• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Studi Preventive Maintenance Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Pancakarsa Bangun Reksa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Studi Preventive Maintenance Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Pancakarsa Bangun Reksa"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah seluas 25 m × 200 m. PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil dan Elektrikal pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS). PT. Pancakarsa Bangun Reksa berlokasi di Jalan Bintang, Medan – Binjai Km 13,8, Gg. Bintang Terang, Sumatera Utara.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Pancakarsa Bangun Reksa bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS), selain itu, PT. Pancakarsa Bangun Reksa juga menerima kegiatan perbaikan dan pergantian part/mesin-mesin, penambahan kapasitas (extension) yang sudah direncanakan,

serta modifikasi Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS).

(2)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pancakarsa Bangun Reksa berlokasi di Jalan Bintang, Medan – Binjai Km 13,8, Bintang Terang, Sumatera Utara. Luas area PT. Pancakarsa Bangun Reksa ini sekitar 25 m × 200 m atau 5.000 m2. Area ini meliputi tempat produksi, gedung kantor, bengkel (workshop), area bongkar muat, dan area penyimpanan bahan dan produk jadi. Adapun beberapa alasan pemilihan lokasi ini adalah sebagai berikut:

1. Memiliki lahan yang luas untuk dijadikan pabrik. 2. Mudah dalam memperoleh tenaga kerja.

3. Sarana transportasi (jalan) yang tergolong sudah baik dan mulus.

4. Jauh dari daerah pemukiman penduduk sehingga pendirian pabrik akan jauh dari pencemaran limbah rumah tangga.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Pancakarsa Bangun Reksa melakukan distribusi produk dengan cara distribusi langsung yakni produsen sendiri yang langsung memenuhi order dari konsumen (owner pabrik) sesuai dengan jadwal pesanan yang telah disepakati. Setelah mesin-mesin dibuat dalam workshop PT. Pancakarsa Bangun Reksa, di Jalan Bintang, mesin-mesin tersebut diinstalasi oleh pihak Pabrik, ditempat Pabrik Minyak Kelapa Sawit yang akan didirikan.

(3)

Indonesia, bahkan sekarang sudah diekspor ke luar negeri, misalnya ke Malaysia, Singapura dan Myanmar.

2.5. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.1. Tenaga Kerja

Adapun perincian jumlah tenaga kerja di PT. Pancakarsa Bangun Reksa dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Pancakarsa Bangun Reksa

No. Departemen Jumlah

1 Plant Manager 1

2 CSR 1

3 Plant Administrator 1

4 Head of Quality Control 1

5 Head of Production 1

6 Head of Technical 1

7 Stakeholder 1

8 Logistic Manager 1

9 Head of Human Resources 1

10 Plant Controller 1

11 Staf dan Pekerja 200

Total 210

(4)

2.5.2. Jam Kerja

Klasifikasi jam kerja reguler di PT. Pancakarsa Bangun Reksa dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Reguler di PT. Pancakarsa Bangun Reksa

Hari Jam Kerja Aktif Istirahat

Senin-Sabtu 08:00 - 17:00 12:00 - 13:00 Minggu 08:00 - 12:00

Sumber : PT. Pancakarsa Bangun Reksa

Jika pesanan meningkat, maka pekerja dan karyawan akan diberikan waktu lembur setiap hari sampai pukul 21:00 WIB.

2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

PT. Pancakarsa Bangun Reksa memiliki sistem pengupahan dengan pembayaran gaji pokok setiap akhir bulan yang besarnya sesuai dengan tingkat jabatan masing-masing karyawan.

Selain memberikan gaji pokok, perusahaan juga membayarkan upah lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. Upah lembur tersebut dibayarkan pada karyawan di akhir bulan bersamaan dengan pembayaran gaji pokok. Selain gaji pokok dan upah lembur tersebut di atas, perusahaan juga memberikan tunjangan-tunjangan dan fasilitas lainnya kepada karyawan berupa:

(5)

b. Tunjangan jabatan baik tunjangan jabatan struktural maupun tunjangan jabatan fungsional.

c. Tunjangan transpor. d. Tunjangan perumahan.

e. Tunjangan istri atau tunjangan suami. f. Tunjangan anak.

g. Tunjangan pemeliharaan atau asuransi kesehatan. h. Tunjangan hari tua atau dana pensiun.

i. Tunjangan cuti

j. Tunjangan Hari Raya. k. Bonus Tahunan.

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana) yang ada dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang. PT. Pancakarsa Bangun Reksa, menghasilkan berbagai macam produk yang berkaitan dengan pekerjaan Mekanikal pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS), diantaranya yaitu vessel (bejana bertekanan), rebusan (sterilizer), boiler, dearator, conveyor, steam separator, kernel silo, dan lain sebagainya.

(6)

PT. Pancakarsa Bangun Reksa menggunakan suatu standar mutu untuk mengendalikan bahan, proses produksi, serta produk jadi agar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh konsumen. PT. Pancakarsa Bangun Reksa sendiri juga memiliki standar sendiri yang ditetapkan oleh perusahaan yang mengacu pada standar SNI untuk mutu dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.

Untuk spesikasi dari bahan-bahan yang digunakan, misalnya untuk plat besi, besi siku, UNP, dan sebagainya, PT. Pancakarsa menggunakan ukuran-ukuran sesuai standar internasional. Setiap kegiatan proses produksi, perusahaan melakukan kegiatan inspeksi pada beberapa elemen kegiatan produksi untuk menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Tahapan proses pembuatan produk sterilizer terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1. Marking Process

Marking process adalah proses di mana dilakukan penandaan pada

material steel yang akan diproduksi menjadi sterilizer. Penandaan ini didasarkan pada gambar teknik dari produk tersebut. Proses penandaan dilakukan dengan bantuan meteran dan kapur besi yang dilakukan secara manual oleh operator.

2. Cutting Process

Cutting process adalah proses pemotongan material steel sesuai dengan

(7)

dilakukan dengan menggunakan cutting branch yang memanfaatkan energi gas O2 dan LPG pada tabung-tabung gas.

3. Drilling Process

Drilling process adalah proses pengeboran atau pembuatan lubang-lubang

kecil. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin drilling semi automatis.

4. Welding

Welding adalah proses pengelasan dua buah material steel yang telah

dipotong sebelumnya dengan menggunakan bantuan mesin las.

2.7. Mesin

Mesin produksi merupakan mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses produksi sterilizer. Adapun mesin-mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi sterilizer antara lain:

1. Mesin Blender Potong atau Cutting Torch

Mesin Blender Potong adalah mesin yang digunakan untuk memotong plat baja.

Spesifikasi Mesin:

Input Power Voltage/Frequency : Single Phase 220V +/- 15% 50/60Hz

Rate Input Power Capacity : 4,8 KVA Output Current Range : 15-40 A

Rate Output Voltage : 96 V

(8)

Duty Cycle 25 C : 60%

Efficiency : 85%

Power Factor (COS Ø) : 0,93

Arcing Way : Touch

Weight : 9 Kg

Dimension : 371 × 153 × 299 mm

Insulation Class : F

Protection Class : 1P23

Suggesting Air Compressor Air Displacement : 0,17m3/min Max Cutting Thickness : 22 mm

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

Cara kerja mesin ini adalah mesin dihidupkan oleh operator kemudian ujung mesin potong/cutting tip diarahkan ke tanda yang akan dipotong pada plat, kemudian cutting tip digerakkan sesuai dengan pola tanda pada plat. Gambar mesin blender potong atau cutting torch dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

(9)

2. Mesin Las Listrik Semi Automatis

Mesin Las Listrik Semi automatis berfungsi sebagai pembawa arus listrik ke tangkai elektroda. Las listrik semiotomatis ini digunakan untuk menyambung bagian-bagian dari produk sterilizer, dan juga untuk melakukan las ikat (tack welding). Spesifikasi Mesin:

Primary Supply : 2 Phase/380 V/50 Hz

Rated Input Current : 48 A

Welding Current : L 80 A~275 A; H 100 A~335 A

Duty Cycle : 50% at 300 A

Weight : 164 Kg.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

Cara kerja mesin yaitu mesin dihidupkan dengan menekan power untuk las lalu mesin las disambungkan ke arus listrik kemudian ujung las diarahkan pada bagian yang akan disambung. Adapun gambar bentuk mesin las listrik semi automatis dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

(10)

3. Mesin Bor Magnet (Drilling)

Mesin Bor Magnet adalah mesin yang digunakan untuk melubangi plat besi ataupun mild steel. Spesifikasi Mesin Bor:

Power Input : 750 Watt

Max. Tapping Capacity : M16/M12 mm

Spindle Travel : 50 mm Overall Height : 1.220 mm N.W./G.W. : 102/120 Kg. Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

Cara kerja mesin bor magnet yaitu benda kerja ditempatkan pada posisi yang tepat kemudian mesin bor dihidupkan dan mata bor ditekan ke benda kerja yang ingin dilubangi. Adapun gambar bentuk mesin bor magnet dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

(11)

2.8. Limbah

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pembuatan komponen-komponen Sterilizer adalah berupa potongan plat-plat besi yang sudah tidak terpakai serta serutan baja sisa-sisa pengeboran. Plat-plat besi itu kemudian di jual atau di ambil oleh penyortir yang sudah bekerja sama dengan PT. Pancakarsa Bangun Reksa. Adapun gambar bentuk tempat penumpukan limbah plat besi dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Sumber: PT Pancakarsa Bangun Reksa

Gambar 2.4. Tempat Penumpukan Limbah Plat Besi

2.9. Sistem Jaringan Rantai Pasok Perusahaan

(12)

Gambar

Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Pancakarsa Bangun Reksa
Tabel 2.2. Jam Kerja Reguler di PT. Pancakarsa Bangun Reksa
Gambar 2.1. Mesin Blander Potong atau Cutting Torch
Gambar 2.2. Mesin Las Listrik Semiotomatis
+3

Referensi

Dokumen terkait

rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

Yang berhak menerima Makanan Tambahan adalah Pelindung, Penasehat, Pembina, Penanggung (awab, Koordinator Pengawas, Pengawas dan Anggota Tim Penanggulangan

Berdasarkan pengalaman saudara kompetensi yang perlu ditambahkan dalam kurikulum untuk memenuhi kebutuhan global (boleh pilih lebih dari satu).. Berpikir kritis

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG..

(2) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membebaskan SKPD Kabupaten/Kota penerima TP Provinsi dari kewajiban menyampaikan laporan sesuai dengan

LEMBARAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 NOMOR

[r]

4.8.1 Siswa mampu membuat model matematika yang terkait dengan bilangan berpangkat bulat (negatif, nol dan positif) dari berbagai permasalahan nyata.. 4.8.2 Siswa mampu