EVALUASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI ANTISIPASI KECELAKAAN KERJA DALAM LINGKUNGAN KERJA KONSTRUKSI
1
Hetty Fadriani
2 Danar Aditya Lupias
Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung, Jl. Soekarno Hatta 597, Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854 Bandung
ABSTRACT
Construction services sector is one of the sectors that have the risk of accidents. Material, time even life losses are the result that caused by an accident construction work. Safety issues for the construction workers are still less noticed, one of which is ignoring the implementation of health and safety management system which include the use of protection equipment when working. This research aims to find out the impact of the use of protection equipment by workers as anticipation work accidents in the environment construction projects on the development of the Road Project at Agropolitan Area of the Melati Village Waringin Kurung Sub-district Serang City Province of Banten. The method that used in this research is a descriptive analysis method with survey ways, spread the questionnaire and interviews with respondents. The population and samples in this research amounted to 27 people, where are all the employees on the project are examined. Data's are analyzed with the validity test using the Product Moment formula, and reliability test using Cronbach Alpha technique, The results obtained from both the testing that safety training factors, publication of safety work environment control, supervision and discipline and raising awareness K3 effect in the behavior of workers in using the protection equipment against anticipation work accidents with an average score 0.644 and 0.950. The suggestions proposed in this research is that the company and the workers to improve the commitment and awareness of the importance of health and safety to avoid the impact of which will be found.
Keywords : Protection Equipment, H&S, Employment.
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia industri konstruksi saat ini sangat berhubungan langsung dengan penggunaan tenaga kerja, banyak bidang dalam industri konstruksi yang pada proses pelaksanaannya memiliki dampak buruk terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.
Para pekerja konstruksi yang sedang melaksanakan kegiatan pekerjaannya di lokasi proyek tidak terlepas dari berbagai resiko, salah satunya resiko mengalami kecelakaan kerja akibat kelalaian kerja yang beberapa diantaranya diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan pelatihan tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja, tidak digunakannya alat pelindung diri dalam bekerja serta kurangnya pengawasan.
Kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja pada proyek konstruksi yang kurang memperhatikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja, jauh lebih besar dibanding dengan proyek konstruksi yang melaksanakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Bagi pekerja, kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cedera, luka, cacat bahkan juga kematian, sedangkan bagi perusahaan jasa konstruksi, kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi yang dilaksanakan dapat menimbulkan kerugian berupa penambahan biaya serta bertambahnya waktu pelaksanaan bahkan sampai masuk daftar hitam perusahaan (black list).
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pada tahun 2015 data per Oktober 2015 dari hasil evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada pelaksanaan proyek fisik Kementerian PUPR di 6 (enam) pulau besar di Indonesia, yaitu Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB dan Bali, serta Papua, data mengenai proporsi kecelakaan kerja di Indonesia, sektor industri konstruksi menjadi penyumbang terbesar sebesar 32% bersama dengan industri manufaktur. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
implementasi SMK3 pada proyek-proyek Kementerian PUPR masuk dalam kategori “tidak aman”.
Dengan adanya 3 (tiga) indikator persentase, diantaranya : 0%-49% termasuk dalam kategori tidak aman, 50%-75% termasuk dalam kategori tidak konsisten 76%-100% termasuk dalam kategori aman. Pada persentase implementasi SMK3 kontruksi pada proyek masing-masing Direktorat Jenderal (Ditjen) di Kementerian PUPR, diantaranya Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Cipta Karya, dan penyediaan perumahan, didapat bahwa Ditjen SDA mendaptakan persentase tingkat implementasi dengan persentase 30,53%, Ditjen Bina Marga dengan persentase 39,47%, Ditjen Cipta Karya dengan persentase 22,17%, dan Ditjen Penyediaan Perumahan dengan persentase 15,57%, semua dalam kategori “tidak aman”.
Proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang merupakan salah satu kegiatan dalam sektor industri konstruksi bidang kebinamargaan yang pada pelaksanaannya kurang menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya pengawasan dari pihak pemilik serta kurangnya kesadaran dari pihak penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan program SMK3 pada proyek tersebut.
Maka dengan latar belakang tersebut, penulis memilih judul tugas akhir “Evaluasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Sebagai Antisipasi Kecelakaan Kerja di Dalam Lingkungan Kerja Konstruksi” dengan mengambil studi kasus di Proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang.
II. METODE PENELITIAN
terutama antara lain selain untuk menginventarisir data teknis sebagai arsip, sekaligus guna memilah-milah bahan yang dapat dipilih sebagai obyek penelitian. Hal ini dipandang penting karena dari obyek studi kasus yang dipilih untuk penelitian, perlu dipastikan tersedianya data sesuai yang diperlukan.
Data yang telah diperoleh diuji menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil pengolahan data digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan alat pelindung diri sebagai upaya perlindungan/ antisipasi kecelakaan kerja pada tenaga kerja pada saat melaksanakan pekerjaan di lokasi penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.1 Berikut:
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan mencakup: (i) penentuan judul; (ii) identifikasi masalah; (iii) penentuan data-data yang akan diperlukan;
dan (iv) kajian pustaka. Hal ini dilakukan agar rencana kerja yang akan dilakukan lebih terstruktur dan lebih terfokus pada substansi penelitian pada saat masa pelaksanaan. Berkaitan dengan kajian pustaka (library
research), yaitu studi kepustakaan melalui
penelaahan buku-buku literatur baik buku cetakan fisik maupun e-book yang berkaitan dengan pokok pembahasan dari tugas akhir ini.
Tahapan Pengambilan dan Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan bersumber dari data yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara langsung terhadap responden di lokasi penelitian.
Tahap Pengolahan Data
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini mencakup: (i) menghimpun data dari jawaban kuesioner yang disebarkan yang dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan skor/ nilai jawaban responden; dan (ii) melakukan proses perhitungan dengan menggunakan program Ms Excel 2007, lalu diolah dengan menggunakan program IBM SPSS Static V2.3 untuk mencari nilai valid dan reliabilitas dari kuesioner yang telah disebarkan.
Persamaan yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Persamaan r Product Moment
(Persamaan 3.1)
b. Persamaan Koefisien a Alpha
Cronbach (Persamaan 3.2)
c. Persamaan Varian Butir Instrumen
Cronbach (Persamaan 3.3)
Instrumen Cronbach (Persamaan 3.4)
Tahapan Penyajian Data
Data-data yang telah diolah selanjutnya dideskripsikan untuk disajikan sebagai bahan yang dipergunakan sebagai dasar proses lebih lanjut dalam analisis dan pembahasan.
III. MATERI PENELITIAN Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang diteliti dalam tugas akhir ini adalah kegiatan proyek pembangunan jalan kawasan dengan jenis konstruksi perkerasan jalan kaku. Tenaga dan Peralatan Kerja
Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang ini berjumlah sebanyak 27 orang, dengan komposisi seperti terlihat dalam Tabel 4.1 berikut ini:
Terlihat pada Tabel dan Gambar di atas, jumlah tenaga kerja pada lokasi penelitian ini didominasi oleh posisi jabatan Tukang dengan persentase 59.259 % dengan jumlah tenaga kerja 16 orang.
Sedangkan untuk jenis peralatan kerja yang digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak adalah seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Daftar Peralatan Minimal Utama
No Nama Alat Kapasitas Jumlah
(Unit)
Gambaran Umur Responden
Responden penelitian terdiri dari 27 orang yang bekerja pada kegiatan proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang yang memiliki beberapa karakteristik.
Dari data yang terkumpul, ada beberapa komposisi karakteristik dari responden yang diteliti terdiri dari, umur, tingkat pendidikan, serta pengalaman bekerja.
Umur
Komposisi responden
Tabel 4.3 Rekapitulasi Umur Pekerja
Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan, secara umum berkisar dari tidak tamat SD sampai jenjang SMA, seperti tertera pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Tingkat
Pendidikan Pekerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
Terlihat pada Tabel 4.4 di atas, rentang pendidikan responden yang dominan berada di lokasi penelitian adalah lulusan SD, SMP serta SMA yang memiliki nilai sama besar
SMP adalah yang tertinggi dengan persentase sebesar 33.33% untuk tingkat pendidikan SMP dengan responden sebanyak 8 orang. Hal tersebut terjadi
dikarenakan secara jenis pekerjaan yang dilaksanakan di lokasi penelitian tidak menuntut tingkat pendidikan yang tinggi.
Pengalaman Bekerja
Demikian halnya dengan pengalaman pekerja para responden sangat beragam, yaitu antara 2 sampai lebih dari 26 tahun, seperti terlihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengalaman Bekerja
Lama Kerja Jumlah Persentase (Tahun) (Orang) (%)
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada Tabel 4.5 di atas, terlihat pengalaman bekerja responden yang diteliti pada proyek ini didominasi oleh masa kerja 0-5 Tahun dan lebih dari 26 Tahun dengan persentase sebesar 29.630% dengan masing-masing kriteria berjumlah 8 orang responden, serta ada kelompok masa kerja selama 16-20 tahun yang tidak memiliki responden. Terlihat ada kelompok pekerja yang baru memulai pekerjaan pada bidang konstruksi (kelompok 0-5 Tahun), serta ada kelompok pekerja yang tetap bekerja pada bidang konstruksi lebih dari 26 tahun.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah pertanyaan/ pernyataan yang diajukan dapat memberikan jawaban yang sesuai dan dapat mengukur aspek-aspek yang diukur. Uji validitas ini hanya dilakukan pada 8 kolom kuesioner utama dan hanya diberikan kepada pertanyaan yang hanya memiliki 2 pilihan jawaban, yaitu jawaban ya atau tidak yang disebarkan kepada 27 orang responden.
Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan hasil perhitungannya dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.
Dari hasil perhitungan, nilai r hitung untuk N = 27 sebesar -0.173, dilihat dari Tabel nilai kritis untuk korelasi r Product
Moment (Persamaan 3.1) untuk N = 27 nilai r
= 0.380. Besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, dikarenakan hasil dari perhitungan nilai r
untuk korelasi Product Moment didapat hasil sebesar -0.173, maka hubungan r tersebut bernilai sempurna negatif.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran suatu instrumen relatif konsisten apabila instrumen relatif konsisten apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek penelitian.
Tingkat reliabilitas kuesioner pada penelitian ini diukur dengan metode Alpha
Cronbach yang sebelumnya pada setiap
jawaban di kolom pertanyaan tambahan telah disesuaikan dengan bobot nilai jawaban dengan pada Tabel Skala Likert. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan persamaan Varian Butir Instrumen (Persamaan 3.3) didapat angka
12.396, setelah didapatkan nilai varian dari masing-masing pertanyaan/pernyataan pada setiap responden secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menghitung Nilai total varian butir instrument (Persamaan 3.4), maka didapatkan nilai Si² = 149.229, Lalu langkah terakhir dilakukan perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen variable dengan
menggunakan Persamaan 3.2 (Rumus Koefisien Alpha Cronbach) didapat angka r11 = 0.952.
Dari hasil perhitungan didapat hasil dengan nilai 0.952, dilihat dari tabel Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach untuk angka 0.952 termasukdalam kategori Sangat Reliabel.
Rekapitulasi dan Analisa Data Kuesioner Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dikumpulkan, diperoleh hasil rekapitulasi dari kolom tambahan pertanyaan kuesioner yang disebarkan yang terbagi menjadi lima kelompok pertanyaan, yang terdiri dari Pelatihan Keselamatan, Publikasi Keselamatan Kerja, Kontrol Lingkungan Kerja, Pengawasan dan Disiplin, serta Peningkatan Kesadaran K3.
Pelatihan Keselamatan Kerja
Dari 5 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Pelatihan Keselamatan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 2.72 dan termasuk kategori cukup baik.
Publikasi Keselamatan Kerja
Dari 4 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Publikasi Keselamatan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 3.65 dan termasuk kategori baik.
Kontrol Lingkungan Kerja
Dari 6 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Kontrol Lingkungan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 2.99 dan termasuk kategori cukup baik.
Pengawasan dan Disiplin
Dari 6 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Pengawasan dan Disiplin didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 3.42 dan termasuk kategori cukup baik.
Peningkatan Kesadaran K3
jawaban sebesar 3.27 dan termasuk kategori cukup baik
Rekapitulasi Nilai Perhitungan 3 Uji
Dari setiap uji yang dilakukan sebelumnya, dapat diambil jawaban sementara untuk setiap jenis uji yang dilakukan, adapun untuk jawaban dari jenis uji yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Dari uji validitas, dapat diambil jawaban bahwa hasil perhitungan dari kuesioner yang disebarkan dengan menggunakan rumus Product Moment
didapat nilai sebesar – 0.173. Sedangkan, mengacu kepada Tabel Nilai Kritis untuk Korelasi r Product Moment untuk N = 27 (Jumlah Responden) bernilai 0.380. Akan tetapi, dikarenakan besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, sedangkan r hasil
perhitungan Product Moment didapat
sebesar – 0.173, hubungan r tersebut bernilai sempurna negatif. Maka dari uji validitas dari kuesioner yang disebarkan dapat terlihat bahwa pertanyaan/ pernyataan yang diajukan memiliki nilai sempurna atau dapat dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Dari uji reliabilitas dapat diambil jawaban bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha
Cronbach didapat hasil dengan nilai sebesar
0.952, serta dengan penyesuaian hasil dari perhitungan tersebut kepada tabel tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach nilai sebesar 0.952 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Maka dari uji reliabilitas dari kuesioner yang telah disebarkan dapat terlihat bahwa pertanyaan/ pernyataan yang diajukan memiliki tingkat nilai sangat reliabel/ dapat digunakan kembali.
c. Uji Korelasi
Dari uji korelasi dapat diambil jawaban bahwa walaupun ketersediaan APD serta kenyamanan penggunaan APD di lingkungan kerja didapat nilai sebesar
39.81% dan 27.78% atau bernilai sangat rendah, tetapi pengetahuan mengenai APD serta penggunaan APD bernilai tinggi sebesar 94.44% dan 87.04%. Dari ke empat kolom pertanyaan tersebut didapat nilai total rata-rata sebesar 62.30% untuk jawaban positif dan nilai sebesar 37.70% untuk jawaban negatif. Serta dari uji koefisien korelasi menggunakan menggunakan program IBM SPSS Statistic 23, perhitungan
Rank Spearman didapat hasil rata-rata
sebesar 0.644 memiliki hubungan yang kuat serta perhitungan Alpha Cronbach didapat hasil rata-rata sebesar 0.950 memiliki tingkat ukuran yang sangat tinggi.
IV. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan tujuan penelitian tugas akhir ini serta hasil dari uji analisis data yag telah dilakukan, maka dapat ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:
a. Secara umum, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang kurang berjalan dengan baik, hal tersebut dikarenakan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih banyak pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung kerja seperti terlihat pada Lampiran 3;
melaksanakan pekerjaannya karena sebagian besar responden menyatakan bahwa APD tidak tersedia sesuai kebutuhan pekerjaan, untuk rekapitulasi jawaban mengenai tingkat penggunaan APD dapat terlihat pada Lampiran 4 Kolom B (Sikap Terhadap Penggunaan APD); c. Tingkat motivasi pekerja dalam
penggunaan alat pelindung diri pada saat melaksanakan pekerjaan pada kenyataannya tergolong rendah, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung kerja, faktor tidak tersedianya alat pelindung diri oleh pihak perusahaan, serta tidak nyamannya alat pelindung diri yang telah tersedia. Selain itu, faktor pengawasan pihak pemilik yang lemah mengakibatkan penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja kurang diterapkan dengan baik. Untuk nilai tingkat motivasi pekerja dapat terlihat pada Tabel 4.26 kolom pertanyaan C yang mempunyai skor rata-rata jawaban positif sebesar 39.81% dan jawaban negatif sebesar 60.19% dan kolom pertanyaan D yang memiliki skor sebesar 27.78% dan jawaban negatif sebesar 72.22%; d. Hubungan antara penggunaan alat
pelindung diri terhadap antisipasi kecelakaan kerja adalah positif dan berkorelasi kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata korelasi positif sebesar 0.76. Kontrol Lingkungan Kerja memiliki nilai korelasi tertinggi yaitu sebesar 0.83, menunjukkan bahwa faktor ini memiliki hubungan yang paling kuat dengan antisipasi kecelakaan kerja dibandingkan dengan factor lainnya. Kemudian diikuti oleh faktor Publikasi Keselamatan dengan nilai korelasi sebesar 0.82,
faktor Pelatihan Keselamatan dengan nilai korelasi 0.73, faktor Peningkatan Kesadaran K3 memiliki nilai korelasi sebesar 0.72, diikuti oleh faktor Pengawasan dan Disiplin dengan nilai 0.70 sebagai nilai korelasi terendah. Selain itu dapat terlihat dari hasil perhitungan pada Tabel 4.27 menggunakan program IBM SPSS Statistic 23 dengan metode Korelasi Rank Spearman dan Koefisien Korelasi Alpha Cronbach didapat hasil nilai total rata-rata untuk pengaruh penggunaan alat pelindung diri terhadap antisipasi kecelakaan kerja sebesar 0.644 dan 0.950.
Saran
Dari simpulan yang telah didapat dan dari hasil peninjauan langsung di lokasi penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
a. Pihak perusahaan serta pekerja harus lebih meningkatkan komitmen serta tanggung jawabnya terhadap kebijakan K3 terutama dalam penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.
b. Perusahaan perlu meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dengan baik, karena komitmen yang kuat dari pihak perusahaan dapat memotivasi pekerja untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerjanya pada saat melaksanakan pekerjaan.
d. Perusahaan perlu meningkatkan penyediaan fasilitas alat pelindung diri serta alat pengaman area/ rambu-rambu tanda bahaya yang menunjang pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
e. Perusahaan perlu memberikan motivasi kepada para pekerja dalam hal pembiasaan penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.
f. Perusahaan sebaiknya memberikan penyuluhan tentang resiko bahaya yang akan terjadi secara rutin pada saat sebelum pekerjaan dimulai.
g. Perusahaan sebaiknya perlu melaksanakan pengecekan kesehatan pekerja sebelum dan setelah pekerjaan dilaksanakan.
h. Pemilik proyek/ pihak pemerintah perlu memberikan sanksi tegas kepada pihak perusahaan yang pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak melaksanakan SMK3 sesuai aturan.
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai alat pelindung diri dan penerapan SMK3 pada jenis dan ruang lingkup proyek yang lebih tinggi (APBD, APBN, Multi Nasional)
DAFTAR PUSTAKA
Adia, Shafiqah. 2010. Gema Budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
American Society of Safety and Engineering (ASSE). 2015.
Handbook of Occupational Safety and Health.
Buntarto. 2015. Panduan Praktis
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Cooling, D.A. 1990. Industrial Safety:
Management and Technology. New Jersey: Prentice Hall.
Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 9, Jilid I. Jakarta: Gramedia.
Dipohusodo, I. 1995. Manajemen Proyek &
Konstruksi, Jilid I. Yogyakarta:
Kanisius.
Ervianto W. 2002, Manajemen Proyek
Konstruksi. Yogyakarta: Salemba
Empat.
Kementerian Ketenagakerjaan. 2014.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
No. 26 Tahun 2014 tetang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan. 2010.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang
Alat Pelindung Diri. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2014.
Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 05/PRT/M/2014
tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta.
Kuswana, Sunaryo.W. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung: Rosda Karya. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia. 1970.
tentang Keselamatan Kerja. Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2003.
Undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta.
Santoso, G. 2004. Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Soeharto, I. 1995. Manajemen proyek :
"Dari Konseptual Sampai
Operasional" . Jakarta : Erlangga.
Sucipto, C.D. 2014. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Sugiyono. 2016. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Widayana, I Gede & I Gede Wiratmaja.
2014. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Graha Ilmu: Singaraja.
Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan