GEDUNG PESTA ‘BATAK TOBA’ DI MEDAN
(NEO VERNAKULAR)
OLEH
DEDY M.P. SIMBOLON 127020010/AR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
GEDUNG PESTA ‘BATAK TOBA’ DI MEDAN
(NEO VERNAKULAR)
T E S I S
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Teknik Magister Teknik Arsitektur
Pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh :
DEDY M.P. SIMBOLON 127020010
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
GEDUNG PESTA ‘BATAK TOBA’ DI MEDAN (NEO VERNAKULAR)
T E S I S
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Januari 2017
Judul Tesis : GEDUNG PESTA ‘BATAK TOBA’ DI MEDAN (NEO VERNAKULAR)
Nama Mahasiswa : DEDY M.P. SIMBOLON Nomor Pokok : 127020010/AR
Program Studi : ARSITEKTUR
Bidang Kekhususan : STUDI-STUDI ARSITEKTUR
Menyetujui Komisi Pembimbing
( Dr.Ir. Nelson M.Siahaan, Dip.TP, M.Arch ) ( Wahyuni Zahrah, ST, MS ) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Dekan
( Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D.IPM ) ( Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D )
TELAH DIUJI PADA
Tanggal Lulus : 27 Januari 2017
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA : Dr.Ir. Nelson M.Siahaan, Dip.TP, M.Arch ANGGOTA : 1. Wahyuni Zahrah, ST, MS
2. Hilma Tamiami Fachruddin, ST, M.Sc, PhD 3. Ir. Rudolf Sitorus, MLA
ABSTRAK
Masyarakat Kota Medan yang heterogen masih memelihara tradisi adat budayanya. Namun pada kenyataannya kota Medan kekurangan fasilitas gedung yang representatif untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan adat khususnya bagi masyarakat suku Batak Toba di kota ini. Selain itu gedung pesta yang ada di kota ini juga sangat dirasakan kurang dalam hal kebutuhan kapasitas parkir dan tata ruang yang belum efektif . Studi ini mencoba memecahkan permasalahan arsitektur tesebut dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular. Dengan pendekataan tersebut diharapkan kebutuhan tata ruang dan organisasi ruang untuk kegiatan adat bagi masyarakat modern suku Batak Toba terpenuhi dan juga sekaligus dapat menjadi citra arsitektur tradisional Batak Toba di kota Medan.
ii
ABSTRACT
The inhabitants of Medan still have their own tradition; however, the Batak Toba community in this town seems to lack of representative and accommodative facilities. For examples, halls for having their parties lack of parking lots and effective layout. The implementation of Neo Vernacular architecture in design becomes the best solution in order that the needs for layout and space organization for the adat activities of modern Batak Toba community can be fulfilled, and, at the same time, it can also become good image of Batak Toba traditional buildings in Medan.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, kasih karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang diberi judul “Gedung Pesta Batak Toba (Neo Vernakular)”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada kedua dosen pembimbing tesis saya yaitu Bapak Dr.Ir. Nelson M.Siahaan, Dip.TP, M.Arch dan Ibu Wahyuni Zahrah, ST, MS atas segala waktu,bimbingan, motivasi selama dalam proses penyusunan tesis ini. Begitu juga kepada Ketua Program Studi, Ibu Ir.Nurlisa Ginting,MSc, PhD, IPM beserta seluruh Bapak, Ibu Dosen dan staff Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Tak luput untuk kedua orang tua dan seluruh keluarga terkhususnya kedua orang tua saya Ir.M.Simbolon dan terutama Ibu saya M.M.Pasaribu, SPd atas segala doa, dukungan, kesabaran dan pengorbanannya selama ini sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan. Semoga TYME melimpahkan segala kasih dan anuhgerah Nya kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan tesis ini. Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dedy Mayer Parelcius Simbolon
Alamat : Jl. D. Jempang No.11 Kel.Tunggurono, Binjai. Agama : Katolik
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 15 Maret 1985 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke : 2 dari 5 Warga Negara : Indonesia Nama Ayah : Ir. M. Simbolon. Nama Ibu : M.M. Pasaribu, SPd.
vi
2.1.2 Kematian... 17
2.1.3 Perkumpulan Marga ... 23
2.2 Arsitektur Tradisional Batak Toba ... 26
2.2.1 Huta ... 26
2.2.2 Jabu ... 28
2.2.3 Gorga ... 39
2.3 Arsitektur Neo Vernakular ... 53
2.3.1 Pengertian arsitektur Neo Vernakular ... 53
2.3.2 Ciri-ciri arsitektur Neo Vernakular ... 54
2.3.3 Prinsip-prinsip desain arsitektur Neo Vernakular ... 56
2.3.4 Studi banding arsitektur Neo Vernakular ... 58
BAB III DESKRIPSI PROYEK ... 71
3.1 Terminologi Judul ... 71
3.1.1 Intepretasi judul proyek ... 71
3.1.2 Tinjauan Convention and Exhibition Hall ... 72
5.1 Pengelolaan Tapak ... 173
5.2 Bentukan Massa Bangunan ... 174
5.3 Tampak Bangunan ... 175
5.4 Ruang ... 176
5.5 Material dan Teknologi Bangunan ... 177
BAB VI KESIMPULAN dan REKOMENDASI ... 178
6.1 Kesimpulan ... 178
6.2 Rekomendasi ... 179
DAFTAR PUSTAKA ... xvi
viii
2.3 Parhudullon/tata posisi duduk dalam pesta pernikahan Batak Toba ... 11
2.19 Gorga iran-iran ... 47
2.28 Penerapan konsep rumah panggung pada rumah Nias Yu Sing ... 60
2.29 Taman, kolam, teras dan area serba guna pada rumah Nias Yu Sing ... 61
2.30 Pola perubahan bentukan atap pada rumah Nias Yu Sing ... 62
2.31 Rumah adat Nias yang berderet ... 62
2.32 Desain rumah Nias Yu Sing yang tidak tunggal ... 63
2.33 Masjid Raya Sumatera Barat ... 63
2.34 Konsep penataan site plan masjid raya sumbar ... 65
2.35 Master plan masjid raya sumbar ... 65
2.36 Konsep bentukan masjid raya sumbar... 66
2.37 Atap gonjong yang menutupi atap kubah ... 66
2.38 Konsep ornamen masjid raya sumbar ... 67
x
2.41 Interior Auditorium Istana Budaya Kuala Lumpur ... 70
3.1 Bentuk auditorium 360 encirclement ... 80
3.2 Bentuk auditorium-220 encirclement ... 80
3.3 Bentuk auditorium zero encirclement ... 81
3.4 Sistem penataan auditorium tradisional ... 82
3.5 Sistem penataan auditorium continental ... 82
3.6 Pola parkir ... 86
3.7 Struktur rangka ruang ... 88
3.8 Struktur kabel ... 89
3.9 Contoh struktur folded plate... 90
3.10 Berbagai bentuk struktur rangka batang ... 91
3.11 Berbagai bentuk struktur busur ... 92
3.12 Marina Convention Center ... 108
3.13 Interior Marina Convention Center ... 109
3.14 Ekterior Marina Convention Center ... 110
3.15 Putrajaya International Convention Center ... 110
3.16 Interior Putrajaya International Convention Center ... 111
3.17 Eksterior Putrajaya International Convention Center ... 111
4.1 Peta lokasi usulan 1 ... 116
4.2 Peta lokasi usulan 2 ... 117
4.3 Pola aktivitaspemilik ... 125
4.5 Pola aktivitas pegawai ... 125
4.6 Pola aktivitas penerima tamu ... 126
4.7 Pola aktivitas teknisi ... 126
4.8 Pola aktivitas petugas kebersihan... 126
4.9 Pola aktivitas petugas keamanan ... 126
4.10 Pola aktivitas pengelola kantin... 127
4.11 Pola aktivitas pengantin ... 127
4.12 Pola aktivitas keluarga pengantin... 127
4.13 Pola aktivitas keluarga duka... 128
4.14 Pola aktivitas undangan acara adat ... 128
4.15 Pola aktivitas undangan acara non adat ... 128
4.16 Pola aktivitas panitia/pengurus kumpulan marga ... 129
4.17 Pola aktivitas panitia/event organizer ... 129
xii
4.33 Analisa kebisingan ke dalam ... 145
4.34 Analisa kebisingan ke luar ... 146
4.35 Konsep enterance ... 147
4.36 Konsep site plan ... 148
4.37 Konsep sirkulasi ... 149
4.38 Konsep rumah deret ... 150
4.39 Konsep rumah panggung... 151
4.40 Konsep dinding miring ... 152
4.41 Transformasi bentuk atap ... 153
4.42 Gorga yang digunakan ... 154
4.43 Konsep denah ... 155
4.44 Konsep tampak samping ... 156
4.45 Konsep tampak depan ... 157
4.46 Sistem balok honeycombbeam ... 159
4.47 Contoh aplikasi sistem balok kastella pada bentangan 23 m ... 159
4.49 Ilustrasi menjauhkan massa bangunan ... 161
4.50 Konsep double fasad ... 161
4.51 Material NVR ... 162
4.52 Instalasi NVR pada lantai... 163
4.53 Instalasi NVR pada dinding ... 164
4.54 Pengurangan dampak panas pada site ... 164
4.55 Konsep double fasad sebagai buffer ... 165
4.56 Konsep Cross ventilation pada desain ... 165
4.57 Sistem pencahayaan alami ... 166
4.58 Sistem sirkulasi horizontal ... 167
4.59 Pola parkir berbanjar ... 169
4.60 Pedestrian area parkir ... 170
5.1 Penerapan konsep huta ... 174
5.2 Massa bangunan ... 175
5.3 Pemakaian ornamen ... 176
5.4 Ruang hall utama... 177
xiv
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
2.1 Prosesi/ritual pernikahan suku Batak Toba ... 16
2.2 Ritual acara kematian(saormatua) suku Batak Toba ... 22
2.3 Perbandingan Tradisional,Vernakular dan Neo Vernakular ... 57
3.1 Perbandingan studi banding bangunan sejenis lokal ... 106
4.1 Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP) dan Sub Pusat Kota (SPK) Kota Medan ... 114
4.2 Penilaian lokasi ... 117
4.3 Analisa aktifitas pesta adat Batak Toba ... 119
4.4 Deskripsi aktifitas pengguna ... 124
4.5 Program ruang ... 150
DAFTAR ISTILAH
Boru : Keluarga yang istrinya bermarga sama dengan yang punya acara/pengantin.
Dongan Tubu : Saudara Kandung dan saudara dari marga yang sama. Hula-Hula : Keluarga dari pihak perempuan dari suatu keluarga.
Jambar : Bagian tanda makanan adat yang sudah diatur pembagiannya. Mangupa : Memberi nasehat dan berkat.
Paranak : Orang tua suami/laki-laki. Pasu-pasu : Doa restu.
Parumaen : Menantu perempuan. Punguan : Perkumpulan; Perwiritan. Ompung bao : Kakek laki-laki
Olop-olop : Piring berisi beras dan uang yang diberikan pada tetua. Panandaion : Media untuk memperkenalkan anggota keluarga.
Pariban : Anak dari saudara laki-laki ibu dan atau anak dari saudara ayah yang secara hukum adat dapat menjadi pasangan.