• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Produksi Global, Pengalihdayaan, dan Logistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Produksi Global, Pengalihdayaan, dan Logistik"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

BAB 16 BAB 16 “

 PROD

 PRODUKSI G

UKSI GLOBAL

LOBAL, PEN

, PENGALIHD

GALIHDAYAAN,

AYAAN, DAN L

DAN LOGISTI

OGISTIK” 

K” 

Tugas disusun untuk memenuhi tugas Tugas disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Bisnis Internasional mata kuliah Bisnis Internasional Dosen Pengampu: Dr.

Dosen Pengampu: Dr.

Rr. Karlina Aprilia K., S.E., M.Sc.,Akt

Rr. Karlina Aprilia K., S.E., M.Sc.,Akt

Disusun oleh: Disusun oleh: Ivan

Ivan Krisna Krisna Priantaka Priantaka 1203011513012030115130111111 Ahmad

Ahmad Irsyad Irsyad Fauzan Fauzan A. A. 1203011513012030115130131131 Elsa

Elsa Kristia Kristia 1203011514012030115140156156 Aulia Safaatun Nisa’

Aulia Safaatun Nisa’   1203011514020412030115140204 Kelas D

Kelas D

DEPARTEMEN AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SEMARANG 2017 2017

(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkurangnya hambatan perdagangan dan berkembangnya pasar Seiring dengan berkurangnya hambatan perdagangan dan berkembangnya pasar global, semakin banyak perusahaan menghadapi berbagai macam masalah

global, semakin banyak perusahaan menghadapi berbagai macam masalah yang salingyang saling  berkaitan.

 berkaitan. Dalam Dalam kegiatan kegiatan produksi produksi sendiri, sendiri, terdapat terdapat banyak banyak masalah masalah yang yang dihadapidihadapi oleh perusahaan dalam menghadapi perkembangan pasar global tersebut. Pertama, di oleh perusahaan dalam menghadapi perkembangan pasar global tersebut. Pertama, di  bagian dunia mana seharusnya kegiatan produksi dilokasikan? Apakah produksi harus  bagian dunia mana seharusnya kegiatan produksi dilokasikan? Apakah produksi harus terkonsentrasi di satu negara atau harus tersebar di seluruh dunia? Kedua, apa yang terkonsentrasi di satu negara atau harus tersebar di seluruh dunia? Kedua, apa yang seharusnya menjadi peran strategus jangka panjang lokasi produksi di luar negeri jika seharusnya menjadi peran strategus jangka panjang lokasi produksi di luar negeri jika terdapat faktor yang berubah? Ketiga, haruskah perusahaan memiliki aktivitas terdapat faktor yang berubah? Ketiga, haruskah perusahaan memiliki aktivitas  produksi

 produksi asing asing sendiri, sendiri, atau atau lebih lebih baik baik untuk untuk mengalihdayakan mengalihdayakan aktivitas aktivitas tersebuttersebut kepada vendor independen? Keempat, bagaimana seharusnya sebuah rantai pasokan kepada vendor independen? Keempat, bagaimana seharusnya sebuah rantai pasokan global dikelola? Kelima, haruskah perussahaan mengelola logistic globalnya sendiri, global dikelola? Kelima, haruskah perussahaan mengelola logistic globalnya sendiri, atau harus mengalihdayakan manajemen kepada perusahaan yang mengkhususkan atau harus mengalihdayakan manajemen kepada perusahaan yang mengkhususkan diri dalam kegiatan ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih menjadi masalah yang diri dalam kegiatan ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih menjadi masalah yang dihadapi oleh fungsi produksi dan logistik perusahaan-perusahaan dalam menghadapi dihadapi oleh fungsi produksi dan logistik perusahaan-perusahaan dalam menghadapi  pasar global. Atas dasar tersebut makalah ini disusun.

 pasar global. Atas dasar tersebut makalah ini disusun.

RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH

1.

1. Di bagian dunia mana seharusnya kegiatan produksi dilokasikan? ApakahDi bagian dunia mana seharusnya kegiatan produksi dilokasikan? Apakah  produksi

 produksi harus harus terkonsentrasi terkonsentrasi di di satu satu negara negara atau atau harus harus tersebar tersebar di di seluruhseluruh dunia?

dunia? 2.

2. Apa yang seharusnya menjadi peran strategus jangka panjang lokasi produksiApa yang seharusnya menjadi peran strategus jangka panjang lokasi produksi di luar negeri jika terdapat faktor

di luar negeri jika terdapat faktor yang berubah?yang berubah? 3.

3. Haruskah perusahaan memiliki aktivitas produksi asing sendiri, atau lebih baikHaruskah perusahaan memiliki aktivitas produksi asing sendiri, atau lebih baik untuk mengalihdayakan aktivitas tersebut kepada vendor independen?

untuk mengalihdayakan aktivitas tersebut kepada vendor independen? 4.

(3)

5. Haruskah perussahaan mengelola logistic globalnya sendiri, atau harus mengalihdayakan manajemen kepada perusahaan yang mengkhususkan diri dalam kegiatan ini?

TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan strategi, produksi, dan logisitik.

2. Menjelaskan faktor-faktor untuk menentukan lokasi produksi. 3. Menjelaskan peran strategis pabrik asing.

4. Menjelaskan peroduksi pengalihdayaan: keputusan membuat-atau-membeli. 5. Menjelaskan pengelolaan rantai pasokan global.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

Pendahuluan

Terdapat lima masalah yang sering dihadapi perusahaan dalam menghadapi  berkembanya pasar global. Pertama, lokasi produksi, dengan pertimbangan perbedaan antarnegara dalam hal faktor biaya, hambatan tarif, risiko politik, dan lainnya. Kedua,  peran strategis jangka panjang lokasi produksi luar negeri jika faktor berubah. Ketiga,  produksi yang dilakukan sendiri atau dilakukan dengan pengalihdayaan. Keempat,  pengelolaan rantai pasok global. Dan kelima, pengelolaan logistik global.

Li & Fung, perusahaan yang dibahas dalam studi kasus di atas merupakan salah satu alternatif dari permasalahan-permasalahan pasar global tersebut. Li & Fung memindai  jaringan global sekitar 7,500 pemasok yang berlokasi di 40 negara. Li & Fung dalam  bisnisnya memutuskan lokasi yang tepat untuk memproduksi suatu barang dan kuantitasnya. Dalam mengambil keputusan ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya biaya tenaga kerja, hambatan perdagangan, biaya transportasi, dan kualitas produk.

I. Strategi, Produksi, dan Logistik

Terdapat dua alasan mengapa produksi dan logistik dilakukan secara internasional. Pertama, untuk menurunkan biaya peciptaan nilai, dan kedua, untuk menambah nilai dengan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Produksi meliputi baik layanan maupun kegiatan manufakturing yang akan menghasilkan jasa atau produk fisik. Sedangkan logistik adalah kegiatan yang mengendalikan perpindahan bahan fisik melalui rantai nilai, dari pengadaan ke  produksi dan ke dalam distribusi. Kedua hal ini berkaitan erat karena kemampuan  perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi secara efisien bergantung pada  pasokan tepat waktu atas input   bahan berkualitas tinggi, dimana yang bertanggung  jawab adalah logistik.

(5)

Fungsi produksi dan logistik perusahaan internasional memiliki sejumlah tujuan strategis. Pertama, untuk menurunkan biaya dengan menyebarkan kegiatan produksi ke berbagai lokasi di seluruh dunia di mana setiap keguatan dapat dilakukan secara efisien sehingga dapat menurunkan biaya. Biaya juga dapat dipotong dengan mengurangi jumlah persediaan dan meningkatkan jumlah perputaran persediaan.

Tujuan kedua ialah untuk meningkatkan mutu produk dengan menghilangkan produk cacat dari rantai pasok dan proses manufakturing. Tujuan ini dicapai dengan  peningkatan kendai mutu dengan cara:

 Meningkatkan produktivitas karena waktu tidak terbuang memproduksi  produk-produk berkualitas rendah yang tidak dapat dijual, sehingga biaya per

unit akan berkurang.

 Menurunkan biaya pembuatan ulang dan biaya sisa yang berkaitan dengan  produk cacat.

 Mengurangi biaya garansi dan waktu yang terkait dengan memperbaiki produk cacat.

Alat utama yang saat ini marak digunakan untuk peningkatan mutu produk adalah metodologi  six sigma.  Metodologi ini adalah turunan langsung dari falsadah manajemen kualitas total atau dikenal dengan total quality management   (TQM). Dalam TQM telah diidentifikasi sejumlah langkah yang harus menjadi bagian dari setiap program. Manajemen harus mengakui falsafah bahwa kesalahan, cacat,dan  bahan-bahan berkualitas rendah tidak dapat diterima dan harus dihilangkan. Standar kerja dalam TQM tidak hanya didefinisikan sebagai angka atau kuota, tetapi juga mencakup standar kualitas untuk meningkatkan output  produksi yang bebas cacat.

(6)

Adapun hubungan antara kualitas dan biaya digambarkan di bawah ini.

Six Sigma  adalah falsafah berbasis statistik yang bertujuan untuk mengurangi cacat, meningkatkan produktivitas, menghilangkan pemborosan, dan memotong seluruh  biaya perusahaan. Pada  six sigma, proses produksi akan 99.99966 persen akurat, dengan hanya 3.4 unit cacat per 1 juta unit. Standar kesempurnaan kualitas  six sigma adalah tujuan yang berusaha dicapai untuk mencoba meningkatkan kualitas produk dan produktivitasnya. Selain  six sigma  terdapat standar lain untuk mendefinisikan mutu. Salah satunya adalah ISO 9000 yang diterapkan di Uni Eropa.

Selain menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas, fungsi produksi dan logistik memiliki tujuan lain. Tujuan tersebut adalah pertama, untuk memenuhi tuntutan tanggapan lokal. Yaitu tekanan untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi ke  pasar nasional atau regional utama di mana perusahaan melakukan bisnis atau melaksanakan proses manufakturing yang fleksibel yang memungkinkan perusahaan untuk meyesuaikan produk yang keluar dari pabrik sesuai dengan pasar di mana  barang tersebut dijual.

Kedua, ialah merespon dengan cepat perubahan permintaan pelanggan. Ketika  permintaan konsumen rentan terhadap pergeseran yang besar dan tak terduga,  perusahaan yang dapat beradaptasi paling cepat menanggapi pergeseran ini akan

(7)

II. Menentukan Lokasi Produksi

Menentukan lokasi dalam bisnis internasional merupakan salah satu pertimbangan  penting yang harus ditentukan. Lokasi produksi yang tepat dapat meminimalkan biaya sehingga meningkatkan kualitas produk. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokas produk: faktor Negara, faktor teknologi, dan faktor produk. Faktor Negara

Menentukan lokasi produksi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan  beberapa aspek, seperti ekonomi politik, budaya, dan biaya faktor relatif yang berbeda setiap negara. Perusahaan harus dapat mempertimbangkan secara detail, dimana menentukan lokasi produksi yang bersifat kondusif untuk kinerja kegiatan.

Hal yang juga penting pada industri tertentu adalah adanya konsentrasi global dari kegiatan dari kegiata-kegiatan di lokasi tertentu. Peran eksternalitas lokasi dalam memengaruhi keputusan investasi asing langung.. Ekesternalitas tersebut dapat memainkan peran penting dalam menentukan tempat untuk melakukan kegiatan manufacturing. Misalnya, karena adanya kelompok pabrik semikonduktor di Taiwan,  jumlah tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor di Taiwan,  jumlah tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor telah  berkembang. Selain itu, pabrik telah menarik sejumlah industry pendukung, seperti  produsen modal peralatan semikonduktor dan silicon, yang telah mendirikan fasilitas

di Taiwan agar berada dekat dengan pelanggannya.

Perbedaan faktor biaya relatif, ekonomi politik, budaya dan eksternalitas lokasi adalah hal yang penting, teteapi ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan lokasi produk. Biaya transportasi dan aturan perundang-undagan mengenai investasi langsung luar negeri dapat memperngaruhi dalam penentuan lokasi. Selain itu, pergerakan nilai mata uang pada masa depan juga dapat mempengaruhi dalam penentuan lokasi. Perubahan negative dalam nilai tukar dapat dengan cepat mengubah daya tarik suatu negara sebagai basis manufacturing. Apresiasi mata uang dapat mengubah lokasi murah menjadi lokasi berbiaya tinggi. Sebagai contoh, banyak perusahaan Jepang menghadapi masalah pada tahun 1990an-2000an. Nilai yen yang relatif rendah di pasar valuta asing pada tahun 1950-1980 memperkuat posisi Jepang sebagai lokasi produksi yang murah. Tetapi, pada 1980-1990an, apresiasi stabil yen terhadap dolar AS meningkatkan biaya dolar per produk

(8)

yang diekspor ke Jepang, membuat Jepang menjadi kurang menarik sebagai lokasi manufacturing. Oleh karena itu, banyak perusahaan Jepang memindahkan lokasi manufacturing mereka ke Negara-negara di Asia Timur untuk menurunkan biaya. Faktor Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam memutuskan penetuan suatu lokasi produk. Misalnya keterbatasan teknologi, perusahaan memiliki keterbatasn untuk melakukan manufacturing. Atau dengan teknologi, menjadika suatu perusahaan dapat meningkatkan produksi sehingga dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan value  dari produknya. Terdapat tiga karakteristik teknologi manufacturing: tingkat biaya tetap, skala efisien minimum, dan fleksibilitas teknologi.

 Biaya Tetap

Biaya tetap mendirikan pabrik yang tinggi menjadikan suatu perusahaan harus melayani pasar dunia yang hanya dari satu lokasi atau sedikit lokasi. Sebaliknya, tingkay biaya tetap yang relative rendah dapat membuat aktivitas produksi di  beberapa lokasi sekaligus menjadi ekonomis untuk dilakukan. Hal ini memungkinkan  perusahaan untuk lebih mengakomodasi tuntutan untuk tanggapan lokal. Berproduksi di beberapa lokasi juga dapat membantu perusahaan terhindar dari terlalu bergantung  pada satu lokasi. Menjadi terlalu bergantung pada satu lokasi sangat berisiko dalam

dunia dengan kurs mengambang. Banyak perusahaan menyebarkan pabrik mereka ke lokasi yang berbeda sebagai “lindung nilai nyata” terhadap gerakan mata uang yang  berpotensi merugikan.

 Skala Efisien Minimum

Skala efisien minimum (minimum efficient scale) adalah tingkat skala output  dimana suatu pabrik harus beroperasi untuk mewujudkan seluruh ekonomi skala utama tingkat pabrik.

(9)

Implikasi dari konsep ini: Semakin besar skala efisien minimum suatu pabrik relatif terhadap total permintaan global, semakin besar alasan untuk melakukan sentralisasi  produksi dalam satu lokasi atau sedikit lokasi. Atau ketika skala efisien minimum  produksi relative rendah terhadap perminaan global, akan lebih ekonomis jika  berproduksi di beberapa lokasi. Misalnya, skala efisien minimum suatu pabrik untuk memproduksi computer pribadi adalah sekitar 250.000 unit per tahun, sedangkan total  permintaan global melebihi 35 juta unit per tahun. Rendahnya tingkat skala efisien minimum dalam kaitannya dengan total permintaan global membuatnya layak secara ekonomis bagi perusahaan seperti perusahaan Dell untuk memproduksi PC di  berbagai lokasi.

 Manufakturing Fleksibel dan Kustomisasi Massal

Istilah teknologi manufacturing fleksibel ( flexible manufacturing technology) atau yang sering disebut produk ramping ( lean production) mencakup berbagai teknologi manufakturing yang dirancang untuk:

a. Mengurangi waktu persiapan untuk peralatan yang rumit

 b. Meningkatkan pemanfaatan tiap-tiap mesin melalui penjadwalan yang lebih  baik

c. Meningkatkan kendali mutu pada semua tahap proses manufacturing

Teknologi manufakturing fleksibel ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak variasi produksi akhir dengan biaya per unit pada satu waktu dapat dicapai melalui produksi massal output   yang terstandarisasi. Adopsi teknologi manufacturing yang fleksibel sebenernya dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya per unit disbanding produksi massal output  terstandarisasi.

Istilah kustomisasi massal (mass customization) telah diciptakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan teknologi manufacturing yang fleksibel untuk merekonsiliasi dua tujuan yang pernah dianggap tidak kompatibel yakni biaya rendah dan kustomisasi produk

Salah satu contoh teknologi manufacturing yang fleksibel yang paling terkenal, system produksi Toyota. Sistem ini menjadikan Toyota menjadi perusahaan mobil  paling efisien di dunia. Ohno Taiichi  –   salah satu insinyur Toyota pengembang system manufacturing fleksibel  –   menyatakan bahwa produksi massal yang

(10)

diterapkan dalam membuat mobil adalah kurang tepat. Dia melihat banyak masalah dengan produksi massal yakni,

a. Tahap produksi yang panjang membuat persediaan menjadi melimpah yang harus disimpang di gudang

 b. Jika terjadi kesalahan pengaturan pada mesin pada awal tahapan, proses  produksi yang panjang mengakibatkan cacat produksi dalam jumlah besar c. Sistem produksi massal tidak dapat mengakomodasi preferensi konsumen

untuk keragaman produk

Toyota dengan menerapkan lean production  membuat produksi kecil berjalan ekonomis, yang memungkinkan Toyota untuk merespon lebih baik terhadap kebutuhan konsumen untuk keragaman produk. Volume produksi kecil juga menghilangkan kebutuhan untuk pengadaan persediaan besar sehingga mengurangi  biaya pergudangan. Volume produk kecil dan berkurangnya persediaan berarti bahwa suku cadang yang cacat produksi hanya terjadi dalam jumlah kecil dan segera memasuki proses perakitan. Hal ini mengurangi sampah dan membantu menelusuri kembali jejak cacat ke sumbernya untuk memperbaiki permasalahan yang menyebabkannya.

Sel mesin fleksibel ( flexible machine cells) adalah teknologi manufaktur fleksibel lain yang umum digunakan. Sebuah sel mesin fleksibel adalah pengelompokan  berbagai jenis mesin, penanganan bahan umum, dan pengendali sel terpusat

(komputer).

Manfaat utama dari sel mesin fleksibel adalah peningkatan utilitas dan pengurangan  barang setengah jadi (yaitu, stok produk sebagian jadi  –  work in progress).

Peningkatan utilitas kapasitas timbul daripengurangan waktu persiapan dan dari aliran  produksi terkoordinasi yang dikendalikan computer antarmesin produksi, yang menghilangkan kemacetan. Ketatnya koordinasi antarmesin juga mengurangi  persediaan barang setengah jadi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan menghasilkan  biaya yang lebih rendah.

Sistem teknologi manufacturing fleksibel sangat menguntungkan untuk bisnis internasional karena mambantu perusahaan untuk menyesuaikan produk untuk pasar di berbagai Negara yang berbeda. Pentingnya keuntungan ini tidak dapat

(11)

dilebih-lebihkan. Ketika teknologi manufacturing fleksibel tersedia, perusahaan dapat memproduksi produksi yang disesuaikan untuk berbagai pasar nasioanl dengan satu  pabrik yang bertempat di lokasi yang optimal. Dan ini dapat dilakukan tanpa menyerap penalty biaya yang signifikan. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi membangun fasilitas manufacturing di setiap pasar Negara yang besar untuk menyediakan produk yang memenuhi selera dan preferensi konsumen tertentu, bagian dari strategi lokalisasi.

Faktor Produk

Rasio nilai terhadap berat (value to weight ) produk memengaruhi terhadap biaya transportasi. Terdapat dua kategori, pertama, dimana barang tersebut mahal dan tidak  berbobot terlalu banyak - obat-obatan, komponen elektronik  –   memiliki persentase  biaya transportasi yang relative kecil terhadap biaya total.  Kedua,  produk yang relative murah dengan memiliki bobot yang berat  –  gula halus, bahan kimia tertentu,  produk minyak bumi - sehingga jika ada pengiriman memiliki persentase biaya

transportasi yang relative tinggi terhadap biaya total.

Selain itu, fitur produk yang universal juga memengaruhi dalam penentuan lokasi, apakah produk melayani kebutuhan yang universal, kebutuhan yang sama di seluruh dunia. Hal ini meningkatkan daya tarik untuk memusatkan produksi di lokasi yang optimal.

(12)

Menentukan Lokasi Fasilitas Produksi

Terdapat dua strategi dasar untuk mencari fasilitas produksi: memusatkannya di satu lokasi dan melayani pasar dunia dari sana, atau mendesentralisasikannya di berbagai lokasi regional atau nasional yang dekat dengan pasar utama.

Konsentrasi produk terjadi ketika:

 Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik, dan budaya memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara

 Hambatan perdagangan rendah

 Eksternalitas yang muncul dari pemusatan seperti kesukaan perusahaan di lokasi tertentu

  Nilai tukar mata uang yang dianggap penting diharapkan tetap relative stabil  Teknologi produksi memiliki biaya tetap yang tinggi dan skala efisien

minimum yang relative tinggi terhadap permintaan global, atau teknologi manufacturing fleksibel yang ada

 Rasio nilai terhadap berat produk yang cukup tinggi  Produk menyajikan kebutuhan universal

(13)

Sebaliknya, desentralisasi produksi akan tepat ketika:

 Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik , dan budaya tidak memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara

 Hambatan perdagangan yang tinggi  Lokasi eksternalitas tidak penting

 Diperkirakann terjadi volatilitas nilai tukar mata uang yang dianggap penting  Teknologi produksi memiliki biaya tetap rendah dan skal efisien minimum

yang rendah, dan teknologi manufacturing fleksibel tidak tersedia  Rasio nilai terhadap berat produk cukup rendah

 Produk tidak melayani kebutuhan yang universal (yaitu, terdapat perbedaan yang signifikan dalam selera dan pereferensi konsumen antarnegara)

III. Peran Strategis Pabrik Asing

Awalnya, banyak pabrik asing didirikan di tempat yang memiliki biaya tenaga kerja yang rendah. Peran strategis mereka biasanya adalaah untuk menghasilkan produk  padat karya dengan biaya serendah mungkin. Misalnya, pada 1970-an, banyak  perusahaan komputer dan bisnis peralatan telekomunikasi AS mendirikan pabrik di sepanjang Asia Tenggara untuk memproduksi komponen elektronik, seperti papan sirkuit dan semikonduktor, dengan biaya serendah mungkin. Mereka meletakkan  pabrik-pabrik mereka di negara-negara, dseperti Malaysia, Thailand, dan Singapura  justru karena masig-masing negara menawarkn kombinasi menarik dari biaya tenaga kerja rendah, infrastruktur yang memadai, dan rezim pajak serta perdagangan yang menguntungkan. Awalnya, komponen yang diproduksi oleh pabrik-pabrik ini dirancang di tempat lain dan produk akhir dirakit ditempat lain. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, peran strategis dari beberapa pabrik ini telah berkembang mereka telah menajdi pusat penting untuk desain dan perakitan akhir dari suatu produk pasar global. Berikut adalah salah satu contoh masalah dari peran strategis pabrik asing yang dilakukan oleh perusahaan Hewlett-Packard Amerika Serikat.

Pada akhir tahun 1960-an, HP sedang mencari lokasi berbiaya murah di sekitar Asia untuk memprodukasi komponen elektronik menggunakan proses padat karya. Perusahaan melihat beberapa lokasi di Asia dan akirnya memilih Singapura srebagai lokasi pabrik pertamanya pada 1970. Meskipun Singapura tidak memiliki biaya

(14)

tenaga kerja terendah di kawasan ini, biaya tersebut relatif rendah dibandingkan Amerika Utara. Ditambah lagi, lokasinya Singapura memiliki beberapa manfaat lagiyang tidak dapat ditemukan di banyak lokasi lain di Asia, tingkat oendidikan tenaga kerja lokalnya tinggim bahasa inggris digunakan secara luas, pemerintah Singapura tamoat stabil dan berkomitmen untuk pembangunan ekonomi serta negara-kota tersebut memiliki salah satu infrastruktur yang lebih baik di wilayah Asia, termasuk jaringan komunikasi dan transportasi yang baik dan perkembangan yang  pesat pada industri dan perdagangan. HP juga mengambil keuntungan dari pemerintah

Singapura mengenai paja, tarif, dan subsidi. Pada awal 1973, HP mengalihkan salah satu basis, pembuatan kalkulator genggamnya dari Amerika Serikat ke Singapura. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya produksi, yang dapat dilakukan oleh  pabrik Singapura dengan cepat. Pada tahun 1980-an HP mengalihkan produksi

kalkulator genggam HP41C ke Singapura. Para manajer di pabrik Singapura diberi tujuan substansial, yaitu mengurangi biaya produksi. Mereka berargumen bahwa  pengurangan biaya dapat dicapai hanya jika mereka diizinkan untuk mendesain ulang  produk sehingga dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah secara keseluruha. Manajemen pusat HP setuju, dan 20 insinyur dari fasilitas Singapura dipindahkan ke Amerika Serikat selama satu tahun untuk belajar bagaimana merancang aplikadi-spesifik sirkuit terpadu. Mereka kemudian membawa keahlian ini kembali ke Singapura dan mulai mendesain ulang HP41C. Hasilnya sukses besar, dengan mendesain ulang produk, insinyur Singapura mengurangi biaya manufakturing untuk HP41Csebesar 50%. Sehingga manajer perusahaan HP sangat terkesan dengan kemajuan yang dibuat pabrik mereka sehingga seluruh lini produksi kalkulator dialihkan ke Singapura pada tahun 1983. Dalam semua kasus, pabrik tersebut mendesain ulang produk dan sering kali dapat mengurangi biaya per unit produksi lebih dari 30%. Bagaimanapun juga, pengembangan dan desain awal dari semua  produk ini masih terjadi di Amerika Serikat. Sekarang, pabrok tersebut dipandang sebagai “pabrik utama” dalam jaringan global HP, dengan tanggung jawab utama tidak hanya untuk manufakturing,tetapi juga untuk pengembangan dan desain dari keluarga ink-jet printer kecil yang ditargetkan untuk pasar Asia.

Migrasi naik seperti ini terjadi pada peran strategis pabrik-pabrik asing mecuat karena  banyak pabrik asing yang meningkatkan kemamouan mereka sendiri. Peningkatan ini  berasal dari dua sumber.  Pertama,  tekanan dari pusat untuk memperbaiki struktur

(15)

 biaya pabrik dan/ atau menyesuaikan produk dengan tuntutan konsumen di negara tertentu bisa memulai rantai peristiwa yang akhirnya mengarah pada  pengenmabangan kemampuan tambahan di pabrik itu. Sumber kedua  dari  peningkatan kemampuan pabrik asing adalah meningkatnya faktor yang mendorong kemauan produksi di negara di mana pabrik berada. Banyak negara yang dianggap terbelakang dalam bidang ekonomi satu generasi yang lalau telah mengalami  perkembangan ekonomi yang pesat selama 20 tahun terakhir. Infrastruktur komunikasi dan transportasi serta tingkat pendidikan penduduk meningkat. Ketika negara-negara tersebut tidak memiliki infrastruktur canggih dibutuhkan untuk mendukung desain canggih, pengembangan, dan operasi manufakturing, sering kali hal ini tidak terjadi. Hal tersebut telah mempermudah pabrik-pabrik yang berbasis di negara-negara ini untuk mengambil peran strategis yang lebih besar. Karena  perkembangan tersebut, banyak perusahaan internasional yang bergerak menjauhi sistem yang memandang pabrik-pabrik asing mereka tidak lebih dari fasilitas manufakturing murah dan menuju sistem yang memandang pabrik-pabrik asing sebagai pusat keunggulan peran utama untuk mendesain dan membuat produk untuk melayani pasar nasional atau regional yang penting atau bahkan pasar global. Pabrik- pabrik asing yang meningkatkan kemampuan mereka dari waktu ke waktu membuat  pengetahuan mereka berharga yang mungkin bermanfaat bagi seluruh perusahaan. Manajer bisnis internasional perlu mengingat bahwa pabrik-pabrik asing dapat memperbaiki kemampuan mereka dari waktu ke waktu; dan ini dapat menjadi manfaat strategis yang besar bagi perusahaan. Daripada melihat pabrik-pabrik asing hanya sebagai  sweatshop  di mana tenaga kerja tidak terampil memproduksi barang murah, manajer perlu melihat sebagai pusat potensi keunggulan dan untuk mendorong dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk memutakhirkan kemampuan pabrik mereka, dan dengan demikian dapat meningkatkan posisi strategis mereka dalam korporasi. Dengan demikian, ketika meninjau lokasi fasilitas produksi, manajer internasional harus mempertimbangkan keterampilan berharga yang mungkin telah terakumulasi diberbagai lokasi, dan dampak keterampilan pada faktor-faktor seperti  produktivitas dan desain produk.

(16)

IV. Produksi Pengalihdayaan: Keputusan Membuat-atau-Membeli

Bisnis internasipnal sering menghadapi keputusan membuat atau membeli (make or buy decisions), keputusan tentang apakan mereka harus melakukan aktivitas  pencipataan nilai tertentu sendiri atau melakukan pengalihdayaan ke entitas lain. Secara historis, kebanyakan keputusan pengalihdayaan telah melibatkan pembuatan  produksi fisik.Dalam beberapa tahun terakhir, keputusan penngalihdayaan telah melampaui pembuatan produk fisik dan merangkul kegiatan produksi jasa. Keputusan  pengalihdayaan menimbulkan banyak masalah untuk bisnis yang murni domestik dan lebih banyak lagi bagi bisnis internasional. Keputusan ini di arena internasional diperumit oleh volatilitas ekonomi politik negara tersebut, pergerakkan nilai tukar,  perubahan biaya faktor relatif, dan lain-lain. Pada bagian ini, kita akan menganalisis mana yang lebih baik membuat atau membeli dengan mempertimbangkan trade-off yang terlibat dalam keputuwan tersebut.

Keuntungan Membuat

Argumen yang mendukung membuat sendiri semua atau sebagian suatu produk  –  integrasi vertikal –  ada empat hal. Integrasi vertikal dapat dikaikan dengan biaya yang lebih rendah, memfasilitasi investasi pada aset yang sangat khusus, melindungi keeksklusifan teknologi produk, dan kemudahan penjadwalan atas proses yang  berdekatan.Mari kita bahas satu-satu empat argumen yang mendukung membuat.

1. Menurunkan biaya

Perusahaan akan menuai hasil jika terus memprodukasi kesesluruhan produk atau komponen bagiannya sendiri jika perusahaan lebih efisien dalam kegiatan  produksi daripada perusahaan lainnya. Contoh kasusnya adalah perusahaan Boeing, mereka memutuskan untuk melakukan alih daya produksi beberapa  bagian komponen, tetapi tetap mendesin dan menyusun integrasi akhir  pesawat. Alasan Boeing adalah bahwa ia memiliki kompetensi inti dalam integrasi yang besar, dan lebih efisien dalam kegiatan ini dariapada  perusahaan sebangding lain di dunia. Oleh karena itu, masuk akal bagi Boeing

(17)

2. Memfasilitasi Investasi Khusus

Terkadangan perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain. Aset khusus (Specialized asset ) merupakan aset yang nilai nya bergantung pada keberlanjutan hubungan tertentu. Sebagai contoh, Ford Eropa telah mengembangkan rancangan sistem injeksi bahan bakar yang baru, performa tinggi, berkualitas tinggi, dan unik. Peningkatan efisiensi bahan bakar akan membuat mobil Ford mudah terjual. Ford harus memutuskan apaka akan membuat sistem produksi mandiri atau mengontrak perusahaan menufakturing lain sebagai pemasok independen. Merakit sistem yang dirancang unik in membutuhkan investasi dalam  peralatan khusus yang dapat digunakan hanya untuk tujuan ini, tetapi tidak dapat digunakana untuk membuat sistem injeksi bahan bakar untuk setiap mobil di perusahaan lain. Dalam situasi ini, ketika perusahaan harus  berinvestasi dalam aset khusus untuk memasok perusahaa lain, terciptalah kebergantungan timbal balik. Dalam keadaan seperti itu, masing-masing pihak mungkin takut yang lain akan menyalahgunakan hubungan dengan mencari kontrak yang lebih menguntungkan. Dilihat dari sisi perusahaan pemasok injeksi bahan bakar yang telah diminta Ford untuk membuat investasi i ni, akan terjadi ketakutan yaitu memungkinkan Ford menggunakannya untuk menekan harga sistem menjadi semakin rendah karena Ford merupakan satu-satunya  pelanggan yang mungkin membeli peralatan ini. Dengan risiko seperti ini, makan pemasok menolak untuk melakukan investasi dalam peralatan khusus. Dilihat dari sisi Ford, Ford mungkin beralasan bahwa menjalin kontrak  produksi sistem ini kepada pemasok independen, mungkin Ford menjadi terlalu bergantung pada pemasok untuk suatu input penting. Dengan demikian, kebergantungan timbal balik yang diciptakan pengalihdayaan membuat Ford gugup dan menakuti pemasok potensial. Masalahnya, disini kurang kepercayaan. Tidak satu pihak pun benar-benar memercayai pihak lain akan  bermain adil. Akibatnya, Ford mungkin beralasan bahwa satu-satunya cara yang aman untuk mendapatkan sistem injeksi bahan bakar baru adalah dengan memproduksi mereka sendiri. Perusahaan mungkin tidak dapat membujuk satu  pun pemasok independen untuk memproduksinya. Dengan demikian, Ford memutuskan untuk membuat daripada membeli. Secara umum, kita dapat memprediksi bahwa ketika diperlukan investasi bersar dalam aset khusus

(18)

untuk membuat suatu komponen, perusahaan akan memilih untuk membuat komponen internaldaripada memberikan kontrak itu kepada pemasok.

3. Melindungi Teknologi Produk Eksekutif

Teknologi produk eksekutif adalah unuk bagi suatu perusahaan. Jika hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang mengandung fitur unggulan, teknolohi eksklusif dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan tidak ingin pesaing mendapatkan teknologi ini. Jadi untuk mempertahankan kendali atas teknologi, perusahaan mungkin lebi memilih untuk membuat produk atau komponen tersebut secara mandiri.

4. Meningkatkan Penjadwalan

Argumen lain untuk memproduksi semua atau sebagian dari produk secara mandiri adalah penghematan biaya produksi karena perencanaan, koordinasi dan penjadwalan proses yang berdekatan menjadi lebih mudah. Hal ini sangat  penting dalam perusahaan dengan sistem persediaan tepat waktu ( just-in-time).  Namun, kepemilikkan fasilitas produksi hulu tidak masala di sini, dengan menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat mencapai koordinasi yang erat antara berbagai tahap dalam proses produksi.

Keuntungan Membeli

Membeli komponen, atau seluruh produk, dari pemasok independen dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar perusahaan, dapat membantu menurunkan struktur biaya perusahaan, dan dapat membantu menerima pesanan dari pelanggan internasional.

1. Fleksibilitas Startegis

Keuntungan besar membeli satu komponen, atau bahkan seluruh produk, dari  pemasok independen adalah bahwa perusahaan dapat mempertahankan fleksibilitas dengan mengalihkan pesanan ke pemasok lain apabila keadaan memaksa. Hal ini sangat penting secara internasional, di mana perubahan nilai tukar dan hambatan perdagangan dapat mengubah daya tarik sumber pasokan.

(19)

Memasok produk dari pemasok independen juga dapa menguntungkan bila lokasi optimal untuk pembuatan suatu produk dilanda risiko politik, dalam keadaan seperti itu investasi langsung luar negeri untuk mendirikan operasi manufakturing komponen di neara itu akan membuat perusahaan dapat terkena risiko tersebut. Perusahaan dapat menghindari banyak risiko ini dengan membeli dari pemasok independen di negara itu, dengan ini mempertahankan fleksibilitas untuk beralih sumber ke negara lain jika terjadi perang, revolusi, atau perubahan politik lainnya yang mengubah daya tarik negara sumber  pasokan tersebut. Namun, mempertahankan fleksibilitas strategis memiliki sisi

negatif. Jika pemasok meresakan bahwa perusahaan akan berganti pemasok dalam menanggapi perubahan nilai tukar, hambatan perdagangan, atau politik umum, pemasok tidak mungkin bersedia melakukan investasi pada pabrik dan  peralatan khusus yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan.

2. Biaya yang Lebih Rendah

Membuat semua atau sebagian dari produk buatan sendiri meningkatkan lingkup organisasi, dan hasil peningkatan kompleksitas organisasi dapat meningkatkan struktur biaya perusahaa. Ada tiga alasan untuk ini:

 Pertama, semakin besar jumlah subunit dalam organisasi, semakin banyak masalah dalam mengoordinasikan dan mengendalikan unit-unit ini. Manajemen puncak perlu memproses sejumlah besar informasi tentang kegiatan semua subunit untuk mengoordinasikan dan mengendalikan seluruh subunit, semakin banyak informasi yang harus di proses manajemen pouncak dan akan semakin sulit untuk melakukannya dengan baik. Hal ini sangant serius dalam bisnis internasional, di mana jarak, perbedaan waktu, bahasa, dan  budaya memperburuk masalah pengendalian subunit.

 Kedua, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal ke pembuatan bagian komponen produk mungkin menemukan bahwa mereka kekurangan insentif untuk mengurangi biaya karena pemasok internal memiliki pelanggan pasti di  perusahaan. Fakta bahwa mereka tidak harus bersaing untuk mendapat  pesaman dengan pemasok lain dapat menimbulkan biaya operasi tinggi.

 Ketiga,  perusahaan yang terintegrasi secara vertikal harus menentukan harga yang sesuai untuk barang yang dikirimkan ke subunit dalam perusahaan. Ini merupakan tantangan di setiap perusahaan, tetapi bahkan lebih kompleks

(20)

dalam bisnis internasional. Rezim pajak yang berbeda, pergerakan nilai tukar, dan kepedulian kantor pusat tentang kondisi lokal akan meningkatkan kompleksitas keputusan harga transfer.

Perusahaan yang membeli komponennya dari pemasok independen dapt menghindari semua masalah dan biaya yang terkait dengan hal tersebut. Perusahaan yang memasok dari pemasok independen memiliki sedikit subunit yang perlu dikendalikan. Singkatnya, membeli komponen dari pemasok independen menghindari inefisiensi birokrasi dan biaya yang dihasilkan yang dapat timbul ketika perusahaan mengintegrasikan secara vertikal ke belakang dan memproduksi komponen sendiri.

3. Offset

Alasan lain dari melakukan pengalihdayaan beberapa produk manufakturing kepada pemasok independen yang berbasis di negara-negara lain adalah  bahwa hal itu dapat membantu perusahaan menangkap lebih banyak pesanan dari negara itu. Misalnya, sebelum Air India melakukan pemesanan besar kepada Boeing, pemerintah India mungkin meminta Boeing untuk mengajukan beberapa pekerjaan kepada subkontrak ke produsen India. Ini  bukannya tidak lazim lagi di dunia bisnis internasional.

4. Aliansi Strategis dengan Pemasok

Beberapa perusahaan internasional telah mencoba untuk memanfaatkan integrasi vertikal tanpa terkena masalah organisasi dengan melakukan aliansi strategis dengan pemasok penting. Misalnya, terjadi aliansi antara Kodak dan Canon, dimana Canon memproduksi mesin fotokopi untuk dijual oleh Kodak; aliansi antara Apple dan Sony, di mana Sony memproduksi komputer laptop untuk Apple; dan aliansi antara Microsoft dan Flextronics, di mana Flextronics memproduksi Xbox untuk Microsoft. Aliansi strategis membangun kepercayaan antara perusahaan dan pemasoknya. Kepercayaan terjadi ketika  perusahaan membuat komitmen yang kredibel untuk terus membeli dari  pemasok dengan persyaratan yang layak. Sebagai contoh, perusahaan dapat menginvestasikan sebagian uang kepada pemasok-mungkin dengan pemegang saham minoritas-untuk menandakan bahwa perusahaan telah berniat untuk membangun hubungan jangkan panjang yang produktif dan saling

(21)

menguntungkan. Secara umum, tren sistem persediaan tepat waktu (JIT), desain berbantuan komputer (Computer-aided design-CAD), dan manufaktur  berbantuan komputer (Computer-aided machine-CAM)  tampaknya dampak meningkatkan tekanan bagi perusahaan untuk membangun hubungan jangka  panjang dengan pemasok mereka. Sistem JIT, CAD, dan CAM kesemuanya  bergantung pada kaitan erat antara perusahaan dan pemasok mereka yang didukutng oleh investasi khusus subtansial dalam peralatan dan perangkat keras sistem informasi. Untuk menjadikan pemasok setuju mengadopsi suatu sistem, perusahaan harus membuat komitmen yang kredibel atas hubungan yang abadi dengan pemasok-harus membangun kepercayaan dengan pemasok. Hal ini dapat dilakukan dalam kerangka aliansi strategis. Aliansi tidak selalu  baik. Seperti integrasi vertikal formal, sebuah perusahaan yang melakukan aliansi jangka panjang dapat membatas fleksibilitas strategis akibat membuat komitmern dengan mitra aliansi.

V. MENGELOLA RANTAI PASOKAN GLOBAL

Logistik merupakan keseluruhan kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah dari pemasok ( supplier ), dilanjutkan dengan kegiatan proses produksi melalui  proses manufacturing, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan  pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi melalui distributor. Dalam  bisnis internasional, logistik berfungsi untuk mengelola rantai pasokan global dalam suatu perusahaan dengan biaya yang serendah mungkin dan membantu perusahaan membangun keunggulan kompetitif melalui layanan pelanggan yang unggul. Fungsi logistic menjadi rumit dalam bisnis internasional dengan jarak, waktu, nilai, tukar, hambatan budaya, dan lain-lain. Dalam skala global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis bagi perusahaan agar dapat mengelola rantai pasokan dengan baik. Perusahaan dapat mengurangi biaya melalui logistic yang lebih efisien dan efektif karena pengurangan sekecil apapun akan memiliki dampak  besar pada profitabilitas.

Tujuan dari mengelola rantai pasokan adalah untuk mengontrol dan menjamin logistic berada pada tempat dan waktu yang tepat agar memberikan keuntungan yang terbaik dan layanan yang unggul bagi pelanggan. Keuntungan dari mengelola rantai

(22)

 pasokan yang efektif dan efisien adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal  pada saat proses dan dapat menurunkan biaya, serta meningkatkan nilai tambah untuk melayani pelanggan. Pada saat ini rantai pasokan didorong oleh proses pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Selain itu,  pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi  permintaan pasar yang selalu berubah cepat.

Peran Persediaan Tepat Waktu (JIT)

Sistem persediaan tepat waktu ( just-in-time inventory system) awalnya dipelopori perusahaan-perusahaan dari Jepang sekitar tahun 1950-an dan 1960-an. Fungsi menggunakan system JIT dalam mengelola rantai pasokan global adalah untuk menghemat biaya yang besar dari mengurangi biaya penggudangan dan penyimpanan  persediaan dengan membuat bahan yang tiba di pabrik secara tepat waktu untuk

memasuki proses produksi, sehingga dapat mengurangi kelebihan persediaan. Penghematan biaya yang besar berasal untuk mempercepat perputaran persediaan. Sehingga perusahaan dapat mengurangi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk  persediaan dan pengurangan modal dapat digunakan untuk hal lainnya. Selain itu, system JIT memiliki fungsi untuk membantu perusahaan meningkatkan kualitas  produk.

Kelemahan dari system JIT adalah membuat perusahaan tidak memiliki  persediaan cadangan. Sehingga perusahaan akan kehilangan kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap kenaikan permintaan pasar dan akan kesulitan jika terjadi gejolak perusahaan atas kekurangan yang ditimbulkan oleh gangguan dari  pemasok. Hal ini pernah terjadi setelah adanya serangan 11 September 2001 di World Trade Center di Amerika Serikat, dengan diiringi oleh berhentinya perjalanan dan  pengiriman udara internasional dan menjadikan perusahaan-perusahaan yang menggantungkan dan pengelolaan pasokan rantai “tepat waktu” tanpa cadangan  persediaan terhambat.

Adapun cara untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kebergantungan  pada satu pemasok untuk input produksi, yaitu perusahaan dapat memasok input  produksi dari beberapa pemasok yang berlokasi di Negara berbeda.

(23)

Peran Teknologi Informasi dan Internet

Dalam mengelola rantai pasokan global, teknologi informasi dan internet sangat dibutuhkan untuk mendukung dalam manajemen material modern. Sistem informasi memiliki fungsi membantu perusahaan mengoptimalkan penjadwalan  produksi yang bertepatan saat komponen yang diharapkan tiba di lokasi perakitan. Sistem informasi yang baik dapat membuat perusahaan memiliki peluang mempercepat proses produksi dengan rantai pasokan yang terintegrasi dengan teratur.

Teknologi yang digunakan dalam mengelola rantai pasokan adalah EDI (electronic data intercharge). EDI memiliki peran utama dalam manajemen bahan untuk mengoordinasikan aliran bahan baku ke proses produksi melalui proses manufacturing, dan keluar untuk dikirim kepada pelanggan. Selain itu, EDI memfasilitasi untuk pelacakan input dan memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan jadwal produksi.

Sistem EDI ini membutuhkan hubungan computer antara perusahaan,  pemasok, dan pengirimnya. Sambungan elektronik ini digunakan untuk mengajukan  pemesanan kepada pemasok, mendaftar komponen yang dikirim pemasok, melacak komponen saat dalam perjalanan dikirim menuju pabrik, dan mendaftar kedatangan  pasokan. Sambungan EDI biasanya digunakan pemasok untuk mengirim faktur kepada perusahaan pembeli. Konsekuensi dari penggunaan system EDI adalah para  pemasok, pengirim, dan perusahaan pembeli dapat berkomunikasi tanpa ada halangan waktu, sehingga dapat meningkatkan fleksibelitas dan respon yang cepat dari seluruh system pasokan global, dan dapat menghilangkan dokumen diantara mereka. Sistem EDI yang baik dapat mendesentralisasikan manajemen dalam membantu memberikan informasi kepada manajer tingkat korporat untuk mengoordinasikan kelompok manajemen material.

(24)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Produksi dan fungsi logistik yang efisien dapat meningkatkan posisi kompetitif sebuah bisnis internasional dengan menurunkan biaya penciptaan nilai dan dengan melakukan kegiatan penciptaan nilai sehingga dapat meningkatkan layanan pelanggan dan memaksimalkan nilai tambah. Pemilihan lokasi produksi yang optimal harus mempertimbangkan faktor negara, faktor teknologi, dan faktor produk.

Pabrik-pabrik asing dapat meningkatkan kemampuan dari waktu ke wakti, dan ini dapat menjadi manfaat strategis yang besar bagi perusahaan. Manajer perlu untuk melihat pabrik-pabrik asing sebagai pusat potensi keunggulan dan untuk mendorong dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk meningkatkan kemampuan pabrik.

Logistik meiputi semua kegiatan yang memindahkan bahan-bahan ke fasilitas  produksi, melalui proses produksi, dan keuar melalui sistem distribusi ke pengguna akhir, fungsi logistik menjadi rumit dalam bisnis internasional dengan jarak, waktu, nilai tukar, hambatan budaya, dan hal-hal lain.

Sistem JIT menghasilkan penghematan biaya yang besar dan mengurangi biaya  penggudangan dan biaya penyimpanan persediaan, mengurangi kebutuhan untuk menghapus kelebihan persediaan, membantu menemukan komponen yang rusak dan menghilangkan mereka dari proses pembuatan dengan cepat sehingga meningkatkan kualitas produk. EDI memainkan peran utama dalam manajemen bahan dengan fasilitas pelacakan input ,  jadwal produksi optimal, komunikasi dengan pemasok secara real time, menghilangkan dokumen fisik antara perusahaan dan pemasoknya.

B. Saran dan Kritik

Semoga dengan makalah ini, pembaca dapat memahami bagaimana menghadapi  permasalahan dan menyusun strategi terkait kegiatan produksi perusahaan dalam menghadapi perkembangan pasar global saat ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para  pembaca guna penyusunan makalah yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat efektifitas dari aplikasi JIT pada sistem produksi dapat diukur dari banyakya kartu kanban yang diperlukan, prosentase penurunan jumlah persediaan barang

Biaya total persediaan meliputi biaya pembelian (purchase cost), biaya pemesanan (setup cost), biaya penyimpanan (holding cost), dan biaya kekurangan (stockout cost). Secara

Hal ini dikarenakan persediaan yang diinvestasikan oleh perusahaan harus tepat dengan kebutuhan perusahaan sehingga biaya bunga berkurang, memperkecil biaya

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh

Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja,

Penerapan metode EOQ menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan dengan kebijakan perusahaan, dimana total biaya persediaan bahan baku mengalami penghematan sebesar

Pada bab sebelumnya dibahas mengenai penghematan biaya pemakaian listrik untuk mengurangi total biaya listrik yang dibayarkan dengan menganti sistem penerangan yang

sebaliknya bila biaya penyimpanan bahan baku digudang lebih besar dibanding dengan biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat kehabisan persediaan, maka persediaan bahan