• Tidak ada hasil yang ditemukan

03.Penulisan - hasil review fix - F4 - Hasil Asistensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "03.Penulisan - hasil review fix - F4 - Hasil Asistensi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, serta sebagai wujud nyata komitmen Pemerintash Daerah untuk meningkatkan Integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, maka pemerintah daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu sistem yang membentuk suatu siklus yang dimulai dari proses penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran organisasi yang kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam Rencana Kinerja Tahunan; kemudian ditetapkan dalam Penetapan Kinerja; penetapan Pengukuran Kinerja; pengumpulan data untuk menilai kinerja; menganalisis, mereview dan melaporkan kinerja; serta menggunakan data kinerja tersebut untuk memperbaiki kinerja organisasi periode berikutnya.

(2)

Penelitian Pengembanga dan Diklat sebagai instansi yang melaksanakan kediklatan dan penelitian, Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat mempunyai peran yang sangat strategis dalam membangun sumber daya aparatur sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMD) 2013-2018 di bidang Litbang, Diklat Masyrakat dan Aparatur.

1.2 MAKSUD dan TUJUAN

Maksud disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Tahun 2014 adalah dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI No 53 Tahun 2014, bahwa setiap instansi pemerintah secara berjenjang wajib menyusun Laporan Pertanggungjawaban Kinerja melalui media Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Tahun 2015 adalah :

1. Mempertanggungjawabkan Kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat kepada Bupati Pasuruan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Gavernance) yang ditandai dengan adanya tranparansi, partisipasi serta akuntabilitas; 2. Memberikan gambaran mengenai tingkat capaian sasaran ataupun

(3)

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat untuk meningkatkan kinerjanya.

1.3 DASAR HUKUM

Dasar Hukum yang melatarbelakangi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat adalah :

1. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP );

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja;

1.4 BAGAN ORGANISASI BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN &

DIKLAT

(4)

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN DIKLAT

(5)

1.5 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Keberadaan Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan memiliki peran yang sangat strategis. Ditinjau dari beberapa aspek :

1) Guna Mewujudkan Misi Pertama Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2013–2018 yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, transparan dan responsive”, Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat melaksanakan misi “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih,

transparan dan responsif ditujukan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan

akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.”

2) Berdasarkan peran Kementerian Riset dan Teknologi yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsinya dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan, dengan visi yang diangkat dalam Renstra Kementerian Riset dan Teknologi 2010-2014 yaitu “Iptek untuk kesejahteraan dan

kemajuan peradaban”.

1.6 PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

(6)

1. Pemantapan sumber daya, manajemen dan kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat yang terarah serta berkualitas menuju lembaga yang terakreditasi;

2. Penerapan sistem, mekanisme dan proses penelitian dan pengembangan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Pasuruan yang tepat dan terarah, sehingga hasil penelitian secara implementatif akan benar-benar memberikan kontribusi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah;

3.

Ketersediaan data dan informasi penelitian dan pengembangan

daerah yang akan mampu memberikan kelengkapan informasi dan kontribusi terhadap rencana dan pelaksanaan penelitian untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah;

4.

Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan baik bagi Aparatur maupun

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja pada Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat diuraikan secara singkat pada Perjanjian Kinerja. Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Tahun 2015 adalah dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Indikator Kinerja yang akan dicapai antara lain :

a. Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan struktural lulus dan bersertifikat dengan target capaian sebesar 50%.

b. Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan teknis fungsional lulus dan bersertifikat dengan target capaian sebesar 20%.

c. Prosentase hasil penelitian yang ditindaklanjuti dengan target capaian sebesar 30%.

d. Prosentase Peserta Diklat yang terampil dengan target capaian sebesar 25%.

(8)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 CAPAIAN KINERJA

Capaian Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Peneltian Pengembangan dan Diklat. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari penilaian (assesment) yang sistematik, penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan atau program/kegiatan yang dianggap penting terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Pengukuran kinerja kegiatan di Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannnya.

Pengukuran Indikator Kinerja pada Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kab. Pasuruan adalah sebagai berikut :

1) Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan struktural lulus dan bersertifikat;

(9)

Formula Indikator :

Jumlah aparatur yang telah mengikuti pendidikan kedinasan lulus bersertifikat sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 634 orang dengan jumlah seluruh pejabat struktural sebanyak 1097 orang. Capaian indikator ini tahun 2015 adalah sebesar 57,79% dengan target 50,00% sehingga tingkat pencapaiannya 115,58%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang tercatat 53,36%, maka mengalami kenaikan sebesar 4,43%.

2) Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan teknis fungsional lulus dan bersertifikat;

Perhitungan indikator ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan teknis fungsional lulus bersertifikat sampai dengan tahun 2015 dengan jumlah seluruh aparatur tahun 2015. Pendidikan teknis fungsional yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi Calon PNS Daerah; b. Diklat Pengelolaan Barang Daerah;

c. Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa; d. Diklat Pengawasan;

e. Dilklat Pemantapan kinerja Sekretaris Desa;

f. Diklat Manajemen Kepala Sekolah Dasar/Menengah/Atas; g. Diklat Tata Kersipan Bagi SKPD;

h. Diklat Pengelolaan Perpustakaan bagi SD, SMP, SMA; i. Diklat Sistim Administrasi Keuangan Daerah;

j. Diklat Manajemen Puskesmas;

Jml. Aparatur yg mengikuti pendidikan kedinasan lulus bersertifikat

(10)

k. Diklat PBB Bagi Pemungut Pajak;

l. Diklat Manajemen Bagi Penyuluh Pertanian (PPL); m. Diklat Penyusunan LAKIP;

n. Diklat Analisis Kepegawaian;

o. Diklat Peningkatan Kapasitas Tenaga Kediklatan; Formula Indikator :

Jumlah aparatur yang telah mengikuti pendidikan teknis fungsional lulus bersertifikat sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 3.147 orang dengan jumlah seluruh aparatur sebanyak 12.460 orang. Capaian indikator ini tahun 2015 adalah sebesar 25,26% dengan target 20% sehingga tingkat pencapaiannya 126,30%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang tercatat 17,00%, maka mengalami kenaikan sebesar 8,26%.

3) Prosentase hasil penelitian yang ditindaklanjuti;

Perhitungan indikator ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah penelitian yang ditindaklanjuti sampai dengan tahun 2015 dengan jumlah penelitian yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2015. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu:

a. Kajian Pengembangan Benih Padi Hibrida untuk meningkatkan Produktivitas

b. Kajian Identifikasi dan Pengembangan Sumber Daya Air di Pasuruan Wilayah Timur;

c. Kajian Pencegahan Banjir di Kecamatan Rejoso Melalui Pengelolaan Sungai Rejoso;

Jml. Aparatur yg mengikuti pendidikan teknis fungsional lulus bersertifikat

(11)

d. Kajian Pengembangan Teknologi Budidaya Hewan Ternak Hemat Biaya dan Tenaga;

e. Kajian Kualitas Tanah Pada Lahan Marginal untuk Peningkatan Produksi;

f. Kajian Akses Petani dan Layanan terhadap Sarana Produksi, Teknologi dan Pasar;

g. Kajian Analisis Model dan Jenis Pendidikan yang Menunjang Pengembangan Home Industri;

h. Kajian Hubungan Standarisasi Profesi, Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan terhadap Etos Kerja Standar Pelayanan;

i. Kajian Pengaruh Retribusi Puskesmas terhadap Mutu Pelayanan dan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Pasuruan; j. Kajian Perbedaan Efektivitas Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional;

k. Kajian Efektivitas Dapil terhadap Aspirasi Politik di Kabupaten Pasuruan;

l. Kajian Kelayakan Pembangunan Rumah Potong Hewan di Kab. Pasuruan;

m. Kajian Pengembangan Komoditas Pangan di Desa Maslahat; n. Kajian Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dengan Penyakit Menular;

o. Kajian Percepatan Penuntasan Pendidikan Lanjutan di Kabupaten Pasuruan;

Formula Indikator :

Jml. Penelitian yang Ditindaklanjuti

(12)

Jumlah Penelitian yang ditindaklanjuti sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 8 Penelitian dengan Jumlah Seluruh Penelitian yang Dilaksanakan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 26 Penelitian. Capaian indikator ini tahun 2015 adalah sebesar 30,77% dengan target 30,00% sehingga tingkat pencapaiannya 102,56%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang tercatat 27,27%, maka mengalami kenaikan sebesar 3,50%.

4) Prosentase Peserta Diklat yang terampil;

Perhitungan indikator ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah peserta diklat yang terampil sampai dengan tahun 2015 dengan jumlah peserta diklat masyarakat yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2015. Adapun Kegiatan Diklat Masyarakat yang Dilaksanakan Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Diklat Management Pengelolaan Paud/TK/RA/TPQ; b. Diklat Budidaya Jamur;

c. Diklat Processing hasil laut Bagi Masyarakat Pesisir; d. Diklat Batik;

e. Diklat Budidaya Ikan Air Tawar;

f. Diklat Manajemen Koperasi dalam konteks membangun ekonomi kerakyatan;

g. Diklat Pramusaji bagi generasi muda; h. Diklat Packaging Bagi UKM;

i. Diklat Pembuatan Pakan Ternak yang berbasis bahan lokal; j. Diklat Pengelolaan Pemeliharaan dan Perawatan sapi perah; k. Diklat Prosesing Hasil Pertanian;

(13)

m. Diklat Pengelolaan Sampah;

n. Diklat Outbond dan Pengadministrasian bagi Tim Penggerak PKK;

o. Diklat Petugas Pemeriksa Hewan Kurban bagi masyarakat; p. Diklat Pembuatan Pakan ikan (Pakan Mengapung);

q. Diklat DAI;

r. Diklat Rias Pengantin Muslim dan Potong Rambut. Formula Indikator :

Jumlah Peserta Diklat yang Terampil sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 323 orang dengan Jumlah Seluruh Peserta Diklat Masyarakat sampai dengan tahun 2015 sebanyak 1.290 orang. Capaian indikator ini tahun 2015 adalah sebesar 25,04% dengan target 25,00% sehingga tingkat pencapaiannya 100,16%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang tercatat 20,22%, maka mengalami kenaikan sebesar 4,82%.

Dari hasil pengukuran yang telah dilaksanakan, hal ini berarti tingkat keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan dinilai baik.

Jml. Peserta Diklat yang Terampil

(14)

3.1.1 PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA

TAHUN 2015

No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

Target

1 Meningkatnya kualitas pegawai struktural yang mengikuti pendidikan kedinasan

Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan struktural lulus dan bersertifikat

50,00% 57,79%

2 Meningkatnya kualitas pegawai yang mengikuti diklat teknis fungsional

3 Meningkatnya kuantitas data hasil penelitian sebagai dasar kebijakan pembangunan daerah

Prosentase hasil penelitian yang ditindaklanjuti

30,00% 30,77%

4 Meningkatnya kualitas SDM masyarakat yang mengikuti diklat keterampilan berjiwa

enterpreuner/mandiri

Prosentase Peserta Diklat yang terampil

(15)

3.1.2 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2015 TERHADAP TAHUN 2014

No. Sasaran

1 Meningkatnya kualitas pegawai struktural

2 Meningkatnya kualitas pegawai yang

(16)

3.1.3 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA S.D TAHUN 2015

TERHADAP RENSTRA

(17)

3.1.4 ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas pegawai struktural yang mengikuti pendidikan kedinasan dengan indikator prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan struktural lulus dan bersertifikat. (Target sebesar 50% dan terealisasi 57,79%).

Keberhasilan capaian kinerja pada sasaran 1 didukung oleh seluruh peserta diklat aparatur sejumlah 70 orang peserta berhasil lulus 100% dan bersertifikat. Sehingga jumlah aparatur yg mengikuti pendidikan kedinasan lulus bersertifikat sampai dengan tahun 2015 sebanyak 634 orang atau 57,79% dari Jumlah Seluruh Pejabat Struktural Tahun 2015 sebanyak 1.097 orang.

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas pegawai yang mengikuti diklat teknis fungsional dengan indikator Prosentase aparatur yang mengikuti pendidikan pelatihan teknis fungsional lulus dan bersertifikat. (Target sebesar 20% dan terealisasi 25,26%).

Keberhasilan capaian kinerja pada sasaran 2 didukung oleh seluruh peserta diklat teknis fungsional sejumlah 976 orang peserta berhasil lulus 100% dan bersertifikat. Sehingga jumlah aparatur yg mengikuti pendidikan teknis fungsional lulus bersertifikat sampai dengan tahun 2015 sebanyak 3.147 orang atau 25,26% dari Jumlah Seluruh Aparatur Tahun 2015 sebanyak 12.460 orang.

(18)

Keberhasilan capaian kinerja pada sasaran 3 didukung oleh hasil penelitian yang ditindaklanjuti sampai dengan tahun 2015 sebanyak 8 penelitian atau 30,77% dari total penelitian yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 26 penelitian. Adapun beberapa penelitian yang telah ditindaklanjuti/termanfaatkan sbb :

1. Kajian Potensi Mikro Hidro di Kabupaten Pasuruan (2014) 2. Kajian Sistem Inovasi Daerah (2014)

3. Kajian kelayakan pembangunan pasar baru Gempol (2014)

4. Kajian Hubungan Standarisasi Profesi, Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan (2015)

5. Kajian Perbedaan Efektivitas Peningkatan Ekonomi Kerakyatan antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional (2015)

6. Kajian Kelayakan Pembangunan Rumah Potong Hewan di Kab. Pasuruan (2015)

7. Kajian Akses Petani dan Layanan terhadap Sarana Produksi, Teknologi dan Pasar (2015)

8. Kajian Pengembangan Komoditas Pangan di Desa Maslahat (2015)

Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas SDM masyarakat yang mengikuti diklat keterampilan berjiwa enterpreuner/mandiri dengan indikator Prosentase Peserta Diklat yang terampil. (Target sebesar 25% dan terealisasi 25,04%).

(19)

3.1.5 ANALISIS KEBERHASILAN / KEGAGALAN / KENDALA

Berdasarkan hasil analisa diatas pada prinsipnya capaian indikator sasaran Badan Penelitin Pengembangan dan Diklat dapat dikategorikan baik dan sesuai dengan target yang telah direncanakan. Akan tetapi ada beberapa kendala / permasalahan yang dihadapi selama tahun 2015 yaitu sebagai berikut :

1. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor terjadi permasalahan yang berupa Realisasi Anggaran Rendah, adapun penyebabnya yaitu Tahun 2016 direncanakan dan dianggarkan Pembangunan Gedung Balitbang & Diklat di Pandaan Tahap I pada lokasi yang sama sehingga Pemeliharaan dilaksanakan hanya sebatas untuk perbaikan Gedung Ruang Transit Pimpinan/ Tamu yang sangat rusak dan masih dibutuhkan keberadaannya (Setelah terjadi insiden atap roboh). Solusi yang diberikan yaitu merencanakan pelaksanaan Pembangunan Gedung Balitbang & Diklat di Pandaan Tahap I pada tahun 2016 dengan anggaran sebesar Rp.2.961.386.634,00. Dengan tidak terlaksananya kegiatan tersebut tidak menjadikan berkurangnya capaian kinerja pada Balitbang & Diklat karena kegiatan Pembangunan Gedung Kantor tidak termasuk Indikator Kinerja Utama.

2. PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN

(20)

Pelaksanaan kegiatan tergantung pemanggilan peserta dari LAN Jakarta. Sedangkan solusi yang diberikan yaitu terus melakukan percepatan koordinasi dengan LAN Jakarta melalui Bandiklat Prov. Jatim dan diprogramkan kembali di Tahun 2016. Dengan tidak terlaksananya kegiatan tersebut tidak menjadikan capaian kinerja pada Balitbang & Diklat berkurang signifikan karena target dalam kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat II pada tahun 2015 hanya sebanyak 5 orang.

3.2 REALISASI ANGGARAN

Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan, Anggaran yang dikelola Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 sebesar Rp. 14.450.457.000,00 (Empat belas milyar empat ratus lima puluh juta empat ratus lima puluh tujuh

ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

a. Belanja Tidak Langsung Rp. 2.014.960.000,- (Dua milyar empat

belas juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah) anggaran ini dipergunakan untuk gaji pegawai;

b. Belanja Langsung Rp. 12.435.497.000,- (Dua belas milyar empat

ratus tiga puluh lima juta empat ratus sembilan puluh tujuh ribu

rupiah) Anggaran ini dipergunakan untuk : 1. Belanja pegawai Rp. 324.917.500,00

2. Belanja barang jasa Rp. 11.830.682.300,00 3. Belanja Modal Rp. 279.897.200,00

(21)
(22)

BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan merupakan kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama kurun waktu 1 (satu ) tahun yang didasarkan kondisi potensi yang ada, dan permasalahan-permasalahan aktual yang timbul pada saat ini. Secara umum capaian kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat di tahun 2015 dapat disimpulkan sbb :

1. Berdasarkan analisis pencapaian Indikator kinerja sudah mencapai target, hal ini dapat dilihat dari hasil capaian melampaui target yang ditetapkan;

2. Beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelitbangan dan diklat secara optimal masih belum didukung sepenuhnya dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya aparatur sebagai pengelola diklat yang profesional, serta ketersediaan sarana prasarana yang sesuai dengan standart kediklatan;

b. Tenaga fungsional peneliti dan widyaiswara masih belum ada sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat;

(23)

B. SARAN

Untuk meningkatkan kinerja Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan dan mengatasi kendala-kendala yang dihadapi ditahun 2015 perlu dilakukan upaya sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang memiliki bekal penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik teknis fungsional maupun struktural;

2. Diperlukan tenaga fungsional peneliti dan widyaiswara dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Penelitian Pengembangan Dan Diklat Kabupaten Pasuruan;

3. Membangun sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar penyelenggaraan kediklatan

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kabupaten Pasuruan dengan harapan semoga dalam pelaksanaan tugas Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat dapat diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan.

KEPALA BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN DIKLAT KABUPATEN PASURUAN

Dr. H. MOCH. NASIR, M.Pd Pembina Utama Muda

Referensi

Dokumen terkait

Dari sifat – sifat dan aplikasi komposit tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti beberapa sifat fisis dan sifat mekanik komposit berpenguat serat alam,yaitu

beberapa spesies dari Ficus yang fig-nya ditemukan dibawah daun, cabang maupun pada batang.. Pada sub genus Sycidium, fig terdapat pada percabangan tepatnya di

Daur hidup hewan metamorfosis sempurna adalah, suatu bentuk proses metamorfosis yang hanya mengalami serta melewati tiga tahapan saja, yaitu dari telur menjadi nimfa/larva

Subvariabel dalam penelitian ini adalah personal hygiene yang meliputi personal hygiene rambut, mata, telinga, gigi dan mulut, kulit, serta kuku siswa di SDN

jalapa L pada kultur sel HeLa dengan waktu inkubasi 24 jam seperti ditunjukkan pada tabel 1, dapat dilihat bahwa persentase kematian sel HeLa baik pada fraksi protein

Nilai kondisi batas diperlukan pada batas hulu, yaitu sungai dan batas terbuka. Pada batas terbuka digunakan parameter elevasi muka air, temperatur dan salinitas, sedangkan

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Yang dimaksud menghisab saat terbanam matahari ialah saat terbenam matahari pada tanggal terjadinya ijtimā’ tersebut. Penentuan saat terbenam matahari ini diperlukan