• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 1 hingga 8

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

NUMBERED HEADS

TOGETHER

(NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU

DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA

POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Marta Rofika Rahayu1) , 11.10707.4311722), email : martarofika@gmail.com 1Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Ngawi

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengetahui pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media powerpoint dan bagan terhadap prestasi belajar siswa, 2) mengetahui pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa, 3) mengetahui interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini bersifat eksperimen, dilakukan pada bulan Februari hingga Juli 2015. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP dengan sampel kelas VII yang menggunakan media PowerPoint dan VII yang menggunakan media bagan tahun pelajaran 2014/2015. Kelas VII menggunakan media PowerPoint dan Bagan. Pengumpulan data melalui tes prestasi kognitif, angket afektif dan angket kemampuan memori. Hipotesis diuji dengan anava dua jalan.

Dari analisis varians dua jalan dengan taraf signifikan

5

%

untuk hipotesis pertama diperoleh Fhitung < Ftabel di mana Fhitung = 0,4350 dan Ftabel = 4,00 sehingga H0 diterima. Hal

ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa. Untuk hipotesis kedua diperoleh Fhitung >

Ftabel di mana Fhitung = 24, 3707 dan Ftabel = 4,00 sehingga H0 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

terdapat pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Dan untuk hipotesis ketiga diperoleh Fhitung < Ftabel di mana Fhitung = 0,0247 dan Ftabel = 4,00

sehingga H0 diterima. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran

dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan, pembelajaran Matematika tidak dapat diajarkan menggunakan media PowerPoint dan Bagan. Karena kemampuan memori tinggi memiliki pengaruh dalam pembelajaran Matematika, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa dapat membangun pemahamannya sendiri. Selain itu, agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan penggunaan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang bervariasi perlu diterapkan.

Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, NHT (Numbered Heads Together) PowerPoint, Bagan, Kemampuan Memori, Persegi dan Persegi Panjang.

PENDAHULUAN

Tercapai dan tidaknya pendidikan dapat dilihat dari faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Dari dulu hingga sekarang banyak siswa yang mengatakan matematika merupakan pelajaran yang sulit .Oleh karena itu peserta didik menjadi takut dan malas untuk mempelajarinya. Sebagai guru matematika harus mampu membuat bagaimana pelajaran tersebut bisa disenangi oleh peserta didiknya. Matematika adalah

ilmu struktur, urutan, dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan matematika adalah salah satu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada saat membeli sayur di pasar, pembeli menggunakan ilmu matematika. Pembelajaran matematika adalah cara berfikir dan bernalar yang digunakan untuk memecahkan berbagai jenis persoalan dalam keseharian, sains, pemerintah dan industri.

(2)

kooperatif salah satunya NHT (Numbered Heads Together). Selain itu juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka dalam proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak peserta didik dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Jadi NHT (Numbered Heads Together) dapat diartikan sebagai model belajar dimana setiap peserta didik diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari peserta didik untuk mengutarakan hasil diskusinya. Melalui model pembelajaran ini ada kemungkinan bisa meningkatkan semangat belajar peserta didik.

Untuk memusatkan perhatian siswa guru bisa menggunakan media pembelajaran Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang sangat populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk kepentingan pembelajaran. Selain Microsoft PowerPoint ada juga yang lain yaitu bagan. Bagan menyajikan ide atau konsep yang sulit agar lebih mudah dicerna siswa. Biasanya media pembelajaran bagan ini digunakan guru matematika untuk membantu agar siswa lebih mudah memahami pelajaran di kelas. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Sering kali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh karena itu, peneliti hendaknya memakai bagan yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Melalui media bagan ini diharapkan bisa membuat siswa menjadi semangat didalam pembelajaran. Dengan media ini juga dapat membantu siswa mudah memahami pelajaran.

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) bagaimana pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media powerpoint dan bagan terhadap prestasi belajar siswa. (2) adanya pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa. (3) bagaimana interaksi antara media pembelajaran dengan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Faktor pertama adalah media pembelajaran yaitu powerpoint dan bagan. Faktor kedua adalah kemampuan memori siswa yang tergolong tinggi dan rendah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP tahun pelajaran 2014/2015, yang terdiri dari enam kelas yang berjumlah ± 180. Sampel dalam penelitian ini adalah diambil sebagian siswa dari kelas VII sebanyak empat kelas dari enam kelas yang ada di SMP.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Instrumen tersebut dibuat untuk mengukur prestasi kognitif, afektif dan faktor internal siswa berupa kemampuan memori. Tes prestasi kognitif berbentuk tes pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun datar setelah diberikan materi pembelajaran menggunakan media powerpoint dan bagan. Sebelum digunakan dalam penelitian, tes ini dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana instrumen tes kognitif dapat dipahami oleh siswa dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan siswa untuk menjawab. Selain itu dengan dilakukannya uji coba instrumen dapat ditentukan instrumen yang baik dengan menghitung validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

(3)

HASIL

Instrumen prestasi kognitif yang di uji cobakan berupa 50 soal obyektif (pilihan ganda) dengan 12 indikator yang terbagi dalam 4 ranah kognitif yaitu C1 sebanyak 10 butir soal, C2 sebanyak 14 butir soal, C3 sebanyak 18 butir soal, dan C4 sebanyak 8 butir soal. Selanjutnya, hasil dari uji coba dilakukan pengolahan data yaitu uji validitas, reliabilitas, uji daya beda dan uji tingkat kesukaran.

Setelah persiapan instrumen penelitian selesai peneliti melaksanakan penelitian dan pengumpulan data. Penelitian dilakukan di SMP dengan populasi berjumlah 88 siswa. Sampel yang digunakan adalah kelas VII dengan pembelajaran menggunakan media PowerPoint dan VII dengan media bagan. Penentuan kelas sampel diperoleh atas dasar pertimbangan guru mata pelajaran Matematika, dengan melihat nilai rata – rata pada semester sebelumnya dari masing – masing kelas dapat dikatakan kedua kelas ini memiliki kemampuan yang sama. Pada pelaksanaannya, kelas VII diberikan pembelajaran menggunakan media

PowerPoint dan kelas VII menggunakan Bagan. Data sampel penelitian disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1

Setelah dilakukan penerapan metode pembelajaran kooperatif untuk kelas

PowerPoint diperoleh rata – rata prestasi kognitif 76, 75 dan untuk kelas Bagan diperoleh rata – rata prestasi kognitif 72, 63. Uji Prasyarat

Hasil pengukuran data yang telah dikumpulkan dapat dilakukan uji prasyarat untuk menentukan jenis stastistika yang digunakan. Uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas prestasi belajar yang dilakukan terhadap kelas VII pada pokok bahasan Persegi dan Persegi Panjang terdiri

dari beberapa uji normalitas yaitu : (1) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media

PowerPoint. (2) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan. (3) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dengan kemampuan memori tinggi. (4) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dengan kemampuan memori rendah. (5) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan dengan kemampuan memori tinggi. (6) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan dengan kemampuan memori rendah. (7) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan. (8) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media

PowerPoint dan Bagan dengan kemampuan memori tinggi. (9) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan dengan kemampuan memori rendah.

Sebelum uji ANAVA dua jalan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh hasil sebaga berikut :

Tabel 2

Rangkuman Hasil Uji Normalitas

(4)

4 memori rendah.

0,13 memori tinggi.

0,09 memori rendah.

0,19

Tabel diatas menunjukkan bahwa kesembilan kelompok siswa yang diuji berdistribusi normal.

Uji Homogenitas Prestasi Kognitif

Uji homogenitas prestasi kognitif menggunakan nilai tes kognitif dari dua kelompok siswa yaitu kelompok PowerPoint

dan Bagan. Hasil perhitungan uji homogenitas dibandingkan dengan nilai 0,05. H0 diterima jika H0 > 0,05 (Lhitung ≤

Ltabel).Rangkuman hasil pengujian

homogenitas prestasi kognitif ditampilkan ke dalam tabel 3.

Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh :

Tabel 3

Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Prestasi Kognitif

Nilai Kognitif Keputusan Kesimpulan

Lhitung Ltabel uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi maka menggunakan statistika parametrik dengan uji hipotesis menggunakan ANAVA dua jalan.

Hasil perhitungan analisis varians dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,05 disajikan pada tabel 4 berikut :

Tabel 4

Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan

Sumber JK Dk RK Fhitung Ftabel P

pembelajaran Matematika menggunakan PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh pembelajaran

Matematika menggunakan

(5)

terhadap prestasi belajar siswa.

Baris untuk metode pembelajaran (B) diperoleh nilai Fhitung= 0,4350 dan F

a;p-1,N-pq = 4,00 sehingga Fhitung < Fa;p-1,N-pq

maka H0B = diterima. Jadi tidak ada

pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan media pembelajaran

PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa. Karena H0B

diterima berarti dapat dikatakan kelompok siswa PowerPoint dan kelompok siswa Bagan memiliki prestasi belajar yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut pasca anava menggunakan metode Scheffe’ untuk mengetahui media pembelajaran yang lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Rangkuman rerata masing – masing sel dan rerata marginal disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5

Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal

Kemampuan Memori

Media

Pembelajaran Rerata

Marginal

PPt Bagan

Rendah 62 58,3333 60,1667

Tinggi 83,4545 81,2 82,3273

Rerata Marginal

72,7273 69,7667

Tabel 5 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginaldi atas menunjukkan bahwa rerata marginal untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran PPt yaitu 72,7273 lebih besar dari rerata marginal untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran Bagan yaitu 69,7667. Dengan demikian dapat disimpulkan media pembelajaran PPt lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa daripada media pembelajaran Bagan. (2) Hipotesis 2

H0 : Tidak ada pengaruh

kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh kemampuan

memori dalam pembelajaran

Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

Baris untuk kemampuan memori (A) diperoleh nilai Fhitung = 24,3707 dan

Fa;p-1,N-pq = 4,00 sehingga Fhitung > F

a;p-1,N-pq maka H0A = ditolak. Jadi ada

pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Karena H0A

ditolak berarti dapat dikatakan kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah memiliki prestasi belajar yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut pasca

anava menggunakan metode Scheffe’

untuk mengetahui prestasi yang lebih baik menurut tingkat kemampuan memori. Rangkuman rerata masing – masing sel dan rerata marginal disajikan dalam Tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6

Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal

Kemampuan memori

Metode

Pembelajaran Rerata

Marginal

PPt Bagan

Rendah 62 58,3333 60,1667

Tinggi 83,4545 81,2 82,3273

Rerata Marginal

72,7273 69,7667

Dari Tabel 6 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal di atas menunjukkan bahwa rerata marginal untuk kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi yaitu 82,3273 lebih besar dari rerata marginal untuk kelompok siswa dengan kemampuan memori tingkat rendah yaitu 60,1667 maka dapat disimpulkan prestasi belajar dengan kemampuan memori tinggi lebih baik daripada prestasi belajar dengan kemampuan memori rendah. (3) Hipotesis 3

H0 : Tidak ada interaksi antara

(6)

H1 : Ada interaksi antara media

pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

Baris untuk interaksi (AB) diperoleh nilai Fhitung = 0,0247 dan Fa;p-1,N-pq =

4,00 sehingga Fhitung < Fa;p-1,N-pq maka

H0AB = diterima. Jadi, tidak ada

interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi siswa.

PEMBAHASAN

Instrumen tes kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kognitif yang valid, reliabel, berdaya beda minimal cukup dengan tingkat kesukaran mudah atau sedang. Berdasarkan presentase terbesar yaitu daya beda dan tingkat kesukaran cukup dapat dikatakan instrumen ini merupakan instrumen yang baik. Selain itu, intsrumen hasil uji coba menunjukkan nilai reliabilitas yang tinggi yaitu 1,169. Sehingga instrumen tes kognitif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang baik dan reliabel. Nilai rata – rata hasil uji instrumen afektif untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran PPt adalah 76,75 dengan 22 siswa masuk kategori afektif tinggi dan 10 siswa dalam kategoti afektif rendah. Dan untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran Bagan diperoleh nilai rata – rata kelas yaitu 72,625 dengan 20 siswa termasuk dalam kategori afektif tinggi dan 12 siswa termasuk kategori afektif rendah.

Setelah dilakukan pengumpulan data dengan instrumen tes kognitif, afektif dan kemampuan memori selanjutnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan statistik pengujian yaitu data berdistribusi normal jika Lmax kurang dari Ltabel. Pada

Lampiran 28 Rangkuman Hasil Uji Normalitas terlihat bahwa ke-9 kelompok siswa menunjukkan Lmax kurang dari Ltabel

sehingga ke-9 kelompok siswa yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode Bartlett dengan statistik pengujian yaitu data homogen jika

Lhitung kurang dari Ltabel . Dari Tabel 4.2

Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Prestasi Kognitif menunjukkan Lhitung sebesar 0,0004

kurang dari Ltabel sebesar 3,8415 sehingga

populasi nilai prestasi kognitif memiliki varians yang sama. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang berdistribusi normal dan homogen sehingga peneliti melakukan uji hipotesis menggunakan statistika parametrik dengan menggunakan analisis varians dua jalan.

Pengujian Hipotesis

(1) Hipotesis Pertama

H0 : Tidak ada pengaruh pembelajaran

Matematika menggunakan

PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh pembelajaran

Matematika menggunakan

PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan Tabel 3 Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan untuk baris media pembelajaran menunjukkan bahwa

Fhitung = 0,4350 lebih kecil dari Ftabel = 4,00

maka H0B diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan untuk hipotesis pertama yaitu tidak ada pengaruh pembelajaran matematika menggunakan PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa terbukti. Tabel 4 Rangkuman Rerata Masing

– masing Sel dan Rerata Marginal menunjukkan prestasi kelompok siswa dengan media PowerPoint yaitu 72,7273 lebih baik dibandingkan prestasi kelompok siswa dengan metode Baganyaitu 69,7667.

(7)

memuaskan diperoleh oleh siswa – siswa yang banyak terlibat aktif selama kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya untuk pembelajaran dengan media Bagan, seorang ketua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pemahaman tentang suatu materi kepada anggota kelompok yang lain. Pada tahapan tesnya, siswa menggali pemahamannya terhadap materi untuk membuat soal, tes yang dilakukan pada metode ini melatih kesiapan siswa karena mereka tidak mengetahui soal yang akan diterimanya. Selain itu, cara pelaksanaan tes yang selama ini dengan cara pemberian soal dari guru kepada siswa dapat diubah dengan tes melempar bola kertas sehingga siswa seperti bermain lempar bola kertas. Dengan pemberian tes seperti ini guru dapat mengetahui pemahaman siswa baik siswa yang menjawab berdasarkan jawabannya dan siswa yang membuat soal berdasarkan pertanyaan yang dia buat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dwi Pujiati (2011) dengan kesimpulan pembelajaran menggunakan media PowerPoint lebih baik dibandingkan hasil pembelajaran dengan media Bagan. (2) Hipotesis Kedua

H0 : Tidak ada pengaruh kemampuan

memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh kemampuan

memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan Tabel 4.3 Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan untuk baris motivasi berprestasi menunjukkan bahwa Fhitung = 24,3707 lebih

besar dari Ftabel = 4,00 maka H0B ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis kedua yaitu ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa terbukti. Dari Tabel 4.5 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal menunjukkan bahwa prestasi kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi yaitu 82,3273 lebih tinggi dibanding prestasi kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah yaitu 60,1667. Sehingga dapat dikatakan siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi memperoleh hasil prestasi yang tinggi pula, sebaliknya

siswa yang memiliki kemampuan memori rendah memperoleh hasil prestasi yang rendah. Dalam penelitian ini, diketahui siswa yang memiliki prestasi rendah adalah mereka yang tidak terlibat aktif selama kegiatan kelompok berlangsung. Selain itu, siswa tersebut hanya mengikuti siswa yang pandai dalam kelompoknya dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada anggota kelompok yang lain. (3) Hipotesis Ketiga

H0 : Tidak ada interaksi antara media

pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : Ada interaksi antara media

pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan Tabel 4.3 Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan untuk baris interaksi menunjukkan bahwa Fhitung =

0,0247 kurang dari Ftabel = 4,00 maka H0AB

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis ketiga yaitu tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa tidak terbukti.

(8)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika dengan media PowerPoint dan bagan akan menarik jika menggunakan permainan lempar kertas. Karena dengan permainan tersebut siswa akan mempunyai semangat untuk belajar. Selain itu bisa juga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. (2) Terdapat pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah. (3) Pembelajaran matematika dengan media PowerPoint yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih baik dibandingkan dengan yang mempunyai kemampuan memori rendah. Begitu juga pembelajaran matematika dengan media bagan yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih baik dibandingkan dengan yang rendah.

REFERENSI

Alkash & Al-Dersi.2013.Advantages of Using PowerPoint Presentation in EFL Classroom & the Status

of its Use in Sebha

University.International Journal of English Language & Tranlation Studies Volume 1 page 6 diakses

dari URL:

www.search.proquest.com, pada tanggal 8 Juli 2015.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Asyhar, Rayandra.2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Astuti, Merina Yuli.2014.The Effectiveness of Numbered Heads Together

Technique (NHT) on Students’

Reading Ability.Diakses dari

URL: www.search.proquest.com, pada tanggal 26 Juni 2015. Bornok Sinaga. 2013. Buku Siswa

Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Gathercole, Susan E & Packiam Alloway, Tracy. 2009. Memori Kerja dan Proses Belajar. Jakarta: Indeks. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi

Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung : Humaniora.

Hamdani. 2011. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung : CV Pustaka Setia. Hamid, Darmadi. 2010. Kemampuan

Dasar Mengajar. Bandung : CV Alphabeta.

Hamruni. 2009. Strategi dan Model model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Hamzah, Ali. 2013. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Hamzah, B. Uno. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Laksono, Ridam Dwi. 2010. Pembelajaran Kimia Dengan Model Kooperatif Team Assisted Individualization Menggunakan Media Moodle dan Media Cetak Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Memori Siswa. Tesis. Surakarta : Program Pascasarjana UNS. Majid, Abdul. 2013. Strategi

Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika.

Gambar

Tabel di atas menunjukkan bahwa
Tabel 5 Tabel 6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah perilaku wirausaha dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan

Jika ditarik mundur dari tanggal-tanggal tersebut, maka perencanaan produksi bayam hijau dengan didasarkan pada karakteristiknya untuk memenuhi permintaan konsumen

Dapat ditarik kesimpulan MCB tidak sesuai dengan Standar PLN dan tidak layak untuk digunakan pada instalasi rumah... Pada beberapa arus pengujian dari 1,05.In hingga 4.In MCB tidak

UTAMA. Untuk mengetahui hak dan kewajiban yang timbul akibat syarat perdagangan. Untuk mengetahui dokumen yang terdapat dalam perdagangan internasional. Kegunaan Penelitian. Selain

Peningkatan Mutu Sekolah dalam Konteks Administrasi Pendidikan Error.. Bookmark

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press, 1992.. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , (Jakarta: Prenada Media

Kegiatan diskusi kelompok 5 diadakan pada tanggal 20 Maret 2012,pukul 15.00-17.00 WIB bertempat di gazebo MASTER.Hardika yang bertindak sebagai ketua

Sehubungan dengan penaw aran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penaw aran paket pekerjaan