• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerbitan Penetapan Sementara Dalam Sengketa Merek Dagang Terdaftar di Pengadilan Niaga Pasca Keluarnya Perma Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Penetapan Sementara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerbitan Penetapan Sementara Dalam Sengketa Merek Dagang Terdaftar di Pengadilan Niaga Pasca Keluarnya Perma Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Penetapan Sementara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

iii

A dispute over the trademark is registered in the Commercial Court due to 3 (three) grounds. Firstly, there is a trademark which is similar to another party’s trademark essentially or partially that has been registered earlier for the same or different kind of product; thus, the right over the trademark or the exclusive right that is granted by the country to the product of the party that has been registered in the General Registered Trademark for a certain period has been violated by a bad intention in the form of faking or artificial product which certainly harms people. Secondly, there is a trademark that is not registered in the Trademark Office of Ditjen HKI (Intellectual Property Right) in Indonesia in order that it is potentially registered by another person/ party or legal body on the ground of bad intention. Thirdly, the trademark examiner was careless and granted the application to trademark registration by another person/ party or legal body. The Provisional Measures in the Commercial Court after the issuance of PERMA No.5/2012 concerning Provisional Measures, based on the collected data, clarifies that there is no dispute over the trademark which is started with Provisional Measures. It is only found in the dispute over Copyright. All The reconciliation for the dispute over trademark in the Commercial Court applies the special procedure law in dealing with particular things because the law concerning trademark does not yet have a clear and detailed regulations on the grounds and process of the application to Provisional Measures in the Commercial Court; therefore, the Supreme Court of the Republic of Indonesia has issued PERMA (the Ruling of the Supreme Court) No. 5/2012 concerning Provisional Measures. Therefore the core issues to be studied in this research are what factors are the cause of the dispute registered trademark in Indonesia? how The Provisional Measures in the Commercial Court after the issuance of PERMA No.5/2012 concerning Provisional Measures?then what factors are affecting the implementation of the Provisional Measures in trademark disputes registered in the commercial court?

The research applied a judicial normative method that included the legal principle, legal system, vertical and horizontal synchronization level as well as a comparison of law and its history. It is an explanatory, descriptive, and prescriptive research. The theoretical framework of this research was directed to provide a ground for analysis and problem discussion.

1

Judge of Gunung Sugih District – Lampung Tengah.

2

A Professor in Faculty of Law, University of Sumatera Utara and Head of Doctoral Study Program of Jurisprudence, University of Sumatera Utara.

3

A Professor in Faculty of Law, Padjadjaran University.

4

A Professor in Faculty of Law, University of Sumatera Utara and Rector of University of Sumatera Utara.

(2)

iv

documents of the dispute over trademark are filed as a claim without firstly applying for the Provisional Measures. In fact, the cases on the dispute over trademark have a more significant number than other cases in HKI. The grounds that influence the implementation of the Provisional Measures in the Commercial Court are legal structure, substance, and culture.

It is recommend that first made the announcement before the application for trademark registration is approved, announcement trademark application should also be published through electronic and non-electronic media, more severe sanctions against the perpetrators of violations and trademark counterfeiting which endanger the safety of life and health, improve the role of the legal apparatus who are particularly in charge of handling the violation against trademark, including the judge by providing them special Diklat (the education and training) on Provisional Measures for judges, the Asset Assessor Agency be provided to assess the collateral and to accommodate the concern of the justice seeker (applicants of Provisional Measures), the people who counteract the implementation of Provisional Measures be firmly served by the sentence such as the contempt of court with imprisonment, and the society be provided a legal counseling concerning the importance of the application to Trademark Registration and the Provisional Measures in order to increase people’s legal awareness of the importance of legal protection for the registered trademark through Provisional Measures to realize the principles of being prompt, simple, and economical.

Keywords: Dispute over Trademark, Provisional Measures, the Commercial Court, PERMA No.5/2012

(3)

i

ABSTRAK

Firdaus Syafaat1 Suhaidi2 Eddy Damian3

Runtung4

Sengketa atas merek dagang terdaftar pada Pengadilan Niaga dikarenakan oleh 3 (tiga) hal, pertama terdapatnya suatu merek yang memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek pihak lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang yang sejenis maupun tidak sejenis, sehingga dengan demikian pihak yang merasa hak atas merek yang dimilikinya atau hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepadanya yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu telah dilanggar dengan suatu itikad yang tidak baik dengan bentuk peniruan atau penjiplakan, yang tentunya akan merugikan masyarakat. Kedua terdapat suatu merek yang tidak terdaftar di Kantor Merek Ditjen HKI di Indonesia sehingga berpeluang didaftarkan oleh orang/pihak lain Penyelesaian sengketa merek di Pengadilan Niaga selain menggunakan hukum acara perdata yang biasa digunakan di Pengadilan Negeri, dalam hal-hal tertentu digunakan hukum acara khusus. Dikarenakan undang-undang tentang merek belum mengatur dengan jelas dan rinci tentang syarat-syarat dan proses pengajuan Permohonan Penetapan Sementara di Pengadilan Niaga maka untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan tentang Penetapan Sementara dan untuk kelancaran pemeriksaan permohonan Penetapan Sementara, Mahkamah Agung RI telah menerbitkan PERMA No. 5 Tahun 2012 Tentang Penetapan Sementara. Oleh karena itu masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : faktor – faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya sengketa merek dagang terdaftar di Indonesia? bagaimana Penetapan Sementara di Pengadilan Niaga pasca keluarnya PERMA Nomor 5 tahun 2012 Tentang Penetapan Sementara? kemudian faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan penetapan sementara dalam sengketa merek dagang terdaftar di pengadilan niaga?

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang mencakup asas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal, perbandingan hukum dan sejarah hukum. Sifat penelitian ini adalah eksplanatif, deskriptif dan preskriptif. Kerangka teori diarahkan untuk memberikan landasan bagi analisis dan pembahasan permasalahan.

1

Hakim Pengadilan Negeri Gunung Sugih – Lampung Tengah.

2

Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.

3

Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

4

Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Rektor Universitas Sumatera Utara.

(4)

ii

atau badan hukum lain yang didasarkan atas itikad yang tidak baik. Ketiga ketidak telitian dari badan pemeriksa merek, sehingga permohonan pendaftaran merek dagang oleh orang/pihak lain atau badan hukum lain atas dasar itikad yang tidak baik menjadi terkabulkan. Penetapan Sementara di Pengadilan Niaga pasca keluarnya PERMA No. 5 Tahun 2012 tentang Penetapan Sementara berdasarkan data yang telah dihimpun, tidak ada perkara merek yang didahului dengan Penetapan Sementara. Permohonan Penetapan Sementara hanya ditemukan pada perkara Hak Cipta. Seluruh berkas perkara merek langsung diajukan sebagai gugatan tanpa didahului dengan adanya permohonan Penetapan Sementara. Padahal perkara merek memiliki jumlah yang signifikan dibandingkan perkara HKI lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Penetapan Sementara di Pengadilan Niaga bisa dilihat dari faktor struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka rekomendasi dari hasil penelitian adalah sebelum permohonan pendaftaran merek disetujui untuk didaftar sebaiknya dilaksanakan pengumuman terlebih dahulu, pengumuman permohonan merek sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam Berita Resmi Merek saja tetapi pengumuman juga dapat diterbitkan melalui sarana elektronik dan atau sarana non elektronik, pelanggaran merek yang sudah mencapai tingkat yang membahayakan keselamatan jiwa manusia dan juga kesehatan maka perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai sanksi yang lebih berat yang dikenakan terhadap pelaku pelanggaran dan pemalsuan merek, peningkatan peran aparatur hukum yang secara khusus menangani pelanggaran hukum merek termasuk hakimnya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) khusus Penetapan Sementara bagi hakim, perlu adanya lembaga penaksir asset untuk menilai uang jaminan dan ganti rugi, perlu ditambahnya jumlah Pengadilan Niaga yang ada guna mengakomodir kepentingan pencari keadilan (pemohon penetapan sementara), perlu adanya tindakan yang tegas pada para penghambat pelaksanaan penetapan sementara dengan ancaman contempt of court yang diancam dengan pidana penjara dan perlunya digalakannya penyuluhan hukum kepada masyarakat khususnya berkaitan dengan pentingnya pendaftaran merek dan penetapan sementara ini untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat terhadap pentingnya pelindungan hukum merek terdaftar melalui penetapan sementara dalam mewujudkan prinsip cepat sederhana dan biaya ringan.

Kata kunci: sengketa merek, penetapan sementara, pengadilan niaga, PERMA No. 5 Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

2 Saya merasa tanggung jawab pekerjaan dengan jabatan yang saya duduki sudah sesuai.. 3 Kejelasan tugas dan tanggung jawab yang harus saya lakukan

Sulitnya melaksanakan putusan arbitrase internasional di Indonesia, dan banyaknya pihak-pihak yang mencoba melakukan pembatalan putusan arbitrase internasional di Indonesia

(2) Tiada sesuatu pertubuhan badan atau kumpulan pelajar sesuatu Institusi, sama ada ditubuhkan oleh, di bawah atau mengikut Akta ini, atau selainnya, boleh ada apa-apa gabungan

Putusan arbitrase internasional tersebut menurut hukum Indonesia bukan..

perencanaan yang memiliki usaha yang baik dan sesuai dengan sasaran. Sedangkan peran upaya guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an. sangat diperlukan, hal ini

Menyebutkan semua unsur dalam tindak pidana kekerasan pada anak, eksploitasi anak, penelantaran anak dan perlakuan salah pada anak; (3) Mempertimbangkan untuk dimasukkannya

Hasil ini diperoleh dengan memisahkan beberapa komponen yang ada, sehingga hasil persentase benih murni dan kemurnian benihnya dapat dihitung, hal ini sesuai

Pada soal nomor 9 dan 10 ini, subjek ML hanya bisa menjawab satu soal dengan benar. Berikut adalah hasil pekerjaan dari ML. Gambar 4.19 Hasil Tes Tulis ML.. Identifikasi