PUTUSAN TANPA HADIRNYA TERGUGAT (VERSTEK) DALAM PERKARA PERDATA
I GUSTI AGUNG GEDE SURYA DARMA PUTRA
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS WARMADEWADENPASAR
Abstract
Human as social beings always need interaction between others. Such interaction some time because conflicts or disputers. Conflicts that accuracy between the human environment are largely resolved through the court. Because the conflict not be resolved by the parties concerned in are peace full way.In trial if on the appointed day the defendant not arrive and not send his representative to the court, even if he was properly summoned, the lawsuit shall be granted by a decision outside the presence of the defendant or verstek. Verstek pursuant to article 149 RBg / 125 HIR “ The defendant who has been properly summoned does not appear before legal event and facts are considered true the judges decide upon the lawsuit by verdict”. The type of research used in this legal research is to use normative legal research, with primary legal material sources in the form of legal and secondary materials covering the opinion (doctrine) of scholars. In the collection of legal materials, techniques used are citation techniques. The legal materials collected were then processed and analyzed. The submission of a verdict is left entirely to the judge's judgment based on the absence of the parties at the hearing after being appropriately called. The consequences of verstek's verdict on both the plaintiff and the defendant are binding on the defendant and the plaintiff to satisfy the contents of the Court's Decision which has a permanent legal force (in kracht). It must be remembered, however, that in deciding on the basis of judges, the Panel of Judges should not rush into deciding verstek and to consider well the facts of the trial and pay attention to the terms of the verstek.
Keyword: Conflic, Court, and Verstek.
1. LatarBelakang
Di Indonesia yang merupakan Negara hukum, hal ini dapat kita ketahui karena Negara Indonesia bersendikan atas dasar Pancasila dan UUD 1945 yang dalam penjelasannya ditegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechstaat) bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat). Dalam hukum acara perdata dikenal adanya asas Audi Et
Alteram Partem yang pada pokoknya berarti bahwa kedua belah pihak harus didengar, kedua
belah pihak yang berperkara harus sama-sama diperhatikan, berhak atas perlakuan yang sama dana diserta masing-masing harus diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, hukum Acara perdata member jalan keluar dengan memberikan putusan verstek (pasal 125 HIR). Apabila pada hari sidang yang telah ditentukan untuk hadir penggugat tidak hadir dan tidak mengirim wakil atau kuasanya meskipun dia telah dipanggil dengan patut, maka gugatan dianggap gugur dan penggugat berhak mengajukan kembali gugatannya, setelah ia membayar lebih dulu ongkos perkaranya. Apabila pada hari sidang yang telah ditentukan untuk hadir, tergugat tidak hadir dan tidak mengirim wakil/ kuasanya meskipun dia telah dipanggil dengan patut maka hakim dapat memutus dengan putusan verstek.
Berdasarkan latar belakang yang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengajukan skripsi yang berjudul tentang“PUTUSAN TANPA HADIRNYA TERGUGAT (VERSTEK) DAN AKIBAT HUKUMNYA DALAM PERKARA PERDATA”.
2. RumusanMasalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah yang dipakai dasaroleh hakim untuk menjatuhkan putusan verstek? b. Bagaimana akibat hukum dari putusan tanpa hadirnya tergugat (Verstek) ? 3. TujuanPenelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan proposal ini adalah : 3.1 Tujuan Umum
a. Untuk Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang penelitian hukum;
b. Untuk melatih mahasiswa dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara tertulis;
d. Memberikan sumbangan pemikiran dalam putusan tanpa hadirnya tergugat (verstek ) dalam perkara perdata.
3.2. TujuanKhusus
1. Untuk mengetahui alasan yang dipakai dasar oleh hakim dalam menjatuhkan putusan verstek.
2. Untuk mengetahui akibat hukum dari putusan hakim tanpa hadirnya tergugat (
verstek ).
4. MetodePenelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian Hukum Normatif. Sedangkan pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Pendekatan konseptual ialah merupakan pendekatan yang beranjak dari pandangan-pandangan serta doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum guna memperjelas ide-ide dengan memberikan pengertian-pengertian hukum, konsep hukum, maupun asas hukum yang relavan dengan permasalahan.
4.1 SumberBahanHukum
Dalam penelitian ini digunakan sumber bahan hukum primer, dan sumber bahan hukum sekunder.
1. Sumber Bahan Hukum Primer
Bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat berupa peraturan perundang-undangan. Bahan ini diperoleh dari norma-norma dasar yaitu, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), UU Kekuasaan Kehakiman, UU Mahkamah Agung, HIR, RBG. 2. Sumber Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum yang bersumber kepustakaanya itu berupa literatur-literatur, dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang di bahas, dan artikel-artikel yang ada di internet ( artikel hukum).
4.2 Metode Pengumpulan Bahan Hukum
Pengumpulan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dilakukan dengan teknik menginventarisasi peraturan perundang-undangan, pencatatan, dandikaitkan dengan jenis penelitian normatif.
4.3 AnalisisBahanHukum
Analisis bahan hukum dilakukan dengan deskriptif analisis yaitu menafsirkan dan mengkontruksikan pernyataan yang terdapat dalam dokumen disusun dan dirangkum berdasarkan keseragamannya, serta penguraiannya dalam bentuk skripsi.
5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan
Berdasarkan pada uraian dalam bab-bab dimuka maka terhadap permasalahan yang diajukan dapatlah disimpulkan sebagai berikut
a. Dalam penjatuhan putusan verstek sepenuhnya diserahkan pada pertimbangan Hakim yang menangani perkara tersebut. Didalam praktek di Pengadilan, putusan verstek itu dijatuhkan setelah pihak tergugat / kuasanya atau para tergugat semuanya tidak pernah hadir di persidangan pada saat perkara diperiksa, setelah dipanggil secara patut dari perkara yang diajukan. Akan tetapi Tergugat atau kuasanya dapat dipanggil sekali lagi secara patut sebelum Majelis Hakim menjatuhkan putusan verstek.
b. Akibat hukum dari putusan di luar hadirnya tergugat (verstek) baik terhadap penggugat maupun tergugat adalah bersifat mengikat kedua belah pihak jika terhadap putusan
verstek pihak yang dikalahkan tidak mengadakan upaya perlawanan (Verzet) dan
putusan tersebut harus dilaksanakan sepenuhnya baik Penggugat maupun oleh Tergugat sesuai dengan yang diputuskanoleh hakim atau pengadilan.
6.2 Saran
a. Kepada para hakim yang menangani suatu perkara hendaknya lebih berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam memberikan atau menjatuhkan putusan khususnya Putusan
verstek. Dan sebelum menjatuhkan putusan verstek hakim hendaknya memperhatikan
syarat-syarat seperti apa yang diatur oleh perundang-undangan penjatuhan putusan
verstek.
b. Putusan verstek yang telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena tidak adanya upaya hukum dari kedua belah pihak hendaknya dilaksanakan dengan kesadaran hukum yang tinggi dan penuh tanggung jawab oleh para pihak/ lembaga yang berwenang.
DaftarPustaka Buku-buku :
Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia, Cetakan V Alumni, Bandung, 1992. Abdurrahman dan Ridwan Syahrani, Hukum dan Peradilan, Alumni, Bandung, 1978.
Abdulkadir Muhamad ,Hukum Acara Perdata Indonesia, penerbit Media Duta Bandung, 1983 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum Suatu Pengantar, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1996.
Bambang, Sugono ,Metodologi Penelitian Hukum,Raja Grafindo Persada Jakarta ,1997
Bungin ,Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi metodologis Arab Ragamvarian
kontemporer penerbit : Rajawali pers 1990
Dimyatu Khuzaifah ,Metodologi Penelitian Hukum UMS press ,2004
H.M jamilLatif ,Aneka Hukum Perceraian di Indonesia,Ghalia cetakanke 2 Jakarta,1985 H.Roichan A Rasyid ,Hukum Acara Peradilan Agama (raja grafindopersada)
Mahkamah Agung RI,Jakarta Pedoman Administrasi dan teknis peradilan dan perdata khusus, BukunII, Jakarta 2007
M.Yahya Harahap ,Hukum Acara Perdata :Gugatan ,persidangan ,penyitaan Pembuktian ,Sinar Grafika jilid 1,jakarta, 1990
M.Yahya Harahap ,Pembahasan Hukum Perkawinan Nasional. Penerbit PT.Zahir Trading medang ,1995
R. Subekti ,Pokok –Pokok Hukum Acara Perdata. Penerbit PT.intennasa Jakarta Cetakan XVIII 1983
Subekti, R, Hukum Acara Perdata, Bina Cipta, Bandung, 1982.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Cetakan III Liberty, Yogyakarta, 1989. Soepomo. R, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2004 Soerjono Soekantodan Sri Mamodji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
Rajawali, Jakarta, 1985.
Soejono Soekamto ,Metodologi Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press Jakarta ,1980 Wantjik Saleh. K, Hukum Acara Perdata (RBG / HIR), Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Internet :