• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Termoregulasi: Hipertermi pada An. N di Ruang IX Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Termoregulasi: Hipertermi pada An. N di Ruang IX Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan 18-06-2013

09.00-10.30 WIB

11.00-11.25 WIB 11.25-12.30 WIB

12.30 WIB

13.00 WIB

Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas.

Tindakan Mandiri:

10.Membina hubungan saling percaya dengan An. N dan keluarga.

11.Melakukan pengkajian identitas hingga pemeriksaan head to toe pada An. N

12.Mengobservasi tanda-tanda vital 13.Mengobservasi mukosa dan pengisian

kapiler (CRT)

14.Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh yang terjadi.

15.Menganjurkan pasien menggunakan pasien tipis dan menyerap keringat. 16.Menganjurkan pasien untuk minum

banyak kuarang lebih 2-2,5 liter per hari jika asupan per oral sudah diperbolehkan untuk diberikan

17.Memberikan kompres hangat

Tindakan Kolaboratif: 18.Memberikan asetaminofen

Paracetamol 500 mg 3x1 11.00-11.25 WIB

12.00-12.10 WIB

13.00 WIB

Nyeri berhubungan dengan adanya luka insisi bedah.

Tindakan Mandiri:

5. Mengkaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, beratnya skala nyeri (skala 0-10). Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.

6. Pertahankan istirahat dengan posisi semi- Fowler.

7. Mendorong ambulansi dini misalnya melatih pasien untuk miring kanan-kiri untuk mempercepat flatus.

Tindakan Kolaborasi:

8. Berikan analgesik/ anti nyeri (Ketorolac 3ml/ 8jam) sesuai indikasi.

(2)

Hari/

tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan

19-06-2013 14.00 WIB

14.30 WIB 15.00 WIB

15.05 WIB

Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas.

Tindakan Mandiri:

6. Mengobservasi tanda-tanda vital tiap jam sekali

7. Mengobservasi membran mukosa, pengisian kapiler dan turgor kulit An N.

8. Menganjurkan An. N minum 2-2,5 liter per hari.

9. Memberikan kompres hangat Kolaboratif:

10.Memberikan asetaminofen; Parasetamol 500 mg 3x1 hari sesuai indikasi

14.00 WIB

14.30 WIB

14.40 WIB

Nyeri berhubungan dengan adanya insisi bedah

Tindakan mandiri:

5. Mengkaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, beratnya skala nyeri (skala 0-10). Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat.

6. Pertahankan istirahat dengan posisi semi- Fowler.

7. Mendorong ambulansi dini misalnya melatih pasien untuk miring kanan-kiri untuk mempercepat flatus.

Tindakan Kolaborasi:

8. Berikan analgesik/ anti nyeri (Ketorolac 3ml/ 8jam) sesuai indikasi

Hari/

tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan

20-06-2013 08.00 WIB 08.15 WIB

09.00 WIB

Hipertermi berhubungan

dengan paparan lingkungan yang panas.

Tindakan Mandiri:

5. Mengobservasi tanda-tanda vital

6. Mengobservasi membran mukosa,

pengisian kapiler dan turgor kulit An N. 7. Memberikan kompres hangat

Kolaboratif:

8. Memberikan asetaminofen; Parasetamol 500 mg 3x1 hari sesuai indikasi.

Referensi

Dokumen terkait

atau stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat.. melakukan observasi bagian-bagian tubuh yang

Untuk menangani masalah nyeri tersebut maka dilakukan tindakan keperawatan antara lain : mengkaji nyeri, lokasi, skala nyeri, dan tanda-tanda vital, mengajarkan teknik

Pada diagnosa yang pertama perawat mengkaji skala nyeri, durasi dan intensitas nyeri pasien, ditemukan skala nyeri 5, durasi 10-15 menit dan nyeri terasa di bagian kaki

Pada tahap pengkajian data yang ditemukan pada klien Tn.I dengan gangguan kebutuhan dasar Imobilisasi, klien mengatakan nyeri di daerah luka bakar, klien terlihat gelisah,

Pasien mengatakan Skala nyeri yang dirasakan pasien 3 setelah perawat menunjukkan skala nyeri 1-10, Pasien dalam keadaan berbaring, skala nyeri 3, Pasien dalam keadaan

merasa nyeri dan kebas pada daerah luka dan luka masih tampak merah dan kotor P:Rencana. tindakan dilanjutkan - Kaji vital sign -

Resiko tinggi cedera (jatuh) berhubungan dengan kekuatan otot menurun, kepincangan pada kaki kanan ditandai dengan pasien mengatakan sering hampir jatuh di rumah karena nyeri

Gangguan aman nyaman: nyeri berhubungan dengan luka insisi pada abdomen kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah, regio inguinalis dextra (regio kanan bawah)