• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP CHF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP CHF"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

KONSEP DASAR MEDIS KONSEP DASAR MEDIS

A

A.. DDeeffiinniissii

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah suatu Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.Jantung hanya mampu memompa darah untuk  otot jantung kaku dan menebal.Jantung hanya mampu memompa darah untuk  akt

aktu u yanyang g sinsingkagkat t dan dan dindindinding g otootot t jantjantung ung yanyang g melmelemaemah h tidtidak ak mammampupu mem

memompa ompa dengdengan an kuakuat.!t.!ebaebagai gai akiakibatbatnya" nya" ginginjal jal sersering ing mermerespespons ons dendengangan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam  beberapa

 beberapa organ organ tubuh tubuh seperti seperti tangan" tangan" kaki" kaki" paru" paru" atau atau organ organ lainnya lainnya sehinggasehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (#djianti" $%&%).

tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (#djianti" $%&%). B

B.. EEttiioollooggii

'agal jantung kongestif dapat disebabkan

'agal jantung kongestif dapat disebabkan oleh (asjoer" oleh (asjoer" rif dkk $%%&)*rif dkk $%%&)* &

&.. ++eellaaiinnaan on ottoot jt jaannttuunngg 'a

'agagal l jajantntunung g seseriring ng teterjrjadadi i papada da pependndereritita a kekelalaininan an ototot ot jajantntunung"g" dis

disebaebabkan bkan menmenuruurunnynnya a kontkontraktraktiliilitas tas janjantuntung.+g.+ondiondisi si yanyang g menmendasdasariari  penyebab

 penyebab kelainan kelainan fungsi fungsi otot otot mencakup mencakup ateriosklerosis ateriosklerosis koroner" koroner" hiprtensihiprtensi arterial" dan penyakit degeneratif atau inflamasi.

arterial" dan penyakit degeneratif atau inflamasi. $

$.. tteerroosskklleerroossiis s ccoorroonneer r  engak

engakibatkaibatkan n disfdisfungsi miokardium karena ungsi miokardium karena tergaterganggunynggunya a aliraaliran n darah kedarah ke oto

otot t janjantuntung.,g.,ererjadjadi i hiphipoksoksia ia dan dan asiasidosdosis is (ak(akibaibat t penpenumpumpuikuikan an asasamam lak

laktattat).).nfanfark rk miomiokarkardium dium (ke(kematmatian ian sel sel janjantuntung) g) biabiasanysanya a menmendahdahuluiului terja

terjadinya dinya gagal gagal jantunjantung.erag.eradangan dangan dan dan penyakipenyakit t miokarmiokardium dium degenerdegeneratifatif""  berhubungan

 berhubungan dengan dengan gagal gagal jantung jantung karena karena kondisi kondisi yang yang secara secara langsunglangsung merusak serabut jantung" menyebabkan kontraktilitas menurun.

merusak serabut jantung" menyebabkan kontraktilitas menurun. /.

(2)

enin

eningkatkan gkatkan beban beban kerja kerja jantunjantung g dan dan pada pada giligilirannya rannya mngakimngakibatkanbatkan hipertrofi serabut otot jantung

hipertrofi serabut otot jantung 0.

0. eraeradadangngan an dadan n pepenynyakakit it mymyococarardidium degum degenenereratativivee 1erhub

1erhubungan ungan dengan dengan gagal gagal jantujantung ng karena karena kondiskondisi i ini ini secara secara langsulangsungng merusak serabut jantung" menyebabkan kontraktilitas menurun.

merusak serabut jantung" menyebabkan kontraktilitas menurun. 2

2.. eennyyaakkiit t jjaannttuunng g llaaiinn.. 'a

'agagal l jajantntunung g dadapapat t teterjrjadadi i sesebabagagai i akakibibat at pepenynyakakit it jajantntunung g yyanangg seb

sebenaenarnyrnya" a" yang yang secsecara ara lanlangsugsung ng memmempenpengargaruhi uhi janjantuntung.g.ekaekanisnismeme  biasanya

 biasanya terlibat terlibat mencakup mencakup gangguan gangguan aliran aliran darah darah yang yang masuk masuk jantungjantung (stenosis katup semiluner)" ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (stenosis katup semiluner)" ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (ta

(tampomponadenade" " perperikaikardirdium" um" perperikaikardirditif tif konskonstrtriktiktif" if" ataatau u stestenosnosis is 33)")"  peningkatan mendadak after load.

 peningkatan mendadak after load. 4

4.. FFaakkttoor r ssiisstteemmiik  k  

,erdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan ,erdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan  beratnya

 beratnya gagal gagal jantung. jantung. eningkatnya eningkatnya laju laju metabolisme(mis metabolisme(mis * * demam"demam" tirotoksikosis )" hipoksia dan anemia peperlukan peningkatan curah jantung tirotoksikosis )" hipoksia dan anemia peperlukan peningkatan curah jantung untuk mem

untuk memenuhi kebutuenuhi kebutuhan oksigehan oksigen sistemin sistemik. k. HipokHipoksia dan anemia jugasia dan anemia juga dapat menur

dapat menurunkan suplai oksunkan suplai oksigen ke jantung. igen ke jantung. sisidosis resdosis respiratpiratorik atauorik atau met

metabolabolik ik dan dan abnoabnormarmalitlita a eleelekttkttronronik ik dapdapat at menmenuruurunkan nkan kontkontraktraktiliilitastas  jantung

 jantung 'ra

'rade de gaggagal al janjantuntung g menmenuruurut t 5e 5e yoryork k HearHeart t sssocsociaiiaion" on" terterbagibagi menjadi 0 kelainan fungsional *

menjadi 0 kelainan fungsional * &.

&. 5yH 5yH 'rade  'rade  timbtimbul gejalul gejala sesaa sesak pada aktk pada aktifitaifitas fiss fisik beraik beratt $.

$. 5yH 5yH 'rade 'rade  tim timbul gejabul gejala sesla sesak pada aak pada aktifiktifitas ftas fisik sisik sedangedang /.

/. 5yH 5yH 'rade 'rade   timbtimbul ul gejala gejala sesasesak padk pada akta aktifitaifitas rs ringaningan 0.

0. 5yH 5yH 'rade 'rade 3 t3 timbul imbul gejalgejala a sesak sesak pada aktpada aktifitifitas sanas sangat rgat ringan6 ingan6 istiistirahatrahat

C

C.. PPaattooffiissiioollooggii

ekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan ekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari normal. kontraktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari normal. 7apat dijelaskan dengan persamaan C8 9 H: ; !3 di mana curah jantung (C8* 7apat dijelaskan dengan persamaan C8 9 H: ; !3 di mana curah jantung (C8*

(3)

Cardiac output) adalah fungsi frekuensi jantung (H:* Heart :ate) ; 3olume !ekuncup (!3* !troke 3olume).

Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. 1ila curah  jantung berkurang" sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan curah jantung. 1ila mekanisme kompensasi ini gagal untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai" maka volume sekuncup  jantunglah yang harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung.

3olume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi" yang tergantung pada / faktor" yaitu* (&) reload (yaitu sinonim dengan Hukum !tarling pada jantung yang menyatakan baha jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut jantung)< ($) +ontraktilitas (mengacu pada  perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium)< (/) fterload (mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan untuk  memompa darah melaan perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriole).

Jika terjadi gagal jantung" tubuh mengalami beberapa adaptasi yang terjadi  baik pada jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup kedua ventrikel  berkurang akibat penekanan kontraktilitas atau afterload yang sangat meningkat" maka volume dan tekanan pada akhir diastolik di dalam kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan panjang serabut miokardium pada akhir diastolik dan menyebabkan aktu sistolik menjadi singkat. Jika kondisi ini  berlangsung lama" maka akan terjadi dilatasi ventrikel. Cardiac output pada saat

istirahat masih bisa berfungsi dengan baik tapi peningkatan tekanan diastolik  yang berlangsung lama (kronik) akan dijalarkan ke kedua atrium" sirkulasi  pulmoner dan sirkulasi sitemik. khirnya tekanan kapiler akan meningkat yang akan menyebabkan transudasi cairan dan timbul edema paru atau edema sistemik.

(4)

:espon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat. Cardiac out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi yang berusaha untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.

:espon aal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua  pengaruh utama *

&. eningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium. $. 3asokontriksi perifer 

3asokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang kurang vital" seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital" seperti otak.+ontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung.eningkatan  peregangan serabut otot myocardium memungkinkan kontraktilitas.

ada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put" namun selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium" meregangkan serabut- serabut myocardium dibaah garis kemampuan kontraksi. 1ila orang tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk memulai  peningkatan volume ventrikel dapat memperberat preload dan kegagalan

komponen- komponen.

Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktivkan sistem renin angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun afterload pada aktu jangka panjang dan seterusnya. +ompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur micardium itu sendiri yang akhirnya lama- kelamaan miocrdium akan menebal atau menjadi hipertropi untuk  memperbaiki kontraksi namun ini berdampak peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.

D. Manifestasi Klinis

'ejala yang muncul sesuai dengan gejala jantung kiri diikuti gagal jantung kanan dapat terjadinya di dada karana peningkatan kebutuhan oksigen. ada  pemeriksaan fisik ditemukan tanda = tanda gejala gagal jantung kongestif   biasanya terdapat bunyi derap dan bising akibat regurgitasi mitral ,anda dominan

(5)

dan vena meningkat akibat penurunan curah jantung. anifestasi kongesti dapat  berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi (asjoer" rif 

dkk $%%&)*

&. 'agal jantung kiri * kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri" karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari  paru.eningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. anifestasi klinis yang dapat terjadi meliputi * dispnea" ortopnea" batuk" mudah lelah" takikardia" insomnia.

a. 7ispnea dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. 7ispnea bahkan dapat terjadi pada saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan minimal atau sedang.

 b. 8rtopnea kesulitan bernafas saat berbaring" beberapa pasien hanya mengalami ortopnea pada malam hari" hal ini terjadi bila pasien" yang sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki dan tangan di baah" pergi  berbaring ke tempat tidur. !etelah beberapa jam cairan yang tertimbun diekstremitas yang sebelumnya berada di baah mulai diabsorbsi" dan ventrikel kiri yang sudah terganggu" tidak mampu mengosongkan  peningkatan volume dengan adekuat. kibatnya tekanan dalam

sirkulasi paru meningkat dan lebih lanjut" cairan b erpindah ke alveoli.

c. 1atuk yang berhubungan dengan ventrikel kiri bisa kering dan tidak   produktif" tetapi yang tersering adalah batuk basah yaitu batuk yang

menghasilkan sputum berbusa dalam jumlah yang banyak" yang kadang disertai bercak darah.

d. udah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat  jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan

sisa hasil katabolisme" juga terjadi akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas.

e. nsomnia yang terjadi akibat distress pernapasan dan batuk.

$. 'agal jantung kanan * bila ventrikel kanan gagal" yang menonjol adalah kongesti visera dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak 

(6)

dapat mengakomodasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena. anifestasi klinis yang tampak dapat meliputi edema ekstremitas baah" peningkatan berat badan" hepatomegali" distensi vena leher" asites" anoreksia" mual dan nokturia.

a. >dema dimulai pada kaki dan tumit juga secara bertahap bertambah ke tungkai" paha dan akhirnya ke genetalia eksterna serta tubuh bagian  baah.

 b. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar. 1ila proses ini berkembang" maka tekanan dalam pembuluh darah portal meningkat sehingga cairan terdorong keluar rongga abdomen" suatu kondisi yang dinamakan ascites. engumpulan cairan dalam rongga abdomen ini dapat menyebabkan tekanan pada diafragma dan distress pernafasan.

c. noreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen.

d. 5okturia terjadi karena perfusi renal yang didukung oleh posisi penderita  pada saat berbaring. 7iuresis terjadi paling sering pada malam hari karena

curah jantung membaik saat istirahat.

e. +elemahan yang menyertai gagal jantung sisi kanan disebabkan karena menurunnya curah jantung" gangguan sirkulasi" dan pembuangan produk  sampah katabolisme yang tidak adekuat dari jaringan (!melt?er" $%%$).

E. Diagnostik test

&. #rine

3olume * 1iasanya kurang dari 0%% ml6$0 jam (oliguria) atau urine tidak ada (anuria).

@arna * !ecara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus" bakteri" lemak" partikeloid" fosfat.

!edimen * +ecoklatan menunjukkan adanya darah" H1" mioglobin" porfirin.

(7)

1erat jenis * +urang dari &"%&2 (menetap pada &"%&% menunjukkan kerusakan ginjal berat).

+lirens kreatinin * ungkin agak menurun.

 5atrium * Aebih besar dari 0% m>g6A karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi natrium.

rotein * 7erajat tinggi protein uria (/ = 0) secara kuat menunjukkan glomerulus bila sel darah merah dan fragmen juga ada.

$. 7arah * 1#56kreatinin * meningkat" biasanya meningkat dalam proporsi" kadar kreatinin &% mg6dl diduga tahap akhir  mungkin rendah yaitu 2.

Hitung darah lengkap *

Ht * enurun pada adanya anemia. Hb * 1iasanya kurang dari B =  g6dl

!el darah merah * @aktu hidup menurun pada defesiensi eritropoetin seperti a?otemia.

'7 = H penurunan asidosis metabolic (kurang dari B.$) terjadi karena kehilangan kemampuan ginjal untuk mensekresi hidrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme  protein. 1ikarbonat menurun" C8$ menurun.

 5atrium serum * ungkin rendah bila ginjal kehabisan natrium atau normal (menunjukkan status dilusi hipernatremia). +alium * eningkatan sehubungan dengan retensi sesuai

dengan perpindahan seluler (asidosis) atau  pengeluaran jaringan (hemolisis !7). ada tahap akhir perubahan >+' mungkin tidak terjadi sampai kalium 4"2 m>g atau lebih besar.

agnesium6fosfat * eningkat

(8)

rotein * +hususnya albumin * kadar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein melalui urine"  perpindahan cairan" penurunan pemasukan6  penurunan sintetis karena kurang asam amino

essensial.

8smolatitas serum * Aebih besar dari $2 osm6kg * sering sama dengan urine.

/. rosedur diagnostik  

+#1 foto * enunjukkan adanya ukuran

ginjal6ureter6kandung kemih dan adanya obstruksi (batu).

ielogram retrograd * enunjukkan abnormalitas pelvis ginjal dan ureter.

teriogram ginjal * engkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskuler" massa.

!istouretrogram berkemih * enunjukkan ukuran kandung kemih" refluks ke dalam ureter" retensi.

#ltrasono ginjal * enunjukkan ukuran kandung kemih dan adanya massa" kista" obstruksi pada saluran  perkemihan bagian atas.

1iopsi ginjal * ungkin dilakukan secara endoskopi untuk   menentukan sel jaringan untuk diagnosis histologis.

>ndoskopi ginjal" nefroskopi* 7ilakukan untuk menentukan pelvis ginjal * keluar batu" hematuria dan pengangkatan tumor selektif 

>+' * ungkin abnormal menunjukkan

(9)

Foto kaki" tengkorak" kolumna spinal dan tangan * 7apat menunjukkan demineralisasi" kalsifikasi

F. Komplikasi

&. !yok +ardigenik 

$. >pisode ,romboemboli karena penbentukan bekuan vena karena stasis darah. /. >fusi dan ,amponade erikardium (!melt?er D 1are" $%%$)

G. Penatalaksanaan

,ujuan pengobatan adalah *

&. 7ukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.

$. eningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium dengan  preparat farmakologi.

/. embuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi antidiuretik" diit dan istirahat.

0. engatasi keadaan yang reversible" termasuk tiroksikosis" miksedema" dan aritmia digitalisasi

2. eningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi 8$ melalui istirahat6pembatasan aktivitas

,erapi Farmakologis * &. 'likosida jantung.

$. 7igitalis" meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi jantung. >fek yang dihasilkan * peningkatan curah  jantung" penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan

diuresisidan mengurangi edema /. ,erapi diuretik.

0. 7iberikan untuk memacu eksresi natrium dan air mlalui ginjal.enggunaan hrs hati = hati karena efek samping hiponatremia dan hypokalemia

2. ,erapi vasodilator. 8bat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. 8bat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan engisian ventrikel kiri dapat dituruinkan

a. 7osis digitalis *

&) 7igoksin oral digitalisasi cepat %"2-$ mg dalam 0-4 dosis selama $0 jam dan dilanjutkan $;%"2 mg selama $-0 hari

(10)

 b) CedilanidE iv &"$-&"4 mg selama $0 jam $)

 b. 7osis penunjang untuk gagal jantung * digoksin %"$2 mg sehari. #ntuk   pasien usia lanjut dan gagal ginjal dosis disesuaikan.

&) 7osis penunjang digoksin untuk fiblilasi atrium %"$2 mg.

$) 7igitalisasi cepat diberikan untuk mengatasi edema pulmonal akut yang berat *

a) 7igoksin * &-&"2 mg iv perlahan-lahan  b) CedilanidE %"0-%" mg iv perlahan-lahan H. Pognosis

ortalitas  tahun pada pasien dengan gagal jantung cukup tinggi ($%-4%) dan berkaitan dengan derajat keparahannya. 7ata Frimingham yang dikumpulkan sebelum penggunaan vasodilatasi untuk gagal jantung menunjukkan mortalitas  tahun rerata sebesar /% bila semua pasien dengan gagal jantung dikelompokkan bersama" dan lebih dari 4% pada 5GH kelas 3. aka kondisi ini memiliki prognosis yang lebih buruk daripada sebagian  besar kanker. +ematian terjadi karena gagal jantung progresif atau secara

mendadak (diduga karena aritmia) dengan frekuensi yang kurang lebih sama. !ejumlah faktor yang berkaitan dengan prognosis gagal jantung" yaitu *

a. +linis * semakin buruk gejala pasien" kapasitas aktivitas" dan gambaran klinis" semakin buruk prognosis.

 b. Hemodinamik * !emakin rendah indeks jantung" isi sekuncup" dan fraksi ejeksi" semakin buruk prognosis.

c. 1iokimia * ,erdapat hubungan terbalik yang kuat antara norepinefrin" renin" vasopresin" dan peptida natriuretik plasma. Hiponatremia dikaitkan dengan  prognosis yang lebih buruk 

d. ritmia * Fokus >ktopik ventrikel yang sering atau takikardia ventrikel pada  pengaasan >+' ambulatori menandakan prognosis yang buruk. 1elum  jelas apakah aritmia ventrikel hanya merupakan penanda prognosis yang  buruk atau apakah aritmia merupakan penyebab kematian.

nsidensi keseluruhan tahunan stroke atau tromboemboli pada gagal  jantung sebesar $. Faktor predisposisi antara lain adalah imobilitas" curah  jantung rendah" dilatasi ventrikel atau aneurisma. :esiko tahunan stroke

(11)

 pada penelitian gagal jantung sekitar &"2 pada gagal jantung ringan6sedang dan 0 pada yang berat" dibandingkan dengan %"2 pada kontrol.

BAB II

KONSEP DASAR KEPERA!A"AN A. Pengka#ian

$. Ri%a&at Kepea%atan a. +eluhan

&) 7ada terasa berat (seperti memakai baju ketat). $) alpitasi atau berdebar-debar.

/) aro;ysmal 5octurnal 7yspnea (57) atau orthopnea" sesak nafas saat beraktivitas" batuk (hemoptoe)" tidur harus pakai bantal lebih dari dua buah.

0) ,idak nafsu makan" mual" dan muntah. 2) Aetargi (kelesuan) atau fatigue (kelelahan 4) nsomnia

B) +aki bengkak dan berat badan bertambah ) Jumlah urine menurun

) !erangan timbul mendadak6 sering kambuh.

 b. :iayat penyakit* hipertensi renal" angina" infark miokard kronis" diabetes melitus" bedah jantung" dan disritmia.

c. :iayat diet* intake gula" garam" lemak" kafein" cairan" alkohol.

d. :iayat pengobatan* toleransi obat" obat-obat penekan fungsi jantung" steroid" jumlah cairan per-3" alergi terhadap obat tertentu.

e. ola eliminasi orine* oliguria" nokturia.

f. erokok* perokok" cara6 jumlah batang per hari" jangka aktu g. ostur" kegelisahan" kecemasan

(12)

h. Faktor predisposisi dan presipitasi* obesitas" asma" atau C87 yang merupakan faktor pencetus peningkatan kerja jantung dan mempercepat  perkembangan CH

'. Pemeiksaan Fisik  a. ktivitas6 istirahat

'ejala *+eletihan" kelelahan terus sepanjang hari" nsomia" 5yeri dada dengan aktivitas"7ispnea pada saat istirahat atau pada pengerahan tenaga . ,anda *'elisah" perubahna status mental * letargi" ,,3 perubahan pada aktivitas.

 b. !irkulasi 'ejala *

&. :iayat hipertensi" C" episode gagal jantung kanan sebelunya $. enyakit katub jantung" bedah jantung" endokarditis" !A>" anemia"

syok septik" bengkak pada kaki" telapak kaki" abdomen sabuk terlalu kuat (pada gagal jantung kanan)

,anda *

&. ,7 mungkin menurun (gagal pemompaan)" normal 'J+ ringan6 kronis atau tinggi (kelebihan volume cairan 6 peningkatan ,7).

$. ,ekanan nadi menunjukan peningkatan colume sekuncup. /. Frekuensi jantung takikardia (gagal jantung kiri)

0. rama jantung * sistemik" misalnya * fibrilasi atrium" kontraksi ventrikel prematur6 takikardi blok jantung.

2. 5adi apikal disritmia" misalnya *  mungkin menyebar dan  berubah posisi secara inferior kiri.

4. 1unyi jantung !/ (gallop) adalah diagnostik" !0 dapat terjadi !& dan !$ mungkin lemah.

B. urmur sistolik dan diastolik dapat menandakan adanya katup atau insufisien.

. 5adi * nadi perifer berkurang" perubahan dalam kekuatan denyutan dapat terjadi" nadi sentral mungkin kuat" misalnya * nadi jugularis coatis abdominal terlihat .

. @arna kulit * kebiruan" pucat" abu-abu" sianotik 

&%. unggung kuku * pucat atau sianosik dengan pengisian kapiler  lambat.

(13)

&&. Hepar * pembesaran6 dapat teraba" reflek hepato jugularis. &$. 1unyi nafas * krekels ronchi

&/. >dema * mungkin dependen" umum atau pitting" khususnya pada ekstremitas.

c. ntegritas ego

'ejala*stres" tergantung pada orang lain" masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi klien.

,anda* ansietas dan peka rangsang d. >liminasi

'ejala*perubahan pola berkemih (poliuria"nokturia" kesulitan berkemih6 infeksi nyeri tekan abdomen" diare)

,anda*urine encer" pucat" kuning" poliuria(dapat berkembang oligouria6 anuria  jika terjadi hipovolemia berat)" urine berkabut" bau busuk6 infeksi" abdomen

keras" adanya asites" bising usus lemah dan menurun" hiperaktif6 diare) e. akanan6cairan

'ejala*hilang nafsu makan" mual" muntah" tidak mengikuti diet" peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat" penurunan berat badan lebih dari periode  beberapa hari atau minggu

,anda*kulit kering dan bersisik" turgor kulit jelek" kekakuan dan distensi abdomen" muntah" pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik  dengan peningkatan glukosa darah) halitosis atau bau manis" bau buah (nafas aseton)

f. 5eurosensori

'ejala*pusing" sakit kepala" kesemutan"kebas atau kelemahan pada otot"  parestesia" gangguan penglihatan.

,anda* disorientasi" mengantuk" letargi" stupor6 koma (tahap lanjut)" gangguan memori (baru" masa lalu)" kacau mental" reflek tendon dalam menurun" aktivitas kejang (tahap lanjut dari ketoasidosis)

g. 5yeri6kenyamanan

'ejala *5yeri dada" angina akut atau kronis" nyeri abdomen kanan atas.

,anda *,idak tenang" gelisah" fokus menyempit (menarik diri)" perilaku melindungi diri

h. ernafasan 'ejala *

&. 7ispnea saat aktifitas" tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal $. 1atuk dengan6tanpa sputum

(14)

/. :iayat penyakit paru kronis

0. enggunakan bantuan pernafasan" misal * oksigen atau medikasi ,anda *

&. ernafasan takipnea" nafas dangkal" pernafasan laboral" penggunaan otot aksesori

$. ernafasan nasal faring

/. 1atuk kering6 nyaring6 non produktif atau mungkin batuk terus menerus dengan6 tanpa sputum

(. "es Diagnostik 

dapun tes diagnostik (!afery" $%&/) * a. emeriksaan penunjang

&) Foto rontgen dada * pembesaran jantung" distensi vena pulmonaris dan redistrinya ke apeks paru (opasifikasi hilus paru bisa sampai ke apeks)"peningkatan tekanan vaskular pulmonal" kadang-kadang ditemukan efusi pleura .

$) >lektrokardiografi * membantu menunjukan etiologi gagal jantung (infark" iskemia" hipertrofi" dab lain-lain) dapat ditemukan lo voltage" , inversi" I!" depresi !," dan lain-lain.

 b. Aaboratorium

&) +imia darah (termasuk ureum"kreatinin"glukosa"elektrolit)" hemoglobin" tes fungsi tiroid" tes fungsi hati dan lipid darah

$) #rinalisa untuk mendeteksi proteinuria dan glukosaria c. >kokardiografi

d. 7apat menilai dengan cepat dengan informasi yang rinci tentang fungsi dan struktur jantung" katup dan perikard. 7apat ditemukan fraksi ejeksi yang rendah  /2-0% atau normal" kelainan katup (stenosis mitral" regurgitasi mitral" stenosis trikuspid atau regurgitasi trikuspid)" hipertrofi ventrikel kiri" kadang-kadang ditemukan dilatasi ventrikel kanan atau atrium kanan" efusi  perikard" temponade" atau perikarditis.

(15)
(16)

C. Diagnosa Kepea%atan

&. enurunan curah jantung b6d respon fisiologis otot jantung" peningkatan frekuensi" dilatasi" hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup

$. ola 5afas tidak efektif b6d kongesti paru" hipertensi pulmonal

/. erfusi jaringan tidak efektif b6d menurunnya curah jantung" hipoksemia  jaringan" asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli

0. 'angguan pertukaran gas b6d kongesti paru" hipertensi pulmonal" penurunan  perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung. 2. +elebihan volume cairan b6d berkurangnya curah jantung" retensi cairan dan

natrium oleh ginjal" hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal 4. Cemas b6d penyakit kritis" takut kematian atau kecacatan" perubahan peran

dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen. D. Ren*ana as+)an kepea%atan

N o

Diagnosa Kepea%atan

"+#+an ,an Kiteia

Hasil Inte-ensi & enurunan curah jantung  b6d respon fisiologis otot  jantung"  peningkatan frekuensi" dilatasi" hipertrofi atau  peningkatan isi sekuncup NOC o Cardiac ump effectiveness o Circulation !tatus

o 3ital !ign !tatus

Kiteia Hasil o ,anda 3ital dalam rentang normal (,ekanan darah" 5adi" respirasi) o 7apat mentoleransi aktivitas" tidak  ada kelelahan NIC Cardiac Care

o >valuasi adanya nyeri dada

( intensitas"lokasi" durasi) :*

o Catat adanya disritmia jantung o Catat adanya tanda dan gejala

 penurunan cardiac putput

o onitor status kardiovaskuler  o onitor status pernafasan

yang menandakan gagal  jantung

o onitor abdomen sebagai

indicator penurunan perfusi

o onitor balance cairan

o onitor adanya perubahan

tekanan darah

(17)

o ,idak ada edema

 paru" perifer" dan tidak ada asites

o ,idak ada

 penurunan kesadaran

terhadap efek pengobatan antiaritmia

o tur periode latihan dan

istirahat untuk menghindari kelelahan

o onitor toleransi aktivitas

 pasien

o onitor adanya dyspneu"

fatigue" tekipneu dan ortopneu

o njurkan untuk menurunkan

stress

o /ital Sign Monitoing

o onitor ,7" nadi" suhu" dan

:: 

o Catat adanya fluktuasi

tekanan darah

o onitor 3! saat pasien

 berbaring" duduk" atau berdiri

o uskultasi ,7 pada kedua

lengan dan bandingkan

o onitor ,7" nadi" ::"

sebelum" selama" dan setelah aktivitas

o onitor kualitas dari nadi o onitor adanya pulsus

 paradoksus dan pulsus alterans

o onitor jumlah dan irama

 jantung dan monitor bunyi  jantung

o onitor frekuensi dan irama

 pernapasan

(18)

 pernapasan abnormal

o onitor suhu" arna" dan

kelembaban kulit

o onitor sianosis perifer 

o onitor adanya cushing triad

(tekanan nadi yang melebar"  bradikardi" peningkatan

sistolik)

o dentifikasi penyebab dari

 perubahan vital sign

$ ola 5afas tidak efektif  NOC  o :espiratory status * 3entilation o :espiratory status * iray patency

o 3ital sign !tatus

!etelah dilakukan tindakan keperaatan selamaK. asien

menunjukan keefektifan  pola napas" dibuktikan

dengan *

Kiteia Hasil 

o endemonstrasikan

 batuk efektif dan suara nafas yang  bersih" tidak ada

NIC

o osisikan pasien untuk 

memaksimalkan ventilasi

o asang mayo bila perlu

o Aakukan fisioterapi dada jika

 perlu

o +eluarkan sekret dengan

 batuk atau suction

o uskultasi suara nafas" catat

adanya suara tambahan

o 1erikan bronkodilator 

o 1erikan pelembab udara

+assa basah 5aCl Aembab

o tur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan.

o onitor respirasi dan status

8$

o 1ersihkan mulut" hidung dan

secret trakea

o ertahankan jalan nafas yang

(19)

sianosis dan dyspneu (mampu

mengeluarkan

sputum" mampu  bernafas dengan mudah" tidak ada  pursed lips)

o enunjukkan jalan

nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik" irama nafas" frekuensi  pernafasan dalam rentang normal" tidak ada suara nafas abnormal)

o ,anda ,anda vital

dalam rentang normal (tekanan darah" nadi"  pernafasan)

o 8bservasi adanya tanda tanda

hipoventilasi

o onitor adanya kecemasan

 pasien terhadap oksigenasi

o onitor vital sign

o nformasikan pada pasien dan

keluarga tentang teknik  relaksasi untuk memperbaiki  pola nafas

o jarkan bagaimana batuk 

secara efektif 

o onitor pola nafas

/ erfusi  jaringan tidak  efektif b6d menurunnya curah jantung" hipoksemia  jaringan" asidosis dan NOC  o Circulation status o ,issue refusion * cerebral Kiteia Hasil  a. mendemonstrasik  an status sirkulasi o ,ekanan systole NIC  Peip)eal Sensation Management 0Mana#emen sensasi peife1

o onitor adanya daerah tertentu

yang hanya peka terhadap  panas6dingin6tajam6tumpul

o onitor adanya paretese

(20)

kemungkinan thrombus atau emboli dandiastole dalam rentang yang diharapkan o ,idak ada ortostatikhipertensi

o ,idak ada tanda

tanda peningkatan tekanan

intrakranial (tidak  lebih dari &2 mmHg)

 b. mendemonstrasik  an kemampuan kognitif  yang ditandai dengan*

o  berkomunikasi

dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan o menunjukkan  perhatian" konsentrasi dan orientasi o memproses informasi o membuat keputusan dengan  benar  c. menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh *

mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi

o 'unakan sarun tangan untuk 

 proteksi

o 1atasi gerakan pada kepala"

leher dan punggung

o onitor kemampuan 11

o +olaborasi pemberian analgetik  o onitor adanya tromboplebitis o 7iskusikan menganai penyebab

(21)

tingkat kesadaran mambaik" tidak ada gerakan gerakan involunter  0 'angguan  pertukaran gas  b6d kongesti  paru" hipertensi  pulmonal"  penurunan  perifer yang mengakibatka n asidosis laktat dan  penurunan curah jantung NOC

:espiratory !tatus * 'as e;change

o :espiratory !tatus *

ventilation

o 3ital !ign !tatus

Kiteia Hasil  o  endemonstrasikan  peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat o emelihara

kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress  pernafasan

o endemonstrasikan

 batuk efektif dan suara nafas yang  bersih" tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu

mengeluarkan

sputum" mampu

NIC

Ai%a& Management

o 1uka jalan nafas" guanakan

teknik chin lift atau ja thrust  bila perlu

o osisikan pasien untuk 

memaksimalkan ventilasi

o dentifikasi pasien perlunya

 pemasangan alat jalan nafas  buatan

o asang mayo bila perlu

o Aakukan fisioterapi dada jika

 perlu

o +eluarkan sekret dengan

 batuk atau suction

o uskultasi suara nafas" catat

adanya suara tambahan

o Aakukan suction pada mayo o 1erika bronkodilator bial

 perlu

o 1arikan pelembab udara

o tur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan.

o onitor respirasi dan status

8$

(22)

 bernafas dengan mudah" tidak ada  pursed lips)

o ,anda tanda vital

dalam rentang normal

o onitor rata = rata"

kedalaman" irama dan usaha respirasi

o Catat pergerakan dada"amati

kesimetrisan" penggunaan otot tambahan" retraksi otot supraclavicular dan intercostal

o onitor suara nafas" seperti

dengkur 

o onitor pola nafas *

 bradipena" takipenia" kussmaul" hiperventilasi" cheyne stokes" biot

o Catat lokasi trakea

o onitor kelelahan otot

diagfragma ( gerakan  paradoksis )

o uskultasi suara nafas" catat

area penurunan 6 tidak adanya ventilasi dan suara tambahan

o ,entukan kebutuhan suction

dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama

o #skultasi suara paru setelah

tindakan untuk mengetahui hasilnya

A*i,Base Managemen

o onitro 3 line

o ertahankanjalan nafas paten o onitor '7" tingkat

(23)

elektrolit

o onitor status

hemodinamik(C3" " )

o onitor adanya tanda tanda

gagal nafas

o onitor pola respirasi o Aakukan terapi oksigen o onitor status neurologi o - ,ingkatkan oral hygiene

2 +elebihan volume cairan  b6d  berkurangnya curah jantung" retensi cairan dan natrium oleh ginjal" hipoperfusi ke  jaringan  perifer dan hipertensi  pulmonal NOC

o >lectrolit and acid

 base balance o Fluid balance Kiteia Hasil o ,erbebas dari edema" efusi" anaskara

o 1unyi nafas bersih"

tidak ada dyspneu6ortopneu o ,erbebas dari distensi vena  jugularis" reflek  hepatojugular (L) o emelihara tekanan vena sentral" tekanan kapiler paru" output  jantung dan vital sign dalam batas

NIC

Fl+i, management

o ertahankan catatan intake dan

output yang akurat

o asang urin kateter jika

diperlukan

o onitor hasil lb yang sesuai

dengan retensi cairan (1#5 " Hmt " osmolalitas urin )

o onitor status hemodinamik 

termasuk C3" " " dan C@

o onitor vital sign

o onitor indikasi retensi 6

kelebihan cairan (cracles" C3 " edema" distensi vena leher" asites)

o +aji lokasi dan luas edema o onitor masukan makanan 6

cairan dan hitung intake kalori harian

o onitor status nutrisi

(24)

normal o ,erbebas dari kelelahan" kecemasan atau kebingungan o enjelaskanindikat or kelebihan cairan interuksi

o 1atasi masukan cairan pada

keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum 5a  &/% m>M6l

o +olaborasi dokter jika tanda

cairan berlebih muncul memburuk 

o Fl+i, Monitoing

o ,entukan riayat jumlah dan

tipe intake cairan dan elimina!i

o ,entukan kemungkinan faktor 

resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia" terapi diuretik" kelainan renal" gagal  jantung" diaporesis" disfungsi

hati" dll )

o onitor serum dan elektrolit

urine

o onitor serum dan osmilalitas

urine

o onitor 1" H:" dan :: 

o onitor tekanan darah

orthostatik dan perubahan irama jantung

o onitor parameter  

hemodinamik infasif 

o onitor adanya distensi leher"

rinchi" eodem perifer dan  penambahan 11

o - onitor tanda dan gejala dari

odema

(25)

 penyakit kritis" takut kematian atau kecacatan"  perubahan  peran dalam lingkungan social atau ketidakmampu an yang  permanen. o n;iety control o  Coping o  mpulse control Kiteia Hasil  o +lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas o engidentifikasi" mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk   mengontol cemas

o 3ital sign dalam

 batas normal

o ostur tubuh"

ekspresi ajah"  bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan

 berkurangnya kecemasan

o n;iety :eduction (penurunan

kecemasan)

o 'unakan pendekatan yang

menenangkan

o  5yatakan dengan jelas harapan

terhadap pelaku pasien

o Jelaskan semua prosedur dan

apa yang dirasakan selama  prosedur 

o ahami prespektif pasien

terhdap situasi stres

o ,emani pasien untuk  

memberikan keamanan dan mengurangi takut

o 1erikan informasi faktual

mengenai diagnosis" tindakan  prognosis

o 7orong keluarga untuk  

menemani anak 

o Aakukan back 6 neck rub

o 7engarkan dengan penuh

 perhatian

o dentifikasi tingkat kecemasan o 1antu pasien mengenal situasi

yang menimbulkan kecemasan

o 7orong pasien untuk  

mengungkapkan perasaan" ketakutan" persepsi

o nstruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi

o 1arikan obat untuk mengurangi

(26)
(27)

7oenges" .>" oorhouse" .F." D 'eissler" .C. (&). :encana asuhan keperaatan* pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian peraatan  pasien. Jakarta. >'C.

!melt?er" !. C. D 1are" 1. '. ($%%$).1uku ajar keperaatan medikal bedah.3ol $. Jakarta*>'C.

ansjoer" rif" dkk. $%%&. +apita !elekta +edokteran. Jakarta * edia esculapius F+ #niversitas ndonesia

#djianti" @ajan J. $%&%. +eperaatan +ardiovaskuler. Jakarta* !alemba medika

!afery"5s ndra ijaya" !.+ep" $%&/. +1 & +eperaatan edikal 1edah (+eperaatan 7easa).Gogyakarta * 5uha edika

@ilkinson J." dan hern 5.:. $%&/. 1uku !aku 7iagnosa +eperaatan >disi " >'C < Jakarta

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat terjadi gangguan akan mengalir arus yang sangat besar pada fasa yang terganggu menuju titik gangguan, dimana arus gangguan tersebut mempunyai harga yang jauh lebih besar

Berdasarkan hal tersebut maka akan dirancang sebuah sistem informasi potensi data tenaga kerja asing berbasis web yang diharapkan mampu membantu dalam mengelola

Dari simulasi menggunakan program ansys14,5 didapat equivalent stress tertinggi terletak pada ujung tube superheater yang diberi warna merah daerah kritis tersebut dengan

Panorama keindahan laut (sun rise) di sisi timur Kelurahan Serangan menjadi salah satu potensi untuk wisatawan menikmati momen di pagi hari. Yang diperlukan hanya lokasi

ˆ Ruang sampel (S) adalah himpunan semua outcome yang mungkin dari sebuah eksperimen.. Contoh : Ruang sampel dari eksperimen melempar koin dua kali, S = {HH, HT, T T, T H} dimana

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi unggah ungguh penggunaan bahasa tersebut, maka seseorang akan berbicara dengan memperhatikan status dirinya dan status orang

Formulir RKAS 2.2.1 digunakan untuk merencanakan belanja langsung dari setiap kegiatan yang diprogramkan.Dengan demikian apabila dalam 1 (satu) program terdapat 1

Studi ini dilaksanakan di Republik Indonesia antara bulan November 2001 hingga Maret 2004 oleh Tim Studi yang terdiri atas personil dari Pacific Consultants International dan