37
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 2004. Pedoman Bertanam Bawang, Kanisius, Yogyakarta.
Afrida, E. 2005. Efektifitas Penggunaan Pupuk Organik A32 dan Jarak Tanam
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Brebes. Bidang Ilmu Pertanian. 3:46-47.
BPS. 2014. Produksi Bawang Merah Sumatera Utara. Biro Statistik Sumatera Utara, Medan.
Budiastuti, S. 2000. Penggunaan Triakontanol dan Jarak Tanam Pada Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Agrosains, Vol 2:59-63.
Damanik, MMB., Hasibuan, B.E., Fauzi, Sarifuddin, Hanum, H., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.
Deptan, 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Hervani, D., Lili, S., Etti, S., dan Erbasrida. 2008. Teknologi Budidaya Bawang Merah pada Beberapa Media dalam Pot di Kota Padang. Universitas Andalas. Padang.
Jaelani, S.Si. 2007. Khasiat Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta. Jumin, H.B. 2007. Agronomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Kasli, 2008. Pembuatan Pupuk Hayati Hasil Dekomposisi Beberapa Limbah Organik dengan Dekomposernya. Jerami Vol. I no 3 September-Desember 2008.
Mangoensoekarjo, S., dan H. Semangun, 2008. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University-Press. Yogyakarta.
Mursito, D dan Kawiji. 2001. Pengaruh Kerapatan Tanam dan Kedalaman Olah Tanah Terhadap Hasil Umbi Lobak (Raphanus sativus L.). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Napitupulu, D dan L. Winarto. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N Dan K Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, J-Hort.20 (1) : 22-35 2010.
38
Ningtyas, V. A. Dan L. A. Astuti. 2009. Pemanfaatan TKKS Sisa Media Jamur Merang (Volvariella volvacea) Sebagai Pupuk Organik dengan Pemanfaatan Aktivator Effective Microorganism EM-4. Laboratorium Pengelolaan Limbah Industri – Teknik Kimia. Fakultas Teknologi Industri, ITS, Surabaya.
Nurmalinda dan Suwandi. 1995. Potensi Wilayah Pengembangan Bawang Merah. Teknologi Produksi Bawang Merah. Puslitbang Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Palungkun dan A.Budiarti. 1993. Bawang merah dataran rendah. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pitojo, S., 2003. Benih Bawang Merah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Putra, R. Y. 2012. Respons Pertumbuhan dan Hasil Bawang Sabrang (Eleuthrine americana Merr.) pada Berbagai Jarak Tanam dan Berbagai Tingkat Pemotongan Umbi.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Rahayu, E, dan Berlian, N. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Rismunandar. 1986. Membudidayakan Lima Jenis Bawang. Penerbit Sinar Baru
Bandung.
Rismunandar, 1989. Membudidayakan 5 Jenis Bawang. Sinar Baru, Bandung. Rukmana, R, 1995. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen.
Kanisius, Jakarta.
Gomez, K.A. dan Gomez A.A. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. (Terjemahan). E. Syamsudin dan J. S. Baharsjah
.
Jakarta : UI– Press, hal : 214 – 220, 368Steel, R.G.D., J.H. Torrie, 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sumarni, N dan A. Hidayat, 2005. Budidaya Bawang Merah. Panduan Teknis. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Sumarni, N. E. dan Rosliani. 2010. Pengaruh Naungan Plastik Transparan, Kerapatan Tanaman dan Dosis N terhadap Produksi Umbi Bibit Bawang Merah Asal Biji. J. Hort 20 (1) :52-59.
39
Sumiati, E. dan O.S. Gunawan. 2007. Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk Meningkatkan Efisiensi Serapan Unsur Hara NPK serta Pengaruhnya Terhadap Hasil dan Kualitas Umbi Bawang Merah. J.Hort. 17(1):34-42.
Suminah, Sutarno, Ahmad D. S. 2002. Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin Polyploid Induction Of Allium ascalonicum L. By Colchicine. Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta. Volume 3, Nomor 1 Halaman: 174-180
Sutarya, R. dan G. Grubben. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gadjah Mada University Press. Prosea Indonesia – Balai Penel. Hortikultura Lembang.
Tjionger, M. 2010. Memperbesar dan Memperbanyak Umbi Bawang Merah. Indonesian Agriculture. http://obtrando.wordpress.com [22 Oktober 2015] Wax, M and E.W. Stoller.1987. Aspects of Weed Cropsinterference Related to
Weed Control Practice. World Soybean Research Conference III. Westview. London. Pp. 116-124.