• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rahasia Sukses Mark Zuckenberg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rahasia Sukses Mark Zuckenberg"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Menghubungkan Dunia

Pagi ini, ada lebih dari satu milyar orang yang menggunakan Facebook secara aktif setiap bulan. Jika anda membaca ini: terima kasih karena telah memberikan saya dan team kecil

saya kehormatan untuk melayani anda. Membantu satu milyar orang untuk terhubung itu adalah sesuatu yang luar biasa, membahagiakan dan sejauh ini adalah yang paling membanggakan dalam hidup saya. Saya bertekad akan bekerja setiap hari untuk membuat

Facebook jadi lebih baik lagi bagi anda, dan semoga suatu hari nanti, bersama-sama kita akan mampu untuk juga menghubungkan seluruh dunia.

—Mark Zuckerberg dalam update status Facebook nya pada 4 Oktober 2012 Itu adalah sebuah hadiah yang tidak ternilai. Dan bukan Santa Claus yang membawakannya, tepat sebelum Natal 2010, melainkan Facebook.

Donette Warren merasa putus asa. Putrinya yang berusia 10 tahun, Vivica, sangat membutuhkan sebuah transplantasi ginjal.

Dia sudah berada di dialisis selama 3 tahun, 12 jam per malam. Adalah hal yang sangat berat untuk melihatnya dan lebih berat lagi bagi tubuh gadis kecil untuk menanggungnya.

Donette, seorang ibu dari 5 orang anak di Minnesota, beralih ke Facebook untuk membantu menyebarkan berita dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan anaknya.

Dia memposting di Facebook berulang kali, memohon kepada teman-temannya untuk menyebarkan dan memposting ulang pada halaman dinding mereka. Donette sedang mencari suatu keajaiban. Dan dia mendapatkannya.

Cathy Olsen, orang yang sama sekali tidak Donette kenal, melihat postingan tersebut di halaman Facebook temannya. Cathy sendiri memiliki 3 orang anak, dan merasa iba kepada gadis kecil tersebut.

(3)

Cathy tidak pernah menjalani operasi apapun, tapi dia tidak ragu. Karena anggota keluarga itu tidak otomatis dianggap cocok, Cathy tahu dia mungkin tidak akan pernah mampu menyumbangkan sebuah ginjal kepada salah satu dari anaknya sendiri.

Cathy menjalani test dan ditetapkan cocok untuk Vivica. Jadi dia tetap maju dan memberikan ginjalnya di University of Minnesota pada 17 November.

“Aku tidak bisa cuma duduk diam dan melihat seorang gadis kecil meninggal setelah aku tahu bahwa ginjal ku cocok untuknya,” kata Cathy. “Aku berharap dia memiliki Natal terbaik yang pernah ada!”

Vivica tersenyum lebar; secara praktis dia terbebas dari rasa sakit. “Kebebasan,” katanya. “Cathy adalah malaikat ku.” Ibunya setuju: “Berapa banyak orang yang memiliki salah satu dari kecocokan itu?”

Ini adalah sebuah kisah keajaiban yang nyata. Dan itu terjadi karena hubungan yang di fasilitasi Facebook diantara orang-orang dari berbagai usia, gender, latar belakang, dan lokasi.

Ada banyak kisah menyentuh seperti kisah Vivica semenjak Facebook diluncurkan pada 4 Februari 2004. Juga ada kisah-kisah tentang kemenangan cinta, seperti dalam kasus Paul Eaton dan Dawn Pitman.

Di usia 20-an, Paul Eaton dan Dawn Pitman menikmati suatu romantika selama 18 bulan sebelum akhirnya mengambil jalan masing-masing.

Selama bertahun-tahun, mereka masih saling memikirkan satu sama lain sampai 27 tahun kemudian, Paul memutuskan untuk bergabung di Facebook.

Paul masih ingat: “Aku baru satu hari bergabung di Facebook. Aku cuma mengetikkan nama Dawn dan berharap yang terbaik.”

Kemenakan Dawn, Rachel, telah mengupload photo-photo liburan mereka di Facebook, dimana Dawn tidak menyetujuinya.

“Ironisnya adalah bahwa aku mengatakan padanya untuk menghapusnya karena aku merasa itu adalah suatu invasi terhadap privacy, dan dia mengatakan akan melakukannya saat ada waktu. Dan saat itulah Paul menghubungi ku,” kata Dawn.

(4)

Pasangan tersebut bertemu pada perayaan tahun baru 2008, dan merasa cukup senang setelah tahu bahwa ternyata mereka tidak terlalu banyak berubah. Mereka masih tetap menyukai hal-hal yang sama, mengendarai mobil yang sama, dan masih menyimpan perasaan yang mendalam terhadap satu sama lain. Terjalinnya kembali hubungan cinta mereka itu terjadi dengan cara yang cukup instant. “Dari situ aku tahu bahwa dialah satu-satunya untuk ku,” kata Dawn. Kemudian ada kisah mengenai seorang pria dan wanita dengan nama yang sama yang kemudian menikah setelah bertemu melalui Facebook.

Seorang pria dari Texas, Kelly Hildebrandt, dan seorang wanita muda dari Florida, juga bernama Kelly Hildebrandt, menganggap itu adalah sesuatu yang membingungkan karena mereka memiliki nama awal dan nama akhir yang sama, dan mulai melakukan percakapan santai mengenai topik tersebut.

8 bulan kemudian, Kelly melamar Kelly, dan sisanya tinggal sejarah.

Kemudian ada kisah mengenai bersatunya kembali keluarga, misalnya Don Gibson yang menemukan anaknya setelah 21 tahun berpisah.

Don adalah seorang pilot U.S. saat dia bertemu Chrissie di Inggris. Mereka menikah di tahun 1989 dan memiliki seorang anak, Craig.

Don dipaksa kembali ke Amerika untuk melanjutkan tugasnya di Angkatan Udara. Sedangkan Chrissie memilih untuk tetap tinggal di Inggris, karena dia memiliki 2 orang anak dari pernikahan sebelumnya.

Mereka mencoba tetap berhubungan, tapi setelah beberapa lama, kehilangan kontak satu sama lain. Selama bertahun-tahun, ayah dan anak saling mencari sampai suatu hari, Don masuk ke Facebook lalu menemukan saudara tiri Craig, dan melalui dia, menemukan Craig.

Keduanya bersatu kembali di Skype sebelum Hari Ayah tahun 2012. Romantika antara Don dan Chrissie kembali menyala. “Kami bisa menjadi sebuah keluarga lagi,” kata Don. “Aku sangat berterima kasih kepada teknologi modern, karena tanpa itu, kami tidak akan ada disini.”

Halaman-halaman penyatuan kembali keluarga mulai muncul di Facebook setelah terjadi bencana alam misalnya gempa bumi dan tornado, dan setelah

(5)

peristiwa mematikan misalnya penembakan, untuk membantu memfasilitasi hubungan antara yang selamat dengan penyedia bantuan.

Dan kemudian ada kisah-kisah penyelamatan bisnis. Saat ini, Bistro 17, sebuah restoran kecil bertema Prancis di Hilton Head Island, South Carolina, selalu diramaikan oleh para konsumen.

Selain makanannya yang sangat mengundang selera, restoran tersebut juga dog-friendly, dengan mangkuk-mangkuk untuk anjing dan mereka bahkan punya menu untuk anak anjing.

Tapi tempat tersebut tidak selalu penuh dengan kegembiraan. Pada suatu waktu, Bistro 17 terancam bangkrut. Anna Buckingham, sang pemilik, cenderung untuk bersahabat dengan para konsumennya.

Sebuah kemitraan dengan seorang pelanggan reguler—yang mengelola sebuah halaman Hilton Head Island Facebook dengan lebih dari 65.000 penggemar— telah menyelamatkan bisnis.

Mereka bekerja sama dan membuat sebuah daftar yang panjang tentang ide-ide promosional untuk membantu menyebarkan berita tentang Bistro 17 dan rapat komunitas disekitar kegiatan-kegiatan amal.

Juga ada kisah-kisah mengenai:

o Ben Saylor, seorang remaja berusia 17 tahun yang beralih ke situs sosial networking untuk mengorganisir sebuah upaya komunitas guna membangun kembali Pioneer Playhouse, yaitu theater outdoor tertua di Kentucky, setelah rusak oleh sebuah banjir.

o Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen, yang, selama masa jabatannya, berjogging dengan ratusan fans Facebook nya.

o Holly Rose, dimana update status dari teman-teman Facebok nya mendesak dia memeriksakan diri untuk kanker payudara sehingga Holly bisa di diagnosa tepat pada waktunya untuk mengobati penyakit tersebut. o Pria dan wanita diseluruh dunia yang menggunakan Facebook untuk

membuat berbagai gerakan sosial misalnya kebebasan dari penindasan, kebebasan untuk berbicara, hak azazi manusia, dan hak-hak hewan.

Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO dari Facebook, mengatakan dalam salah satu postingan di blognya: “Misi kami adalah untuk membantu membuat dunia jadi

(6)

lebih terbuka dan terhubung. Kisah-kisah seperti ini adalah contoh dari misi ini dan menginspirasi kami.”

Memang benar! Kisah-kisah seperti itu mencerminkan suatu perubahan sosial yang fundamental di mana teknologi itu memberikan kita kekuatan (dan dalam beberapa contoh bahkan menyelamatkan hidup kita).

Kita hidup di era revolusi digital. Saat ini semua orang bisa memiliki suatu suara; saat ini seseorang bisa menjadi seorang penguasa.

Dan jaringan-jaringan sosial punya kemampuan untuk memberikan kita kekuasaan yang sebenarnya dari identitas kita, untuk membuat suara kita jadi lebih lantang, dan, yang paling penting, untuk menyediakan sebuah platform bagi suara kita agar di dengar.

Dan Facebook adalah platform terbesar dari semuanya. Dalam 8 tahun keberadaannya, secara fundamental Facebook telah mengubah cara kita berinteraksi online.

Facebook adalah sarana terbesar di dunia untuk komunikasi manusia. Kita tidak bisa membayangkan hidup kita tanpa Facebook—menciptakan suatu kecanduan manis untuk hubungan dan aliran informasi 24/7 yang tampaknya sangat kita inginkan.

Kita memeriksa Facebook sebelum tidur dan menjadi hal pertama yang kita lakukan di pagi hari saat bangun. Itu mengijinkan kita untuk menunjukkan keunikan kita pada dunia, merek-merek kita sendiri.

(7)

komunitas global dan gerakan amal yang kita hasratkan, mengijinkan para warga yang bersemangat untuk mengubah dirinya menjadi aktivis-aktivis.

News Feeds kita telah menjadi surat kabar digital personal kita. Dan bukannya mengambil sebuah telephone, kita log ke dalam Facebook untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh teman-teman kita, untuk memeriksa gambar-gambar terbaru yang mereka posting, mencari rekomendasi produk (atau keluhan) yang mereka sebarkan, atau melihat musik apa yang saat ini sedang mereka dengarkan.

Paul Adams, menejer global brand yang berpengalaman di Facebook, adalah yang terbaik dalam menggambarkan perubahan seismic ini: “Internet telah berpindah dari pembangunan disekitar content dan sedang dibangun disekitar orang-orang.”

Facebook di dirikan oleh seorang remaja berusia 19 tahun Mark Elliot Zuckerberg (atau teman-temannya biasa memanggil dia Zuck) pada 4 Februari 2004. Pada saat itu, Zuck adalah seorang siswa di Harvard University, jurusan Ilmu Komputer dan Sosiologi.

Pertama kali dia membuat jaringan dengan tujuan untuk menghubungkan siswa Harvard. Saat non-siswa Harvard menunjukkan ketertarikan, dia mengembangkan Facebook ke lebih banyak sekolah dan, kemudian, keseluruh dunia.

Saat user menunjukkan ketertarikan yang sangat besar dan jaringan mulai tumbuh, Zuck dropped out dari perguruan tinggi dan pindah ke Palo Alto, California, untuk fokus sepenuhnya pada usaha.

Kesuksesan Facebook membuat dia menjadi seorang milyuner pada usia 23 tahun. Berikut ini sejarah perusahaan secara singkat dan beberapa hal penting lainnya:

o Di tahun 2004, Zuckerberg memulai Facebook dengan bantuan teman-temannya Chris Hughes, Dustin Moskovitz, dan Eduardo Saverin. Setelah 3 minggu, situs mendapat lebih dari 6.000 user. Setelah dibuka untuk sekolah-sekolah lain, situs berkembang menjadi 10.000 user dalam satu bulan dan menjadi 30.000 dalam 2 bulan. Pada September 2004, Zuckerberg menunjuk Sean Parker sebagai direktur perusahaan. Pada saat itu mereka memiliki lebih dari 200.000 user. Parker terus memainkan

(8)

peranan kritis dalam pengembangan dan pencarian dukungan finansial bagi Facebook.

o Di tahun yang sama, Facebook mendapatkan investasi pertamanya (selain beberapa investasi awal oleh cofounders): $500,000 dari Peter Thiel, cofounder dari PayPal dan seorang investor swasta, dan $40,000 dari Reid Hoffman, founder dari LinkedIn dan seorang angel investor.

o Pada September 2004, Facebook memperkenalkan 2 peningkatan situs yang paling kritis: “the Wall” dan Groups. The Wall menjadi sebuah hit instant. Pada akhir November 2004, situs mencapai satu juta user.

o Pada Oktober 2005, situs menjangkau 5 juta user, dengan 65% kembali setiap hari dan 90% kembali setidaknya satu minggu sekali. Users view 230 juta halaman per hari, dan penghasilan dari iklan melonjak menjadi $1 juta/bulan.

o Ditahun 2005, Accel Partners, sebuah perusahaan permodalan usaha setuju untuk menginvestasikan $12,7 ke dalam usaha, suatu perjanjian yang memberikan Facebook nilai postinvestment sekitar $98 juta. Saat itu, evaluasi jenis ini belum pernah ada; bahkan investasi besar pertama Google hanya senilai $75 juta.

o Perusahaan secara resmi menjadi Facebook pada 20 September 2005. o Pada musim gugur 2005, Facebook memperkenalkan fiturnya yang paling

sukses dan kritis—photo dengan kemampuan tagging. Pada akhir 2010, Facebook telah menghosting 40 milyar photo, membuatnya jadi situs photo sharing terbesar.

o Pada 5 September 2006, News Feed diluncurkan. Ini adalah update produk yang paling kontroversial dan kritis dalam sejarah Facebook.

o Pada September 2006, Facebook terbuka bagi semua orang. Pada akhir 2006, perusahaan memiliki 12 juta user aktif.

o Pada 24 Mei 2007, dalam konferensi pengembang Facebook yang paling pertama, f8, perusahaan mengumumkan bahwa mereka resmi menjadi sebuah platform dan mendemonstrasikan apps pertamanya denga sejumlah partner. 6 bulan kemudian, terdaftar 250.000 pengembang yang mengoperasikan 25.000 aplikasi dan setengah dari user Facebook setidaknya memiliki satu aplikasi pada profile mereka.

o Pada Mei 2007, Facebook menjangkau 24 juta user aktif, dengan 150.000 bergabung setiap hari.

(9)

o Pada November 2007, Facebook mengumumkan Beacon, sebuah sistem periklanan sosial yang baru. Produk ini menyebabkan salah satu dari kontroversi terburuk yang akan pernah di hadapi Facebook dan ditutup pada 2009.

o Pada pertengahan 2008, Facebook memiliki 100 juta user aktif. o Pada Juli 2008, Facebook Connect diluncurkan.

o Pada 2008, majalah Time menjuluki Zuckerberg sebagai orang paling berpengaruh di dunia.

o Pada 2009, Fast Company merangking Facebook pada urutan 15 dalam daftar tahunannya mengenai 50 perusahaan paling inovatif di dunia. o Pada September 2009, Facebook menjangkau 200 juta user. Pada Januari

2009, Facebook mengalahkan MySpace untuk menjadi situs sosial network/blog top, suatu posisi yang dipegangnya di Amerika semenjak itu.

o Antara 2005 sampai 2009, Facebook melipatgandakan trafiknya setiap tahun di Amerika, mencapai 10 juta pengunjung unik untuk pertama kalinya pada November 2006 (11.6 juta).

o Pada 2010, Open Graph API diluncurkan.

o Facebook.com menjadi situs rangking pertama di Amerika pada Maret 2010.

o Pada April 2010, Facebook meluncurkan Like button. o Pada Juli 2010, Facebook menjangkau 300 juta user.

o Pada 2010, Mark Zuckerberg majalah Times memberikan julukan “Person of the Year” kepada Mark Zuckerberg.

o Pada September 2011, Facebook menjangkau 800 juta user.

o Pada 2011, Facebook mengalahkan Orkut sebagai situs sosial networking top di Brazil.

o Pada musim gugur 2011, Facebook memperkenalkan Timeline, sebuah format baru untuk halaman personal yang membuat sebuah katalog dari momen-momen di dalam hidup anda. Ini adalah salah satu design ulang situs yang paling utama sejak diperkenalkannya News Feed.

o Pada April 2012, Facebook menjangkau 900 juta user.

o Pada 17 Mei 2012, Facebook meningkatkan suatu penilaian awal publik menjadi $16 milyar yang menghargai perusahaan pada angka $104 milyar. Ini adalah penawaran publik terbesar ketiga dalam sejarah Amerika,

(10)

setelah General Motors dan Visa. Pada saat evaluasi tersebut, nilai pasar perusahaan lebih tinggi dibanding semuanya kecuali untuk sejumlah perusahaan Amerika, misalnya McDonald’s, Citigroup, Amazon.com, and Goldman Sachs. Go publik membuat Zuck menjadi orang terkaya ke 29 di dunia (menurut Bloomberg’s Billionaires Index).

o Pada September 2012, Facebook menjangkau satu milyar user.

Ada sekitar 7 milyar orang di dunia, 2 milyar dari mereka berada di internet. Dan setengah dari pengguna Internet tersebut adalah di Facebook, yang mewakili 1/7 dari populasi dunia.

Menurut socialbakers.com, sebuah jasa monitoring yang melacak statistik dan user metrics Facebook pada Agustus 2012, jumlah user Facebook pada setiap benua dan penetrasi populasinya berkisar pada:

o Amerika Utara: 228 juta (43 persen) o Eropa: 242 juta (30 persen)

o Asia: 235 juta (6 persen)

o Amerika Selatan: 130 juta (33 persen) o Afrika: 44 juta (5 persen)

o Australia dan Oceania: 14 juta (41 persen)

Tidak ada social network yang pernah menguasai sebuah sharing internet user global, perhatian mereka, atau media berbagi mereka, yang lebih besar dibanding Facebook.

Facebook menjadi platform pilihan bagi para pencinta scrapbooking, kandidat politik, merek-merek utama, dan para seniman, semuanya mencari cara untuk berhubungan dengan teman-teman, penggemar, dan komunitas.

Facebook adalah sebuah platform sejati untuk dialog dua arah bukannya broadcasting satu arah. Facebook menjadi suatu bagian integral dari DNA web dan saat ini menjadi penguasa atas digital landscape.

Dengan satu milyar user di seluruh dunia, Facebook adalah situs media sosial global terbesar. Untuk menempatkan ini ke dalam perspektif, pertimbangkan jaringan broadcasting internasional terbesar, BBC World Service, yang hanya menjangkau 188 juta orang pada basis mingguan.

(11)

Angka tersebut tidak ada artinya dibanding jangkauan harian Facebook. Menurut statistik yang di terbitkan oleh Facebook pada Maret 2012, terdapat rata-rata 526 juta user aktif harian pada situs.

Facebook adalah sebuah social network, sebuah media channel, dan sebuah sistem identitas. Profile Facebook kita (yang memberi tahu orang lain apa yang kita pedulikan dan siapa yang kita percayai) menjadi semacam passport Internet, suatu cara untuk membuktikan identitas online kita.

Website-website mengundang kita untuk log in menggunakan sebuah ID Facebok, dan itu bergerak bersama kita dari satu website ke website lain. Menurut Janrain, sebuah provider dari social login services, Facebook memiliki identitas di Internet.

Pada studi quarter keduanya tahun 2012, Janrain menemukan bahwa 48 persen user lebih memilih untuk logging ke situs pihak ketiga menggunakan Facebook, di ikuti dengan Google (30 persen) dan Twitter (9 persen).

Facebook menawarkan sebuah platform global bagi merek-merek dan para pengiklan untuk menjangkau konsumen mereka, dengan pengecualian untuk China, dimana Facebook tidak beroperasi.

Facebook saat ini adalah pusat bagi kampanye digital dari para pemasar, mulai dari menayangkan iklan sampai ke halaman-halaman merek.

Sebagai sebuah platform, Facebook menciptakan suatu set keseluruhan dari peluang ekonomis yang mengijinkan pihak-pihak ketiga untuk membangun pengembangan-pengembangan berharga bagi individu dan bisnis untuk berinteraksi secara online.

Berikut ini beberapa point data menarik yang berbicara mengenai status Facebook sebagai sebuah powerhouse:

o Jika Facebook itu adalah sebuah negara, maka akan menjadi terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India. Facebook tersedia dilebih dari 70 bahasa. Secara internasional, Facebook.com dirangking diantara dua top website di setiap pangsa pasar kecuali China.

o Akun Facebook adalah satu untuk setiap 7 menit yang dihabiskan orang diseluruh dunia untuk online dan tiga dalam setiap 4 menit untuk social networking.

(12)

o 543 juta user aktif bulanan menggunakan produk-produk mobile Facebook.

o Ada hampir satu milyar content yang disebarkan di Facebook setiap hari. o Facebook adalah sebuah photo player dominan di Internet visual, dengan

lebih dari 300 juta photo di upload ke situs per hari.

o Ada lebih dari 42 juta merek aktif dan halaman selebritis (dengan 10 like atau lebih).

o 24,3 persen dari top 10.000 website di dunia memiliki beberapa form integrasi Facebook resmi pada home page mereka. Dan jika anda menyertakan link reguler ke Facebook, jumlahnya melonjak menjadi 49,3 persen.

o Di Amerika, satu dari setiap halaman Internet page view muncul pada Facebook.com. Kata “Facebook” adalah yang paling sering dicari, dan kata-kata yang berhubungan dengan Facebook berjumlah 14 persen dari top search clicks.

Lalu bagaimana situs social networking menjadi apa yang Zuckerberg sendiri gambarkan sebagai “mekanisme distribusi paling ampuh yang pernah diciptakan dalam suatu generasi”?

Halaman-halaman berikutnya akan mengeksplore jawaban tersebut. Kita akan menelusuri garis sejarah untuk mengungkap rahasia sukses Facebook.

Kita akan melihat pada pemimpinnya, visinya, kepemimpinannya, kemampuannya untuk menarik bakat terbaik, dan rahasia-rahasia lain untuk membangun kerajaannya.

Kita bukan cuma akan membahas tentang Facebook, meski sudah pasti situsi ini adalah sebuah contoh yang tak tertandingi untuk kesuksesan yang belum pernah terjadi.

Kita akan melihat berbagai contoh dari perusahaan-perusahaan yang sukses misalnya Threadless, CollegeHumor, TOMS, Dyson, Zappos, dan lain-lain untuk menyoroti pentingnya setiap prinsip yang di diskusikan.

Masing-masing dari perusahaan tersebut memiliki kesuksesan yang luar biasa di berbagai industri dan tumbuh dengan subur, saya percaya, itu karena nilai-nilai dan prinsip yang mirip dengan yang akan di diskusikan.

(13)

Tapi sebelumnya, mari kita bicara tentang anda, sang pembaca, dan kenapa hal ini penting untuk anda, apapun hasrat anda.

Mari mulai dengan kata yang berani tersebut—entrepreneur!

Bagi sedikit orang, itu adalah sebuah gelar yang menggairahkan, penuh dengan peluang yang amat menyenangkan, keberanian mengambil resiko, dan tentu, kerja keras.

Entrepreneur adalah anak emas sesungguhnya dari budaya bisnis. Sedangkan bagi sebagian besar kita, gelar ini sepertinya, tidak terjangkau.

Pemahaman kita mengenai entrepreneurship itu keliru.

Kita menghubungkan entrepreneurship dengan memulai bisnis anda sendiri, muncul dengan sebuah ide yang benar-benar baru, dan bekerja dalam kemiskinan di garasi anda 24 jam 7 hari seminggu sampai anda (mungkin) menjadikannya kesuksesan besar.

Tapi gambaran tersebut tidak lengkap.

Saya yakin, ada banyak orang yang dalam karirnya, mengambil resiko-resiko yang berani, menantang status quo, muncul dengan ide-ide terobosan, dan bekerja keras dalam membantu perusahaannya (sekalipun bukan milik mereka) untuk mencapai target-target baru.

Mereka adalah para intrapreneur. David Armano, wakil direktur eksekutif di Edelman Digital, sebuah agen sosial global, mempublikasikan sebuah artikel di Forbes pada Mei 2012 yang berjudul “Move over Entrepreneurs, Here Come the Intrapreneurs.”

Di dalam artikel tersebut, dia mendefinisikan intrapreneur sebagai “seseorang yang memiliki suatu unsur entrepreneurial di dalam DNA nya, tapi memilih untuk menyesuaikan bakat-bakatnya dengan sebuah organisasi besar dari pada membuat organisasinya sendiri.”

Dia berpendapat bahwa individual-individual tersebut, saat diberi kuasa oleh menejemen, punya kemampuan untuk menginovasi dan menghasilkan dampak nyata di dalam organisasi apapun (kecil maupun besar) pada skala yang setara dengan kesuksesan beberapa pengusaha.

(14)

Scott Monty adalah salah satu contoh dari intrapreneur. Sebagai ketua dari social media global di Ford Motor Company, secara fundamental Scott membantu mengubah cara perusahaan berhubungan dengan konsumen online selama 4 tahun terakhir.

Organisasi besar dan kecil memerlukan intrapreneur. Dalam sebuah era yang selalu berubah, tidak satu pun perusahaan yang boleh berpuas diri. Guncangan-guncangan mulai terjadi saat semangat entrepreneurial hidup dan tumbuh subur di dalam sebuah organisasi.

Dan semangat itu di pupuk dan disebarkan oleh para intrapreneur—mereka yang berada digaris depan dari perubahan, mereka yang cukup berhasrat untuk mengaktifkan prinsip-prinsip yang di diskusikan di sini ke dalam organisasi mereka sendiri.

Berita bagusnya adalah, anda bisa menjadi orang tersebut!

Entrepreneur ataupun intrapreneur, independen dari posisi kita di dalam sebuah perusahaan, saya percaya kita semua bisa menjadi seorang pelopor jika kita cukup berhasrat dan cukup tekun untuk tetap pada visi kita, dan benar-benar berhasrat untuk mengubah dunia (sekalipun jika dalam cara yang kecil).

Prinsip-prinsip berikut ini ditujukan untuk membantu anda belajar dari perusahaan-perusahaan paling sukses saat anda mengukir jalan anda sendiri untuk menjadi seorang entrepreneur/intrapreneur.

Jadi, tentang apa halaman-halaman berikutnya?

Di halaman-halaman berikut, kita akan melihat 5 rahasia simpel yang memiliki kapasitas untuk mengubah dunia yang tidak begitu simpel—jenis perubahan yang dicontohkan oleh Facebook.

Masing-masing dari lima halaman berikut ini akan menjelajahi suatu nilai atau bidang fokus yang saya percaya, di miliki oleh setiap start-up atau organisasi yang sukses.

Kelima nilai itu dimiliki oleh Mark Zuckerberg juga para pendiri dari perusahaan-perusahaan lain yang di singgung di dalamnya.

(15)

faktor lingkungan, sumberdaya, keunggulan produk, partner yang tepat, dan daftarnya semakin panjang (termasuk sedikit keberuntungan).

Saat melihat unsur-unsur yang membuat Facebook sukses, sebuah grafik muncul. Saya menyebutnya “Visi Kewirausahaan.” Itu melisting semua unsur utama yang mempengaruhi kesuksesan setiap usaha.

Saya menggambarkan dalam bentuk sebuah mata karena saya percaya bahwa setiap kreasi dimulai dengan melihat dunia melalui lensa unik anda sendiri, yang membentuk visi spesifik anda.

Orang memandang dunia peluang disekitar mereka melalui prisma pengalaman mereka sendiri, hasrat-hasrat mereka sendiri. Pengalaman dan hasrat tersebut, nantinya, membentuk tujuan hidup seseorang.

Kita semua ingin meninggalkan jejak unik kita di dunia. Dan kita melakukannya dengan cara menciptakan sesuatu yang bernilai, sesuatu yang membantu memperkaya kehidupan orang-orang.

Seperti kata orang bijak: “Jangan coba untuk mengubah dunia. Temukan tujuan hidup mu, maksimalkan potensi mu, layani orang lain dengan baik, dan dunia disekitar mu akan berubah.”

Semua prestasi hebat dimulai dengan hasrat. Hasrat itu adalah bahan bakar dari semuanya. Hasrat adalah apa yang memotivasi anda, entah motivasi anda itu spiritual, artistik, politik, ekonomi, sosial, ataupun personal.

(16)

Anda tahu bahwa anda menghasratkan sesuatu saat anda menjadi gelisah ketika anda bangun setiap hari, mengetahui bahwa anda tidak bisa menciptakan (atau melakukan) apapun yang anda hasratkan.

Hasrat adalah apa yang membentuk tujuan anda, dalam hidup dan dalam bisnis. Saat ide untuk suatu usaha mulai mengambil bentuk, tujuan adalah apa yang akhirkan akan mendefinisikannya.

Jika anda berjuang di sekitar tujuan tersebut dan membangun sebuah kultur disekitar itu, maka anda akan menemui kesuksesan; jika anda kehilangan arah, anda akan menemui kegagalan.

Eksekusi yang sukses dari sebuah ide atau realiasasi dari tujuan anda akan tergantung pada lingkungan saat ini, dan sejumlah faktor eksternal, adalah apa yang saya sebut lingkungan di dalam graphic diatas.

Sebuah lingkungan yang menunjang itu kritis bagi kesuksesan bisnis. Itu menyertakan faktor-faktor misalnya kesiapan pangsa pasar untuk menerima suatu ide atau kebutuhan; faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial; batasan-batasan hukum; kemampuan manufaktur; situasi personal dari seorang pendiri; dan banyak faktor lain.

Masalah dengan faktor-faktor lingkungan adalah bahwa umumnya, seorang entrepreneur tidak bisa mengontrol itu. Karenanya, meski dia perlu mempertimbangkan itu, tapi dia seharusnya lebih fokus pada faktor-faktor yang bisa dia kontrol.

Salah satu faktor yang bisa dikontrol tersebut adalah produk atau jasa dari sang entrepreneur. Sebuah produk yang di design dengan baik (atau jasa yang diberikan dengan baik) itu kritis bagi kesuksesan setiap usaha.

Tidak ada orang yang bisa sukses tanpa sebuah produk yang hebat. Dan yang tidak kalah pentingnya, untuk mengembangkan bisnis apapun, anda memerlukan sumberdaya, yang berfungsi sebagai instrumen untuk mengeksekusi visi anda dan kreasi dari produk anda.

Sumberdaya-sumberdaya yang penting itu antara lain waktu, modal, pendanaan, pendidikan, pengalaman, skill, orang-orang (karyawan), sumberdaya natural dan/atau manufaktural, investor, partner, dan lain-lain.

(17)

Meski semua sumberdaya tersebut penting, saya percaya ada dua yang paling memberi dampak bagi kesuksesan perusahaan anda, yaitu orang-orang dan kemitraan.

Memiliki orang-orang yang tepat (atau keliru) bisa membuat (atau merusak) kesuksesan suatu usaha. Dan mensejajarkan diri dengan partner-partner yang tepat itu adalah keputusan kritis yang mungkin tidak selalu mudah untuk dibuat.

Namun, bukanlah niat saya untuk mencakup semua unsur itu. Kita tidak akan mendiskusikan lingkungan, karena jelas pangsa pasar itu sudah siap untuk Facebook.

Orang-orang punya kebutuhan untuk berhubungan secara online, penetrasi Internet broadband sedang meningkat, dan era sosial digital mulai berkembang, seperti yang sudah dibuktikan oleh kepopuleran perusahaan-perusahaan misalnya Friendster dan MySpace, yang sudah satu tahun lebih dulu muncul sebelum Mark menciptakan Facebook.

Dan kita tidak akan membahas dengan detil setiap sumberdaya; Zuck jelas memiliki pendidikan, skill, dan waktu untuk mengerjakannya.

Saya lebih ingin untuk fokus ke dua sumberdaya yang—sejalan dengan hasrat, tujuan, dan produk—membantu dia untuk mengembangkan visinya menjadi sebuah raksasa global, yaitu mempekerjakan orang-orang yang tepat dan bekerja dengan partner-partner yang tepat.

Bagi saya, ada lima prinsip kunci, yang saya percayai sebagai essensial bagi kesuksesan Facebook dan, dengan begitu, membutuhkan suatu pandangan yang lebih mendalam: o Hasrat o Tujuan o Orang-orang o Produk o Kemitraan

Kita akan menelusuri masing-masing dari ini secara lebih detil pada halaman-halaman berikutinya.

(18)

Hasrat

Temukan sesuatu yang sangat anda hasratkan. Banyak dari prinsip-prinsip pendirian Facebook itu adalah bahwa jika orang-orang punya akses ke lebih banyak informasi dan

lebih terhubung, akan membuat dunia menjadi lebih baik; orang-orang akan lebih memahami, lebih empati. Itulah prinsip pemandu untuk ku. Di hari-hari sulit, aku hanya

mundur, dan hal-hal itulah yang membuat ku tetap berusaha.

—Nasehat Mark Zuckerberg kepara para pengusaha muda dalam kemuculannya pada 25 Maret 2011

di Brigham Young University, Utah. Orang-orang menyebut dia “The new Internet prince.” Zuckerberg memang punya beberapa kecenderungan kekaisaran.

Saat masih kecil, dia sangat menyukai Civilization, sebuah video game dimana sasarannya adalah untuk membangun sebuah kerajaan yang akan berjuang melewati masa-masa ujian.

Sebagian temannya yakin bahwa itu berfungsi sebagai suatu latihan yang berharga dalam mempersiapkan diri untuk menjalankan perusahaannya.

Sebagai seorang pemain anggar di perguruan tinggi (seorang kapten team), Mark terkadang memandang dunia sebagai sebuah pertarungan anggar, mencoba untuk menyusun strategi yang tepat dan mencari tahu langkah berikutnya.

Terkadang, dia akan mengambil pedang anggarnya dan berjalan-jalan dengan itu, berpikir keras, menusukkan pedangnya ke sana dan ke sini.

Mark bisa membaca dan menulis dalam bahasa Prancis, Yahudi, Latin, dan Yunani kuno. Di perguruan tinggi, dia dikenal karena mendeklamasikan baris-baris dari puisi kepahlawanan misalnya The Iliad.

Dan di masa-masa awal Facebook, anda bisa mendengar kata dominasi sering terucap dalam percakapan di kalangan mereka.

(19)

Dominasi Zuck itu tidak bisa dibantah. Di masa-masa awal, sebuah tagline menyertai setiap halaman dari Facebook yang bertuliskan “A Mark Zuckerberg production,” dan pada halaman About, dia terdaftar sebagai “Founder, Master and Commander, Enemy of the State.”

Dengan pengetahuan bahasa Latinnya, seseorang bisa membayangkan dia sedang memproklamirkan diri saat mencapai satu milyar user, “Veni, vidi, vici!” (“Aku datang, Aku lihat, Aku taklukkan”) sama seperti yang diucapkan Julius Caesar saat merayakan sebuah kemenangan di tahun 47 Sebelum Masehi.

Keyakinan diri Zuck itu seringkali di terjemahkan sebagai sikap arogansi. Tatapannya yang langsung bisa melemahkan.

Kecenderungannya untuk cuek jika tidak tertarik dengan suatu percakapan itu sudah dikenal luas. Tapi bukankah itu yang akan dilakukan oleh orang yang sedang menjalankan misi?

Sejak usia awal, Zuck sangat gemar menggabungkan antara software dengan hubungan sosial. Di Harvard, dia mempelajari psikologi dan ilmu komputer. Zuck membuat program-program kecil yang menjelajahi cara orang berhubungan online satu sama lain, dan dia mempelajari sesuatu yang baru dari setiap program tersebut.

Dia ingin membawa cara-cara kita berkomunikasi offline untuk meledakkan dunia interaksi online. Itu menjadi hasratnya.

Hasratnya itu di tunjang oleh keyakinan dirinya. Kata Ellen McGirt, seorang penulis untuk Fast Company, dalam salah satu kisahnya mengenai Zuck: “Tapi dia bukanlah orang yang arogan—dia merasa sangat yakin.”

Mark mendapatkan ketertarikan teknologi dari ayahnya, Edward Zuckerberg. Sebagai seorang dokter gigi menurut profesi, Ed memiliki suatu kekaguman terhadap teknologi.

Mark membeli setiap komputer terbaru yang dia mampu. Pembelian paling pertamanya adalah ditahun 1978, sebuah personal computer yang disebut Atari 800 yang dirancang untuk para antusias komputer casual.

(20)

Komputer itulah yang digunakan Mark untuk belajar membuat kode program. Tidak lama setelah itu, Zuckerberg membeli IBM’s XT, yang di pasang di ruangan kantor Ed di rumah.

Ed tidak takut untuk mencoba-coba teknologi dan dia juga belajar cara membuat program.

Mark senang bermain-main dengan mesin sebanyak, jika bukan lebih dari, ayahnya. Ed menyemangati dia juga anak-anak lain: “Anda harus mendorong mereka untuk mengejar hasrat-hasrat mereka.”

Salah satu dari percobaan sosial coding Zuck mengambil tempat di pertengahan tahun 90-an, saat ayahnya bosan mendengarkan teriakan dari satu ruangan ke ruangan lain di dalam rumahnya, yang digunakan sebagai tempat praktek dokter gigi, untuk memberi tahukan kedatangan seorang pasien baru.

Dia menginginkan suatu metode yang lebih efisien. Saat itulah Mark membuat sebuah sistem pengiriman pesan yang dia sebut “Zucknet,” yang mengijinkan sebuah komputer di dalam rumah untuk mengirimkan pesan ke komputer lain. Sistem tersebut populer bukan cuma dikantor Ed: Zuck dan ketiga saudarinya, Randi, Donna, dan Arielle, menggunakan Zucknet untuk berkomunikasi sambil bekerja dengan komputer di kamar masing-masing.

Program yang Zuck buat itu adalah sebuah versi yang lebih simple dari AOL Instant Messenger, yang dirilis tahun berikutnya.

Mark senang mengembangkan program-program komputer, terutama yang memberikan orang kemampuan untuk berinteraksi. Dia akan membuat kode sampai jam 3 malam.

Teman-teman Hardvardnya ingat sebuah T-shirt yang sering dia kenakan: di dalamnya terdapat sebuah gambar kera kecil dengan tulisan “Code Monkey.” Di sekolah tinggi dan selama tahun pertamanya di perguruan tinggi, Mark membuat beberapa program yang lebih kecil, termasuk Synapse, CourseMatch, dan Facemash.

(21)

Synapse Media Player, program yang Zuck buat bersama di tahun seniornya di Phillips Exeter Academy, menggunakan kecerdasan buatan untuk mempelajari kebiasan seorang pendengar, sehingga bisa menyarankan lagu-lagu lain yang cocok.

Program tersebut mengundang perhatian dari Microsoft dan AOL. Mereka mencoba untuk merekrut Mark, tapi dia lebih memilih untuk kuliah di Harvard. Zuck menciptakan CourseMatch selama minggu pertamanya di perguran tinggi. Idenya adalah membantu siswa dalam mengidentifikasi siapa mengambil kelas mana di kampus.

Entah anda ingin bertemu dengen seorang gadis seksi atau berkumpul dengan kelompok yang “cool,” program tersebut cocok untuk para siswa Harvard yang sadar-status.

Program itu juga sangat bermanfaat dalam membantu siswa membentuk kelompok belajar untuk kelas tertentu.

Seperti yang dicatat David Kirkpatrick di dalam bukunya, The Facebook Effect, Zuck telah membuat sebuah program yang ingin digunakan para siswa.

Terdorong oleh kesuksesan CourseMatch, Mark tidak sabar untuk mencoba ide-ide baru.

Bulan berikutnya dia membuat Facemash, sebuah program yang ditujukan untuk mencari tahu siapa orang paling hot di kampus.

Dalam sebuah gerakan yang berani, dia mengundang user untuk membandingkan dua wajah yang berbeda dari gender yang sama, dan memberikan voting kepada yang paling hot.

Proyek tersebut, yang diselesaikan dalam 8 jam, menjadi sebuah hit instant. Orang-orang tidak bisa berhenti untuk menggunakannya. Saat itulah masalah mulai muncul.

Harvard menutup akses internet Mark, dan dia dipanggil kehadapan dewan kedisiplinan Harvard (bersama dengan dua siswa yang membantunya membuat Facemash).

(22)

Masalahnya adalah karena dia telah menerobos ke dalam sistem universitas untuk mendapatkan nama dan photo dari para “peserta” tanpa meminta ijin dari universitas ataupun siswa.

Dia mampu mendapatkan informasi mengenai siswa yang berada di 9 dari 12 asrama di Harvard (entah dengan cara menerobos sistem atau meminjam log-in dari teman-temannya).

Harvard memutuskan bahwa aksi-aksinya itu tidak pantas dan menggunakan informasi personal tanpa wewenang. Dia ditempatkan ke dalam masa percobaan dan diminta untuk menemui seorang penasehat.

Sebelum situs tersebut di tutup, para siswa memberikan voting ke 22.000 pasang photo. Kesuksesan percobaan ini jelas menunjukkan Zuck bahwa dia memiliki sebuah bakat khusus untuk mencitakan software yang sederhana dan menyebabkan kecanduan.

Dia juga memiliki hasrat. Untuk menghubungkan orang-orang. Untuk menciptakan sebuah dunia yang terbuka. Tidak masalah dalam format apa atau untuk tujuan apa.

Mark Zuckerberg memiliki hasrat yang kuat untuk membantu orang-orang berhubungan dan, melalui itu, memperkaya kehidupan mereka. Dia ingin membangun sebuah “fasilitas sosial.”

Pada suatu waktu di halaman pribadinya, Zuck melisting ketertarikan personalnya sebagai “keterbukaan, membuat hal-hal yang membantu orang-orang berhubungan dan berbagi apa yang penting bagi mereka, revolusi, aliran informasi, minimalis.”

Saat ini, ruang “About Mark” pada halaman Zuck hanya menyatakan: “Aku mencoba untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih terbuka.”

Hasrat tersebut adalah apa yang membantu dia untuk tetap bangkit dari “kegagalan” Facemash ke arah penciptaan Facebook. Kecuali dia tidak menganggap Facemash sebagai suatu kegagalan. Dia menganggapnya sebagai suatu kesuksesan monumental.

Untuk satu hal, itu membuktikan padanya bahwa ada suatu kebutuhan yang sangat besar bagi orang-orang muda untuk membawa hubungan offline mereka

(23)

Hal itu juga muncul pada suatu waktu ketika para siswa meminta universitas mereka untuk mengembangkan suatu situs yang akan menyertakan informasi kunci tentang siswa, untuk memfasilitasi hubungan yang lebih mudah di kampus.

Dia banyak belajar dari pengalamannya. Dan pelajaran-pelajaran tersebut, sangat penting bagi kesuksesan dari rancangan Facebook dan fitur-fitur awalnya.

Saat Facebook diluncurkan awal tahun berikutnya, Mark memastikan bahwa pendaftaran dilakukan secara sukarela, dan para siswa punya kebebasan untuk memutuskan apakah mereka ingin membagikan suatu informasi dengan orang lain.

Para siswa punya pilihan untuk berpartisipasi dan bebas untuk menentukan jenis informasi yang ingin mereka perilihatkan kepada teman-temannya. Kali ini, tidak ada hacking ke dalam sistem atau meminjam log-in orang lain.

Pelajaran disini?

Suatu pengalaman seperti yang dimiliki Mark dengan Facemash bisa jadi suatu pengalaman kegagalan ataupun pembelajaran, tergantung cara anda memandangnya.

Jika anda berhasrat tentang sesuatu, maka kemungkinan besar anda menganggap pengalaman seperti itu sebagai pelajaran berharga, dan akan menerapkannya ke ide-ide anda berikutnya.

Jika anda benar-benar percaya pada sesuatu, maka tidak ada yang bisa menghalangi anda untuk mewujudkan ide-ide anda. Hasrat adalah garis tipis yang berada diantara kesuksesan dan kegagalan.

Tidak ada yang namanya “kegagalan” jika anda benar-benar ingin mengejar mimpi anda. Kegaalan awal itu hanyalah pengalaman pembelajaran yang tidak ternilai ke arah suatu ide atau produk berikutnya.

Itulah filosofi inti dibelakang “cara hacker”: produk anda itu tidak pernah final; pekerjaan anda itu tidak pernah selesai.

(24)

“Bagi kami,” kata Pedram Keyani, seorang menejer engineering integritas team di situs Facebook, “hacking adalah tentang bekerja sepenuh hasrat ke arah suatu target dan tidak takut terhadap kegagalan.”

Zuck memiliki visi real, dan dia ingin melihat visi tersebut terlaksana. Itulah alasan kenapa dia tidak pernah melepaskan kontrolnya terhadap perusahaan, bahkan setelah IPO nya.

Sebagian orang mungkin menyebutnya “menjadi orang yang gila mengontrol.” “Begitu banyak bisnis yang merasa khawatir tentang kelihatannya mereka mungkin melakukan suatu kesalahan, mereka menjadi takut untuk mengambil resiko apapun,” Zuckerberg mengatakannya dengan keyakinan.

“Perusahaan-perusahaan di setting seperti itu sehingga orang-orang bisa menilai kegagalan satu sama lain. Aku tidak akan dipecat jika kami mengalami satu tahun yang buruk. Atau lima tahun yang buruk. Aku tidak harus khawatir tentang membuat hal-hal terlihat bagus jika itu bagus. Aku benar-benar bisa menyeting perusahaan untuk menciptakan nilai,” lanjut Zuck.

Menciptakan nilai (sekalipun jika anda membuat segudang kesalahan di dalam prosesnya) mengalahkan semua hal lain.

Ada pelajaran lain dari percobaan Zuck dengan Facemash: ketekunan.

Mark mendengar permintaan dari para siswa dan memutuskan bahwa jika universitas tidak mau menyediakan sesuatu yang diminta oleh para siswa, maka dia akan menjadi orang yang memberikan itu untuk mereka.

Dan, Mark mungkin bersumpah untuk melakukannya lebih baik dibanding jika universitas yang melakukannya.

Dia tahu bahwa setelah pertunjukannya dengan Facemash, para siswa khawatir bahwa Harvard sama sekali akan menolak proyek serupa. Dia tidak ingin cuma duduk di kursi tunggu dan mengawasi itu terjadi.

Karena itulah, muncul Facebook. Apa yang saya perhatikan adalah ini: para pengusaha yang paling sukses itu selalu punya satu kesamaan: mereka tidak pernah menyerah.

(25)

Mereka tahu apa yang harus dilakukan, dan tidak banyak yang bisa menghentikan mereka. Jika mereka gagal, mereka bangkit, mereka terus berusaha.

Anda akan terus berusaha karena anda memiliki sebuah target, anda memiliki sebuah hasrat, dan anda memiliki tujuan.

Mereka tidak bisa tidak melakukannya! Orang-orang yang memiliki hasrat, terdorong oleh tujuan mereka, tidak menunggu matahari terbit; mereka mencari badai dan menungganginya.

Dalam kata-kata Steve Jobs (selama interviewnya dengan Smithsonian Institute tahun 1995): “Aku yakin bahwa setengah dari apa yang memisahkan para pengusaha sukses dari yang non-sukses adalah murni ketekunan.”

Hasrat mendorong ketekunan—salah satu unsur kunci dari kesuksesan.

Yang cukup menarik, kita memiliki konsep yang keliru bahwa ide-ide kewirausahaan kita atau produk yang ingin kita buat haruslah 100 persen original, belum pernah ada sebelumnya.

Kenyataannya adalah bahwa sebagian dari pengusaha yang paling sukses (juga para pemasar) mencuri dengan bangga.

Tapi apa yang mereka lakukan adalah membuat produk final menjadi original dalam semua aspek kritis, yaitu aspek yang benar-benar penting bagi si pembuat dan konsumen, yang, nantinya, membuatnya jadi bernilai.

Itulah tepatnya apa yang dilakukan Mark Zuckerberg dengan Facebook. Apa yang menjadi inspirasi dibalik kesuksesannya? Bagaimana dia bisa mendapatkan ide-ide tersebut?

Sejarah akademisnya banyak menawarkan wawasan mengenai kebangkitannya menuju ketenaran. Konsepnya mungkin sudah lahir saat Zuck masih menjadi siswa di Exeter, sebuah sekolah swasta dimana dia menghabiskan tahun 2000-2002.

Tahun saat Mark mendaftar di sekolah tersebut, dia mendapat salinan direktori siswa yang disebut “The Photo Address Book.” Nama julukan yang diberikan para siswa untuk direktori tersebut tidak lain adalah “The Facebook.”

(26)

Buku-buku tersebut sangat penting bagi kehidupan siswa. Karena siswa Exeter tidak di ijinkan membawa ponsel di kampus dan mereka selalu berpindah rumah dan nomor telephone setiap tahun.

Satu-satunya cara untuk melacak teman-temannya adalah melalui buku-buku yang diterbitkan setiap tahun tersebut.

Bukan cuma itu, mereka juga menemukan informasi lain misalnya dimana rekan-rekan mereka tinggal, siapa yang populer dan siapa yang tidak, siapa saja anak-anak baru di kampus, dan lain-lain.

Pada saat Mark lulus dan meninggalkan sekolah, departemen IT di Exeter telah sukses dalam menempatkan direktori secara full di internet dengan URL student.exeter.edu/facebook.

URL tersebut tidak lagi aktif, dan Mark tidak pernah berkomentar secara resmi mengenai sebuah kisah tentang bagaimana Photo Address Book dari Exeter mempengaruhi dia.

Tapi jelas bahwa dia melihat adanya suatu kebutuhan yang bisa dia penuhi di perguruan tinggi atau kampus-kampus, yang akan membantu mempromosikan target hidupnya yaitu sebuah dunia yang terkoneksi.

Harvard membuat buku tahuan serupa yang disebut Freshman Register, yang melisting hanya siswa-siswa yang baru masuk. Meski begitu, buku tersebut digunakan secara ekstensif.

Tapi para siswa ingin memiliki kemampuan untuk mempertahankan informasi mereka sendiri secara online.

David Kirkpatrick menulis dalam The Facebook Effect: “Pada musim gugur itu Zuckerberg mengambil sebuah kelas matematika mengenai teori grafik. Saat semester berakhir semua orang di kelas keluar untuk makan malam dan akhirnya berbicara tentang kebutuhan untuk suatu ‘universal facebook.’”

Selain itu, Zuck mengakui kepada Kirkpatrick bahwa newsletter dari Harvard yang membahas kegagalan Facemash memberikan dia ide awal untuk meningkatkan percobaannya dengan Facemash.

(27)

Newsletter tersebut menulis: “Banyak dari masalah disekitar Facemash bisa di eliminasi jika situs itu hanya membatasi diri untuk siswa yang mengupload photo mereka sendiri secara sukarela.”

Kedua pesaing Facebook, MySpace dan Friendster, juga diluncurkan satu tahun sebelum Zuck memulai Facebook.

Friendster utamanya dibuat untuk membantu orang-orang mencari pasangan hidup, dan orang-orang utamanya menggunakannya untuk kencan bukannya hubungan santai sehari-hari.

MySpace itu sedikit lebih glamor; dibuka untuk siapapun dan mengijinkan anda untuk membuat sebuah profile dengan nama real atau nama samaran (yang cocok bagi industri hiburan).

Pelajarannya di sini?

Para pengusaha yang cekatan itu tidak takut untuk menggunakan suatu inspirasi yang muncul dikepalanya dan terkadang mencurinya dengan bangga. Sebagian dari orang yang paling sukses itu melihat suatu kebutuhan dan mengidentifikasi suatu kesenjangan, dan, jika mereka cukup berhasrat, mereka membantu menjembataninya.

Mereka melihat peluang untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik dan menindaklanjutinya. Tapi mereka melakukannya dengan cara yang original, memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki, juga kepercayaan-kepercayaan mereka.

Di situlah hasrat memainkan suatu peranan kritis. Hasrat dan tujuan anda dalam hidup akan terwujud dengan sendirinya di dalam apapun yang anda ciptakan dan cara anda menciptakannya.

Bagi Zuckerberg, itu adalah membangun sebuah “grafik sosial” yang memberikan tanggung jawab kepada orang-orang untuk menampilkan identitas mereka yang sesungguhnya, dan memberikan mereka kontrol atas berapa banyak informasi yang mereka bagikan dan berapa banyak dari informasi itu yang dilihat teman mereka.

(28)

Ini cukup berbeda dari cara yang digunakan oleh produk para pesaingnya. James R. “Jim” Jarmusch, seorang sutradara film independen, screenwriter, dan aktor Amerika, mengatakan:

Tidak ada yang original. Curilah dari manapun yang memberikan anda inspirasi atau memicu imajinasi anda.

Galilah di film-film lama, film-film baru, musik, buku, lukisan, photographi, puisi, mimpi, percakapan acak, arsitektur, jembatan, papan tanda, pohon, awan, air, cahaya dan bayangan.

Pilih hanya hal-hal yang bisa dicuri yang berbicara langsung ke jiwa anda. Jika anda melakukan ini, hasil karya anda (dan hasil curian) akan menjadi otentik. Ke otentikan itu tidak ternilai; originalitas itu tidak ada.

Dan tidak usah repot untuk menyembunyikan pencurian anda— rayakan itu jika anda menyukainya. Dalam setiap kasus, selalu ingat apa yang dikatakan Jean-Luc Godard: “Bukan dari mana anda mengambilnya—melainkan kemana anda membawanya.”

Meski social network tersebut tidak terlalu berbeda dibanding para pesaingnya yaitu MySpace dan Friendster, tapi Facebook itu sebenarnya juga tidak sama. Dan itu adalah karena apa yang dipercayai Mark.

Zuckerberg percaya bahwa dunia itu bergerak ke arah transparansi radikal. “Radical” adalah hak. Bagi Zuck, aliran informasi online seharusnya tidak di batasi oleh, apapun.

Dia percaya bahwa dunia online seharusnya menjadi salinan dunia offline sebanyak mungkin. Jika anda berbicar dengan teman-teman anda, mereka tahu penampilan anda, mereka tahu nama real anda, mereka tahu apa yang anda sukai dan tidak sukai.

Tidak seperti social network lain di masanya, Zuck tidak tertarik untuk membangun sebuah sarana untuk profile palsu. Dia sangat fokus dalam memastikan bahwa grafik sosial yang dia bantu buat secara online akan menjadi transparan dan autentik.

(29)

tidak jujur jika anda menampilkan sesuatu yang bukan diri anda sebenarnya ke orang-orang disekitar anda.

Dia percaya pada kejujuran ekspresi diri online sama seperti dalam kehidupan nyata. Karenanya, pembatasan Facebook, hanya mengijinkan satu profil per orang. Percaya atau tidak, banyak orang yang di banned karena membuat beberapa profil.

Selain itu, Zuck percaya bahwa internet akan menyatukan seluruh dunia. Dia benar—itu sudah terjadi.

Dia percaya bahwa seharusnya tidak ada batasan, pelarangan, perintangan bukan cuma cara orang berhubungan dan berkomunikasi online, tapi juga cara informasi dibuat, dikonsumsi, dan dibagikan.

Seharusnya tidak ada rahasia, hanya informasi dan sarana yang membantu memperkaya kehidupan orang-orang. Dia percaya sarana dan network seperti itu seharusnya gratis.

Dalam membuat Facebook, dia menggunakan software open-source gratis misalnya MySQL database dan Apache web server tools, yang berkontribusi bagi kesuksesan Facebook tanpa banyak mengharuskan dukungan finansial di awal. (Awalnya, Mark hanya membayar untuk jasa hosting dan server).

Facebook dibuat berdasarkan suatu prinsip yaitu identitas kehidupan nyata dan ditujukan untuk memperkaya hubungan anda dengan orang-orang yang anda kenal di dunia nyata.

Seseorang tidak akan mampu untuk membangun kepercayaan di dalam komunitas online jika identitasnya tidak konsisten dan dikenal orang lain. Facebook adalah social network pertama yang memperkenalkan aturan ini dan menuntut kepatuhan.

Sejak awal, network tersebut juga memastikan untuk memberikan kontrol kepada user mengenai informasi apa yang ingin dibagikan dan siapa yang bisa melihat informasi mereka.

“Memiliki dua identitas untuk diri sendiri itu adalah sebuah contoh dari kurangnya integritas,” kata Zuck. Lebih jauh, dia mengatakan, “Level transparansi dunia saat ini tidak mendukung seseorang yang punya dua identitas.”

(30)

Dia percaya bahwa transparansi seperti itu juga akan membangun sebuah masyarakat yang lebih sehat.

Dia menyadari bahwa adalah sebuah tantangan untuk membuat dunia ke level keterbukaan yang ingin dia lihat, tapi dia yakin bahwa dia berkontribusi pada masalah ini dengan cara membuat Facebook dan tetap konsisten pada targetnya selama 8 tahun terakhir.

Sebaliknya, MySpace tidak sangat spesifik tentang siapa yang bergabung dengan networknya. User boleh punya beberapa account dan mengekspresikan diri dalam berbagai cara dibawah nama real ataupun nama samaran.

Dan bebas sepenuhnya untuk membuat profile anda terlihat seperti apapun yang anda inginkan. Orang-orang mulai menambahkan teman seperti orang kerasukan; itu menjadi suatu persaingan untuk kualitas versus kuantitas, seolah-olah network tersebut tidak diciptakan untuk koneksi personal melainkan populeritas.

MySpace originalnya digunakan oleh industri hiburan dan musik. Dengan para selebritis yang mencari fans. Seringkali, perilaku, juga gambar yang dibagikan di situs, itu glamor tapi risqué.

Untuk alasan itu, situs tersebut dianggap “hip” and fun; siapapun bisa berpura-pura menjadi seseorang. Setiap gambar yang diposting itu dibuat dengan teliti; tidak banyak photo casual.

Setting defaultnya adalah semua orang bisa melihat akun anda. Pada saat Facebook diluncurkan, MySpace sedang menjadi American social media darling dengan lebih dari satu juta user.

Sedangkan Facebook, itu adalah sebuah sarana sosial, sebuah sarana komunikasi yang memenuhi suatu kebutuhan yang sangat dasar—untuk melacak teman-teman anda dan berhubungan dengan mereka secara casual.

Designnya lembut, dan tidak menawarkan suatu pilihan untuk mengupload beberapa photo untuk beberapa lama (awalnya, user dibatasi hanya satu photo). Situs juga di memeriksa identitas anda berdasarkan e-mail kampus sebelum dibuka untuk audience yang lebih luas.

(31)

Saat Facebook memperkenalkan fitur yang mengijinkan user untuk mengupload multiple photo, orang-orang menyukai kemampuan untuk mengambil photo saat keluar dan sedang bersama teman-teman.

Mereka juga mulai membagikan photo anak mereka, hewan peliharaan, makanan, dan lain-lain tanpa perlu khawatir tentang kualitas atau glamour dari kehidupan mereka, sehingga memperluas “kehidupan real” mereka di dunia online.

Di sepanjang eksistensi social network, Zuck tetap pada hasratnya dan tujuan dari pembuatan Facebook. Dia selalu memastikan bahwa user itu adalah yang utama dan penghasilan adalah yang kedua.

Selama 8 tahun terakhir, dia sudah dikritik karena mengorbankan penghasilan demi kesenangan user. Tapi dia selalu tetap dijalannya. “Aku tidak pernah ingin menjalankan sebuah perusahaan.” kata Zuckerberg. “Bagi ku sebuah bisnis itu adalah sebuah sarana yang bagus untuk menyelesaikan hal-hal.”

Kepercayaannya terhadap perusahaannya dan tujuannya itu begitu kuat, sehingga dia berulang kali menolak untuk menjualnya, bahkan saat para eksekutif Yahoo menawarkan dia $1 milyar.

Uang bukanlah sebuah prioritas baginya; dia lebih tertarik untuk membangun sesuatu yang benar-benar luar biasa dibanding menjual. Untuk waktu yang lama, dia menyewa sebuah apartemen kecil dan tidur disebuah kasur diatas lantai. Dia mengendarai sebuah Acura TSX.

Dia tidak memiliki pakaian mewah, lebih suka T-shirts dan hoodies. Dalam surat yang menyertai IPO, Zuck menulis: “Simpelnya: kami tidak membangun jasa untuk menghasilkan uang; kami menghasilkan uang untuk memberikan jasa yang lebih baik.”

Itu mengingatkan kita tentang Steve Jobs dan kutipannya dari sebuah interview di Wall Street Journal 1993: “Menjadi orang terkaya di pemakanan itu tidak penting bagi ku. Pergi tidur saat malam sambil mengatakan kita telah melakukan sesuatu yang luar biasa, itulah yang penting bagi ku.”

Zuckerberg juga mempraktekkan apa yang dia khotbahkan. Pada 11 Desember 2009, posting Facebook pada halaman pribadinya Mark menulis:

(32)

“Untuk mereka yang penasaran, aku mengatur sebagian besar content ku untuk terbuka sehingga orang-orang bisa melihatnya. Aku mengatur sebagian content ku untuk lebih private, tapi aku tidak melihat suatu kebutuhan untuk membatasi visibilitas dari gambar-gambar dengan teman-teman ku, keluarga atau teddy bear ku.”

Meski uang bukanlah sebuah prioritas, Mark memang peduli dengan pertumbuhan perusahaan dan monetisasinya. Tapi fokus utamanya adalah “membangun sesuatu yang benar-benar membuat suatu perubahan besar di dunia.” Dia mengatakan:

“Pertanyaan yang paling senang aku ajukan pada diri sendiri setiap hari adalah, ‘Apakah aku sudah melakukan hal terpenting yang bisa aku lakukan?’ … Kecuali aku merasa sepertinya sudah mengerjakan masalah terpenting yang bisa aku bantu atasi, maka aku tidak akan merasa senang dengan cara ku menghabiskan waktu ku. Dan tentang itulah perusahaan ini.”

Ketertarikan bisnis Zuck selalu disejajarkan dengan filosofi personalnya. Dia bahkan mendorong para karyawannya untuk mengerjakan proyek-proyek yang mereka hasratkan, bukan yang dipaksakan kepada mereka.

Sebuah cara yang luar biasa untuk memanfaatkan bukan cuma kompetensi manusia, tapi seluruh potensi manusia.

Saya selalu memiliki rasa hormat yang luar biasa untuk para pengusaha yang mau tetap berada di jalur dan melihat hasrat mereka terwujud, apapun kritikan yang mereka terima, misalnya Estée Lauder, Amelia Earhart, Steve Jobs, Warren Buffett, Oprah Winfrey, Jeff Bezos, Bill Gates, Mary Kay Ash, Coco Chanel, Madame C. J. Walker, Jack Welch, Mark Zuckerberg, dan sejumlah nama lain yang kurang dikenal.

“Sebuah potongan besar dari kisah yang kita ceritakan pada diri sendiri tentang siapa kita itu adalah yang ingin kami investasikan,” kata Amazon CEO Jeff Bezos. “Dan, yang sangat penting, kami siap untuk di salah pahami untuk waktu yang panjang.”

Zuck sepertinya setuju—dia tidak mencari persetujuan, dia memiliki hasrat dan visi, dan dia siap untuk berkorban demi mewujudkan visi itu. Hal yang menarik,

(33)

adalah hasrat. Saat seseorang melakukan apa yang dia sukai, dia bisa memindahkan gunung.

Berbagai penelitian dan percobaan menunjukkan bahwa hasrat anda mengarahkan pada kesuksesan besar.

Dalam bukunya, Getting Rich Your Own Way, Srully Blotnick, seorang penulis dan jurnalis Amerika, berbicara tentang sebuah penelitian yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun (mulai dari 1960 sampai 1980) terhadap 1.500 lulusan sekolah bisnis, melacak kesuksesan mereka setelah lulus berdasarkan pilihan karir mereka.

Ke 1.500 orang tersebut diajukan pertanyaan yang sama: akankah anda mengejar impian anda saat ini atau lebih dulu mengejar sebuah karir yang akan membantu anda aman secara finansial?

83 persen orang merespon bahwa mereka akan menunggu sampai mereka aman secara finansial, baru kemudian mengejar impian mereka. 17 persen memilih untuk mengejar impian mereka saat itu baru kemudian memikirkan uang.

20 tahun kemudian, dari 25 lulusan yang memilih pekerjaan yang benar-benar mereka sukai, 100 diantaranya adalah milyuner. Dari 1.245 lulusan yang memutuskan untuk memilih gaji yang lebih besar dibanding impian mereka, hanya menghasilkan seorang milyuner.

Luar biasa! Apa yang ditunjukkan penelitian ini adalah bahwa kecuali ada suatu dorongan yang kuat ke arah masa depan anda, kecuali ada bebeapa tujuan yang terkait dengan impian anda, maka sangat kecil kemungkinannya untuk terwujud. Kenapa?

Warren Buffett adalah orang terbaik untuk mengatakan sebabnya: “Tanpa hasrat, anda tidak punya energi. Tanpa energi, anda tidak punya apa-apa.” Hasrat mendorong kesuksesan anda. Tidak diragukan lagi.

Sejumlah orang yang luar biasa telah membuktikan itu. Tapi saya juga ingin fokus ke sifat lain yang dimiliki oleh setiap pengusaha hebat yang mencapai kesuksesan, yaitu kemampuan untuk bertindak!

Tanpa tindakan, hasrat anda hanyalah sekedar hasrat. Tidak ada hasil yang bisa muncul dari sebuah hasrat jika anda tidak menindaklanjutinya. Itulah yang

(34)

membedakan para pengusaha hebat dari para penguasaha bagus: mereka bertindak, bukan berencana.

Estée Lauder pernah mengatakan: “Aku tidak sampai ditempat ku berada dengan cara memikirkannya atau memimpikannya. Aku sampai disini dengan cara melakukannya.”

Rasanya wajar untuk mengatakan bahwa seseorang tidak harus menjadi jenius untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Terkadang, orang biasa itu adalah yang menjadi ujung tombak perubahan. Dan itu karena dia siap untuk menindaklanjuti hasratnya.

Mereka siap untuk menjadi salah, untuk mempertaruhkan apa saja. Mereka siap untuk gagal, bangkit, dan mencoba lagi. Hasrat berfungsi sebagai penghantar bagi penerapan sebuah ide.

Mereka yang cukup berhasrat untuk mempelopori perubahan adalah mereka yang paling mungkin untuk melakukannya.

Mark Zuckerberg bisa saja cuma berbicara tentang social network impiannya, seperti banyak rekannya di Exeter dan siswa di Harvard. Tapi dialah satu-satunya orang yang punya keberanian untuk mengambil peluang dan bertindak. Dia memikirkannya dengan seksama, dia merancangnya, dia muncul dengan fitur-fitur, dia membayar perusahaan hosting, dan dia meluncurkannya pada suatu malam biasa, sama seperti malam-malam lain saat dia bermain dengan kode dari proyek-proyeknya.

Dalam wawancaranya dengan Time magazine di tahun 2010, tahun tersebut Time menjulukinya sebagai Person of the Year, Zuck mengatakan:

Hal paling gila bagi ku tentang semua ini adalah bahwa aku ingat pernah bercakap-cakap dengan teman-teman ku saat aku diperguruan tinggi. Kami cuma berasumsi bahwa dunia akan menjadi seperti sekarang ini.

Tapi, kami sadar, kami cuma mahasiswa. Kenapa kami yang paling layak untuk melakukannya? Maksud ku, itu gila (pause) Aku rasa itu mungkin karena, orang lain tidak sepeduli kami.

(35)

Para pelaku selalu bertindak! Kata kemungkinan selalu diterjemahkan oleh mereka sebagai “kemungkinan memang itu!” Bagi mereka, itulah cara sebuah impian menjadi nyata. Sebuah poster yang tergantung di markas besar Facebook di Palo Alto bertuliskan: “Melakukan itu lebih baik dibanding sempurna.”

Mark peduli tentang mengubah kehidupan orang-orang diseluruh dunia dengan cara memberikan mereka akses ke informasi dan kemampuan untuk membagikannya. Bagi dia, transparansi global itu bibit kepercayaan global.

Itu menciptakan dunia yang diatur dengan lebih baik dan adil. Itu adalah sarana mempromosikan kebebasan dan demokrasi. Itu adalah tentang memberikan seseorang kekuatan yang sama yang dimiliki media, tentang mengatur lapangan permainan.

Di dalam komentarnya ke audience pada perjalananya ke Spanyol, dia mencatat: “Membuat dunia jadi lebih terbuka itu bukalah suatu hal yang sekejab mata. Itu adalah suatu hal 10 sampai 50 tahun.”

Dia sedang berada dalam perjalanan panjangnya. Peter Thiel, seorang penanam modal dan teman Zuck, telah benar-benar dibawa ke dalam visinya:

Orang-orang di dalam sebuah dunia globalisasi itu akan menjadi lebih dekat satu sama lain. Nilai kunci di dalam pikiran akan menjadi lebih toleran.

Apa yang saya sukai dari model Facebook adalah karena dipusatkan pada manusia sesungguhnya, dan itu mengijinkan mereka untuk berteman dengan orang lain dan membina hubungan bukan cuma dalam konteks yang sudah mereka jalin tapi juga dalam konteks luar.

Globalisasi tidak selalu berarti anda berteman dengan semua orang di seluruh dunia. Melainkan bahwa anda terbuka ke lebih banyak orang dalam suatu konteks yang lebih banyak dibanding yang akan anda miliki sebelumnya.

Manusia di dalam pikiran mereka itu lebih penting dibanding teknologi. “Membantu orang diseluruh dunia untuk mengatur diri itu adalah yang terpenting,” kata Thiel. Itulah kenapa dia berinvestasi sejak awal dan saat ini duduk pada dewan direktur Facebook.

(36)

Dengan apapun yang anda lakukan, anda akan selalu berhadapan dengan kritik. Dan semakin besar anda, semakin besar target pada punggung anda. Itulah yang terjadi pada Facebook.

Facebook sering dikritik dalam hal yang menyangkut privace demi mendukung konsep keterbukaan radikal ini. Sepertinya bahwa generasi yang lebih mudah tidak terlalu peduli dengan issu-issu privacy seperti generasi yang lebih tua.

Banyak generasi muda yang dibesarkan dalam suatu kampung global menyambut keterbukaan dan peluang yang diberikan Facebook, misalnya dengan menjadi sebuah platform untuk berbicara lantang dan mencari orang-orang yang berpikiran sama.

Saya tidak akan berdebat dengan fakta bahwa privacy itu adalah sebuah issu yang selalu serius untuk dipertimbangkan. Tapi saya juga percaya bahwa itu adalah sebuah jalan dua arah, bahwa itu adalah suatu masalah tanggung jawab personal juga.

Saya sependapat bahwa tidak seharusnya seseorang membagikan sesuatu yang akan membuat seseorang tidak nyaman untuk membagikannya dengan seluruh dunia secara online.

Semua yang kita lakukan online atau offline itu adalah pilihan pribadi. Begitu juga keputusan kita tentang apa yang ingin dibagikan di social network.

“Aku tahu itu terdengar dangkal,” kata Mark Zuckerberg dalam sebuah wawancara dengan Stanford Daily. “Tapi aku ingin meningkatkan kehidupan orang-orang, terutama secara sosial.”

Hasrat memberikan kita semangat, memotivasi kita, dan membantu kita untuk tetap tekun dalam menghadapi banyak tantangan. Zuck bukanlah satu-satunya yang diarahkan oleh hasrat.

Banyak pengusaha hebat telah menemukan bahwa hasrat adalah salah satu unsur paling krusial dari kesuksesan mereka. Blake Mycoskie, 35 tahun, adalah salah satunya.

Sebagai pengusaha semenjak kuliah, Mycoskie memulai beberapa bisnis. Tapi kontribusinya yang paling signifikan kepada dunia adalah menjadi ujung tombak dari gerakan TOMS.

(37)

Di sebut “gerakan” karena TOMS itu lebih mirip sebuah gerakan dibanding sebuah perusahaan. Saat berlibur di Amerika Selatan pada 2006, Mycoskie sangat terkejut dengan kemiskinan yang dia lihat.

Anak-anak berjalan tanpa mengenakan sepatu, menjadi tergores yang mengakibatkan luka dan penyakit. Mycoskie bersumpah bahwa dia akan menemukan suatu cara untuk membantu. Dan dia melakukannya.

Konsep bisnis Blake itu simpel: untuk setiap pasang sepatu yang dia jual, perusahaan akan mendonasikan sepasang untuk anak-anak yang membutuhkan—satu untuk satu.

Sejak pendirian TOMS sekitar 6 tahun yang lalu, ribuan orang telah bergabung dengan upaya Mycoskie untuk menyediakan sepatu bagi anak-anak yang hidup dalam kemiskinan.

Gerakan tersebut telah menyentuh anak-anak di lebih dari 40 negara. Saat dia memulai bisnisnya, sebagian orang menganggapnya gila. “Model bisnis seperti itu tidaklah mungkin!” kata mereka.

Tapi Blake Mycoskie tetap tekun. Karena hasratnya, ketekunannya, dan sikap can-do nya, jutaan anak diseluruh dunia (termasuk di Amerika) telah diberikan hadiah sepatu baru berkat Blake dan “shoe drops” nya.

Chris Gardner adalah contoh lain dari kesuksesan besar. Sebagai seorang pialang saham multi jutawan, investor, dan dermawan, dia pernah menjadi seorang pemuda yang berjuang dengan menjadi gelandangan sambil membesarkan bayinya, Christopher Jr.

Anda mungkin masih ingat kisah dari buku dan filmnya The Pursuit of Happyness, yang dibintangi Will Smith. Gardner pernah membagikan rahasia kesuksesannya: temukan sesuatu yang sangat anda sukai untuk dilakukan, anda tidak bisa menunggu matahari terbit untuk melakukannya lagi dan lagi.

Dia menjelaskan bahwa para pemimpin yang paling menginspirasi itu bukanlah mereka yang melakukan tugasnya, melainkan mereka yang menjawab sebuah panggilan. Dan tentu, Steve Jobs percaya dengan kekuatan hasrat.

Steve Jobs pernah mengatakan, “Orang-orang yang berhasrat itu bisa mengubah dunia menjadi lebih baik.” Jobs mengklaim bahwa hasrat yang dia miliki untuk pekerjaannya adalah yang memberikan perbedaan dalam hidupnya.

(38)

Steve memberikan nasehat ini di tahun 2005: “Jika anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berhenti. Sama seperti semua masalah mengenai hati, anda akan tahu saat anda menemukannya. Dan, seperti semua hubungan yang luar biasa, itu menjadi semakin baik dan semakin baik saat tahun-tahun berlalu.” Hasrat anda membantu anda memahami siapa anda dan apa yang ingin anda lakukan dengan hidup anda. Pemahaman itu membentuk tujuan anda.

Dan tujuan adalah apa yang menciptakan ide-ide anda, mendefinsikan kreasi anda, membentuk produk anda, dan mendorong inovasi anda. Tujuan adalah jantung dari bisnis anda.

(39)

Tujuan

Di dirikan tahun 2004, misi Facebook adalah untuk membuat dunia jadi lebih terbuka dan terhubung. Orang-orang menggunakan Facebook agar tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga, untuk mengungkap apa yang sedang terjadi di dunia, dan

untuk berbagi dan mengekspresikan apa yang penting bagi mereka.

—Pernyataan About Facebook yang menyertai press releases dari perusahaan. Tujuan dari sebuah bisnis itu adalah alasan fundamental bagi keberadaannya. Dalam bukunya Start with Why, Simon Sinek berbicara tentang kekuatan dari kepercayaan inti atau suatu alasan, kekuatan dari apa yang dia sebut the “why.” The why adalah alasan anda bangun setiap pagi, alasan kenapa anda (atau perusahaan anda) ada, alasan kenapa anda melakukan apa yang anda lakukan setiap hari.

“Orang-orang tidak membeli APA yang anda anda lakukan, mereka membeli KENAPA anda melakukannya,” Simon Sinek bersikeras mengenai hal itu disepanjang bukunya.

Para pemimpin (dan perusahaan) hebat menciptakan gerakan, bukan cuma produk.

“Para pemimpin tersebut mampu menginspirasikan suatu perasaan tentang tujuan, atau perasaan menjadi bagian dari sesuatu, yang tidak ada hubungannya dengan mendapatkan insentif atau manfaat eksternal,” tulis Simon Sinek.

“Mereka yang benar-benar memimpin itu mampu untuk menciptakan para pengikut yang akan bertindak bukan karena dibujuk, melainkan karena terinspirasi. Bagi mereka yang terinspirasi, motivasi untuk bertindak itu menjadi bersifat sangat personal.”

Entah mereka memiliki suatu hasrat untuk bekerja dengan anda kearah suatu target bersama, atau membeli produk anda karena perusahaan anda memperjuangkan sesuatu yang mereka percayai, orang-orang ingin mewujudkannya.

(40)

Sudah menjadi kebutuhan dasar manusia untuk berada disekitar mereka yang punya kepercayaan yang sama. Perasaan satu tujuan, menjadi bagian dari, kita berada di jalan yang sama, adalah suatu perasaan yang menginspirasi.

Tujuan itu essensial bagi kesuksesan setiap bisnis. Itu memberikan otentisitas sejati kepada organisasi. Semua yang dilakukan perusahaan berasal dari tujuannya:

• produk yang dibuatnya,

• karyawan yang dipekerjakannya,

• lingkungan kerja yang diciptakannya,

• konsumen dan investor yang di tariknya,

• kemitraan yang dibentuknya,

• cara mereka memasarkan produk atau jasanya, dan

• cara mereka memberikan layanan konsumennya.

Realitasnya adalah bahwa setiap produk atau jasa bisa ditiru, kualitas bisa dibuat setara, insentif bisa ditawarkan, dan harga bisa dipotong dalam usaha untuk membuat sebuah perusahaan menjadi kompetitif.

Tapi apa yang benar-benar menumbuhkan loyalitas jangka panjang konsumen (dan dengan itu kesukesan perusahaan) bukanlah suatu produk tertentu, atau suatu discount, melainkan kepercayaan otentik yang dipegang konsumen yang mengikat mereka ke perusahaan anda dan membuat mereka terhubung dengan misi dari perusahaan anda.

Kepercayaan itulah yang berbicara kepada emosi, impian dan nilai-nilai dari konsumen. Di sepanjang bukunya, Sinek selalu kembali ke Apple, sebagai contoh ideal.

Meski menghadapi banyak rintangan, Apple tetap sukses dibawah visi dari salah satu pendirinya, Steve Jobs. Saat melihat pricing Apple yang lebih tinggi dan market share yang lebih kecil, kita akan merasa heran bagaimana mereka bisa tetap sukses.

Salah satu alasannya, menurut Sinek, adalah karena Apple itu jelas tentang alasan untuk keberadaannya. Slogan perusahaan “Think Different” menginspirasi suatu generasi dan secara konsisten mendorong orang untuk menantang status quo.

Referensi

Dokumen terkait

Kantor pengelola Terminal Tirtonadi terletak di bagian tengah yang mana dapat dengan mudah untuk memantau berjalannya aktivitas di dalam terminal dari zona penuunan, zona

Kerangka itu menyebut tiga hal yang pada tahap pertama merupakan isi kepriba- dian yang pokok, yaitu: (1) aneka wama kebutuhan organik diri sendiri, aneka-warna kebutuhan

Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya

melakukan inventarisasi kepustakaan yang berkaitan dengan media massa, negara, dan masyarakat (2) mengidentifikasi aspek-aspek relasi media, negara, dan masyarakat (3)

Sedangkan jumlah kendaraan arus lalu lintas maximum (Q) 6020,6 smp/jam pada waktu pagi hari dan nilai Derajat Kejenuhan (DS) 0,87 dan Tingkat Pelayanan LOS (Level Of

terlihat pada definisi norma sebagai, “ shared rules of conduct. 6) Kata kuncinya terletak pada “shared rules of conduct”, yang berarti seluruh anggota sekolah harus

Ekstraksi ciri gray level co-occurrence matrix (GLCM) citra buah jeruk keprok dapat dimanfaatkan untuk klasifikasi mutu, karakteristik dari GLCM adalah mengetahui

website FIA, http: // www.. PROGRAM RALLY ... KEPANITIAAN DAN PENJELASAN ... Gelar Kejuaraan pada Rally ini... Status Perlombaan: ... Nama Penyelenggara ... Alamat dan Kontak