S I L A B I
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPP. LB. 341 PENDIDIKAN INKLUSIF: S 1, 2 SKS, SMT 3
S I L A B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Inklusif 2. Kode Mata Kuliah : LB 341
3. B o b o t : 2 SKS 4. Jenjang Program : Strata I 5. Semester : Ganjil/III
6. Kelompok Mata Kuliah : MKPP (Mata Kuliah Perluasan Pendalaman) 7. Jumlah Pertemuan : 16 x Pertemuan
8. Jurusan : Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memahami ideologi pendidikan inklusif dan memiliki sikap mendukung implementasi pendidikan inklusif.
C. DESKRIPSI ISI
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian pendidikan inklusif dan sekolah ramah anak, sejarah pendidikan inklusif, landasan filosofis pendidikan inklusif, dokumen-dokumen kebijakan internasional dan nasional sebagai landasan pendidikan inklusif, konsep anak berkebutuhan khusus dan pendidikan kebutuhan khusus, aksesibilitas kurikulum dan lingkungan belajar, strategi pembelajaran dalam setting kelas inklusif, prosedur asesmen dan evaluasi hasil belajar siswa dalam setting kelas inklusif, sistem pendukung pendidikan inklusif, dan manajemen sekolah inklusif.
Untuk melengkapi kajian teoretik, mahasiswa diberi kesempatan untuk secara berkelompok mengadakan observasi lapangan untuk melihat realita implementasi pendidikan inklusif di beberapa sekolah.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Eklektik
E. KOMPONEN EVALUASI
1. UTS 2. UAS 3. Tugas
4. Partisipasi kelas
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN 1. Pengertian pendidikan
inklusif
a. Definisi pendidikan inklusif:
Definisi Seminar Agra
Definisi Indeks Inklusi
Definisi UNESCO
Definisi Permendiknas 70/2009 b. Elemen-elemen pendidikan inklusif
Inklusi sebagai sebuah proses
Inklusi sebagai identifikasi dan penghilangan hambatan
Inklusi sebagai kehadiran,
partisipasi dan pencapaian semua siswa
Inklusi sebagai pemberian
perhatian khusus kepada kelompok anak yang rentan marginalisasi
Inklusi vs. Integrasi 2. Sejarah pendidikan
inklusif Perkembangan pendidikan inklsif di dunia
Perkembangan pendidikan inklusif di Indonesia
3. Landasan filosofis
pendidikan inklusif Pendidikan sebagai hak asasi anak Anak sebagai individu yang unik
Keberagaman sebagai sesuatu yang alami
Sekolah harus responsif terhadap keunikan setiap anak
Sekolah harus memenuhi kebutuhan khusus setiap anak
Inklusi sebagai alat yang efektif untuk memerangi diskriminasi
Pendidikan inklusif meningkatkan efisiensi pendidikan bagi semua 4. Dokumen-dokumen
internasional sebagai landasan pendidikan inklusif
Peraturan Standar PBB tentang Persamaan Kesempatan bagi Penyandang Disabilitas (PBB, 1993)
Pernyataan Salamanca (Salamanca, Spanyol, 1994)
Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (PBB, 2006) 5 Dokumen-dokumen
kebijakan nasional sebagai landasan pendidikan inklusif
UU nomor 4/1997 tentang Penyandang Cacat
UU nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Permendiknas nomor 70/2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
6. Konsep anak
berkebutuhan khusus dan pendidikan kebutuhan khusus
Kebutuhan khusus permanen dan temporer
Anak berkebutuhan khusus vs. Anak luar biasa/berkelainan
Konsep disabilitas menurut ICF
Pendidikan kebutuhan khusus vs. Pendidikan luar biasa
7. Konsep sekolah
ramah anak Karakteristik sekolah ramah anak (Child-Friendly Schools)
8. UTS
9. Aksesibilitas kurikulum dan lingkungan belajar
Fleksibilitas kurikulum
Program keterampilan
kompensatoris (misalnya O&M)
Alat bantu khusus dan teknologi adaptif (misalnya Braille)
Aksesibilitas lingkungan fisik (misalnya ramp)
10. Strategi pembelajaran dalam setting kelas inklusif
Individualisasi program pendidikan (IEP)
Pengajaran kolaboratif (guru reguler dan GPK)
Pembelajaran kooperatif 11. Asesmen dan evaluasi
12. Sistem pendukung
pendidikan inklusif Peran resource center Peran SLB sebagai resource center
Dukungan dari bermacam-macam profesi terkait
13. Manajemen sekolah
inklusif Pengembangan staf demi memenuhi kebutuhan khusus semua siswa
Penyuluhan siswa untuk lebih reseptif terhadap keberagaman
Realokasi sumber-sumber yang ada demi memenuhi kebutuhan semua siswa
Penyuluhan orangtua dan
masyarakat sekitar sekolah untuk membangun sikap positif
Menjalin jaringan kerja dengan berbagai pihak
Pengembangan sistem penerimaan siswa baru yang non-diskriminatif
Pengembangan kebijakan dan prosedur monitoring dan evaluasi hasil belajar yang mengakomodasi kebutuhan semua siswa
14. Presentasi hasil
ovservasi lapangan Presentasi hasil observasi dua kelompok mahasiswa tentang implementasi pendidikan inklusif di SD
15. Presentasi hasil
observasi lapangan Presentasi hasil observasi dua kelompok mahasiswa tentang implementasi pendidikan inklusif di sekolah menengah
16. UAS
G. SUMBER BACAAN
Ainscow (2003). Developing inclusive education systems. Paper to be presented at conference ‘Inclusive Education: A Framework for Reform’ in Hong Kong, December 2003
Disability - ICF User Guide. Overview of the ICF.
Permendiknas nomor 70/2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
Stubbs (2002). Pendidikan Inklusif Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber (terjemahan). IDP Norway.
Tarsidi (2001). Program Pendidikan Yang Diindividualisasikan. Makalah. Tidak diterbitkan.
The Council for Exceptional Children (1998). Mengajar Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Umum dalam Setting Inklusi. Saduran.
UNESCO (1990). World Declaration on Education for All.
UNESCO (1994). The Salamanca Statement and Framework for Action on Special Needs Education.
UNESCO (2001). Welcoming School (video).
United Nations (1993). Standard Rules for the Equalization of Opportunities for Persons with Disabilities.
United Nations (2006). Convention on the Rights of Persons with Disabilities. UU nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional