• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Sistem Pendataan Hewan Dengan RFID

Menurut kamus besar bahasa indonesia (2017:1) “Pendataan adalah

kegiatan mencatat dan memasukkan data kedalam catatan”. Data yang

dimasukkan dapat bermacam-macam bentuk seperti data text, gambar, video dan

sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan juga oleh para pemilik peternakan

untuk mengetahui jumlah hewan ternaknya, serta mengetahui grafik

perkembangan pada tiap-tiap hewan ternaknya.

RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio

adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label

RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label

RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah

produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi

menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan

secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya.

Sistem informasi pendataan hewan dengan RFID merupakan sebuah

sistem informasi yang berisikan modul-modul pendataan terhadap hewan-hewan

tenak. Sistem ini mendata hewan berdasar kode identifikasi yang terdapat di

dalam setiap label RFID. Berdasar label-label RFID tersebut diberikanlah

informasi-informasi tambahan yang berhubungan dengan tiap-tiap hewan ternak

tersebut seperti, data lengkap hewan ternak, data kesehatan, data konsumsi, grafik

perkembangan dan lain sebagainya.

2.2. Penelitian Terkait

Sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan tugas akhir ini, maka

dicantumkan pula beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan oleh peneliti

lain.

Penelitian yang dilakukan oleh

David Wahyu Kuncoro, Bambang Eka

Purnama, Indah Uly Wardati

2015, dengan judul

Sistem Kasir Dan Pendataan

Stok Barang Pada Tata Distro Pacitan. Penelitian ini menggunakan bahasa

pemrograman php dengan perangkat lunak yaitu Adobe Dreamwever CS6 dan

(2)

database berupa MySQL. Penelitian ini menjelaskan bagaimana melakukan

pendataan terhadap stok barang pada Tata Distro Pacitan.

Penelitian lain dilakukan oleh Apriyanto 2016, dengan judul

Kajian

Penerimaan Sistem Pendataan Ulang Peserta Program Pensiun: Studi Kasus

Pada Dana Pensiun PLN. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman php

dengan perangkat lunak yaitu Adobe Dreamweaver dan database berupa MySQL.

Penelitian ini menjelaskan bagaimana pengelolaan dana pensiun yang tiap tahun

diberikan kepada pensiunan PLN. Sample data dilakukan terhadap 150 responden.

Sedangkan penelitian saat ini menjelaskan bagaimana sistem pendataan

hewan ternak dapat berpengaruh terhadap proses pendataan dan monitoring

perkembangan hewan ternak kambing.

2.3. Metode Pengembangan Waterfall

Gambar 2.1.

Metode Pengembangan Waterfall (Alan Dennis : 2012)

Sementara itu, Alan Dennis (2012 : 51) “Dikatakan sebagai Metode

Pengembangan Waterfall karena bergerak maju dari fase ke fase dalam cara yang

sama seperti air terjun. Walaupun mungkin untuk berjalan mundur seperti dalam

SDLC (misalnya, dari desain kembali ke analisis) tetapi itu sangatlah sulit

(bayangkan jika kita sebagai salmon mencoba untuk berenang melawan arus air

terjun”.

(3)

Metode

Waterfall disebut juga dengan

Classic Life Cycle. Metode ini

membutuhkan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak dan

mengumpulkan kebutuhan secara lengkap yang diantaranya,

Requirements

Analysis and Definition, System and Software Design,

Implementation and Unit

Testing, Integration and System Testing dan Operation and Maintenance.

1.

Requirements Analysis and Definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan

didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan

dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan

desain yang lengkap.

2.

System and Software Design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan kedalam

representasi

software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding.

Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi

software.

3.

Implementation and Unit Testing

Desain program diterjemahkan kedalam kode – kode dengan menggunakan

bahasa program yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung

diuji secara unit.

4.

Integration and System Testing

Penyatuan unit – unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system

testing). Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan

lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan

output yang diinginkan.

5.

Operation and Maintenance

Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan,

seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi

sebenarnya.

(4)

2.4. Metode Pengujian Sistem

2.4.1. Metode Black Box

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1),

black box testing juga disebut

functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang

test case

berdasarkan informasi dari spesifikasi Menurut Alan Dennis (2012 : 454)

“Metode Pengujian Black Box menyinggung uji coba yang dilakukan pada

interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, uji coba

black box digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang

dioperasikan; apakah input diterima dengan benar, dan ouput yang dihasilkan

benar; apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Uji coba black box

memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur

logikal internal”.

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil

eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak,

mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), (fungsionalitasnya)

tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya

mengetahui input dan output).

Sehingga, dengan menggunakan metode pengujian Black Box, akan

diperoleh :

1.

Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien

2.

Dapat menemukan cacat

3.

Memaksimalkan testing investment

2.5. UML (

Unified Modelling Language

)

Menurut Ariadi Nugroho (2010 : 6) ”UML (Unified Modeling Language)

adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

(berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Verdi Yasin (2012 : 194) “UML (Unified Modelling Language)

adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi,

(5)

merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak, UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk

menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari

sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented

programming).

2.5.1. Use Case Diagram

Menurut Verdi Yasin (2012 : 269) “Use Case Diagram adalah gambar dari

beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi

mereka dalam satuan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas

yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah apa yang diperbuat

sistem dan bukan bagaimana”.

Sedangkan menurut Alan Dennis (2012 : 517) “Diagram use case adalah

diagram fungsional yang berfungsi untuk memahsmi fungsi dari sistem pada

tingkat yang tinggi dengan cara mengumpulkan dan mendefinisikan sistem itu

sendiri yaitu apa yang pengguna dapat lakukan dan bagaimana sistem harus

merespon pengguna (actions).”

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem,

sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis

mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa

pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara

naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi

langkah-langkah dari setiap interaksi.

(6)
(7)

Gambar 2.1.

Contoh

Use Case Diagram

(Alan Dennis : 2012)

2.5.2. Activity Diagram (Diagram Aktivitas)

Menurut Verdi Yasin (2012 : 201) “Activity Diagram adalah teknik untuk

mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak

kasus. Diagram aktifitas mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi

perbedaanya dengan flowchart adalah diagram aktifitas yang bisa mendukung

perilaku paralel, sedangkan flowchart tidak bisa.”

Sedangkan menurut Alan Dennis (2009 : 159) “Activity diagram digunakan

untuk memodelkan segala sesuatu dari alur kerja bisnis tingkat tinggi yang

melibatkan banyak kasus penggunaan yang berbeda, dengan rincian kasus

penggunaan individu, semua jalan sampai ke rincian spesifik dari metode

individual. Activity diagram menggambarkan aktivitas primer dan hubungan

antara kegiatan proses.”

Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal

sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara

umum. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses

bisnis.

(8)

Tabel 2.2 Simbol – Simbol Activity Diagram (Alan Dennis : 2012)

Gambar 2.2.

(9)

2.5.3. Sequence Diagram

Menurut Alan Dennis (2012) “Diagram

Sequence

merupakan urutan model

dinamis yang menggambarkan contoh

class

yang berpartisipasi dalam

use case

dan pesan yang lewat di antara mereka dari waktu ke waktu.”

Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang ditulis dengan

kotak segi empat yang bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah

dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

Tabel 2.3 Simbol – Simbol Sequence Diagram (Alan Dennis : 2012)

No Gambar

Nama

Fungsi

1

Object

Objek merupakan instance dari

sebuah class dan dituliskan

tersusun secara horizontal.

2

Actor

Aktor juga dapat

berkomunikasi dengan objek,

maka aktor juga dapat

diurutkan sebagai kolom.

3

Lifeline

Lifeline mengartikan

keberadaan sebuah objek

dalam basis waktu.

4

Activation

Activation dinotasikan sebagai

sebuah kotak segi panjang yang

digambar pada sebuah lifeline,

mengindikasikan sebuah obyek

yang akan melakukan sebuah

aktifitas

5

Message

Message dilakukan dengan

anak panah horizontal antara

Object1

(10)

activation message

mengindikasikan komunikasi

antara objek

Gambar 2.3.

Contoh Penggambaran Sequence Diagram (Alan Dennis : 2012)

2.5.4. Class Diagram

Menurut Alan Dennis (2012 : 521) “Class Diagram adalah model statis yang

menunjukkan kelas dan hubungan antara kelas yang tetap konstan dalam sistem

dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan kelas, yang terdiri dari

atribut, behavior dan state dengan hubungan antara kelas”.

Class diagram adalah diagam yang digunakan untuk menampilkan beberapa

kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang kita

gunakan. Class diagram memberi kita gambaran (diagram statis) tentang sistem /

perangkat lunak dan relas-relasi yang ada didalamnya.

(11)
(12)

Gambar 2.4.

Contoh Penggambaran Class Diagram (Alan Dennis : 2012)

2.6. Pengertian Basis Data (Database)

Menurut John Satzinger (2012 : 373) “Database adalah koleksi terpadu dari

data yang tersimpan secara terpusat yang menyimpan informasi tentang puluhan

bahkan ratusan kelas yang dikelola dan dikendalikan”.

Menurut Alan Dennis (2012 : 409) “Database adalah kumpulan kelompok

informasi yang berhubungan satu sama lain dalam beberapa cara.”

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan

yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan perangkat lunak

(software) tertentu untuk memanipulasinya.

(13)

Sedangkan sistem basis data adalah untuk suatu sistem penyusunan dan

pengolahan record – record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk

menyimpan atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah

organisasi atau perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi optimal

yang diperlukan untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

2.6.1. Database Management System

Menurut John Satzinger (2012 : 373) “DBMS (database management

system) adalah komponen perangkat lunak sistem yang umumnya dibeli dan

diinstal secara terpisah dari komponen perangkat lunak sistem lainnya (misal

Microsoft SQL Server, Oracle, MySQL)”.

Menurut Alan Dennis (2012 : 406) “DBMS (database management

system) adalah perangkat lunak yang menciptakan dan memanipulasi database.”

Oleh sebab itu, perancangan basis data merupakan proses menciptakan

perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan

perusahaan. Sebelum kita membuat basis data terlebih dahulu dilakukan

perancangan. Proses perancangan ini bersifat konseptual. Kita belum menentukan

DBMS apa yang akan kita gunakan untuk mengimplementasikan rancangan basis

data yang dibuat. Tujuan perancangan basis data adakah mendapatkan skema

basis data yang meminimalisasi terjadinya redudansi dan publikasi data serta

menjaga integritas data.

Fasilitas yang disediakan oleh DBMS adalah :

Dapat mendefinisikan basis data dengan menggunakan Data Definition

Language (DDL). DDL dapat memberi fasilitas kepada pengguna untuk

menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan aturan mengenai data

yang bisa disimpan kedalam basis data.

Dapat mengontrol akses ke basis data, yaitu mencegah pengguna tanpa

otoritas, sistem integrasi untuk memelihara konsistensi penyimpanan data,

sistem control untuk memperbolehkan pengguna untuk akses, sistem

control untuk pengembalian data yang bisa mengendalikan data ke

keadaaan semula apabila ada kegagalan software atau hardware.

(14)

2.7. Platform

2.7.1.

Personal Home Page

(PHP)

Menurut Sibero (2012 : 49) “PHP adalah pemograman (interpreter) adalah

proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer

secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas

untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa

digunakan bersamaan dengan HTML.

PHP adalah salah satu bahasa

Server-side

yang didesain khusus untuk

aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa

Server side,

maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang

dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP

anda tidak akan terlihat.

Versi pertama digunakan pada awal tahun 1995 dan dikenal dengan nama

Personal Home Page Tools didalamnya terkandung sebuah

parser engine (mesin

pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro

khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan

homepage,

serta buku tamu, pencacah dan hal semacamnya, parser tersebut ditulis ulang pada

tahun 1995 dan dinamakan PHP/FI version 2.

FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang juga ditulis oleh

rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. ia menggabungkan

Personal

Homepage Tool

dengan

form interpreter

dan menambahkan dukungan terhadap

server database

yang menggunakan format mysql, sehingga lahirlah

PHP/FI.PHP/FI tumbuh dengan pesat hingga sekarang.

Sebagai bahasa skrip yang bersifat server side PHP memiliki beberapa

keunggulan antara lain :

1.

Tidak diperlukan kompabilitas browser atau harus menggunakan browser

tertentu karena serverlah yang akan mengerjakan skrip PHP tersebut.

2.

Freeware artinya dapat didistribusikan dengan bebas.

(15)

3.

Memiliki kemampuan koneksi keberbagai macam database seperti:

MySQL, PostgreSQL, Oracle, dBase, Sybase dan banyak lagi.

2.7.2.

Java Script

Menurut Sibero (2012:150)

javascript adalah suatu bahasa pemograman

yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser.

Javascript memiliki

peran untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa pemrograman

HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah dari sisi user,

dengan kata lain

javascript

adalah bahasa pemrograman dari sisi

client-side.

Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich yang bekerja di

Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” yang

berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk

browser Netscape Navigator

2.

Kemudian sejalan giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun pada masa itu,

maka Netscape memberikan nama

“Javascript” kepada bahasa tersebut pada

tanggal 4 desember 1995.

2.7.3.

Cascading Style Sheet

Menurut Saputra dan Agustin (2012:5)

Cascanding Style Sheet adalah

suatu bahasa pemprograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan

membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih

rapi, terstruktur, dan seragam. CSS memperkenalkan template yang berupa style

untuk membuat dan mempermudah penulisan dari halaman-halaman yang

dirancang. Hal ini sangat penting karena halaman yang menggunakan CSS dapat

dibaca secara bolak balik dan isinya dapat dilihat oleh pengunjung dari manapun.

CSS mampu menciptakan halaman yang tampak sama pada resolusi layar dari

pengunjung yang berbeda tanpa memerlukan suatu tabel.

2.7.4. MySQL

Menurut Sibero (2013:97)

MySQL atau dibaca My Sekuel adalah suatu

Relational Database Management System yaitu aplikasi sistem yang menjalankan

fungsi pengolahan data. MySQL sendiri pertama kali diciptakan dan juga

dikembangkan pada tahun 1979, oleh seorang

programmer bernama Michael

Widenius yang berasal dari Swedia. Pada awalnya, MySQL dibuat dengan nama

UNIREG, yang merupakan suatu sistem pengolahan database sederhana.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

(16)

MySQL adalah suatu

software atau program yang digunakan untuk membuat

sebuah database yang bersifat open source.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa

MySQL

adalah suatu software atau program yang digunakan untuk

membuat sebuah database yang bersifat open source”.

MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak

boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database

sejak lama, yaitu SQL (Structur Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan

mudah secara otomatis.

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan

pengembang

software

dan konsultan

database

bernama MySQL AB yang

bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX Data

Konsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk

mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.

Awalnya Micheal Widenius “Monty”, pengembang satu-satunya TcX,

memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang

mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan kedalamnya.

Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada percobaannya itu, tetapi

mSQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query data.

Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang

merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri

mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan

kemampuan yang lebih sesuai, dan lahirlah MySQL.

Keandalan suatu sistem database

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

Optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh

user

maupun program-program aplikasinya. Sebagai

database server, MySQL

dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data.

(17)

Hal ini terbykti untuk

query

yang dilakukan oleh

single user, kecepatan

query

MySQL bisa sepuluh kali lipat lebih cepat dari

PostgreSQL

dan Lima kali lebih

cepat dibanding Interbase.

2.8. Peralatan Pembantu

2.8.1 Radio Frequency Identification (RFID)

Menurut Rainer, R. K. & Cegielski, C. G. (2013)

Radio frequency

identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via

gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu

objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk

identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama

RFID tag. RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak

memiliki power supply sendiri, sehingga harganya pun lebih murah dibandingkan

dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada

antena yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang masuk,

sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk

mengirimkan respon balik. Dengan tidak adanya power supply pada

RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari

RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih tipis daripada selembar kertas

dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.

RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan

yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa

menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak

beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag

reader, tagprogramming station, circulation reader, sorting equipment, dan

tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan

data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses

oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi

beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.

Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang

berisi microchipyang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk

yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang

(18)

berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan

RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika

suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi

sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data

yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita

ambil contoh sekarang misalnya buku-buku yang ada di perpustakaan.

Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum.

Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada

RFID tag buku tersebut akan reset dan record-nya secara otomatis akan

di-update.

RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan

karena RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan

penggunaan barcode. RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti

teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus

nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya

adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat

membantu perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product

loss yang lainnya. RFID juga sudah diajukan untuk penggunaan pada

point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu mesin otomatis tanpa harus

melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi harus dibarengi dengan turunnya

harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di masyarakat.

Gambar

Tabel 2.1 Simbol – Simbol Use Case Diagram (Alan Dennis : 2012)
Tabel 2.2 Simbol – Simbol Activity Diagram (Alan Dennis : 2012)
Tabel 2.3 Simbol – Simbol Sequence Diagram (Alan Dennis : 2012)
Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram (Alan Dennis : 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau

Sub-direktori bin merupakan direktori yang menyimpan semua program database MySQL, sedangkan sub-direktori data digunakan untuk menyimpan data dan file-file yang dibutuhkan

Microsoft Access merupakan program aplikasi basis data (database) yang dapat digunakan untuk merancang, membuat dan mengelola database. Database adalah kumpulan data yang berhubungan

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database.[9] Sedangkan, menurut Efy Widyawati

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pameran adalah sebuah media untuk memamerkan hasil dari karya seni yang begitu indah

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah alat komunikasi bahasa yang berdasarkan

MySQL termasuk jenis Relational Database Management System (RDBMS). Itulah sebabnya istilah tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada