indra#i manusia sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan!
.ilai atau “Aalue” 2bahas "nggris3 termasuk bidang kajian $ilsa$at, persoalan1 persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang $ilsa$at yaitu $ilsa$at nilai 25Hiology, theory o$ Aalue3! ?ilsa$at sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai1nilai! "stilah nilai di dalam bidang $ilsa$at dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “kebiasaan” 2#ath3 atau kebaikan 2goodness3 dan kata kerja yang artinya suatu tindakan keji#aan tentu dalam menilai atau melakukan penilaian 2?rankena, ))=3
i dalam ictonary o$ Sosciology and /elated Sciences dikemukakan nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia! Pada hakikaknya nilai adalah si$at atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri! .ilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan yang “ tersembunyi” dibalik kenyataan1kenyataan lainnya! 5da nilai itu karena adanya kenyatan1kenyataan lain sebagai pemba#a nilai 2 #artrager3!
Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan! 0eputusan nilai yang dilakukan oleh subyek penilai tentu berhubungan dengan unsur1unsur yang ada pada manusia sebagai subyek penilai, yaitu unsur1unsur jasmani, akal, rasa, karsa 2 kehendak3
dan kepercayaan! Sesuatu itu bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik dan lain sebagainya!
Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentangdas Sollen, bukan das Sein, kita masuk kerohanian bidang makna normati$, bukan kogniti$, kita masuk ke dunia ideal dan bukan dunia real! Meskipun demikian, diantara keduanya, antara das Sollen dan das Sein,
antara yang makna normati$ dan kogniti$, antara dunia ideal dan dunia real itu saling berhubungan atau saling berkaitan secara erat! 5rtinya bah#a das Sollen itu harus menjelma menjadi das Sein, yang ideal harus menjadi real yang bermakna normati$ harus direalisasikan dalam perbuatan sehari1hari yang merupakan $akta!
.ilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat, martabatnya! .ilai bersumber pada budi yang ber$ungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia! .ilai sebagai suatu sistem 2sistem nilai3 merupakan salah satu #ujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya!;ita1cita, gagasan, konsep dan ide tentang sesuatu adalah #ujud kebudayaan sebagai sistem nilai!
&leh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau sebagai #ujud kebudayaan yang abstrak! Manusia dalam memilih nilai1 nilai menempuh berbagai cara yang dapat dibedakan menurut tujuannya, pertimbangannya, penalarannya, dan kenyataannya! .ilai sosial berorientasi kepada hubungan antarmanusia dan menekankan pada segi1segi kemanusiaan yang luhur, sedangkan nilai politik berpusat pada kekuasaan serta pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarakat maupun politik!
engan demikian, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, memperkaya bathin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya! .ilai bersumber pada budi yang ber$ungsi mendorong dan mengarahkan 2motiAator3 sikap dan perilaku manusia!.ilai sebagai suatu system merupakan salah satu #ujud kebudayaan di samping system social dan karya!&leh karenaitu, 5lport mengidenti$ikasikan nilai1nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada enam macam, yaitu 4 nilaiteori, nilaiekonomi, nilaiestetika, nilaisosial, nilaipolitikdannilaireligi!
i dalam ictionary o$ sosiology and /elated Sciences dikemukakan bah#a nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia! Si$at dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, 2 the belieAed capacity o$ any object to statist$y a human desire3! (adi nilai itu pada hakikatnya
i dalam nilai itu sendiri terkandung cita I cita, harapan I harapan, dambaan I dambaan dan keharusan!Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang das Sollen, bukan das Sein, kita masuk kerokhanian bidang makna normati$, bukan kognoti$, kita msuk ke dunia ideal dan bukan dunia real! Meskipun demikian, diatara keduannya saling berhubungan atau saling berkait secara erat, artinya bah#a das Sollen itu harus menjelma menjadi das Sein, yng ideal harus menjadi real, yang normati$ harus direalisasikan dalam perbuatan sehari I hari yang merupakan $akta!
alam kaitannya dengan deriAasi atau penjabarannya maka nilai1nilai dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu4
+! .ilai asar
%alaupun nilai memiliki si$at abstrak artinya tidak dapat diamati melalui indra manusia, maupun dengan realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala aspek kehidupan manusia yang bersi$at nyata 2praksis3 namun demikian setiap nilai memiliki nilai dasar 2dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar onotologis3, yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai1nilai tersebut! .ilai dasar ini bersi$at uniAersal karena menyangkut hakikat kenyataan objekti$ segala sesuatu misalnya hakikat tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya!
)! .ilai "nstrumental
.ilai instrumental adalah maniAestasi dari nilai dasar, dan ini berupa pasal1pasal '' +=78, perundang1undangan, ketetapan1ketetapan, dan peraturan1peraturan lainnya yang ber$ungsi menjadi pedoman, kaidah, petunjuk kepada masyarakat untuk mentaatinya!
! .ilai Praksis
.ilai praksis merupakan penjabaran dari instrumental dan nilai praksis ini berkaitan langsung dengan kehidupan nyata yaitu suatu kehidupan yang penuh di#arnai oleh pertimbangan1pertimbangantertentu
2*2 Pengertian "rma
0esadaran akan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap peraturan atau norma! .orma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam
kehidupan sehari1hari berdasarkan motiAasi tertentu!
.orma sesungguhnya per#ujudkan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi!.orma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi! &leh sebab itu, norma dalam per#ujudannya dapat berupa norma agama, norma $ilsa$at, norma kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial! .orma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya4
a! .orma agama, dengan sanksinya dari Tuhan
b! .orma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,
c! .orma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat, d! .orma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan oleh alat .egara!
2*3 Pengertian Mral
Moral berasal dari kata mos 2mores3 yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan!Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia! Seorang yang taat kepada aturan1aturan, kaidah1kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral! (ika sebaliknya terjadi, pribadi itu dianggao tidak bermoral! Moral dalam per#ujudannya dapat berupa peraturan, prinsip1prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia!
Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma, moral pun dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral, $ilsa$at, moral etika, moral
hukum, moral ilmu, dan sebagainya! .ilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya!
3
Pengertian .ierarkhi "ilai
Cierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang indiAidu I masyarakat terhadap sesuatu obyek!Misalnya kalangan materialis memandang bah#a nilai tertinggi adalah nilai meterial! MaH Scheler menyatakan bah#a nilai1nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya! Menurutnya nilai1nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu 4
+! .ilai kenikmatan adalah nilai1nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,
)! .ilai kehidupan yaitu nilai1nilai penting bagi kehidupan yakni 4 jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum,
! .ilai keji#aan adalah nilai1nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,
7! .ilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci!
%alter - !eAeret menggolongkan nilai I nilai manusia#i kedalam delapan kelompok yaitu4 a3 .ilai I nilai ekonomis
b3 .ilai I nilai kejasmanian c3 .ilai I nilai hiburan d3 .ilai I nilai sosial e3 .ilai I nilai #atak
$3 .ilai I nilai estetis g3 .ilai I nilai intelektual h3 .ilai I nilai keagamaan
ari uraian mengenai macam I macam nilai diatas, dapat dikemukakan pula bah#a yang mengandung nilai itu bukan hanya sesuatu yang be#ujud material saja, akan tetapi juga sesuatu yang ber#ujud non material atau immatrial! .otonagoro berpendapat bah#a nilai I nilai pancasila tergolong nilai I nilai kerokhanian, tetapi nilai I nilai
kerohanian yang mengakui adanya nilai material dan Aital!
engan demikian nilai I nilai lain secara lengkap dan harmonis, baik nilai matrial, nilai Aital, nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan atau nilai moral, maupun nili kesucian yang sistematika1hierarkis, yang dimulai dari sila 0etuhanan yang Maha Esa sebagai JdasarK sampai dengan sila 0eadilan Sosial bagi seluruh rakyat "ndonesia sebagai JtujuanK!
4
.ubungan antara "ilai, "rma an Mral
0eterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap #aktu pada hidup dan kehidupan manusia! 0eterkaitan itu mutlak digaris ba#ahi bila seorang indiAidu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki $ondasi yang kuat tumbuh dan berkembang!
Sebagaimana tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikongkritkan dan di$ormulakan menjadi lebih obyekti$ sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktiAitas sehari1hari!
alam kaitannya dengan moral maka aktiAitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia! erajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang menga#alnya!Sementara itu, hubungan antara moral dan etika kadang1kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya! .amun demikian, etika dalam pengertiannya tidak ber#enang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang! %e#enang itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral!
6
Pengertian Etika Plitik )an Plitik
6*1 Pengertian Etika PlitikEtika, atau $ilsa$at moral mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan kejahatan!Etika politik yang demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan mana yang jelek!5pa standar baik6 5pakah menurut agama tertentu6 TidakL Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum! (adi kalau politik sudah mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk!Sayangnya, itulah yang terjadi di negeri ini!
Etika politik bangsa "ndonesia dibangun melalui karakteristik masyarakat yang erdasarkan Pancasila sehingga amat diperlukan untuk menampung tindakan1tindakan yang tidak diatur dalam aturan secara legal $ormal! 0arena itu, etika politik lebih bersi$at konAensi dan berupa aturan1aturan moral! 5kibat luasnya cakupan etika politik itulah maka seringkali keberadaannya bersi$at sangat longgar, dan mudah diabaikan tanpa rasa malu dan bersalah!itunjang dengan alam kompetisi untuk meraih jabatan 2kekuasaan3 dan akses ekonomis 2uang3 yang begitu kuat, rasa malu dan merasa bersalah bisa dengan mudah diabaikan!
5kibatnya ada dua hal4 2a3 pudarnya nilai1nilai etis yang sudah ada, dan 2b3 tidak berkembangnya nilai1nilai tersebut sesuai dengan moralitas publik! 'ntuk memaa$kan $enomena tersebut lalu berkembang menjadi budaya permisi$, semua serba boleh, bukan saja karena aturan yang hampa atau belum dibuat, melainkan juga disebut serba boleh, karena untuk membuka seluas1luasnya upaya mencapai kekuasaan 2dan uang3 dengan mudah!
Pokok permasalahan etika politik 5dalah legitimasi kekuasaan yang dirumuskan dengan pertanyaan dengan moral apa seseorang atau sekelompok orang memegang dan
menggunakan kekuasaan yang mereka miliki6 Betapapun besarnya kekuasaan seseorang, dia harus berhadapan dengan tuntutan untuk mempertanggungja#abkannya! secara etika politik, seorang penguasa yang sesungguhnya adalah keluhuran budinya!
egitimasi kekuasaan meliputi 4+! egitimasi etis yaitu pembenaran #e#enang negara 2kekuasaan negara berdasarkan prinsip1prinsip moral3 legitimasi etis kekuasaan mempersoalkan keabsahan kekuasaan politik dari segi norma1 norma moral dengan tujuan agar kekuasaan itu mengarahkan kekuasaan ke pemakaian kebijakan dan cara1cara yang sesuai dengan tuntutan kemanusiaan yang adil dan beradab!)! egitimasi legalitas yaitu keabsahan kekuasaan yang berkaitan dengan $ungsi) kekuasaan negara dan menuntut $ungsi) kekuasaan negara itu dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku
Etika politik sebagai ilmu dan cabang $ilsa$at lahir di Yunani pada saat struktur1 struktur politik trasdisional mulai ambruk! engan keambrukan itu, muncul pertanyaan begaimana seharusnya masyarakat ditata
2?ran@ Magins Suseno!+=>:! )1 3!
Tanpa disadari, nilai etis politik bangsa "ndonesia cenderung mengarah pada kompetisi yang mengabaikan moral! Buktinya, semua harga jabatan politik setara dengan sejumlah uang! Semua jabatan memiliki harga yang harus dibayar si pejabat! "tulah mengapa para pengkritik dan budaya#an secara prihatin menyatakan arah etika dalam bidang politik
2dan bidang lainnya3 sedang berlarian tunggang1langgang 2meminjam -iddens, “run a#ay”3 menuju ke arah “jual1beli” menggunakan uang maupun sesuatu yang bisa dihargai dengan uang!
.amun demikian, perlu dibedakan antara etika politik dengan moralitas politisi! Moralitas politisi menyangkut mutu moral negara#an dan politisi secara pribadi 2dan memang sangat diandaikan3, misalnya apakah ia korup atau tidak 2di sini tidak dibahas3! Etika politik menja#ab dua pertanyaan4
+! Bagaimana seharusnya bentuk lembaga1lembaga kenegaraan seperti hokum dan .egara 2misalnya4 bentuk .egara seharusnya demokratis3 jadi etika politik adalah etika
institusi!
)! 5pa yang seharusnya menjadi tujuanGsasaran segala kebijakan politik, jadi apa yang harus mau dicapai baik oleh badan legislati$ maupun eksekuti$!
Sejak abad ke1+: $ilsa$at mengembangkan pokok1pokok etika politik seperti4 a! Perpisahan antara kekuasaan gereja dan kekuasaan .egara 2(ohn ocke3 b! 0ebebasan berpikir dan beragama 2ocke3
c! Pembagian kekuasaan 2ocke, MontesFuie3 d! 0edaulatan rakyat 2/ousseau3
e! .egara hokum demokratisGrepublican 20ant3 $! Cak1hak asasi manusia 2ocke, dsb3
g! 0eadilan social
Etika politik tidak diatur dalam hukum tertulis secaralengkap akan tetapi melalui moralitas yang bersumberpada hati nurani, rasa malu kepada masyarakat dan rasatakut
kepada Tuhan yang Maha Esa!alam kehidupan politik bangsa "ndonesia banyak
suaramasyarakat yang menuntut dibentuknya de#ankehormatan pada institusi kenegaraan dankemasyarakatan dengan harapan etika politik dapatter#ujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!
Ter#ujudnya etika politik dengan baik dalam kehidupanberbangsa dan bernegara sangat ditentukan olehkejujuran dan keikhlasan hati nurani dari masing1masing#arga negara yang telah memiliki hak politiknya untukmelaksanakan ajaran moral dan norma1norma aturanberpolitik dalam negara!
Etika politik mempertanyakan tanggung ja#ab dan ke#ajiban manusia sebagai manusia dan bukan hanya sebagai #arga .egara terhadap .egara, hukum yang berlaku dan lain sebagainya! ?ungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat1alat teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung ja#ab!(adi, tidak berdasarkan emosi, prasangka dan apriori, melainkan secara rasionalobjekti$ dan argumentatiAe! Etika politik tidak langsung mencampuri politik praktis!
Tugas etika politik membantu agar pembahasan masalah1masalahidiologis dapat dijalankan secara obyekti$! Cukum dan kekuasaan .egaramerupakan pembahasan utama etika politik! Cukum sebagai lembaga penatamasyarakat yang normati$, kekuasaan .egara sebagai lembaga penata masyarakatyang e$ekti$ sesuai dengan struktur ganda kemampuan manusia 2makhluk indiAidudan sosial3! (adi etika politik membahas hukum dan kekuasaan! Prinsip1prinsipetika politik yang menjadi titik acuan orientasi moral bagi suatu .egara adalahadanya cita1cita
?ungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat1alat untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung ja#ab! (adi, tidak berdasarkan emosi, prasangka, dan apiori, melainkan secara rasional,objekti$, dan argumntasi!
5dalah salah satu paham kalau etika politik langsung mau mencampuri politik praktis1 sebagaimana etika pada umumnya tidak dapat menetapkan apa yang harus dilakukan seseorang!
Tugas etika politik adalah subsidier 4 membantu agar pembahasan masalah1 masalah ideologis dapat dijalankan secara obyekti$, artinya berdasarkan argument1argumen yang dapat dipahami dan ditanggapioleh semua yang mengerti permasalahan! Etika politik tidak dapat mengkhotbahi para politikus, tetapidapat memberikan patokan1patokan orientasi dan pegangan1pegangan normatiAe bagi mereka yang memang mau menilai kualias tatanan dan ehidupan politik dengan tolak ukur martabat manusia
2 ?ran@ Magins1Suseno!+=>9! )1
3!
Tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka membangun institusi1institusi politik yang adil!
Etika politik membantu untuk menganalisa korelasi antara tindakan indiAidual, tindakan kolekti$, dan struktur1struktur politik yang ada! Penekanan adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang diredusir menjadi hanya sekadar etika indiAidual perilaku indiAidu dalam bernegara!
Pancasila merupakan dasar negara dan sekaligus ideologi bahasa, oleh sebab itu nilai1nilai yang tersurat maupun yang tersirat harus dijadikan landasan N tujuan mengelola kehidupan negara,bangsa, masyarakat! engan kata lain nilai1nilai pancasila #ajib dijadikan norma moral dalam menyelenggarakan negara menuju cita1cita seperti tercantum dalam pembukaan '' +=78! Politik disatu sisi berarti kekuasaan dan disisi lain berarti kebijaksanaan 2policy3! 0ebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus mengacu pada dasar dan ideologi negara,oleh sebab itu politik pemerintah indonesia #ajib hukumnya untuk selalu mendasarkan dirinya pada nilai1nilai atau norma pancasila!
Etika politik pancasila mengamanatkan bah#a pancasila sebagai nilai dasar kehidupan bernegara, berbansa dan bermasyarakat harus dijabarkan dalam bentuk perundang1 undangan, peraturan atau ketentuan yang dibuat oleh penguasa! engan kata lain semua produk hukum yang berlaku diindonesia tidak boleh bertentangan dengan ji#a dan semangat pancasila!
Misi etika politik dan pemerintahan IEtika Politik dan Pemerintahan mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk bersikap jujur, amanah, sporti$, siap melayani, berji#a besar, memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap mundur dari jabatan Politik apabila terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat!
Etika politik ini di#ujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik yang toleran, tidak berpura1pura, tidak arogan, jauh dari sikap muna$ik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulati$ dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya!
6*2 Pengertian Plitik
Pengertian JpolitikK berasal dari kosakata JpoliticsK, yang memiliki makna bermacam I macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau J negaraK, yang menyangkut proses penentuan tujuan I tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan itu! Berdasarkan pengertian I pengertian pokok tentang politik maka secara operasional bidang politik menyangkut konsep I konsep pokok yang berkaitan dengan negara 2 state3, kekuasaan
2 po#er3, pengambilan keputusan 2 decision making3, kebijaksanaan 2 policy3, pembagian 2 distribution3, serta alokasi 2 allocation3!
Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak berkaitan dengan para pelaksana pemerintahan negara, lembaga I lembaga tinggi negara, kalangan aktiAis politik serta para pejabat serta birokrat dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negara!Pengertian politik yang lebih luas, yaitu menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut masyarakat negara!
Keadaan Politik Dewasa Ini : Menurun Ataukah Timbul Kembali ?
%alaupun dalam perjalanan sejarahnya $ilsa$atpolitik menempati kedudukan yang penting, tapi tradisi yang memungkinkan lahirnya karya1karya para $ilsu$ yang terkenal boleh dikatakan hamper berakhir! aAid Easton, 5l$red ;obban dan lainnya berpendapat bah#a teori politik kini telah mengalami kemerosotan yang tajam! 0emerosotan ini timbul akibat adanya kemiskinan, pemiskinan, historisisme, relatiAisme, kekacauan antara ilmu
pengetahuan dan teorihyper$aktualisme,dan kondisi internal ilmu politik!
2 Oarma! +=>)!
++91+*8 3!
Tujuan politik, antara lain 4 Imembentuk suatu masyarakat yang baik dan teratur Ggood society 25ristoteles3 Imengembangkan kehidupan orang lain 2Paul %ellstone3
#Dimensi Politis Manusia
a! Manusia sebagai Makhluk "ndiAidu1Sosial
Berdasarkan $akta dalam kehidupan sehari1hari, manusia tidak dapat mungkin memenuhi segala kebutuhannya, jikalau mendasarkan pada suatu anggapan bah#a si$at kodrat manusia hanya bersi$at indiAidu atau sosial saja! alam kapasitas moral kebebasan manusia akan menentukan apa yang harus dilakukannya dan apa yang tidak harus dilakukannya!
0onsekuensinya ia harus mengambi sikap terhadap alam dan masyarakat sekelilingnya, ia dapat menyesuaikan diri dengan harapan orang lain akan tetapi terdapat suatu kemungkinan untuk mela#an mereka!
imensi politis manusia senantiasa berkaitan dengan kehidupan negara dan hukum, sehingga senantiasa berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan!imensi ini memiliki dua segi $undamental yaitu pengertian dan kehendak untuk bertindak ! Sehingga dua segi $undamental itu dapat diamati dalam setiap aspek kehidupan manusia! ua aspek ini yang senantiasa berhadapan dengan tindakan moral manusia, sehingga manusia mengerti dan memahami akan suatu kejadian atau akibat yang ditimbulkan karena tindakanya, akan tetapi hal ini dapat dihindarkan karena kesadaran moral akan tanggung ja#abnya terhadap manusia lain dan masyarakat! 5pabila pada tindakan moralitas kehidupan manusia tidak dapat dipenuhi oleh manusia dalam menghadapai hak orang lain dalam masyarakat, maka harus dilakukan suatu pembatasan secara normati$!
embaga penata normati$ masyarakat adalah hukum! alam suatu kehidupan masyarakat hukumlah yang memberitahukan kepada semua anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertindak! Cukum hanya bersi$at normati$ dan tidak secara e$ekti$ dan otomatis menjamin agar setiap anggota masyarakat taat kepada norma1normanya! &leh karena itu yang secara e$ekti$ dapat menentukan kekuasaan masyarakat hanyalah yang mempunyai kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya, dan lemabaga itu adalah negara!
Penataan e$ekti$ adalah penataan de $acto, yaitu penatan yang berdasarkan kenyataan menentukan kelakuan masyarakat! .amun perlu dipahami bah#a negara yang memiliki kekuasaan itu adalah sebagai per#ujudan si$at kodrat manusia sebagai indiAidu dan makhluk sosial! (adi lemabaga negara yang memiliki kekuasaan adalah lembaga negara sebagai kehendak untuk hidup bersama
2 Suseno 4+=>: 4)+3!
Manusia adalah bebas sejauh ia sendiri mampu mengembangkan pikirannyadalam hubungan dengan tujuan1tujuan dan sarana1sarana kehidupannyadan sejauh ia dapat mencoba untuk bertindak sesuai dengannya! engan kebebasannya manusia dapat melihat ruang gerak dengan berbagai kemungkinan untuk bertindak, sehingga secara moral senantiasa berkaitan dengan orang lain!
&leh karena itu bagaimanapun juga ia harus memutuskan sendiri apa yang layak atau tidak layak dilakukannya secra moral! "a dapat memperhitungkan tindakannya serta bertanggung ja#ab atas tindakan1tindakan tersebut!
b! imensi Politis 0ehidupan Manusia
alam 0ehidupan manusia secara alamiah, jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai indiAidu maupun makhluk sosial suit untuk dapat dilaksanakan, karena terjadinya perbenturan kepentingan di antara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya
anarkisme dalam masyarakat! alam hubungan inilah manusia memerlukan suatu masyarakat hukum yang mampu menjamin hak1haknya, dan masyarakat itulah yang disebut negara!
&leh karena itu berdasarkan si$at kodrat manusia sebagai makhluk indiAidu dan makhluk social, dimensi politis mencakup lingkaran kelembagaan hukum dan negara, system1sistem nilai serta ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya!
alam hubungan dengan si$at kodrat manusia sebagai makhluk indiAidu dan makhuk sosial, dimensi politis manusia senantiasa berkaitan dengan kehidupan negara dan hukum, sehingga senantiasa berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan!
&leh karena itu pendekatan etika politik senantiasa berkaitan dengan sikap1sikap moral dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan! Sebuah keputusan bersi$at politis manakala diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai suatu keseluruhan!
engan demikian dimensi politis manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran manusia akan dirinya sendiri sebagi anggota masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya dan ditentukan kembali oleh tindakan1 tindakannya!
imensi Politik Manusia Manusia sebagai makhluk "ndiAidu dan makhluk sosial! Berbagai paham 5ntropologi $ilsa$at memandang hakikat si$at kodrat manusia dari kacamata yang berbeda! Paham indiAidualisme yang merupakan cikal bakal paham liberalisme memandang manusia sebagai makhluk indiAidu yang bebas!
0onsekuensinya dalam setiap kehidupan masyarakat, bangsa maupun negara! asar ontologis ini merupakan dasar moral politik negara! Sedangkan paham kolektiAisme yang merupakan cikal bakal sosialisme dan komunisme memandang manusia sebagai makhluk sosial saja!
imensi Politik kehidupan Manusia alam kehidupan manusia jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai makhluk indiAidu maupun sosial sulit untuk dilaksanakan, karena terjadinya benturan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya anaarkisme dalam masyarakat!
alam hubungan inilah manusia memerlukan suatu masyarakat hukum yang mampu menjamin hak1haknya, dan }masyarakat itulah yang disebut sebagai .egara Pengertian dimensi politis manusia ini memiliki dua segi $undamental yaitu Pengertian dan kehendak untuk bertindak 2inilah yang senantiasa berhadapn dengan }tindakan moral manusia3!
Manusia mengerti dan memahami akan suatu kejadian atau akibat dari kejadian tertentu, akan tetapi hal itua dapat dihindarkan karena kesadaran moral akan tanggung ja#abnya terhadap orang lain! .amun sebalikny jika manusia tidak bermoral maka ia tidak
akan perduli dengan orang lain
7
Etika Pemerintahan an Plitik
Etika ini dimaksudkanuntuk me#ujudkan pemerintah yang bersih, e$isien, dan e$ekti$ serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, tanggung ja#ab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam bersaing, bersedia menerima pendapat yang benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia! Pejabat
diamanatkan memiliki kepedulian yang tinggi dalam melayani masyarakat, siap mundur bila terlalu melanggar kaidah dan nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanat
masyarakat, bangsa, dan negara!
(ika timbul masalah potensial yang bisa menimbulkan permusuhan dan pertentangan harus diselesaikan secara musya#arah sesuai dengan nilai1nilai luhur agama dan budaya, dengan menjunjung tinggi perbedaan sebagai suatu yang manusia#i dan alamiah! Etika
negara dengan mendahulukan kepentingan bersama melebihi kepentingan pribadi, golongan dan primodal lainnya!
Etika politik mengandung misi untuk bersi$at sporti$, berji#a besar, rendah hati, dan selalu siap untuk mundur dari jabatan bila terbukti melakukan kesalahan dan kebijakannya bertentangan dengan hukum dan keadilan masyarakat!
Etika ini di#ujudkan dalam sikap yang jujur, tata krama politik yang toleran, tidak berpura1pura, tidak manipulati$, tidak melakukan kebohongan politik, dan tidak melakukan
tindakkan tak terpuji lainnya!
8
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pada dasarnya, tidak seorangpun bangsa "ndonesia dapat melepaskan diri dari kelima sila pancasila tanpa menyalahi kemanusiaan!0edudukan pancasila merupakan sistem etika!5rtinya, manusia "ndonesia harus dapat membedakan antara uyang halal dan yang haram, antara yang boleh dan tidak boleh, #alaupun dapat dilakukan!
Pancasila merupakan sebuah sistem etika yang dapat diartikan pancasila menjadi pedoman moral langsung objekti$ dalam kehidupan yang menunjukkan kearah mana gerFak perjalanan, bagaimana manusia "ndonesia haeus hidup, dan mengatur perbuatan dalam
kehidupan!
Sebagai suatu sistem etika, pancasila memberi pandangan dan prinsip tentang harkat kemanusiaan serta kultur yang dapat dijamin berhadapan dengan pemerintahan modern!
Pancasila dikaitkan dengan sistem etika maka akan memberi ja#aban mengenai kehidupan yang dicita1citakan, sebab di dalamnya terkandung prinsip terdalam dan gagasan mengenai #ujud kehidupan yang dianggap baik! Selain itu, Pancasila memberi ja#aban bagaimana seharusnya manusia "ndonesia bertanggungja#ab dan berke#ajiban sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara, selain etika kelompok bagaimana dengan sesama #arga negara! alam hidup berkelompok, selain etika kelompok bagaimana #arga negara "ndonesia bergaul dalam hidupnya, akan muncul etika yang berkaitan dengan kerja atau pro$esi, seperti etika guruG dosen "ndonesia, etika jurnalistikG #arta#an "ndonesia, dan sebagainya!
'raian tersebut menunjukkan bah#a Pancasila pun memiliki sistem etika seperti yang telah diuraikan, yaitu memiliki etika yang bersi$at umum dan khusus mengatur etika indiAidual dan sosial, serta mengembangkan etika yang berkaitan dengan lingkungan dan kerja atau pro$esi!
9
Etika Plitik an Etika Pancasila
0ebijaksanaan adalah syarat yang harus dimiliki untuk menuju kebahagiaan hidup! 0arena itu, etika pada @aman itu bercorak eudomonistik 2 bahagia3!
Tampilnya ajaran "manuel 0ant pada abad ke1+>, masalah etika bukan lagi masalah kebijaksanaan melainkan sudah merupakan ke#ajiban! Etika menurut "manuel 0ant adalah suatu kategori imperati$ dalam arti bah#a etika bukanlah alat untuk mencapai tujuan tertentu, melainkan menjadi tujuan di dalam dirinya sendiri! 5rtinya etika dipatuhi, dengan etika tersebut orang berbuat baik atau susila bukan untuk mencapai suatu tujuan melainkan untuk dan demi kebaikan atau kesusilaan itu sendiri!
Pengertian “politik” dalam proses pemakainnya de#asa ini terasa sudah sangat jauh menyimpang, atau mungkin sudah jauh lebih luas dari pengertian asalnya! 0onsekuensi
dari sinyalemen tersebut ialah timbulnya semacam prasangaka, sikap sinis, dan sebagainya! 0aitan dengan Pancasila, maka etika politik dengan rasa etik tidak lain adalah Etika Pancasila! Pancasila sebagai etika politik bagi bangsa dan negara "ndonesia adalah etika yang diji#ai oleh ?alsa$ah negara Pancasila yang meliputi4
+! Etika yang berji#a 0etuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, patuh pada perintah Tuhan dan menjauhi arangan1.ya!
)! Etika yang berperikemanusiaan, mengandung makna menilai harkat kemanusiaan tetap lebih tinggi dari nilai kebendaan, tidak membenarkan adanya rasialisme, dan sikap membeda1bedakan manusia!
! Etika yang diji#ai oleh rasa 0esatuan .asional, mengandung makna si$at bangsa "ndonesia yanh Bhineka Tunggal "ka dan bangsa yang cinta persatuan!
7! Etika yang berji#a demokrasi, mengandung makna lambang persaudaraan manusia, sama1sama berhak akan kemerdekaan dan memperoleh kemerdekaan
8! Etika yang berji#a keadilaan sosial, mengandung makna mani$estasi dari kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh ji#a kemanusiaan, ji#a yang cinta kepada persatuan, ji#a yang bersi$at demokrasi, dan semangat mau bekarja keras!
.!K$K!' E'$K! P!"#!S$%!
/umusan pancasila yang otentik dimuat dalam pembukaan ''+=78 alenea empat! alam penjelasan '' +=78 yang disusun oleh PP0" ditegaskan bah#a pokok1 pokok pikiran yang termuat dalam pembukaan ada empat yaitu4 2persatuan, keadilan,
kerakyatan dan ketuhanan menurut kemanusiaan yang adil dan beradab3, dijabarkan kedalam pancasila pasal1pasal batang tubuh '' +=78!
Menurut tap MP/S .&!GMP/SG+=99 dikatakan bah#a pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum! Sebagai sumber segala sumber, pancasila merupakan satu1 satunya sumber nilai yang berlaku ditanah air! ari satu sumber tersebut diharapkan mengalir dan memancar nilai1nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan yang menji#ai setiap kebijakan yang dibuat oleh penguasa! Cakikat pancasila pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insan, maka nilai1nilai pancasila identik dengan kodrat manusia!
&leh sebab itu penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia, terutama manusia yang tinggal
di#ilayah .usantara!
10 %ima Prinsi; )asar Etika Plitik Pancasila
0alau membicarakan Pancasila sebagai etika politik maka ia mempunai lima prinsip itu berikut ini disusun menurut pengelompokan pancasila, maka itu bukan sekedar sebuah penyesuaian dengan situasi "ndonesia, melainkan karena Pancasila memiliki logika internal yang sesuai dengan tuntutan1tuntutan dasar etika politik modern 2yang belum ada dalam Pancasila adalah perhatian pada lingkungan hidup3!
+! Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hidup dengan positi$, damai, toleran, dan biasaGnormal bersama #arga masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat!+Q+RQ8R Pluralisme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan mencari in$ormasi, toleransi! Pluralisme memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang!
)! Cak 5sasi Manusia
(aminan hak1hak asasi manusia adalah bukti 0emanusia yang adil dan beradab! Mengapa6 0arena hak1hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia #ajib diperlakukan dan #ajib tidak diperlakukan! (adi bagaimana manusia harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia! 0arena itu, Cak1hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian sebagai berikut!
a! Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian .egara, masyarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta!
b! 0ontekstual karena baru mempunyai $ungsi dan karena itu mulai disadari, di ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adatGtradisi, dan seblaiknya diancam oleh .egara modern!
Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan dalam bentuk tiga generasi hak1hak asasi manusia4
+3 -enerasi pertama 2abad ke +: dan +>34 hak1hak liberal, demokratis dan perlakuan #ajar di depan hokum!
)3 -enerasi kedua 2abad ke +=G)*34 hak1hak sosial
3 -enerasi ketiga 2bagian kedua abad ke )*34 hak1hak kolekti$ 2misalnya minoritas1 minoritas etnik3!
! Solidaritas Bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bah#a kita bersatu senasib sepenanggungan! Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia1manusia lain! Sosialitas manusia berkembnag secara melingkar4 keluarga, kampong, kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia!)Q)RQ9R Maka di sini termasuk rasa kebangsaan! Manusia menjadi seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan keterbatasan masing1masing! Solidaritas itu dilanggar dengan kasar oleh korupsi!
7! emokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bah#a tak ada manusia, atau sebuah elit, atau sekelompok ideology, atau sekelompok pendetaGpastorGulama berhak untuk menentukan dan memaksakan 2menuntut dengan pakai ancaman3 bagaimana orang lain harus atau boleh hidup!
emokrasi berdasarkan kesadaran bah#a mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin! emokrasi adalah “kedaulatan rakyat plus prinsip keter#akilan”!QRQ:R (adi demokrasi memerlukan sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik!
emokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar4
a! Pengakuan dan jaminan terhadap C5M perlindungan terhadap C5M menjadi prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas!
b! 0ekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum 2.egara hukum demokratis3! Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam demokrasi 2karena mencegah pemerintah yang se#enang1#enang3!
8! 0eadilan Sosial 1
0eadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat! Maksud baik apa pun kandas apabila melanggar keadilan! Moralitas masyarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan! 0eadilan social mencegah bah#a masyarakat pecah ke dalam dua bagian bagian atas yang maju terus dan bagian ba#ah yang paling1 paling bisa surAiAe di hari berikut!
Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai pelaksanaan ide1ide, ideology1ideologi, agama1agama tertentu keadilan social tidak sama dengan sosialisme! 0eadilan social adalah keadilan yang terlaksana! alam kenyataan, keadilan social diusahakan dengan membongkar ketidakadilan1ketidakadilan yang ada dalam masyarakat! i mana perlu diperhatikan bah#a ketidakadilan1ketidakadilan itu bersi$at structural, bukan pertama1pertama indiAidual! 5rtinya, ketidakadilan tidak pertama1tama terletak dalam sikap kurang adil orang1orang tertentu 2misalnya para pemimpin3, melainkan dalam struktur1struktur politikGekonomiGsocialGbudayaGideologis!
Struktur1struktur itu hanya dapat dibongkar dengan tekanan dari ba#ah dan tidak hanya dengan kehendak baik dari atas! 0etidakadilan structural paling ga#at sekarang adalah sebagian besar segala kemiskinan! 0etidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di semua bidang terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan budaya!
Berdasarkan uaraian di atas, tantangan etika politik paling serius di "ndonesia sekarang adalah4
+! 0emiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial!
)! Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama1tama ekstremisme agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa berhak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat!
! 0orupsi
11
Etika Berasarkan Pancasila
Etika adalah cabang $ilsa$at atau cabangaksiologi yang membicarakan manusia, terutama tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan dengan sadar, dilihat dari kaca mata baik1buruk! Etika adalah $ilsa$at moral atau $ilsa$at kesusilaan!
Etika pancasila adalah $ilsa$at moral atau $ilsa$at kesusilaan pancasila! Etika pancasila adalah $ilsa$at moral atau $ilsa$at kesusilaan yang berdasarkan atas kepribadian, ideology, ji#a dan pandangan hidup bangsa "ndonesia! Etika pancasila adalah etika yang berdasarkan atau bersumber dan berpedoman pada norma1norma pancasila! 0arena hakekat
atau intiajaran pancasila adalah ketuhanan, kemaniusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, maka etika pancasila adalah etika yang berdasarkan atas inti ajaran tersebut!
# tika Pan!asila dan "ndang"ndang Dasar $%&'
Etika pancasila tidak dapat dipisahkan dengan Pembukan '' +=78, karena Pembukan '' +=78adalah pengeja#antahan Pancasila, atau dengan kata lain inti Pembukan '' +=78 adalah Pancasila!
Pembukaan '' +=78 mengandung sumber hukum, relihius, moral! 0odratdan $ilsa$ati! Pancasila oleh 0etetapan MP/S .o! GMP/SG+==9 dikatakan sebagai sumber daripada segala sumber hukum
2 Sunoto!+=>)! +1) 3!
12
Pancasila sebagai Etika Plitik
Sejauh ini, sudah terbukti bah#a Pancasila menjadi pusat perhatian di dalam berbagai #arna politik yang dapat kita amati!makna ideology melekat pada pancasila!
Sebagai suatu system kepercayaan, Pancasila hanya bias bermakna jika nilai1nilainya tercermin di dalam tingkah laku abdi .egara dan #arga masyarakat secara keseluruhan! "dealnya, Pancasila hadir di dalam praktek kekuasaan .egara, menji#ai setiap kebijakan pemerintah, menjadi landasan di dalam berbagai interaksi politik, serta menyemangati
hubungan ekonomi, sosila, dan budaya bangsa "ndonesia!
alam praktik pemerintahan, pengamalan nilai1nilai Pancasila seharusnya menjadi landasan etis! Pancasila sepatutnya hadir sebagaisuatu system yang me#akili kepribadian bangsa! Pemerintah yang berdasarka emokrasi Pancasila sepantasnya menjadi acuan yang jelas bagi semua %." dalam berbagai tingkatan dan ruang lingkup politik!
Melihat semua kemungkinan itu, sangat #ajar jika pada tataran analisis lebih lanjut Pancasila sebagai etika politik perlu ditegaskan sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan bangsa membangun sebuah system pemerintahan yang memihak kepada kepentingan rakyat!
Berdasarkan etika politik bangsa "ndonesia, dapat dipahami bah#a sila pertama adalah dasar etika politik yang bersi$at rohaniah, dan atas dasar itu dibangun hubungan etika politik bangsa "ndonesia dalam empat $ondasi gerak dan aktiAitas politik yang
mempertimbangkan nilai Pancasila!
engan dasar1dasar ini sebagi pimpinan dan pegangan pemerintah .egara pada hakikatnya tidak boleh menyimpang dari jalan lurus untuk mencapai kebahagiaaan rakyat! engan bimbingan dasar yang tinggi dan murni akan dilaksanakan tugas yang tidak ringan
20aelan dan 5chmad <ubaidi! )**7! 9)19= 3!
.amun realita yang terjadi de#asa ini menunjukkan bah#a penerapan pancasila sebagai etika politik sudah mulai terkikis! Salah satu contoh kecilnya adalah curi start dalam berkampanye! Sampai ke tindakan korupsi yang sudah menjadi tontonan kita sehari1hari di tA!
13
P!"#!S$%! SEB!&!$ M(!% "E&!!
Penetapan pancasila sebagai dasar negara mengamanatkan bah#a moral pancasila juga menjadi moral negara, artinya negara tunduk pada moral, negara #ajib
mengamalkan moral pancasila!
Seluruh tindakan kebijakan negara harus disesuaikan oleh pancasila! Seluruh perundang1undangan #ajib mengacu pada pancasila, nilai1nilai pancasila menjadi
pembimbing dalam pembuatan policy! Membantu dan menolong para $akir miskin, yatim piatu, anak terlantar!
Sebagai moral negara, pancasila mengandung ke#ajiban1ke#ajiban moral bagi negara indonesia yaitu antara lain4
a! Sila ketuhanan yang maha esa
1 .egara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama masing1masing
1 .egara harus berusaha memberantas peraktek1peraktek keagamaan yang tidak baik dan menggangu kerukunan hidup masyarakat!
1 .egara #ajib memberi peluang yang sama kepada setiap agama untuk berdak#ah, mendirikan tempat ibadah, ekonomi dan budaya!
1 Membantu dan menolong para $akir miskin, yatim piatu, anak terlantar!
1 0e#ajiban moral diatas bila dikaitkan dengan '' +=78 menjadi ke#ajiban politisi negara yaitu mengatur, mengayomi, membimbing #arganya!
1 .egara memperlakukan setiap orang sebagai manusia, menjamin dan menegakkan hak dan ke#ajiban asasi!
1 .egara #ajib menjamin semua #arga negara secara adil dengan membuat '' yang tepat dan melaksanakannya dengan baik!
1 .egara harus ikut bekerjasama dengan bangsa lain membangun dunia yang lebih baik! c! Sila persatuan "ndonesia
1 .egara tetap harus menjunjung tinggi asas Bhineka tunggal ika!
1 Menolak paham primordialisme 2sukuisme, separatisme3, memperjuangkan kepentigan .asional!
1 Menentang chauAinisme, kolonialisme, sebaliknya mengembangkan pergaulan antar bangsa!
d! Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya#aratan per#akilan
1 Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat!
1 Meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan! 1 Mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat!
1 Menghormati perbedaan pendapat, menjamin kebesan berserikat dan berkumpul!
14
M(!% P!"#!S$%! )!%!M B$)!"& P(%$'$ K
Politik adalah kebijakan khusus dalam aspek kekuasaan pemerintah yaitu kekuasan untuk membuat '' bersama P/!
alam penjelasan '' +=78 ditegaskan bah#a sila1sila pancasila yang termuat dalam alenea "O pembukaan '' +=78 dijabarkan kedalam pasal1pasal batang tubuh '' +=78 sebagai contoh4
a! Sila pertama 4 dijabarkan pada pasal )=
b! Sila kedua 4 dijabarkan kedalam pasal ):,)>,)>5,)>(,Pasal +,7! c! Sila ketiga 4 dijabarkan dalam pasal ),8,9,95,9B,dan 9;! d! Sila keempat 4 dijabarkan kedalam pasal +,),,+9,):!
e! Sila kelima 4 dijabarkan kedalam pasal )7 dan
Pasal1pasal batang tubuh '' selanjutnya dijabarkan kedalam tap MP/! tap MP/ dijabarkan kedalam '' kemudian '' dijabarkan kedalam peraturan pemerintah atau 0EP/ES!
Secara singkat dapat diutarakan bah#a moral pancasila dalam kehidupan politik tampak dalam, pasal1pasal '' +=78 ketetapan MP/ 2T5P MP/3, undang1undang 2''3 peraturan pemerintah 2PP3 keputusan presiden 20EP/ES3 dll!
16
"ilainilai 'erkanung )alam Pancasila Sebagai Sumber
Etika
Plitik
Pancasila sebagai dasar $alsa$ah bangsa dan .egara yang merupakan
satukesatuan nilai yang tidak dapat dipisah1pisahkan dengan masing1masing sila1silanya! 0arena jika dilihat satu persatu dari masing1masing sila itu dapat sajaditemukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya! .amun, makna Pancasilaterletak pada nilai1nilai dari masing1masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak bisa ditukar balikan letak dan susunannya!
Etika politik berdasarkan Pancasila sebagai bagian dari konsep etika Pancasila secara umum mengacu kepada hakikat nilai pancasila! Cakikat manusia "ndonesia adalah si$at dan
keadaan yang berperi10etuhanan Yang Maha Esa, berperi10emanusiaan, berperi1 0ebangsaan, berperi10erakyatan, dan berperi10eadilan sosial!
Sila pertama J0etuhanan yang Maha EsaK serta sila kedua J 0emanusiaan yang 5dil dan BeradabK adalah merupakan sumber nilai Inilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan!
alam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negeri di jalankan sesuai dengan4
a3 5sas legalitas 2 legitimasi hukum3!
b3 i sahkan dan dijalankan secara demokratis 2 legitimasi demokratis3
c3 ilaksanakan berdasarkan prinsip I prinsip moral G tidak bertentangan dengannya 2legitimasi moral3!
Pancasila sebagai suatu sistem $ilsa$at memiliki tiga dasar tersebut! alam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut kekuasan, kenijaksanan yang
menyangkut publik, pembagian serta ke#enangan harus berdasarka legitimasi moral religius 2 sila + 3 serta moral kemanusiaan 2 sila )3!
.egara "ndonesia adalah negara hukum, oleh krena itu J keadilanK dalam hidup bersama 2 keadilan sosial 3 sebgai mana terkandung dalam sila 8, adalah merupakan tujuan dalam kehidupan negara! &leh karena itu dalam pelaksanaan dan pnyelenggraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, ke#enangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang berlaku!.egara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat 2 sila 73!
&leh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasan negara!&leh karena itu pelaksanaan dan pnyelenggraan negara segala kebijaksanaan, kekuasaan, serta ke#enangan harus dikembalikan pada rakyat sebagai pendukung pokok negara!
*Nilai-nilai Etika dalam Pancasila
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia melakukan semua tindakan sehari1harinya baik dalam masyarakat maupun dalam bernegara! Etika mambantu manusia menunjukan nilai1nilai untuk membulatkan hati mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan!
Pancasila adalah etika bagi bangsa "ndonesia dalam bermasyarakat dan bernegara! 5dapun nilai1nilai etika yang terkandung dalam Pancasila tertuang dalam berbagai
tatanan berikut ini4
+! Tatanan bermasyarakat )! Tatanan bernegara
! Tatanan kerjasama antar negara atau tatanan luar negeri 7! Tatanan pemerintah daerah
8! Tatanan hidup beragama 9! Tatanan bela negara :! Tatanan pendidikan
>! Tatanan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat =! Tatanan hukum dan keikutsertaan dalam pemerintahan +*! Tatanan kesejahteraan sosial
17
Penera;an "ilainilai Etika Pancasila alam Kehiu;an
Plitik*
alam pelaksanaan dan penyelenggaraan .egara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam .egara dijalankan sesuai dengan asas legalitas (legitimasi hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku, disahkan dan dijalankan secara demokratis
(legitimasi demokrasi), dan dilaksanakan berdasarkan prinsip1prinsip moral (legitimasi moral)!
Pancasila sebagai suatu sistem $ilsa$at memiliki tiga dasar tersebut! alam pelaksanaan penyelenggaraan .egara, baik itu yang berhubungan dengan kekuasaan, kebijakan umum, pembagian serta ke#enangan harus berdasarkan prinsip1prinsip yang terkandung dalam pancasila! engan demikian, pancasila merupakan sumber moralitas dalam proses penyelenggaraan .egara, terutama dalam hubungannya dengan legitimasi kekuasaan dan hukum! Pelaksanaan kekuasaan dan penegakan hukum dinilai bermoral jika selalu berdasarkan pancasila, bukan berdasarkan kepentingan penguasa belaka! (adi pancasila
merupakan tolok ukur moralitas suatu penggunaan kekuasaan dan penegakan hukum!
Sebagai dasar $ilsa$at negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber peraturan perundang1undangan melainkan juga sumber moralitas utama dalan hubungannya
dengan legitiminasi kekuasaan, hukum serta berbagai }kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan! 0etuhanan Yang Maha Esa serta sila kedua 0emanusiaan yang adil dan beradab, adalah merupakan sumber nilai I nilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan }kenegaraan! .egara "ndonesia yang berdasarkan sila pertama 0etuhanan Yang Maha Esa bukanlah negara Teokrasi yang mendasarkan kekuasaan dan penyelenggaraan negara pada
ligitiminasi religius!
0ekuasaan kepala negara tidak mendasarkan pada legitiminasi religius melainkan mendasarkan pada legitiminasi hukum dan demokrasi! &leh karena itu asas sila pertama lebih berkaitan dengan legitiminasi moral! "nilah yang membedakan negara yang
Berketuhanan yang Maha Esa dengan teokrasi! %alaupun dalam negara "ndonesia tidak mendasarkan pada legitiminasi religius, namun secara moralitas kehiodupan negara harus sesuai dengan nilai1nilai yang berasal dari Tuhan, terutama hukum serta moral dalam kehidupan bernegara!
.egara "ndonesia berdasarkan 0etuhanan Yang Maha Esa! Pernyataan tersebut secara normatiAe merupakan artikulasi sila 0etuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara! 5kan tetapi harus diingat, pernyataan tersebut bukan sebuah penegasan bah#a "ndonesia adalah .egara teokrasi yang mendasarkan kekuasaan .egara dan penyelenggaraan .egara berdasarkan legitimasi religious, dimana kekuasaan kepala .egara bersi$at absolute atau mutlak!
Sila 0etuhanan Yang Maha Esa lebih berkaitan legitimasi moral! 5rtinya, proses penyelenggaraan .egara dan kehidupan .egara tidak boleh diarahkan pada paham anti Tuhan dan anti agama, akan tetapi kehidupan dan penyelenggaraan .egara harus selalu berdasarkan nilai1nilai 0etuhanan Yang Maha Esa! engan demikian sila pertama merupakan
legitimasi moral religious bagi bangsa "ndonesia!
Selain berdasarkan 0etuhanan Yang Maha Esa, .egara "ndonesia juga harus berkemanusiaan yang adil dan beradab! engan kata lain, kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan legitimasi moral kemanusiaan dalam penyelenggaraan .egara! .egara pada prinsipnya adalah persekutuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa!
Manusia merupakan dasar kehidupan serta pelaksanaan dan penyelenggaraan .egara! &leh karena itu asas1asas kemanusiaan mempunyai kedudukan mutlak dalam kehidupan .egara dan hukum, sehingga jaminan hak asasi manusia harus diberikan kepada setiap #arga .egara! Sila 0emanusiaan Yang 5dil dan Beradab mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan sila 0etuhanan Yang Maha Esa!
0edua sila tersebut memberikan legitimasi moral religius 2sila 0etuhanan Yang Maha Esa3 dan legitimasi moral kemanusiaan 2sila 0emanusiaan yang 5dil dan Beradab3 dalam kehidupan dan proses penyelenggaraan .egara, sehingga .egara "ndonesia terjerumus ke dalam .egara kekuasaan!
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusya#aratan dan per#akilan juga merupakan sumber etika politik bagi bangsa "ndonesia! Sila ini menegaskan bah#a .egara berasal dari rakyat dan segala kebijakan dan kekuasaan diarahkan senantiasa untuk rakyat! Sila ini memberikan legitimasi demokrasi bagi penyelenggaraan .egara!
&leh karena itu, dalam proses penyelenggaraan .egara, segala kebijakan, ke#enangan dan kekuasaan harus dikembalikan kepada rakyat! engan demikian, aktiAitas politik praktis yang menyangkut kekuasaan ekseekuti$, legislati$ dan yudikati$ serta konsep pengambilan keputusan, penga#asan dan partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat!
Sila keadilan bagi seluruh rakyat "ndonesia memberikan legitimasi hukum 2legalitas3 dalam kehidupan dan penyelenggaraan .egara! "ndonesia merupakan .egara hukum yang selalu menjunjung tinggi aspek keadilan sosial! 0eadilan sosial merupakan tujuan dalam kehidupan .egara, yang menunjukkan setiap #arga .egara "ndonesia mendapatkan perlakuan adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan!
&leh karena itu, untuk mencapai aspek keadilan tersebut, kehidupan dan penyelenggaraan .egara harus senantiasa berdasarkan hukum yang berlaku! Pelanggaran terhadap prinsip1prinsip keadilan dalam kehidupan .egara, yang bisa mengakibatkan hancurnya tatanan hidup kenegaraan serta terpecahnya persatuan dan kesatuan bangsa!
.ilai1nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila harus dijadikan patokan bagi setiap penyelenggara .egara dan rakyat "ndonesia! .ilai1nilai tersebut harus diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga pada akhirnya akan terbentuk suatu pemerintahan yang etis serta rakyat yang bermoral pula!
18 Peniikan Pancasila Sebagai Peniikan Plitik
Pancasila harus menjadi satu1satunya asas dalam kehidupan dan kenegaraan /", oleh karena itu, penyarahan peran sebagai pendidikan politik ini kepada PPS memang layak! Selain itu, pancasila harus tampil dalam setiap aspek keghidupan masyarakat dan .egara!
Pendidikan Pancasila berperan sebagai #ahana program pendidikan politik, dimana peserta didik penerus bangsa .egara /" ini dibina kemantapan pemahaman tantang tata bernegara menurut nilai moral Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan dn batang tubuh '' +=78!
Menurut program Pendidiikan Politik ini pula dibina dan ditingkatkan pemahaman dan kemampuan untuk me#ujudkan cita1cita Pancasila, yakni mencerdaskan dan mensejahterakan rakyatmelalui pembangunan nasional sesuai kemampuan dan keadaan masing1masing!
Pendidikan politik membina kesadaran peserta didik akan masalah yang sedang dan akan dihadapi dirinya, kehidupan serta pemerintah .egara dalam melaksanakan tugas dan peran masing1masing serta pencapaian tujuan nasional!
ebih dari itu, mereka pun akan dimotiAasi untuk mau dan mampu memecahkan segala masalah! Maka karenanya Program Pendidi kan Pancasila hendaknya tidak hanya menampilkan Pancasila sebagai normatiAe saja, namun juga menampilkan pelajara dengan misi diatas!
B!B $$$
PE"-'-P
Kesim;ulan
Secara substanti$ pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia! &leh karena itu etika politik berkait erat dengan bidang pembahasan moral! Cal ini berdasarkan kenyataan bah#a pengertian JmoralK senantiasa
menunjuk kepada manusia sebagai subjek etika! Maka ke#ajiban moral dibedakan dengan pengertian ke#ajiban1ke#ajiban lainnya, karena yang dimaksud adalah ke#ajiban manusia
sebagai manusia!
%alaupun dalam hubungannya dengan masyarakat bangsa maupun negara, etika politik tetap meletakkan dasar $undamental manusia sebagai manusia! asar ini lebih
meneguhkan akar etika politik bah#a kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagi makhluk yang beradab dan berbudaya!
Pancasila adalah sebagai suatu sistem $ilsa$at yang pada hakikatnya merupakan nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan laianya!
Suatu pemikiran $ilsa$at tidak seccara langsung menyajikan norma I norma yang merupakan pedoman dakam suatu tindakan atau aspek praktis melainkan nilai I nilai yang bersi$at mendasar!
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang prinsip I prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia yang membicarakan masalah I masalah yang berkaitan dengan predikat “susila” dan “tindak susila”, “baik” dan “buruk”!
Cubungan sistematik antara nilai, norma dan moral tersebut ter#ujud dalam suatu tingkah laku praktis dalam kehidupan manusia!
Etika politik adalah termasuk lingkup etika sosial manusia yang secara har$iah berkaitan dengan bidang kehidupan politik
Saran
Pancasila hendaknya disosialisasikan secara mendalam sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dalam berbagai segi ter#ujud dengan adanya kesianambungan usaha pemerintah untuk me#ujudkan masyarakat adil dan makmur dengan kepastian masyarakat untuk mengikuti dan mentaati peraturan yang ditetapkan, karena kekuatan politik suatu negara ditentukan oleh kondisi pemerintah yang absolut dengan adanya dukungan rakyat sebagai bagian terpenting dari terbentuknya suatu negara!
DAFTAR PUSTAKA
5dnan, M! ?achri!)**! Pendidikan Pancasila 'ntuk Perguruan Tinggi! Padang! 'niAersitas .egeri Padang!
Magnis, ?ran@ dan dan Suseno!+=>9! TIKA DASA*+ (akarta! -ramedia!
.urtjahjo, Cendra!)**8! ilsa-at Demokrasi+ (akarta! Bumi 5ksara!
Sunoto! +=>)! Mengenal I.SAAT PA/0ASI.A Pendekatan Melalui : tika Pan!asila+ Yogyakarta! Canindita!
Toyibin, M, 5@is dan jahiri, 5, 0osasih! +==+! Pendidikan Pan!asila II+ (akarta! EP"0B'!
Oarma!+=>)!Teori Politik Modern+ 'niAersitas /ajasthan, .e# elhi! /aja#ali!
<ubair, 5chmad ;harris! +=>:! Kuliah tika+Yogyakarta! /aja#ali!
http4GGgintaseptianti)>!blogspot!co!idG)*+7G*9Gmakalah1pkn1pancasila1sebagai1etika!html
iposkan oleh ginta septianti di **!):
0irimkan "ni le#at EmailBlogThisLBerbagi ke T#itterBerbagi ke ?acebookBagikan ke Pinterest