BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif, untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu,
meneliti tindakan dan bersifat mengukur atau memperkirakan, mengadakan evaluasi
yang dilakukan kepada sejumlah individu. Penelitiaan Deskriptif dilakukan untuk
memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejalaatau fenomena.
3.2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Tomok
Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Adapun
alasan pemilihanlokasi penelitian karena daerah tersebut merupakan salah satu
destinasi pariwisata yang termasuk dalam rencana pengembangan kawasan pariwisata
Danau Toba dan lokasi penelitian yang dapat dijangkau dari segi akses lokasi yang
Gambar 1.2. Peta Lokasi Objek Wisata Tomok Parsaoran
3.3. Populasi Sampel 3.3.1Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian
atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono,
2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat dan Perangkat Desa
di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir yang dibagi kedalam
beberapa kelompok, yaitu Jenis Kelamin, Umur, Rumah Tangga, Kewarganegaraan,
Agama, dan Lapangan Pekerjaan. Berdasarkan kelompok-kelompok tersebut, maka
sebagai kelompok yang menjadi populasi penelitian dengan jumlah populasi
berjumlah 487 kepala rumah tangga
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti atau sebagian anggota populasi yang dipilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi
(Martono, 2010).
Untuk menentukan jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian
digunakan rumus Slovin dalam Sunyoto (2013:16), yaitu sebagai berikut:
� = N
1 + N (e)2 Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
(e = 10%)
Berdasarkan jumlah Kepala Keluarga tahun 2016 di Desa Tomok
sebanyak 487, dan e=10%, diperoleh jumlah sampel sebesar:
�= �
1 +� (�)2
= 487
= 487 1 + 487 (0,1)2
= 487 1 + 4,87
= 487 5,87
= 82,96 dibulatkan menjadi 83 orang
Berdasarkan rumus Slovin tersebut ditetapkan sampel penelitian
sebanyak 83 orang dengan melakukan pemilihan sampel secara acak
(random).
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer merupakandatayangdiperolehlangsungdarinarasumber asli
(tidakmelaluimedia perantara).Dataprimerdapatberupa opinisubjek(orang)
secara individualataukelompok,hasilobservasiterhadapsuatubenda (fisik),
kejadianatau kegiatan, dan hasil pengujian dalampenelitian tersebut.
Metodeyang digunakanuntuk mendapatkan dataprimeryaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulandata dengan menyebarkan pertanyaan
yangtersusunsecara dalambentukangketyangdiberikankepada
respondendan diisiolehresponden.
Jenisangketyangdigunakandalampenelitianiniyaitu
bersifattertutupberdasarkanskala likert. Skala
responden terhadap suatu objek, dimana
dalamangketdiberikanpertanyaansehingga respondendibatasidalam
memberikanjawaban.
b .Data sekunder adalahdatayangdiperolehsecara tidaklangsungdariobjek
penelitian.Pengumpulandatasekunderdalampenelitianinidilakukandengan
carakepustakaandanpencatatandokumen,yaitudenganmengumpulkandata dan
mengambilreferensi,dokumen,makalah,jurnal,sertabahandarisitusinternet yang
dianggap revelan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitianini
tentunyayangberkaitan denganPartisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
dan Pembangunan Kawasan Pariwisata di Danau Toba.
3.6. Instrumen dan Aspek Pengukuran
a. Instrument
Instrument adalah alat yang dipakai untuk pengumpulan data adalah berupa
kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kuesioner berisi pertanyaan
mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaa dan Pembangunan
Kawasan Pariwisata di Danau Toba
b. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dari penelitian didasarkan dari jawaban responden
terhadap pertanyaan yang diberikan disesuaikan dengan skor. Pada penelitian
ini kuesioner terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk masyarakat yang
Pengukuran dalam kuesioner menggunakan skala likert untuk
mengukurPartisipasi Masyarakat terhadap Perencaaan dan Pembangunan Kawasan Pariwisata di Danau Toba di Desa Tomok Parsaoran Kecamatan simanindo Kabupaten Samosir. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan,
mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang dipilih. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.1 Skala penilaian Likert
No Keterangan Skor
1 Sangat Setuju / Sesuai/Mendukung 5
2 Setuju/Sesuai/Mendukung 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju/Tidak Sesuai/Tidak Mendukung 2 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Sesuai/Tidak
Mendukung
1
Sumber (Sugyiono, 1993)
1.7 Pengolahan Data
Dalam penelitian kuantitatif peneliti dapat mengumpulkan data dari hasil
kuesioner yang bersifat tertutup dan semi terbuka. Data tersebut semua umumnya
masih dalam bentuk hasil penelitian langsung, oleh karena itu perlu di seleksi dan
dibuat kategori-kategori. Di sini peneliti akan mengelompokkan data yang
diperoleh di lapangan berdasarkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
kuesioner yang selanjutnya akan dipelajari, ditelaah dan dianalisis secara
kuantitatif, secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik.
Pengelolahan data menggunakan SPSS 20. Proses pengolahan datadalam
penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
1. PengeditanData(Editing)
Kegiataninidilakukanuntukmenelitisetiapdaftar pertanyaanyang telah
diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan
konsistensi jawabandankoreksiterhadapkesalahan pengisian.
2. Pengkodean Data(Coding)
Pemberiankodeyangdimaksudkanuntukmempermudahpada saat
analisisdatadanjugamempercepatpadasaatpemasukandata,yaitu dengan
memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner.
3. PemasukkanData(Entry)
Tahapaninidilakukandengancaramenghitungdatasecarastatistik untuk
diolah dan dianalisis menggunakan SPSS.
4. PengecekanData(Cleaning)
adalah pengecekan data yang sudah dimasukkan, apakah ada
kesalahanatautidak.
1.8. Teknik Analisa Data
1.8.1.Analisis Distribusi Frekuensi
Analisis distribusi frekuensi adalah analisa yang dilakukan dengan
frekuensi. Tabel distribusi frekuensi merupakan langkah awal dalam
menganalisa data yang terdiri dari kolom (Singarimbun, 1995:266) yaitu
sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas
interval (Kuswanto,2006). Distribusi Frekuensi adalah membuat uraian dari
suatu hasil penelitian dan menyajikan hasil penelitian tersebut dalam
bentuk yang baik, yakni bentuk stastistik popular yang sederhana sehingga
kita dapat lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian.
3.9Uji Reabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ketepatan pengukuran objek yang
dikaji yaitu untuk menentukan sejauh mana alat ukur dapat dipertanggung
jawabkan ataupun jika diulangi pengukurannya akan menghasilkan data yang
tidak berbeda. (Kerlinger dan Lee, 2000). Uji reabilitas ini menggunakan alat
ukur Alpha Cronbach. Apabila suatu komponen di uji akan menunjukkan angka
lebih dari 0.50 berarti item-item kuesioner yang diukur telah mempunyai
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Desa Tomok Parsaoran
Desa Tomok Parsaoran adalah salah satu desa di Kecamatan Simanindo yang
dimekarkan dari Desa Tomok pada tahun 2011, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ronggur Ni Huta Kecamatan
Ronggur Ni Huta
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tomok Kecamatan Simanindo
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Garoga kecamatan Simanindo.
Luas wilayah Desa Tomok Parsaoran adalah sekitar 5,80 km2 atau 517 Ha
dimana 30% berupa dataran yang bertopografi berbukit-bukit, dan 70%
daratan dimafaatkan sebagai lahan pertanian untuk persawahan irigasi,
Tabel 4.1 Sarana Dan Prasarana Desa
No Sarana/Prasarana Jumlah/Volume Keterangan
1 Kantor Desa 1 Dusun I
2 Polindes 1 Dusun II
3 Gereja 2 Dusun I
4 SD Negeri 1 Dusun III
5 Sungai 2 Semua Dusun
6 Jalan Tanah 2 Dusun III
7 Jalan Koral 2 Dusun II, III
8 Jalan Porox/Hotmix 1 Dusun I
9 Jalan Aspal 2 Dusun I, II
10 Sumur Bor 20 Semua Dusun
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
4.1.2. Sejarah Desa
Dengan dikeluarkanya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor: 2 Tahun
2011 Tentang pemekaran Desa di Kecamatan Simanindo, Sinajur Mula Mula, Palipi,
Sitio Tio dan Kecamatan Harian, Desa Tomok Parsaoran resmi menjadi salah satu
desa di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Desa Tomok Parsaoran
sebelumnya merupakan salah satu dari tiga kampung di Desa Tomok yaitu kampung
Tomok Parsaoran dimana luas dan batas wilayah kampong Tomok Parsaoran ini
sama dengan batas wilayah Tomok Parsaoran yang baru. Kampung Desa Tomok
Parsaoran menurut sejarah, secara turun temurun dipimpin oleh Ompu Soributtu
Sidabutar sampai sekarang. Latar belakang Desa Tomok berasal dari Desa Tolmok
Masyarakat Desa Tomok masih menganut agama atau kepercayaan Parmalim
dan sampai sekarang masih ada pengikut kepercayaan tersebut. Sejarah yang terjadi
ada 3 masa yaitu :
a. Masa Kerajaan
b. Masa Penjajahan
c. Masa kemerdekaan
a. Masa Kerajaan
Kampong Tomok dipimpin oleh Raja Ompu Soributtu Sidabutar dan
masyarakat terdiri dari marga Sijabat, Sidabalok, Siadari, Sitindaon, Harianja,
Sigiro dan beberapa marga lainya.
b. Masa Penjajahan
Desa Tomok pada masa penjajahan dipimpin oleh Seorang Raja yaitu :
raja Ihutan Sidabutar dari keturunan Ompu Ujung ni Barita Sidabutar dan
beberapa tahun berikutnya kepemimpinan berubah menjadi Ompu Raja Nauli
Sidabutar yang disebut nigari Tomok, dan setelah itu berubah lagi
kepemimpinan ketua dewan. Ketua dewan pertama dipimpin oleh Guru
Herman Sidabutar dan ketua dewan kedua dipimpin oleh AMC Sidabutar.
Pada saat itu kepemimpinan ketuda dewan kedua Desa Tomok dibagi menjadi
1. Kampung Tomok Pardomuan dipimpin oleh Zakeus Sinaga
2. Kampung Tomok Pardamean dipimpin oleh Daut Sijabat
3. Kampung Tomok Parsaoran dipimpin oleh Farel Sidabutar.
c. Masa Kemerdekaan
Sesudah merdeka Desa Tomok dibagi menjadi dua desa :
1. Desa Tomok Paedamean dipimpin oleh Oberlin Sidabutar
2. Desa Tomok Parsaoran dipimpin oleh Luter Sidabutar.
Pada periode kedua : Desa Tomok Pardamean dipimpin oleh Zahia Sidabutar dan
Desa Tomok Parsaoran dipimpin oleh Hanna Sidabutar.
Pada tahun 1992 Desa Tomok Pardamean dan Desa Tomok Parsaoran
digabung menjadi satu desa namanya Desa Tomok yang dipimpin oleh Jhonson
Sidabutar selama 17 tahun, dan 2007 diadakan pemilihan kepala desa periode
2008-2013 dipimpin oleh Martuppak Sidabutar, sesuai dengan peraturran pemerintah
kabupaten samosir Nomor 02 tahun 2011 Desa Tomok dimekarkan menjadi dua desa
yaitu :
1. Desa Tomok ( Tomok Induk )
2. Desa Tomok Parsaoran
Dan hasil pemilihan kepala desa tanggal 24 Desember 2011
4.1.3. Demografi
Tabel 4.2 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
Berdasarkan kelompok umur, penduduk Desa Tomok Parsaoran dapat dilihat
seperti pada tabel berikut :
No Dusun Luas
Wil. (km2)
Jml. Penduduk
(jiwa)
Laki-Laki Perempuan Rumah Tangga
Kepadatan (jiwa/km2)
1 I 2 740 350 390 97 120.40
2 II 2,80 526 151 375 89 37.71
3 III 1 341 143 198 32 85.6
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
F %
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
2.1.4. Keadaan Sosial
Keadaan sosial masyarakat Desa Tomok Parsaoran cukup baik, keadaan ini
juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu heterogen, hamper semua
masyarakat desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan menganut agama Kristen
Protestan dan Katolik. Sehingga hamper tidak pernah terjadi gesekan social skala
besar kecuali konflik individu skala kecil. Disamping itu secara kultural penduduk
Desa Tomok Parsaoran masih berasal dari satu klan keturunan marga Sidabutar
1. Agama
Penduduk Desa Tomok Parsaoran mayoritas menganut agama Nasrani yang
terbagi kedalam agama Agama Kristen Protestan dengan dua aliran yakni HKBP dan
Pentakosta dan agama Kristen Katolik. Desa Tomok Parsaoran terdapat 2 tempat
ibadah yakni : Gerja Pentakosta dan gereja Katolik. Tetapi tidak seluruhnya umat
gereja ini berasal dari Tomok Parsaoran dan sebaliknya sebagian masyarakat Desa
Tomok Parsaoran menjadi Jemaat Gereja yang terletak tidak di Desa Tomok
Parsaoran. Sepanjang sejarah tidak pernah terjadi gesekan antar agama di desa ini.
Tabel 4.4 Data Penduduk Desa Tomok Parsaoran berdasarkan Agama dan Jenis Kelamin
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
No Agama Pria Wanita
F % F %
1 Protestan 453 70,34 627 65,1
2 Katolik 140 21,73 250 25,96
3 Islam 28 4,34 45 4,67
4 Buddha 3 0,46 1 0,1
5 Pentakosta 20 3,10 40 4,15
2. Sosial Politik
Sosial politik di Desa Tomok juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali
pelaksanaan pemilihan umum baik pemilihan legislatif maupun eksekutif dan
terutama pemilihan kepala daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu
bukti yang paling akhir adalah pemilihan Kepala desa Tomok Parsaoran yang
dilaksanakan bulan Desember 2011 berjalan dengan lancer, kondusif da penuh
dengan semangat kekeluargaan. Tidak ditemukanya adanya perpecahan di kalangan
masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat tetap terkomodir dengan baik.
3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Tomok Parsaoran tetap
terjada dan sangat baik, hamper tidak ada peristiwa criminal di desa ini selama
beberapa tahun terakhir. Tetapi persoalan yang perlu mendapat perhatian dari
Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun jajaran pemerintah diatasnya adalah
masalah sengketa lahan pertanian yang kerap terjadi dan tetap berpotensi menjadi
masalah yang relative besar di masa yang akan dating.
4. Sosial Ekonomi
Sisi social ekonomi, Desa Tomok Parsaoran memiliki potensi yang sangat
besar dikembangkan. Salah satu potensi yang Nampak adalah masih luasnya lahan
tidur yang cukup subur khususnya di Dusun III, lahan ini sangat potensial
dikembangkan menjadi areal pertanian khusunya tanaman palawijaya sayur dan buah,
lahan ini juga bias dikembangkan untuk peternakan, khususnya peternakan besar
seperti Sapi, Kuda, Kerbau dan Kambing.
Selain areal yang disebutkan di atas, sesungguhnya Desa Tomok Parsaoran
memang dihuni penduduk bermata pencahrian sebagai pedagang/wiraswasta 60%,
Pegawai Negeri 5% dan sebagai Petani 35%, namun pertanian yang dikembangkan
selama ini masih pertanian tradisional seperti padi, kopi, bawang, cabai, cengkeh, dan
lain-lain. Dibutuhkan sebuah pembahuruan dibidang pertanian untuk meningkatkan
produksi pertanian yang telah ada khususnya untuk menyikapi lahan pertanian yang
relatif kurang subur khususnya di Dusun I dan II, keterbatasan lahan dan teknologi
pertanian yang ramah lingkungan mutlak diperlukan.
Tabel 4.5 Data Penduduk Desa Tomok Parsaoran Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Pria Wanita Jumlah
1 Petani 112 60 172
2 Pedagang/Wiraswasta 15 160 175
3 PNS 6 11 17
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
5. Sosial Budaya
Desa Tomok Parsaoran sudah sejak lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat
yang masih aktif dan terpelihara hingga saat ini, Desa Tomok Parsaoran identik
dengan “ bius ”, Tomok Parsaoran yang dikenal dengan “ Bius Parsaoran “. Dalam
kehidupan sehari-hari adat ( batak ) sangat dominan dan sudah tertata dengan baik
oleh para tetua-tetua di Desa Tomok Parsaoran. Beberapa hal yang belum tercipta
desa kedepan untuk menciptakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa Tomok
Parsaoran sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan.
6. Kesehatan
Desa tomok Parsaoran memiliki sarana kesehatan desa yakni Polindes di
Dusun II dan dilayani oleh satu orang bidan desa. Dari sisi jumlah penduduk,
sesungguhnya keberadaan sarana kesehatan ini sudah memadai, tetapi dari sisi
sebaran wilayah sebagian wilayah di desa ini masih sulit mengakses sarana kesehatan
ini, karena topografi Desa Tomok Parsaoran yang membentang sejauh 10 kilometer
dan jarak antar perkampungan cukup jauh.
Tabel 4.6 Jumlah Sarana Kesehatan menurut Dusun Tahun 2014 Dus
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
Salah satu masalah kesehatan yang sangat mendesak untuk dibenahi adalah
masih sulitnya mewujudkan masyarakat berprilaku hidup sehat, hal ini disebabkan
belum adanya sarana air bersih sehinggga sebagian kecil penduduk belum memiliki
7. Pendidikan
Pendidikan di Desa Tomok Parsaoran memiliki 1 gedung Sekolah Dasar
Negeri yang letaknya berada di Dusun II. Secara umum Desa Tomok Parsaoran
menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sebagian besar anak usia
sekolah dasar bersekolah bahkan hingga sekolah lanjut tingkat pertama, tetapi
kemudian beberapa orang tidak melanjut ke jenjang yang lebih tinggi karena
keterbatasan ekonomi dank arena faktor lainya.
Tabel 4.7 Indikator Pendidikan Desa Tomok Parsaoran Tahun 2014
Indikator Pendidikan Jumlah
Laki-Laki Perempuan Total
1. Partisipasi Pendidikan F % F % F %
a. Penduduk 15 tahun Keatas menurut Status Pendidikan
c. SMTA 46 14,89 32 11,31 78 13,18 d. Diploma 8 2,59 6 2,12 14 2,37
Jumlah 309 100 283 100 592 100
Angka Buta Huruf 2014 1 100 3 100 4 100
Angka Melek Huruf Tahun 2014
610 100 290 100 900 100 Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
2.1.5. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Tomok Parsaoran sesungguhnya sudah menuju
sejahtera, sekalipun sebagian kecil menjadi karyawan di perusahaan yang ada di desa
ini atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ). Perdagangan
merupakan sector ekonomi utama yang menopang kehidupan hamper seluruh
masyarakat Desa Tomok Parsaoran kecuali beberapa orang yang berprofesi sebagai
Guru PNS di sekolah dasar dan petani tradisional yang ada di Tomok Parsaoran.
Pertanian yang digeluti hamper seluruhnya masih bersidat tradisionnal, sehingga
sekalipun luas lahan terbatas tidak seluruhnya bias diusahai oleh masyarakat. Masih
terdapat lahan tidur yang cukup luas di desa ini, persoalan utama tanah-tanah yang
tidak diusahai ini adalah keterbatasan tekhnologi dan pemilikan lahan yang belum
jelas, karena sebagian besar dimiliki bersama satu rumpun keluarga atau bahkan satu
1. Pertanian
Pertanian di Desa Tomok Parsaoran secara umum dibagi menjadu dua bagian,
yakni pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Pertanian lahan basah
terdapat di Dusun II dan Dusun III. Pertanian lahan basah meliputi persawahan dari
dua daerah irigasi yakni daerah irigasi pattildi Dusun III dan daerah irigasi sosor
galung di Dusun II. Kedua daerah irigasi ini mengairi beberapa hamparab persawahan
penduduk yang sudah diusahai selama berpuluh tahun. Persawahan ini mampu
memproduksi padi dengan kualitas dan produktifitas yang baik. Persoalan umum
yang dihadapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan bergantung terhadap pupuk
kimia yang semakin besar.
Pertanian lahan kering terdapat di ketiga dusun, dan di Dusun III masih
terdapat potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian lahan kering ini
khususnya tanaman palawijaya dan hltikultura sayur dan buah. Selain itu tanaman
Tabel 4.8 Luas Lahan Pertanian dan Peruntukanya No Jenis Lahan Luas
Lahan
Peruntukan Jenis Akomoditi
1 Ha Holtikultura sayuran
0.2 Ton/Ha
2 Ha Buah-buahan 3 Ton.Ha
1 Ha Cabai 0.2 Ton/Ha
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
2. Peternakan
Selain pertanian, hamper seluruh warga desa ini juga peternak secara
tradisional. Hewan ternak yang diusahai penduduk secara umum terdiri dari ternak
besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti Kerbau, sapi, kuda dan ternak kecil
diantaranya adalah kambing dan babi, serta ungags diantaranya adalah ayam dan
bebek. Kegiatan beternak biasanya masih bersifat tradisional dan merupakan usaha
sampingan. Karena Produksi ternak yang terbatas, biasanya sebagian besar hasil
ternak warga hanya untuk dikonsumsi rumah tangga sendiri dan hanya sedikit yang
Tabel 4.9 Jenis dan Jumlah Ternak di Desa Tomok Parsaoran
No Jenis ternak Jumlah
1 Kerbau 18
2 Kuda 1
3 Kambing 3
4 Babi 90
5 Ayam 1500
6 Bebek 50
Sumber : Dokumen RPJM-Desa/KPMD 2014
4.2.Kondisi Pemerintahan 4.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah Desa Tomok Parsaoran dibagi menjadi 3 dusun yang
dipimpin oleh kepala dusun yang merupakan bagian dari struktur Pemerintahan Desa.
Masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara administrasi pemerintah,
namun secara kultur bias dibedakan atas beberapa kampong yang dikenal dengan
“huta”, “sosor”, “Lumban”, masing-masing kampong ini memiliki nama sendiri yang
menjadi identitas setiap warga yang bermukim didalamnya. Selama puluhan dan
ratusan tahun kondisi ini masih tetap dipertahankan dan belum ada masalah, kecuali
persoalan keadministrasian karena belum dikenal penamaan dan penomoran rumah
warga. Kedepan diperlukan sebuah kajian khusus untuk formalisasi nama kampong
yang barangkali disertai kajian akademis sehingga tidak merusak kultur masyarakat
Tabel 4.10 Penamaan Kampung di Desa Tomok Parsaoran
No Dusun Nama Kampung
1 Dusun I Tomok Parsaoran Sitio-tio
Gurning Tomok bolon toruan
Parluasan
2 Dusun II Tomok Parsaoran Sosor galung
Huta anggiran
3 Dusun III Tomok Parsaoran Sigambal
Tiga runggu Lumban dolok
4.1.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Struktur organisasi Desa Tomok Parsaoran Kecamatan Simanindo menganut
system kelembagaan pemerintah desa dengan pola minimal, selengkapnya disajikan
dalam gambar sebagai berikut .
Gambar 4.2.1 Desa Tomok Parsaoran Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
KAUR Pemerintahan
( Anderson Sigiro)
Kepala Desa ( Mangiring Tua
Sidabutar)
KAUR Permasyarakatan
( Asima Silalahi)
KAUR Pembangunan
( Rosinda Naibaho) Sekdes
(………..)
KADUS III
( Togar Sitanggang) KADUS II
4.3. Karakteristik Responden
4.3.1. Karakteristik Responde Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.11 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Laki-Laki Perempuan Total
F % F % F %
1 46 55,4 37 44,6 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak menitikberatkan pada
jenis kelamin tertentu, setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel, baik laki-laki maupun perempuan yang tinggal di wilayah
Desa Tomok Parsaoran.
BerdasarkandalamTabel4.11persentasirespondenberdasarkan jenis kelamin di
Desa Tomok parsaoran dan Desa Tomok Induk komposisi responden berjenis
kelamin laki-laki frekuensi 46 responden dengan presentase sebanyak55,4% dan
frekuensi komposisi responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 37responden
dengan presentase 44,6%..
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak ada batasan jenis kelamin untuk
berpartisipasi ke sektor pariwisata. Laki-laki dan perempuan memiliki kontribusi
masing-masing dalam berpartisipasi di sektor pariwisata. Laki-laki berkontribusi
dalam rana objek wisatanya seperti : menjadi tour guide untuk wisata sejarah
budaya, bermain speedboard, banana boat dan mengukir souvenir khas budaya di
Desa Tomok Parsaoran. Sedangkan perempuan berkontribusi di sector pariwisata
penginapan unutk wisatawan yang berkunjung.
4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Responden Jumlah
Responden yang diperlukan adalah masyarakat yang bertempat tinggal di
Desa Tomok Induk dan Desa Tomok Parsaoran dan mengerti akan permasalahan
yang di bahas, maka dari itu umur responden dibatasi oleh peneliti yaitu umur
responden 17 tahun keatas.
Datadiatasmenunjukkanbahwarespondenmemilikikomposisi umur yang
bervariasiagarpenelitimendapatkan datayanglebihlengkapdanmewakilisemua
karateristik umur. Dari data tersebutdapatdilihatbahwa karakteristik usia responden
di Desa Tomok Induk dan Desa Tomok Parsaoran adalahusia21 – 59 tahun.
Dari tabel 4.12 dapat ditarik kesimpulan bahwa usia responden dari
21-59 memiliki kontribusi dalam sektor pariwisata. Karena pariwisata sudah
menjadi salah satu mata pencahrian bagi masyarakat Desa Tomok Parsaoran
sehingga sedini mungkin anak-anak diajarkan bagaimana berkontribusi di
sector pariwisata demi kepentingan hidup mereka. Salah satunya adalah
dengan mengukir souvenir khas Desa Tomok Parsaoran dengan bahan yang
mudah didapat di desa dan dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa
4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.13 Tabel Karakteristik Tingkat pendidikan Responden
NO Pendidikan Responden Jumlah
F %
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Berdasarkan data pada tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa tingkat
pendidikan responden sangat beragam. Tabel di atas menunjukkan bahwa
lebihbanyakrespondenyangmemilikilatar belakang pendidikanSMA/SMK. Hal ini
disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Desa Tomok
Parsaoran dan Desa Tomok Induk serta kemampuan ekonomi masyarakat yang
rendah membuat masyarakat di Desa Tomok Parsaoran dan Desa Tomok Induk
kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan di
Desa Tomok Parsaoran dan Desa Tomok Induk memiliki responden yang tidak
sekolah ketidaksanggupan dalam membiayai pendidikan.
Datadiatas menunjukkanbahwa
respondenmempunyailatarbelakangpendidikanyangcukup baik karena 69,9% rata-rata
responden memiliki latar belakang pendidikan SMA dari 83 responden dan
respondenlatarbelakangberpendidikanSarjana dan
responden.
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa setiap jenjangan pendidikan memiliki
kontribusi di dalam sector pariwisata. Semakin tinggi pendidikan responden maka
akan mempengaruhi pola berpikir responden dalam melihat dan menanggapi
bagaimana atau kontribusi apa yang responden dapat lakukan untuk meningkatkan
sector pariwisata baik untuk kepentingan pribadi dan kepentingan wisatwan.
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
NO Pekerjaan Responden Jumlah
F %
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Pada tabel 4.14 responden di Desa Tomok Induk dan Desa Tomok
Parsaoran lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta dengan membuka usaha
homestay, rumah makan, jualan souvenir, dan warung-warung kecil untuk
keperluan para wisatawan.
Dari tabel 4.14 juga menunjukkan bagaimana tingginya kontribusi
pekerjaan responden dalam sektor pariwisata di Desa Tomok Parsaoran yang
membuka usaha Homestay kepada wisatawan, jualan souvenir untuk para
wisatawan dan rumah makan untuk para wisatawan.
4.4 Analisis Partisipasi Masyarakat
4.4.1Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Pariwisata
Tabel 4.15. Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Responden dalam Kegiatan Musrembang
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Saya ikut dalam kegiatan Musrembang Desa dan memberi saran di dalam Musrembang
Kurang Setuju 4 4,8
Setuju 71 85,5
Sangat Setuju 8 9,6
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.16. Tanggapan Responden Mengenai Saran Masyarakat dalam Musrembang
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Dalam rapat
Musrembang desa saran masyarakat selalu
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pengambilan Keputusan Rapat Musrembang ada di Tangan Masyarakat.
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Dalam Musrembang desa pengambilan keputusan ada di tangan masyarakat
Tidak Setuju 5 6,0
Kurang Setuju 7 8,4
Setuju 49 59,0
Sangat Setuju 22 26,5
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.18 Hubungan Antara Masyarakat dengan Pemerintah dalam Musrembang
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Terjadinya Tanya jawab antara masyarakat dengan pemerintah/apparat desa
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kesadaran Masyarakat akan Kebutuhan yang belum Tercapai
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pemerintah Bersedia Mendengar dan Menampung Aspirasi Masyarakat
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Musrembang adalah musyawarah rencana pembangunan desa yang bersifat
partisipatif di mana diselenggarakan oleh para pemerintah desa bekerja sama dengan
masyarakat untuk membangun pemahaman kepentingan pembangunan desa dengan
cara rapat bersama atau pemerintah desa dipertemukan dengan masyarakat setempat
dalam membahas pembangunan dan permasalahan di Desa. Dari tabel 4.15 dapat
diketahui bahwa responden sebanyak 71 dengan persentasi 85.5% ikut berpartispasi
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat sadar akan apa yang mereka
butuhkan selama ini yang belum dilakukan oleh pemerintah
Kurang Setuju 37 44,6
Setuju 45 54,2
Sangat Setuju 1 1,2
Total 83 100
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Pemerintah bersedia mendengar dan menampung aspirasi masyarakat terkait perencanaan dan
pembangunan pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
Tidak Setuju 1 1,2
Kurang Setuju 14 16,9
Setuju 49 59,0
Sangat Setuju 19 22,9
dalam kegiatan musrembangdes yang diadakan bulan Januari tahun 2017 di Desa
Tomok Parsaoran.
Rapat musrembang adalah langkah awal bagaimana kedepannya perencanaan
pembangunan desa dan apa yang akan dilakukan. Salah satu cara adalah dengan
mendengar langsung saran dari masyarakat itu sendiri karena merekalah yang
mengerti dan mengetahui apa kekurang desa demi kebaikan bersama.
Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dalam setiap rapat musrembang yang
dilakukan, sebanyak 53,0% responden mengatakan bahwa ketika kegiatan
musrembang dilaksanakan saran masyarakat selalu didengar sehingga memberikan
dorongan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan musrembang.
Dari tabel 4.17 dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam Rapat
Musrembangdes, responden dengan frekuensi 49 dengan persentasi 59.0% setuju
bahwa keputusan hasil rapat musrembang ditentukan oleh masyarakat yang ikut
dalam kegiatan musrembang berdasarkan apa yang dirasakan masyarakat sehingga
masyarakat lebih mengetahui apa yang harus dilakukan untuk pembangunan desa.
Dari tabel 4.18 dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam Rapat
Musrembangdes, responden dengan frekuensi 53 dengan persentasi 63.9%
menyetujui adanya terjadi Tanya jawab antara masyarakat dengan apparat desa. Dari
tabel 4.19 dapat kita ketahui bahwa sebanyak 54,2% responden mengatakan setuju
kalua masyarakat sadar akan apa yang mereka butuhkan selama ini yang belum
dilakukan oleh pemerintah dan ini mereka jelaskan kepada pihak aparatur desa dan
pemerintahan dalam rapat musrembang desa agar pemerintah tau apa yang harus
disimpulkan bahwa sebanyak 59,0% responden mengatakan bahwa pemerintah
bersedia menampung aspirasi masyarakat terkait perencanaan dan pengembangan
pariwisata di Desa Tomok Parsaoran. Ini menunjukkan adanya hubungan yang baik
antara pemerintah/aparatur desa dengan masyarakat setempat yang memberikan
masyarakat kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata yang
akan berdampak baik bagi pembangunan dan semua pihak yang ada kedepannya.
4.4.2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Tabel 4.21Tanggapan Responden dalam Berpartisipasi mempromosikan Objek Wisata Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Saya berpartisipasi dalam mempromosikan objek wisata di Desa Tomok Parsaoran
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Berpartisipasi Untuk Menjadi Pemandu Wisatawan
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Saya bersedia untuk menjadi pemandu
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Masyarakat dalam kegiatan yang Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel. 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan dalam Organisasi untuk Meningkatkan Pengembangan Objek wisata di Desa Tomok
Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Saya terlibat dalam organisasi masyarakat dalam meningkatkan objek wisata di Desa Tomok Parsaoran
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
4.25 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat Selalu berusaha Menyediakan Keperluan wisatawan
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat selalu berusaha menyediakan
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Adanya even Tahunan untuk menarik Kunjungan wisatawan
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Adanya even-even atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar objek wisata Desa Tomok Parsaoran untuk menarik minat wisatawan
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tahap pelaksanaan adalah tahap yang paling penting dalam pembangunan,
karena inti dari pembangunan adalah pelaksanaanya. Tahap pelaksaan pembangunan
pariwisata di Desa Tomok Parsaoran diwujudnyatakan dalam bentuk tindakan seperti
berpartisipasi dalam mempromosikan objek wisata di Desa Tomok Parsaoran dan
manjadi pemandu wisatawan yang membutuhkan.
Promosi pariwisata merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperkenalkan pariwisata yang menjadi daya Tarik dari sebuah daerah yang
bertujuan untuk mempengaruhi wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah
tersebut. Kegiatan promosi harus dapat memanfaatkan segala media yang ada serta
melakukan berbagai kegiatan-kegiatan di luar daerah pariwisata tersebut. Promosi
tersebut bukanlah hanya tugas dari pemerintah atau aparatur desa saja, melainkan
Desa Tomok Parsaoran ke orang banyak melalui media-media yang dapat dilihat
dengan mudah oleh para pengguna media social dan wisatawan
Dari tabel 4.21 diketahui bahwa sebanyak 72,3% responden setuju dengan
berpartisipasi dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Desa Tomok
Parsaoran ke setiap media yang mereka miliki agar harapanya para pengguna media
dan wisatawan bisa mengetahui bahwa ada objek wisata yang bagus untuk
dikunjungi. Sedangkan tabel 4.22 diketahui sebanyak 59,0% setuju responden
bersedia menjadi pemandu wisatawan yang membutuhkan. Ini membuktikan bahwa
sifat keramah tamahan dengan wisatawan adalah salah satu hal yang menarik
perhatian para wisatawan untuk berkunjung.
Tabel 4.23 diketahui bahwa sebanyak 59,0% responden menyetujui bahwa
masyarakat ada terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah Kabupaten Samosir dalam mengembangkan pariwisata Danau Toba di Desa
Tomok Parsaoran, Salah satunya adalah dengan mengadakan pesta tahunan yang
bertajuk budaya dan pariwisata untuk memikat para wisatawan untuk mengunjungi
dan mengetahui bagaimana indahnya kebudayaan Batak Toba di Desa Tomok
Parsaoran.
Tabel 4.24 diketahui bahwasebanyak 34,9% responden menyetujui bahwa
adanya keterlibatan masyarakat dalam organisasi untuk meningkatkan pengembangan
lokal, alam dan meningkatkan kreatifitas masyarakat setempat untuk menjadikan
kreatifitas sebagai jasa utuk mendapatkan penghasilan dibidang pariwisata.
Tabel 4.25 disimpulkan bahwa responden sebanyak 71,1% menyetujui bahwa
masyarakat selalu berusaha menyediakan keperluan wisatawan yang berkunjung baik
dari segi keperluan jasmani, rohani dan aspek lainya. Ini menunjukkan bahwa
masyarakat berpartisipasi atau berkontribusi dalam peningkatan kunjungan wisatawan
karena menyediakan keperluan para wisatawan yang berkunjung sehingga para
wisatawan merasa nyaman dengan kepenuhan yang terpenuhi.
Tabel 4.26 diketahui sebanyak 55,4% responden menyetujui bahwa adanya
even-even atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat sekitar objek wisata
Desa Tomok Parsaoran untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Even yang
dilakukan adalah konser musik dan tari bertema budaya lokal yang dapat menarik
perhatian para wisatwan yang berkunjung ke Desa Tomok parsaoran.
4.4.3 Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi Pembangunan Desa
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan objek wisata yang berjalan di Desa Tomok.
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat senang terkait program pengembangan objek wisata yang berjalan di Desa Tomok Parsaoran
Tidak Setuju 1 1,2
Kurang Setuju 14 16,9
Setuju 67 80,7
Sangat Setuju 1 1,2
Total 83 100
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan Pariwisata 5 Tahun terakhir
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Program yang dilakukan pemerintah dalam 5 tahun terakhir berjalan dengan baik
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Keefektifan Program pembangunan Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Efektifkah program pembangunan yang dijalankan pemerintah 5 tahun terakhir untuk wisata di Desa Tomok Parsaoran
Tidak Setuju 1 1,2
Kurang Setuju 40 48,2
Setuju 42 50,6
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Program Pembangunan Pariwisata yang dilakukan Oleh Pemerintah Banyak Merugikan Masyarakat Setempat
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Program pembangunan pariwisata yang dibuat oleh pemerintah banyak merugikan masyarakat
Tabel 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Kekecewaan Masyarakat dengan Program Pembanguna Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat Kecewa dengan Program
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Pemerintah Menyebarluaskan ke Masyarakat Hasil Rapat pembahasan Musrembang dan RKP yang belum
tercapai
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Pemerintah Membuat hasil rapat
musrembang/RKP yang belum tercapai dan Menyebarkanya kes
Tahap evaluasi merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi
perbaikan pelaksanaan pembangunan. Evaluasi merupakan kemampuan masyarakat
dalam menilai baik-buruknya, berhasil-tidak berhasil, dan efektif-tidak efektifnya
suatu program. Pada tahapan ini masyarakat setingkat lebih memahami kegunaan dan
kerugian dari suatu program yang diberikan sehingga mereka dapat menyusun dan
mengeksekusi solusi atas penilaian mereka. Evaluasi juga dapat menilai sejauhmana
menentukan secara mandiri dan sadar apakah mereka harus melanjutkan atau
meninggalkan kegiatan tersebut.
Dari tabel 4.27, dan 4.29 menunjukkan bahwa tanggapan responden
mendukung program pembangunan pariwisata di Desa Tomok dengan tingginya
persentasi setuju sebanyak 80,7% dan 50,6%. Tingginya tanggapan setuju dari
responden berdasarkan yang peneliti dapat dilapangan bahwa responden senang
dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pariwisata di
Desa Tomok Parsaoran. Dimulai dengan dimekarkanya Desa Tomok Parsaoran dari
Desa Tomok Induk pada tahun 2011 sehingga objek wisata bisa dikelolah lebih
optimal oleh apparat desa setempat. Akses juga sudah lebih mudah untuk berkunjung
ke Desa Tomok Parsaoran baik dari akses darat/mobil dan air/kapal penyebrangan.
Sedangkan pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa responden kurang setuju dengan
pembangunan pariwisata di Desa Tomok selama 5 tahun terakhir dikarenakan
pemerintah tidak menepati janjinya dalam membangun pariwisata di Desa Tomok.
Dari tabel 4.30 diketahui bahwa sebanyak 56,6% responden mengatakan
kurang setuju kalu program pembangunan yang dilakukan pemerintah banyak
merugikan masyarakat. Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat masih mempercayai
pemerintah terhadap pembangunan yang terjadi di Desa Tomok Parsaoran dan
menyadari bahwa ketentuan atau aturan pembangunan yang dibuat pemerintah harus
Dari tabel 4.31 diketahui sebanyak 60,2% responden mengatakan tidak setuju
terhadap kekecewaan masyarakat terhadap pembangunan yang ada di Desa Tomok
Parsaoran. Tabel 4.32 diketahui sebanyak 78,3% mengatakan setuju bahwa
pemerintah membuat hasil rapat musrembangdes dan RKP yang belum tercapai dan
menyebarluaskanya kemasyarakat agar masyarakat mengetahui program
pembangunan desa mereka sampai dimana dan mencari tahu solusi apa yang tepat
untuk kelancaran program pembangunan berikutnya di Desa Tomok Parsaoran.
4.4.4 Partisipasi Masyarakat dalam Menikmati Hasil
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari hasil Program Pembangunan Pariwisata yang telah Tercapai.
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Saya puas dengan hasil program pembangunan objek wisata di Desa Tomok Parsaoran yang telah tercapai
Tidak Setuju 1 1,2
Kurang Setuju 34 41,0
Setuju 41 49,4
Sangat Setuju 7 8,4
Total 83 100
Tabel 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat dijadikan Subjek Pembangunan Pariwisata
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat di jadikan Subjek Pembangunan untuk perencanaan dan pembangunan Obejk wisata di Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 32 38,6
Setuju 51 61,4
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.35 Tanggapan Responden terhadap Hasil Program Pembangunan Tidak ada Sama Sekali Keuntungan Terhadap Masyarakat dan Penungkatan Objek
Wisata Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Hasil program perencanaan dan pembangunan wisata di Desa Tomok Parsaoran tidak ada sama sekali untungnya bagi masyarakat dan peningkatan objek wisata di Desa Tomok Parsaoaran
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat membutuhkan Program Pembangunan Pariwisata yang baru di Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
Tahap menikmati hasil merupakan salah satu yang dijadikan indikator
keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek
pembangunan, maka semakin besar manfaat pembangunan dirasakan, berarti
pembangunan tersebut berhasil mengenai sasaran. Pada tahapan ini masyarakat sudah
mampu merasakan keberhasilan dari program yang telah mereka lakukan. Mereka
juga dapat mengukur hasil yang mereka peroleh dengan potensi sendiri yang mereka
miliki.
Pada tabel4.33 menunjukkan bahwa tanggapan masyarakat akan kepuasan
hasil program pembangunan pariwisata desa baik, dengan persentasi setuju sebanyak
49,4%. pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa responden setuju dengan masyarakat
dijadikan subjek pembangunan pariwisata di Desa Tomok dengan persentasi
61,4%yang mana salah satu bila masyarakat dijadikan subjek pembangunan
kemungkinan besar manfaat pembangunan yang dirasakan.
Tabel 4.35menunjukkan tanggapan responden terhadap hasil program
pembangunan tidak ada keuntungan terhadap masyarakat dan dalam peningkatan
objek wisata di Desa Tomok Parsaoran adalah tidak setuju, dengan persentasi 74,7%
yang berarti rata-rata responden melihat adanya perubahan yang terjadi terkait
program pembangunan pariwisata yang dilakukan di Desa Tomok Parsaoran. Tabel
4.36 diketahui sebanyak 53,0% mengatakan sangat setuju bahwa masyarakat
membutuhkan progam pembangunan pariwisata yang baru, yang unik, yang lebih
4.5 Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Pariwisata
4.5.1 Peningkatan Jumlah Wisatawan
Tabel 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat dilibatkan dalam Peningkatan Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat dilibatkan dalam upaya
meningkatkan banyaknya kunjungan wisatawan Mancanegara ke Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 1 1,2
Setuju 64 77,1
Sangat Setuju 18 21,7
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.38 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat dilibatkan dalam Peningkatan Jumlah Wisatawan Domestik ke Desa Tomok Parsaoran
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat dilibatkan dalam upaya
meningkatkan banyaknya kunjungan wisatawan Nusantara/Domestik ke Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 10 12,0
Setuju 58 69,9
Sangat Setuju 15 18,1
Total 83 100
Tabel 4.39 Tanggapan Responden Terhadap Adanya Wisatawan yang Berkunjung di hari libur
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Banyaknya wisatawan yang berkunjung di hari libur
Kurang Setuju 10 12,0
Setuju 63 75,9
Sangat Setuju 10 12,0
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.40 Tanggapan Responden Terhadap Adanya Wisatawan yang Berkunjung tidak di hari libur
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Banyaknya wisatawan yang berkunjung tidak di hari libur
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Peningkatan jumlah wisatwan adalah salah satu indikator bahwa
pembangunan Pariwisata berjalan dengan baik. Pemerintah dan masyarakat bekerja
sama dalam berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan baik wisatawan
Mancanegara dan wisatawan Nusantara baik dari segi promosi objek wisata di daerah
tersebut, bersikap ramah tamah dengan para wisatawan dan menjaga objek wisata
tetap dalam kondisi baik. Tabel 4.37 dan Tabel 4.38 tanggapan responden terhadap
masyarakat dilibatkan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan
persentasi 77,1% dan 69,9%. Tabel 4.39 dan Tabel 4.40 tanggapan responden
terhadap adanya wisatawan yang berkunjung di hari libur adalah setuju dengan
persentasi sebanyak 75.9% dan tidak libur adalah setuju dengan persentasi sebanyak
50.6% yang artinya bahwa di hari libur dan tidak liburpun wisatwan ada yang
berkunjung baik wisatawan Asing dan Nusantara. Peneliti juga melihat dari hasil di
lapangan bahwa Tomok Parsaoran Selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik asing
maupun nusantara.
4.5.2 Daya Tarik
Tabel 4.41 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat ikut memberikan Keramah Tamahan Kepada Wisatawan yang Berkunjung
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan
keramahtamahan kepada wisatawan yang
berkunjung ke Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 2 2,4
Setuju 55 66,3
Sangat Setuju 26 31,3
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.42 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat ikut Memberikan Rasa kenyamanan Kepada Wisatawan yang Berkunjung
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan kenyamanan kepada wisatwan yang berkunjung di Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 1 1,2
Setuju 57 68,7
Sangat Setuju 25 30,1
Total 83 100
Tabel 4.43 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat ikut Memberikan Rasa keamanan Kepada Wisatawan yang Berkunjung
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan rasa aman kepada wisatwan yang berkunjung di Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 2 1,2
Setuju 57 68,7
Sangat Setuju 24 28,9
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.44 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Kepada Wisatawan Sangat Baik dan Memuaskan
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Pelayanan masyarakat terhadap para wisatawan yang berkunjung sangat baik dan memuaskan
Tidak Setuju 2 2,4
Kurang Setuju 12 14,5
Setuju 59 71,1
Sangat Setuju 10 12,0
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Dari tabel 4.41, tabel 4.42 dan tabel 4.43 menunjukkan bahwa tanggapan
responden terhadap masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan keramah
tamahan, kenyamanan, dan keamanan kepada wisatawan berkunjung adalah setuju
dengan persentasi sebanyak 66.3% keramah tamahan , 68,7% kenyamanan , dan
68,7% keamanan untuk wisatawan yang berkunjung. Dari ke tiga tabel diatas dapat
diketahui bahwa masyarakat berpartisipasi dalam memberikan keramah tamahan,
kenyamanan dengan keamanan para wisatawan yang berkunjung agar para wisatawan
71,1% responden setuju bahwa pelayanan terhdap para wisatawan sangat baik dan
memuaskan agar para wisatwan tidak kecewa jika berlibur ke Desa Tomok di hari
berikutnya.
4.5.3. Sarana dan Prasarana Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
Tabel 4.45 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat berpartisipasi dalam menyediakan Homestay/penginapan kepada wisatawan yang berkunjung
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat berpartisipasi dalam menyediakan Homestay/Penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 3 3,6
Setuju 60 72,3
Sangat Setuju 20 24,1
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.46 Tanggapan Responden Terhadap Masyarakat Sepakat dalam Menentukan Harga Terjangkau untuk Wisatawan Asing dan Nusantara
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Masyarakat sepakat dalam menentukan harga yang terjangkau untuk kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara/domestik yang berkunjung ke Desa Tomok Parsaoran
Sangat Tidak Setuju 1 1,2
Tabel 4.47 Tanggapan Responden Terhadap Tersedianya Tempat untuk Melaksanakan Ibadah terutama Wisatawan Muslim
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Tersedianya tempat utnuk melaksanakan ibadah terutama bagi wisatwan muslim
Setuju 52 62,7
Sangat Setuju 31 37,3
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.48 Tanggapan Responden Terhadap Tersedianya Rumah Makan Muslim
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Tersedianya rumah makan Halal bagi wisatawan Muslim yang berkunjung ke Desa Tomok Parsaoran
Setuju 55 66,3
Sangat Setuju 28 33,7
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang membuat wisatwan lebih
mudah baik dalam kunjungan dan adanya fasilitas yang memadai untuk semua
wisatwan tanpa ada batasan apapun. Semakin tinggi kepuasan wisatawan terhadap
sarana dan prasarana di Desa Tomok Parsaoran maka akan tinggi pula tingkat
kunjungan berikutnya kembali ke desa Tomok Parsaoran untuk berlibur.
Tabel 4.45 dijelaskan bahwa tanggapan responden terhadap adanya partisipasi
masyarakat dalam menyediakan penginapan/homestay bagi para wisatawan yang
berkunjung adalah setuju dengan persentasinya sebanyak 72.3%. Tabel 4.46 diketahui
wisatawan Asing dan Nusantara adalah kurang setuju dengan persentase sebanyak
42,2% dikarenakan dilapangan harga jauh berbeda dila yang membeli adalah para
wisatwan asing dan jauh lebih berbeda lagi bila di hari libur.
Tabel 4.47 diketahui bahwa tanggapan responden terhadap tersedianya tempat
ibadah terutama bagi wisatawan muslim adalah setuju dengan persentasi 62,7%.
Karena salah satu hal penting dari sarana dan prasarana bila wisatawan berlibur
adalah adanya tempat untuk melakukan ibadah sehingga wisatawan tidak perlu
kewalahan mencari tempat untuk melaksanakan ibadah. Ketika para wisatawan
berlibur/berkunjung ke Desa Tomok, mereka bisa tetap menjalankan ibadah mereka.
Meskipun masyarakat mayoritas beragama Kristen Protestan dan Suku Batak Toba,
masyarakat di Desa Tomok Parsaoran hidup harmonis dan tidak pernah yang
namanya ada konflik terkait SARA.
Tabel 4.48 diketahui bahwa tanggapan responden terhadap tersedianya rumah
makan muslim adalah setuju sebanyak 66,3%. Sangat tidak baik bila wisatawan sulit
menemukan rumah makan yang bisa dikunjungi di tempat wisata, sama saja
membatasi kunjungan wisatawan. Hasil lapangan peneliti melihat banyaknya tersedia
rumah makan muslim di sepanjang Tomok Parsaoran yang dapat dikunjungi oleh
4.5.4 Promosi dan Pemasaran Pariwisata
Tabel 4.49 tanggapan responden terhadap adanya peran masyarakat dalam membuat promosi untuk berkunjung ke Desa Tomok
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Adanya peran masyarakat dalam membuat promosi atau paket Tour murah untuk berkunjung ke Danau Toba dan Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 9 10,8
Setuju 64 77,1
Sangat Setuju 10 12,0
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.50 tanggapan responden terhadap adanya partisipasi masyarakat dalam pegelaran budaya lokal/pesta tahunan
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Adanya partisipasi masyarakat dalam acara pesta tahunan (pegelaran budaya lokal) dalam memikat para wisatawan untuk berkunjung
Kurang Setuju 9 10,8
Setuju 51 61,4
Sangat Setuju 23 27,7
Total 83 100
Tabel 4.51 Tanggapan Responden Terhadap Promosi yang dilakukan Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata dengan memanfaatkan Media Sosial
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Adanya promosi yang dilakukan masyarakat dalam mengambangkan pariwisata di Desa Tomok Parsaoran
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.52 Tanggapan Responden Terhdap Partisipasi antara Pemilik Travel dengan Pengelolah Pariwisata di Desa Tomok Parsaoran agar wisatawan dibawa berkunjung
No Pertanyaan Jawaban Responde Jumlah
F %
1 Adanya partisipasi antara pemilik travel dengan pengelola pariwisata di Desa Tomok Parsaoran agar para wisatwan dibawa berkunjung ke Desa Tomok Parsaoran
Kurang Setuju 12 14,5
Setuju 62 74,7
Sangat Setuju 9 10,8
Total 83 100
Sumber: Kuesioner, Juni 2017
Tabel 4.49 diketahui bahwa tanggapan masyarakat dalam membuat promosi
atau paket murah untuk berkunjung ke Danau Toba terutama ke Desa Tomok adalah
setuju dengan persetasi sebanyak 76.2%. Sejauh ini temuan peneliti bahwa promosi
masih dalam tahap usulan dan belum di realisasikan. Tabel 4.50 diketahui bahwa
tangapan responden terhadap adanya partisipasi masyarakat dalam pagelaran budaya
daya Tarik bagi wisatawan dalam mempromosikan budaya lokal dan daerah wisata
mereka yang dapat memikat para wisatawan untuk berkunjung dari berbagai daerah.
Diketahui tabel 4.51 sebanyak 77,1% responden mengatakan bahwa mereka
menyetujui bahwa masyarakat berpartisipasi dalam membuat promosi ke media sosial
untuk liburan ke Desa Tomok dengan memposting sebuah foto atau promosi
berkunjung ke Desa Tomok yang lebih ekonomis. Tabel 4.52 diketahui sebanyak
74,7% mengatakan setuju bahwa adanya promosi antara pemilik travel dan
pengelolah wisata di Desa Tomok Parsaoran dan masih dalam perencanaan
kedepanya di segi pengembangan pariwisata.
4.6 Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Pariwisata Danau Toba
Partisipasi masyarakat merupakan hak dan kewajiban seorang warga negara
untuk memberikan kontribusinya kepada pencapaian tujuan bersama. Sehingga
mereka diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan dengan
menyumbangkan inisiatif dan kreatifitasnya. Sumbangan inisiatif dan kreatifitas dapat
disampaikan dalam rapat kelompok masyarakat atau pertemuan-pertemuan, baik yang
bersifat formal maupun informal. Dalam partisipasi terdapat komunikasi antara
pemerintah dengan masyarakat dan antara sesama anggota masyarakat. Partisipasi
berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan
masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut
memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan (Sumaryadi, 2010: 46).
Partisipasi menurut Arnstein (1969) adalah kekuatan yang dimiliki oleh
masyarakat untuk mengatasi persoalannya pada masa kini guna mencapai kehidupan
yang lebih baik pada masa mendatang. Dijelaskan bahwa partisipasi merupakan
redistribusi kekuatan, yang memungkinkan kaum terpinggirkan secara ekonomi dan
politik untuk dilibatkan dalam perencanaan pembangunan masa depan. Makna
partisipasi yang mengacu pada pendapat Arnstein adalah kekuatan yang dimiliki oleh
masyarakat untuk mengatasi persoalannya pada masa kini guna mencapai kehidupan
yang lebih baik pada masa mendatang.
Menurut Arnstein, partisipasi masyarakat dalam sebuah program
pembangunan dapat diidentifikasi berdasarkan tangga atau tingkat tertentu. Tangga
partisipasi tersebut terdiri atas delapan tingkatan yang didasarkan pada sejumlah
karakteristik tertentu. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat
partisipasi masyarakat Desa Tomok Parsaoran dalam perencanaan pembangunan
pariwisata Danau Toba dikategorkan pada tingkat kemitraan. Hal ini sesuai dengan
Tabel 4.53Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata
No Tahapan Kegiatan Bentuk Partisipasi Persentasi
1 Perencanaan Program
Partisipasi dalam musrenbangdes 85,5%
Saran masyarakat di dengar 53,0%
Pengambilan keputusan oleh masyarakat 59,0%
Tanya jawab dalam Musrebangdes 63,9%
2 Pelaksanaan Program
Promosi pariwisata 72,3%
Menjadi pemandu wisata 59,0%
Meningkatkan kunjungan wisatawan asing
77,1%
Meningkatkan kunjungan wisatawan lokal
69,9%
Meningkatkan kenyamanan wisatawan 68,7% Sumber: Hasil Olahan Sendiri
Berdasarkan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan pariwisata Danau Toba
sebagaimana dipaparkan dalam tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi
masyarakat dapat dikategorikan berada pada tingkat kemitraan (partnership). Bentuk
kemitraan tersebut di antaranya adanya kerjasama antara pemerintah desa dengan
masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Selain itu,
pemerintah desa sebagaimana telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
potensi, masalah dan langkah-langkah yang akan diambil dalam rangka
pengembangan pariwisata di Desa Tomok Parsaoran. Masyarakat diberikan
kesempatan yang luas menjadi pelaku pariwisata sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Namun harus diakui, bentuk kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah
desa masih belum maksimal. Kerjasama yang lebih berkesimbambungan dan
mendukung pembangunan pariwisata masih perlu ditingkatkan.
4.7. Analisis Masalah Pembangunan Pariwisata Desa Tomok Parsaoran
Berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) Desa Tomok Parsaoran Tahun 2012-2017 dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan pariwisata yang sering terjadi, yakni sebagai berikut:
1. Seringnya sumber mata air keruh
2. Kurangnya pembangunan situs peninggalan Ompu Raja Soributtu
3. Kurangnya tata objek kepariwisataan
4. Kurangnya penyeragaman kios bernuansa batak
5. Kurangnya dergama speedboat
6. Kurang luasnya dermaga pelabuhan
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Desa Tomok Parsaoran
telah merumuskan sejumlah langkah-langkah yang dapat mengatasi permasalahan
1. Pembangunan Situs Peninggalan Ompu Raja Soributtu Sidabutar
2. Pembangunan Dermaga Speed boat
3. Penyeragaman kios souvenir bernuansa batak
4. Peningkatan jalan wisata ketambak dolok
5. Pembangunan menara loncat indah Danau Toba
6. Mengadakan event-event sebagai kalender tahunan wisata
7. Pembangunan perluasan Dermaga pariwisata Tomok Parsaoran
4.8 Uji Realibilitas
Uji realibilitas adalah kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana
suatu alat ukur dilihat dari stabilitas atau konsistensi internal dari informasi, jawaban
dan pertanyaan, jika pengukuran atau pengamatan dilakukan berulang. Pengujian
realibilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula Alpha’s Cronbach. Jika
koefisien realibilitas (α ) ≥ 0,6 maka alat ukur dianggap reliabel (handal) atau terdapat
internal consistency reability. Uji realibilitas terhadap kedua variable penelitian
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.54 Uji Realibilitas
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 78
Pada tabel 4.54 nilai Alpha Cronbach pada Desa Tomok Parsaoran adalah
0,799 dan mendekati 1. Artinya nilai realibilitas Desa Tomok Parsaoran berada diatas
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Desa Tomok Parsaoran adalah salah satu desa di Kecamatan Simanindo yang
dimekarkan dari Desa Tomok pada tahun 2011. Desa Tomok Parsaoran merupakan
salah satu desa wisata yang berada di daerah Sumatera Utara Kabupaten Samosir
yang memiliki objek wisata menarik baik akan keindahan alam danau tobanya,
wisatah sejarah dan budaya lokal masyarakat setempat yang bisa dikunjungi oleh para
wisatawan mancanegara dan domestik/nusantara.
Pariwisata yang dapat kita temui di Tomok Parsaoran seperti Patung Si
Gale-Gale, Raja Makam Sidabutar, Museum Batak Tomok, Pasar Souvenir dan pinggiran
danau yang bisa kita kunjungi untuk berenang. Desa Tomok juga sampai saat ini
terkenal dengan wilayah adat, yang mana masyarakat Desa Tomok Parsaoran masih
memegang penuh Bius Parbonaran dari tetua-tetua dulu yang sudah tertata rapi
dimasyarakat.
Dalam rangka perencanaan dan pembangunan kawasan pariwisata di Danau
Toba khsusunya di Desa Tomok Parsaoran, pemerintah sudah mencangkan berbagai
program pengembangan desa wisata dan pemasaran wisata ke seluruh wilayah yang
sudah dijalankan mulai dari tahun 2016. Salah satu program pengembangan yang
diutamakan adalah akses jalan baik darat, air dan udara agar para wisatawan lebih