Irika Widiasanti, M.T & Lenggogeni, M.T ,2013).

Manajemen Proyek

Seiring perkembangan waktu, pengelolaan proyek semakin menuntut pelaku untuk mampu melakukan kendali dan mengatasi setiap masalah yang muncul. Hal ini karena konflik dalam proyek baik konflik schedule, sumber daya, kepentingan, dan konflik yang lain akan semakin tinggi oleh waktu.

Manajemen konstruksi adalah suatu proses pengelolaan pekerjaan pelaksanaan pembangunan fisik yang ditangani secara multi disiplin profesional, dimana tahapan-tahapan persiapan perencanaan, perancangan, pelelangan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, dan penyerahan / pengoperasiannya diperlukan sebagai suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek memperkecil biaya, memanfaatkan waktu dan mempertahankan kualitas proyek (Joel Daniel Paulus Tuelah, dkk , 2014).

MATERIAL DAN PERALATAN

Material

Dalam suatu proyek konstruksi bangunan diperlukan adanya manajemen yang baik dalam penyediaan bahan dan peralatan kerja untuk menunjang keberlangsungan proyek. Pengadaan bahan - bahan dan peralatan kerja disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung. Efisiensi dan penempatan material yang tepat perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan (Daryanto,2009). Untuk di proyek apartemen Branz BSD bahan yang digunakan sudah sesuai dengan yang tertera dalam kontrak.

Peralatan Pekerjaan

Peralatan konstruksi berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek konstruksi. Penggunaan peralatan konstruksi dapat mempercepat waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan peralatan konstruksi harus diperhatikan agar kerusakan peralatan konstruksi dapat dihindari.

(3)

pembangunan Apartemen Branz BSD, Tangerang, sebagai berikut :

1. Tower Crane

7. Concrete Mixer Truck

8. Concrete Bucket& Pipa Tremi 9. Concrete Vibrator

10. Kompresor

11. Perlengkapan Safety ( K3) 12. Bekisting

13. Peralatan Pengukuran 14. Peralatan Uji Beton 15. AlatChipping

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT

Pada setiap pembangunan proyek kostruksi gedung bertingkat. Penyedia jasa perlu memahami secara menyeluruh tentang bagaimana tahapan pelaksanaan proyek yang akan dibangun. Dimana setiap proyek memiliki kondisi dan kesulitan yang berbeda-beda sehingga perlu tatacara pelaksanaan yang berbeda pula. Sedangkan dalam kontrak kerja penyedia jasa diberikan batas waktu tertentu untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu. Disamping itu biaya pelaksanaan dan mutu hasil kerja turut dipertimbangkan agar tercapai target penyelesaian yang optimal.

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diuji cobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas. 1 Hal tersebut bertujuan agar anggaran kebutuhan baik material, waktu dan tenaga dapat terkontrol tidakmelebihi apa yang telah direncanakan (Amien Sajekti,2009).

Berikut ini adalah tahapan metode pelaksaan pekerjaan kolom :

1. Pembesian

2. Pemasangan tulangan kolom 3. Pemasangan bekisting 4. Pengecoran

5. Pembongkaran bekisting 6. Pekerjaancuring

Berikut ini adalah tahapan metode pelaksaan pekerjaan balok dan pelat lantai :

1. Pemasangan bekisting

2. Penulangan balok dan pelat lantai 3. Pengecoran

4. Pekerjaancuring

5. Pembongkaran bekisting

KEMAJUAN PEKERJAAN DAN

PENGENDALIAN PROYEK

Kemajuan Proyek

Pengendalian pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pelaporan kegiatan proyek pada waktu tertentu sesuai kebutuhan, semakin rumit proyek semakin sering pelaporannya. Pelaporan rinci dapat memberikan informasi tentang kemajuan proyek, masalah-masalah yang dihadapi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari. Dari pelaporan tersebut akhirnya dapat diketahui prakiraan waktu penyelesaian proyek, biaya, keuntungan atau kerugian finansial dari keseluruhan proyek berdasarkan pekerjaan yang sedang berlangsung pada saat pelaporan (Alfiyan Rismawan, dkk, 2014).

Laporan proyek dibagi menjadi 3 bagian yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Pada proyek Gedung Apartemen Branz BSD laporan harian, mingguan dan bulanan dibuat oleh kantor kemudian dilaporkan ke pihak owner (Abhi Respati,ST, 2013).

1. Laporan Harian

(4)

proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Pengadaan bahan dan material yang telah dilaksanakan

1. Peralatan yang tersedia dilapangan 2. Pekerjaan yang telah diselesaikan 3. Keadaan cuaca

4. Waktu atau jam kerja, jumlah tenaga kerja Adapun contoh format lapoan harian pada proyek Apartemen Branz BSD dapat dilihat pada gambar 3.3 (Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 di halaman L-1)

Gambar 3.1 Format laporan harian proyek Sumber :Proyek

2. Laporan Mingguan

Segala sesuatu keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:

Adapun contoh format lapoan mingguan pada proyek Apartemen Branz BSD dapat dilihat

pada gambar 3.4 (Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2 di halaman L-2)

.

Gambar 3.2 Format laporan mingguan proyek Sumber : Proyek

3. Laporan Bulanan

Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Penjelasan atas upaya yang dilakukan proyek untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai yang direncanakan, termasuk penjelasan upaya antisipasi, pencegahan dan perbaikan.

2. Realisasi pelaksanaan proyek secara fisik terhadap rencana yang telah ditetapkan. 3. Pengaturan pendapatan biaya anggaran

(5)

Gambar 3.4 Format laporan Bulananproyek Sumber :Proyek

Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (Soeharto, 1997 dalam jurnal Dewa Ketut Sudarsana, 2008).

1. Pengendalian Mutu

Menurut Tjiptono dan Diana, 2000 dalam jurnal M Ruslin Anwar, dkk, 2010 bahwa mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Tujuan dari pengendalian mutu adalah agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian

mutu dilakukan terhadap bahan atau material struktur, peralatan kerja, pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan. (Ahadi, 2011) .

Semua hal yang dilakukan dalam pengawasan kualitas atau mutu pekerjaan kolom, balok dan plat pada Apartemen Branz BSD adalah sebagai berikut :

 Pengawasan pekerjaan bekisting

 Pengawasan pekerjaan pembesian

 pengawasan terhadap mutu beton

2. Pengendalian Waktu

Pengendalian waktu proyek adalah cara mengendalikan waktu pelaksanaan agar waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana. Oleh karena itu penjadwalan kegiatan proyek yaitu mengatur waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi sangat penting dalam rangka pengendalian waktu. Maka dari itu dibutuhkan laporan progres harian / mingguan / bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek. Dan dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya (Messah, 2013).

Contoh dari pengendalian waktu adalah sebagai berikut :

 Laporan Harian

 Laporan Mingguan

 Laporan Bulanan

3. Pengendalian Biaya

Menurut Asiyanto, 2005 dalam jurnal Messah, 2013 biaya konstruksi memiliki unsur utama dan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya konstruksi adalah biaya material, biaya upah dan biaya alat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi biaya konstruksi . Makin besar skala ukuran atau kompleksitas proyek konstruksi, maka faktor – faktor yang dapat

Mempengaruhi biaya proyek konstruksi tersebut semakin banyak .

Ada 5 faktor yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan biaya proyek terutama dalam hal pelaksanaan proyek, yaitu :

Jenis kontrak yang dilaksanakan.

(6)

Mengetahui cara perhitungan pembobotan masing-masing item pekerjaan.

Mengetahui cara mengukur atau menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan di lapangan dibandingkan dengan biaya pelaksanaan yang telah dikeluarkan (kurva “S”).

Cash Flow Proyek (laporan keuangan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama proyek berjalan).

4. Pengendalian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang ikut serta dalam pelaksanaan suatu proyek. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting dan menentukan

dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Tenaga kerja yang ada harus dioperasikan dengan baik agar diperoleh efisiensi kerja yang tinggi (messah, 2013).

Tenaga kerja yang terdapat dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen Branz BSD adalah sebagai berikut :

Jadwal merupakan salah satu parameter yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek untuk menentukan durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah penjadwalan yang logis dan realistis.

Kelemahan dari metode tersebut adalah tidak dapat mengetahui durasi secara pasti dari masing-masing kegiatan, karena biasanya perencana memberi kontingensi yang sama pada semua jenis kegiatan tanpa memperhitungkan perbedaan resiko dimasing-masing kegiatan (Kusnanto,2010).

TINJAUAN KHUSUS

Pengerjaan kolom praktis pada proyek Apartemen Branz BSD dilakukan dengan metodeChemical Anchoring Systems (Chemset). Metode ini adalah penambahan anchor pada

plat lantai yang sudah dicor untuk pembuatan kolom praktis, hal ini sangat beralasan mengingat proses pelaksanaan pembesian pada kolom praktis menjadi lebih cepat, efisien dan aman.

Kegunaan metode Chemical Anchoring Systems (Chemset) adalah untuk pemasangan rebar / besi beton pada beton apabila terjadi perubahan desain atau besi beton tertinggal atau terpaksa ditinggal dengan alasan kemudahan pekerjaan.

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan metode chemset proyek pembangunan Apartemen Branz BSD, Tangerang, sebagai berikut :

1. Bor

10. Tulangan kolom praktis 11. Kawat bendrat

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KOLOM PRAKTIS DENGAN

MENGGUNAKAN METODECHEMSET

Diagram 7.1 Metode pelaksanaan kolom praktis dengan menggunakan metodeChemset

Sumber : (Proyek)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek

Konstruksi Gedung Faktor Penyebab &

Tindakan

Pencegahannya.

Jurnal

Momentum.

4, 46 – 55.

Marking Area Pengeboranpada beton Pembersihanpada lubang

(7)

2. Walangitan, D.R.O., Tuelah, J.D.P.,

&Tjaka, J. (2014). Perananan Konsultan

Manajemen Konstruksi Pada Tahap

Pelaksanaan

Proyek

Pembangunan

(Studi Kasus : THE LAGOON TAMAN

SARI). 12, 47-54.

3. Messah, Y. A. (2008). KajianHubungan

Waste

Material

Konstruksi

dan

Organisasi Proyek Konstruksi. 52 - 66.

4. Pamungkas,

A.,

Setiono,

&Sugiarto.(2013). Analisa Nilai Hasil

Terhadap Waktu & Biaya Pada Proyek

Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek

ICB Civil Work Contruction off Spillway

of Countermeasure

s

for

Sedimen

in

Wonogiri)

E-JURNAL

MATRIKS

TEKNIK SIPIL.

1, 417-423.

5. Messah, Y. A., Lona, L. H. P., &Sina, D.

A. T. (2013). Pengendalian Waktu dan

Biaya Pekerjaan Konstruksi Sebagai

Dampak Dari Perubahan Desain (Studi

Kasus

Embung

Irigasi

Penaem,

Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten

Timor Tengah Utara).

Jurnal Teknik

Sipil.

2, 121-132.

6. Sudarsana, D. W. (2008). Pengendalian

Biayadan Jadwal Terpadu Pada Proyek

Konstruksi.

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.

12, 117 - 125.

7. Nugroho, M. S., Bisri, M. & Anwar, M.

R.

Kajian

Terhadap

Implementasi

Manajemen Mutu Pada Pengelolaan

proyek Perumahan.

Jurnal Rekayasa

Sipil.

6, 134 – 143

8. Daryanto. (2009).

Pengetahuan Teknik

Bangunan

(3rd ed.). Jakarta: Rineka

Cipta.

9. Sajekti, A. (2009).

Metode Kerja

Bangunan Sipil

(1st ed.). Yogyakarta:

Graha Ilmu.

10. Umum, I. (2012). Penjelasan atas

Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor

70

Tahun

2012

tentang

Perubahan

Kedua

atas

Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, 1–

69.

Gambar

Gambar 2.1 Tampak Depan Proyek Apartemen Branz
Gambar 3.1 Format laporan harian proyek
Gambar 3.4 Format laporan Bulananproyek

Referensi

Dokumen terkait

Dan dari hasil data angket dapat diketahui bahwa minat belajar siswa diterapkan brain gym lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak diterapkan brain

Menurut Soekanto (1994), perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan

Kembar Carlsbad :Yang dicirikan oleh kembaran berupa pasangan gelap dan terang dalam jumlah yang tidak lebih dari satu pasangan, seperti terlihat pada gambar 8.2 (B).. Kembar Carlsbad

Dalam penelitian Silitonga (2010) bahwa jumlah jenis fungi yang terdapat pada serasah daun Rhizopora mucronata yang belum mengalami dekomposisi (kontrol) dan yang

Dengan penyuntikan hormon PMSG dan HCG induk dapat memijah minimal 6 kali dalam setahun dengan biaya Rp 31.500 untuk sekali pemijahan (Lampiran 6).Dosis ini

Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian policy adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar,

Home industry “ Bunda Arum” merupakan Homeindustry yang ada dikawasan agrowisata salak wedi Bojonegoro dan memproduksi berbagai olahan dari buah salak seperti

Perpustakaan memiliki peran untuk mengembangkan minat dan budaya membaca serta membangkitkan kesadaran tentang pentingnya belajar tanpa batasan umur.Perpustakaan haruslah