ANALISIS SISTEM PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Komparatif Indonesia, Tiongkok dan Singapura).
SKRIPSI
Oleh : WIDIYA
NIM : 201510110311168
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019
i SKRIPSI
ANALISIS SISTEM PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Komparatif Indonesia, Tiongkok dan Singapura).
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Progam Studi Ilmu Hukum
Oleh : WIDIYA
NIM : 201510110311168
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019
iii
v MOTTO HIDUP
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)
viii KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhannahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang tidak terhingga kepada penulis dalam mengerjakan segala sesuatu. Penulis senantiasa bersyukur kepada Allah karena telah diberikan kemudahan dan keikhlasan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS SISTEM PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI” (Studi Komparatif Indonesia, Tiongkok dan Singapura) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhannahu Wa Ta’ala yang senantiasa memberikan rahmat, karunia-Nya serta kemudahan kepada penulis dalam mengerjakan tugas akhir (skripsi);
2. Ayahanda Karsono dan Ibunda Rumini selaku orang tua yang penulis sangat cintai dan sayangi yang telah memberikan dorongan, motivasi, dukungan moril dan materiil serta doa kepada penulis dengan tulus dan ikhlas. Serta kepada kakak dan adik kandung penulis Kaspiyanti dan Cahyati Wulandari yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu; 3. Bapak Dr. H. Fauzan, M. Pd, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang;
4. Bapak Dr. Sidik Sunaryo, S.H., M.Si., M.Hum selaku Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Dosen Pembimbing 1 dan Dr. Tongat, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang selaku Dosen Pembimbing II yang telah setia mendukung dan sabar dalam membimbing serta memberikan pengarahan
ix yang terbaik hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Tidak ada kata yang bisa penulis ucapkan selain terimakasih dan mohon maaf atas segala kekurangan selama melakukan proses bimbingan; 5. Ibu Catur Wido Haruni, S.H.M.Si.,M.Hum selaku Wakil Dekan 1 dan
Bapak Dr. Haris Tofly, S.H., M.H selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum beserta jajarannya;
6. Bapak Wasis, S.H., M.Si., M.Hum selaku Dosen Wali kelas Hukum C tahun 2015 yang telah membekali dan membimbing penulis dari awal perkuliahan serta memberikan pengarahan kepada penulis dalam memulai melakukan penulisan skripsi ini;
7. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi ini;
8. Bapak dan Ibu Kepala Laboratorium beserta Instruktur Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang;
9. Staf Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pelayanan yang baik semasa penulis berkuliah aktif di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang;
10. Kepada Asri Rezky Saputra, Wahyu Bening, Yuni Ristanti, Sopa Soraya dan penulis ucapkan terimakasih banyak telah memberikan motivasi, do’a dan dukungan kepada penulis dari awal perkuliahan sampai penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, semoga Allah membalas kebaikan kalian semuanya;
11. Kepada Marina San Miguel Gutierrez, Mbak Mar Atussolichah, Navi, Dinda Zahra, dan Krishna Yudha Pramana penulis ucapkan terimakasih banyak telah memberikan motivasi, do’a dan dukungan kepada penulis dari awal perkuliahan sampai penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, semoga Allah membalas kebaikan kalian semuanya;
12. Seluruh teman-teman seangkatan 2015 dan tidak terkecuali teman-teman Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang memberikan semangat dan motivasi kepada penulis;
x 13. Seluruh saudara-saudaraku di KPS Hukum UMM, yang telah memberikan saran, nasehat dan ilmu yang didapatkan penulis melalui diskusi dan sharing;
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih atas batuan dan jasa yang sangat berarti yang telah diberikan kepada penulis semoga Allah Subhannahu Wa Ta’ala membalas kebaikan dan kemurahan hati kepada semuanya. Aamiin ya Rabbal Aallaamiin. Penulis menyadari bahwasanya tiada satupun manusia yang sempurna didunia ini sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
Malang, 15 Juli 2019 Penulis
xi DAFTAR ISI
Lembar Cover / Sampul dalam ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iv
Motto ... v
Abstraksi ... vi
Abstract ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi... xi
Daftar Tabel ... xiii
Daftar lampiran ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Kegunaan Penelitian ... 7 F. Metode Penelitian ... 8 G. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
A. Tinjauan Umum Tindak Pidana ... 14
1. Pengertian Tindak Pidana ... 14
2. Pengertian Sistem dan Sistem Hukum ... 16
3. Sistem Hukum Indonesia, Hongkong dan Singapura…….………… 18
4. Tujuan Hukum Pidana ... 19
5. Sistem Pemidanaan ... 20
a) Menurut KUHP ... 20
b) Menurut Undang-undang Tindak Pidana Khusus ... 21
B. Tindak Pidana Korupsi ... 22
1. Pengertian Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ... 22
2. Pengertian Tindak Pidana Korupsi di Hongkong ... 24
3. Pengertian Tindak Pidana Korupsi di Singapura ... 25
4. Subjek Hukum Tindak Pidana Korupsi ... 26
C. Tinjauan Umum Penegakan Hukum ... 27
1. Pengertian Penegakan Hukum ... 27
2. Institusi Terkait Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi…….. 28
a) Komisi Pemberantasan Korupsi... 28
b) Kepolisian Negara Republik Indonesia ... 33
c) Kejaksaan Agung Republik Indonesia ... 34
D. Teori Pembuktian ... 36
1. Pengertian Pembuktian. ... 36
2. Jenis-Jenis Teori Pembuktian ... 37
xii
4. Pengertian Pembuktian Terbalik... 41
E. Teori Perbandingan Hukum ... 45
1. Pengertian Perbandingan Hukum ... 45
2. Obyek Perbandingan Hukum ... 47
3. Tujuan Perbandingan Hukum ... 48
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Sistem Pembuktian Terbalik di Indonesia ... 50
1. Sejarah Pengadopsian Sistem Pembuktian Terbalik di Indonesia ... 50
2. Mekanisme Sistem Pembuktian Terbalik di Indonesia ... 66
B. Sistem Pembuktian Terbalik di Hongkong dan Singapura ... 69
1. Sistem Pembuktian Terbalik di Hongkong ... 69
a) Asal Usul Sistem Pembuktian Terbalik ... 69
b) Pengaturan Sistem Pembuktian Terbalik dalam Peraturan Perundang undangan di Hongkong ... 72
2. Sistem Pembuktian Terbalik di Negara Singapura ... 74
a) Asal Usul Sistem Pembuktian Terbalik ... 74
b) Pengaturan Sistem Pembuktian Terbalik dalam Peraturan Perundang-undangan di Singapura ... 77
C. Analisis Perbandingan Sistem Pembuktian Terbalik di Indonesia, Hongkong dan Singapura ... 78 BAB IV : PENUTUP ... 91 A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 92 Daftar Pustaka ... 94 Lampiran ...
xiii DAFTAR TABEL
Tabel I. Corruption Perceptions Index di berbagai Negara ... 53 Tabel II. Perbandingan Sistem Pembuktian Terbalik di Negara Indonesia, Hongkong, dan Singapura ... 80
xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir Lampiran 2. Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran 3. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Lampiran 4. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir
94 DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adami Chazawi. 2003. Hukum Pidana Materiin dan Formil. Malang. Banyumedia Publishin
Adam Chazawi. 2008. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Bandung. Alumni Bandung
Andi Hamzah. 2008. Asas-asas Hukum Pidana Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.
Arifn&Leonarda Sambas K. 2016. Teori-Teori Hukum Klasik dan
Kontemporer. Bogor. Ghalia Indonesia
Bo Rothstein & Nicholas Sorak (Charron & Roth-stein, Regions of Trust
and Distrust: How Good Institutions Can Foster Social Cohesion).
2017. Ethical Codes for The Public Administration. QoG Working Paper Series, University of Gothenburg
Djoko Sumaryanto. 2009. Pembalikan Beban Pembuktian Dalam Rangka
Pengembalian Kerugian Keuangan Negara. Jakarta. Prestasi
Pustaka
Eddy O.S. Hiariej. 2012. Teori dan Hukum Pembuktian. Jakarta. Erlangga Ermansjah Djaja. 2010. Memberantas Korupsi Bersama KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Jakarta. Sinar Grafika
Ermansjah Djaja. 2010. Meredesain Pengadilan Tindak Pidana Korupsi : Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
012-016-019/PPU-IV/2006. Jakarta. Sinar Grafika
Evi Hartanti. 2005. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika
Junaedi dalam M.Akil Mochtar. 2006. Memberantas Korupsi Efektivitas Sistem Pembalikan Beban Pembuktian Dalam Gratifikasi. Jakarta. Q-Communication
Leden Marpung. 2005. Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta. Sinar Grafika
M. Akil Mochtar. 2009. Pembalikan Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah
95
Konstitusi. Jakarta. Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi
Niniek Suparni. 2007. Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan
Pemidanaan. Jakarta. Sinar Grafika
Peter Mahmud Marzuki. 2016. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Surabaya. Prenadamedia Gru
Rizki Febari. 2015. Politik Pemberantasan Korupsi Strategi ICAC
Hongkong dan KPK Indonesia. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Robert Cooter dan Thomas Ulen. 2000. Law and Economics: Edisi Ketiga. Amerika Serikat. Addison Wesley Longman Inc
Rusli Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung. Citra Aditya Bakti
Tongat. 2012. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif
Pembaharuan. Malang. UMM Press
Yesmil Anwar&Adang. 2008. Pembaharuan Hukum Pidana Reformasi
Hukum Pidana. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia
JURNAL
Ach.Dlofirul Anam. 2015. Studi Komparatif Antara Konsep Hak Jaminan Resi Gudang Menurut Undang-undang No.9 Tahun 2011 dengan Konsep Rahn (Gadai) dalam Hukum Islam. Jurnal Hukum UIN
Malang. Skripsi Ilmu Hukum
Anita Carolina. 2012. Sistem Anti Korupsi : Suatu Studi Komparatif di
Indonesia, Hongkong, Singapura dan Thailand. Jurnal Infestasi
Vol.8. No.1
Ardi Ferdian. 2012. Sistem Pembebanan Pembuktian Terbalik Pada Tindak
Pidana Korupsi. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Malang Vol. 6 No. 3
Erika Revida. 2003. Korupsi di Indonesia: Masalah dan Solusinya. Jurnal Ilmu Hukum
96 Febriansyah Ramadhan dan Asri Rezki Saputra. 2018. Kontroversi Hukum dan Etika dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah
Serentak di Indonesia. Jurnal Legislatif Vol.2 No.3
Kukun Abdul Syakur Munawar. 2017. Pembuktian Terbalik Sebagai
Kebijakan Kriminal dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi.
Jurnal Ilmu Hukum Vol.5 No.2
Lilik Mulyadi. 2007. Asas Pembalikan Beban Pembuktian terhadap Tindak Pidana Korupsi dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia dihubungkan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Anti
Korupsi 2003. Jurnal Hukum dan Peradilan Vol.4.No.1
M.Chaerul Risal. 2018. Penerapan beban Pembuktian Terbalik dalam
Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal
Jurisprudentie Vol.5.No.1
Muhammad Rody. 2010. Studi Komparasi Pengaturan Sistem Pembuktian Menururt Hukum Acara Pidana Indonesia Dengan Hukum Acara Pidana Republik Rakyat China (Criminal Procedure Code Of
People Republik of China). Jurnal Hukum Universitas Sumatra
Utara
Mohammad Zamroni, 2011. Telaah Progreasif : Implementasi Asas Pembuktian Terbalik (Reverses Onus) Terhadap Tindak Pidana Korupsi (Progrissive Review: Verification reverse Principle
Implementation (Reversed Onus) Against Corruption. Jurnal
Legislasi Indonesia Vol.8 No.2
Sarmadan Pohan. 2014. Perbandingan Lembaga Anti Korupsi di Indonesia
dan Beberapa Negara Dunia. Jurnal Justitia Vol. 1 No. 03
Syafruddin. 2002. Signifikasi Perbandingan Hukum Pidana dalam Proese
Pembaharuan Hukum Pidana. Tesis Ilmu Hukum
Tri Ayu Riwayani. 2008. Perbandigan Hukum Jaminan Fidusia Menururt Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 dengan Hukum RAHN
TASJÎLÎ Menururt FatwaNomor68/DSN-MUI/III/2008. Skripsi
Ilmu Hukum
Wahyono Darmabrata. 2002. Perbandingan Hukum dan Pendidikan
Hukum. Jurnal Ilmu Hukum
Yulia Elsa. 2017. Penerapan Pembuktian terbalik dalam Tindak Pidana Pencucian Uang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010. Jurnal Ilmiah
97 UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang Nomor 31 Tahun1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang Nmor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisisan Negara Republik Indonesia
Prevention of Bribery Ordinance 1970 (Pencegahan suap menyuap di
Hongkong)
Prevention of Corruption Act 1993 (Undang-undang pencegahan korupsi di
Singapura)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 24 Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi INTERNET https://www.transparency.org/cpi http://www.kppu.go.id https://news.detik.com https://databoks.katadata.co.id
HASIL PLAGIASI