• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III.1 Profil PT Patra Jasa III.1.1 Sejarah PT Patra Jasa

PT Patra Jasa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan perhotelan, dan berkantor di Jalan Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta Pusat. Cikal bakal PT Patra Jasa adalah perusahaan “Maatschppij Tot Exlpoitatie van Onroerende Goederen Tjampea” berdasarkan akta notaris Meester Nicolas August Mispelblom Van Altena no.13 tanggal 2 Maret 1950. Kemudian pada tanggal 17 Juli 1975 namanya diubah menjadi PT Patra Jasa berdasarkan akta notaris Achmad Daroqutni no.18 tanggal 18 Juli 1975 dan dimuat dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta no. 4027 tanggal 24 November 1975 dan Berita Negara Republik Indonesia no.102 tanggal 23 Desember 1975 serta telah diubah dengan akte notaris no. 29 tanggal 8 November 1988 dibuat dihadapan notaris Ny. Sinta Susikto, SH di Jakarta.

Pada tahun 1975 PT Patra Jasa berperan sebagai operator atas aset Pertamina, kemudian berlanjut kepada perjanjian bagi hasil dan mulai tahun 1988-2000 secara bertahap Pertamina menyerahkan aset sebagai penyertaan modal sehingga struktur permodalannya 99,99 % dimiliki PT Pertamina (Persero) dan 0.01 % dimiliki oleh PT Elnusa dan dengan demikian PT Patra Jasa merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina dan secara otomatis menjadi BUMN.

(2)

24 Perusahaan ini diubah dengan Akte Notaris Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH no.9 tanggal 6 September 2002 yang telah memperoleh persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia no.C-18597 HT.01.04.TH.2002 tanggal 25 September 2002, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada tanggal 19 November 2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia no.95 tanggal 26 November 2002.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang hospitality dan properti, maka perusahaan ini memiliki banyak fasilitas yang disewakan sebagai sumber income-nya yang terdiri dari:

1. Perhotelan sebanyak 7 unit yang terletak di Parapat (dibangun pada tahun 1973 dengan 57 kamar), Anyer (dibangun pada tahun 1972 dengan 70 kamar), Jakarta (dibangun pada tahun 1973 dengan 52 kamar), Bandung (dibangun pada tahun 1972 dengan 26 kamar), Cirebon (dibangun pada tahun 1971 dengan 54 kamar), Semarang (dibangun pada tahun 1974 dengan 146 kamar), dan Bali (dibangun pada tahun 1974 dengan 228 kamar, telah direnovasi tahun 2002 dan 2003),

2. Lokasi perumahan di Kuningan Rasuna Said, Jakarta Selatan dibangun pada tahun 1973 dengan jumlah saat ini sebanyak 132 (6 unit rumah dalam kondisi rusak berat dan 2 unit dalam bentuk kavling),

3. Lokasi gedung perkantoran di Jalan Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta dengan tinggi 22 lantai dibangun pada tahun 1973 dan dilakukan renovasi pada tahun 1980 dan 1998,

(3)

25 III.1.2 Visi dan Misi PT Patra Jasa

Visi perusahaan adalah menjadi pelaku bisnis hotel dan properti yang professional.

Misi perusahaan adalah :

1. Mengutamakan kepuasan dan memberikan nilai tambah yang optimal, 2. Menjadi entitas bisnis yang dikelola secara professional,

3. Meningkatkan mutu produk dan layanan.

III.1.3 Tujuan dan Sasaran PT Patra Jasa

Tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang jasa perhotelan dan properti. Sasaran perusahaan adalah :

1. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perhotelan, berupa penyediaan akomodasi bintang 2, 3, 5 dan 5 plus lengkap dengan fasilitas pendukung antara lain bar, restoran, dan konversi serta fasilitas lainnya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan usaha,

2. Menjalankan usaha dalam bidang properti meliputi pengelolaan dan penyewaan gedung, perkantoran, perumahan, berikut fasilitas lainnya,

3. Menjalankan usaha sebagai manajemen operatot dalam bidang jasa perhotelan dan properti.

(4)

III.1.4 Struktur Organisasi PT Patra Jasa

R U P S

Direktur Utama

Kepala SPI

Corporate Secretary

Direktur Keuangan dan Umum

Direktur Operasional

Ka. Div. Hotel

Ka. Div. Property

Ka. Div.

Pengembangan

Usaha

Ka. Div. SDM

Ka. Div. Controller

Ka. Div. Treasury

Budgeting

Akuntansi

Investasi

Pajak

Treasury

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Patra Jasa

(5)

27 III.1.5 Tugas dan Wewenang

1. Direktur Utama

• Menetapkan arah, sasaran dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

• Mengkoordinasi para direktur dibawahnya dan kepala-kepala divisi.

• Menentukan langkah/tindakan yang perlu diambil untuk meningkatkan pendapatan di masa datang.

• Merumuskan dan menjalankan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.

• Mengangkat dan memberhentikan serta menilai dan meminta pertanggungjawaban dari para bawahannya.

• Mengkoordinir tugas-tugas direktorat, divisi dan departemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

2. Direktur (Direktorat) Operasi

• Menyusun rencana kegiatan operasional, yang kemudian diajukan kepada direktur untuk mendapat persetujuannya.

• Mengawasi, mengarahkan serta memastikan pelaksanaan kegiatan operasional agar dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan.

• Menyusun rencana kerja perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk mengelola jalannya operasi perusahaan.

(6)

28 3. Direktur (Direktorat) Keuangan dan Umum

• Bertanggung jawab atas perencanaan dan seluruh transaksi keuangan perusahaan.

• Merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan nilai perusahaan.

• Memeriksa laporan keuangan yang telah disusun oleh bagian akuntansi dan mengadakan analisa atas laporan keuangan tersebut.

• Memberi laporan kepada direktur utama mengenai keadaan keuangan perusahaan.

• Memimpin, mengontrol dan membuat keputusan penting mengenai keuangan perusahaan.

• Memimpin dan bertanggung jawab baik dari sesi operasional maupun non operasional dalam seluruh kegiatan keuangan yang dijalankan.

4. Kepala Sistem Pengendalian Intern

• Membantu direksi dalam mengawasi jalannya seluruh unit organisasi sesuai dengan prosedur peraturan kebijaksanaan direksi.

• Memberikan pertimbangan kepada direksi untuk pemutusan kasus-kasus kecurangan yang ditemukan dalam unit-unit organisasi.

• Membantu segenap unit organisasi dalam memperbaiki dan meluruskan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan serta kebijaksanaan yang berlaku.

• Mendorong efisiensi di semua lini operasi perusahaan.

(7)

29

• Memberikan saran kepada direktur utama sehubungan dengan fungsinya sebagai pengawas intern.

• Melindungi aset-aset perusahaan yaitu yang meliputi sumber daya termasuk data informasi.

5. Kepala Divisi Hotel

• Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi.

• Melakukan control terhadap seluruh hotel yang dimiliki perusahaan.

• Menerima laporan dari setiap branch/hotel tentang jumlah pengguna hotel.

• Menerima laporan keuangan pada setiap akhir periode dari masing-masing hotel.

• Mengambil kebijakan dan tindakan untuk meningkatkan angka sewa kamar hotel.

• Memberikan laporan setiap akhir periode kepada Direktur Operasi mengenai kegiatan hotel selama periode berjalan.

6. Kepala Divisi Pengembangan Usaha

• Bertanggung jawab penuh terhadap Direktur Operasi.

• Mengambil kebijakan atau tindakan tertentu untuk mengembangkan usaha perusahaan.

(8)

30 7. Kepala Divisi SDM

• Merencanakan sistem kepegawaian perusahaan yang menyangkut sistem penerimaan pegawai, penggajian, pensiun, sistem imbalan dan perencanaan kepegawaian perusahaan tersebut.

• Membuat sistem dan melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik untuk pelatihan manajemen maupun untuk pengembangan karir demi kemajuan perusahaan.

• Memberikan pembinaan kepada pegawai untuk lebih meningkatkan penghayatan budaya kerja perusahaan.

• Mengangkat dan memberhentikan karyawan serta memberikan penghargaan dan sanksi.

8. Kepala Divisi Controller

• Menerima pertanggung jawaban kinerja bagian budgeting dan akuntansi

• Menerima dan memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi.

• Menerima dan memeriksa laporan perbandingan keuangan yang dibuat oleh bagian budgeting.

• Mensahkan laporan penganggaran sesuai periode yang terkait.

• Mensahkan seluruh laporan keuangan sesuai dengan periode yang terkait.

• Menganalisa laporan keuangan berdasarkan bukti yang ada dan memberikan saran jika diperlukan.

(9)

31

• Mengawasi serta mengkoordinir kegiatan pembukuan atau pencatatan oleh seksi akuntansi umum dan akuntansi biaya agar sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang telah ditetapkan oleh perusahaan

9. Budgeting

• Bertanggung jawab membuat anggaran keuangan perusahaan

• Membuat laporan dan perbandingan terhadap yang direncanakan dan realisasi keuangannya.

• Menetapkan rencana substantif dan rencana keuangan perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

• Menyiapkan dan melaporkan laporan kinerja pada setiap akhir bulan kepada Kepala Divisi Controller.

• Merencanakan besarnya laba yang akan diperoleh dan biaya yang harus dikeluarkan untuk periode berjalan.

10. Akuntansi

• Menyelenggarakan pembukuan dan mencatat transaksi-transaksi umum yang terjadi ke dalam jurnal.

• Mengecek kebenaran pencatatan bukti-bukti transaksi yang ada.

• Menyusun laporan keuangan pada setiap akhir periode tertentu.

• Menyelenggarakan pembukuan dan mencatat biaya-biaya yang terjadi di perusahaan.

(10)

32

• Membuat laporan biaya pengeluaran dari setiap hotel yang dimiliki perusahaan.

11. Kepala Divisi Treasury

• Mengatur serta mengawasi kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kebijaksanaan keuangan perusahaan.

• Mengawasi serta mengkoordinir tugas kasir.

• Menyetor uang kas yang berasal dari pendapatan yang diterima melalui kasir ke bank.

• Mengendalikan uang yang masuk dan keluar dari kas perusahaan.

12. Pajak

• Menerima, menghimpun, meneliti, menginput bukti potong PPh 23, PPh pasal 4 ayat 2 (final), PPH 23, PPh 25, PPh 26 dan faktur pajak dari perumahan, perkantoran, dan kantor pusat.

• Membuat rekonsiliasi antara saldo Laba/Rugi komersial dengan saldo menurut penghitungan pajak.

• Membuat SSP dan permohonan pembayaran PPh 23, 25, dan 26 yang dipungut Kantor pusat paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan PPN paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

• Membuat SPT masa dan tahunan dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak BUMN.

(11)

33

• Menerima SPPT PBB dan membayar ke Kas Negara setiap tahun, paling lambat pada bulan Agustus.

• Membuat koreksi fiskal.

• Koordinasi dengan fungsi keuangan yang ada di Kantor Pusat ataupun unit usaha lainnya yang berhubungan dengan pajak.

• Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pihak KPP BUMN.

• Menghadiri undangan/panggilan dari KPP BUMN dan Kantor Pelayanan PBB.

• Menyiapkan data/laporan pajak tertentu atas permintaan pihak internal/eksternal.

13. Investasi

• Bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Treasury.

• Membantu Kepala Divisi Treasury dan Direktur Keuangan dan umum untuk mengambil keputusan berinvestasi.

• Menghitung tingkat pengembalian yang akan diterima oleh perusahaan pada setiap akhir periode.

• Memantau perkembangan perusahaan tempat berinvestasi untuk memberikan masukan kepada Kepala Direktur Keuangan dan umum untuk tetap melanjutkan atau menghentikan investasi.

14. Treasury

• Bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Treasury

• Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

(12)

34

• Memeriksa laporan penerimaan kas dan buktinya.

• Memeriksa penagihan terhadap piutang dagang yang telah jatuh tempo.

15. Corporate Secretary

• Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

• Membantu direksi dalam bidang administrasi dan korespondensi.

• Membuat notulen rapat.

• Merangkum dan melaksanakan kegiatan kesekretarisan perusahaan.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Iin Arifin Tahyan (November, 2006 sampai sekarang) Komisaris : Yayok Tuhoyoto Wisanggo (Juli, 2006 sampai sekarang)

Direksi

Direktur Utama : Sudrajat (July, 2007 sampai sekarang) Direktur Keuangan : Shofwan (Oktober, 2005 sampai sekarang)

Direktur Operasi : Hery Angligan (September, 2007 sampai sekarang)

III.1.6 Kebijakan Akuntansi PT Patra Jasa

Berikut adalah kebijakan-kebijakan akuntansi yang dijalankan oleh PT Patra Jasa dalam mengelola asetnya berhubungan dengan perlakuan akuntansi dan perpajakannya:

(13)

35 Kebijakan Dalam Akuntansi :

1. Pelaksanaan Administrasi Pembukuan

Pelaksanaan administrasi pembukuan PT Patra Jasa berdasarkan pedoman pokok sesuai dengan keputusan Direktur PT Patra Jasa. Pembukuan dilaksanakan dengan sistem desentralisasi, dimana masing-masing unit dari 7 unit hotel/motel yang ada menyusun laporan keuangannya sendiri. Sejak tanggal 1 Oktober 1998 dilakukan pemisahan terhadap kegiatan usaha perusahaan yang semula digabung menjadi unit-unit usaha atas usaha unit perkantoran, unit perumahan, dan unit trading, dan sejak Mei 2001 unit trading dilebur ke kantor pusat. Unit perkantoran, perumahan dan kantor pusat juga menyusun laporan keuangannya sendiri, sehingga laporan keuangan PT Patra Jasa merupakan laporan keuangan gabungan Kantor Pusat dan unit-unitnya, dan sejak Januari 2004 perusahaan memakai sistem SAP untuk proses transaksinya.

2. Aktiva Tetap dan Penyusutannya

Sesuai dengan keputusan Direksi PT Patra Jasa No. 005/SOP/ABP/PJ/P/04/03 tanggal 1 Januari 2004 dijelaskan bahwa barang yang dibeli dan menjadi beban PT Patra Jasa dibukukan sebagai aktiva tetap berdasarkan harga perolehannya per unit/item sebesar Rp 4.000.000. Selanjutnya penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan prosentase tetap dari harga perolehannya (metode garis lurus) dengan taksiran umur pemakaian sebagai berikut :

• Rumah dan gedung selama 20 tahun atau penyusutan 5 % per tahun.

• Mesin dan peralatan berat selama 8 tahun atau penyusutan 12,5 % per tahun.

(14)

36

• Kendaraan bermotor selama 8 tahun atau penyusutannya 12.5 % per tahun. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya, pemugaran atau penambahan dalam jumlah yang besar dan yang meningkatkan masa manfaat aset tetap dikapitalisasi kea kun asset yang bersangkutan.

Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman dalam masa pembangunan tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset

Kebijakan Aktiva Tetap Dalam Perpajakan :

Aktiva-aktiva berwujud yang dimiliki oleh PT Patra Jasa disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dengan umur estimasi aktiva yang bersangkutan telah ditentukan sesuai dengan ketetapan dari Menteri Keuangan. Selain aktiva berwujud, perusahaan ini juga memiliki aktiva tidak berwujud yang juga disusutkan (diamortisasi) juga dengan metode garis lurus dengan besar prosentase penyusutan dan estimasi umur aktiva ditentukan sesuai dengan ketentuan.

III.2 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan cara studi kasus, yaitu mengupas satu objek saja secara mendalam, yaitu aktiva tetap. Penelitian juga melibatkan kegiatan pengambilan beberapa sampel terhadap aktiva tetap yang ada. Lingkungan penelitiannya merupakan lingkungan riil (field setting), dengan objek penelitiannya adalah aktiva tetap pada PT Patra Jasa.

(15)

37 Teknik pengumpulan data yang dilakukan selama penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan kunjungan langsung ke perusahaan untuk memperoleh informasi yang kemudian dipelajari, diolah, dan dianalisis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data adalah dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak perusahaan. Objek wawancara adalah orang-orang yang dianggap mempunyai wewenang dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Memeriksa data perusahaan

Penelitian juga akan dilakukan dengan menggunakan data arsip dari perusahaan. Data ini meliputi kartu aktiva tetap, laporan keuangan perusahaan dan dokumen perolehan aktiva tetap saat pertama kali diperoleh oleh pemilik pertama.

c. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung objek penelitian.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari literatur berupa buku, majalah, makalah, dan website yang relevan dengan landasan teori atas masalah yang diteliti agar diperoleh suatu pemahaman

(16)

38 yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah-masalah yang diteliti.

Data memiliki peranan penting dalam penelitian. Oleh karena itu data yang telah diperoleh dimanfaatkan untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan.

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian dianalisis dan membandingkan data yang diperoleh dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Teknik pengolahan data dalam skripsi ini adalah : 1. Editing

Dalam editing, data yang diperoleh dari perusahaan diseleksi, sehingga hanya data yang berkaitan dengan skripsi ini saja yang digunakan.

2. Verifikasi

Dalam verifikasi yang dilakukan adalah melihat dan memeriksa data-data yang telah diperoleh untuk mengetahui apakah data tersebut telah benar tanpa bermaksud mengubah data yang bersangkutan.

3. Analisis data

Dalam analisis data, yang dilakukan adalah membahas data-data yang berkaitan dengan skripsi ini kemudian dilakukan evaluasi atas perlakuan aktiva tetap perusahaan dibandingkan dengan PSAK No. 16 , No. 47, No. 48 sehingga dapat terlihat apakah pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan sudah tepat atau belum.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Patra Jasa

Referensi

Dokumen terkait

Komponen ini memiliki peranan penting karena komponen ini salah satu pendukung agar unit excavator bisa beroprasi berjalan atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain,

longimanus yang didaratkan nelayan sebagai hasil tangkapan sampingan dari perikanan tuna maupun sebagai target tangkapan oleh nelayan hiu di Tanjung Luar (Fahmi &

Secara resmi pada tahun 1996 CU Cinta Kasih menerima anggota secara nasional yang berarti bahwa CU Cinta Kasih menerima siapa saja yang ingin menjadi anggotanya tanpa membedakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemetaan atribut-atribut dari kualitas jasa berdasarkan persepsi nasabah, menganalisis hubungan antara dimensi kualitas jasa

 Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk meramalkan kebutuhan dalam jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari satu setengah tahun sampai

Frisian Flag Indonesia adalah agar penulis mampu mengetahui cara pengujian bahan baku berupa susu sapi murni serta mampu mengetahui karakteristik dari bahan baku yang

Pokok pikiran Semua pokok pikiran memuat intisari setiap pargraf yang disajikan Beberapa pokok pikiran memuat intisari pargraf yang disajikan Sebagian kecil pokok

Dengan menggunakan Rasio Profitabilitas (ROI) dapat mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih