• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Jenis dan Rancangan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A. Jenis dan Rancangan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian mencakup cara dan prosedur yang digunakan untuk

melakukan penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,

lokasi, dan waktu penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data pada belanja daerah

dengan subyek belanja daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis data yaitu data sekunder dari Laporan Realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah meliputi data Laporan Realisasi

Belanja Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum

(DAU). Berdasarkan waktu, data tersebut adalah time series yaitu data yang

dikumpulkan di beberapa tahapan waktu secara berurutan dan dalam

penelitian ini digunakan data periode 2013 sampai dengan periode 2016.

Data diperoleh dari Statistik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Badan

Pusat Statistik Jawa Tengah.

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa

Tengah dan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan

(2)

B. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2015:117) menyatakan bahwa, populasi adalah wilayah

generalisasi dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Populasi berjumlah 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Tengah dalam periode 2013-2016. Teknik pengambilan sampel adalah

dengan menggunakan saturation sampling (sampel jenuh) atau semua

anggota populasi digunakan dalam penelitian. Penggunaan saturation

sampling (sampel jenuh) dikarenakan jumlah populasi yang masih dalam

jangkauan penelitian yaitu sejumlah 29 Kabupaten dan 6 Kota di Provinsi

Jawa Tengah.

C. Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Sugiyono (2015:61) mengemukakan bahwa variabel bebas

(independen) merupakan variabel yang menyebabkan perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Terdapat dua variabel bebas diberi notasi X

yaitu variabel Dana Alokasi Umum (X1) dan Pendapatan Asli Daerah

(X2).

2. Variabel terikat

Sugiyono (2015:61) mengemukakan bahwa variabel terikat

(3)

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat diberi notasi Y

dalam penelitian ini adalah Belanja Daerah.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah salah satu unsur yang sangat membantu

komunikasi antar peneliti yang merupakan petunjuk tentang bagaimana

suatu variable diukur (Singarimbun dan Effendi: 2011). Definisi operasional

diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan suatu ciri atau

menspesifikasikan dalam mengukur suatu variabel. Adapun penjabaran

definisi operasional dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1

Definisi dan Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran

Provinsi Jawa Tengah

pada tahun 2013-2016

yang berupa belanja

tidak langsung dan

belanja langsung guna

(4)

dan tanggung jawab

kepada masyarakat

Provinsi Jawa Tengah

dan pemerintah pusat.

tak terduga

 Belanja Langsung

(belanja pegawai,

belanja barang dan

jasa, belanja modal)

Sumber: Abdul Halim, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan

Daerah, Jilid 1, (Cet.1; Jakarta: Salemba Empat, 2008), hal. 322

Variabel Independen

kecilnya celah fiskal

pada daerah Provinsi

(5)

Sedangkan celah

fiskal merupakan

jumlah selisih antara

kebutuhan daerah dan

potensi yang dimiliki

daerah Provinsi Jawa

Tengah.

Sumber: Abdul Halim, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan

Daerah, Jilid 1, (Cet.1; Jakarta: Salemba Empat, 2008), hal. 323

Pendapat

an Asli

Daerah

Pendapatan yang

bersumber dari Pajak

Daerah, Retribusi

Daerah, hasil

pengelolaan kekayaan

Daerah yang

dipisahkan, dan

lain-lain PAD yang sah

sesuai dengan aktivitas

Jawa Tengah pada

Sumber: Abdul Halim, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan

(6)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang

digunakan dalam memperoleh data mengenai Laporan Realisasi Belanja

Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU)

pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013-2016 yang

diperoleh dari Statistik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Badan Pusat

Statistik Jawa Tengah serta menggunakan metode studi pustaka. Metode

studi pustaka merupakan cara pengambilan informasi dengan mencari dan

membaca buku-buku kemudian dicatat dan dipelajari yang berhubungan

dengan pembahasan sebagai data tambahan. Tahap ini bertujuan untuk

mempersiapkan hal-hal yang akan diperlukan dalam penelitian, bagian ini

dimulai dengan melaksanakan studi kepustakaan dengan mempelajari jurnal,

artikel, buku, dan bacaan-bacaan lain guna mendapatkan informasi yang

berhubungan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini penulis berusaha menggambarkan dan menganalisis secara

sistematis. Teknik analisis merupakan teknik yang menyatakan cara data

dikumpulkan dan dianalisis supaya tujuan penelitian dapat dicapai. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis kuantitatif yang

dilaksanakan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk menjelaskan dan memberikan

(7)

Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan variabel Belanja

Daerah, maka digunakan statistika deskriptif, statistika deskriptif

menurut Sujarweni (2016:15) adalah statistika yang berusaha

menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu

sampel, statistik deskriptif tersebut berupa:

a. Max : nilai tertinggi

b. Min : nilai terendah

c. Mean : nilai rata-rata

d. Standar deviasi : akar dari varians

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi terdapat beberapa syarat

pengujian supaya regresi dapat diperoleh hasil yang akurat, model regresi

linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model

tersebut memenuhi asusmsi normalitas data dan bebas dari asumsi klasik

baik itu multikolinearitas, dan autokorelasi (Sujarweni, 2016:223).

Pengujian tersebut terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik ini menurut Sunyoto (2010:103)

mengemukakan bahwa uji normalitas digunakan untuk menentukan

apakah variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas juga untuk melihat apakah model regresi yang digunakan

sudah baik. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

(8)

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan

Kolmogorov Sminov terhadap masing-masing variabel. Pengambilan

keputusannya jika sig > 0.05 maka data berdistribusi normal, dan

sebaliknya jika sig < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal dan

dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada nominal P Plot of

Regression Standardized Residual variabel independen, dimana:

1) Jika data tersebut menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data tersebut menyebar jauh dari garis diagonal dan atau

tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3) Apabila data tersebut tidak berdistribusi normal, beberapa cara

untuk melakukan pengujian, salah satunya adalah menggunakan

tes non parametik.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini untuk mendeteksi gejala korelasi antara data yang satu

dengan data yang lain atau dikenal dengan serial korelasi

(Supramono dan Intiyas, 2004:79). Jika nilai Durbin-Watson

tersebut dibawah ≤ 2 maka dapat disimpulkan bahwa gejala

(9)

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang

sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua

variabel bebas. Beberapa indikasi adanya masalah

multikolinearitas menurut Kuncoro (2011:125) adalah sebagai

berikut :

1) Apabila korelasi antara dua variabel bebas lebih tinggi

dibanding korelasi salah satu atau kedua variabel bebas

tersebut dengan variabel terikat (Pindyk dan Rubinfeld,

1990:89). Gujarati (1995:335) lebih tegas mengatakan, “Bila

korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0.8 maka

multikolinearitas menjadi masalah yang serius”.

2) Ananta (1987:91) mengemukakan bahwa adanya statistik F

dan koefisien determinasi yang signifikan namun diikuti

dengan banyaknya statistik t yang tidak signifikan. Perlu

diuji apakah sesungguhnya X1 atau X2 secara

sendiri-sendiri tak mempunyai pengaruh terhadap Y, atau adanya

multikolinearitas yang serius menyebabkan koefisien

mereka menjadi tidak signifikan. Bila dengan

menghilangkan salah satu, yang lainnya menjadi signifikan,

besar kemungkinan ketidaksignifikan variabel tersebut

(10)

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual

atau model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari

satu observasi ke observasi lainnya (Hanke & Reitsch, 1998:259)

dalam Kuncoro (2011:118). Artinya setiap observasi mempunyai

reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang

melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.

Gejala heteroskedastisitas lebih sering dijumpai dalam data kerat

silang daripada runtut waktu, maupun juga sering muncul dalam

analisis yang menggunakan data rata-rata (Ananta, 1987: 62-63)

dalam Kuncoro (2011:118).

Uji ini digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik scatter plot. Deteksi heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola-pola tertentu pada

grafik scatter plot. Dasar pengambilan keputusan adalah: (1)

Titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau disekitar 0. (2)

Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. (3)

Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit kembali. (4) Penyebaran titik-titik

(11)

3. Analisis Regresi Sederhana

Secara umum, analisis regresi merupakan studi mengenai

ketergantungan dari satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau

lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), yang memiliki

tujuan untuk memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.

(Gujarati, 1995:16) dalam Kuncoro (2011: 99).

Analisis ini menggunakan alat bantu statistika yaitu dengan

menggunakan alat regresi sederhana (simple regression). Regresi

sederhana ini digunakan agar dapat melihat apakah pengaruh jumlah

DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah secara cross-section dengan

persamaan:

Yi = α + β X i+ ϵ……… Rumus 1 (Suyono,2018:05)

Keterangan:

Yi = jumlah belanja (BD1)

α = konstanta

β = koefisien regresi

X i = variabel jumlah DAUt (atau DAUt-1), PADt (atau

PADt-1)

ϵ = error term

4. Analisis Regresi Berganda

Penggunaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk

(12)

Variabel Dana Alokasi Umum dan variabel Pendapatan Asli Daerah

merupakan variabel independen, sedangkan variabel Belanja Daerah

merupakan variabel dependen. Persamaan regresinya adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2+ ϵ ……… Rumus 2 (Suyono,

2018:05)

Y = Jumlah belanja atau perubahan jumlah belanja (BDt)

β1β2 = koefisien regresi

X1 = DAUt (atau DAUt-1)

X2 = PADt (atau PADt-1)

ϵ = error term

Untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect, maka efek DAU

terhadap BD dibandingan dengan efek PAD terhadap BD. Dalam regresi

tunggal, koefisien regresi dan nilai t-statistik untuk masing-masing

variabel. Apabila efek DAU terhadap Belanja Daerah lebih besar

daripada efek PAD, maka dapat disimpulkan terjadi flypaper effect.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Pengujian

hipotesis terdiri dari beberapa pengujian sebagai berikut:

a. Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian Koefisien Determinasi ini dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh variabel independen mempengaruhi

(13)

besar (%) pengaruh variabel X dan faktor lain terhadap variabel Y.

Apabila jumlah variabel Independen berjumlah lebih dari dua

koefsien determinasi menggunakan adjusted R square, dan apabila

jumlah variabel independent berjumlah dua atau kurang dari dua,

maka koefisien determinasi menggunakan nilai R square (Sujarweni,

2016:117).

b. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji Statistik t )

Pengujian Hipotesis Parsial menurut Sunyoto (2010:33)

dilakukan untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan

masing-masing nilai koefisien regresi (b1 dan b2) secara sendiri-sendiri

terhadap variable terikat (Y).

Langkah pengujian:

1) Menentukan Ho dan Ha

- Pengujian X1 :

Ho: β1=0 (Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel X1

terhadap variabel Y)

Ha: β1≠0 (Terdapat pengaruh signifikan variabel X1

terhadap variabel Y)

- Pengujian X2 :

Ho: β2=0 (Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel X2

terhadap variabel Y)

Ha: β2≠0 (Terdapat pengaruh signifikan variabel X2

(14)

2) Menentukan Level of significance(α)

Level of significant (α) ditentukan sendiri oleh penguji/peneliti

berdasarkan tingkat kesulitan pengumpulan data. jika data sulit

dikumpulkan sebaiknya menggunakan level of significant (α)

relatif lebih besar dan jika sebaliknya dapat menggunakan level

of significant (α) yang lebih kecil.

3) Kriteria pengujian

- Jika - t hitung < t tabel < t hitung, maka Ho diterima

- Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho

ditolak

Atau

- Jika p < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

- Jika p > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

4) Pengujian untuk nilai b1 dan b2

5) Kesimpulan

c. Pengujian Simultan (Uji Statistik F )

Pengujian Simultan menurut Sunyoto (2010:37) adalah

melibatkan kedua variabel bebas (Dana Alokasi Umum dan

Pendapatan Asli Daerah) terhadap variabel terikat (Belanja Daerah)

dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara

simultan/bersama-sama. Pengujian secara simultan menggunakan

(15)

tabel. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagi

berikut:

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : β1,β2 = 0 (Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel X1

dan X2 terhadap variabel Y)

Ha : β1,β2 ≠ 0 (Terdapat pengaruh signifikan variabel X1 dan X2

terhadap variabel Y)

2) Menentukan level of significant (α)

Level of significant (α) ditentukan sendiri oleh penguji/peneliti,

baik 5% maupun 1%. F tabel dicari dengan menentukan besar

degree of freedom (df) pembilang (numerator) dan df penyebut

(denominator).

3) Menentukan kriteria pengujian

- Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

- Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ho diterima.

Atau

- Jika p< 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

- Jika p>0.05, maka Ho diterima dan Ho diterima.

4) Pengujian untuk nilai b1 dan b2

Gambar

Tabel 3.1 Definisi dan Operasional Variabel
grafik scatter plot. Dasar pengambilan keputusan adalah: (1)
tabel. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagi

Referensi

Dokumen terkait

jalan raya yang banyak kendaraan bermotor atau di daerah pemberhentian sementara (lampu merah) kadar CO akan mencapai lebih dari 100 ppm. Apabila kadar CO di udara lebih

Hasil penelitian tentang Tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi motorik kasar anak adalah baik sebanyak 28 ibu (53,8%), tingkat perkembangan motorik kasar anak usia 2-3

Aktifitas penangkapan lebih banyak dilakukan di Laut Banda bagian Timur yang tersebar disekitar Kepulauan Key dengan hasil tangkapan rata-rata dari rendah sampai sedang,

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Karakterisasi kimia Andisols di Jawa Barat dan Jawa Tengah, (2) Karakterisasi pola pelepasan nitrat pada Andisols di Jawa Barat dan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisika tanah ultisol menggunakan pembenah kompos bertanaman pakcoy ( Brassica rapa L.) dengan tingkat pemberian air

Penulisan ilmiah ini merupakan pembuatan aplikasi mini market tampilan window yang berhubungan serta berinteraksi dengan database dengan menggunakan fasilitas yang ada pada Visual

Penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan aplikasi messenger menggunakan software bahasa pemrograman Java2 dan menggunakan text editor Edit Plus2. Aplikasi messenger yang