Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) Dengan Aplikasi Berbagai Sumber Hara N Pada lahan Kering
Teks penuh
Dokumen terkait
Hasil menunjukkan varietas Wilis memberikan pengaruh lebih baik pada parameter tinggi tanaman 2 MST hingga 6 MST, umur berbunga, jumlah bintil akar, jumlah cabang, bobot basah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berbeda nyata terhadap peubah amatan tinggi tanaman 2,3,4 dan 6 Minggu Setelah Tanam (MST), tingkat kehijauan daun, umur berbunga,
Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang pada cabang utama, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi, jumlah polong
Tanaman yang berasal dari biji besar menunjukkan pertumbuhan yang paling baik pada peubah amatan tinggi tanaman (31,91 cm) dan jumlah cabang (3,88 cabang)
Tabel 6 menunjukkan adanya perbedaan jumlah polong bernas per tanaman diantara varietas kedelai, dimana varietas Anjasmoro dan Burangrang mempunyai jumlah polong
Berdasarkan data pengamatan (Lampiran 23) dan hasil sidik ragam (Lampiran 24) diketahui bahwa perlakuan sumber K berpengaruh nyata terhadap peubah amatan bobot kering
Tabel 6 menunjukkan adanya perbedaan jumlah polong bernas per tanaman diantara varietas kedelai, dimana varietas Anjasmoro dan Burangrang mempunyai jumlah polong
Ada perbedaan nyata pada pertumbuhan dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L.) Merill) akibat pemberian berbagai sumber hara N serta interaksi antara kedua