• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TE (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALITAS GURU

DISUSUN SEBAGAI SYARAT PEMENUHAN TUGAS STATISTIK INFERENSIAL

FEBRIAN CHRISTYANSEN NARA DJO 942016036

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Daftar Isi

Lokasi dan Waktu Penelitian...5

Populasi dan Sampel...5

Metode dan Variabel Penelitian...5

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian...5

Teknik Analisis Data...6

Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan SPSS...6

a. Analisis Regresi Sederhana...6

b. Analisa deskriptif...6

BAB IV...7

PEMBAHASAN...7

Hasil Penelitian...7

Uji Validitas dan Realibilitas data...7

(3)

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALITAS GURU

Febrian Ch. Nara Djo 942016036@student.uksw.edu

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(5)

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah sarana dan prasarana pendidikan berpengaruh terhadap profesionalisme guru?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empirik tentang: 1. Pengaruh sarana prasarana terhadap profesionalisme guru

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan berkaitan dengan hubungan sarana dan prasarana serta kedisiplinan guru terhadap profesionalitas guru sendiri. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan terhadap pengaruh sarana prasarana dan kedisiplinan terhadap kinerja profesionalitas guru serta mampu menjadi bahan refleksi profesionalisme dan kedisiplinan guru.

E. Hipotesis

(6)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu penunjang berhasilnya pendidikan. Salah satu komponen penting di sekolah yang dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar adalah sarana prasarana. Soetjipto ( 2004 : 170 ) mengartikan sarana prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Depdiknas sebenarnya telah mengeluarkan buku Pedoman Standar Nasional Pendidikan yang mencakup persyaratan minimal lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, perpusatakaan, laboratorium, lapangan olahraga dan tempat ibadah. Namun dalam banyak kasus, minimnya ketersediaan sarana dan prasaran pendidikan dapat menjadi masalah yang serius dalam penyelenggaraan pendidikan (Dalyono, 2005). Sarana dan prasarana ini dikembangkan dengan mengacu kepada standar BSNP dan ditetapkan dengan peraturan Menteri, namun demikian masih sering menjadi masalah dalam terselenggaranya pendidikan ( Djamarah, 2000). Banyaknya masalah dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berputar pada ketersediaan atau kurang lengkapnya sarana pendukung pembelajaran. Menurut Margono (2005) pemenuhan sarana dan prasarana sering ditentukan pihak sekolah bersama komite sekolah saja dan ini juga merupakan kendala karena sekolah dan komitenya belum tentu mampu memenuhi semua kebutuhan sarana dan prasarana, karena kurangnya stadarisasi mengenai apa yang harus dipenuhi (Azhari, 2004).

B. Profesionalisme Guru

(7)

bagian dari profesionalisme guru itu sendiri. Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai:

a. Designer of intruction (perancang pengajaran) b. Manager of intruction (pengelola pengajaran)

c. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa)

(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dituju adalah SMK Saraswati Salatiga, yang beralamat di Jl. Hasanudin No. 738, Kota Salatiga, Jawa Tengah. SMK Saraswati meiliki guru sebanyak 66 orang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi yang diteliti adalah kalangan guru SMK Saraswati, dengan sampel yang menggambarkan populasi, sampel yang diambil berjumlah 26 orang dengan taraf kesalahan 5 persen.

C. Metode dan Variabel Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, sedangkan variabel yang diteliti adalah Sarana dan prasarana sekolah dan profesionalitas guru. Sarana dan prasarana serta adalah variabel independen yang dicari pengaruhnya terhadap profesionalitas guru. Profesionalitas guru adalah variabel dependen.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik yang digunakan untuk menghimpun data adalah dua angket mengenai sarana dan prasarana dan profesionalitas guru.

Untuk mengungkap data ini digunakan angket berbentuk skala Likert. Alasan meng-gunakan skala Likert ini untuk mengukur sikap, pendapat dan profesi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Penskoran pada Skala Likert adalah sebagai berikut:

Pernyataan Bobot

Penilaian

Pernyataan Bobot

Penilaian

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 2

Ragu-Ragu 3 Ragu-Ragu 3

Setuju 4 Setuju 4

(9)

E. Teknik Analisis Data

Data akan dianalisis dengan cara :Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan SPSS a. Analisis Regresi Sederhana. Analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang

diawali dengan deskripsi data penelitian dari variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogramnya serta menentukan persamaan regresinya. Analisis regresei linier sederhana diawali dengan pengujian asumsi klasik dengan persamaan regresi sebagai berikut.

y = a + bX + e

Keterangan: Y : SARPRAS X : PROFESIONALISME a : konstanta b : koefisien regresi atau slope garis regresi Y atas X, e : alat presiksi yang terjadi secara acak

b. Analisa deskriptif untuk mengetahui rata-rata, median, standar deviasi dan varian data. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pengolahan data secara deskriptif adalah dengan cara memperoleh hasil perkalian dari jumlah responden dengan skor pilihan jawaban yang diberikan. Seluruh hasil perkalian dari jumlah responden pada masing-masing pilihan jawaban ini (pada masing-masing item) dijadikan dasar penafsiran data hasil penelitian secara deskriptif.

Skala interpretasi yang digunakan adalah sebagai berikut. Angka 0% – 20% = Sangat lemah

Angka 21% – 40% = Lemah Angka 41% – 60% = Cukup Angka 61% – 80% = Kuat

(10)

BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

A. Uji Validitas dan Realibilitas data

a. Uji Validitas instrument

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal, yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan (Arikunto, 2002:147). Instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap instrumen mendukung misi instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi item total melalui koefisien korelasi r Product Moment dari Pearson.

b. Hasil uji validitas Sarana-Prasarana

Item-Total Statistics

SARPRAS1 33,62 18,406 ,416 ,498 ,825

SARPRAS2 33,23 17,065 ,651 ,694 ,792

SARPRAS4 33,12 20,186 ,408 ,484 ,820

SARPRAS5 33,38 17,526 ,620 ,551 ,797

SARPRAS6 33,35 18,395 ,560 ,529 ,804

SARPRAS7 33,42 20,014 ,415 ,477 ,820

SARPRAS8 33,23 18,505 ,610 ,692 ,800

SARPRAS9 33,88 17,066 ,658 ,770 ,791

SARPRAS1

0 33,38 19,766 ,442 ,635 ,817

Validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai pada table r product moment sebesar 0,388 pada taraf signifikansi 5% dan N = 26. Hasil pada tabel di atas dapat ditafsirkan sebagai berikut.

(11)

2) SARPRAS2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,651 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 2 dinyatakan Valid.

3) SARPRAS4. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,408 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 4 dinyatakan Valid.

4) SARPRAS5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,620 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 5 dinyatakan Valid.

5) SARPRAS6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,560 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 6 dinyatakan Valid.

6) SARPRAS7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,415 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 7 dinyatakan Valid.

7) SARPRAS8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,610 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 8 dinyatakan Valid.

8) SARPRAS9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,658 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 9 dinyatakan Valid.

9) SARPRAS10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,442 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 10 dinyatakan Valid.

Dasar penentuan validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai kritis pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=26, yakni sebesar 0,388. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang terletak antara 0,400 – 0,600.

Hasil Uji Validitas Profesionalisme Guru

Item-Total Statistics

(12)

Validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai pada table r product moment sebesar 0,388 pada taraf signifikansi 5% dan N = 26. Hasil pada tabel di atas dapat ditafsirkan sebagai berikut:

1) SARPRAS1. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,601 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 1 dinyatakan Valid.

2) SARPRAS2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,468 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 2 dinyatakan Valid.

3) SARPRAS2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,647 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 2 dinyatakan Valid.

4) SARPRAS4. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 708 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 4 dinyatakan Valid.

5) SARPRAS5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 664 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 5 dinyatakan Valid.

6) SARPRAS6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 572 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 6 dinyatakan Valid.

7) SARPRAS7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 527 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 7 dinyatakan Valid.

8) SARPRAS8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 554 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 8 dinyatakan Valid.

9) SARPRAS9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0, 391 > r kritis = 0,388. Dengan demikian instrumen Item 9 dinyatakan Valid.

(13)

B. Hasil Analisa Deskriptif

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut :

Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden (Angka Tertinggi 5) "Perhatikan Bobot Nilai"

X = Skor terendah likert x jumlah responden (Angka Terendah 1) "Perhatikan Bobot Nilai"

Jumlah skor tertinggi untuk item SANGAT SETUJU ialah 5 x 26 = 130, sedangkan item SANGAT TIDAK SETUJU ialah 1 x 26 = 26. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 115, maka penilaian interpretasi responden terhadap media pembelajaran tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.

Rumus Index % = Total Skor / Y x 100

Analisa deskriptif dapat dilihat dari tabel berikut: Sarana Prasarana

Item 1

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 0 2

Ragu-Ragu 3 7 21

Setuju 4 9 36

Sangat Setuju 5 9 45

Jumlah 26 105

Persentase 80.76

Item 2

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 2 6

Setuju 4 9 36

Sangat Setuju 5 14 70

Jumlah 26 112

Persentase 86.90

(14)

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 2 6

Setuju 4 10 40

Sangat Setuju 5 14 70

Jumlah 26 116

Persentase 89.23

Item 5

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 5 15

Setuju 4 8 32

Sangat Setuju 5 12 60

Jumlah 26 109

Persentase 83.84

Item 6

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 3 9

Setuju 4 11 44

Sangat Setuju 5 11 55

Jumlah 26 110

Persentase 84.61

Item 7

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 4 12

Setuju 4 14 56

Sangat Setuju 5 8 40

Jumlah 26 108

Persentase 83.7

Item 8

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

(15)

Setuju 4 9 36

Sangat Setuju 5 13 65

Jumlah 26 113

Persentase 86.92

Item 9

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 7 21

Setuju 4 13 52

Sangat Setuju 5 4 20

Jumlah 26 96

Persentase 73.84

Item 10

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 1 3

Setuju 4 16 64

Sangat Setuju 5 8 40

Jumlah 26 109

Persentase 83.84

Setelah melihat hasil dari masing-masing item diatas, maka perlu diadakan rekapitulasi untuk melihat rata-rat persentase dari keseluruhan item.

(16)

cenderung tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan relatif cukup baik.

c. Profesionalisme Guru

Item 1

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 6 18

Setuju 4 11 44

Sangat Setuju 5 9 40

Jumlah 26 103

Persentase 79.23

Item 2

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 3 6

Ragu-Ragu 3 5 15

Setuju 4 14 56

Sangat Setuju 5 4 20

Jumlah 26 97

Persentase 74.61

Item 3

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 4 12

Setuju 4 16 64

Sangat Setuju 5 5 30

Jumlah 26 107

Persentase 82.30

Item 4

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 2 4

Ragu-Ragu 3 1 3

Setuju 4 12 48

Sangat Setuju 5 10 50

(17)

Persentase 82.30

Item 5

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 1 1

Tidak Setuju 2 2 4

Ragu-Ragu 3 5 15

Setuju 4 7 28

Sangat Setuju 5 11 55

Jumlah 26 103

Persentase 79.23

Item 6

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 5 15

Setuju 4 15 60

Sangat Setuju 5 5 25

Jumlah 26 102

Persentase 78.46

Item 7

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 4 12

Setuju 4 13 52

Sangat Setuju 5 9 45

Jumlah 26 109

Persentase 83.84

(18)

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 0 0

Ragu-Ragu 3 10 30

Setuju 4 5 20

Sangat Setuju 5 11 55

Jumlah 26 105

Persentase 80.76

Item 10

Kriteria Skor F Nilai

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Tidak Setuju 2 1 2

Ragu-Ragu 3 1 3

Setuju 4 15 60

Sangat Setuju 5 9 45

Jumlah 26 100

Persentase 76.92

Setelah melihat hasil dari masing-masing item diatas, maka perlu diadakan rekapitulasi untuk melihat rata-rata persentase dari keseluruhan item.

Item Persentase

Dengan perolehan nilai sebagaimana terlihat pada tabel di atas, rata-rata persentase menunjukkan pada skala yang yang cenderung tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa pengembangab profesionalistas guru relatif cukup baik.

(19)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,027 1 ,027 ,002 ,962b

Residual 90,073 8 11,259

Total 90,100 9

a. Dependent Variable: Profesionalisme b. Predictors: (Constant), Sarpras

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 80,719 20,778 3,885 ,005

Sarpras -,012 ,251 -,017 -,049 ,962

(20)

Dari output tabel terlihat nilai F yaitu 0.002 dengan tingkat signifikansi 0.962. Dari tabel kedua dapat dituliskan persamaan regresi yang diperoleh, yaitu:

Y = 80.719 + 0.962

Dimana, Y = Profesionalisme guru X = Sarana Prasarana

Konstanta sebesar 73.252 menyatakan bahwa jika X1=0.962 maka Y akan bernilai 80.719.

Koefisien Regresi untuk X sebesar 0.962 menyatakan bahwa setiap perubahan pada Sarana dan Prasarana akan memberi kontribusi pada profesionalitas guru sebesar 0.962.

e. Uji Hipotesis

H0 = Koefisien Regresi signifikan H1 = Koefisien Regresi tidak signifikan

Dengan membandingkan Statistik Hitung dengan Statistik Tabel Jika Statistik t Hitung < Statistik t Tabel, maka H0 diterima Jika Statistik t Hitung > Statistik t Tabel, maka H0 ditolak

Pada output SPSS, diketahui bahwa t hitung sebesar -0,049. Sedangkan t tabel dengan taraf kepercayaan 5% adalah 2.262. Dengan demikian t hitung < t tabel, sehingga H0 diterima. Dengan kata lain, sarana prasarana punya peranan dalam peningkatan profesionalitas guru.

PEMBAHASAN

Sarana dan Prasarana

(21)

sekolah menengah tingkat atas merupakan suatu komponen yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar mengajar bersamaan dengan komponen pendukung yang lainnya. Proses belajar mengajar dapat berlangsung jika ada pendidik, peserta didik, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan yang mendukung. Semua faktor merupakan sebuah siklus dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Penelitian menunjukkan sebanyak 82.6% responden memberikan tanggapan positif terhadap keberadaan sarana dan prasarana di SMA Al-Muawanah Cianjur. Tingkat persentase tersebut menunjukkan kategori sarana dan prasarana telah berada pada pada tingkat yang cukup baik.

BAB V

SIMPULAN

A. Simpulan

Berdasar kepada hasil analisis atas data yang berhasil dihimpun pada penelitian ini, diperoleh simpulan-simpulan sebagai berikut.

1. Keberadaan sarana dan prasarana pendidikan serta profesionalisme guru adalah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan kategori persentase dari tanggapan responden pada masing-masing variabel sebesar 82.6% dan 77,5%.

(22)

Daftar Pustaka

Azhari, Akyas, (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan, Cet. I Jakarta: Mizan Publika

M. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan; Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, dkk, (2000). Strategi Belajar Mengajar, Cet. II Jakarta: Asdi Mahasatya

Djatmiko, E. (2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kota Semarang. Dalam Fokus Ekonomi, 1, 19-30.

Margono, S, (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. V Jakarta: Rineka Cipta

Somantri, A., & Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 83-90.

http://Suciptoardi.wordpress.com/2007/12/29/profesionalismeduniapendidikanoleh -Winarno-Surakhmad/2008/05/12/.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem tersentralisasi yang pertama, yaitu beratnya beban server yang harus menangani semua proses, diatasi dengan membagi beban itu menjadi 2 bagian: client (yang

naik.Jika kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu,kemudian distribusi λ/4 tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum

Persamaan 2 diatas mengandung satu variable bebas t dan mengandung turunan kedua yaitu , oleh sebab itu maka persamaan 2 untuk gerak pendulum tersebut dapat dikategorikan

Pola dinamika parameter fisika – kimia pada sumber bahan baku air laut maupun sebagai media pencuci untuk produk garam rakyat di wilayah Pantai Utara Jawa Timur dan Pantai

Dari contoh diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis secara lebih lanjut mengenai strategi tuturan permintaan yang digunakan oleh Najwa Shihab pada acara talkshow

Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karyawan dilarang melakukan perbuatan yang disebut di bawah ini, baik di lingkungan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OO2 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor