• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengaruh Tegangan Jatuh Terhadap Kinerja Motor Induksi Lima Fasa Rotor Sangkar Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pengaruh Tegangan Jatuh Terhadap Kinerja Motor Induksi Lima Fasa Rotor Sangkar Chapter III V"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), jalan Setia Budi No. 75 Kapten

Sumarsono Helvetia Medan 20214, Sumatera Utara. Lama penelitian direcanakan

selama 2 (dua) bulan.

3.2Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah:

1. Motor induksi lima phasa

Tipe : rotor sangkar

Spesifikasi :

- Tegangan nominal (VL-L) : 250 V

- arus nominal : 4,6 A

- 2,5 HP, 1,8 KW

- Cos φ : 0,8

- Frekuensi : 50Hz

- Jumlah kutub : 4

- Kelas isolasi : B

2. Servo motor

3. Ampermeter

(2)

5. Wattmeter

6. Power Suplai ( AC dan DC )

7. Auto Trafo lima fasa

8. Tacho meter

3.3Variabel yang Diamati

Pengujian motor induksi lima fasa ini bertujuan untuk memperoleh pengaruh

tegangan jatuh terhadap putaran rotor (Nr), besar arus input(Iin) akibat jatuh

tegangan, harga daya output (Pout), besar faktor daya (cosφ) pada motor induksi

lima fasa untuk dapat bekerja.

Setelah data teknis dalam pengujian motor induksi tersebut diperoleh, maka

dapat ditentukan unjuk kerja motor induksi lima fasa melalui persamaan (2.2) dan

persamaan (2.4).

Kecepatan putar rotor ( ) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

(2.26)

Dimana :

= Kecepatan medan putar stator (rad/s)

S = Slip

atau

(2.27)

Dimana :

(3)

Daya Output motor induksi adalah daya mekanis yang dihasilkan rotor dan dari

data hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

=

(2.28)

Dimana :

T = Torsi motor induksi (Nm)

ωr = Kecepatan Putar Rotor (rad/ s)

Nr = Putaran Rotor (Rpm)

Jadi daya output motor induksi tiga fasa juga dapat diperoleh melalui

persamaan sebagai berikut :

(2.29)

Sedangkan rugi daya total yang hilang pada motor induksi dapat

dinyatakan sebagai berikut :

(2.30)

Efisiensi motor induksi tiga fasa dapat dinyatakan sebagai berikut :

(4)

3.4 ProsedurPenelitian

Adapun prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Merangkai rangkaian percobaan

Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu merangkai rangkaian

percobaan sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Adapun rangkaian

percobaan yang akan digunakan seperti gambar yang berikut:

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Tegangan Jatuh Motor Induksi Lima Fasa

2. Pengambilan Data

Adapun prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Membuat rangkain seperti gambar

2. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan

(5)

3. Mengatur tegangan sumber / tegangan jala-jala sebesar 250 V

sesuai dengan petunjuk yang berlaku, dengan menggunakan auto

trafo lima fasa.

4. Mengaktifkan motor induksi lima fasa dengan menggunakan saklar

penghubung.

5. Mengatur beban torsi beban sebesar 10 Nm

6. Mengamati pengukuran arus input (Iin), daya input (Pin), tegangan

input (Vin), tegangan output (Vout), faktor daya (Cos φ) dengan

menggunakan alat ukur listrik dan mengukur besar kecepatan

putaran rotor

7. Lakukan kembali langkah ke 3 untuk tegangan sebesar 240 V, 230

V, 220 V, dan 210 V. serta tambahkan torsi beban sebesar 12 Nm.

8. Mencatat hasil pengukuran atau penguian pada tabel percobaan

9. Turunkan autotrafo AC hingga motor berhenti

10.Lepasakan saklar yang menghubungkan motor dengan

transformator lima fasa.

11.Percobaan selesai.

Data yang diambil dalam percobaan adalah sebagai berikut :

 Arus masuk yang tercatat pada amperemeter pada saat motor dibebani

dalam kondisi tegangan nominal maupun jatuh tegangan

 Kecepatan putaran rotor pada saat motor dalam keadaan berbeban

 Daya masuk pada motor yang tertera pada wattmeter dalam keadan

(6)

MULAI

MEMPERSIAPKAN PERALATAN PERCOBAAN

MERAINGKAI RANGKAIAN PERCOBAAN

MELAKUKAN PERCOBAAN

PENGAMBILAN DATA

APAKAH SESUAI PERCOBAAN DENGAN PERHITUNGAN

MENAMPAMPILKAN HASIL PENGUKURAN

DAN PERHITUNGAN

BERHENTI YA

TIDAK 3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Proses Pengumpulan Data

Berdasarkan diagram alir flowchart, teknik perhitungan dan pengolahan

dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Diagram alur proses pengambilan data

3.5.2 Melakukan analisa data terhadap data yang diperoleh

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisa

(7)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa pengaruh perubahan

tegangan jala-jala terhadap kinerja motor induksi lima fasa jenis rotor sangkar

tupai pada saat beroperasi. Dengan menggunakan cara yang sistematis nantinya

akan diperoleh pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap kinerja dari motor

induksi tersebut. Pada pengujian ini akan digunakan motor induksi lima fasa rotor

sangkar tupai 2510,16 watt

Setelah dilakukan percobaan, data hasil pengukuran digunakan untuk

menganalisa pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap kecepatan rotor (Nr), arus

input (Iin), daya input (Pin) dan faktor daya (cos φ). Data-data hasil pengukuran

tersebut juga digunakan untuk menghitung slip motor, daya output motor, rugi

daya total dan efisiensi motor akibat adanya jatuh tegangan jala-jala.

Tujuan dari pengujian motor induksi lima fasa ini adala untuk

mensimulasikan ganguan yang terjadi pada motor induksi lima fasa, apabila dalam

penggunannya terjadi ganguan berupa jatuh tegangan dari jala-jala. Dalam

menganalisa, penulis menggunakan data-data teknik motor yang diperoleh dari

hasil pengujian langsung pada motor induksi lima fasa rotor sangkar 2805 watt

4.2 Data Percobaan

(8)

1. Percobaan jatuh tegangan dengan beban sebesar 10 Nm

Tabel 4.1 Pengukuran parameter motor induksi lima fasa dengan tahanan

torsi 10 Nm

2. Percoban jatuh tegangan dengan tahanan torsi 12 Nm

Tabel 4.2 Pengukuran parameter motor induksi lima fasa dengan tahanan

torsi 12 Nm

Dalam menganalisa pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap kinerja

(9)

induksi tersebut. Data teknis tesebut digunakan sebagai pedoman dalam

menganalisa selain teori yang terdapat dalam referensi. Berikut adalah data teknis

motor induksi lima fasa rotor sangkar yang digunakan :

Spesifikasi motor :

- Tegangan nominal (VL-L) : 250 V

- Daya motor : 1,8 KW, 2,5 HP

- Arus nominal : 4,6 A

- Nr :1452 rpm

- Cos φ : 0,8

- Frekuensi : 50Hz

- Jumlah kutub : 4

Berdasarkan hasil pengjujian dan teori pendukung maka besar daya output

dan rugi daya total dapat diketahui. Sebagai sampel pengujian pada tegangan 250

volt dan beban 10 Nm.

Pada saat pengujian torsi beban sebesar 10 N.m

1. Besar slip motor

S =

=

= 0,0413

2. Kecepatan medan putar stator

Ns =

(10)

3. Besar daya output

ωr = ωs (1-S)

= x (1-S)

=

x (1-0, 0413)

= 157 rad/s x (0,9587)

= 150,515 watt

P out = T x ωr

= 10 x 150,515 watt

= 1505,15 watt

4. Rugi-rugi motor

P rugitotal = Pin – Pout

= 2805 – 1505,15

= 1299,85 watt

5. V Regulation

=

6. Efisiensi motor induksi

ɳ

=

x 100%

=

(11)

Untuk memudahkan dalam menganalisa pengaruh tegangan jatuh jala –

jala terhadap kinerja motor induksi lima fasa, berikut tabel hasil perhitungan

daya output, rugi daya output, rugi daya total, efisiensi motor pada tegangan

nominal sampai tegangan terendah :

Tabel 4.3 Analisa hasil pengukuran dengan tahanan torsi 10 Nm

No Vs Iin Nr Pf Pin Pout P Rugi VR

Tabel 4.4 Analisa hasil pengukuran dengan tahanan torsi 12 Nm

No Vs Iin Nr Pf Pin Pout P Rugi VR

Untuk menganalisa pengaruh jatuh tegangan terhadap arus input, putaran rotor

motor, faktor daya, daya input , daya output, daya rugi-rugi, dan efisiensi motor

(12)

1. Pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap arus input motor induksi lima

fasa

Grafik 4.1 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap arus input motor

Berdasarkan analisa dari grafik di atas, pengaruh drop tegangan jala-jala terhadap

besar arus input motor adalah semakin berkurang suplai tegangan yang

diberikan ke motor maka arus yang ditimbulkan akan semakin membesar. Hal ini

juga menyebabkan semakin berkurangnya gaya yang dihasilkan untuk memutar

motor, dan mengakibatkan motor tidak dapat memikul beban berdasarkan unjuk

kerjanya. Dengan demikan motor akan mengalami kerusakan.

2. Pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap putaran motor.

Gambar 4.2 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap putaran rotor 4

Hubungan Tegangan Jala-jala Terhadap Arus Input Motor

(13)

Berdasarkan analisa grafik di atas, pengaruh jatuh tegangan terhadap putaran

rotor adalah semakin rendah tegangan yang diberikan ke motor mengakibatkan

semakin kecilnya gaya yang dihasilkan motor untuk memutar rotor. Dengan

demikian kecepatan putaran rotor akan semakin menurun

3. Pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap faktor daya

Gambar 4.3 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap faktor daya (cos φ)

Adapun pengaruh drop tegangan jala-jala terhadap faktor daya adalah semakin

rendah tegangan yang disuplai ke motor maka nilai faktor daya akan ikut

menurun. Hal dikarenakan semakin rendah tegangan yang diberikan maka arus

kemagnetan bertambah tetapi daya input menjadi menurun. Daya input yang

semakin kecil menyebabkan nilai faktor daya akan turun.

4. Pengaruh tegangan jala-jala terhadap daya input motor

Gambar 4.4 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap daya input motor 0.66

Hubungan Tegangan Jala-jala Terhadap Faktor Daya

2800

2550 2600 2650 2700 2750 2800 2850

T

(14)

Besar tegangan jala-jala sangat berpengaruh pada besar daya input motor.

Semakin kecilnya tegangan sumber yang mencatu motor maka akan

mengakibatkan besar daya input juga semakin kecil.

5. Pengaruh tegangan jala-jala terhadap daya output motor

Gambar 4.5 grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap daya output motor

Berdasarkan analisa grafik di atas semakin kecil daya yang mencatu

motor induksi lima fasa maka daya output yang dihasilkan motor akan semakin

kecil.

6. Pengaruh tegangan jala-jala terhadap rugi daya motor

Gambar 4.6 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap rugi daya motor 1505.15

1200 1250 1300 1350 1400 1450 1500 1550

T

Hubungan Tegangan Jala-jala Terhadap Daya Output Motor

1260 1270 1280 1290 1300 1310 1320 1330

T

(15)

Besar daya yang hilang pada motor semakin besar seiring menurunnya besar

tegangan jala-jala . Hal ini disebabkan motor berkerja pada tegangan yang tidak

sesuai.

7. Pengaruh tegangan jala-jala terhadap efisiensi motor

Gambar 4.7 Grafik hubungan tegangan jala-jala terhadap efisiensi motor

Jatuh tegangan jala-jala sangat berpengaruh pada kinerja motor induksi

lima fasa dan mengakibatkan menurunnya efisiensi dari motor induksi lima fasa

itu sendiri.

4.4Analisa Pengukuran dan Perhitungan

Pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap kinerja motor induksi lima fasa

rotor sangkar dapat diketahui dengan melakukan pengujian dan perhitungan. Data

yang diperoleh melalui pengujian akan digunakan dalam proses perhitungan,

untuk mengetahui perbandingan kinerja motor induksi. Kedua proses tersebut

saling berkorelasi untuk mendapatkan perbandingan kinerja motor induksi, akan

tetapi dalam pengujian besar daya input dapat diketahui dengan cara pengukuran,

sedangkan dalam proses perhitungan besar daya input dapat diketahui dengan 53.57

(16)

menggunakan persamaan Pin = 4,2η.V.I. Cosφ. Dengan mengetahui besar daya

input motor maka dapat dicari besar rugi daya dan efisiensi motor.

Untuk memperoleh besar daya input motor, penulis mengambil contoh

perhitungan menggunakan data pada tegangan 250 volt dan beban 10 Nm sebagai

berikut :

1. Daya masuk pada motor

Pin= 4,2η.V.I. Cosφ

Pin = 4.25 x 250 x 4 x0,66 = 2805 watt

2. Besar slip motor

S =

=

= 0, 0413

3. Kecepatan medan putar stator

Ns =

=

=

1500 rpm

4. Besar daya output

ωr = ωs (1-S)

=

x (1-S)

=

x (1 - 0,0413)

= 157 rad/s x (0,9587)

(17)

Pout = T x ωr

Tabel 4.5 Perhitungan dengan tahanan torsi 10 Nm

No Vs Iin Nr Pf Pin Pout P Rugi ɳ

Tabel 4.4 Perhitungan dengan tahanan torsi 12 Nm

(18)

4.5 Analisa Hasil Pengukuran dan Perhitungan

Suatu motor induksi dapat berputar jika medan putar magnet pada stator

menginduksi tegangan (ggl) ke rotor. Tegangan akan terinduksi dari kumparan

medan stator ke rotor jika ada perbedaan relative (slip) antara kecepatan medan

putar stator Ns dengan kecepatan medan putar rotor Nr, serta besarnya Ns harus

lebih besar dari Nr (Ns > Nr). Tegangan yang terinduksi pada rotor akan

mengakibatkan mengalirnya arus pada batang konduktor rotor, dan kemudian

akan menghasilkan kopel .

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan di atas, jika beban pada

motor bertambah maka akan memperbesar kopel motor. Kopel motor yang

bertambah besar mengakibatkan arus yang terinduksi ke rotor semakin besar,

sehingga slipantara medan putar stator dan rotor juga bertambah besar . Hal ini

akan menyebabkan kecepatan putaran rotor semakin menurun.

Perubahan tegangan juga akan mempengaruhi besar torsi motor baik torsi

awal ,maupun torsi motor pada saat berkerja. Pada saat motor mendapat suplai

tegangan yang konstan dan diberi beban tertentu, besar torsi motor akan

mengalami peningkatan hingga kecepatan putaran motor mencapai maksimal.

Akan tetapi pada saat motor mengalami penurunan tegangan serta motor dibebani

dengan beban tertentu, maka nilai torsi yang dihasilkan motor akan menurun.

Ditambah lagi jika besar beban yang terpasang ke motor bertambah,

mengakibatkan putaran motor pun semakin menurun dan hingga pada akhirnya

berhenti. Dengan demikian turunya tegangan yang menyuplai motor akan

(19)

Daya output pada motor induksi merupakan hasil daya input dikurangi

oleh rugi-rugi daya motor. Adapun rugi-rugi daya pada motor meliputi rugi-rugi

inti, rugi-rugi tembaga, dan rugi-rugi celah udara. Diantara rugi-rugi pada motor

tersebut, rugi tembaga memiliki pengaruh terhadap efisiensi motor. Karena rugi

tembaga akan bertambah besar seiring dengan kenaikan beban motor.

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang dilakukan, jika beban motor

bertambah dan bekerja pada tegangan yang sama maka akan menghasilkan arus

input dan daya input bertambah besar sehingga menghasilkan daya output yang

lebih besar.

Berdasarkan hasil perhitungan, bertambahnya beban pada motor

mempengaruhi nilai efisiensi motor. Nilai efisiensi motor pada saat tahanan torsi

12 Nm lebih besar jika dibandingkan dengan tahanan torsi 10 Nm. Hal ini

menunjukkan bahwa pada beban maksimal, motor dapat bekerja lebih efisien.

Setelah melakukan pengukuran dan perhitungan terhadap motor induksi

lima fasa, ternyata didapat hasil yang sesuai dengan landasan teori yang menjadi

acuan sebelumnya. Hanya saja dalam hasil pengukuran dan perhitungan terdapat

sedikit selisih. Selisih tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketelitian

alat ukur yang digunakan maupun faktor kondisi dari motor sendiri. Akan tetapi

selisih tersebut dapat dimaklumi karena diantara kedua data yang diperoleh bain

dari hasil pengukuran dan perhitungan memiliki karakteristik yang sama.

Dari pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan adalah jatuh

tegangan jala-jala ternyata mempengaruhi kinerja dari motor induksi lima fasa

(20)

output yang dihasilkan, dimana semakin kecil tegangan maka daya yang

dihasilkan juga akan mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada efisiensi

motor yang semakin kecil.

Besar tegangan sumber berbanding lurus dengan daya output yang

dihasilkan motor sehingga efisiensi motor akan semakin besar seiring

meningkatnya daya output yang dihasilkan motor. Sebaliknya jika motor tegangan

jala-jalaturun maka daya yang dihasilkan motor menurunbegitu juga efisiensinya.

Semakin kecil daya output dihasilkan maka putaran motor akan semakin kecil.

Dengan demikian motor induksi lima fasa dapat digunakan pada tegangan

jala yang sesuai dengan spesifikasinya. Apabila terjadi jatuh tegangan

jala-jala maka akan menurunkan kinerja motor sehingga penggunannya tidak menjadi

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengukuran dan perhitungan dapat ditarik beberapan

kesimpulan mengenai Pengaruh tegangan jatuh terhadap kinerja motor induksi

lima fasa jenis rotor sangkar sebagai berikut:

1. Jatuh tegangan yang terjadi pada jala-jala menyebabkan nilai arus

masuk pada motor induksi lima fasa mengalami peningkatan sebesar

19%. Hal ini berdampak pada nilai tegangan jatuh semakin besar.

Peningkatan nilai tegangan jatuh menyebabkan nilai faktor daya

menurun sebesar 8,19%. Penurunan faktor daya mengakibatkan daya

input juga menurun. Daya input yang semakin kecil menyebabkan

motor bekerja dibawah nominal, sehingga kecepatan rotor yang semakin

menurun dan efisiensi motor berkurang.

2. Besar tegangan jatuh yang masih bisa ditolerir oleh motor induksi lima

fasa rotor sangkar adalah sebesar 227,79 volt dengan besar jatuh

Gambar

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Tegangan Jatuh Motor Induksi Lima Fasa
Gambar 3.2 Diagram alur proses pengambilan data
Tabel 4.1 Pengukuran parameter motor induksi lima fasa dengan tahanan
Tabel 4.3 Analisa hasil pengukuran  dengan tahanan torsi 10 Nm
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diumumkan Pemenang Pelelangan Pekerjaan Pengadaan Mobil Patroli di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2010 adalah sbb

[r]

[r]

Sehubungan dengan ketentuan tersebut, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kantor Pusat DJKN akan melakukan pelelangan kembali Pengadaan dan Pengiriman Kendaraan Dinas Roda

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh luas panen, produktivitas, konsumsi beras, dan nilai tukar petani (NTP) secara bersama dan secara parsial terhadap

Pengembangan indust ri gula memerlu- kan invest asi yang sangat besar, sehingga konsist ensi kebij akan menj adi sal ah sat u kebi- j akan kunci. Berbagai kebij akan pergulaan

Berbagai aspek penunjang keberhasilan yang memberikan nilai lebih mulai diperhatikan, antara lain komposisi yang dapat membantu terwujudnya suatu karya fotografi yang bermutu..

Metode keteladanan merupakan metode pembelajaran yang didasarkan pada contoh tingkah laku yang ditunjukkan oleh guru. Peserta didik lebih mudah menerapkan ilmu yang