PEMANFAATAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM
RANSUM BERBENTUK PELET TERHADAP KARKAS KELINCINEW
ZEALANDWHITEJANTANLEPAS SAPIH
SKRIPSI
Oleh:
FITRI MULIA SARI 120306015
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEMANFAATAN TEPUNGDAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM
RANSUM BERBENTUK PELET TERHADAP KARKAS KELINCINEW
ZEALANDWHITEJANTAN LEPAS SAPIH
SKRIPSI
Oleh:
FITRI MULIA SARI 120306015
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Skripsi : Pemanfaatan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera)Dalam Ransum Berbentuk Pelet Terhadap Karkas KelinciNew Zealand White Jantan Lepas Sapih
Nama :Fitri Mulia Sari NIM :120306015 Program Studi :Peternakan
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Ir. Iskandar Sembiring, MM. Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA Ketua Anggota
Mengetahui,
(Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si) Ketua Program Studi Peternakan
ABSTRAK
FITRI MULIA SARI, 2016 : “Pemanfataan Tepung Daun Kelor (Moringa oliefera)dalam ransum berbentuk pelet terhadap karkas kelinciNew
Zealand White Jantan Lepas Sapih. Dibimbing oleh Iskandar Sembiring, MM dan Armyn Hakim Daulay, MBA .
Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji hasil dari pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera ) terhadap kelinci New Zealand White jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Besar II Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai pada 1 Juni 2016 – 5 Agustus 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kelinci dengan bobot awal rata-rata 918.42 g/ekor. Perlakuan terdiri atas P0 (ransum dengan 0% tepung daun
kelor Moringa oleifera). P1 (ransum dengan 20% tepung daun kelor Moringa
oleifera), P2 (ransum dengan 40% tepung daun kelor Moringa oleifera), dan P3
(ransum dengan 60% tepung daun kelor Moringa oleifera).
Hasil penelitian menunjukkan rataan bobot potong kelinci New Zealand White jantan dapatmeningkatkan bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, persentase daging dan tidak berbeda nyata terhadap persentase tulang New Zealand White jantan sampai pada level 60%.
ABSTRACT
FITRI MULIA SARI, 2016: "Utilization Moringa Leaf Moringa flour (Moringa oliefera) in the form of pellets against carcass of weaning male New Zealand White rabbit. Under supervised by Iskandar Sembiring, MM and Armyn Hakim Daulay, MBA.
This study aimed to Assess the results of the administration of Moringa leaf powder (Moringa oleifera) against New Zealand White male rabbits. This research was conducted in the Desa Besar II Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai pada 1Juni 2016 – 5 Agustus 2016. The design used in this study is CompletelyRrandomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. This study used 20 rabbits with an average initial weight of 918.42 g / head. The treatment consisted of P0 (feed with a 0% Moringa leaf powder Moringa oleifera). P1 (feed with 20% flour Moringa leaves Moringa oleifera), P2 (feed with 40% flour Moringa leaves Moringa oleifera), and P3 (feed with 60% flour Moringa leaves Moringa oleifera).
The results showed the average slaughter weight of New Zealand White male rabbits can increase slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, meat percentage and not significantly different from the percentage of New Zealand White male bone to the level of 60%.
RIWAYAT HIDUP
Fitri Mulia Sari, lahir di Kampung Besar I, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara, Tanggal 18 Juni 1994, merupakan anak keempat dari empat bersaudara, anak dari Bapak Sutrisno dan Ibu Ramnah.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Ransum Berbentuk Pelet Terhadap Karkas Kelinci New Zealand White Jantan Lepas Sapih”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, keluarga atas do’a, semangat dan pengorbanan material maupun moril yang telah diberikan selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir. Iskandar Sembiring, MM selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberi arahan dalam penulisan skripsi ini. Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, serta semua rekan mahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI
Klasifikasi Daun Kelor (Moringa Oleifera) ... 5Karakteristik dan Potensi Ternak Kelinci ... 7
Sistem Pencernaan Kelinci ... 11
Kebutuhan Pakan Dan Nutrisi Ternak Kelinci... 12
Teknologi Pengolahan Pakan Berbentuk Pelet ... 14
Bobot Potong ... 15
Bobot Karkas dan persentase ... 16
Persentase Daging dan Tulang ... 18
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
Bahan Dan Alat ... 20
Rancangan Penelitian ... 21
Parameter yang Diamatin ... 22
Analisis Data ... 23
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Kandang Dan Peralatan ... 23
Pemilihan Ternak ... 23
Pengolahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) ... 24
Penyusunan Pakan Dalam Bentuk Pelet ... 24
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bobot Potong ... 25
Bobot Karkas Kelinci ... 27
Persentase Karkas Kelinci ... 29
Persentase Daging dan Tulang Kelinci ... 30
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 34
Saran ... 34
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Daun Kelor (Moringa oleifera) setiap 100 g ... 7
Tabel 2. Kadar gizi daging kelinci dibandingkan ternak lainnya... 10
Tabel 3. Kebutuhan Nutrisi Kelinci Lepas Sapih... 13
Tabel.4. Kandungan nutrisi bahan pakan penyusun pelet ... 15
Tabel 5. Rataan bobot potong kelinci New Zealand White jantan g/ekor ... 25
Tabel 6. Analisis Keragaman Bobot Potong (g) Kelinci New Zealand White .... 26
Tabel 7. Rataan bobot karkas kelinci New Zealand White jantan ... 28
Tabel 8. Analisis Keragaman Bobot karkas (g) Kelinci New Zealand White .... 28
Tabel 9. Rataan persentase karkas kelinci New Zealand White jantan ... 29
Tabel 10. Analisis Persentase Karkas(%)Kelinci New Zealand WhiteJantan... 29
Tabel 11. Analisis Persentase Daging (%) Kelinci New Zealand WhiteJantan.. 31
Tabel 12. Analisis Persentase Daging (%) Kelinci New Zealand WhiteJantan .. 31
Tabel 13. Analisis Persentase Tulang (%) Kelinci New Zealand WhiteJantan.. 32
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Tanaman Kelor (Moringa oleifera) ... 5
Gambar 2. Jenis Kelinci New Zealand Whitejantan ...
8
Gambar 3. Sistem pencernaan kelinciNew Zealand Whitejantan ... 11
Gambar 4. Kelinci New Zealand Whitejantansebelum dipuasakan ... 25
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Pengolahan Tepung Daun Kelor(Moringa oleifera) ... 38 Lampiran 2. Susunan Ransum Pelet ... 39 Lampiran 3. Pembuatan Pakan Bentuk Pelet ... 40Lampiran 4. Hasil analisa proksimat daun kelor Moringa oleifera ... 41 Lampiran 5. Hasil analisa proksimat pellet ... 42 Lampiran 6. Data bobot awal (g), bobot akhir (g), bobot potong (g), bobot
karkas (g), persentase karkas (%), persentase daging dan tulang (%) ... 43 Lampiran 8. Analisis keragaman pengaruh pemberian tepung daun kelor
(Moringa oleifera) terhadap bobot potong ... 44 Lampiran 8. Analisis keragaman pengaruh pemberian tepung daun kelor
(Moringa oleifera) terhadap bobot karkas ... 45 Lampiran 9. Analisis keragaman pengaruh pemberian tepung daun kelor
(Moringa oleifera) terhadap persentase karkas ... 46 Lampiran 10. Analisis keragaman pengaruh pemberian tepung daun kelor
(Moringa oleifera) terhadap persentase daging ... 47 Lampiran 11. Analisis keragaman pengaruh pemberian tepung daun kelor