• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ASPIRATOR

(Journal of Vector

-

borne Diseases Studies)

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

ISSN (PRINT) 2085-4102

ISSN (ONLINE) 2338-7343

www.ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator

V

OLUME

7 N

OMOR

1 J

UNI

2015

Aspirator Vol. 7 No. 1 Hal. 1-35 Juni 2015Ciamis, 2085ISSN -4102

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Loka Litbang P2B2 Ciamis

A

S

P

IR

A

T

O

R

V

O

L

U

M

E

7

N

OMOR

1

J

U

N

I

20

15

H

AL

.

1-35

Aktivitas enzim monooksigenase pada populasi nyamuk

Aedes aegypti

di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Serotipe virus Dengue di Provinsi Aceh

Variasi pengobatan malaria rumah tangga di enam provinsi

endemis malaria di Indonesia

Peta status kerentanan

Aedes aegypti

(Linn.) terhadap

insektisida cypermethrin dan malathion di Jawa Tengah

Deteksi mikrofilaria

Brugia malayi

pada nyamuk Mansonia

spp dengan pembedahan dan metode PCR di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur

(2)

ASPIRATOR

(Journal of Vector-borne Diseases Studies)

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

Pemimpin Redaksi /Editor In-Chief

Endang Puji Astuti, SKM, M.Si (Epidemiologi & Biostatistik, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Anggota Dewan Redaksi (Editors)

Lukman Hakim, SKM, M.Epid (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Dr. Hadjar Siswantoro, M.Sc (Epidemiologi Klinis - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Dra. Shinta Prawoto, MS (Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Roy Nusa Rahagus Edo Santya, SKM, M.Si (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Mara Ipa, SKM, M.Sc (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Heni Prasetyowati, S,Si, M.Sc (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Joni Hendri, SKM, M.Biotech (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Muhammad Umar Riandi, S.Si (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Redaksi Pelaksana (Management Boards) Pandji Wibawa Dhewantara, S.Si, MIL Mutiara Widawati, S.Si

M. Ezza Azmi Fuadiyah, SKM, MKM Aryo Ginanjar, SKM

Dani Arif Cahyadi, S.Sos

Mitra Bebestari (Scientific Editorial Board)

Prof (Riset) dr. Emiliana Tjitra, M.Sc, PhD (Biomedik - Parasitologi, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Prof (Riset) Dr. Agus Kardinan, M.Sc (Tanaman Obat, Balai Penelitian Tanaman Obat & Rempah, Indonesia) Prof (Riset) Dr. M. Soedomo (Parasitologi Medik, World Health Organization, Indonesia)

Prof (Riset) Dr. Amrul Munif, M.Si (Biologi Lingkungan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Prof. Dr.drh.Upik Kesumawati Hadi, MS (Entomologi Kesehatan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia) Dr. Dra. Dewi Susanna, MS (Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia)

Dr. Ir. Inswiasri, M.Kes (Epidemiologi & Biostatistik, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Dr. drh. Susi Soviana, M.Si (Entomologi Kesehatan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia) Dr. Nastiti Wijayanti, S.Si, M.Si (Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia)

Perwajahan (Layout) Cucu Suhendar Asep Mulyono

Diterbitkan oleh (Published by):

Kementerian Kesehatan RI, Badan Penelitian Kesehatan, Loka Litbang P2B2 Ciamis Jln Raya Km 3 Kampung Kamurang Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran Jawa Barat 46396 Telp/Fax.(0265) 639375

Website: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator Email: aspirator@litbang.depkes.go.id

Jurnal ini memuat artikel hasil penelitian, systematic review, case reports, dan komunikasi pendek, yang berkaitan dengan penyakit tular vektor yang diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Sebelum diterbitkan, setiap naskah yang masuk, terlebih dahulu ditelaah oleh Mitra Bebestari (peer-reviewer).

© 2015 Loka Litbang P2B2 Ciamis. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

ASPIRATOR—Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor terindeks oleh:

TERAKREDITASI LIPI SK No.582/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

ISSN (PRINT) 2085-4102

(3)

DAFTAR ISI

EDITORIAL

Aktivitas enzim monooksigenase pada populasi nyamuk

Aedes aegypti

di Kecamatan

Tembalang, Kota Semarang

Dyah Widiastuti, Sunaryo, Nova Pramestuti, Martini.……….....………...... ....1-6

Serotipe virus Dengue di Provinsi Aceh

Paisal, Reni Herman, Aya Yuriestia Arifin, Arie Ardiansyah, Sari Hanum, Khairiah,

Mukhlis Zuardi,Yasir...7-12

Variasi pengobatan malaria rumah tangga di enam provinsi endemis malaria di

Indonesia

Mara Ipa, Pandji Wibawa Dhewantara...13-22

Peta status kerentanan

Aedes aegypti

(Linn.) terhadap insektisida cypermethrin dan

malathion di Jawa Tengah

Bina Ikawati, Sunaryo, Dyah Widiastuti... 23-28

Deteksi mikrofilaria

Brugia malayi

pada nyamuk Mansonia spp dengan

pembedahan dan metode PCR di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Santoso, Yahya, Nungki Hapsari Suryaningtyas, Katarina Sri Rahayu... 29-35

Vol. 7 No. 1, Juni 2015

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

(Journal of Vector-Borne Diseases Studies)

ISSN (PRINT): 2085

-4102
(4)

ASPIRATOR – Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

Journal of Vector Borne Diseases Studies

ISSN 2085-4102 E-ISSN 2338-7343

LEMBAR ABSTRAK

Abstract Sheet

(Volume 7 Nomor 1 Juni 2015)

Lembar abstrak ini boleh digandakan tanpa ijin dan biaya

This abstract sheet may reproduced/copied without any permission and/or charge

Aktivitas enzim monooksigenase pada populasi nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Monooxygenase activitity in Aedes aegypti popu-lation in Tembalang subdistrict, Semarang city

Dyah Widiastuti, Sunaryo, Nova Pramestuti, Martini

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a major health problem in Tembalang sub district, Semarang City. Fogging with insecticide applications was done frequently as an effort to control Dengue vectors. The use of insecticides from the same class in a long time can lead to

resistance in mosquitos’ population. The research

aimed to observe the activity of monooxygenases in Aedes aegypti populations in Tembalang

Subdistrict, Semarang. The study was conducted during February-November 2014 with a cross-sectional design in 10 villages in Tembalang Subdistirict, Semarang City. Field strains of Ae. aegypti eggs were collected using ovitraps. The collected eggs were grown under standard condition to adult mosquitoes. Mosquitos’ homogenate were stored at -85C and used for biochemical assays. The results showed there was increased monooxygenases activity in Ae. aegypti populations. Resistance to synthetic pyrethroid insecticide in Ae. aegypti mosquitoes population in Tembalang Subdistrict might be caused by the mechanism of detoxification enzymes in particular monooxygenases

Keywords: monooxygenase, insecticide, Ae. aegypti, resistance

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan utama di Kecamatan Temba-lang, Kota Semarang. Tindakan fogging untuk pengendalian vektor DBD sering dilakukan. Penggunaan insektisida dari golongan yang sama dalam waktu cukup lama dapat memicu terjadinya resistensi. Tujuan penelitian untuk mengamati

aktivitas enzim monooksigenase pada populasi

nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Tembalang,

Kota Semarang. Penelitian dilaksanakan bulan Februari-November 2014 dengan desain potong lintang di 10 desa di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Pada penelitian ini dilakukan

pemasangan ovitrap untuk mendapatkan sampel telur yang dipelihara menjadi nyamuk dewasa. Sampel homogenate nyamuk disimpan pada suhu -85C, selanjutnya dilakukan pengujian resistensi dengan uji biokimia untuk melihat aktivitas enzim monooksigenase. Hasil pengujian menunjukkan terdapat peningkatan aktivitas enzim

monooksigenase. Resistensi terhadap insektisida sintetik piretroid pada populasi nyamuk Ae. aegypti di Kecamatan Tembalang disebabkan oleh

mekanisme peningkatan enzim detoksifikasi khususnya monooksigenase.

Kata Kunci: monooksigenase, insektisida, Ae. aegypti, resistensi

_______________________________________

Serotipe virus Dengue di Provinsi Aceh

Dengue virus serotype in Aceh Province

Paisal, Reni Herman, Aya Yuriestia Arifin, Arie Ardiansyah, Sari Hanum, Khairiah,

Mukhlis Zuardi,Yasir

WHO estimated 50 million dengue infections happen every year in the world. In Indonesia, there were 90,245 DHF cases on 2012 with 816 deaths. In the Province of Aceh, 2,269 cases happened in the same year. This study aimed to identify dengue virus serotype in Aceh. Sampling was done in Kota Banda Aceh Hospital, Kota Lhokseumawe

Hospital, Kabupaten Aceh Tamiang Hospital, Kabupaten Aceh Barat Hospital, and Kabupaten Simeulue Hospital between May to December 2012. This was a clinical laboratory research with observation design using cross sectional approach.

Research’s population was sample from patients

(5)

sampling technique, we have collected 100 samples from the five hospitals (20 samples from each hospital). From RT-PCR, we found 16 positive samples (9 samples were DENV-4, 3 samples were DENV-1, 2 samples were DENV-2, and 2 samples were DENV-3.

Keywords: dengue virus, serotype, Aceh

WHO memperkirakan terjadi 50 juta infeksi dengue setiap tahun di seluruh dunia. Pada 2012, kasus DBD di Indonesia mencapai 90.245 kasus dengan angka kematian sebesar 816 kasus. Di Provinsi Aceh, kasus DBD pada 2012 sebesar 2269 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menentukan serotipe virus dengue di Provinsi Aceh. Pengambilan sampel dilakukan di RS Kota Banda Aceh, RS Kota Lhokseumawe, RS Kabupaten Aceh Tamiang, RS Kabupaten Aceh Barat, dan RS Kab. Simeulue. Waktu penelitian adalah Mei 2012 sampai dengan Desember 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian klinis laboratoris dengan desain studi observasi

menggunakan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian adalah sampel dari semua pasien dengan gejala klinis infeksi virus dengue yang berobat di RS. Jumlah sampel adalah 100 sampel masing-masing 20 sampel per rumah sakit. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Dari 100 sampel yang terkumpul diperoleh 16 sampel yang positif pada pemeriksaan RT-PCR, terdiri dari sembilan DENV-4, tiga sampel DENV-1, dua sampel DENV-2, dan dua sampel DENV-3.

Kata Kunci: virus dengue, serotipe, Aceh

Variasi pengobatan malaria rumah tangga di enam provinsi endemis malaria di Indonesia

Treatment variation of malaria at household level in six endemic regions in Indonesia

Mara Ipa, Pandji Wibawa Dhewantara

Indonesia is targeted to be free of malaria in 2030 and its success is determined by the effectiveness of treatment. Riskesdas 2013 shows the effective treatment of malaria rate as 45.5%. Nationally, only 33.7% of malaria patients received the Artemisinin-based Combination Therapy (ACTs). A further analysis to Riskesdas 2013 data was performed to describe the malaria treatment variation at household-level in six provinces in Indonesia, which are Bengkulu, Maluku, North Maluku, East Nusa Tenggara, Papua, and West

Papua. Data of name, type, and sources of drugs, as well as household characteristics was analysed. Total of 287 households that meet the criteria of storing and using drugs for malaria treatment was analysed. The result shows 66 types of drugs with varied sources, including 15 antimalarial drugs (i.e. ACTs, chloroquine, and sulphadoxin-pyrimethamin). Most drugs were obtained from pharmacies and drug shops/ stalls, both in urban and rural areas. Most of the poorest households choose drugstore / stalls (46.7%) for medication. On the other hand, for the wealthier groups, pharmacy is an option to get malaria drugs (48.6%). This research reveals the persistence of resistance from anti-malarial drugs (CQ and SP) in almost all sources, including drugs from official health facilities and health workers. This diverse consumption encourages an effective monitoring, evaluation, and strengthening cross-sector participation to improve knowledge, partnership between community and private sector, and the use of information technology to enhance antimalarial drugs supply management in primary health care. An appropriate form of intervention is substantial to improve the malaria treatment coverage in Indonesia.

Keywords: malaria, anti-malarial, drug variation, drug source, Indonesia

Indonesia ditargetkan terbebas dari malaria pada tahun 2030, salah satu keberhasilannya ditentukan oleh efektifitas pengobatan. Riskesdas 2013 menunjukkan tingkat pengobatan efektif malaria sebesar 45,5%. Secara nasional, hanya 33,7% penderita malaria yang mendapatkan obat ACT. Analisis lanjut data Riskesdas 2013 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran variasi pengobatan malaria rumah tangga di enam provinsi di Indonesia, yaitu Bengkulu, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Data nama, jenis, dan sumber obat, serta karakteristik rumah tangga dianalisis bivariat. Sebanyak 287 rumah tangga yang memenuhi kriteria menyimpan dan menggunakan obat untuk pengobatan malaria yang dianalisis. Hasil menunjukkan 66 jenis obat dengan sumber yang variatif, lima belas jenis obat di antaranya merupakan obat antimalaria, (yaitu ACT,

klorokuin/CQ, dan sulfadoxin-pyrimethamin/SP). Sebagian besar obat malaria diperoleh dari apotek dan toko obat/warung, baik di perkotaan dan pedesaan. Sebagian besar rumah tangga dengan status ekonomi terendah lebih banyak memilih toko obat/warung (46,7%) untuk mendapatkan obat malaria. Sebaliknya, bagi kelompok sosioekonomi teratas, apotek merupakan pilihan untuk

(6)

hampir di semua sumber, termasuk fasilitas kesehatan formal dan tenaga kesehatan.

Bervariasinya obat yang dikonsumsi masyarakat dalam mengobati malaria mendorong perlunya peningkatan monitoring, evaluasi, dan penguatan partisipasi lintas-sektoral dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, keterlibatan masyarakat, keterlibatan sektor swasta, dan didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen suplai obat standar di layanan kesehatan primer. Bentuk intervensi yang tepat diperlukan untuk meningkatkan cakupan pengobatan malaria di Indonesia.

Kata Kunci: malaria, antimalaria, variasi obat, sumber obat, Indonesia

_________________________________________

Peta status kerentanan Aedes aegypti (Linn.) terhadap insektisida cypermethrin dan malathion di Jawa Tengah

The resistance map of Aedes aegypti (Linn.) to cypermethrin and malathion in Central Java

Bina Ikawati, Sunaryo, Dyah Widiastuti

The increasing prevalence of Dengue

Haemmorhaegic Fever (DHF) is spread through all districts in Indonesia. Dengue Haemorrhagic Fever Control such as vector control, focussing to break DHF transmission. Some research about Ae. aegypti resistance had been done in DHF endemic area in Central Java. Resistance status of

Ae.aegypti against insecticide programme promoted by health government in middle and low endemic DHF in Central Java was investigated in this research. Sample collected from 100 houses selected purposively in every village, at every District there were 3 villages selected. Samples consisted of egg, larvae and adult mosquitoes of Ae. aegypti, and reared to get F1. Resistance test of Ae. aegypti done by using WHO susceptibility impregnated paper test procedure. This research showed that Ae. aegypti in all research location had been resistance to malathion 0.8% with mosquitoes mortality average between 13.80%-61.67% and almost all sample is resistance to cypermethrin 0.05% with mosquitoes mortality between 10.00%-63.33% except with sample from Banjarnegara District which has mosquitoes mortality of 84.20%. The conclusion of this research is that Ae.aegypti in all research location had been resistance to malathion. Almost all location resistant to cypermethrin except

Banjarnegara District sample which has tolerance level.

Keywords: resistance, Central Java, malathion, cypermethrin

Persebaran DBD semakin meluas di semua kabupaten/kota. Pengendalian DBD terutama ditujukan untuk memutus rantai penularan, antara lain dengan pengendalian vektornya. Beberapa penelitian resistensi Aedes aegypti telah dilakukan di wilayah endemis DBD. Status resistensi Ae. aegypti terhadap insektisida yang digunakan program kesehatan di daerah endemis sedang dan rendah di Jawa Tengah merupakan hal yang akan dikaji dalam penelitian ini. Pengumpulan sampel uji dari 100 rumah per desa yang dipilih secara purposif pada tiga desa/kelurahan dengan masalah DBD pada setiap Kabupaten terpilih di Jawa Tengah. Sampel berupa larva, telur dan nyamuk dewasa yang selanjutnya dipelihara untuk memperoleh F1. Uji resistensi pada Ae. aegypti dewasa dilakukan dengan menggunakan

impregnated paper dengan mengacu pada standar

WHO. Hasil menunjukkan Ae. aegypti di lokasi penelitian telah resisten terhadap malathion 0,8% dengan kematian berkisar antara 13,80%-61,67%. Hampir semua telah resisten terhadap cypermethrin 0,05% dengan kisaran 10%-63,33%, kecuali sampel dari Kabupaten Banjarnegara masih toleran dengan kematian 84,20%. Sembilan kabupaten pada lokasi survei di Jawa Tengah telah resisten terhadap malathion, delapan kabupaten telah resisten cypermethrin, satu kabupaten yaitu Banjarnegara masih toleran terhadap cypermethrin.

Kata Kunci: resistensi, Jawa Tengah, malathion, cypermethrin

Deteksi mikrofilaria Brugia malayi pada nyamuk Mansonia spp dengan pembedahan dan metode PCR di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Dissection and PCR-based detection of Brugia malayi on Mansonia spp in Tanjung Jabung Timur District

Santoso, Yahya, Nungki Hapsari Suryaningtyas, Katarina Sri Rahayu

Filariasis is a public health problem in East Tanjung Jabung. Eventhough that mass treatment had been carried out since 2002, there were still villages with microfilaria rate >1%. This study aims to detect filarial worm larvae in the

(7)

450,133 and some of Mansonia mosquitoes were checked by PCR. The result showed that

microscopic dissection did not found stage 3 (L3) of filarial worm larvae in the mosquitoes. The results from PCR test showed the presence of B. malayi DNA in 8 samples of Ma. indiana.

Mansonia indiana is a potential vectors for Brugia malayi filariasis in East Tanjung Jabung. PCR method is more sensitive examination in detecting microfilaria compared with dissection method.

Keywords: Filariasis, Mansonia, PCR, Brugia malayi

Filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi masalah kesehatan dan masih terjadi penularan. Kegiatan pengobatan massal telah dilakukan sejak tahun 2002, namun hingga tahun 2012 masih ditemukan adanya desa dengan Mf rate >1%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi larva cacing filaria dalam tubuh nyamuk dengan metode pembedahan dan PCR. Nyamuk yang diperiksa adalah nyamuk Mansonia spp. Jumlah nyamuk yang diperiksa sebanyak 450 ekor, 133 ekor diantaranya diperiksa secara PCR. Hasil pembedahan secara mikroskopis tidak ditemukan adanya larva cacing filaria stadium 3 (L3) dalam tubuh nyamuk.Ditemukan adanya DNA

mikrofilaria B. malayi hasil pemeriksaan secara PCR pada 8 sampel nyamuk Ma. indiana. Nyamuk Ma. indiana berpotensi sebagai vektor filariasis B.

malayi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Metode pemeriksaan secara PCR lebih sensitif dalam mendeteksi mikrofilaria dibandingkan dengan pembedahan.

Kata kunci: Filariasis, Mansonia, PCR, Brugia malayi

(8)

EDITORIAL

Salam Cinta Sehat!

Pertama, kami segenap Redaksi ASPIRATOR: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya bapak Prof. Dr. Damar Tri Boewono, MS. Semoga beliau ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya dan segala kebaikannya diterima oleh Tuhan YME. Atas keterlibatannya beliau sebagai Mitra Bestari, Jurnal ini telah mendapatkan predikat sebagai jurnal terakreditasi.

ASPIRATOR: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor pada Volume 7 Nomor 1 tahun 2015 menerbitkan lima artikel terkait dengan penyakit filariasis, malaria, dan demam berdarah dengue (DBD). Terbitan Juni 2015 ini diawali dengan artikel penelitian Dyah Widiastuti dkk. tentang aktivitas enzim monooksigenase pada nyamuk Aedes aegypti. Peningkatan aktivitas enzim ini diketahui erat kaitannya dengan resistensi Ae. aegypti terhadap insektisida sintetik piretroid. Sementara, tulisan Bina Ikawati dan tim menggambarkan daerah-daerah di Jawa Tengah yang telah resisten terhadap insektisida cypermethrin dan malathion.

Sementara, Paisal beserta timnya mengungkapkan variasi serotipe virus Dengue yang ditemukan di Provinsi Aceh. Semua serotipe berhasil ditemukan di Provinsi yang berada di paling barat Indonesia ini. Variasi penggunaan obat dan sumber obat anti-malaria di tingkat rumah tangga diulas oleh oleh Mara Ipa dan Pandji Wibawa Dhewantara. Tulisan yang merupakan analisis lanjut data Riset Kesehatan Dasar 2013 ini mengungkapkan bahwa masih adanya rezim obat anti-malaria yang telah dinyatakan resisten terhadap Plasmodium yang beredar dan digunakan oleh masyarakat. Pada akhir edisi ini, diuraikan tentang deteksi mikrofilaria Brugia malayi pada nyamuk Mansonia spp dengan pembedahan dan PCR.

Semoga tulisan-tulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang penyakit tular vektor. Bentuk intervensi yang efektif dan efisien diharapkan dapat lahir dari kajian-kajian bebasis bukti dan ilmiah.

Akhir kata, kami selaku redaksi ASPIRATOR mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh tim, penulis, mitra bestari, serta pihak-pihak yang mendukung dan membantu terbitnya ASPIRATOR: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor Volume 7 Nomor 1 Tahun 2015 ini.

Salam,

Referensi

Dokumen terkait

diketahui bahwa leading sector di Provinsi Jawa Timur adalah sektor industri pengolahan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta sektor listrik dan gas

[r]

7 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajar.an Bahasa Arab ,.... 4 ةعماج لىاو سا ڠ ا ةيملاسلإا ةيموكلحا ةعمالجا ىدحإ يه في ةدوجولما اراسم ڠ ةيبرعلا ةغللا ميلعت في صصتخ

Kitab-kitab berbahasa arab yang diajarkan di pesantren biasa disebut dengan kitab kuning, para santri tidak bisa memahami kitab-kitab tersebut tampa memahami ilmu alat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua jenis vektor tersebut tidak hanya aktif menghisap darah di siang hari tetapi juga di malam hari. UCAPAN

Hasil pemeriksaan pada Tabel 4.2 dari 54 sampel yang diteliti 5 siswa (9,25%) laki- laki dan 11 siswa (20,37%) perempuan dengan jumlah 16 siswa (29,62%) yang tergolong

kritis antar tepi pada papan komposit dengan resin polyester diperkuat serat pandan wangi. Tabel 2 Perhitungan To ways Analysis of Variances Uji Fastening (Jarak kritis fastener

Upaya untuk mewujudkan kemandirian desa melalui beberapa kegiatan dan program tersebut dilakukan dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014