Jaminan kepastian hukum di
bidang pertanahan memerlukan
:
1.
tersedianya perangkat
hukum tertulis
,
yang
lengkap
dan
jelas
serta
dilaksanakan secara konsisten;
PENDAFTARAN TANAH
1.
PENDAFTARAN TANAH SEBAGAI
LEGAL
CADASTRE (RECHTSKADASTER)
ADALAH PENDAFTARAN TANAH DALAM
RANGKA MEMBERIKAN JAMINAN
KEPASTIAN HUKUM.
2.
PENDAFTARAN TANAH SEBAGAI
FISCAL
CADASTRE
PENDAFTARAN TANAH
SEBAGAI
FISCAL CADASTRE
Sampai tahun 1961 :
1. untuk tanah-tanah hak barat:
Verponding Eropa
2. untuk tanah-tanah hak milik adat di dalam kota:
Verponding Indonesia
3. untuk tanah-tanah hak milik adat di luar kota:
Landrente/Pajak Bumi
Dasar Penentuan obyek
: STATUS TANAH
Wajib pajak
: PEMEGANG HAK
UU No. 12 Tahun 1985 tentang
Pajak Bumi dan Bangunan
Pasal 4 ayat (1)
“Subyek pajak adalah orang/badan hukum yang
secara nyata mempunyai hak atas bumi,
dan/atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan/atau
memiliki,
menguasai
dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan.”
Penjelasan Pasal 4 ayat (1)
DASAR HUKUM
1.
PASAL 19 UUPA;
2.
PP NO. 24 TAHUN 1997 pengganti PP
NO. 10 TAHUN 1961 tentang
PENDAFTARAN TANAH;
3.
PMNA/KABPN NO. 3 TAHUN 1997
tentang KETENTUAN PELAKSANAAN
PP NO. 24 TAHUN 1997 tentang
PENDAFTARAN TANAH
Adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah
secara
terus
menerus,
berkesinambungan
dan
teratur,
meliputi
pengumpulan,
pengolahan,
pembukuan
dan
penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun, termasuk pemberian surat tanda bukti
hak-haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta
hak-hak tertentu yang membebaninya.
TUJUAN PENDAFTARAN TANAH
1. untuk memberikan kepastian hukum dan
perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan;
2. untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak
yang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan suatu perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar;
3. untuk terselenggaranya tertib administrasi
pertanahan.
OBYEK PENDAFTARAN TANAH
1.
bidang-bidang tanah yang dipunyai
dengan hak milik, hak guna usaha, hak
guna bangunan dan hak pakai;
2.
tanah hak pengelolaan;
3.tanah wakaf;
4.
hak milik atas satuan rumah susun;
5.hak tanggungan;
6.
tanah Negara.
ASAS PENDAFTARAN TANAH
1.
sederhana;
2.
aman;
3.
terjangkau;
4.
mutakhir;
5.
terbuka.
FUNGSI PENDAFTARAN TANAH
A. DALAM RANGKA PERMOHONAN HAK
DAN PEMBEBANAN HAK
TANGGUNGAN
1.
Sebagai syarat konstitutif lahirnya hak /
lahirnya hak tanggungan;
2.
Untuk keperluan pembuktian;
B. DALAM RANGKA JUAL BELI TANAH
1.Untuk memperkuat pembuktian;
PENYELENGGARA DAN PELAKSANA
PENDAFTARAN TANAH
A. PENYELENGGARA PENDAFTARAN TANAH
Badan Pertanahan Nasional
B. PELAKSANA PENDAFTARAN TANAH
a. Kepala Kantor Pertanahan
b. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan
pejabat lain yang ditugaskan untuk
SATUAN WILAYAH TATA USAHA
PENDAFTARAN TANAH
1.
untuk hak milik, hak guna bangunan,
hak pakai, tanah wakaf dan hak milik
atas satuan rumah susun adalah
desa/kelurahan;
2.
untuk
hak
guna
usaha,
hak
pengelolaan, hak tanggungan dan
tanah
Negara
adalah
PELAKSANAAN
PENDAFTARAN TANAH
I.
PENDAFTARAN TANAH UNTUK
PERTAMA KALI
(
Initial Registration
)
PENDAFTARAN TANAH
UNTUK PERTAMA KALI
Pengertian
Kegiatan pendaftaran yang dilakukan
terhadap obyek pendaftaran tanah yang
belum didaftar menurut PP No. 10 Tahun
1961 dan PP No. 24 Tahun 1997.
Cara
Pendaftaran tanah
secara sistematik
Pendaftaran tanah
secara sporadik
Kegiatan pendaftaran tanah pertama kali
meliputi
:
1.
pengumpulan dan pengolahan data
fisik;
2.
pengumpulan dan pengolahan data
yuridis serta pembukuannya;
3.
penerbitan sertipikat;
4.
penyajian data fisik dan data yuridis;
5.
penyimpanan dalam daftar umum dan
PEMELIHARAAN DATA
PENDAFTARAN TANAH
Adalah kegiatan pendaftaran tanah
PEMELIHARAAN DATA
A. Pembukuan perubahan yang terjadi : 1. Perubahan haknya inbreng, tukar menukar dll.
b. Pemindahan hak karena lelang c. Pewarisan karena hukum 3. Perubahan Tanahnya, karena:
- Pemecahan, pemisahan dan penggabungan
B. Peralihan hak karena penggabungan, konsolidasi
C. Hapusnya hak yang membebani hak atas tanah
SISTEM PENDAFTARAN TANAH
Ada 2 macam sistem pendaftaran tanah:
1.
Sistem Pendaftaran Akta (
Registration of deeds
)
2.Sistem Pendaftaran hak
(Registration of titles
)
Sumber data
:
Baik untuk pemberian hak, pemindahan hak dan
pembebanan hak sumber data yuridis yang
dipergunakan adalah
AKTA
baik untuk
ROD
atau
SISTEM PENDAFTARAN TANAH
AKTA
Akta yang didaftar
Pejabat pertanahan
bersikap pasif
Tanda bukti : Akta
HAK
Penciptaan hak baru dan
perbuatan-perbuatan
hukum yang menimbulkan perubahan kemudian (Yang harus dibuktikan dengan akta)
Pejabat pertanahan
bersikap aktif
Tanda bukti : Buku Tanah
lanjutan
AKTA
Setiap kali terjadi
perubahan wajib dibuatkan akta sebagai buktinya dan cacat hukum pada suatu akta bisa mengakibatkan tidak sahnya perbuatan hukum yang dibuktikan dengan akta yang dibuat kemudian
HAK
Setiap kali terjadi
Sistem Pendaftaran Tanah yang
dipergunakan oleh Indonesia adalah
SISTEM PENDAFTARAN HAK
Dasar Hukum
:
Pasal 29 dan Pasal 31 PP No. 24/1997
Adanya
:
a. Buku Tanah dan Surat Ukur
SISTEM PUBLIKASI
YANG DIPERMASALAHKAN ADALAH :
1. SEJAUH MANA ORANG BOLEH MEMPERCAYAI
KEBENARAN DATA YANG DISAJIKAN ?
2. SEJAUH MANA HUKUM MELINDUNGI
SISTEM PUBLIKASI
POSITIF
Pendaftaran atau
pencatatan nama seseorang dalam buku tanah sebagai pemegang haklah yang membuat seseorang menjadi pemegang hak yang bersangkutan, bukan perbuatan pemindahan hak yang dilakukan
(Title by registration, The register is
everything)
NEGATIF
Sahnya perbuatan
lanjutan
POSITIF
Dengan didaftarkannya
namanya sebagi pemegang hak dalam buku tanah maka orang yang namanya terdaftar tersebut mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat (indefeasible title) walaupun jika kemudian terbukti bahwa yang terdaftar sebagai pemegang hak tersebut bukan pemegang hak yang bersangkutan
NEGATIF
Pendaftaran tidak membuat seseorang yang memperoleh tanah dari pihak yang tidak
berhak menjadi
pemegang hak yang baru
lanjutan
POSITIF
Negara menjamin data
yang disajikan, karena data yang disajikan dapat dipercaya kebenarannya dan daya mempunyai
daya pembuktian yang mutlak
Selalu menggunakan
sistem pendaftaran hak
NEGATIF
Negara tidak menjamin
data yang disajikan karena data yang disajikan dalam
pendaftaran tidak boleh begitu saja dipercaya kebenarannya
kalau digunakan sistem
pendaftaran akta sistem publikasinya selalu
lanjutan
POSITIF
KELEMAHAN:
Dgn selesai dilakukan pendaftaran atas nama penerima hak, pemegang hak yang sebenarnya menjadi kehilangan haknya karena tidak dapat menuntut pembatalan perbuatan hukum tersebut (dlm keadaan tertentu hanya bisa menuntut ganti kerugian kpd Negara)
NEGATIF
KELEMAHAN:
SISTEM PUBLIKASI
Sistem publikasi yang digunakan
:
Sistem negatif yang mengandung unsur positif
Alasan
:
Karena menghasilkan surat-surat tanda bukti hak
yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat.
Dasar Hukum
:
RECHTSVERWERKING
KETENTUAN HUKUM YANG SUDAH ADA
DALAM HUKUM ADAT (
tidak menciptakan
ketentuan hukum yang baru
- penjelasan
pasal 32 ayat 2 PP No. 24 Th. 1997- )
DIKUATKAN DENGAN YURISPRUDENSI
MAHKAMAH AGUNG:
RECHTSVERWERKING
PASAL 32 PP NO. 24 TH. 1997
PASAL 32 PP NO. 24 TH. 1997
Dalam PP 24/1997 ada beberapa hal substantif yang
dapat dipahami sebagai
tendensi
untuk menuju
sistem pendaftaran tanah positif
:
a.
Itikad baik yang melatarbelakangi kepemilikan
hak atas tanah
b.
Pemberlakukan azas kontradiktur delimitasi ;
untuk mendapatkan kepastian obyek hak atas
tanah
c.
Pemberlakuan lembaga pengumuman ; untuk
menjamin kebenaran subyek dan obyek hak
atas tanah yang terdaftar
d.