• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Usaha Batu Bata Di Desa Sidodadi Batu 8 Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang (1970-1998)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Usaha Batu Bata Di Desa Sidodadi Batu 8 Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang (1970-1998)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Desa Sidodadi Batu 8 adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, yang menurut keterangan yang diperoleh dari beberapa warga

masyarakat bahwa Desa Sidodadi Batu 8 terbentuk dari lahan suguhan eks garapan perkebunan PTP IX Pagar Merbau. Tanah eks PTP IX pada waktu itu kondisi tanahnya kurang subur untuk

ditanami tembakau. Setelah diadakan penelitian, tanah yang ditempati warga pada waktu itu dalam keadaan kurang subur maka bertukarlah fungsi dari lahan tersebut bekas lahan suguhan PTP IX dijadikan pemukiman warga yang pada waktu itu terdiri dari kurang lebih 26 KK atau

kurang lebih 75 jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 28 Hektar. Peristiwa alih fungsi lahan tersebut terjadi sekitar tahun 1943. Oleh karena desa ini merupakan bekas lahan garapan PTP IX

Pagar Merbau, maka masyarakat yang berdomisili di dalam desa ini sebahagian besar ialah mantan buruh pada PTP IX Pagar Merbau.

Mata pencaharian penduduk Desa Sidodadi Batu 8 pada awal desa ini dibuka adalah

buruh perkebunan. Sebahagian penduduk lain bekerja sebagai supir, dan bercocok tanam, seperti menanam padi dan palawija. Hasil yang diperoleh hanya untuk kebutuhan konsumsi saja, dalam

(2)

Perekonomian Desa Sidodadi Batu 8 memburuk setelah terjadi bencana banjir tahun

1954, sebahagian lahan tidak dapat ditanami, dan pertanian rusak. Keadaan ekonomi yang buruk terus berlangsung sampai tahun 1972, pada tahun ini situasi ekonomi Desa Sidodadi Batu 8 terus memburuk, dimana pada tahun ini warga Desa Sidodadi Batu 8, khususnya para petani terkena

musibah, yaitu bencana hama wereng yang mengakibatkan gagal panen dan terpaksa warga memakan beras jagung sebagai pengganti nasi.

Kondisi kehidupan pada tahun 1972 menggambarkan bahwa masyarakat Desa Sidodadi Batu 8 mengalami permasalahan ekonomi, yakni kemiskinan. Kondisi ini mengharuskan masyarakat Desa Sidodadi Batu 8 untuk segera mengatasi permasalahan perekonomian yang

mereka hadapi.

Permasalahan perekonomian tersebut akhirnya dapat teratasi dengan kemunculan usaha

batu bata di desa ini oleh penduduk pendatang yang berasal dari daerah Sumatera Barat pada sekitar tahun 1970 an. Usaha batu bata yang dirintis oleh penduduk pendatang ini mencapai keberhasilan dan terus berkembang.

Keberhasilan usaha batu bata yang diperoleh penduduk pendatang menumbuhkan minat masyarakat Desa Sidodadi Batu 8 untuk mengikuti jejak penduduk pendatang tersebut. Pada mulanya mereka hanya ikut bekerja sebagai buruh, lama kelamaan setelah mengerti, mereka

mengolah tanahnya sendiri.

Usaha batu bata di desa ini pada mulanya adalah usaha rakyat yang hanya digunakan

untuk membantu memenuhi kehidupan sehari-hari, tetapi karena permintaan akan batu bata yang meningkat maka terjadi komersialisasi pada usaha batu bata. Usaha batu bata di Desa Sidodadi

(3)

Perkembangan usaha batu bata yang terus berkembang pada desa ini dikarenakakan

faktor utama, yakni tanah yang sesuai dengan usaha kerajinan batubata, yaitu tanah galong.

Faktor pendukung lain ialah pembangunan yang berkelanjutan di daerah perkotaan sekitar Desa Sidodadi Batu 8, banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang

pendapatan yang semakin meningkat ,sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama properti seperti batu bata.

Faktor lain yang juga secara tidak langsung dapat mengembangkan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu 8, yaitu lokasi Desa Sidodadi Batu 8 yang tidak begitu jauh sehingga mudah dijangkau oleh pemasaran usaha batu bata ini.

Perkembangan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu 8 yang semakin pesat membuat usaha ini menjadi mata pencaharian utama di Desa Sidodadi Batu 8. Pada tahun 1980-an hampir

seluruh kepala keluarga mengandalkan usaha batu bata sebagai mata pencaharian sehari-hari. Selama kurun waktu 1970 – 1998 tidak dapat ditentukan jumlah pengusaha batu bata secara pasti, hal ini dikarenakan hampir setiap tanah kosong di samping atau di belakang rumah selalu

ada tempat pembakaran batu bata.

Perkembangan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu 8 sedikit banyaknya merubah

kondisi kehidupan masyarakat Desa Sidodadi Batu 8. Perubahan kehidupan yang dimaksud ditandai dengan peningkatan pendapatan serta kemampuan mereka menaikkan taraf hidup di tengah kehidupan bermasyarakat termasuk dalam hal pendidikan. Perkembangan usaha batu bata

juga sedikitnya memberikan konstribusi yang baik terhadap Desa Sidodadi Batu 8, terutama dalam pembangunan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kehidupan masyarakat Desa

(4)

berlubang memudahkan transportasi untuk pengangkutan hasil produksi batu bata usaha milik

masyarakat Desa Sidodadi Batu 8. Hal ini secara tidak langsung dapat mendukung kelancaran usaha dari masyarakat Desa Sidodadi Batu 8.

Dalam kurun waktu 1970-1998, usaha batu bata di desa ini mengalami perkembangan

yang cukup berarti, usaha batu bata yang diperkenalkan penduduk pendatang di Desa Sidodadi Batu 8 ini pada awalnya hanya berkembang menjadi mata pencaharian utama berskala rumah

tangga. Seiring perkembangan zaman, teknologi dalam pengolahan batu bata juga mengalami perkembangan dari teknologi pengolahan konvensional sampai pada pengolahan dengan menggunakan mesin. Kemajuan dalam sistem pengolahan batu bata merupakan faktor

perkembangan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu 8 tumbuh menjadi usaha rakyat yang lebih maju. Kemajuan teknologi dalam pengolahan batu bata memungkinkan sebuah usaha ini

dapat memproduksi atau menyediakan batu bata dalam jumlah besar sesuai permintaan konsumen. Pengetahuan akan perkembangan teknologi pengolahan batu bata diperoleh setelah membaiknya taraf hidup masyarakat Desa Sidodadi Batu 8, termasuk dalam hal pendidikan.

Perkembangan pendidikan memperluas pengetahuan masyarakat untuk lebih mengembangkan usaha batu bata sehingga usaha batu bata di desa ini mengalami perkembangan dalam kurun

waktu 1970-1998.

(5)

Cakupan spasial kajian ini bersifat lokal, yaitu Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan

Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.Penulisan tingkat lokal dalam sejarah adalah penulisan kesan masa lalu dari kelompok masyarakat yang pada tempat atau geografis terbatas.1

Cakupan temporalnya dibatasi pada tahun 1970-1998. Tahun 1970 dimulai sebagai sebagai awal penelitian karena telah berdiri kilang batu bata terbesar di desa ini oleh penduduk

pendatang yang berasal dari daerah Sumatera Barat dengan menggunakan tenaga kerja penduduk desa setempat, hal ini menunjukkan usaha batu bata mulai tumbuh dan berkembang, usaha ini kemudian mengalihkan mata pencaharian penduduk desa ini dari perekonomian subsisten

menjadi pengrajin batu bata karena pada tahun 1972 warga Desa Sidodadi Batu Delapan khususnya pada para petani terkena musibah, yaitu bencana hama wereng yang mengakibatkan

gagal panen, sehingga warga terpaksa makan beras jagung sebagai pengganti nasi.

2

Tahun 1998

diambil sebagai batas akhir penelitian karena terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan kelesuan pada usaha batu bata pada desa ini, dan setelah terjadi pemulihan ekonomi pasca krisis moneter usaha batu bata ini mulai berkembang kembali, bahkan semakin maju dengan

penggunaan teknologi mesin, sehingga dapat memproduksi batu bata dalam jumlah besar. Hal ini mengakibatkan dampak positif bagi masyarakat Desa Sidodadi, karena berkembangnya usaha

batu bata ini dapat menyerap tenaga kerja pada Desa Sidodadi Batu 8. Tetapi penulis tidak mengkaji di luar batasan akhir tahun penelitian.

1

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1977), hlm. 15. 2

(6)

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan sebuah landasan penelitian yang berguna untuk mengetahui hal-hal apa saja yang akan dibahas dan menjadi akar permasalahan dalam sebuah penelitian. Akar permasalahan merupakan aspek yang penting karena di dalamnya terdapat

berbagai konsep yang akan diteliti oleh peneliti. Maka sesuai dengan judul “ USAHA BATU BATA DESA SIDODADI BATU 8 KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG (1970-1998)”

dibuatlah suatu batasan pokok masalah penelitian yang dirangkum dalam beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Bagaimana latar belakang usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana perkembangan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 1970-1998?

3. Bagaimana pengaruh usaha batu bata pada masyarakat Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Melalui berbagai rumusan masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan selanjutnya

(7)

1. Untuk mendeskripsikan latar belakang usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mendeskripsikan perkembangan usaha batu bata di Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 1970-1998.

3. Untuk mendeskripsikan pengaruh usaha batu bata pada masyarakat Desa Sidodadi Batu Delapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

Selain tujuan penelitian, juga dapat diperoleh berbagai manfaat penelitian, di antaranya adalah:

1. Penelitian ini akan memperkaya pengetahuan penulis dan masyarakat umum tentang perkembangan usaha batu bata pada Desa Sidodadi Batu 8 Kecamatan Pagar Merbau

Kabupaten Deli Serdang.

2. Penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat dan aparatur Desa Sidodadi Batu 8 pada

khususnya serta bagi masyarakat luas pada umumnya sehingga dapat mengetahui perkembangan usaha batu bata di desa ini secara jelas, dan dapat mendukung terhadap usaha kerajinan ini.

3. Memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat digalakkan sektor industri rumah tangga di desa dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat kearah yang lebih

maju.

(8)

1.4. Tinjauan Pustaka.

Tinjauan pustaka adalah pintu gerbang pengantar dalam melakukan penelitian ini dalam menelusuri kajian yang akan diteliti. Sebagai gambaran teori, tinjauan pustaka menjadi penasihat bagi perjalanan awal penelitian. Untuk itu, beberapa referensi penulis pergunakan di antaranya:

Usaha batu bata di Desa Sidodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang memang belum pernah dikaji secara khusus oleh peneliti, tetapi telah ada penelitian sebelumnya

pada desa tetangga, yakni skripsi yang ditulis oleh Sri Elliati(1985) dengan judul Kehidupan

Masyarakat Pengusaha Batu Bata di Desa Jati Rejo 1974-1984, menjelaskan mengenai latar

belakang kemunculan usaha batu bata pada desa-desa yang ada pada Kecamatan Pagar Merbau,

literatur ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data tambahan mengenai awal kemunculaan usaha batu bata dan melanjutkan penelitian mengenai perkembangan usaha batu bata sampai

tahun 1998. Penelitian yang sama mengenai usaha batu bata pernah diteliti pada daerah lain, Lita Zahara(2002) dalam skripsinya yang berjudul Kehidupan Masyarakat Pengusaha Batubata

di Kelurahan Kisaran Barat (1985-2000),menjelaskan mengenai perkembangan usaha batubata

di Kelurahan Kisaran Barat terkait kepada sosial ekonomi masyarakat Kelurahan setempat.

Kedua skripsi ini membicarakan mengenai usaha batu bata dan pengaruhnya kepada sosial

ekonomi pengusaha dan masyarakat tempat usaha batu bata itu berada, tetapi penelitian saya yang juga mengenai usaha batu bata lebih fokus memaparkan mengenai usaha batu bata yang mempengaruhi desa dimana usaha ini berada. Mubyarto (2000) dalam suntingan mengenai

Semiloka Gugus Nusa Tenggara dengan judul buku Pemulihan Ekonomi Rakyat Menuju

Kemandirian Masyarakat Desa menuangkan berbagai cara pembangunan desa dalam rangka

(9)

cirri-ciri masyarakat desa, bahwasanya desa memiliki ciri-ciri kehidupan yang jauh tertinggal

dari peradaban masyarakat yang tinggal di perkotaan. Dumairi dan Syahrul Hadi Prabowo (1983) dalam bukunya yang berjudul Pembangunan Di Indonesia, menjelaskan mengenai berbagai macam masalah perekonomian terutama pada daerah pedesaan ialah kemiskinan dan

sempitnya lapangan pekerjaan, maka dari itu untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat desa harus menciptakan sektor perekonomian nonagraris padat karya

yang akan banyak menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja. Beddu Amang (1995) dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Rakyat, Usaha Kecil dan Koperasi, menjelaskan mengenai pemahaman tentang industrialisasi pedesaan, sektor industi merupakan roda penggerak

perekonomian di masa menadatang. Industrialisasi adalah suatu proses perubahan dari masyarakat industri. Dalam hal industrialisasi pedesaan, motor penggeraknya tetap bermula dari

ciri ekonomi kawasan bersangkutan. Untuk itu perlu memberi batasan mengenai industrialisasi pedesaan, motor penggeraknya tetap bermula dari ciri ekonomi kawasan bersangkutan. Untuk itu perlu memberi batasan mengenai industrialisasi pedesaan sebagai berikut, (1) berlokasi di

pedasaan,(2) terintegrasi vertical ke bawah, (3) mempunyai kaitan input-output dengan industri lainnya, (4)dimiliki oleh penduduk desa, (5) padat tenaga kerja, (6), mempunyai tenaga kerja penduduk desa, dan (7) menggunakan bahan baku yang berbasis sumber daya alam setempat.

(10)

1.5. Metode Penelitian

Untuk mengetahui dan penjelasan mengenai adanya segala sesuatu yang berhubungan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian yang disebut metode penelitian . Jenis penelitian yang digunakan yang dilakukan ialah penelitian Deskriftif Naratif.

Oleh karena penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif naratif dalam disiplin Ilmu Sejarah maka dalam penelitian ini memakai metode sejarah, yaitu:

Heuristik yaitu proses pengumpulan data dan menemukan sumber berupa

dokumen-dokumen tertulis dan lisan dari peristiwa masa lampau sebagai sumber sejarah.

Adapun sumber sejarah tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah , Arsip Kecamatan Pagar Merbau mengenai data statistik yang memberikan gambaran tentang keadaan sosial dan ekonomi di Kecamatan Pagar Merbau, Arsip Desa Sidodadi Batu

Delapan yang terdapat pada kantor desa, data-data statistik Kabupaten Deli Serdang dan Kecamatan Pagar Merbau yang ada pada Badan Pusat Statistik Deli Serdang. Metode

yang dilakukan dalam mengumpulkan sumber tertulis adalah studi pustaka dilakukan sebelum ke lapangan untuk mengumpulkan sumber sekunder yang relevan dengan masalah yang dikaji, studi pustaka didapat pada Perpustakaan Universitas Sumatera

Utara, Studi arsip dilakukan untuk mengumpulkan sumber primer tertulis yang ada di Kantor Kecamatan Pagar Merbau, Kantor Desa Sidodadi Batu Delapan , Biro Pusat

Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Selain pengumpulan sumber tertulis, dilakukan juga pengumpulan sumber lisan. Metode ini dilaksanakan melalui wawancara terhadap sejumlah saksi sejarah di daerah penelitian

(11)

usaha batu bata, disesuaikan dengan klasifikasi umur. Metode sejarah lisan berguna

untuk mengungkapkan keterangan-keterangan penting yang tidak ditemukan dalam sumber tertulis. Desa-desa kita tidak banyak yang menyimpan dokumen tua, kekurangan itu tentu harus diisi oleh sejarah lisan.3

b. Kritik Sumber, merupakan tahap kedua setelah sumber-sumber yang diperlukan terpenuhi. Kritik ekstern dilakukan untuk menguji sumber guna mengetahui keotentikan

atau keaslian bahan dan tulisan dalam sumber tertulis. Kritik intern diperlukan untuk menilai isi sumber yang dikehendaki untuk mendapatkan kredibilitas sumber. Beberapa sumber yang penulis peroleh dan dilakukannya kritik sumber diperoleh beberapa sumber

yang teruji keotentikannya, sebagian diantaranya melalui kritik intern dan penelusuran sumber melalui wawancara dapat diketahui kebenaran isi sumber yang penulis

kehendaki.

c. Sintesa atau interpretasi yaitu tahapan untuk menafsirkan fakta serta membandingkannya untuk diceritakan kembali. Sumber yang telah diseleksi selanjutnya

dilakukan tahapan sintesa untuk mengurutkan dan merangkaikan fakta-fakta serta mencari hubungan sebab-akibat.

d. Historiografi atau Penulisan Sejarah yaitu proses mensintesakan fakta atau proses menceritakan rangkaian fakta dalam suatu bentuk tulisan yang bersifat historis secara kritis analitis dan bersifat ilmiah berdasarkan fakta yang diperoleh. Dengan demikian

perkembangan yang terjadi pada masyarakat Desa Sidodadi Batu 8 dapat terungkap secara kronologis

3

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap obesrvasi ini merupakan penelitian yang menggunakan panca indra yang dapat mengamati secara langsung di tempat kejadian yang berada di dalam kelas sehingga

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin. atau hangat serta sabun minimal

1. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai pertanggungjawaban pidana anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi. Untuk mengetahui upaya anggota militer yang

Sinar Baru Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang yang menyewakan truk-truknya untuk mengangkut barang sampai tujuan sesuai

Pada uji hipotesis II, ternyata ada pengaruh positif yang signifikan antara sikap pada jabatan terhadap kepemimpinan visioner ketua program studi, memberikan

Dukungan Kepada Produsen ( Producer Support Estimate, PSE ), yaitu nilai moneter tahunan tentang transfer kotor (gross transfers) dari pembayar pajak (melalui

Pokja ULP BKKBN Pusat TA.2017 akan melaksanakan pelelangan e-Seleksi Umum dengan prakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan jasa konsultansi secara elektronik

Berdasarkan aturan dalam pelelangan umum dengan pascakualifikasi, maka panitia pengadaan diharuskan melakukan pembuktian kualifikasi terhadap data-data