• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aku Warga Negara Yang Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aku Warga Negara Yang Baik"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Aku Warga Negara Yang Baik

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat nilai Mata Kuliah Pancasila Stimik Amikom Yogyakarta 2011

Nama : Hasan Basri

NIM : 11.12.5429

Kelompok : G Program Studi : S1

Jurusan : Sistem Informatika

Dosen Pembimbing :

M. Ayup Pramana, SH

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2011

(2)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikumWr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan petunjukNya,sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila dengan sukses,serta penyusunan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat nilai Mata Kuliah Pancasila Stimik Amikom Yogyakarta 2011.

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini, saya mendapat berbagai dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya menghaturkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Ibu Tercinta. 2. M. Ayup Pramana, SH 3. Teman – teman seperjuangan

Karena keterbatasan diri,saya sadar bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini terdapat banyak sekali kekurangan dan kerenanya dengan rendah hati saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaanya.

Semoga dengan karya yang sangat sederhana ini penulis dapa tmemberikan dharma bakti demi perkembangan ilmu pengetahuan, serta kemajuan dan kesejahteraan bagi Negara danBangsa Indonesia.

Wassalamu’alaikumWr. Wb

Yogyakarta, Oktober 2011 Penyusun

Hasan Basri NIM. 11.12.5429

(3)

Latar Belakang Masalah

Pentingnya arti sebuah pendidikan untuk,apa lagi Pendidikan pancasila. Pancasila banyak mengajarkan hal-hal dan tentang norma – norma yang harus di taati dan wajib dilakukan oleh setiap warga negara khususnya Warga Negara Indonesia.

Pendidikan Pancasila bersumber dari Pancasila itu sendiri, diantaranya

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dari kelima pokok bahasan diatas maka kita sebagai Warga Negara Indonesia wajib mengamalkannya. Itulah dasar Negara kita..!!

(4)

Rumusan Masalah

A. Apakah Tuhan Itu Ada??(Kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa) B. Apa Itu Terorisme???

C. Berdirinya Suatu Negara Didalam Negara kesatuan ( separatisme ) D. Apa itu Korupsi Dan Bagaimana Cara Membasminya?

(5)

Pembahasan

A. Apakah Tuhan Itu Ada????

Untuk mempercayai bahwa Sang Maha Pencipta itu ada, juga nggak mesti kita mengindera ZatNya. Karena Allah SWT. telah memberikan berbagai macam bukti bahwa Ia itu eksis, ada yaitu lewat mahluk ciptaan nya.

Memang benar Tuhan atau yang kita sebut Allah, Allah tidak terdengar gerakannya atau suaranya oleh telinga kita, dan tidak teraba ZatNya oleh kulit kita. karena tidak terindera, bukan berarti Allah itu tidak ada, apalagi kalau lantas kita bilang Ia adalah khayalan (Mahasuci Allah dari segala yang manusia sifatkan padaNya).

Seorang muslim mengenal tuhannya lewat penjelasan langsung dari tuhan, bukan lewat imajinasi, logika atau angan-angan kosong. Logika hanya sekedar bisa membantu manusia memastikan keberadaan tuhan, tetapi tidak pernah bisa menjawab pertanyaan lebih lanjut, misalnya tentang bagaimana sosok tuhan, sifat-siafat-Nya, kemauan-Nya, kehendak-Nya, aturan-Nya, hukuman-Nya serta hal-hal lainnya.

Bagi seorang muslim, tuhan memperkenalkan dirinya. Sehingga sudah bisa dipastikan tidak akan terjadi kesalahan atas pemahaman tentang tuhan.

Sebagian manusia mengatakan bahwa Allah ada di Atas langit, dan sebagian lainnya mengatakan bahwa Allah tidak punya tempat. Manakah diantara pendapat yang benar berkaitan dengan masalah ini?

Hanya Segala puji milik Allah lah semata, Ahlussunnah wal jama'ah telah berdalil tentang Ketinggian Allah ta'ala di atas makhluk-Nya Uluww ( Tinggi ) dengan Dzat-Nya dari Al-Qur'an, Hadits, Ijma' ( konsensus ), akal dan fitroh. Sementara dari Al-Qur'an berbagai macam bentuk dalil yang digunakan, kadangkala dengan menyebutkan kata " Uluww ( Tinggi ) " kadang dengan menyebutkan kata " fauqiyyah ( Diatas ) ". terkadang juga menyebutkan Menurunkan sesuatu dari-Nya. Terkadang juga menyebutkan "

(6)

Naik kepada-Nya ", kadang pula " Diatas langit ". Kata " Uluww " seperti dalam firman-Nya ; " Dan Dialah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung " Al-Baqarah : 255. " Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi " Al-A'la : 1

Kata " Fauqiyyah " dalam firman : " Dan Dia Yang Maha berkuasa atas hamba-hamba-Nya " Al-An'am : 18. " Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas dan melaksanakan apa yang diperintahkan ( kepada mereka ) " An-Nahl : 50

Turunnya sesuatu dari-Nya, seperti firman-Nya : " Mengatur urusan dari langit ke bumi " Sajadah : 5, " Sesungguhnya Kami ( Allah ) telah menurunkan Dzikro ( Al-Qur'an ) " Al-Hijr : 6 dan yang semisalnya

Dan naiknya sesuatu kepada-Nya, seperti firman-Nnya : " Naik kepada-Nya kalimat yang baik dan amal sholeh serta mengangkat-Nya " Fatir : 10. seperti juga ; " Malaikat-malaikat dan Jibril naik ( menghadap ) kepada Tuhan " Al-Ma'arij : 4

Keberadaan-Nya di langit seperti dalam firman-Nya : " Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu " Al-Mulk : 16.

Quran Menjawab Tuhan Ada di Mana

Sebelumnya Al-Quran telah menjelaskan sifat tuhan secara umum, yaitu bahwa tuhan itu tidak sama dengan apa pun. Lam yakun lahu kufuwan

ahad, tidak ada satu pun yang sekufu dengan tuhan. Laisa kamitslihi syai'un,

tidak ada sesuatu pun yang menyerupi tuhan.

Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid: 4)

(7)

Maka ketika kita bicara tentang tuhan itu ada di suatu tempat, maka tidak bisa kita samakan keberadaannya itu dengan makhluk ciptaan- Nya. Sebab laisa kamitslihi syai'un, wa lam yakun lahu kufuwan ahad.

Namun tuhan sendiri telah menyebutkan di mana dirinya. Mari kita dengar baik-baik 'pengakuan' tuhan langsung di dalam Al-Quran Al-Kariem.

“Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah merasa aman terhadap Allah yang DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku”. (QS Al-Mulk: 16-17).

“Sesungguhnya tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi lalu bersemayam DI ATAS ‘ARSY”. (QS. Al-A‘raf: 54).

Juga ada sabda utusan resmi dari tuhan, nabi Muhammad SAW tentang keberadaan Allah SWT.

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang DI LANGIT”. (HR. Tirmiziy).

Dan dalil yang menyebutkan bahwa Allah ada di langit, Arsy atau di tempat yang tinggi itu sangat banyak sekali dalam Quran maupun Al-Hadits.

Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.

Aku sadar bahwa TUHAN ada

(8)

Karena dengan dkat sama TUHAN kita tidak akan sakit hati ,kecewa ,dll

Semua nya dari perjanan hidup kita semuanya

Aku yakin bahwa semuanya ,akan verjalan dengan kehendak nya

Aku nggak ingin jauh dari NYA lg

Aku uda bnyak dosa

Aku mau dekat dengan engkau saja TUHAN

Jadi, Allah itu ada. Ia bukan kisah fiksi seperti Superman atau X-Men. Allah juga bukan mitos macam Hercules, Zeus atau dewa-dewa dari dunia pewayangan, apalagi kalau disejajarkan dengan Sun Go Kong kera sakti yang bisa mengacak-acak nirwana. Mahasuci Allah dari segala perkara yang mereka sifatkan padaNya.

(9)

B. Apa Itu Terorisme...???

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam.

Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.

Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu

Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai “September Kelabu”, yang memakan 3000 korban. Serangan dilakukan melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri, sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat komersil milik

(10)

Amerika Serikat dibajak, dua di antaranya ditabrakkan ke menara kembar

Twin Towers World Trade Centre dan gedung Pentagon.

Tragedi Bali, tanggal 12 Oktober 2002 yang merupakan tindakan teror, menimbulkan korban sipil terbesar di dunia, yaitu menewaskan 184 orang dan melukai lebih dari 300 orang. Perang terhadap Terorisme yang dipimpin oleh Amerika, mula-mula mendapat sambutan dari sekutunya di Eropa. Pemerintahan Tony Blair termasuk yang pertama mengeluarkan Anti

Terrorism, Crime and Security Act, December 2001, diikuti

tindakan-tindakan dari negara-negara lain yang pada intinya adalah melakukan perang atas tindak Terorisme di dunia, seperti Filipina dengan mengeluarkan Anti Terrorism Bill

Kegiatan Terorisme mempunyai tujuan untuk membuat orang lain merasa ketakutan sehingga dengan demikian dapat menarik perhatian orang, kelompok atau suatu bangsa. Biasanya perbuatan teror digunakan apabila tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk melaksanakan kehendaknya. Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk menciptakan suasana panik, tidak menentu serta menciptakan ketidak percayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan memaksa masyarakat atau kelompok tertentu untuk mentaati kehendak pelaku teror

Terorisme kian jelas menjadi momok bagi peradaban modern. Sifat tindakan, pelaku, tujuan strategis, motivasi, hasil yang diharapkan serta dicapai, target-target serta metode Terorisme kini semakin luas dan bervariasi. Sehingga semakin jelas bahwa teror bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa, melainkan sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia (crimes against peace and

security of mankind)

Terorisme tidak ditujukan langsung kepada lawan, akan tetapi perbuatan teror justru dilakukan dimana saja dan terhadap siapa saja. Dan yang lebih utama, maksud yang ingin disampaikan oleh pelaku teror adalah

(11)

agar perbuatan teror tersebut mendapat perhatian yang khusus atau dapat dikatakan lebih sebagai psy-war.

1. Adanya proses kriminalisasi atas suatu perbuatan tertentu di dalam masyarakat. Karena pengaruh perkembangan zaman, terjadi perubahan pandangan dalam masyarakat. Sesuatu yang mulanya dianggap bukan sebagai Tindak Pidana, karena perubahan pandangan dan norma di masyarakat, menjadi termasuk Tindak Pidana dan diatur dalam suatu perundang-undangan Hukum Pidana.

2. Undang-Undang yang ada dianggap tidak memadai lagi terhadap perubahan norma dan perkembangan teknologi dalam suatu masyarakat, sedangkan untuk perubahan undang-undang yang telah ada dianggap memakan banyak waktu.

3. Suatu keadaan yang mendesak sehingga dianggap perlu diciptakan suatu peraturan khusus untuk segera menanganinya.

4. Adanya suatu perbuatan yang khusus dimana apabila dipergunakan proses yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang telah ada akan mengalami kesulitan dalam pembuktian.

Hal ini memang dimungkinkan, mengingat bahwa ketentuan Hukum Pidana yang bersifat khusus, dapat tercipta karena[15]:

Menyadari sedemikian besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh suatu tindak Terorisme, serta dampak yang dirasakan secara langsung oleh Indonesia sebagai akibat dari Tragedi Bali, merupakan kewajiban pemerintah untuk secepatnya mengusut tuntas Tindak Pidana Terorisme itu dengan memidana pelaku dan aktor intelektual dibalik peristiwa tersebut. Hal ini menjadi prioritas utama dalam penegakan hukum.

(12)

C. Berdirinya Suatu Negara Didalam Negara Kesatuan ( Separatisme )

Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.

Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai.

Negara-negara dengan gerakan separatis

• Afrika Selatan — daerah Zulu

• Amerika Serikat — Alaska, Hawaii dan Puerto Riko • Angola — Cabinda

• Belgia — Flandria, Walonia

• Bosnia-Herzegovina — bangsa Serbia, Kroasia dan Bosniak

• Britania Raya — Irlandia Utara (IRA, Sinn Féin, Partai Buruh dan

Sosial Demokratik), Skotlandia, Wales, dan Cornwall

• Cina — Taiwan, Mongolia Dalam, Tibet, Xinjiang (Gerakan Muslim

Turkestan Timur)

• Filipina — separatis Muslim di selatan (Moro)

• India — Kashmir, Sikh, Bodoland, Assam (atau "Asom") dan Nagaland • Indonesia — Aceh (Gerakan Aceh Merdeka}, Riau, Yogyakarta,

(Referendum Ngayogyakarta Hardiningrat), Papua bagian barat (Organisasi Papua Merdeka), Maluku (Republik Maluku Selatan), Jawa (Negara Islam Indonesia)

(13)

• Iran — Kurdi, Arab dan Azeri

• Italia — Padania, (Lega Nord), Tyrol Selatan, Sisilia

Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau kekuatan religius. Selain itu, separatisme juga bisa terjadi karena perasaan kurangnya kekuatan politis dan ekonomi suatu kelompok

Negara-negara yang telah pecah belum lama ini karena gerakan separatis

• Cekoslowakia — menjadi Republik Ceko dan Slovakia • Ethiopia — pemisahan Eritrea

• Timor Leste — pemisahan Indonesia

• Yugoslavia — menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia,

Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo

• Uni Soviet — menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan

Separatisme juga sering merupakan tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambil alihan militer yang terjadi dahulu. Di seluruh dunia banyak kelompok teroris menyatakan bahwa separatisme adalah satu-satunya cara untuk meraih tujuan mereka mencapai kemerdekaan. Ini termasuk kelompok BasqueETA di Perancis dan Spanyol, separatis Sikh di India pada 1980-an, IRA di Irlandia pada masa pergantian abad dan Front de Libération du Québec pada 1960-an. Kampanye gerilya seperti ini juga bisa menyebabkan perang saudara seperti yang terjadi di Chechnya.

Gerakan separatisme di Tanah Air sudah terjadi sejak RI ini baru dibentuk. Gerakan itu masih saja terus terjadi hingga kini seperti RMS, OPM, dan GAM. Di masa lalu, penyebab gerakan separatis mungkin masalah perbedaan idiologi. Sedangkan di masa sekarang, menurut beberapa analisis, tuntutan separatis disebabkan oleh persoalan ekonomi. Atau tepatnya ketidakadilan ekonomi yang dirasakan rakyat di wilayah tersebut. Besarnya

(14)

kekayaan alam di wilayah itu, ternyata, tidak diikuti kehidupan rakyat yang sejahtera.

Jika benar itu akar persoalannya, mestinya setelah berbagai kebijakan Pemerintah digulirkan dalam upaya untuk memenuhi tuntutan keadilan ekonomi, gerakan separatis segera terhenti. Namun apa yang kita saksikan sekarang, justeru gerakan separatis semakin gencar dilakukan seiring dengan perbaikan ekonomi di daerah-daerah tersebut. Itu artinya, persoalan ekonomi ternyata hanya sekedar dalih. Sementara persoalan dasarnya tetap sama, yaitu MERDEKA.

Kasus Papua misalnya, kendati sudah ada kebijakan Otsus, dan APBD-nya dinaikkan sekian kali lipat, namun tuntutan merdeka justeru semakin digemakan ke seluruh penjuru dunia. Perlawanan terhadap aparat keamanan terus dilancarkan dan propaganda ke berbgai forum internasional terus dilakukan.

Di Aceh juga sama. Kendati sudah ada MoU Helsinki dan perbaikan ekonomi terus dilakukan, namun tuntutan untuk merdeka tidak pernah reda. Modusnya tidak lagi dengan cara angkat senjata dan melawan TNI, tetapi melalui perjuangan politik. Para mantan GAM yang tersebar dalam berbagai partai lokal menjadi embrio gerakan Politik separatis itu. Tahun 2007, Lemhannas pernah mempublikasikan kajiannya tentang kemungkinan partai lokal mengajukan referendum untuk merdeka. Kendati kajian itu masih bersifat spekulatif, namun tampaknya wacana referendum di Aceh untuk memerdekakan diri dari NKRI, semakin jelas arahnya dan tinggal menunggu, yaitu menunggu hasil Pemilu 2009. Partai Lokal pemenang Pemilu 2009, demikian kajian Lemhanas, dipastikan milik GAM. Mereka bakal mengajukan referendum dalam parlemen lokal akan dikuasai para mantan GAM.

Karena itu sebagai bangsa sebaiknya kita tetap menyadari, bahwa keutuhan republik ini selalu dihantui bahaya laten separatisme dan

(15)

disintegrasi. GAM di Aceh, RMS di Maluku, OPM di Papua ialah percik-percik api separatisme dan disintegrasi yang de facto menjadi bahaya laten, yang akan terus muncul dan menjadi tantangan bagi keutuhan NKRI.

Dan ternyata tidak hanya itu Masih ada kelompok-kelompok serupa yang lebih bersifat ideologis. Yang terakhir ini justru kerap lebih sulit dikendalikan karena mereka bergerak dalam tataran regulatif yuridis yang kerap dengan mudah menyusup ke dalam sistem perundang-undangan kita. Akibatnya, produk hukum dan undang-undang sering terjebak ke dalam kepentingan politik dan ideologis sektarian sesaat yang ujung-ujungnya, gerakan itu memasung kemerdekaan kelompok minoritas.

Sebenarnya, bahaya-bahaya laten gerakan separatis disintegratif itu selalu nyata di hamparan nusantara ini, entah yang bersifat teritorial maupun ideologis. Untuk itulah, perlu kiranya kita terus mengkumandangkan kesadaran akan wawasan kebangsaan. Itulah yang disebut rekonsientisasi nasionalisme. Maka benar, NKRI harus menjadi harga mati, yang tidak bisa ditawar demi menjaga keutuhan republik dari maksud jahat sekelompok oknum yang hendak mencabik-cabik kesatuan bangsa. Kendati demikian, kita tidak boleh mengabaikan aspek kemanusiaan, termasuk di dalamnya, hak-hak paling asasi milik setiap warga

(16)

D. Apa itu Korupsi Dan Bagaimana Cara Membasminya?

Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

• perbuatan melawan hukum;

• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana; • memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; • merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:

• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan); • penggelapan dalam jabatan;

• pemerasan dalam jabatan;

• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);

• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi

Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

(17)

• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.

• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah • Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran

lebih besar dari pendanaan politik yang normal.

• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar. • Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan

jaringan "teman lama". • Lemahnya ketertiban hukum. • Lemahnya profesi hukum.

• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.

• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum. • Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah

penyuapan atau "sumbangan kampanye".

Dampak Negatif • Demokrasi

Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan Ekonomi, Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan

• KesejahteraanUmumNegara

Korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas

• Bentuk-bentuk penyalahgunaan

Korupsi mencakup penyalahgunaan oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang

(18)

menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, campuran tangan, dan penipuan. • Penyogokan penyogok dan penerima sogokan

Korupsi memerlukan dua pihak yang korup: pemberi sogokan (penyogok) dan penerima sogokan

• Tuduhan korupsi sebagai alat politik

Sering terjadi di mana politisi mencari cara untuk mencoreng lawan mereka dengan tuduhan korupsi

Mengukur Korupsi

Mengukur korupsi - dalam artian statistik, untuk membandingkan beberapa negara, secara alami adalah tidak sederhana, karena para pelakunya pada umumnya ingin bersembunyi.

Pemberantasan korupsi di Indonesia

Pemberantasan korupsi di Indonesia dapat dibagi dalam 3 periode, yaitu pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

1) Orde Lama

Dasar Hukum: KUHP (awal), UU 24 tahun 1960 Antara 1951 - 1956 isu korupsi mulai diangkat oleh koran lokal seperti Indonesia Raya yang dipandu Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar

2) Orde Baru

Dasar Hukum: UU 3 tahun 1971

Korupsi orde baru dimulai dari penguasaan tentara atas bisnis-bisnis strategis.

3) Reformasi

Dasar Hukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun 2001 Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi:

1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi) 2. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) 3. Kepolisian

(19)

5. BPKP

6. Lembaga non-pemerintah

Media massa Organisasi massa (mis: ICW)

Komisi Pemberantasan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ketua KPK adalah Antasari Azhar (Non Aktif),Saat ini KPK dipimpin secara kolektif.

Era Kepemimpinan KPK :

1. KPK di bawah Taufiequrachman Ruki (2003-2007) 2. KPK di bawah Antasari Azhar (2007-2009)

(20)

Kesimpulan

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipecah. Pancasila merupakan jalan atau pedoman untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan sesuai dengan norma – norma dalam masyarakat. Mengakui adanya Tuhan YME, terhindar dari terorisme, separatisme, dan korupsi merupakan suatu tujuan dari pancasila itu sendiri. Menjadi Warga Negara Indonesia yang baik seharusnya dapat mengamalkan Pancasila, karena itu adalah sebuah jati diri negara!

Saran :

1. Hukum di Indonesia harus ditegaskan agar tidak terjadi hal – hal seperti terorisme, separatisme, dan korupsi

2. Indonesia bersatu Indonesia jaya

3. Buat para pemimpin negara, nasib rakyat ada ditangan kalian, jadi bekerjalah semaksimal mungkin agar rakyat Indonesia Sejahtera

(21)

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Separatisme http://intl.feedfury.com/content/30095993-makalah-korupsi-di-indonesia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_terorisme http://media-islam.or.id/2007/09/06/bukti-tuhan-itu-ada http://www.gaulislam.com/allah-itu-ada

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pasal 2 ayat (1) Undang-undang Kepailitan dan PKPU di atas, supaya pasal 1131 dan 1132 KUHP berlaku sebagai jaminan pelunasan utang Kreditur, maka pernyataan pailit

Masih banyak terjadi kesalahan konsep pembelajaran pecahan di antara calon-calon guru di Indonesia yang disebabkan kurangnya pemahaman tentang konsep dasar pecahan

1) Mengujikan soal pilihan ganda berdasarkan hasil uji coba yang telah diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII C untuk

Jika kuitansi sudah langsung diserahkan sekalian dengan invoice dan faktur pajak, maka dari bagian keuangan mengeluarkan tanda terima atas penye rahan kwitansi dan

Eksperimen mengenai kekuatan pelet maupun briket bijih besi berbinder organik dan inorganik telah banyak dilakukan, namun pengaruh binder terhadap sifat metalurgis

Radon adalah unsur Gas Mulia yang paling stabil karena jari-jari atomnya paling besar.. Argon adalah unsur Gas Mulia yang paling mudah bereaksi dengan

pengaruh secara simultan antara variabel persepsi nilai yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan dan persepsi

Jadi simpulannya adalah dari ketujuh puisi yang terdapat pada buku paket “Inilah Bahasa Indonesiaku” semuanya terdapat nilai pendidikan dan hal ini sangat aik