• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL FIX"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PEMBELAJARAN

KIMIA

UNTUK SMA/MA

KELAS X

Disusun Oleh:

Septian Dwi Budi

Prakoso

(2)

Ikatan Kimia

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti pembahasan dalam bab ini, kalian dapat membandingkan proses pembentukan Ikatan Kimia dan hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk.

Untuk mempermudah bab berikut,perhatikan peta konsep berikut!

Dalam bab ini,kalian akan menemukan beberapa kata kunci,antara lain :

(3)

2. Struktur Lewis 3. Ikatan Kovalen

4. Ikatan Kovalen Koordinasi 5. Ikatan Logam

IKATAN KIMIA

Unsur-unsur biasanya ditemukan di alam dalam keadaan tidak stabil dan unsur-unsur tersebut cenderung untuk membentuk senyawa yang lebih stabil. Pembentukan senyawa ini terjadi melalui ikatan kimia. Ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa dapat berupa ikatan ion atau ikatan kovalen.

A. Teori Kestabilan Atom

Selain gas mulia, hampir semua unsur yang ada di alam terdapat sebagai senyawa

(gabungan dua unsur atau lebih yang terikat secara ikatan kimia). Semua ini menunjukkan bahwa di alam unsur tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Ketidakstabilan unsur-unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron yang dimilikinya.

Konsep ikatan kimia pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Newton Lewis dan Langmuir

dari Amerika Serikat, serta Albrecht Kosseldari Jerman pada tahun 1916.

(4)

 Kenyataan bahwa gas mulia ( He,Ne,Ar,Kr,Xe,dan Rn )sukar membentuk senyawa ( sekarang telah dapat dibuat dari gas mulia Kr,Xe,dan Rn merupakan bukti bahwa gas-gas mulia pada gol VIII memiliki susunan elektron yang stabil

 Setiap Atom memiliki kecenderungan untuk mempunyai susunan elektron yang stabil seperti gas mulia,dengan cara melepaskan elektron,menerima elektron ,atau

menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama.

Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu pernyataan Kossel-Lewis ini disebut aturan oktet.

Aturan oktet ini tidak berlaku untuk hidrogen sebab atom H akan membentuk konfigurasi elektron seperti He yaitu mempunyai 2 elektron pada kulit terluarnya pada saat membentuk ikatan yang disebut aturan duplet.

Kossel dan Lewis mengajukan pendapat mereka mengenai teori kestabilan atom-atom gas mulia. Jika kita perhatikan konfigurasi elektron setiap atom-atom gas mulia akan terlihat keteraturan seperti ini:

Unsur Nomor Konfigurasi Elektron

Atom

He 2 2

Ne 10 2 8

Ar 18 2 8 8

Kr 36 2 8 18 8

Xe 54 2 8 18 18 8

(5)

Dari konfigurasi elektron gas mulia tersebut dapat kita simpulkan bahwa keteraturan yang dimiliki mereka terletak pada elektron valensinya yang seluruhnya berjumlah 8 (kecuali He yang berjumlah 2). Artinya unsur-unsur lain yang ingin stabil pun harus mengikuti aturan ini, yang dikenal dengan aturan duplet (bila elektron terluarnya mengikuti 2) dan oktet (bila elektron terluarnya mengikuti 8).Atom-atom bergabung dengan bertukar elektron (serah terima) atau berbagi elektron.

B. Struktur Lewis

Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang berperan yaitu elektron valensi. Struktur yang menggambarkan elektron pada kulit terluar suatu atom disebut struktur Lewis.

IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA

Periode 2

Li

Be

B

C

N

O

F

Ne

Struktur Lewis berguna untuk memahami penggunaan elektron bersama pada ikatan kovalen.

C. Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk akibat gaya elektrostatis antar ion yang berlawanan muatan sebagai akibat serah terima elektron dari suatu atom ke atom lain. Ikatan ion

dapat terbentuk antara unsur logam dan unsur non logam.

Proses Pembentukan Ikatan Ion sebagai berikut :

Contoh :

 Pembentukan senyawa MgCl2 (magnesium klorida).

(6)

Mg (golongan IIA) , merupakan unsur logam.

Cl (golongan VIIA), non logam.

Jawab :

Proses :

Mg Mg2+ + 2 e 2 x Cl + 2e- 2Cl -

_______________________________________ +

Mg + 2Cl Mg 2 + + 2Cl (MgCl2)

Beberapa Sifat Senyawa Ion :

a. Merrupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.

b. Rapuh, hancur jika dipukul.

c. Lelehannya menghantarkan listrik.

d. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik. Latihan :

1. Tentukan proses terbentuknya senyawa ion berikut :

MgCl2 ; K2S ; AlF3

2. Ramalkan rumus senyawa ion dari pasangan unsur-unsur berikut :

Mg dengan Br ; Ca dengan Cl

D. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan antara dan buah atom atau lebih yang didasarkan pada

(7)

Untuk memudahkan dalam melukiskan ikatan kovalen, atom-atom yang akan berikatan dapat digambarkan dengan rumus Lewis menggunakan simbul yang berupa titik ( • ) atau silang (x) untuk mewakili elektron valensi.

Contoh Rumus Lewis Atom :

C elektron valensi 4 ,

JENIS – JENIS IKATAN KOVALEN :

a. Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan besama satu pasang elektron oleh kedua atom yang berikatan, dan digambarkakn dengan satu garis lurus ( - )

Contoh : Ikatan H dengan Cl dalam molekul HCl

Atom H berikatan dengan 1 atom Cl yang masing-masing menyumbangkan 1 elektron

b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama dua pasang elektron oleh kedua atom yang berikatan, dan digambarkaan dengan dua garis lurus ( ═ )

(8)

C (IVA) ,

c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama tiga pasang elektron oleh ke dua atom yang berikatan, dan digambarkan dengan 3 garis lurus (≡)

Contoh : Ikatan antara atom N dengan atom N yang lain dalam molekul N2

(9)

Ikatan Kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom. Pasangan elektron koordinasi digambarkan dengan anak panah kecil yang menuju pada atom yang menerima pasangan elektron.

A B

X X

P E B

AB artinya A mendonorkan pasangan elektron bebasnya kepada atom B terjadinya donor elektron ini menyebabkan terjadinya ikatan kovalen koordinasi.

Suplemen Soal :

Tulislah rumus lewis atom rumus lewis molekul dan rumus struktur dari molekul berikut :

1. SO3

2. H2O

e. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar

Ikatan Kovalen Polar :

o Sepasang elektron yang dipakai bersama tertarik leebih kuat ke salah satu atom.

o Kedua unasur yang berikatan tidak sejenis. Contoh ; HCl; HBr; H2O; NH3

o Atom-atom yang berikatan mempunyai elektronegativitas yang berbeda (tak

sama dengan nol), pasangan elektron akan tertarik ke arah atom yang mempunyai electronegativitas lebih besar.

Contoh : HCl , atom Cl mempunyai elektronegatiivitas yang lebih besar dari hidrogen, sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik ke arah klorin. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya kutub negatif pada klorin dan kutub positif pada hidrogen atau membentuk dipol ikatan.

(10)

o Untuk molekul yang memiliki lebih dari 1 jenis atom, untuk meramalkan kepolaran zat tersebut harus dilihat pula bentuk molekulnya.

Contoh :

F – Be – F : tidak polar, karena bentuk molekulnya lurus sehingga penyebaran muatannya simetris, walaupun perbedaan elektronegativitas r yaitu 2,5 (Be = 1,5 ; F = 4,0)

H ─ O bersudut. Sehingga menyebabkan muatan menjadi tidak simetris

| akibatnya molekul air menjadi molekul polar.

H

Ikatan Kovalen Non Polar

o Kedua unsur yang berikatan sejenis. Contoh : H2 ; Cl2; N2, CH4; CO2

o Atom-atom yang berikatan mempunyai kemampuan yang sama dalam menarik

pasangan electron pada ikaktan tersebut, sehingga muatan atom-atom yang berikatan sailing meniadakan.

Perbedaan antara molekul non polar dengan molekul polar sebagai berikut :

NON POLAR POLAR

1. Perbedaan elektronegativitas sangat

Kecil atau nol

1. Sangat besar, tak sama dengan nol

2. molekulnya siimetris 2. asimetris

3. atom pusat tidak punya P E B 3. punya P E B

4. Tidak terjadi polarisasi 4. terjadi polarisasi

5. tidak dibelokkan medan liistrik 5. dibelokkan medan listrik

Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut :

(11)

d. Cairan atau larutannya tidak dapat menghantarkan listrik, kecuali senyawa kovalen polar. Misalnya : HF; HCl; HBr; HI. Bila dilarutkan dalam air.

e. Pada umumnya lunak.

f. Penghantar panas yang buruk.

D. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatn antar atom dalam suatu unsur logam dengan menggunakan interaksi antar elektron valensi

Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif karena energi potensial ionisasi yang rendah dan mempunyai elektron valensi sedikit.Ketika atom – atom logam yang bermuatan positif ini saling berdekatan, elektron valensinya akan terdelokalisasi membentuk ”Larutan Elektron” disekitar ion –ion positif. Larutan Elektron bertindak sebagai perekat atom – atom logam. Hal ini berakibat bahwa lautan elektron dalam atom – atom logam bebas bergerak dari atom yang satu ke atom lainnya untuk membentuk suatu ikatan yang disebut dengan ikatan logam. Kekuatan ikatan logam bergantung pada banyaknya elekktron valensi yang terdapat pada atom logam tersebut. Ikatan logam termasukk kuat, sehingga kebanyakan logam mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif tinggi dan dapat menghantarkan arus listrik.

Geometri Molekul

Geometri molekul atau sering disebut struktur molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut-sudut yang ada disekitar atom pusat.

(12)

Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom terdapat atom pusat dan substituent-substituen. Substituent yang ada terikat pada atom pusat. Substituent-substituen ini dapat berupa atom (misalnya Br atau H) dan dapat pula berupa gugus (misalnya NO2).

Terkadang sulit untuk menentukan atom pusat dari suatu molekul atau ion poliatomik. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan atom pusat yaitu sebagai berikut.

1. Atom pusat biasanya ditulis di awal rumus formulanya.

2. Atom pusat biasanya atom yang lebih elektropositif atau kurang elektronegatif.

3. Atom pusat biasanya atom yang memiliki ukuran lebih besar dari atom atau susbstituen-substituen yang ada. H ukuran paling kecil sehingga tidak pernah berlaku sebagaia atom pusat.

Contoh :

BeCl2 atom pusatnya adalah Be

NH3 atom pusatnya adalah N

Elektron valensi atom pusat yang digunakan pada pembentukan senyawa kovalen terkadang digunakan untuk membentuk ikatan kadang tidak digunakan. Elektron yang tidak digunakan ditulis sebagai pasangan elektron bebas (PEB), sedangkan elektron yang digunakan dalam pembentukan ikatan ditulis sebagai pasangan elektron ikatan (PEI). Selain PEB dan PEI pada atom pusat dapat pula terdapat elektron tidak berpasangan seperti pada molekul NO2.

Dalam suatu molekul elektron-elektron tersebut saling tolak-menolak karena memiliki muatan yang sama. Untuk mengurangi gaya tolak tersebut atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang tertentu hingga tercapai gaya tolak yang minimum. Akibat yang ditimbulkan dari tolakan yang yang terjadi yaitu mengecilnya sudut ikatan dalam molekul. Urutan gaya tolak dimulai dari gaya tolak yang terbesar yaitu sebagai berikut.

(13)

2. Gaya tolak antara pasangan elektron bebas dengan elektron ikatan (PEB vs PEI)

3. Gaya tolak antar pasangan elektron ikatan (PEI vs PEI). Sumber : wanibesak.wordpress.com

Teori yang digunakan untuk mempelajari gaya tolak antar sesama elektron valensi disebut teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) yang dikembangkan oleh Gillespie dan Nylholm sehigga sering disebut sebagai teori Gillespie-Nylholm. Dengan teori ini ternyata struktur ruang suatu senyawa dapat ditentukan dengan memperhatikan elektron bebas dan elektron ikatan dari senyawa yang bersangkutan.

Awal perkembangan teori VSEPR, pada tahun 1963 berdasarkan ide-ide yang kembangkan oleh Sidwick dan Powell, Gillespie memberi ceramah tentang teori VSEPR dalam suatu pertemuan yang di adakan oleh American Chemical Society (ACS).

Setelah memberi ceramah ia ditantang oleh perserta ceramah yang lain yaitu Rundle. Rundle menyatakan teori VSEPR terlalu “naive” dan satu-satunya cara pendekatan dalam meramalkan bentuk molekul adalah teori orbital molekul. Setelah mengadakan diskusi yang cukup panjang Gillespie menantang Rundle meramal bentuk molekul dari ksenon fluorida (XeF6) yang pada saat itu baru saja disintesis oleh Malm dan rekan-rekannya.

Berdasarkan terori orbital molekul, Rundle menyatakan bentuk molekul XeF6 adalah oktahedral normal. Sedangkan Gillespie berdasarkan teori VSEPR menyatakan bentuk molekul XeF6 adalah oktahedral terdistorsi.

(14)

PEI (X)

PEB (E)

AXnEm Bentuk

Molekul

CONTOH

2 0 AX2 Liniear

CO

2

3 0 AX3 Trigonal

Planar

BF3

2 1 AX2E Bengkok SO2

4 0 AX4 Tetrahedro

n

CH4

3 1 AX3E Piramida

Trigonal

NH3

2 2 AX2E2 Planar

Bentuk V

H2O

5 0 AX5 Bipiramida

(15)

*) Keterangan: PEI = pasangan elektron ikatan, PEB = pasangan elektron bebas, A= atom pusat, Xn = jumlah atom yang diikat atom pusat, Em = jumlah pasangan elektron bebas

Pada Tabel di atas, nama bentuk molekul yang diberi huruf tebal merupakan bentuk molekul dasar karena semua elektron valensi atom pusat digunakan untuk membentuk ikatan. Jika terdapat elektron yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan atau elektron bebas ditunjukan dengan garis putus-putus kemudian dua titik yang menyatakan pasangan elektron bebas.

Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal struktur molekul tidak berbeda jauh dengan langkah-langkah yang digunakan untuk menggambar struktur Lewis suatu molekul atau ion poliatomik.

Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal bentuk molekul sebagai berikut:

1. Menentukan atom pusat.

2. Tuliskan jumlah elektron valensi dari atom pusat.

3. Menentukan jumlah elektron valensi dari masing-masing substituen jika berupa atom.

4. Satu elektron dari substituen dipasangkan dengan satu elektron dari atom pusat sehingga membentuk pasangan elektron (pasangan elektron ikatan, PEI). Perlu diperhatikan bahwa, bahwa jumlah elektron atom pusat tidak selalu memenuhi kaidah oktet. Jika masih terdapat substituen dan masih terdapat elektron pada atom pusat, maka semuanya harus dipasangkan.

5. Jika semua susbtituen telah dipasangkan dengan elektron atom pusat dan masih terdapat elektron yang tidak berpasangan, maka elektron tersebut tetap ditulis pada atom pusat sebagai elektron bebas atau pasangan elektron bebas (PEB).

6. Jika berupa ion poliatomik, maka setelah semua substituen dipasangkan kurangi elektron jika ion bermuatan positif dan tambahkan elektron jika ion bermuatan positif.

(16)

( Sumber : https://wanibesak.files.wordpress.com/2011/06/teori-vsepr2.pdf )

LATIHAN SOAL!

1. Konfigurasi elektron: N = 1s2 2s2 2p3

Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai aturan oktet adalah …. ( SOAL UN 2013 )

A. linear

B. segitiga piramida C. tetrahedral

(17)

2. Diketahui konfigurasi elektron: Si = [Ne] 3s2 3p2

F = [He] 2s2 2p5

Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, bentuk molekul yang terjadi sesuai aturan oktet adalah …. ( SOAL UN 2013 )

A. linear

Bentuk molekul yang terjadi bila kedua unsur tersebut berikatan menurut aturan oktet adalah …. ( SOAL UN 2013 )

4. Suatu senyawa terbentuk dari dua buah 1A dan 8B. Senyawa tersebut memiliki bentuk

molekul dan kepolaran berturut-turut …. ( SOAL UN 2012 ) A. tetrahedral dan polar

B. tetrahedral dan nonpolar C. bentuk V dan polar D. bentuk V dan nonpolar E. oktahedral dan nonpolar

5. Jika atom 4X dan 17Y berikatan, bentuk molekul dan sifat kepolaran yang terbentuk

adalah .... ( SOAL UN 2015 ) A. segi empat planar dan polar B. linear dan polar

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai konfigurasi stabil gas mulia, atom-atom dapat membentuk ikatan dengan penggunaan bersama 2 atau 3 pasang elektron. Ikatan kovalen dengan penggunaan bersama

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.. Ikatan

Bukankah atom H juga bisa melepaskan elektron (membentuk ion positif)? Bisa ditambah "ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara atom unsur logam dengan nonlogam".

Jika atom pusat dari unsur periode ke-3 atau yang lebih besar memiliki m.f positif, pindahkan pasangan elektron bebas dari atom ujung menjadi ikatan rangkap untuk.. mengurangi

Artinya, salah satu atom lebih kuat menarik elektron ke arahnya (atom yang lebih elektronegatif), sehingga pada atom itu terkumpul elektron dan terbentuk kutub negatif, sedangkan

Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)],

• Jika atom pusat tidak memenuhi aturan oktet, cobalah ikatan rangkap dua atau rangkap tiga diantara atom pusat dan atom terminal dengan memakai pasangan elektron bebas dari

Klor memiliki 7 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 5 ) sehingga apabila menerima satu elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).. Oksigen