• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS KOMPOS JERAMI DEKOMPOSISI MOL KEONG MAS Nanda Mayani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS KOMPOS JERAMI DEKOMPOSISI MOL KEONG MAS Nanda Mayani"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201559

PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT

(

Ipomea reptans

Poir) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS KOMPOS

JERAMI DEKOMPOSISI MOL KEONG MAS

Nanda Mayani

1

, Tris da Kurniawan

2

, Marlina

3

1,2,3 Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsyiah

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lambiheu Siem Kecamatan Darussalam Propinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial dengan lima ulangan. Faktor yang diuji adalah dosis kompos jerami yang terdiri atas tiga taraf yaitu K0 = Tanpa Kompos, K1 = 6 Kg/plot dan K2 = 8 kg/plot. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perlakuan kompos jerami dekomposisi MOL keong mas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering berangkasan tanaman pada 3 MST. Dosis kompos jerami yang memberikan pertumbuhan kangkung terbaik dihasilkan oleh pemberian dosis 4 kg/plot.

Kata Kunci: Kangkung, Kompos, Dosis, Mol Keong Mas

PENDAHULUAN

Kangkung darat (Ipomea reptans Poir)

me rupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih. Tanaman ini termasuk ke lo mpok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak

me merlukan areal yang luas untuk

me mbudidayakannya sehingga

me mungkinkan d ibudidayakan di kota yang pada umu mnya lahannya terbatas. Selain rasanya yang gurih, gizi yang terdapat pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta berbagai minera l terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.

Kangkung banyak ditanam di Pu lau Jawa khususnya di Jawa Ba rat, juga di Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung me rupakan lu mbung

hidup sehari-hari. Di Keca matan

Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasar.

Untuk mendapatkan sayur yang

mutunya baik dan hasil yang optima l, pemupukan merupakan salah satu teknologi yang sangat penting. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman

agar tanaman dapat tumbuh dan

berke mbang dengan baik. Dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap bahaya

lingkungan akibat penggunaan pupuk

buatan, muncul gagasan untuk

menggunakan bahan alternatif berupa pupuk

organik. Ke lebihan pupuk organik

dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak men imbulkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah didapatkan, me mbe rikan pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim ke ma rau,

serta meningkatkan akt ivitas

mikroorganis me menguntungkan yang ada di dala m tanah.

Salah satu jenis pupuk organik yang paling banyak digunakan adalah pupuk

ko mpos. Pupuk kompos mudah

diaplikasikan, harganya murah, tidak

menghasilkan racun (toksin) dan ramah terhadap lingkungan. Rinsema (1993), menyatakan bahwa pupuk organik yang

baik mutunya bermanfaat untuk

me mpe rbaiki dan me mpe rtahankan

kesuburan tanah. Keuntungan lain dari pupuk organik adalah kema mpuannya untuk menge mbalikan keseimbangan ekosistem, men ingkatkan ketersedian hara, merangsang

pertumbuhan akar tanaman, agen

pengendalian biologis dan meningkatkan keuntungan dalam berusaha tani.

Meskipun kompos merupakan pupuk organik, na mun dalam penggunaannya pupuk kompos ini juga harus diberikan sesuai dosis yang tepat. Pemberian ko mpos pada tanaman sayuran sangat penting untuk

menyedia kan hara yang dibutuhkan

(2)

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201560

sekali hara tanaman. Pe mberian yang terlalu

banyak dapat mengakibatkan ketidak

seimbangan hara di dala m tanah dan tanaman. Se la in itu t idak se mua N dari ko mpos dapat diserap oleh tanaman, sehingga mengakibatkan berleb ihnya hara N dan dapat menjadi polusi lingkungan (Smith and Peterson, 1982). Su marn i (1996) me laporkan bahwa 20-30 ton/ha pupuk kandang diperlukan untuk mendapatkan hasil sayuran yang tinggi.

Penelit ian in i bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dosis kompos

terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Te mpat penelitian.

Penelit ian dilaksanakan di desa

La mb iheu Sie m Aceh Besar. Penelitian dila ksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2014.

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan adalah

benih kangkung darat. Pupuk yang

digunakan adalah pupuk kompos hasil dekomposisi MOL keong mas .

Alat-alat yang digunakan: Timbangan digital, oven, cangkul, gembor, label na ma,

plastik, hand trank tor, papan nama, leaf

area meter, dan alat tulis.

Rancangan Penelitian

Penelit ian dilaku kan dengan

mengunakan Rancangan Acak Lengkap, pola non faktorial, dengan 5 ka li u langan.

Faktor yang diuji adalah dosis kompos yang terdiri atas tiga taraf yaitu:

K0 = Tanpa Ko mpos

K1 = 4 Kg/plot

K2 = 8 kg/plot

Dengan demikian diperoleh 3 perla kuan dan setiap perlakuan di ulang sebanyak 5 kali, ma ka dipero leh 15 unit p lot percobaan.

Dari hasil pengamatan dianalisis dalam anova untuk masing-masing peubah. Jika pengaruh perlakuan terhadap peubah yang dia mati menunju kkan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%.

Para meter penga matan yang diamati

pada penelitian in i meliputi Tinggi

Tanaman, Ju mlah Daun, Luas Daun, Bobot Kering Berangkasan, Laju Asimilasi Bersih

dan Laju Tu mbuh Relatif tanaman

kangkung darat pada umur 2 dan 3 minggu setelah tanam.

HAS IL DAN PEMBAHASAN

Hasil u ji lanjut terhadap rata-rata perlakuan menunjukkan bahwa perla kuan ko mpos dekomposisi MOL keong mas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, ju mlah daun, luas daun dan bobot kering minggu setelah tanam dengan perlakuan beberapa dosis kompos hasil deko mposisi MOL keong mas setelah diuji BNJ 0.05

Dosis Kompos Jera mi Tinggi Tana man Kangkung Darat (c m)

(3)

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201561

Tanpa Kompos (K0) 7.4 7.2 c

4 kg/plot (K1) 7 10.2 a

8 kg/plot (K2) 7.4 9.6b

Bobot Kering tanaman (gra m)

Tanpa Kompos (K0) 0.17 0.568 b

4 kg/plot (K1) 0.19 0.856 a

8 kg/plot (K2) 0.19 0.686 b

La ju asimilasi Be rsih

Tanpa Kompos (K0) 1.13 0.008994 berbeda tidak nyata pada taraf peluang BNJ 0.05

Berdasarkan data pada Tabel 1, dosis

ko mpos yang digunakan 4 kg/plot (K1)

me rupakan dosis yang paling baik untuk men ingkatkan tingggi tanaman, ju mlah daun, luas daun dan bobot kering berangkasan tanaman kangkung darat jika

dibandingkan dosis tanpa kompos (K0) dan

8 kg/plot (K2). Ha l ini dimungkinkan

ko mpos yang terdapat pada tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga lebih cepat me mbantu dalam proses pertumbuhan tanaman kangkung darat itu sendiri. Se lain itu kompos yang berasal dari jera mi padi yang didekomposisikan dengan MOL keong mas in i mengandung unsur hara N, P dan K yang tinggi yang berasal dari jera mi padi maupun dari M OL keong mas. Tinggi tanaman yang diberi 4 kg/plot pupuk

ko mpos jera mi leb ih tinggi nila inya

dibanding tanpa pemberian ko mpos.

Penambahan ko mpos ke lihatannya ma mpu me menuhi kebutuhan unsur hara yang

diperlukan tanaman kangkung darat

sehingga ma mpu menghasilkan

pertumbuhan yang baik termasuk tinggi tanaman. Lingga dan Marsono (2005) menyatakan bahwa dosis pupuk yang tepat me rupakan salah satu pertimbangan dalam pertumbuhan tanaman. Pe mberian pupuk ko mpos jerami padi dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama unsur nitrogen pada tanah sehingga dapat memacu

pertambahan tinggi tanaman. Karena

kebutuhan nitrogen dapat tercukupi, ma ka

pertambahan tinggi tanaman yang diberi

ko mpos menjadi sema kin ma ksima l.

Nitrogen berfungsi sebagai bahan sintesis kloro fil, protein dan asam a mino, serta bersama fosfor nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Jumlah dan luas daun tanaman

kangkung cenderung meningkat dengan pemberian pupuk ko mpos jera mi padi.

Tanaman yang tidak diberi ko mpos

menghasilkan ju mlah dan luas daun yang terendah, Jumlah dan luas daun yang terbanyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi ko mpos 4 kg/plot. Meningkatnya ju mlah dan luas daun tanaman kangkung yang diberi ko mpos disebabkan oleh ketersediaan hara nitrogen dan posfor yang

men ingkat dala m tanah. Nyakpa, et al.

(1988) menyatakan bahwa proses

pembentukan daun tidak terlepas dari peranan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor yang terdapat pada tanah dan tersedia bagi tanaman. Kedua unsur ini berperan dala m pe mbentukan sel-sel baru dan

ko mponen utama penyusun senyawa

(4)

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201562

tambahan nitrogen akan tumbuh kerdil serta daun yang terbentuk lebih kecil, t ipis dan ju mlahnya akan sedikit sedangkan tanaman yang mendapatkan unsur nitrogenyang cukup maka daun yang terbentuk akan lebih banyak dan lebar. Daun me rupakan organ

vegetatif tanaman, ju mlahnya sangat

me mpengaruhi pertu mbuhan tanaman

karena daun merupakan organ tempat terjadinya fotosintesis. Semakin banyak ju mlah daun yang terdapat pada tanaman seperti kangkung, produksinya akan besar pula. Fitter dan Hay (1981) me laporkan bahwa salah satu organ yang berperan penting bagi tanaman adalah daun. Dimana

Jumlahnya sangat menetukan hasil

fotosintesisdan mempengaruhi pertumbuhan dan perke mbangan tanaman.

Sela in meningkatkan pertu mbuhan

tinggi, ju mlah dan luas daun, pemberian ko mpos hasil dekomposisi MOL keong mas juga me mpengaruhi pertumbuhan bobot kering tanaman. Bobot kering tanaman

me rupakan bio massa tanaman yang

me rupakan akibat pertambahan tinggi, ju mlah dan luas daun. Jadi dengan adanya peningkatan tinggi, jumlah dan luas daun yang tinggi maka bobot kering pun akan mengala mi peningkatan. Pe mberian ko mpos

jera mi padi cenderung menyebabkan

men ingkatnya bobot kering tanaman

kangkung (Tabel 1). Bobot Kering yang paling rendah dihasilkan tanaman yang tidak diberi ko mpos, sedangkan bobot kering tanaman kangkung yang lebih tinggi dihasilkan tana man yang diberi 4 kg/plot ko mpos. Hal ini mengindikasikan bahwa tanaman kangkung sangat respon terhadap

pemupukan, seperti yang dilaporkan

Cahyono (2003), bahwa tanaman kangkung

me rupakan tanaman semusim yang

pertumbuhannya sangat tanggap terhadap pemberian pupuk.

Peningkatan bobot kering juga tidak terlepas dari peningkatan unsur hara seperti nitrogen, posfor, kaliu m dimana unsur nitrogen me mpengaruhi pe mbentukan sel-sel baru, fosfor berperan dala m pengaktifan enzim-en zim dala m proses fotosintesis dan

kaliu m me mpengaruhi perke mbangan

jaringan meristem yang dapat

me mpengaruhi panjang dan lebar daun. Pernyataan ini sesuai dengan Salisbury dan

Ross (1995) yang menyatakan bahwa

nitrogen merupakan penyusun bagian

terpenting dalam pe mbentukan sel-sel baru dan enzim-enzim, asam a mino, asam nukleat, karbohidrat sehingga pembentukan sel-sel baru bagi.

La ju penimbunan bahan kering tana man per satuan luas daun per satuan waktu disebut laju asimilasi bersih (LAB). La ju asimilasi bersih merupakan uku ran efisiensi fotosintesis dalam suatu komunitas tanaman yang nilainya paling tinggi pada saat tumbuhan masih kecil (muda) dan sebagian besar daunnya terkena sinar matahari langsung. LAB merupakan ukuran efisiensi fotosintesis daun dalam suatu komunitas tanaman untuk menghasilkan bahan kering. La ju asimilasi bersih tanaman kangkung darat akibat pemberian ko mpos jera mi padi dekomposisi MOL keong mas menunjukkan peningkatan walaupun secara statistic tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (Tabel 1). La ju asimilasi bersih terbaik d iperoleh pada pemberian dosis kompos 4 kg/plot dan laju asimilasi bersih terendah diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian ko mpos. Hal in i menunjukkan bahwa pe mberian ko mpos ma mpu meningkatkan metabolis me karena dala m ko mpos dekomposisi mo l keong mas ini sudah mengandung hara yang lengkap, baik hara yang berasal dari jera mi

men ingkatkan pertu mbuhan tanaman

kangkung terutama t inggi tanaman, ju mlah daun, luas daun dan bobot berangkasan kering, sedangkan pada parameter laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relative tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pemberian ko mpos jera mi

dekomposisi MOL keong mas.

Pertu mbuhan kangkung darat terbaik

diperoleh pada dosis pemberian ko mpos sebanyak 4 kg/plot.

DAFTAR PUS TAKA

(5)

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201563

Cahyono, B. 2003. Te knik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan PustakaNusantara. Se marang.

Emilia dan Ainun. 1999. Kangkung

(Ipomoea reptans). www.

Google .co m. h. 1-9.

Fitter, A. H dan Hay, R. K. M. 1981.

Fisiologi Lingkungan Tanaman.

Diterje mah kan oleh Sri Adani dan E. D. Pu rbayanti. Gajah

Mada University Press.

Yogyaka rta.

La kitan, B. 1996. Fisiologi Pertu mbuhan dan Perke mbangan Tanaman. PT. Ra ja Grafindo Persada. Jaka rta. Lingga, P dan Marsono. 2005. Petunjuk

Penggunaan Pupuk. Penebar

Swadaya. Ja karta.

Nyakpa, M. Y., AM Lubis, M. A. Pu lung, A. G. Amroh, A. Munawar, G. B. Hong dan N. Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas La mpung. La mpung.

Smith, J.H. and J.R. Peterson. 1982. Recycling of nitrogen through

land application of agricultural, food processing, and municipal wastes. In F. J. Stevenson (ed.) Nitrogen in Agricultural Soils. Wisconsin: ASA.Smith, J.H. and J.R. Peterson. 1982. Recycling of nitrogen through land application of agricultural, food processing, and municipal wastes. In F. J.

Stevenson (ed.) Nitrogen in

Agricultural Soils. Wisconsin: ASA.

Suma rni, N. 1996. Budidaya tanaman cabe

me rah. Dalam Duriat, A.S., A.

W.W. Hadisoeganda, T.A.

Soetiasso dan L. Prabaningru m

(eds). Tek nologi Produk si Cabai

Merah. Bandung: Balitsa

Le mbang. Sa lisbury, F. B Dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi

Tanaman. Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Yu liarti, N., 2007. MediaTana m dan Pupuk

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Arikunto (2012 : 66) menyatakan bahwa: Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara-cara

NAMA (1) (2) PANGKAT (3) (4) (5) (6) (7) THN BLN TAHUN LAMA (8) (9) PENDIDIKAN TINGKAT IJAZAH, JURUSAN TAHUN (10) (11) (12) (13) (14)

Pesan dari Hosea, dari pengalaman pribadinya dengan Gomer (pasal 1-3) dan dari pernyataan nubuatan kepada umat Allah (pasal 4-14), keduanya berbicara mengenai

Mayastri, MS 3 IV Int.A A2.4 EKM417 Strategik Leadership Rahmi Fahmi, SE, MBA, DBA.. Rebi Fara Handika,

Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat ha- lus dan lebih kecil dari sehelai rambut, serta dapat

Penurunan kadar glukosa pada perlakuan dengan ekstrak dosis 150 mg/kgBB yang lebih signifikan dibandingkan dengan dosis 300 mg/kgBB kemungkinan dikarenakan adanya

Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi setiap kekuatan yang dimiliki oleh daerah, memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan kualitas

Akan tetapi, setelah dilakukan perubahan dimensi plafon, penggantian material terhadap elemen dinding, lantai, dan plafon serta penambahan alat pengeras suara