• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

SYAHFITRI MAHA 102103061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : SYAHFITRI MAHA

NIM : 102103061

PROGRAM STUDI : DIII-KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : Juli 2013 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan

(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM) NIP : 19741012200003 2003

Tanggal : Juli 2013 Dekan

(3)

NIM : 102103061

PROGRAM STUDI : DIII-KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Juli2013 Menyetujui Pembimbing

(4)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikanTugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir

yang berjudul “PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA BAGIAN

KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI SUMATERA UTARA”,

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan

pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera

Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik itu berupa saran dan bimbingan. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K),

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara serta selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan

pikirannya untuk memberikan bimbingan (saran) yang sangat berguna bagi

(5)

5. Ibu Zailiana, S.Sos, selaku Kasubbag Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf dan Pengajar atau Dosen dan Karyawan maupun Karyawati

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Untuk yang tersayangdan teristimewa Ayahanda Iskandar Maha dan Ibunda Yusnita, yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan dan mensupport demi keberhasilan penulis.

8. Untuk seluruh keluarga yang telah ikut mendukung serta mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kepada rang-orang tersayang Nanda Siregar, Ana Pharamytha, May Elisa, Yuyut, Riva, Dessy Samosir, Nurhani, Syah Leni, Irma Yodika yang selalu mendengarkan keluhan penulis, pemberi solusi dan berbagi dengan penulis.

10. Kepada teman-teman Diploma III Kesekretariatan Stambuk 2010 tetap semangat dan terima kasih untuk kebersamaannnya selama ini yang dimana lebih kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih untuk semangat dan dukungan kalian kepada penulis.

11. Kepada teman-teman magang Grup 12, terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama menjalani proses magang dalam waktu 4minggu.

(6)

iii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam

penulisan ke depan. Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini bermanfaat.

WassalamualaikumWr.Wb.

Medan, Juli2013

Penulis

(7)

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A.LatarBelakangMasalah ... 1

B. PerumusanMasalah ... 3

C.TujuanPenelitian ... 4

D.ManfaatPenelitian ... 4

E. JadwalKegiatan ... 5

F. SistematikaPenelitian ... 5

BAB II : PROFIL INSTANSI ... 7

A.SejarahRingkasFakultasEkonomiUniversitas Sumatera Utara ... 7

B. Jenis Usaha danKegiatan ... 9

C.StrukturOrganisasi ... 10

D.Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 12

F. RencanaKegiatan ... 13

BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 14

1. KonsepDasarkomunikasi ... 14

A.PengertianKomunikasi ... 14

B. TujuanKomunikasi ... 19

C.BentukdanTeknikKomunikasi ... 20

D.Model Komunikasi ... 24

E. HambatanKomunikasi ... 25

2. Produktivitas ... 27

A.Pengertian Produktivitas ... 27

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 28

C.Pengukuran Produktivitas ... 32

D.Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 33

3. AnalisisdanPembahasan ... 36

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A.Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

(8)

v DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

(9)

Gambar 2.1Struktur Organisasi FakultasEkonomi

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat terlepas dari

dunia komunikasi. Komunikasi sangat diperlukan untuk menjalin hubungan

kerjasama yang baik antar manusia yang berperan pada suatu perusahaan dan

mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pencapaian tujuan suatu

perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti umum

“common” atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang

berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan “commonness” dengan seseorang.

Seperti dalam uraian ini, misalnya seseorang sedang berusaha berkomunikasi

dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi

sebernarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki

pengertian pemahaman yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2006 : 2-3).

Komunikasi memungkinkan setiap anggota dalam suatu perusahaan untuk saling

membantu, saling bekerjasama, dan saling mengadakan interaksi.

Keberhasilan komunikasi akan tercapai apabila pemberi pesan dan

penerima pesan sama-sama mengerti maksud dari penyampaian pesan tersebut

dan telah memiliki kesimpulan yang sama sesuai dengan maksud yang terkandung

dalam pesan yang disampaikan tersebut. Atau dengan kata lain, pemberi dan

penerima pesan mengerti tentang apa yang sebenarnya di informasikan tersebut.

(11)

penyampaian informasi tersebut, baik pemilihan kata-kata maupun intonasi yang

digunakan dalam suatu peusahaan demi kelancaran kegiatan perusahaan tersebut.

Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah sebagai informatif, pengendali

dan persuasif, juga menciptakan rasa saling pengertian (understanding) antara

sesama komunikator/pemberi dan komunikannya/penerima, mengandung unsur

kebenaran atau fakta, memiliki keakuratan informasi, lengkap, mencakup

keseluruhan fakta yang ada, menarik dan nyata. Hal yang dimaksudkan diatas

masih memiliki beberapa proses, karena banyak hambatan dalam melakukan

komunikasi tersebut, antaranya: adanya perantara dalam penyampaian informasi,

sehingga keakuratan informasi tersebut bisa dikatakan tidak lagi akurat. Bila hal

ini terus terjadi, maka akan muncul salah pengertian (misunderstanding) yang

mengakibatkan kesalah pahaman yang terjadi karena faktor yang tidak sama

antara komunikator dan komunikannya (Dani Vandiansyah, 2004 : 98). Dalam

pelaksanaan aktivitas suatu perusahaan yang juga akan menjadi penghambat

kinerja karyawan. Karena itu, komunikasi haruslah dipahami dengan seksama.

Peran komunikasi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sangatlah

penting karena komunikasi yang baik dan benar akan meningkatkan kinerja

karyawan, serta meningkatkan produktivitas perusahaan. Komunikasi pada

dasarnya memiliki peranan penting tidak hanya di perusahaan, tetapi juga

dilembaga-lembaga lain, juga dalam pergaulan dengan masyarakat luas.

Komunikasi memberikan pemahaman pada tugas yang berubah dan

(12)

3

pendapat. Tanpa adanya hal tersebut, akan sulit mengadakan koordinasi, karena

itu perwujudan komunikasi memiliki peran yang sangat penting.

Banyak fenomena-fenomena yang terjadi di Fakultas Ekonomi yang

berkaitan dengan komunikasi. Diantaranya kesalahan dalam komunikasi antara

mahasiswa dan karyawan diakibatkan komunikasi yang kurang efektif dan bisa

dikatakan kurang baik. Hal ini memunculkan misscomunication dan perbedaan

persepsi dalam melaksanakan suatu tugas atau perintah-perintah yang terkadang,

hal ini menyebabkan terjadinya konflik antara mahasiswa dan pegawai.

Berdasarkan pemahaman di atas maka penulis melakukan observasi yang

berjudul “Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan

Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang dapat diambil

sebagai dasar kajian dalam penelitian yang penulis lakukan adalah : “Bagaimana

peran komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai

(13)

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peran

komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai di Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis.

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menambah

ilmu pengetahuan mengenai komunikasi yang baik dan efektif yang harus

dilakukan dalam suatu perusahaan.

2. Bagi instansi

a. Sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna untuk melakukan

kelancaran dalam kegiatan-kegiatan perusahaan khususnya dalam

berkomunikasi.

b. Untuk memberikan masukan serta saran yang bisa bermanfaat bagi

Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

mengenai masalah di bidang komunikasi.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat meneliti lebih

(14)

5

E.Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Jln.T.M.Hanafiah kampus USU Medan. Lebih

[image:14.595.121.492.268.472.2]

jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Sumber : Penulis (2013)

Persiapan Tugas Akhir dimulai dari tanggal 02 Mei 2013, sejak

disetujuinya Judul Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi DIII

Kesekretariatan. Pada tahap pengumpulan data, Penulis melakukan observasi

yang akan dilaksanakan pada minggu ketiga dan keempat bulan Mei 2013.

F. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika yang disajikan dalam penelitian Tugas Akhir ini

adalah:

No. KEGIATAN

BULAN

Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan

(15)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan membahas latar belakang, permasalahan,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal

survei/observasi dan rencana isi.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah ringkas instansi,

jenis usaha, struktur organisasi, uraian tugas (job description), kegiatan usaha,

kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian dasar

komunikasi, tujuan komunikasi, bentuk komunikasi, model komunikasi,

hambatan komunikasi pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran penulis

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai peranan komunikasi

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada kegiatan di

(16)

7 BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

A.Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir tidak di kota Medan

atau dengan kata lain di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi

lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syah Kuala) Kota

Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota

Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan

bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan

penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas

Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di

Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera

Utara dan bergabung dengan Universitas Syah Kuala, maka memperoleh status

negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan

R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh

Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas

Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1

Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan R.I No.

(17)

No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan No.23/DIKTI/Kep/1987,

No.25/DIKTI/Kep/1987,dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu

Program Strata-1 dan Program Pendidikan Diploma-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) departemen yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :

a. Program studi Kesekretariatan

b. Program studi Keuangan

c. Program studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah

satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi

(18)

9

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan Dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan Fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan intitusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi professional dan lembaga lain yang terkait

bertaraf nasional dan internasional.

B.Jenis Usaha/Kegiatan

Fakultas adalah suatu lembaga pelaksana pengembangan pendidikan,

penelitian, pengabdian/pelayanan kepada masyarakat, dan sebgaia Pembina

akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah

lembaga/badan yang menghasilkan jasa pendidikan. Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara berorientasi kepada pelayanan pendidikan yang

(19)

bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sisoal dalam bentuk pengabdian

masyarakat sesuai dengan azas Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan

Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan

demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara merupakan lulusan yang berdedikasi tinggi dalam ilmu

pengetahuan, memiliki kualitas yang dibutuhkan dalam masyarakat, terutama

dalam pasar tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki etos kerja yang tinggi.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batasan-batasan

wewenang dan tanggung jawab yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan

antara setiap bagian untuk memperoleh tujuan yang telah ditentukan. Untuk

tercapainya tujuan umum dari suatu lembaga/instansi dibutuhkan suatu wadah

untuk mengatur semua aktivitas ataupun kegiatan lembaga/instansi tersebut.

Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi.

Dengan struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efektivitas dan juga efisiensi kerja dapat terwujud melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Suatu lembaga/instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok yang bersifat melaksanakan kegiatan tertentu

juga mancakup tata hubungan secara vertical melalui saluran tunggal. Struktur

Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada

(20)

11

[image:20.842.150.755.33.456.2]

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 2013. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sri Wardani 1971121560070 2 002 Emma Dahliana, SE

199611202198302 2 001

Saparuddin, SE 19670403200910 1 001 KASUBAG

AKADEMIK Dra. Cut Milawati 19671310 199403 2 007 KASUBAG

KEPEGAWAIAN Maslan, SE 19630428 198802 1 001

KASUBAG KEUANGAN Ahmad Faizul,SE,M.Si

19661220 198703 1 003 KASUBAG

KEMAHASISWAAN Hj. Zailiana, S.Sos 19620206 198802 2 001

KASUBAG PERLENGKAPAN

Sodali, SE 19610430 198701 1 001 KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Ridwan Saleh, SH, CN NIP. 19600924 198102 1 001 PUDEK I

Fahmi N Nasution, SE, M. Acc, Ak NIP. 19750408 200212 1 002

PUDEK II

Drs. H.Arifin Lubis, MM, Ak NIP. 19560101 198203 1 005

PUDEK III Drs. Ami Dilham, M.Si NIP. 19670607 199303 1 002 DEKAN

(21)

D.Job Description

Dibawah ini tertulis uraian tugas dari unit bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomu Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :

a. Menyimpan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dari

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelola data kemahasiswaan.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kebagian kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

g. Mengoperasionalkan system informasi kemahasiswa.

h. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan.

i. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

E.Kinerja Usaha Terkini

Suatu perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga

halnya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus

berupanya agar tujuan tersebut dapat terwujud. Segala sesuatunya harus disertai

dengan kerja keras, disiplin, juga loyalitas dalam bekerja yang harus dimiliki oleh

(22)

13

Untuk mendorong tercapainya hasil yang maksimal diperlukan kinerja

yang bermutu dan juga tepat. Kinerja terkini yang dijalankan fakultas adalah

menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,

melalui berbagai macam penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang

bermanfaat bagi universitas, mahasiswa, dan masyarakat.

Fakultas juga melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa

mengadakan seminar, memotivasi masyarakat agar hidup layak dan mandiri, bakti

social, dan lain sebagainya. Pembinaan kepada civitas akademika juga dilakukan

oleh fakultas agar menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar

berkualitas.

F. Rencana Kegiatan

a. Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.

(23)

BAB III

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Komunikasi A.Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu

orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis,

lisan maupun bahasa isyarat. Seseorang yang melakukan komunikasi disebut

komunikator.Orang yang diajak berkomunikasi disebut komunikan.Orang yang

mampu berkomunikasi disebut komunikatif. Orang yang komunikatif ialah orang

yang mampu menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain, baik

langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa isyarat

sehingga orang lain dapat menerima informasi/pesan sesuai dengan harapan si

pemberi informasi atau pesan. Selain mampu menyampaikan informasi, orang

yang komunikatif juga mampu menerima informasi atau pesan orang lain yang

disampaikan kepadanya.

Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti umum

“common” atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang

berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan “commonness”dengan

seseorang.Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam

uraian ini, misalnya seseorang sedang berusaha berkomunikasi dengan para

(24)

15

adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian

atau pemahaman yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2006 : 2-3).

Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus

dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak

peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antar

manusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam.

Pakar komunikasi lain, Devito mengemukakan komunikasi sebagai

transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu

proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para

komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan.

Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan

elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).

Menurut Lasswell (Vardiansyah, 2004 : 43) mengartikan komunikasi pada

dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa?

Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (Who? Says

what? In which channel?To whom?With what effect?). Laswell juga menganalisis

5 (lima) unsur yang menjadi bagian dari komunikasi tersebut:

1) Siapa / sumber (Who?)

Komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan

untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bias seorang individu,

(25)

2) Pesan(Says what?)

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima

(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan

seperangkat simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,

gagasan/maksud sumber tadi.Ada 3 (tiga) komponen pesan yaitu makna, simbol

untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.

3) Saluran / Media (In which Channel?)

Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari

komunikator/sumberkepada komunikan/penerima baik secara langsung (tatap

muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak, elektronik, dan media lain).

4) Untuk siapa/penerima (To whom?)

Orang, kelompok, organisasi adalah suatu Negara yang menerima pesan

dari sumber.Disebut juga tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak

(audience), komunikan, penafsir, penyandi balik (decorder).

5) Dampak / efek(With What Effect?)

Dampak / efek ini adalah yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah

menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya

pengetahuan, dan lain sebagainya.

1. Karakteristik Komunikasi

(26)

17

a. Komunikasi merupakan suatu proses, artinya bahwa komunikasi

merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara

berurutan serta berkaitan satu sama lainnya didalam kurun waktu tertentu.

b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, artinya

komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari

pelakunya sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin

dicapai.

c. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku

yang terlibat, artinya kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik

apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama

ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap

topik pesan yang dikomunikasikan.

d. Komunikasi bersifat simbolis, artinya komunikasi pada dasarnya

merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan

lambang-lambang, misalnya bahasa.

e. Komunikasi bersifat transaksional, artinya komunikasi menuntut dua

tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu

dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku

yang terlibat dalam komunikasi.

f. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, artinya para peserta atau

pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta

tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi

(27)

dan waktu) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam

berkomunikasi.

2. Karakteristik Sumber Komunikasi

Proses penyampaian informasi (informing) melibatkan dua sumber:

Communicator sebagai orang yang menyampaikan pesan dan Fasilitator

komunikasi sebagai media/sarana yang menyampaikan pesan.

a. Komunikator

Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi

yang efektif.Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif.Kemampuan

ini meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik dari semua aspek,

mendorong dan merangsang imajinasi, menolak buah pikiran yang kurang tepat,

dan mengenal sejak dini solusi yang mungkin bisa diambil.

b. Fasilitator Komunikasi

Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai

pendengar yang peka dan perantara(broker) komunikasi.Fasilitator komunikasi

bertindak sebagai perantara (liaison), interpreter, dan mediator antara organisasi

dan publiknya.Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi

percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar

saluran komunikasi tetap terbuka.Tujuannya adalah memberi informasi yang

dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan

(28)

19

B.Tujuan Komunikasi

Komunikasi memiliki tujuan antara lain:

1. Perubahan sikap (attitude change)

Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah,

baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha

mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif

sesuai keinginan kita.

2. Perubahan pendapat (opinion change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.Pemahaman ialah

kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh

komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan

tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.

3. Perubahan Perilaku (behavior change)

Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan

seseorang.

4. Perubahan sosial (social change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga

menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif

(29)

C.Bentuk dan Teknik Komunikasi 1. Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih.Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang

mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.Konsekuensinya,

kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang

merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu.

Komunikasi Verbal:

a. Perilaku verbal adalah saluran tunggal, contoh: kata-kata datang dari satu

sumber, misalnya yang diucapkan orang yang kita baca dalam media cetak.

b. Pesan verbal terpisah-pisah, artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri

pesan verbal kapanpun ia menghendakinya.

c. Komunikasi verbal, kata-kata umumnya digunakan untuk menyampaikan fakta,

pengetahuan atau keadaan.

2. Komunikasi Non Verbal

Kode nonverbal (atau lebih dikenal dengan Komunikasi Non Verbal)

adalah sejumlah perilaku yang digunakan untuk menyampaikan makna. Sistem

kode nonverbal memiliki sejumlah perangkat struktural:

a. Kode Nonverbal cenderung bersifat analog daripada digital. Sinyal digital

bersifat terpisah (discrete), seperti angka dan huruf, sedangkan sinyal analog

bersifat bersambungan (continous) yang membentuk suatu spektrum atau

(30)

21

b. Pada sebagian kode nonverbal (berarti tidak semuanya) terdapat faktor yang

disebut iconicity, yaitu kemiripan (resemblance).

c. Beberapa kode nonverbal menyampaikan makna universal. Misalnya, tanda

adanya ancaman serta ungkapan emosi yang bersifat biologis.

d. Kode nonverbal memungkinkan transmisi sejumlah pesan secara serentak:

ekspresi wajah, tubuh, suara, dan tanda lainnya serta beberapa pesan berbeda

lainnya dapat dikirim sekaligus.

e. Tanda nonverbal sering kali menghasilkan tanggapan otomatis tanpa berpikir.

Misalnya, Anda langsung menginjak rem ketika ada orang yang menyeberang

jalan secara tiba-tiba.

f. Tanda nonverbal sering kali ditunjukkan secara spontan. Misalnya, ketika

seseorang merasa cemas (nervous), sering kali ia bermain-main dengan

rambutnya atau menggoyangkan kaki.

Kode nonverbal memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi semantik, sintatik,

dan pragmatik.

1. Semantik, yaitu dimensi yang mengacu pada makna dari suatu tanda.

2. Sintatik, yaitu dimensi yang mengacu pada cara tanda disusun atau diorganisir

dengan tanda lainnya di dalam sistem.

3. Pragmatik, yaitu dimensi yang mengacu pada efek atau perilaku yang

ditunjukkan oleh tanda, sebagaimana contoh orang yang meminta Anda diam,

namun yang pertama Anda terima sebagai menunjukkan sikap tidak suka

(antipati) kepada Anda, sedangkan lainnya diterima sebagai sikap yang ramah

(31)

Menurut Samovar dan Porter (Zubair, 2006:77), komunikasi nonverbal

mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting

komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh

individu yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi

defenisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga yang tidak disengaja sebagai

bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan dimana kita mengirim

banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna

bagi orang lain.

Komunikasi Non Verbal:

a. Perilaku Nonverbal bersifat multisaluran, maksudnya: isyarat nonverbal dapat

dilihat, didengar, dirasakan, dibaui, atau dicicipi, dan beberapa isyarat boleh

jadi berlangsung secara simultan.

b. Pesan Nonverbal bersinambung, maksudnya: sepanjang ada orang yang hadir

didekatnya. Ini mengingatkan kita pada salah satu prinsip komunikasi bahwa

kita tidak dapat tidak berkomunikasi; setiap perilaku punya potensi untuk

ditafsirkan. Jadi meskipun anda dapat menutup saluran linguistik anda untuk

berkomunikasi dengan menolak berbicara atau menulis, anda tidak mungkin

menolak berperilaku nonverbal.

c. Komunikasi Nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional dimana

pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang, yang

(32)

23

Klasifikasi Pesan Non Verbal

1) Bahasa Tubuh :

a. Isyarat tangan

b. Gerakan kepala

c. Postur tubuh dan posisi kaki

d. Ekspresi wajah dan tatapan mata

2) Sentuhan

3) Parabahasa

4) Penampilan Fisik

a. Busana

b. Karakteristik fisik

5) Bau-bauan

6) Orientasi Ruangan dan Jarak Pribadi

a. Ruang Pribadi Vs Ruang Publik

b. Posisi duduk dan Pengaturan Ruangan

7) Konsep Waktu

8) Diam

9) Warna.

Selain itu kita juga harus mengetahui saluran (media) yang kita gunakan

dalam melakukan komunikasi. Karakteristik saluran komunikasi dibagi atas tiga,

(33)

a. Media cetak

Dengan adanya teknologi komunikasi baru, publikasi cetak masih menjadi

media utama untuk komunikasi internal di kebanyakan organisasi.

b. Media Elektronik

Menyediakan informasi dalam bentuk Audible, Visual, dan Audio Visual

terdiri dari: radio, televisi (TV)/TV kabel dan satelit, display, Video,

telekonferensi, hotline, dan internet (blog, facebook, chatting, email letter).

c. Komunikasi Tatap Muka

Studi para peneliti telah menunjukkan bahwa jenis pesan yang paling

diingat dan efektif bagi karyawan adalah komunikasi tatap muka.

D.Model Komunikasi Model Stimulus - Respon

Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar.Model

ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran

behaviorstik.Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respon. Model

S – R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan – tulisan), isyarat-isyarat

nonverbal, gambaran, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain

untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini juga memiliki 2 input,

yaitu komunikasi yang positif dan yang negatif, maksudnya adalah hasil atau

dampak stimulus – respon yang dihasilkan saat melakukan komunikasi. Misalkan

saat anda sedang berjalan menuju ruangan kuliah anda.Anda berpapasan dengan

(34)

25

dosen,lalu sang dosen bereaksi dengan melontarkan senyum juga kepada anda.

Dalam hal ini, yang terjadi adalah komunikasi yang bersifat positif. Sebaliknya

ketika anda berurusan pada bagian kepegawaian kampus anda, namun anda

melakukan kesalahan dengan cara mengeluarkan kata-kata dengan intonasi yang

bernada tidak sopan atau kasar, pegawai itu pun membalas dengan intonasi yang

kasar atau bahkan sampai memunculkan rasa kesal, itu berarti komunikasi yang

timbul adalah komunikasi yang bersifat negatif.

E.Hambatan Dalam Komunikasi

Komunikasi memiliki hambatan-hambatan dalam prakteknya, antara lain :

1. Hambatan dari proses komunikasi

a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan

belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh

perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu

mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan

atau kepentingan.

b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa

yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,

simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama

atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga

(35)

d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi

oleh si penerima.

e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat

menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka, tanggapan yang keliru

dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

f. Hambatan dalam memberikan umpan balik (respon). Balikan yang

diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan

interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat menggangu komunikasi yang efektif, cuaca,

gangguan alat komunikasi, dan lain-lain.

3. Hambatan Semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang

mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan

dan penerima pesan, dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan social kadang-kadang menggangu komunikasi.

Secara sederhananya, ada 18 (delapan belas) hambatan komunikasi yang terjadi,

antara lain:

a. Komunikator menggunakan bahasa yang sukar dipahami

b. Perbedaan persepsi akibat latar belakang yang berbeda

(36)

27

d. Kegaduhan

e. Reaksi emosional seperti terlalu bertahan (depensif) atau terlalu menyerang

(agresif)

f. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta)

g. Semantik yaitu pesan bermakna ganda

h. Belum berbudaya baca dan tulis, serta budaya diam

i. Kecurigaan

j. Teknik bertanda yang buruk

k. Teknik menjawab yang buruk

l. Tidak jujur

m.Tertutup

n. Destruktif

o. Kurang dewasa

p. Kurang respek

q. Kurang menguasai materi

r. Kurang persiapan

s. Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buruk.

1. Produktivitas

A.Pengertian Produktivitas

Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai ratio output

dibandingkan dengan input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan

industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu

(37)

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan

tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah

yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

B.Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :

a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat

mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah.Oleh karena itu, agar gerakan

dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and

Motion Study”.Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan - gerakan yang

efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan

karyawan.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri

Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting

guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan

memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

1. Gaji yang memadai

2. Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan

(38)

29

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, unsur-unsur ini juga

diperhatikan oleh Pimpinan. Sebab apabila unsur ini tidak deperhatikan akan

membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga

menjadi rendah.

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang

mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya .Semakin

tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan

kejenjang yang lebih baik.Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan

produktivitas kerja karyawan.

Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi

produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Pendidikan hanya membedakan posisi staf

dan pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2) Kesehatan jasmani dan rohani

Salah satu tugas pimpinan perkantoran adalah menjamin kesehatan

karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur dan

mendirikan poliklinik sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan.

(39)

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

kesehatan jasmani dan rohani para staf dan pegawai juga selalu diperhatikan,

sebab staf dan pegawai yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas

kerjanya. Staf dan Pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara berhak untuk berobat di Poliklinik yang disediakan Universitas

Sumatera Utara.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan

produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk

bekerja lebih giat.

Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga membuat

suasana kerja di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara menjadi lebihnyaman yang dapat membuat para staf dan pegawai menjadi

lebih semangat bekerja, sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.

4) Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan

menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan

(40)

31

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing

dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab

setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan

yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas

kerja staf dan pegawai pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara. Staf dan pegawai yang memiliki motivasi yang

tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam

meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu

mendapat perhatian dari perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan

keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai

penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan

memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil

guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang

diolah.

Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah dengan

(41)

dorongan itu yaitu memberikan upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan

keamanan pekerja saat bekerja lembur dan adanya jaminan sosial.

C.Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran

terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang

digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah

melaksanakan pekerjaannya dengan baik.Pengukuran atau penilaian produktivitas

karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai

setiap karyawan.Apakah baik, sedang, atau kurang.Penilaian prestasi penting bagi

setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan.Hal inidigunakan untuk

menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas

atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga

mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses

pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya.

Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan,

didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja staf dan pegawai Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilakukan dalam

waktu setahun sekali yakni pada akhir tahun, dimana yang melakukan pengukuran

atau penilaian langsung terhadap staf dan pegawai adalah Pimpinan. Adapun

hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal-hal-hal yang dapat mendorong

(42)

33

karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi

karyawan didalam perusahaan.

Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah

untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara

rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan

kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan

pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut

adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya melalui nilai yang

kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan- kekurangan berarti dia

(karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

D.Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan

informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak

dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi.Seorang

pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu

tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran

organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan

memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi.Dengan mengetahui

peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan

perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi

(43)

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi

hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa

yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan

dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya

tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan

disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy(2005:27)

telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan“The

Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang

baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi

akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan

komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama

dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan

balik.

(44)

35

8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.

Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para

pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan

mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat

mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas

dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan

partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan

organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah

pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak

dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut

tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi

yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya

menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu,

akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara

memperbaiki komunikasi denganmembuatnya lebih efektif secara terus-menerus.

Jadi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan komunikasi yang efektif agar

(45)

ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi

yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.

3. Analisis dan Pembahasan

Komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam mencapai

tujuan.Tanpa adanya komunikasi yang baik, dapat dipastikan hasil yang dicapai

belum maksimal.Pada lembaga atau organisasi pun komunikasi sangat

diperlukan.Salah satu contoh lembaga tersebut adalah lembaga yang bergerak di

bidang pendidikan seperti Universitas, dalam hal ini Universitas yang dimaksud

adalah Universitas Sumatera Utara.Yang menjadi acuan penelitian berada pada

Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tersebut.

Komunikasi yang dilaksanakan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan

lancar.Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada

para staf dan pegawai sesuai dengan waktu yang ditentukan.Dengan komunikasi

yang baik pula, maka produktivitas kerja pegawai pada Bagian Kemahasiswaan

Fakultas Ekonomi tersebut dapat meningkat.Peningkatan produktivitas kerja staf

dan pegawai ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan

pikiran).

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di

Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara masih

(46)

37

pendapat antara para pegawai, para dosen di bagian Kemahasiswaan. Dan ini

merupakan hal yang biasanya karena dapat diatasi setelah adanya saling

pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan.

Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga tetap

berjalan dengan lancar. Para staf dan pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga diberikan kesempatan untuk

memberikan saran maupunide – ide mereka kepada atasan dengan komunikasi

yang baik dan sopan.

Dalam kinerjanya pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, para staf dan pegawai bekerja menggunakan

komunikasi sebagai salah satu bagian terpenting demi tercapainya tujuan.Hal ini

terbukti dengan adanya pelayanan yang baik bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.Ada dua konsep komunikasi yang terjadi ataupun

yang digunakan dalamkinerja Bagian Kemahasiswaan. Adapun komunikasi

tersebut adalah :

1.Komunikasi Secara Langsung

Secara teori, komunikasi langsung merupakan komunikasi yang paling

sering dilakukan dalam kinerjanya sehari-hari, dimana para staf dan pegawai

melayani mahasiswa secara langsung (tatap muka).Komunikasi ini dilakukan

secara verbal dalam arti kata dilakukan dengan peyampaian kata-kata yang baik

dan benar. Komunikasi ini telah dilakukan secara efektif, seperti saat melayani

(47)

Beasiswa, juga penulisan format surat pengajuan ataupun surat-surat rekomendasi

lainnya.

Dalam hal ini juga, sikap yang ramah dan bersahabat menjadi nilai tambah

tersendiri bagi staf dan pegawaiBagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat ditunjukan dari cara mentoring para staf

pegawai Bagian Kemahasiswaan kepada mahasiswa peserta magang.

Penyampaian maksud yang jelas dan mudah dimengerti sangat membantu

mahasiswa peserta magang dalam melakukan tugas magangnya.Dengan

komunikasi yang seperti ini, Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara telah mencapai tujuannya untuk memberikan

pelayanan yang baik bagi mahasiswa yang memiliki urusan di bagian ini.

2. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung biasanya disertai dengan media pendukung

dalam penyampaiannya. Secara teori, komunikasi ini dapat berupa penyampaian

informasi melalui surat, pengumuman, selebaran, ataupun media lainnya. Pada

Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga

menggunakan komunikasi ini.Hal ini dapat dilihat dari adanya pembuatan

pengumuman-pengumuman, seperti pengumuman nama-nama mahasiswa yang

belum mengisi daftar mahasiswanya, daftar nama-nama mahasiswa yang

menerima beasiswa, pembuatan surat-surat rekomendasi, atau pun pembuatan

informasi yang lainnya.Sampai saat ini komunikasi tidak langsung ini berjalan

dengan lancer, namun ada beberapa bagian yang membuat komunikasi ini

(48)

39

digunakan dalam pembuatan informasi tersebut.Beberapa fasilitas pendukung

seperti computer atau printer yang digunakan mengalami kerusakan. Hal ini

menyebabkan terhalangnya informasi yang akan disampaikan. Hambatan ini

sampai sekarang belum mendapatkan perhatian intensif dari fakultas.Dan bila hal

ini tetap berlangsung, maka bisa menjadi suatu penghalang tersendiri bagi kinerja

staf pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

3. Klasifikasi Penggunaan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan

hal yang dilakukan atau dirasakan oleh tubuh manusia, diantaranya yaitu bahasa

tubuh (isyarat tangan, gerak kepala, postur tubuh dan kaki, ekspresi wajah dan

tatapan mata), sentuhan, parabahasa, penampilan fisik (busana, karakteristik fisik),

bau-bauan, orientasi ruangan, konsep waktu, diam, dan warna.

Dari beberapa aspek diatas, beberapa diantaranya sudah dilakukan oleh

staf pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.Bahasa tubuh yang sering digunakan adalah isyarat tangan (melambaikan

tangan/menyatakan tidak, menggerakan tangan keatas dan kebawah/mengartikan

memanggil).Parabahasa yang digunakan juga sudah pasti bahasa yang mudah

dimengerti dan sopan.Penampilan fisik (berupa busana dan karakteristik fisik)

juga sangat diperhatikan oleh para staf pegawai, terutama kepada para mahasiswa.

Mahasiswa yang tidak mengikuti peraturan berbusana yang layak tidak akan

dilayani. Hal ini dilakukan selain menerapkan tata tertib, juga sebagai bagian yang

(49)

Orientasi ruangan yang diterapkan pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Ada pembagian dalam hal ruangan, yaitu

ruangan pribadi dan ruangan public.Dalam hal ini, ruangan dari pembantu rektor

III sebagai ruangan pribadi dan bagian lain pada Bagian Kemahasiswaan tersebut

adalah ruangan public.Apabila mahasiswa memiliki urusan atau kepentingan

kepada Pembantu Rektor III, mahasiswa tidak dapat seenaknya memasuki

ruangan tersebut, melainkan harus melalui persetujuan staf pegawai Bagian

Kemahasiswaan tersebut.Hal ini juga dapat mempermudah kinerja para staf

pegawai Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Karakteristik Komunikasi

Pada dasarnya, proses komunikasi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utaramemiliki tujuan tersendiri, yaitu

penyampaian informasi yang akurat kepada mahasiswa.Pemberian informasi yang

akurat telah membantu para mahasiswa untuk menyelesaikan urusan mengenai

data diri maupun pengurus surat-surat penting lainnya. Media komunikasi juga

sudah digunakan secara maksimal dalam tujuan penyampaian informasi kepada

mahasiswa, misalnya pada saat pengurusan data untuk penerimaan beasiswa, para

pegawai di Bagian Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara secara personal

menghubungi mahasiswa yang belum melengkapi data yang ada melalui telepon

genggam (HP). Hal ini telah menggambarkan bahwa karakteristik dalam

berkomunikasi, yaitu komunikasi yang menembus ruang dan waktu sudah

(50)

41

Sebagai pemberi informasi (komunikator), para staf pegawai di Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi

aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai komunikator yang efektif. Pemberian

solusi dalam berbagai permasalahan mahasiswa, dalam hal ini pengurusan

beasiswa ataupun surat-surat rekomendasi lainnya, pengarahan yang sederhana

dalam praktik kerja mahasiswa peserta magang, serta suasana nyaman yang

terbentuk pada Bagian Kemahasiswaan tersebut telah memberikan bagian

tersendiri untuk kelancaran komunikasi demi meningkatkan kinerja dan

pelayanannya kepada mahasiswa.

Selain itu, adanya partisipasi dan respon dari mahasiswa itu sendiri

membuktikan bahwa komunikasi sudah berjalan dengan baik.Karena komunikasi

itu sendiri memiliki karakteristik memberi dan menerima, staf pegawai sebagai

pemberi informasi dan mahasiswa sebagai penerima informasi.Kelancaran

komunikasi ini juga secara langsung meningkatkan produktivitas bagi staf

pegawai di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

5. Kualitas Komunikator Efektif

Komunikasi juga memiliki beberapa hal penting yang menjadi acuan atas

kualitas dari komunikator yang efektif. Beberapa hal tersebut antara lain:

a. Mendengarkan secara aktif, yaitu berusaha keras memahami keinginan dan

masalah orang lain.

b. Memberikan pujian, yaitu menghargai orang lain dan kontribusi mereka di

(51)

c. Memberikan contoh yang baik, yaitu melakukan apa yang diharapkan orang

lain.

d. Menggunakan bahasa jelas, lugas, dan tepat, yaitu penggunaan kata-kata yang

lazim, kongkret, pemberian petunjuk yang menyentuh perasaan pendengar,

menghindari kata-kata yang bercitarasa buruk, ataupun kata-kata langsung.

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, beberapa aspek tersebut telah dipenuhi dalam praktek komunikasinya

kepada mahasiswa. Misalnya dalam hal mendengarkan secara aktif, para staf

pegawai senantiasa mendengarkan segala bentuk pertanyaan ataupun maksud

yang disampaikan oleh para mahasiswa, terutama juga yang paling terlihat saat

pengurusan data beasiswa.Mahasiswa yang kekurangan informasi tentang

pengurusan tersebut dilayani dengan baik oleh para staf pegawai.

Para staf pegawai juga memberikan apresiasi berupa pujian kepada

mahasiswa peserta magang atas kerja yang telah terlaksana, baik dalam praktek

kerjanya dalam pembuatan data, maupun dalam penyampaian informasi secara

tidak langsung. Misalnya dalam hal hasil kerja berupa ketikan ataupun pendataan

berkas, para staf pegawai akan memuji hasil dari kinerja mahasiswa peserta

magang tersebut. Hal ini menumbuhkan rasa nyaman dan komunikasi yang

menyenangkan bagi mahasiswa itu sendiri.

Dalam prosesnya, para mahasiswa magang juga membutuhkan arahan dan

bimbingan dalam praktek kerjanya, karena para peserta magang menemukan

banyak hambatan, misalnya dalam penggunaan fasilitas pada Bagian

(52)

43

dalam penggunaan fasilitas tersebut.Hal ini selain membantu mahasiswa magang

dalam kinerjanya, juga membantu meningkatkan kinerja staf pegawai, karena

beberapa dari pekerjaan yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu dan dengan hasil

yang memuaskan.

Komunikasi yang berlangsung pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai saat ini berjalan dengan baik. Hal ini

terjadi karena dalam proses komunikasinya para staf pegawai menggunakan

bahasa yang jelas, lugas, dan tepat dalam penyampaian informasinya kepada

mahasiswa. Pemilihan kata yang tepat, sikap ramah, dan mau mendengarkan

mahasiswa menjadikan proses komunikasi berjalan dengan baik. Informasi yang

dibutuhkan oleh mahasiswa pun dapat diterima secara jelas, dan inti dari

permasalahan mahasiswa dapat terpecahkan.

6. Bentuk Komunikasi Yang Digunakan

Bentuk dari komunikasi yang paling lazim dijumpai dalam prakteknya

adalah Stimulus-Respon atau lebih dikenal dengan bentuk S-R. Bentuk ini

memungkinkan komunikasi yang diberikan akan merangsang orang tertentu untuk

memberikan respon untuk menanggapi komunikasi tersebut. Respon yang

diberikan pun tergantung stimulus yang diberikan, apakah berdampak negatif atau

positif. Apabila berdampak positif, maka respon yang diberikan juga akan bersifat

positif, begitu pula sebaliknya apabila respon tersebut bersifat negatif, maka

respon yang diberikan juga pastilah akan negatif. Pada Bagian Kemahasiswaan

(53)

komunikasi ini, karena bentuk ini memang merupakan bentuk yang paling dasar

dalam berkomunikasi.

Dalam prakteknya, baik kepada sesama staf pegawai, mahasiswa, bahkan

atasan tertinggi dalam hal ini Pembantu Rektor III, komunikasi ini berjalan

dengan baik.Namun terkadang dalam berbagai kesempatan ditemui juga hal yang

menyebabkan respon yang diberikan bukanlah yang bersifat positif, melainkan

negatif. Sebagai contoh dalam pengurusan berkas berupa surat rokomendasi

ataupun surat ijin, dijumpai beberapa mahasiswa yang memberikan tingkah laku

yang tidak sopan, juga kata-kata yang bertele-tele. Hal ini menimbulkan respon

yang negatif, karena para staf menilai mahasiswa tersebut memiliki sifat yang

tidak sopan.Walaupun informasi bisa dikatakan telah diberikan dan komunikasi

tetap berjalan, namun respon negatif tersebut menjadi hambatan tersendiri, karena

dapat menimbulkan perubahan dalam keadaan lingkungan kerja di Bagian

Kemahasiswaan tersebut.

Walaupun demikian hal ini merupakan beberapa hambatan yang masih

bisa diatasi dalam prakteknya dan tidak berdampak besar dalam komunikasinya,

namun hal ini tidak boleh dibiarkan berlangsung secara terus-menerus karena

dampaknya sedikit banyak akan sangat mempengaruhi efektivitas pelayanan

kepada mahasiswa.

7. Hambatan Komunikasi

Selain dari hambatan media tersebut, terdapat beberapa hambatan

komunikasi yang terjadi di Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas

(54)

45

faktor internal, sebagai contoh, tidak hadirnya staf pegawai menjadi hambatan

dalam penyampaian komunikasi. Mahasiswa yang ingin berurusan dengan

pegawai tersebut harus menunggu sampai pegawai tersebut datang, ataupun

kembali lagi lain waktu untuk menjumpai pegawai tersebut. Hal ini juga dapat

mempengaruhi kinerja pada Bagian Kemahasiswaan tersebut.

Sedangkan dari faktor eksternal, banyaknya mahasiswa yang tidak

menggunakan teknik komunikasi yang benar, sehingga memunculkan kesan

negatif bagi staf pegawai Bagian Kemahasiswaan.Dalam penyampaian informasi,

mahasiswa menggunakan komunikasi yang bertele-tele, alasan-alasan yang tidak

dimengerti oleh staf pegawai, bahkan dengan ekspresi tubuh yang tidak

baik.Misalnya dalam pengurusan formulir penerimaan beasiswa, banyak

mahasiswa yang tidak melengkapi data secara valid, sedangkan informasi yang

disampaikan melalui pengumuman sudah cukup jelas.Hal ini juga menjadi

(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Komunikasi memiliki peranan yang penting bagi pelayanan mahasiswa

sekaligus meningkatkan kinerja para pegawai di bagian kemahasiswaan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, komunikasi telah berjalan dengan baik antara staf dan pegawai,

namun beberapa hambatan masih terjadi dalam pelaksanaannya.

3. Komunikasi yang baik dapat menjadi penunjang akan mutu dari Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara bila dilakukan secara berkelanjutan

dan berkesinambungan.

B.Saran

1. Staf Pegawai pada Bagian Kemahasiswaan lebih lagi meningkatkan

komunikasi yang baik bagi para mahasiswa agar Bagian Kemahasiswaan

bisa lebih baik lagi dalam pelayanannya kepada mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang

lainnya karena mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam

meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Bagian

(56)

47

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus memperhatikan

kekurangan-kekurangan sarana yang terdapat pada Bagian

Kemahasiswaan demi peningkatan penyampaian informasi dan kelancaran

kom

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PEREBUSAN KERANG DARAH (Anadara granosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM KADMIUM (Cd) MENGGUNAKAN AKUADES DAN LARUTAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle)

Kantor Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dapat. diketahui bagaimana sistem kearsipan dan peralatan yang dipergunakan

Rasa takut atau kekhawatiran yang dialami pasien kanker dalam menjalani pengobatan kemoterapi di RSUP Haji adam malik medan..

judex factie tidak salah menerapkan hukum karena telah mempertimbangkan hal-hal yang relevan secara yuridis dengan benar yaitu turut serta menyuruh menempatkan keterangan palsu

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan judul tugas akhir yaitu : Etiket Kerja Seketaris Dekan Dalam Memberikan

Hal ini terlihat pada gambar 4.2, campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 80:20 mengalami kenaikan nilai densitas dari 0,993 g/ml menjadi 1,010 g/ml

Sistem Penghitung volume bahan bakar sepeda motor secara otomatis merupakan suatu otomatisasi yang diterapkan pada alat transportasi darat yaitu sepeda motor guna