PENGARUH KONSEP PERILAKU KONSUMEN TERHADAP STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT PILIHAN KULIAH CALON
MAHASISWA UNIS TANGERANG TAHUN 2015/2016
Oleh :
WANDA YULIA UTAMI NIM. 12.06.01.01.60 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul ”Pengaruh Konsep Perilaku Konsumen Terhadap Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Pilihan Kuliah Calon Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Tahun 2015/2016”.
Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Program Studi Manajemen Pada Program S1 di Universitas Islam Syekh-Yusuf dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap proposal skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Waassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, Mei 2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...1
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...5
B. Identifikasi Masalah...8
C. Pembatasan Masalah...9
D. Perumusan Masalah...9
E. Tujuan Penelitian...9
F. Manfaat Penelitian...10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori...12
1. Hakikat perilaku konsumen... a. Pengertian perilaku konsumen... b. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen... c. Faktor-faktor yang memengaruhi... 2. Strategi pemasaran...12
a. Pengertian strategi pemasaran...12
3. Hakikat minat...15
c. Unsur-unsur minat...
4. Hakikat Mahasiswa...18
a. Pengertian Mahasiswa...18
5. Bauran Pemasaran... BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...20
B. Populasi dan Sampel Penelitian...21
C. Teknik Pengumpulan Data...22
1. Strategi Pemasaran (Variabel X)...22
a. Definisi Konseptual...22
b. Definisi Operasional...22
2. Minat memasuki UNIS (Variabel Y)...24
a. Definisi Konseptual...24
b. Definisi Operasional...24
D. Teknik Analisi Data...26
a. Uji t...26
b. Uji Statistik F...27
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH BAB V KESIMPULAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu masing-masing jenjang pendidikan di Indonesia menjadi salah satu modal untuk mengembangkan sumber daya manusia di negeri ini. Sebagai produsen para profesional yang berguna bagi pembangunan bangsa, setiap perguruan tinggi
hendaknya lebih memacu dirinya masing-masing untuk dapat terus bertahan.
Pengembangan perguruan tinggi untuk mendapatkan profesional yang bermutu bagi bangsa ini, sesuai dengan amanat konstitusi kita dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi Tahun 2012 pada pasal 51 ayat (1) bahwa, “Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan atau teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.”(UU No.12/12).
produk UNIS, sehingga tercipta brand image dan positioning yang baik dan positif, serta menjalin kemitraan strategi dengan media massa, sekolah, instansi pemerintah dan swasta.
Di sinilah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berperan. Perguruan Tinggi Swasta dapat menjaring mereka yang tetap ingin merasakan bangku perguruan tinggi. Selama ini Perguruan Tinggi Swastahanya dianggap sebelah mata oleh mereka yang ingin duduk di PTN. Namun, dengan potensinya untuk menampung banyak calon mahasiswa dan terbukanya konsep pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta membuat Perguruan Tinggi Swasta dapat juga berperan banyak dalam mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia. Hal inilah yang mendorong pengembangan Perguruan Tinggi Swasta belakangan ini secara kuantitas telah semakin menjamur di Indonesia.
Terlihat bahwa diperlukan sebuah strategi yang tersusun secara sistemik untuk menunjang peningkatan mutu Perguruan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pemasaran yang dirumuskan secara teliti. Pendekatan pemasaran dilakukan untuk melihat bagaimana agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menukarkan produk dan nilai. Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan dan keinginan inilah yang dirumuskan ke dalam suatu strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan
Tetapi pada kenyataannya UNIS masih belum bisa menjadikan salah satu pilihan utama kuliah bagi calon mahasiwa. Dalam melakukan promosi pun UNIS masih kurang maksimal melaksanakan fungsi promosi dan public relations untuk mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan produk UNIS, sehingga tercipta brand image dan positioning yang baik dan positif, serta menjalin kemitraan strategi dengan media massa, sekolah, instansi pemerintah dan swasta. Letak UNIS yang berada di Jl. Maulana Yusuf No.10 yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisional serta kawasan pendidikan Cikokol.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa bauran pemasaran memiliki peran penting dalam perumusan strategi perusahaan. Hal ini terjadi karena bauran pemasaran merupakan campuran dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Karena memuat variable-variabel atau alat-alat pemasaran yang berpengaruh terhadap penjualan, maka alokasi anggaran sangat tergantung pada identifikasi variabel-variabel tersebut. Mengidentifikasi variable-variabel tersebut dilakukan untuk melihat variable dominan mana yang akan mempengaruhi peningkatan penjualan. Hal ini akan menentukan kemana arah strategi pemasaran akan bertumpu.
Terdapat lusinan elemen yang merupakan unsur-unsur bauran pemasaran. Klasifikasi pemasaran terdiri dari empat faktor variable tersebut yaitu: produk, harga, tempat dan promosi. Namun karena keempat variable tersebut dianggap tidak cukup maka terjadi beberapa pengembangan sesuai dengan klasifikasi jasa.
Pengaruh Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Pilihan Kuliah Calon Mahasiswa Di Universitas Islam Syekh Yusuf Tahun 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk membahas masalah diatas, maka peneliti merumuskan sebagai berikut: 1. Apakah strategi pemasaran ke sekolah berpengaruh terhadap minat pilihan kuliah
calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
2. Apakah strategi pemasaran pemasangan iklan berpengaruh terhadap minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
3. Bagaimana pengaruh promosi 7P (Price, Promotion, Place, People, Physical Environment, Process dan Product) terhadap minat pilihan kuliah mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam hal ini sebagai titik fokus peneliti dalam menulis skripsi agar tidak terjadi kesalahpahaman dari pembaca maka, peneliti membatasi sebagai berikut: “Pengaruh promosi 7P (Price, Promotion, Place, People, Physical Environment, Process dan Product) terhadap minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun 2014/2015? 2. Bagaimana minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang sebagai tempat
3. Bagaimanakah pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan tujuan yang tepat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun 2014/2015.
2. Untuk mengetahui minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang sebagai tempat kuliah tahun 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan minat pilian kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi penulis diharapkan dapat memberikan: a. Gambaran strategi promosi, menjadi bahan referensi dan sumber bagi UNIS
Tangerang.
b. Diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu komunikasi pemasaran yang diterapkan dalam pelayanan jasa.
Yayasan sebagai badan penyelenggara perguruan tinggi serta pihak pimpinan perguruan tinggi swasta dapat mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta. Dengan adanya informasi tersebut pihak yayasan maupun pimpinan perguruan tinggi dapat menyusun strategi dan program pengembangannya.
b. Bagi rektor atau manajemen
Untuk mengetahui efektifitas strategi pemasaran terhadap minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016.
c. Bagi mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Deskriptif Teori
1. Hakikat perilaku konsumen a. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
[1] Perilakukonsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.[2] Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan pertimbangan yang matang.
Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan
gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga
produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
b. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.[5] Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.[5] Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. [5] Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.[5] Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki
kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (Teori hierarki kebutuhan Maslow) untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
Roda analisis konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.[5] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi[sunting | sunting sumber]
Tipe respons afektif
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuliatau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, danevaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses
lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti
mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:[6]
Pengenalan masalah (problem recognition).[1] Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya
pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.[1]
Pencarian informasi (information source).[1] Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).[1]
Keputusan pembelian (purchase decision).[1] Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.[1] Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.[1]
Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.[7] Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan
melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.[8]Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.[1] Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.
[1] Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.[1]
c. Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi danpengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
2. Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[1]Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[2] Berdasarkan definisi
di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut
pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,
bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus
menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat
menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
3. Hakikat Minat a. Pengertian Minat
Minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada
sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan kepadanya (statisfiers). Slameto (2010: 180) mendefinisikan, ”Minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh”. Heru Suranto (2005: 30) mengemukakan bahwa, ”Minat
dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan
sesuatu hal atau obyek tertentu, diantara sejumlah obyek yang tersedia”.
Minat muncul dari masing-masing individu ketika dihadapkan pada beberapa
pilihan akan benda, aktifitas atau hal tertentu untuk kemudian menentukan satu
sebagai pilihannya. Seseorang yang menginginkan berprestasi dalam bidang
tertentu, secara pasti memiliki minat yang tinggi pada bidang tersebut. Demikian
juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila
ada stimulus sesuai dengan keadaan tersebut.
Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau
rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan senang serta
tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada
jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan
dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas. Sehubungan dengan
merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh
dari beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa, antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari
dalam diri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 151) faktor internal
tersebul adalah ”pemusatan perhatian, keingintahuan, motovasi, dan kebutuhan”.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya
dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua,dorongan dari guru, rekan,
tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.
Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap sesuatu
dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Faktor kebutuhan dari dalam.
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan
kejiwaan.
2) Faktor motif sosial.
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana
ia berada.
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian
terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.
c. Unsur-unsur Minat
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki
beberapa unsur antara lain:
1) Perhatian
Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian, yaitu
kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu obyek, jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan
memusat terhadap sesuatu obyek tersebut.
2) Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan
minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul
keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan
demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan
obyek tersebut.
3) Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang
dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu
perhatian terhadap suatu obyek.Sehingga dengan demikian akan muncul minat
4. Hakikat Mahasiswa a. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa atau mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani proses belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa selaku manusia yang dirasa sudah mendapat banyak pengetahuan secara luas serta pengalaman yang begitu melimpah diharapkan dengan pengalaman serta ilmunya mampu melakukan aktivitas atau tingkah laku yang baik. Mahasiswa mempunyai tugas memikul beban bangsa untuk membangun bersama-sama dan diharapkan mampu mengembangkan ide atau gagasan-gagasan yang cemerlang. Keberadaan sebagai mahasiswa merupakan kesempatan yang diperoleh seseorang dan menempatkan seseorang itu berada dalam kedudukan yang lebih dari pada yang lain.
Para mahasiswa dapat membawa nama baik bangsa dan negara melalui prestasi akademik yang dimiliki. Jadi mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi yang mempunyai pengetahuan luas dan pengalaman berlimpah. Mahasiswa mempunyai sikap mental yang matang untuk siap terjun ke dalam masyarakat.
5. Bauran Pemasaran Jasa
Pengertian Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang
membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan
salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. (Ad.
Payne,1995:31)
Bauran pemasaran terdiri dari:
1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga,
maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli, maupun
2. Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.
3. Tempat adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dengan menyebar angket atau kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun 2014/2015, untuk mengetahui minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang sebagai tempat kuliah tahun 2015/2016 dan untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016.
Penelitian survey adalah salah satu bentuk perubahan deskripsi, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Sedangkan tujuan penelitian survey adalah untuk mencari informasi Pengaruh strategi pemasaran terhadap meningkatkan minat untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan suatu masalah, sebagai bahan penyusun rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.
B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, tujuan diadakan populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi berlakunya daerah generalisasi (Sugiyono, 2010:115). Jumlah populasi yang akan digunakan yaitu tak terhingga ±100 (sejumlah calon mahasiswa UNIS tahun 2015/2016).
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan dipelajari dan kesimpulmnya dapat diberlakukan pada populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian kualitatif, teknik yang sering digunakan adalah sampel populis. Sampel populis adalah seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Pengambilan populasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 april 2015 pada minngu ke dua.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Strategi Pemasaran (Variabel X) a. Definisi Konseptual
Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan bagian keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu lembaga, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market), dan acuan pemasaran yang dijalankan (marketing mix) untuk sasaran pasar tersebut.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2009).
yang sedang dijalankan perlu diubah, dan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang.
2. Minat memasuki UNIS (Variabel Y) a. Definisi Konseptual (Variabel Y)
Definisi konseptual adalah pernyataan yang mengartikan atau memberi makna suatu konsep istilah tertentu. Definisi konseptual merupakan penggambaran secara umum dan menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut bersifat konstitutif (merupakan definisi Yng tersepakati oleh banyak pihak dan telah dilakukan setidaknya dikamus bahasa), formal dan mempunyai pengertian yang abstrak (Hidayat, 2009).
Minat dibentuk setelah diperoleh informasi tentang objek dengan didasari atas kemauan, melibatkan perasaan, dan diiringi rasa senang yang terarah pada suatu objek atau kegiatan tertentu. Minat terbentuk oleh adanya unsur-unsur rasa tertarik, perhatian, harapan, bakat, kesadaran individu, pengalaman, kepribadian, lingkungan, aktivitas, alat/fasilitas dan perasaan senang yang membuat individu ada kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif lagi terhadap objek yang menjadi pusat perhatiannya.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2009).
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain:
Seseorang dikatakan berminat apabila seseorang disertai adanya perhatian, yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, jadi seseorang yang berminat terhadap sesuatu objek pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu objek tersebut.
2) Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang, seseorang merasa tertarik kemudian pada saatnya timbul keinginan yang dikehendaki agar objek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan objek tersebut.
3) Strategi Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan suatu perhatian terhadap suatu objek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat seseorang yang bersangkutan.
D. Teknik Analisi Data 1. Uji T
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis kolerasi sederhana yaitu untuk menguji hubungan masing-masing variabel independen secara persial terhadap Variable dependent dengan taraf signifikan sebesar 5 % hipotesis rumus untuk melakukan uji hipotesis sebagai berikut :
t=r
√
(n−2)√
(1−r2)t = t hitung n= Jumlah Sampel r= Korelasi
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut : Ho Diterima apabila –t ( a/2 : n – k ) ≤ thitung ≤ ( a / 2 : n – k ), artinya tidak ada hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila thitung > t ( a / 2 : n – k ) atau - thitung< - t ( a / 2 : n – k ), artinya ada hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kurva Hipotesis
Ho Diterima
Ho Ditolak Ho Ditolak
2. Uji Statistik F
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui semua variabel Independent yang dimasukan ke dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent dan dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, dimana jika Fhitung>Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dapat juga dilihat berdasarkan pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji coba F produktifitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika hasil uji F probabilitanya > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fh ¿ R
2
/k
Fh= Fhitung
R= Nilai Korelasi ganda
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptono, F dan Ph. D. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2014
Arief Fajriah, Barizah. “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Siswa Dalam Memilih Madrasah Tsanawiyah Negeri Se- Kabupaten Pacitan”. Yogyakarta: UIN, 2014
Razak Maula, Muh. “Analisis Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Memilih PTS Jurusan Manajemen”. Makassar: Universitas Hasanudin, 2013
Kotlet Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. PT. INDEKS
http:// id.m.wikipedia.org/wiki/perilaku-konsumen
http://pengertian-skripsi.blogspot.com/2011/02/pengertian-bauran-pemasaran.html
https://www.google.co.id/?