laporan jagung.docx

(1)

dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya merupakan kebutuhan masyarakat di benua Amerika (Sugiarto, 2008).

merupakan kebutuhan masyarakat di benua Amerika (Sugiarto, 2008).

Di Indonesia jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan Di Indonesia jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di beberapa daerah di Indonesia jagung sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di beberapa daerah di Indonesia jagung dijadikan sebagai bahan pangan utama, dan juga sebagai bahan pakan ternak dan dijadikan sebagai bahan pangan utama, dan juga sebagai bahan pakan ternak dan industri (Yusuf, 2010).

industri (Yusuf, 2010).

Produksi jagung pada tahun 2015 mencapai 959.933 ton pipilan kering. Produksi jagung pada tahun 2015 mencapai 959.933 ton pipilan kering. Produksi ini mengalami penurunan sebanyak 87.144 ton atau turun sebesar 8,32 Produksi ini mengalami penurunan sebanyak 87.144 ton atau turun sebesar 8,32 persen

persen dibandingkan dibandingkan dengan dengan produksi produksi jagung jagung pada pada tahun tahun 2014 2014 yang yang mencapaimencapai 1.047.077 ton pipilan kering. Penurunan produksi jagung disebabkan adanya 1.047.077 ton pipilan kering. Penurunan produksi jagung disebabkan adanya penurunan

penurunan luas luas panen panen sebesar sebesar 11,29 11,29 persen persen atau atau turun turun seluas16.136 seluas16.136 hektar hektar daridari 142.964 hektar tahun 2014 menjadi 126.828 hektar tahun 2015. Sedangkan 142.964 hektar tahun 2014 menjadi 126.828 hektar tahun 2015. Sedangkan produktivitas

produktivitas jagung jagung mencapai mencapai 75,69 75,69 kuintal kuintal per per hektar hektar meningkat meningkat 3,34 3,34 persenpersen dibanding produktivitas tahun 2014 yang mencapai 73,24 kuintal per hektar dibanding produktivitas tahun 2014 yang mencapai 73,24 kuintal per hektar (BPS, 2016).

(BPS, 2016).

Produksi jagung berbeda antar daerah, terutama disebabkan oleh Produksi jagung berbeda antar daerah, terutama disebabkan oleh perbedaan

perbedaan kesuburan kesuburan tanah, tanah, ketersediaan ketersediaan air, air, dan dan varietas varietas yang yang ditanam. ditanam. VariasiVariasi lingkungan tumbuh akan mengakibatkan adanya interaksi genotipe dengan lingkungan tumbuh akan mengakibatkan adanya interaksi genotipe dengan lingkungan, yang berarti agroekologi spesifik memerlukan varietas yang spesifik lingkungan, yang berarti agroekologi spesifik memerlukan varietas yang spesifik untuk dapat memperoleh produktivitas optimal (Iriany,

untuk dapat memperoleh produktivitas optimal (Iriany, et al et al ., 2008).., 2008).

Jagung manis sulit dibedakan dengan jagung biasa. Perbedaannya terletak Jagung manis sulit dibedakan dengan jagung biasa. Perbedaannya terletak

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

2 2

pada

pada warna warna bunga bunga jantan jantan dan dan bunga bunga betina. betina. Bunga Bunga jantan jantan pada pada jagung jagung manismanis berwarna

berwarna putih putih sedangkan sedangkan jagung jagung biasa biasa berwarna berwarna kuning kuning kecoklatan. kecoklatan. RambutRambut pada

pada jagung jagung manis manis berwarna berwarna putih putih sedang sedang jagung jagung biasa biasa berwarna berwarna kemerahankemerahan (Admaja, 2006).

(Admaja, 2006).

Jagung merupakan salah satu ta

Jagung merupakan salah satu tanaman yang dapat melakukan penyerbukannaman yang dapat melakukan penyerbukan silang tetapi juga dapat melakukan penyerbukan sendiri. Darwin membuktikan silang tetapi juga dapat melakukan penyerbukan sendiri. Darwin membuktikan bahwa penyerbukan sendiri pada jagung akan menghasilkan produksi yang rendah bahwa penyerbukan sendiri pada jagung akan menghasilkan produksi yang rendah dan tanaman tidak dapat tumbuh tinggi, padahal penyerbukan sendiri memiliki dan tanaman tidak dapat tumbuh tinggi, padahal penyerbukan sendiri memiliki vigor yang normal. Selain itu, varietas-varietas jagung yang ada di Indonesia vigor yang normal. Selain itu, varietas-varietas jagung yang ada di Indonesia memiliki sifat biji yang keras karena dikembangkan dalam rangka proteksi memiliki sifat biji yang keras karena dikembangkan dalam rangka proteksi terhadap serangan hama penyakit (Sinnot,

terhadap serangan hama penyakit (Sinnot, 1998).1998). Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum

Untuk mempelajari teknik persilangan pada tanaman menyerbuk sendiri Untuk mempelajari teknik persilangan pada tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang.

dan menyerbuk silang. Kegunaan Penulisan Kegunaan Penulisan

Sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Dasar pemuliaan Tanaman Program Studi Agroekoteknologi Laboratorium Dasar pemuliaan Tanaman Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

(4)

Cancel Anytime.

(5)

3 3 TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Botani Tanaman

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledone, Ordo: Graminae, Sub Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledone, Ordo: Graminae, Famili: Graminaceae, Genus: Zea, Species:

Famili: Graminaceae, Genus: Zea, Species: Zea mays Zea maysL.L. (Soekirno, 1970).(Soekirno, 1970).

Akar pada tanaman jagung yaitu jenis akar serabut, menyebar ke samping Akar pada tanaman jagung yaitu jenis akar serabut, menyebar ke samping dan ke bawah sepanjang sekitar 25 cm. Penyebaran pada lapisan oleh tanah. dan ke bawah sepanjang sekitar 25 cm. Penyebaran pada lapisan oleh tanah. Bentuk sistem perakarannya sangat bervariasi (Suprapto, 1999).

Bentuk sistem perakarannya sangat bervariasi (Suprapto, 1999).

Batang tanaman jagung kaku dengan tinggi berkisar antara 1,5 m dan 2,5m Batang tanaman jagung kaku dengan tinggi berkisar antara 1,5 m dan 2,5m dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku. Buku batang mudah

buku. Buku batang mudah terlihat. Percabterlihat. Percabangan (batang langan (batang liar) umumnya iar) umumnya terbentukterbentuk pada

pada pangkal batanpangkal batang. Batang g. Batang liar liar adalah adalah batang sbatang sekunder ekunder yang yang berkembang padaberkembang pada ketiak daun terbawah dekat permukaan t

ketiak daun terbawah dekat permukaan tanah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).anah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Diantara beberapa varietas tanaman jagung memiliki jumlah daun rata-rata Diantara beberapa varietas tanaman jagung memiliki jumlah daun rata-rata 12 - 18 helai. Varietas yang dewasa dengan cepat mempunyai daun yang lebih 12 - 18 helai. Varietas yang dewasa dengan cepat mempunyai daun yang lebih sedikit dibandingkan varietas yang dewasa dengan lambat yang mempunyai sedikit dibandingkan varietas yang dewasa dengan lambat yang mempunyai banyak

banyak daun. daun. Panjang Panjang daun daun berkisar berkisar antara antara 30 30 - - 150 150 cm cm dan dan lebar lebar daun daun dapatdapat mencapai 15 cm. beberapa varietas mempunyai kecenderungan unutk tumbuh mencapai 15 cm. beberapa varietas mempunyai kecenderungan unutk tumbuh dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah (Berger, 1962 ).

(Berger, 1962 ).

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoceous) karena bunga Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoceous) karena bunga jantan

(6)

Cancel Anytime.

(7)

4 4

saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Hampir 95 % dari persariannya saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Hampir 95 % dari persariannya berasal dari ser

berasal dari serbuk sari tanaman lain, buk sari tanaman lain, dan hanya 5 % dan hanya 5 % yang berasal dari seryang berasal dari serbuk saribuk sari tanaman

tanaman sendiri. Karena itu disebut sendiri. Karena itu disebut juga tanaman bjuga tanaman bersari bebas (cross pollinatedersari bebas (cross pollinated crop) (Sumarsih, 2008).

crop) (Sumarsih, 2008).

Buah jagung berbentuk tongkol, buah masak berwarna kuning atau Buah jagung berbentuk tongkol, buah masak berwarna kuning atau ungu.Panjang tongkol yang masak 8-20 cm. bakal buah berbentuk telur dengan ungu.Panjang tongkol yang masak 8-20 cm. bakal buah berbentuk telur dengan tangkai putik yang sangat panjang dan berujung cabang dua

tangkai putik yang sangat panjang dan berujung cabang dua (Steenis, 2005).(Steenis, 2005).

Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan berat

berat rata-rata rata-rata 250-300 250-300 mg. mg. biji biji jagung jagung memiliki memiliki bentuk bentuk tipis tipis dan dan bulat bulat melebarmelebar yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal ini disebabkan biji jagung memiliki diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu struktur embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru

baru untuk untuk pertumbuhan pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan menjadi menjadi tanaman tanaman jagungjagung (Johnson, 1991). (Johnson, 1991). Syarat Tumbuh Syarat Tumbuh Iklim Iklim

Suhu optimum untuk pertumbuhan jagung berkisar antara 24-25 °C. Suhu Suhu optimum untuk pertumbuhan jagung berkisar antara 24-25 °C. Suhu optimal yang diperlukan untuk perkecambahan adalah 30-32 °C, untuk optimal yang diperlukan untuk perkecambahan adalah 30-32 °C, untuk pembungaan sampai pemasakan adalah 30

pembungaan sampai pemasakan adalah 30 °C (Nurmala, 1998).°C (Nurmala, 1998).

Hari panas dan suhu malam yang tinggi meningkatkan pertumbuhan Hari panas dan suhu malam yang tinggi meningkatkan pertumbuhan secara keseluruhan dan walaupun suhu panas adalah ideal untuk pertumbuhan secara keseluruhan dan walaupun suhu panas adalah ideal untuk pertumbuhan vegetatif dan tongkol, suhu sedang adalah optimum untuk akumulasi karbohidrat. vegetatif dan tongkol, suhu sedang adalah optimum untuk akumulasi karbohidrat. Umumnya dimanapun jagung bijian tumbuh, jagung manis dapat juga tumbuh, Umumnya dimanapun jagung bijian tumbuh, jagung manis dapat juga tumbuh,

(8)

Cancel Anytime.

(9)

5 5

karena untuk mencapai matang panennya diperlukan waktu yang lebih pendek karena untuk mencapai matang panennya diperlukan waktu yang lebih pendek (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Jumlah dan distribusi hujan tahunan untuk tanaman jagung dapat tumbuh Jumlah dan distribusi hujan tahunan untuk tanaman jagung dapat tumbuh normal antara 2500-5000 mm. Pada stadia pertumbuhan awal dan pembungaan normal antara 2500-5000 mm. Pada stadia pertumbuhan awal dan pembungaan tanaman jagung membutuhkan banyak air (Nurmala, 1998).

tanaman jagung membutuhkan banyak air (Nurmala, 1998). Tanah

Tanah

Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH

pH antara antara 5,6-7,5. 5,6-7,5. Tanaman Tanaman jagung jagung membutuhkan membutuhkan tanah tanah dengan dengan aerasi aerasi dandan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Daerah yang tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan kecil. Daerah yang tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras terlebih dahulu (Warisno, 1998

pembentukan teras terlebih dahulu (Warisno, 1998).).

Jagung menghendaki tanah yang subur untuk dapat berproduksi dengan Jagung menghendaki tanah yang subur untuk dapat berproduksi dengan baik.

baik. Hal Hal ini ini dikarenakan dikarenakan tanaman tanaman jagung jagung membutuhkan membutuhkan unsur unsur hara hara terutamaterutama nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena pada

pada umumnya umumnya tanah tanah di di Indonesia Indonesia miskin miskin hara hara dan dan rendah rendah bahan bahan organiknya,organiknya, maka penambahan pupuk N, P dan K serta pupuk organik (kompos maupun maka penambahan pupuk N, P dan K serta pupuk organik (kompos maupun pupuk kandang

pupuk kandang) sangat diperlukan (Murni dan Arif, 2008).) sangat diperlukan (Murni dan Arif, 2008).

Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap tanah masam dan tumbuh baik pada kisaran pH antara 6,0 dan 6,8 dan agak tanah masam dan tumbuh baik pada kisaran pH antara 6,0 dan 6,8 dan agak toleran terhadap kondisi basa (Rubatzky dan

(10)

Cancel Anytime.

(11)

6 6

memberikan cadangan makanan mulai dari masa pertumbuhan. Tanpa menyerap memberikan cadangan makanan mulai dari masa pertumbuhan. Tanpa menyerap makanan dari dalam tanah, pertumbuhan jagung menjadi lambat di bulan juli makanan dari dalam tanah, pertumbuhan jagung menjadi lambat di bulan juli (Evans and Donahue, 1957).

(Evans and Donahue, 1957). Teknik Persilangan

Teknik Persilangan

Persilangan adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan Persilangan adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan pollen

pollen atau atau serbuk serbuk sari sari pada pada stigma stigma (lubang (lubang atau atau rongga rongga yang yang dangkal dangkal berisiberisi cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari (bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan. tabung pollen ke dalam ovari (bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan. Dikenal dua macam persilangan, yaitu perkawinan sendiri (

Dikenal dua macam persilangan, yaitu perkawinan sendiri ( selfing selfing ) dan) dan perkawinan

perkawinan silang silang ((crossing crossing ). Perkawinan sendiri (). Perkawinan sendiri ( selfing selfing ) adalah perkawinan) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal pada satu bunga, satu dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal pada satu bunga, satu tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Perkawinan silang (

tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Perkawinan silang (crossing crossing ) adalah) adalah perkawinan

perkawinan dengan dengan meletakkan meletakkan pollen pollen pada pada stigma stigma yang yang berasal berasal dari dari dua dua jenisjenis bunga

bunga yang yang berbeda berbeda pada pada spesies spesies yang yang sama sama baik. baik. Jika Jika persilangan persilangan dilakukandilakukan siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi pembuahan, kalaupun siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi pembuahan, kalaupun terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal. Umur bunga satu atau dua hari terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal. Umur bunga satu atau dua hari setelah mekar hingga lima minggu setelah mekar (Sandra, 2008).

setelah mekar hingga lima minggu setelah mekar (Sandra, 2008).

Tujuan utama melakukan persilangan adalah : 1. Menggabungkan semua Tujuan utama melakukan persilangan adalah : 1. Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru, 2. Memperluas keragaman genetiik, 3. sifat baik ke dalam satu genotipe baru, 2. Memperluas keragaman genetiik, 3. Memanfaatkan vigor hibrida dan 4. Menguji potensi tetua (Ashari, 1998).

Memanfaatkan vigor hibrida dan 4. Menguji potensi tetua (Ashari, 1998).

Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma bunga Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma bunga yang berbeda. Contoh dari persilangan ini adalah ubi kayu, alfalfa, jagung, padi yang berbeda. Contoh dari persilangan ini adalah ubi kayu, alfalfa, jagung, padi liar ,dan lain-lain.Terjadinya penyerbukan silang disebabkan oleh:a. Gangguan liar ,dan lain-lain.Terjadinya penyerbukan silang disebabkan oleh:a. Gangguan

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

7 7

dan kepala putik.c. Sterilitas dan inkompatibilitasd. Adanya bunga monocious dan dan kepala putik.c. Sterilitas dan inkompatibilitasd. Adanya bunga monocious dan diocious (Sandra, 2008).

diocious (Sandra, 2008).

Kastrasi adalah tindakan menghilangkan pollen atau benang sari dari bunga Kastrasi adalah tindakan menghilangkan pollen atau benang sari dari bunga betina

betina lengkap lengkap dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk mencegah mencegah terjadinya terjadinya penyerbukan penyerbukan sendiri.sendiri. Kastrasi dilakukan sebagai pendahuluan untuk melakukan hibridisasi. Teknik Kastrasi dilakukan sebagai pendahuluan untuk melakukan hibridisasi. Teknik khusus yang dilakukan untuk pengebirian adalah termasuk memperlakukan bunga khusus yang dilakukan untuk pengebirian adalah termasuk memperlakukan bunga tanaman dengan panas, dingin, atau bahan kimia seperti alkohol. Teknik ini tanaman dengan panas, dingin, atau bahan kimia seperti alkohol. Teknik ini didasarkan bahwa pollen mempunyai tingkat senstifitas yang lebih tinggi didasarkan bahwa pollen mempunyai tingkat senstifitas yang lebih tinggi dibandingkan putik. Karena itu seringkali dilakukan dengan merusak daya tahan dibandingkan putik. Karena itu seringkali dilakukan dengan merusak daya tahan pollen

pollen tanpa tanpa melukai melukai secara secara berlebihan berlebihan organ organ tanaman tanaman lain lain yang yang penting. penting. SalahSalah satu cara lain adalah dengan menggunakan sedotan. Dalam metode ini lubang satu cara lain adalah dengan menggunakan sedotan. Dalam metode ini lubang hampa kecil digunakan untuk menyedot pollen yang melekat pada stigma hampa kecil digunakan untuk menyedot pollen yang melekat pada stigma (Warisno, 1998).

(Warisno, 1998).

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan persilangan adalah Faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan persilangan adalah waktu dan proses penyerbukan yang dilakukan. Waktu yang optimal untuk waktu dan proses penyerbukan yang dilakukan. Waktu yang optimal untuk melakukan proses penyerbukan pada tanaman jagung adalah pada pagi hari. Salah melakukan proses penyerbukan pada tanaman jagung adalah pada pagi hari. Salah satu upaya untuk meningkatkan protein biji jagung adalah dengan memanfaatkan satu upaya untuk meningkatkan protein biji jagung adalah dengan memanfaatkan

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

8 8

tetua yang digunakan dan kombinasi persilangannya tetap, sehingga dengan tetua yang digunakan dan kombinasi persilangannya tetap, sehingga dengan jumlah

jumlah kombinasi kombinasi persilangan persilangan yang syang sedikit, edikit, efisiensi efisiensi pemuliaan pemuliaan akan akan meningkat.meningkat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tetua antara lain : 1. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tetua antara lain : 1. Salah satu tetua memiliki dan membawa karakter unggul atau karakter yang Salah satu tetua memiliki dan membawa karakter unggul atau karakter yang menjadi target pemuliaan, 2. Salah satu atau kedua tetua memiliki adaptasi menjadi target pemuliaan, 2. Salah satu atau kedua tetua memiliki adaptasi penampilan

penampilan agronomis agronomis yang baik, yang baik, dan dan 3. 3. Kedua Kedua tetuaa tetuaa sebaiknya sebaiknya memiliki memiliki jarakjarak kekerabatan yang jauh sehingga dapat menghasilkan keragaman genetik tinggi kekerabatan yang jauh sehingga dapat menghasilkan keragaman genetik tinggi pada rogeni (keturunanny

pada rogeni (keturunannya) (Handayani, 2014).a) (Handayani, 2014).

Faktor lingkungan yang sering dialami oleh tanaman adalah cekaman Faktor lingkungan yang sering dialami oleh tanaman adalah cekaman dimana faktor ini akan mengurangi laju pada proses fisiologi. Dalam cekaman dimana faktor ini akan mengurangi laju pada proses fisiologi. Dalam cekaman seperti ini tanaman memiliki cara sendiri untuk menghadapi efek yang merusak seperti ini tanaman memiliki cara sendiri untuk menghadapi efek yang merusak pada

pada dirinya dirinya yang yang ditimbulkan ditimbulkan oleh oleh cekaman. cekaman. Apabila Apabila tanaman tanaman mampumampu menghadapi cekaman berarti tanaman tersebut memiliki resistensi yang tinggi menghadapi cekaman berarti tanaman tersebut memiliki resistensi yang tinggi terhadap cekaman (Mulyani, 2006).

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

9 9

BAHAN DAN METODE BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum

Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum dilaksanakan di lahan Dasar Pemuliaan Tanaman Program Praktikum dilaksanakan di lahan Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ±25 mdpl pada bulan Maret sampai Mei 2017.

dengan ketinggian ±25 mdpl pada bulan Maret sampai Mei 2017. Bahan dan Alat

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih jagung dengan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih jagung dengan Varietas Bonanza berfungsi sebagai bahan praktikum, topsoil berfungsi sebagai Varietas Bonanza berfungsi sebagai bahan praktikum, topsoil berfungsi sebagai bahan

bahan organik organik untuk untuk kesuburan kesuburan tanah, tanah, pupuk pupuk NPK NPK berfungsi berfungsi mempercepatmempercepat pertumbuhan

pertumbuhan dan dan air air berfungsi berfungsi untuk untuk merendam merendam benih benih dan dan menyiram menyiram tanamantanaman yang ada pada lahan percobaan.

yang ada pada lahan percobaan.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah plastik sungkup untuk Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah plastik sungkup untuk menutup serbuk sari pada tanaman jagung dan tali plastik untuk mengikat menutup serbuk sari pada tanaman jagung dan tali plastik untuk mengikat sungkup.

sungkup.

Prosedur Praktikum Prosedur Praktikum 1.

1. Pelaksanaan tanamPelaksanaan tanam

-- Disiapkan lahan petakan berukuran persegi panjang 2 x 1,5 mDisiapkan lahan petakan berukuran persegi panjang 2 x 1,5 m -- Diberi top soil pada lahan sekitar 5 kg untuk setiap petakanDiberi top soil pada lahan sekitar 5 kg untuk setiap petakan

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

10 10

-- Dilakukan penyiraman setiap hari jika tidak turun hujanDilakukan penyiraman setiap hari jika tidak turun hujan 2.

2. Pelaksanaan persilangan jagungPelaksanaan persilangan jagung

-- Dipilih bunga betina atau tongkol yang akan diserbuki sebelum rambutDipilih bunga betina atau tongkol yang akan diserbuki sebelum rambut pada

pada ujung ujung tongkol tongkol keluar, keluar, dibungkus dibungkus dengn dengn sungkup sungkup yang yang sudahsudah disiapkan

disiapkan

-- Dipilih tanaman yang akan dipakai sebagai pejantan (sumber serbuk sari)Dipilih tanaman yang akan dipakai sebagai pejantan (sumber serbuk sari) dengan tanda-tanda bunga jantan sudah mekar, kemudian bunga jantan dengan tanda-tanda bunga jantan sudah mekar, kemudian bunga jantan dibungkus sampai rapat dengan alat pembungkus. Jangan sampai serbuk dibungkus sampai rapat dengan alat pembungkus. Jangan sampai serbuk sari jatuh berterbangan.

sari jatuh berterbangan.

-- Disilangkan bunga jantan tersebut setelah satu atau 2 hari. UntukDisilangkan bunga jantan tersebut setelah satu atau 2 hari. Untuk memastikan diperolehnya tepung sari yang cukup, maka di tekuk bunga memastikan diperolehnya tepung sari yang cukup, maka di tekuk bunga jantan yang terbungku

jantan yang terbungkus tersebut.s tersebut.

-- Dilakukan persilangan apDilakukan persilangan apabila babila bunga unga betina ybetina yang ang dipilih dipilih telah siaptelah siap diserbuki, yaitu pada tongkolnya telah keluar

diserbuki, yaitu pada tongkolnya telah keluar rambut diujungnyarambut diujungnya

-- Dilakukan persilangan dengan cara memindahkan bunga jantan (serbukDilakukan persilangan dengan cara memindahkan bunga jantan (serbuk sari) ke bunga betina (putik) dengan meletkkan serbuk sari pada rambut sari) ke bunga betina (putik) dengan meletkkan serbuk sari pada rambut tongkol

tongkol

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime. 11 11 PELAKSANAAN PRAKTIKUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM Persiapan Lahan Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan pada hari Sabtu 11 Maret 2017 yang meliputi Persiapan lahan dilakukan pada hari Sabtu 11 Maret 2017 yang meliputi beberapa

beberapa kegiatan kegiatan diantaranya diantaranya pencangkulan, pencangkulan, pembersihan pembersihan gulma, gulma, perataanperataan permukaan tanah, pembuatan parit (drainase) dan pembu

permukaan tanah, pembuatan parit (drainase) dan pembuatan lubang tanam. Lahanatan lubang tanam. Lahan diolah sedalam 30 cm sampai gembur, dibuat lubang tanam dengan jarak 45 x 15 diolah sedalam 30 cm sampai gembur, dibuat lubang tanam dengan jarak 45 x 15 cm, lahan dibentuk per plot berbentuk persegi panjang 2 x 1,5 m.

cm, lahan dibentuk per plot berbentuk persegi panjang 2 x 1,5 m. Penanaman Benih

Penanaman Benih

Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalam lubang perlu Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalam lubang perlu diperhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman lubang diperhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman lubang tanam antara 3-5 cm,

tanam antara 3-5 cm, dan tiap lubang dan tiap lubang diisi 1-2 diisi 1-2 butir benih. Pada butir benih. Pada saat penanamansaat penanaman benih

benih sebaiknya sebaiknya tanah tanah dalam dalam keadaan keadaan lembab lembab dan dan tidak tidak tergenang. tergenang. Jadi,Jadi, penanaman yang baik d

penanaman yang baik dilakukan pada waktu musim penghilakukan pada waktu musim penghujan hampir berakhir.ujan hampir berakhir. Pemupukan

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan sistem tugal, pupuk yang diberikan adalah Pemupukan dilakukan dengan sistem tugal, pupuk yang diberikan adalah pupuk

pupuk urea, urea, pupuk pupuk TSP, TSP, dan dan pupuk pupuk KCL. KCL. Dan Dan pemberian pemberian diberikan diberikan pada pada saatsaat penanaman jagung dilakukan

penanaman jagung dilakukan Pemeliharaan

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

12 12

Penyulaman Penyulaman

Penyulaman benih yang tidak tumbuh dilakukan pada umur satu minggu Penyulaman benih yang tidak tumbuh dilakukan pada umur satu minggu setelah tanam. Lubang tanam diperiksa, benih yang tidak tumbuh dibuang, dan setelah tanam. Lubang tanam diperiksa, benih yang tidak tumbuh dibuang, dan diganti dengan benih yang baru atau dilakukan transplanting tanaman yang diganti dengan benih yang baru atau dilakukan transplanting tanaman yang tumbuh lebih dari satu tanaman dari plot lain.

tumbuh lebih dari satu tanaman dari plot lain. Penjarangan

Penjarangan

Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam. Tanaman yang dibuang adalah tanamn yang paling tidak baik tumbuhnya, tanam. Tanaman yang dibuang adalah tanamn yang paling tidak baik tumbuhnya, dilakukan dengan cara dipotong dengan pisau atau dengan gunting tajam tepat dilakukan dengan cara dipotong dengan pisau atau dengan gunting tajam tepat diatas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh diatas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan karena akan melukai akar tanaman lain yang dibiarkan tumbuh.

dilakukan karena akan melukai akar tanaman lain yang dibiarkan tumbuh. Penyiangan

Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 hari sekali. Penyiangan atau pembersihan lahan Penyiangan dilakukan 2 hari sekali. Penyiangan atau pembersihan lahan dari gulma dapat dilakukan dengan tangan. Penyiangan jangan sampai dari gulma dapat dilakukan dengan tangan. Penyiangan jangan sampai

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. 13 13 Pengamatan Parameter Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman (cm) Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman jagung diambil setiap

Tinggi tanaman jagung diambil setiap satu minggu sekali dna pengukuransatu minggu sekali dna pengukuran jagung mulai dilakukan

jagung mulai dilakukan 14 HST atau pada saat tanaman jagung berumur 2 MST14 HST atau pada saat tanaman jagung berumur 2 MST sampai 6 MST.

sampai 6 MST.

Jumlah Daun (helai) Jumlah Daun (helai)

Jumlah daun dihitung setiap satu minggu dimulai dari 2 MST hingga 6 Jumlah daun dihitung setiap satu minggu dimulai dari 2 MST hingga 6 MST. Perhitungan jumlah daun dimulai dari daun yang terletak di dekat akar MST. Perhitungan jumlah daun dimulai dari daun yang terletak di dekat akar hingga daun yang sudah melebar.

hingga daun yang sudah melebar. Umur Berbunga (HST)

Umur Berbunga (HST)

Umur berbunga jagung dihitung pada saat bunga jagung tumbuh yaitu Umur berbunga jagung dihitung pada saat bunga jagung tumbuh yaitu pada

pada umur umur 40-45 40-45 HST HST yaitu yaitu pada pada minggu minggu ke ke 6. 6. Saat Saat jagung jagung berbungaberbunga pengambilan data tinggi tanaman dan

pengambilan data tinggi tanaman dan jumlah daun tidak diukur lagi.jumlah daun tidak diukur lagi. Jumlah Tongkol per Tanaman (tongkol)

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

14 14

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil Tabel 1. Tinggi Tanaman 2-6 MST Tabel 1. Tinggi Tanaman 2-6 MST

No.

No. Tanggal Tanam Tanggal Tanam Tinggi Tanaman (cm) Tinggi Tanaman (cm) RataanRataan

1 1 2 2 3 3 4 4 55 1. 1. 24 24 Maret Maret 20172017 13,3 13,3 13,7 13,7 12,7 12,7 13,5 13,5 14,2 14,2 13,4813,48 2. 2. 1 1 April April 20172017 32 32 33 33 34 34 35 35 42 42 35,235,2 3. 3. 8 8 April April 20172017 56 56 61 61 52 52 55 55 50 50 54,854,8 4. 4. 15 15 April April 20172017 86 86 93 93 78 78 116 116 113 113 97,297,2 5. 5. 22 22 April April 20172017 122 122 111 111 102 102 131 131 120 120 117,2117,2 6. 6. 27 27 April April 20172017 172 172 171 171 152 152 181 181 147 147 164,6164,6

.Tabel 2. Jumlah Daun 2-6 MST .Tabel 2. Jumlah Daun 2-6 MST

No.

No. Tanggal Tanam Tanggal Tanam Tinggi Tanaman (cm) Tinggi Tanaman (cm) RataanRataan

1

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

15 15

Tabel 3. Umur Berbunga Tanaman Tabel 3. Umur Berbunga Tanaman Jagung

Jagung UmurUmur

Berbunga Jantan Berbunga Jantan 1

1 Umur 50 pada tanggal 1 Mei Umur 50 pada tanggal 1 Mei 20172017

2

3

4

5

Jagung

Jagung Umur Berbunga BetinaUmur Berbunga Betina

1

2

3

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

16 16

Jumlah

Jumlah seluruh seluruh tanaman tanaman : : 88 Persentase jumlah tanaman yang disilangkan Persentase jumlah tanaman yang disilangkan

%

% HibridisasiHibridisasi = tanaman yang disilangkan x 100%= tanaman yang disilangkan x 100% Total tanaman Total tanaman = 5 x 100% = 5 x 100% 8 8 = 33,3% = 33,3% Persentase Keberhasilan Persentase Keberhasilan % Keberhasilan

% Keberhasilan = jumlah = jumlah yang yang berhasil berhasil x x 100%100% Jumlah yang di silangkan

Jumlah yang di silangkan = = 3 3 x x 100%100% 5 5 = 60 = 60%%

Tabel 5. Jumlah Tongkol per Tanaman Tabel 5. Jumlah Tongkol per Tanaman Jumlah Tongkol

Jumlah Tongkol

Tabel 3. Jumlah Tongkol Tabel 3. Jumlah Tongkol

Sampel

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

17 17

Umur Berbunga =4 Mei 2017 Umur Berbunga =4 Mei 2017 T

Tabel 4. Umur abel 4. Umur Berbunga JantanBerbunga Jantan

Sampel

Sampel Umur Umur Berbunga Berbunga (MST)(MST) 1 1 66 2 2 66 3 3 66 4 4 66 5 5 66

(34)

(35)

Cancel Anytime.

18 18

Pembahasan Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum, rataan tinggi tanaman jagung pada 2 MST Berdasarkan hasil praktikum, rataan tinggi tanaman jagung pada 2 MST yaitu 35,8 cm, p

yaitu 35,8 cm, pada 3 MST yaitu 59 ada 3 MST yaitu 59 cm, pada 4 MST cm, pada 4 MST yaitu 104,8 cmyaitu 104,8 cm, pada 5, pada 5 MST

MST yaitu 157,4 yaitu 157,4 cm dan pada 6 cm dan pada 6 MST yaitu 166 MST yaitu 166 cm. Rataan jumlah helai dauncm. Rataan jumlah helai daun jagung pada

jagung pada 2 2 MST MST yaitu yaitu 4,84,8 helai, phelai, pada ada 3 3 MST yMST yaitu 6,4 aitu 6,4 helai, padhelai, pada a 4 4 MSTMST yaitu 8

yaitu 8 helai, pada helai, pada 5 MST y5 MST yaitu 9 haitu 9 helai, dan pada elai, dan pada 6 MST y6 MST yaitu 10 haitu 10 helai.elai.

Berdasarkan hasil praktikum, umur berbunga tanaman jagung pada bunga Berdasarkan hasil praktikum, umur berbunga tanaman jagung pada bunga jantan

jantan yaitu yaitu 40-42 40-42 HST HST dan dan umur umur berbunga berbunga pada pada tanaman tanaman jagung jagung pada pada bungabunga yaitu betina pada 45-48 HST. Berdasarkan deskripsi umur berbunga tanaman yaitu betina pada 45-48 HST. Berdasarkan deskripsi umur berbunga tanaman

(36)

(37)

Cancel Anytime.

19 19

kegagalan dikarenakan tanaman hilang karena kurangnya penjagaan dari si kegagalan dikarenakan tanaman hilang karena kurangnya penjagaan dari si pemulia, sehingga di dapati data persentase keberhasilan sebesar 40 %.

pemulia, sehingga di dapati data persentase keberhasilan sebesar 40 %.

Berdasarkan hasil praktikum pada tanaman jagung memiliki rataan jumlah Berdasarkan hasil praktikum pada tanaman jagung memiliki rataan jumlah tongkol per tanaman sampel sebanyak 2 tongkol. Hal ini sesuai dengan deskripsi tongkol per tanaman sampel sebanyak 2 tongkol. Hal ini sesuai dengan deskripsi tanaman jagung Varietas Bonanza yang didapat.

tanaman jagung Varietas Bonanza yang didapat.

Berdasarkan hasil praktikum jumlah biji per tongkol pada tanaman sampel Berdasarkan hasil praktikum jumlah biji per tongkol pada tanaman sampel yang telah disilangkan didapati hanya 2 tanaman yang berhasil yaitu pada sampel yang telah disilangkan didapati hanya 2 tanaman yang berhasil yaitu pada sampel 1 sebanyak 107 biji dan sampel 2 sebanyak 58 biji sehingga rataan jumlah biji per 1 sebanyak 107 biji dan sampel 2 sebanyak 58 biji sehingga rataan jumlah biji per sampel adalah 82,5. Sampel tanaman yang mengalami kegagalan karena tanaman sampel adalah 82,5. Sampel tanaman yang mengalami kegagalan karena tanaman

(38)

(39)

Cancel Anytime.

20 20

menyerbuki tongkol tanaman sesuai dengan perlakuan tertentu yang sudah menyerbuki tongkol tanaman sesuai dengan perlakuan tertentu yang sudah ditentukan.

(40)

(41)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. 21 21 KESIMPULAN KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan 1.

1. Rataan tinggi pada 2 MST yaitu 35,8 cm, pada 3 MST yaitu 59 cm, pada 4Rataan tinggi pada 2 MST yaitu 35,8 cm, pada 3 MST yaitu 59 cm, pada 4 MST yaitu 104,8 cm, pada 5 MST yaitu 157,4 cm dan pada 6 MST yaitu 166 MST yaitu 104,8 cm, pada 5 MST yaitu 157,4 cm dan pada 6 MST yaitu 166 cm.

cm. 2.

2. Rataan jumlah hRataan jumlah helai daun jagelai daun jagung pada ung pada 2 MST 2 MST yaitu 4,8yaitu 4,8 helai, pada 3 MSThelai, pada 3 MST yaitu 6,4 helai, pada

yaitu 6,4 helai, pada 4 MST yaitu 8 h4 MST yaitu 8 helai, pada 5 MST yelai, pada 5 MST yaitu 9 helai, dan padaaitu 9 helai, dan pada 6 MST yaitu 10 helai.

6 MST yaitu 10 helai. 3.

(42)

(43)

Cancel Anytime.

22 22

Saran Saran

Sebaiknya dilakukan percobaan lebih teliti lagi untuk mendapatkan hasil Sebaiknya dilakukan percobaan lebih teliti lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih

yang lebih akurat dan pada akurat dan pada saat praktikum harus saat praktikum harus dilakukan dengan dilakukan dengan serius serius dandan memperhatikan setiap prosesnya.

(44)

Cancel Anytime.

23 23

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Admaja, G. 2006. Evaluasi Adaptabilitas Tiga Genotipe Jagung Manis Di Dua Admaja, G. 2006. Evaluasi Adaptabilitas Tiga Genotipe Jagung Manis Di Dua Lokasi Dataran Rendah.Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Lokasi Dataran Rendah.Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Ashari, S. 1995. Hortikultura. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Ashari, S. 1995. Hortikultura. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Berger, 1962.

(45)

Cancel Anytime.

24 24

Sumarsih, A. R. 2008. Efek Xenia Pada Persilangan Jagung. Jurnal Akta Agrosia Sumarsih, A. R. 2008. Efek Xenia Pada Persilangan Jagung. Jurnal Akta Agrosia

Edisi Khusus 2 : 199-203. Edisi Khusus 2 : 199-203.

Suprapto. 1999. Bertanam Jagung. UI Press. Jakarta. Suprapto. 1999. Bertanam Jagung. UI Press. Jakarta.

Warsino, M.A. 1998. Pengaruh Dosis Pemupukan Urea TerhadapPertumbuhan Warsino, M.A. 1998. Pengaruh Dosis Pemupukan Urea TerhadapPertumbuhan dan Produksi Serta Kecernaan Hijauan Jagung. UGM Press. dan Produksi Serta Kecernaan Hijauan Jagung. UGM Press. Yogyakarta.

Yogyakarta. Wijaya. 2007. Dasar