Hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap
Teks penuh
(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PtrRSERTUJUAI\I SKRIPSI HUBT]NGAI\I ANTARA PERSEPSI DT]KUNGAI\I SOSIAL KELUARGA DAh[ MOTTVASI BERPRESTASI PAI}A SISWA KELAS. X. SMA YOS SUDARSO CILACAP. Disusun oleh:. '-'. j*. ' "f\. fr{}}*rq6ffi. {;:'i. 4r3;'. "sf\. : 22 Agustus .. ''. z$fi.
(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI HTJBT'NGAN AI\ITARA PERSEPSI DUKT]NGAN SOSIAL KELUARGA DAI\[ MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X. SMA YOS SUDARSO CILACAP. Dipersiapkan dan ditulis oleh:. Florentina Prastika Kurniasari 1091 14003. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Psikologi. Universitas Sanata Dharma f3 I Pada tanggal:. Panitia Penguji. 1.. 2. a. J.. Ketua Penguji I Penguji. .ju. l_ :i. r ;t. Tanda Tangan. :. Dr. Titik Kritiyani, M.Si.. : Dr. T. Priyo Widiyanto,. M.Si. 2 : Ratri Sunar Astuti, S.Psi, M.Si Mengetahui. 27. AUG. Fakultas Psikologi. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. ill. ?011.
(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. Lakukanlah sesuatu yang terbaik dihari ini Maka hari esok menjadi lebih cerah dari hari yang lalu Karena setiap pagi adalah tantangan dihari yang baru. iv.
(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini ku persembahkan kepada: Tuhan Yang Maha Esa, Papa, Mama, Kakakkakak, Adik, Keponakan, Sanak Saudara, Teman-temanku, SMA Almamaterku, dan Kampusku tercinta. v.
(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PMKEASLIANKARYA Saya menyafakan. fugan. sesungguhnya bahwa dffipsi yang saya tulis. memuat karya orflng tain, kecuali yang telah disebutl€n dalam. ini tidak. kutipn. daftar. pustaka sebagaimam layalnya karya ilmiah. Jika dikemudian hari dit€mul<an indikasi plagidsme dalam naskah, maka saya bersedia menanggung sanksi sesuai dengan undangundang yang berlaku-. Yogyakarta 22 Agsstus 2017 Penuliq. Florentina Prastika Kurniasari. v|.
(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X SMA YOS SUDARSO CILACAP Florentina Prastika Kurniasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA. Hipotesis penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi. Responden penelitian ini adalah 71 siswa SMA (laki-laki 35 orang, perempuan 36 orang), dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun. Instrument dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi berprestasi, yang terdiri dari 31 item dengan reliabilitas (α) = 0.926, dan skala persepsi dukungan sosial keluarga yang terdiri dari 30 item dengan reliabilitas (α) = 0.951. Analisis data menggunakan korelasi Spearman Rho. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel persepsi dukungan sosial keluarga berkorelasi positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi (r = 0.731, p = 0.000). Kata kunci: persepsi dukungan sosial keluarga, motivasi berprestasi, siswa. vii.
(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF FAMILY SOCIAL SUPPORT AND ACHIEVEMENT MOTIVATION IN STUDENTS 10th GRADE AT YOS SUDARSO CILACAP SENIOR HIGH SCHOOL Florentina Prastika Kurniasari ABSTRACT The research aimed to know the correlation between perception of family social support and achievement motivation in students of Senior High School. Hypothesis submitted in this research said that there is the correlation between perception of family social support and achievement motivation. The subject of this research were 71 people (35 males and 36 females), with an age range of 15 to 18 years. The independent variable of this research is the perception of family social support, while the achievement motivation as dependent variable. The instrument in this study using a scale of achievement motivation, which consists of 31 items with reliability (α) = 0.926, and the perception of family social support scale consisting of 30 items with reliability (α) = 0.951. Data analysis using Spearman Rho. The analysis showed that the perception of family social support variables positively and significantly correlated with achievement motivation (r = 0.731, p = 0.000). Keywords: students.. the perception of family social support, achievement motivation. viii.
(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERhTYATAAN PERSETUJTIAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH T]NTTJK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tir gnn dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama : Florentina Prastika Kurniasari. NIM. : 109114003. Demi pcngembongan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhamra Yoryakafi4 dengan karya ilmiatr yang berjudul:. IITJB{JNGAN ANTARA PERSEPSI I}TJKTJNGAN SOSIAL KELUARGA I}AIY MOTTVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X. SMA YOS S{JI}ARSO CILACAP. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univenitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, serta mengelolanya. di internet. atau. di media lain untuk kepentingan. akademis tanpa. perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dengan demikian pernyataan. ini saya buat dengan sebenar-benarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 22 Agustus 2017. Yang menyatakan,. Florentina Prastika Kurniasari. tx.
(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan berkat selama proses pengerjaan skripsi ini. Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Dr. Titik Kritiyani, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas kesabaran dan bimbingan ibu selama proses penulisan skripsi. Maaf kalau saya agak malas dan sering telat progress skripsi. Saya akan ingat selalu pesan ibu. 3. Ibu P. Henrietta. P.D.A.D.S., S. Psi., M.A selaku dosen pembimbing akademik saya selama 7 tahun. Terima kasih sudah menyemangati saya. Maaf kalau saya agak malas selama kuliah di sini. 4. Terimakasih kepada dosen penguji Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si dan Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi, M.Si. Terima kasih atas kritik dan saran untuk skripsi saya. Maaf kalau saya agak malas dan telat progress revisi skripsi. 5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama saya menempuh bangku kuliah. Terima kasih dan mohon maaf kalau saya agak malas selama kuliah di sini. 6. Seluruh staff Fakultas Psikologi: Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gi, Mas Doni dan Mas Muji. Terimakasih atas senyum sapa salam ketika saya hadir di fakultas ini. 7. Sekolah almamater saya, Bapak Albertus Suwandi selaku kepala sekolah, guruguru dan staff, serta adik-adik SMA Yos Sudarso Cilacap. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk melakukan penelitian di sekolah tercinta. 8. Almh. Ibu Budi, guru Bahasa Jerman SMA Yos Sudarso Cilacap yang selama ini dekat dengan saya, menyemangati sejak SMA hingga skripsi. Terima kasih banyak ya bu. Saya kangen senyuman ibu. Maaf ya bu, saya baru bisa kelar sekarang. Bahagia di surga ya bu.. x.
(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Terimakasih kepada kedua orangtua saya, Papa Tomo dan Mama Yanti yang tak pernah berhenti berdoa, membiayai, dan menanyakan kabar skripsi, hingga saya sempat marah dan bosan ketika ditanyai. Ini adalah kado tertunda buat papa-mama. Terima kasih Pa-Ma. 10. Mbak Tika-Mas Anjas, dek Toni, dan bocilku Xander. Terima kasih dukungan dan canda tawa yang telah diberikan sebagai penyemangat skripsi. I love you all. 11. Keluarga besar di Jogja, Purworejo, Jakarta, Bekasi, Pontianak, dan Cilacap yang tak pernah berhenti menanyakan kabar skripsi. Terima kasih. 12. Teman-teman sosmed: dila, yani, aan, dia, nanda, bang naga, bang eno, galih, babang rizko, ajik, mas acil, mas tanto, dan lainnya. Makasih atas keseruannya disaat saya jenuh skripsi dan boleh singgah di Suave café ketika males balik ke kos. 13. Sobat jaman kuliah Igha, Lina, Lia butet, Marvin, Octa, Paola, Firman. Makasih atas keseruannya disaat saya jenuh skripsi. 14. Teman-teman psiko 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Terima kasih atas kesempatan berdinamika dengan kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, sehingga penulis sangat terbuka untuk kritik dan saran. Mohon Maaf jika ada kesalahan kata dalam skripsi ini. Terima kasih.. Penulis. xi.
(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..................................... ix KATA PENGANTAR ...........................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1 A. Latar Belakang .................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5 A. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga ................................................................. 5 1. Definisi Persepsi ........................................................................................... 5 2. Definisi Dukungan Sosial Keluarga ........................................................... 5 3. Definisi Persepsi Dukungan Sosial Keluarga ........................................... 6 4. Komponen Dukungan Sosial....................................................................... 7 B. Motivasi Berprestasi ........................................................................................... 9 1. Definisi Motivasi Berprestasi ...................................................................... 9 2. Karakteristik Motivasi Berprestasi ........................................................... 10 3. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi ................................... 13. xii.
(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Siswa SMA Kelas X ......................................................................................... 17 D. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Dan Motivasi Berprestasi Pada Remaja .................................................................................. 18 E. Skema Dinamika Persepsi Dukungan Sosial Keluarga dan Motivasi Berprestasi Remaja ........................................................................................... 21 F. Hipotesis ............................................................................................................. 21 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 22 A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 22 B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................................... 22 C. Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 22 1. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga ........................................................ 22 2. Motivasi Berprestasi ................................................................................... 23 D. Responden Penelitian........................................................................................ 23 E. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 24 1. Penyusunan Blueprint ................................................................................ 24 2. Penulisan Item ............................................................................................. 26 3. Review dan Revisi Item ............................................................................. 27 4. Penghitungan Validitas Isi ......................................................................... 27 5. Uji Coba Alat Ukur .................................................................................... 28 F. Reliabilitas Alat Ukur ....................................................................................... 30 G. Metode Analisis Data ....................................................................................... 31 1. Uji Asumsi ................................................................................................... 31 a. Uji Normalitas ...................................................................................... 31 b. Uji Linearitas ........................................................................................ 31 2. Uji Hipotesis ................................................................................................ 32 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 33 A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 33 1. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 33 2. Deskripsi Responden ................................................................................. 33 3. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 34. xiii.
(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Reliabilitas Data Penelitian ...................................................................... 35 5. Hasil Uji Asumsi ........................................................................................ 36 a. Uji Normalitas .................................................................................... 36 b. Uji Linearitas ...................................................................................... 37 6. Hasil Uji Hipotesis..................................................................................... 38 B. Pembahasan ........................................................................................................ 39 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 42 A. Kesimpulan ....................................................................................................... 42 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 42 C. Saran .................................................................................................................. 43 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 44 LAMPIRAN................................................................................................................... 48. xiv.
(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1 Skor Pilihan Respon ........................................................................................ 24 Tabel 2 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi Sebelum Uji Coba........................... 25 Tabel 3 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Sebelum Uji Coba 26 Tabel 4 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi Setelah Seleksi Item ....................... 29 Tabel 5 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Setelah Seleksi Aitem .......................................................................................................................................... 30. Tabel 6 Data Responden Penelitian ............................................................................. 34 Tabel 7 Data Empiris Statistik Deskriptif ................................................................... 34 Tabel 8 Data Mean Empiris, Mean Teoritis, dan Standar Deviasi .......................... 35 Tabel 9 Reliabilitas Data Penelitian Motivasi Berprestasi dan Persepsi Dukungan Sosial Keluarga ............................................................................................................................ 36. Tabel 10 Uji Normalitas Data Penelitian .................................................................... 37 Tabel 11 Uji Linearitas Data Penelitian ...................................................................... 37 Tabel 12 Uji Hipotesis Koefisien Korelasi Spearman ............................................... 38. xv.
(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba ........................................................................................... 48 Lampiran 2 Hasil Seleksi Item Motivasi Berprestasi ................................................ 62 Lampiran 3 Hasil Seleksi Item Persepsi Dukungan Sosial ....................................... 71 Lampiran 4 Skala Final ................................................................................................. 76 Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas, Linearitas, dan Hipotesis ................................... 86. xvi.
(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.
(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Prestasi merupakan hal yang penting bagi remaja. Hal ini dikarenakan keberhasilan maupun kegagalan meraih prestasi dapat menjadi prediktor untuk masa depan di masa dewasa (Santrock, 2014). Faktor-faktor yang menghasilkan prestasi beragam, salah satu faktor pentingnya adalah motivasi. Motivasi didefinisikan sebagai sesuatu yang memengaruhi inisiasi, arah, besaran, ketekunan, kelanjutan, dan kualitas perilaku yang diarahkan pada tujuan (Wentzel & Wigfield, 2009). Dalam kaitannya dengan tujuan mencapai prestasi, motivasi berprestasi adalah suatu keinginan dalam menyelesaikan dan melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai suatu standar kesuksesan (Santrock, 2003). Motivasi berprestasi sangat berpengaruh pada prestasi akademik pelajar. Pelajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, cenderung mampu memahami materi pelajaran dan memperoleh prestasi akademik tinggi (Sugiyanto, 2017). Motivasi berprestasi dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi fisiologis, psikologis, dan kematangan fisik, dan faktor eksternal yang meliputi hubungan sosial, status ekonomi (4.1%), gender (0.1%), dan budaya (Ahmadi & Supriyono 2013). Salah satu faktor yang menarik bagi peneliti adalah hubungan sosial. Hubungan sosial diperoleh dari keluarga, teman. 1.
(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. sebaya, dan pengajar. Focus pada penelitian ini adalah hubungan sosial dari keluarga. Bentuk dari hubungan sosial keluarga adalah dukungan sosial. Friedman mendefinisikan dukungan sosial keluarga sebagai suatu sikap, tindakan, dan penerimaan terhadap anggota keluarganya (dalam Peni, 2014). Dukungan sosial yang diharapkan remaja berupa dorongan, perhatian, penghargaan, bantuan, dan kasih sayang, sehingga remaja merasa dicintai, diperhatikan, serta dihargai oleh keluarga (Kumalasari & Ahyani, 2012). Dorongan dan perhatian sebagai bentuk dukungan sosial dari keluarga akan lebih bermakna jika dirasakan oleh remaja yang bersangkutan. Artinya, bermakna atau tidaknya dukungan sosial tergantung pada persepsi yang menerimanya. Oleh karena itu, dukungan sosial keluarga yang akan dilihat pada penelitian ini adalah persepsi dukungan sosial keluarga. Penelitian terkait dukungan sosial dan motivasi berprestasi sudah banyak dilakukan. Hasil penelitian-penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi (Devi, 2016; Fadhilah, 2011; Pradhana, 2010; Toding, David & Pali, 2015). Meskipun sudah banyak penelitian terkait dukungan sosial dan motivasi berprestasi, penelitian ini tetap dilakukan. Dukungan sosial yang hendak diteliti dikhususkan pada keluarga inti, yang meliputi ayah, ibu, dan saudara kandung, sedangkan penelitian-penelitian sebelumnya dukungan sosial yang diteliti lebih bersifat umum..
(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti ingin mengetahui hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA kelas X. Peneliti berasumsi bahwa siswa kelas X berada dalam masa peralihan SMP ke SMA, sehingga siswa cenderung bersemangat untuk meraih prestasi di SMA.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA?. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA.. D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang Psikologi Perkembangan dan Pendidikan mengenai persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain..
(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi pihak sekolah mengenai hubungan antara persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa SMA..
(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga 1. Definisi Persepsi Persepsi secara umum adalah proses otak dalam mengatur, menginterpretasikan, dan memberikan makna terhadap informasi sensoris (King, 2010). Pengertian lain mengenai persepsi adalah proses penginderaan stimulus yang diterima melalui alat indera, kemudian diinterpretasikan, sehingga individu dapat memahami stimulus tersebut (Khairani, 2013). Persepsi juga dipandang sebagai sejumlah sub-proses yang terjadi dalam multilevel interaktif. Hal ini dikarenakan persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu, sehingga apa yang ada di dalam diri individu, akan ikut aktif dalam persepsi (Walgito, 2010). Persepsi muncul karena perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman masing-masing individu (Walgito, 2010). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan individu mengenai beberapa hal yang diterima secara langsung dari lingkungan sekitarnya. 2. Definisi Dukungan Sosial Keluarga Menurut Kuntjoro (2002), dukungan sosial adalah tindakan yang diterima. oleh. individu. dari. orang-orang. di. lingkungan. sosial. kehidupannya, sehingga remaja merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai. 5.
(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. (dalam Arfianto, 2010). House dan Kahn berpendapat bahwa dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai tindakan yang melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan instrumental dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi permasalahannya. (dalam Iksan, 2013). Friedman mendefinisikan dukungan sosial keluarga sebagai suatu sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Kane juga mendefinisikan dukungan sosial keluarga sebagai proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial yang melibatkan emosi dan kepercayaan di dalam hubungan sosial (dalam Peni, 2014). Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga adalah suatu tindakan yang keluarga berikan berupa sikap penerimaan, bantuan, dan dorongan, agar individu mampu menghadapi permasalahannya. 3. Definisi Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Sarason (dalam Kumalasari & Ahyani, 2012) mengungkapkan bahwa dukungan sosial berkaitan dengan dua hal, yakni persepsi individu bahwa ada beberapa orang yang dapat diandalkannya saat membutuhkan bantuan dan persepsi individu mengenai kepuasan dukungan sosial yang diterimanya. Dukungan sosial dalam bentuk nyata memiliki makna yang berbeda dengan persepsi dari penerima dukungan tersebut. Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi dukungan sosial keluarga adalah tanggapan individu mengenai.
(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. tindakan yang keluarga berikan berupa sikap penerimaan, bantuan, dan dorongan, agar individu mampu menghadapi permasalahannya. 4. Komponen Dukungan Sosial Weiss (dalam Nurmalasari, 2007) mengatakan bahwa dukungan sosial berasal dari hubungan satu individu dengan individu lain, terbagi menjadi enam komponen, yaitu: 4.1 Aliansi yang handal Pengetahuan. yang. dimiliki. individu. bahwa. ia. dapat. mengandalkan bantuan yang nyata ketika dibutuhkan. Dukungan ini melibatkan bantuan langsung, seperti ketika orang memberikan atau meminjamkan uang pada orang lain atau membantu menyelesaikan tugas-tugas pada saat stress. Individu yang menerima bantuan tersebut cenderung merasa tenang dan menyadari bahwa ada orang di sekitarnya yang dapat menolongnya ketika sedang menghadapi masalah maupun kesulitan (Sarafino, 2008). 4.2 Bimbingan Bentuk dukungan sosial berupa nasehat, informasi dari sumber yang dapat dipercaya, arah, dan umpan balik tentang apa yang dilakukan orang tersebut. Informasi tersebut dapat membantu orangorang lebih mudah mengenali dan mengatasi permasalahannya. Misalnya, seseorang yang dihadapkan dengan keputusan yang sangat sulit pada pekerjaan memungkinkan dia untuk menerima saran atau masukan tentang ide-idenya dari rekan kerja (Sarafino, 2008)..
(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 4.3 Jaminan nilai layak Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu. Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya diterima dan dihargai. Contoh dari dukungan ini misalnya memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu dengan baik. Sarafino (2008) berpendapat bahwa dukungan sosial ini dapat terjadi melalui ekspresi orang-orang dari hal positif untuk seseorang, dorongan atau perjanjian dengan ide atau perasaan individu, dan perbandingan positif individu dengan orang lain. Jenis dukungan ini untuk membangun perasaan harga diri individu, kompetensi, dan nilai kehidupan. 4.4 Keterikatan Dukungan ini berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerima. Hal ini sependapat dengan Sarafino (2008) bahwa dukungan sosial ini menyampaikan rasa empati, peduli, perhatian, hal positif, dan dorongan kepada seseorang. Kedekatan dan keintiman merupakan bentuk dari dukungan ini yang dapat memberikan rasa aman..
(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 4.5 Integrasi sosial Bentuk dukungan ini mengacu pada ketersediaan orang lain untuk menghabiskan waktu dengan seseorang, adanya rasa saling memiliki dalam suatu kelompok, serta adanya kesamaan minat dan perhatian dalam aktivitas sosial (Sarafino, 2008). 4.6 Kesempatan untuk memberikan pengasuhan Dukungan ini berupa perasaan individu bahwa ia dibutuhkan oleh orang lain. Berdasarkan dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa komponen dukungan sosial antara lain aliansi yang handal, bimbingan, jaminan nilai layak, keterikatan, integrasi sosial, dan kesempatan untuk memberikan pengasuhan.. B. Motivasi Berprestasi 1. Definisi Motivasi Berprestasi McClelland mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu motif yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau keahlian. Heckhausen mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri remaja yang selalu berusaha dalam semua aktivitas untuk meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan standar keunggulan (dalam Djaali, 2007:103). Santrock (2003) berpendapat bahwa motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai standar kesuksesan, dan.
(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai suatu standar kesuksesan. Woolfolk (2004) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai suatu dorongan untuk berhasil, berusaha keras, dan ingin unggul dari orang lain berdasarkan standar mutu tertentu. Berdasarkan dari beberapa definisi mengenai motivasi berprestasi, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan atau keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, ingin unggul dari orang lain, dan berusaha keras demi mencapai suatu standar kesuksesan. 2. Karakteristik Motivasi Berprestasi Murray (dalam Walgito, 2010) berpendapat bahwa motivasi berprestasi atau juga disebut need for achievement merupakan salah satu kebutuhan. untuk. memperoleh. prestasi. yang. baik,. memecahkan. permasalahan yang dihadapi, mengerjakan tugas secepat mungkin dan sebaik-baiknya. Individu yang tinggi dalam kebutuhan berprestasi cenderung. mampu. menggunakan. waktu. untuk. memikirkan. cara. mengerjakan sesuatu dengan lebih baik dan tidak biasa atau unik, serta memikirkan karir untuk masa depan (Desmita, 2009). McClelland (dalam Huffman dkk., 2000) menemukan beberapa karakteristik individu yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi: 2.1. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang Individu yang berorientasi prestasi tinggi cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang. Mereka menghindari tugas sangat mudah maupun sangat sulit karena menawarkan sedikit.
(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. tantangan dan kemungkinan akan keberhasilan sangat rendah (dalam Huffman dkk., 2000). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu berprestasi tinggi memiliki kinerja yang baik ketika memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, sedangkan individu dengan tingkat motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas yang mudah untuk menghindari kegagalan atau tugas yang sangat sulit karena umumnya orang akan gagal dalam menyelesaikan tugas (McClelland; dalam Suryani, 2010). 2.2. Tekun McClelland (dalam Pradhana, 2010) mengatakan bahwa tekun adalah salah satu karakteristik motif berprestasi, sehingga individu mampu menyelesaikan tugas meskipun sulit. Menurut Cooper (dalam Huffman dkk., 2000), individu yang berorientasi prestasi tinggi cenderung bertahan pada tugas ketika menjadi sulit. Hal ini dikarenakan tugas yang sulit dapat mengubah kemungkinan untuk berhasil menuju ketertarikan individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih besar (McClelland; dalam Suryani, 2010). 2.3. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kinerjanya McClelland (dalam Pradhana, 2010) mengatakan bahwa pribadi yang bertanggung jawab merupakan kemampuan seseorang yang menunjukkan dirinya adalah pribadi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung. menyukai. situasi. atau. tugas. yang. menuntut.
(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. tanggungjawab pribadi atas hasil-hasilnya (Djaali, 2007:109). Dengan demikian, individu cenderung merasa puas ketika dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 2.4. Membutuhkan umpan balik terhadap kinerja Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung mencari situasi di mana mereka dapat menerima umpan balik kinerja dengan segera untuk menentukan baik atau tidak hasil pekerjaannya (Djaali, 2007:110), lebih suka menerima kritik dari evaluator yang berkompeten (dalam Huffman dkk., 2000). Hal ini serupa dengan pendapat Bartman (dalam Suryani, 2010) yang mengemukakan bahwa individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih suka berada di bawah situasi yang langsung mendapatkan umpan balik kinerja dibandingkan individu dengan motivasi berprestasi rendah. 2.5. Inovatif McClelland (dalam Pradhana, 2010) mengatakan bahwa inovatif adalah suatu tuntutan untuk mengerjakan tugas agar lebih baik, sehingga menunjukkan hasil yang berbeda dari sebelumnya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda, efisien, dan lebih baik dari sebelumnya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi juga memilih tugas-tugas yang memiliki tantangan sedang (Suryani, 2010), unggul pada bidang yang diminati, dan lebih aktif mencari informasi baru dibandingkan individu dengan motivasi berprestasi rendah (dalam.
(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Huffman dkk., 2000). Johnson, Schwitzgebel & Kalb (Djaali, 2007:110). mengemukakan. bahwa. individu. dengan. motivasi. berprestasi tinggi senang bekerja sendiri dan bersaing untuk lebih unggul dari yang lain. Berdasarkan dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik motivasi berprestasi tinggi pada remaja antara lain memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, tekun, memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kinerjanya, membutuhkan umpan balik terhadap kinerja, dan inovatif. 3. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi Steinberg (2002) dan Santrock (2009, 2014) mengatakan bahwa motivasi berprestasi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 3.1 Hubungan Sosial 3.1.1. Keluarga Keterlibatan orangtua merupakan hal yang penting, seperti aktif berperan serta dalam pendidikan anak dan mempunyai bahan-bahan yang merangsang anak secara intelektual di rumah. Beberapa praktik asuhan orang tua yang positif untuk meningkatkan motivasi berprestasi antara lain mengetahui keadaan anak untuk memberikan tantangan maupun dukungan dalam jumlah yang tepat, memberikan iklim emosional positif, serta memberikan model perilaku, seperti bekerja keras dan.
(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. berusaha dengan tekun pada tugas yang menantang (dalam Santrock, 2009). Kehadiran saudara kandung juga dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Powell dan Steelman (1990; dalam Lestari, 2014) yang menemukan bahwa jumlah saudara dan jarak kelahiran berdekatan cenderung memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi seseorang. Di sisi lain, saudara kandung berfungsi sebagai guru dan sarana untuk belajar. Hal ini dikarenakan anak sulung memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak dibandingkan adiknya. 3.1.2. Teman Sebaya Teman sebaya juga mempengaruhi motivasi berprestasi remaja. Pengaruh terbesar pada remaja melalui aktivitas seharihari di sekolah (Steinberg, 2002). Wigfield berpendapat bahwa teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi remaja melalui perbandingan. sosial,. kompetensi. dan. motivasi. sosial,. pembelajaran bersama teman sebaya, serta pengaruh kelompok teman sebaya (dalam Santrock, 2009). Ruble menjelaskan bahwa remaja membandingkan diri mereka dengan teman sebayanya untuk mengetahui di mana posisi mereka secara sosial dan akademis. Remaja yang lebih diterima. oleh. teman-teman. sebaya. mereka. dan. yang. mempunyai keterampilan sosial yang baik serigkali berhasil.
(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. yang positif. Sebaliknya, siswa yang ditolak, terutama mereka yang agresif, berisiko terkena sejumlah masalah prestasi, termasuk mendapatkan nilai rendah dan putus sekolah (dalam Santrock, 2009). 3.1.3. Pengajar Stipek dan Noddings mengemukakan bahwa banyak anak yang tidak berprestasi baik di sekolah, mempunyai interaksi negatif dengan guru mereka menekankan bahwa siswa cenderung untuk berkembang menjadi manusia yang kompeten ketika mereka merasa diperhatikan. Hal ini mengharuskan guru untuk mengenal siswa dengan cukup baik. Beberapa peneliti seperti Perry, Turner, Meyer, danTheobold menemukan bahwa siswa yang memiliki guru yang mendukung dan penuh perhatian lebih termotivasi untuk terlibat dalam kerja akademis disbanding siswa yang memiliki guru yang tidak perhatian dan tidak mendukung (dalam Santrock, 2009).. 3.2 Status Ekonomi Faktor yang sangat penting pada motivasi berprestasi remaja adalah status ekonomi sosial keluarga. Remaja yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah hingga lebih cenderung bernasib lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang berlatar belakang penghasilan rendah (Santrock, 2014). Perbedaan prestasi lebih dikaitkan secara. lebih. dekat. dengan status. ekonomi. sosial.
(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. dibandingkan dengan etnisitas. Banyak studi menemukan bahwa status ekonomi sosial lebih baik dalam memprediksi sebuah prestasi dibandingkan etnisitas. Gibbs mengatakan bahwa tanpa memandang latar belakang etnis mereka, siswa dengan latar belakang keluarga berpenghasilan menengah dan atas memiliki kinerja lebih baik dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah dalam banyak situasi prestasi (dalam Santrock, 2009). 3.3 Gender Pembahasan mengenai gender dan motivasi berfokus pada bagaimana laki-laki dan perempuan berbeda dalam keyakinan dan nilai-nilai.. Keyakinan. siswa. perempuan. dan. laki-laki. yang. berhubungan dengan kompetensi bervariasi berdasarkan konteks prestasi, contohnya, anak laki-laki memiliki keyakinan kompetensi yang lebih tinggi untuk matematika dan olahraga, sedangkan anak perempuan memiliki keyakinan kompetensi yang lebih tinggi untuk bahasa Inggris, membaca, dan aktivitas sosial. Perbedaan-perbedaan ini meningkat setelah pubertas. Jadi, beberapa kompeten kinerja yang diharapkan daari siswa perempuan dan laki-laki konsisten dengan stereotip peran gender (Santrock, 2009). 3.4 Budaya Meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian (Ahmadi & Supriyono, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Stevenson menemukan bahwa guru-guru di Asia lebih menghabiskan.
(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. banyak waktu untuk mengajar matematika dibandingkan guru-guru yang berada di Amerika, dan ditemukan juga perbedaan antara orangtua di Asia dan di Amerika. Orangtua di Amerika memiliki ekspektasi yang lebih rendah terhadap pendidikan dan prestasi anaknya dibandingkan dengan orangtua di Asia, tetapi, orangtua di Asia lebih banyak membantu anak dalam mengerjakan tugas pelajaran matematika dibandingkan dengan orangtua di Amerika (Santrock, 2014). Berdasarkan dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi antara lain hubungan sosial, status ekonomi, gender, dan budaya.. C. Siswa SMA Kelas X Siswa SMA kelas X berada pada masa remaja. Steinberg (2002) mengatakan bahwa remaja dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun dikategorikan dalam remaja madya. Piaget berpendapat bahwa remaja secara umum berada dalam tahap operasional formal. Pola pemikiran remaja semakin abstrak, logis, dan idealistis, tidak lagi terbatas disini dan sekarang. Mereka cenderung lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri maupun orang lain, serta mampu menginterpretasikan dan memantau dunia sosialnya (Santrock, 2002). Pada tahap operasional formal, siswa dapat mengintegrasikan apa yang mereka pelajari dengan tantangan dan mampu membuat perencanaan untuk.
(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. masa depan. Selain itu siswa juga mampu berpikir sistematik dalam memecahkan permasalahan (Desmita, 2009). Dimasa inilah mereka cenderung lebih kritis terhadap prestasi. Keberhasilan maupun kegagalan prestasi dapat dijadikan prediktor untuk masa depan di masa dewasa. Tekanan baru dari sosial dan akademik memaksa remaja berperan ke arah peran yang berbeda dan melibatkan lebih banyak tanggung jawab (Santrock, 2014). Wuest dan Lombardo (http://digilib.unila.ac.id/8997/13/bab%20ii.pdf) menyatakan perkembangan afektif pada siswa SMA mencakup proses belajar perilaku. Pihak yang berpengaruh dalam proses sosial siswa SMA adalah keluarga, sekolah dan teman sebaya. Siswa juga mengalami kondisi egosentris, di mana hanya mementingkan pendapat diri sendiri dan mengabaikan pandangan orang lain. Siswa SMA cenderung menghabiskan waktu untuk memikirkan penampilan, tindakan, perasaan dan perhatian.. D. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Dan Motivasi Berprestasi Pada Remaja Dukungan sosial keluarga, baik dari orangtua maupun saudara kandung merupakan dukungan sosial yang paling diharapkan oleh remaja untuk menghadapi tekanan dalam meraih prestasi (Widanarti & Indati, 2002). Friedman mendefinisikan dukungan sosial keluarga sebagai suatu sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Kane juga mendefinisikan dukungan sosial keluarga sebagai proses hubungan antara.
(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. keluarga dengan lingkungan sosial yang melibatkan emosi dan kepercayaan di dalam hubungan sosial (dalam Peni, 2014). Dukungan sosial dalam bentuk nyata memiliki makna yang berbeda dengan persepsi penerima dukungan tersebut. Persepsi dukungan sosial keluarga merupakan proses ketika otak mengatur, menginterpretasikan, dan memberikan makna terhadap keberadaan, kesediaan, maupun kepedulian keluarga pada remaja. Peran pemberi maupun penerima dukungan sosial sangat berarti dalam menentukan efektivitas dari dukungan sosial (Sarafino, 2008). Hal ini berkaitan dengan ketepatan dukungan sosial yang diberikan keluarga. Sehingga, remaja dapat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya, merasa diperhatikan, dihargai, dicintai, merasa puas, lebih percaya diri dan berkompeten, serta dapat memotivasi dirinya di setiap aktivitas. Remaja mengharapkan bantuan yang nyata atau langsung dari keluarga ketika menghadapi kesulitan, sehingga remaja cenderung menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mampu bertahan ketika tugas menjadi sulit. 47% dari remaja dengan kebutuhan berprestasi tinggi dapat bertahan sampai waktu selesai, sedangkan remaja dengan motivasi berprestasi rendah yang bertahan hanya 2%. Di samping itu, remaja merasa senang jika ada pengakuan atau penghargaan dari keluarga terhadap kemampuan dan kualitasnya. Hal ini dikarenakan responden dengan orientasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas yang memiliki tantangan sedang, unggul pada bidang yang diminati, dan. mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda dan efisien. Dengan demikian,.
(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. remaja merasa diterima dan dihargai, seperti dipuji oleh keluarga karena telah melakukan sesuatu dengan baik. Remaja akan bersemangat apabila memperoleh dukungan sosial berupa nasihat, informasi dari sumber yang dapat dipercaya, arah, dan umpan balik tentang apa yang dilakukannya. Informasi tersebut dapat memudah remaja mengenali dan mengatasi permasalahannya. Hal ini dikarenakan remaja cenderung mencari situasi di mana mereka dapat menerima umpan balik dan lebih senang menerima kritikan dari evaluator yang berkompeten. Di sisi lain, remaja merasa senang jika memperoleh kasih sayang dan cinta, seperti rasa empati, peduli, perhatian, hal positif, dan dorongan yang dapat memberikan rasa aman dan semangat pada remaja. Hal ini dikarenakan remaja yang berprestasi tinggi cenderung memilih tugas cukup sulit. Ia juga cenderung menghindari tugas yang sangat mudah maupun sangat sulit dikarenakan tugas tersebut menawarkan sedikit tantangan dan kemungkinan untuk berhasil pun rendah. Selain itu, remaja akan merasa senang jika adanya rasa saling memiliki dalam keluarga, kesamaan minat dan perhatian dalam aktivitas sosial, serta ada anggota keluarga lain membutuhkannya. Dengan demikian,. remaja. akan. bersemangat. dalam. meningkatkan. motivasi. berprestasi. Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi saling berkaitan dalam proses pencapaian prestasi pada remaja. Hal ini dikarenakan prestasi menjadi perihal yang serius pada masa remaja, khususnya diusia sekolah menengah..
(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Peneliti berasumsi bahwa remaja yang memiliki persepsi baik terhadap dukungan sosial keluarga, maka akan meningkatkan motivasi untuk berprestasi.. E. Skema Dinamika Persepsi Dukungan Sosial Keluarga dan Motivasi Berprestasi Remaja Dukungan Sosial Keluarga. Persepsi terhadap Dukungan Sosial Keluarga. Motivasi Berprestasi Tinggi. F. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah semakin positif persepsi siswa terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima, semakin tinggi motivasi berprestasi siswa. Begitu juga apabila semakin negatif persepsi siswa terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima, semakin rendah motivasi berprestasi siswa..
(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Peneltian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi.. B. Identifikasi Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel yang hendak diteliti yaitu: 1. Variabel independen (X): persepsi dukungan sosial keluarga 2. Variabel dependen (Y): motivasi berprestasi. C. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Persepsi dukungan sosial keluarga adalah tanggapan individu mengenai tindakan yang keluarga berikan berupa sikap penerimaan, bantuan,. dan. permasalahannya.. dorongan,. agar. Persepsi. individu. dukungan. mampu. sosial. menghadapi. keluarga. diukur. menggunakan skala dukungan sosial yang disusun oleh peneliti berdasarkan enam komponen dukungan sosial, yaitu reliable alliance,. 22.
(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. guidance, reassurance of worth, attachment, social integration, dan opportunity to provide nurturance. Skor skala dukungan sosial keluarga diperoleh berdasarkan dari jawaban responden atas pernyataanpernyataan pada skala tersebut. Semakin tinggi skor skala dukungan sosial, maka persepsi responden terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima semakin positif. Begitu pula sebaliknya. 2. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah dorongan atau keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, ingin unggul dari orang lain, dan berusaha keras demi mencapai suatu standar kesuksesan. Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti berdasarkan lima karakteristik motivasi berprestasi, yaitu menyukai tugas-tugas yang cukup sulit, tekun, menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap kinerjanya, memerlukan umpan balik atas kinerjanya, dan inovatif. Semakin tinggi skor skala motivasi berprestasi, maka motivasi berprestasi yang dimiliki responden semakin tinggi. Begitu juga semakin rendah skor skala motivasi berprestasi, maka motivasi berprestasi yang dimiliki responden semakin rendah.. D. Responden Penelitian Responden penelitian yang dituju oleh peneliti adalah siswa SMA kelas X berusia 15 sampai 18 tahun. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Purposive.
(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. sampling merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang ditentukan oleh peneliti.. E. Metode Pengumpulan Data 1. Penyusunan Blueprint Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala likert, dengan lembar kuesioner dua skala. Skala yang pertama adalah motivasi berprestasi, disusun oleh peneliti berdasarkan lima karakteristik motivasi berprestasi. Skala yang kedua adalah persepsi dukungan sosial, disusun oleh peneliti berdasarkan enam komponen dukungan sosial. Kedua skala ini terdiri dari aitem favorable dan unfavorable. Kedua skala ini menggunakan empat pilihan respon: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Rincian skor pilihan respon dapat dilihat pada tabel 1. Tabel.1 Skor Pilihan Respon Favorable Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju. Skor 4 3 2 1. Unfavorable Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju.
(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. a. Skala Motivasi Berprestasi Skala motivasi berprestasi yang dibuat oleh peneliti menggunakan teori motivasi McClelland, salah satunya kebutuhan akan berprestasi (need for achievement). Rincian blueprint sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 2. Tabel.2 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi Sebelum Uji Coba Item Komponen Indikator Favorable Unfavorable Memilih tugas dengan 4, 33, 54, 20, 1, 11, 50, 24, tingkat kesulitan sedang 49, 68 31, 40 Pemilihan Memiliki kinerja yang baik Tugas ketika memilih tugas 3, 29, 71 5, 21, 66 dengan tingkat kesulitan sedang Bekerja sendiri dan bersaing untuk lebih unggul dari 22, 26, 45 13, 48, 62 yang lain Aktif mencari informasi 10, 39, 43 6, 15, 60 baru Inovatif Unggul pada bidang yang 8, 51, 57 19, 28, 41 diminati Mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda dan 18, 25, 47 34, 55, 58 efisien Senang berada di bawah situasi yang langsung 27, 36, 42 7, 9, 52 mendapatkan umpan balik Umpan balik kinerja Menyukai kritik dan saran dari orang yang 32, 35, 37 56, 61, 70 berkompeten Menyukai situasi atau tugas yang menuntut 2, 12, 14 53, 59, 64 tanggungjawab pribadi atas Bertanggung hasil-hasilnya jawab Merasa puas dapat menyelesaikan tugas dengan 17, 63, 72 16, 23, 44 baik Bertahan ketika tugas Tekun 30, 38, 69 46, 65, 67 semakin sulit Total 36 36. Jumlah 12. 6. 6 6 6 6. 6. 6. 6. 6 6 72.
(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. b. Skala Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Skala persepsi dukungan sosial keluarga yang dibuat oleh peneliti menggunakan teori Weiss dan Sarafino mengenai enam komponen dukungan sosial. Rincian blueprint sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 3. Tabel.3 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Sebelum Uji Coba Item Komponen Indikator Favorable Unfavorable Aliansi yang Mengandalkan bantuan 6, 14, 23, 8, 26, 39, 45 handal nyata atau langsung. 33 Bimbingan. Jumlah 8. Membutuhkan nasehat, informasi, arahan, dan umpan balik.. 9, 13, 24, 32. 1, 12, 42, 43. 8. Jaminan nilai layak. Menginginkan pengakuan atau penghargaan.. 2, 7, 21, 36. 16, 17, 31, 38. 8. Keterikatan. Membutuhkan kasih sayang, cinta, rasa empati, peduli, perhatian, hal-hal positif, dan dorongan.. 10, 28, 29, 48. 3, 22, 34, 40. 8. Membutuhkan ketersediaan orang lain, rasa saling memiliki, perhatian, dan memiliki kesamaan minat.. 27, 44, 46, 47. 11, 15, 25, 35. 8. Merasa dibutuhkan orang lain.. 4, 19, 20, 30. 5, 18, 37, 41. 8. 24. 48. Integrasi sosial. Kesempatan untuk memberikan pengasuhan Total. Total. 24. 2. Penulisan Item Penulisan item disusun berdasarkan blueprint skala motivasi berprestasi dan persepsi dukungan sosial. Item yang disusun terdiri dari item favorable dan unfavorable sesuai dengan indikator-indikator kedua.
(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. variabel. Pada skala motivasi berprestasi terdiri dari 36 favorable dan 36 unfavorable, sedangkan skala persepsi dukungan sosial terdiri dari 24 favorable dan 24 unfavorable. 3. Review dan Revisi Item Review item dilakukan oleh satu expert judgement, yaitu dosen pembimbing skripsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang hendak diuji telah relevan dengan indikator variabel dependen dan independen. Revisi item dilakukan oleh peneliti setelah item di-review oleh expert judgement. 4. Penghitungan Validitas Isi Validitas isi item adalah taraf sejauh mana isi item dalam suatu alat ukur relevan dengan atribut psikologis yang hendak diukur. Penghitungan validitas isi bertujuan untuk memperoleh skor validitas masing-masing item pada atribut psikologis yang hendak diukur. Penilaian validitas isi dilakukan oleh dua orang dengan cara memberikan taraf relevansi 1 sampai 4 pada setiap item yang disesuaikan indikatornya. Setelah memberikan nilai, tahap selanjutnya adalah menghitung IVI-I dan IVI-S. IVI-I adalah indeks validitas isi yang menunjukkan taraf relevansi pada item atribut psikologis yang diukur. IVI-S (indeks validitas isi skala) adalah rerata proporsi item yang mendapatkan taraf 3 atau 4 oleh penilai. Hasil menunjukkan bahwa item-item pada skala persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi memiliki IVI-I ≥ 0.78 dan IVI-S ≥ 0.90, sehingga kedua skala dapat diuji cobakan..
(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 5. Uji Coba Alat Ukur a. Uji Coba Uji coba skala persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2017 pukul 08:15 sampai 11:30 WIB, kepada 70 murid kelas X D, E, dan F di SMA Yos Sudarso Cilacap. Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dari kedatangannya di sekolah, dan membagikan 70 kuesioner pada murid-murid. Peneliti mengadministrasikan cara pengisian identitas responden dan jawaban atas pernyataan pada kuesioner yang telah disediakan. Peneliti memberi waktu pengerjaan kedua skala setiap kelas sekitar + 20 menit, kemudian responden memeriksa kuesioner yang telah diisi sebelum 70 kuesioner dikembalikan pada peneliti. b. Seleksi Item Hasil dari uji coba digunakan untuk menyeleksi item dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dan skor total, dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 22. Peneliti menggunakan batasan korelasi item total rxx > 0.3 sebagai indeks daya beda item. Berdasarkan hasil seleksi item dapat disimpulkan bahwa ada 41 item gugur dari 72 item skala motivasi berprestasi, sedangkan skala persepsi dukungan sosial keluarga terdapat 9 gugur dari 48 item. Pada skala persepsi dukungan sosial keluarga, 39 item yang tidak gugur disama-ratakan karena jumlah item per indikator sebelum uji coba seimbang. Pada skala motivasi berprestasi, item per indikator.
(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. tidak dapat disama-ratakan karena terdapat banyak item yang gugur. Rincian blueprint setelah seleksi item dapat dilihat pada tabel 4 dan 5. Tabel.4 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi Setelah Seleksi Item Item Komponen Indikator Favorable Unfavorable Memilih tugas dengan 4, 33, 54, 20, 1, 11, 50, 24, tingkat kesulitan sedang 49, 68 31, 40 Pemilihan Memiliki kinerja yang baik Tugas ketika memilih tugas 3, 29, 71 5, 21, 66 dengan tingkat kesulitan sedang Bekerja sendiri dan bersaing untuk lebih unggul dari 22, 26, 45 13, 48, 62 yang lain Aktif mencari informasi 10, 39, 43 6, 15, 60 baru Inovatif Unggul pada bidang yang 8, 51, 57 19, 28, 41 diminati Mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda dan 18, 25, 47 34, 55, 58 efisien Senang berada di bawah situasi yang langsung 27, 36, 42 7, 9, 52 mendapatkan umpan balik Umpan balik kinerja Menyukai kritik dan saran dari orang yang 32, 35, 37 56, 61, 70 berkompeten Menyukai situasi atau tugas yang menuntut 2, 12, 14 53, 59, 64 tanggungjawab pribadi atas Bertanggung hasil-hasilnya jawab Merasa puas dapat menyelesaikan tugas dengan 17, 63, 72 16, 23, 44 baik Bertahan ketika tugas Tekun 30, 38, 69 46, 65, 67 semakin sulit Total *Nomor yang dicetak tebal adalah item yang gugur.. Jumlah 5. 1. 0 0 4 2. 2. 3. 4. 4 6 31.
(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Tabel.5 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial Keluarga Setelah Seleksi Aitem Item Komponen Indikator Jumlah Favorable Unfavorable Aliansi yang Mengandalkan bantuan 6, 14, 23, 8, 26, 39, 45 5 handal nyata atau langsung. 33 Bimbingan. Jaminan layak. nilai. Keterikatan. Integrasi sosial. Kesempatan untuk memberikan pengasuhan. Membutuhkan nasehat, informasi, arahan, dan umpan balik.. 9, 13, 24, 32. 1, 12, 42, 43. 5. Menginginkan pengakuan atau penghargaan.. 2, 7, 21, 36. 16, 17, 31, 38. 5. Membutuhkan kasih sayang, cinta, rasa empati, peduli, perhatian, hal-hal positif, dan dorongan.. 10, 28, 29, 48. 3, 22, 34, 40. 5. Membutuhkan ketersediaan orang lain, rasa saling memiliki, perhatian, dan memiliki kesamaan minat.. 27, 44, 46, 47. 11, 15, 25, 35. 5. Merasa dibutuhkan orang lain.. 4, 19, 20, 30. 5, 18, 37, 41. 5. Total. 30. *Nomor yang dicetak tebal adalah item yang gugur dan dihilangkan.. F. Reliabilitas Alat Ukur Pada tahap selanjutnya, data uji coba yang diperoleh dari responden dapat digunakan sebagai data pengujian reliabilitas. Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel cenderung menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya dan tidak akan konsisten dari waktu ke waktu (Azwar, 2010). Penghitungan reliabilitas alat ukur menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur menunjukkan bahwa.
(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. koefisien Alpha Cronbach skala persepsi dukungan sosial sebesar 0.944, sedangkan skala motivasi berprestasi sebesar 0.907. Hal ini menunjukkan bahwa kedua skala reliabel karena memiliki koefisien reliabilitas (rₓₓ᾽) mendekati 1.. G. Metode Analisis Data Teknik analisis data menggunakan korelasi Spearman Rho. Langkah awal untuk melakukan analisis data adalah pengujian asumsi yang meliputi uji normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak distribusi sebaran data variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi. Peneliti menggunakan One Sample KolmogorovSmirnov Test (K-S) untuk melakukan uji normalitas data penelitian. Jika taraf signifikan p > 0.05, maka sebaran data variabel dapat dikatakan normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui pola hubungan variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi linear atau tidak linear. Uji linearitas dilakukan menggunakan bantuan SPSS 22. Jika taraf signifikan p < 0.05, maka pola hubungan kedua variabel dapat dikatakan linear..
(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 2. Uji Hipotesis Peneliti menggunakan korelasi Spearman Rho untuk pengujian hipotesis. Jika taraf signifikansi p < 0.05, maka dikatakan ada hubungan yang signifikan antar kedua variabel. Hipotesis penelitian ini bersifat satu arah, maka penelitian ini menggunakan uji hipotesis one-tailed..
(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitian Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk mengadakan penelitian skripsi. Peneliti datang dengan membawa contoh kuesioner dan surat ijin penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan Kepala Sekolah untuk menentukan hari penelitian. Penelitian dilaksanakan pada hari Senin, 29 Mei 2017 pukul 08:30 sampai 09:30 WIB di SMA Yos Sudarso Cilacap. Peneliti membagikan 71 kuesioner di kelas X A, B, dan C. Peneliti memberi waktu pengerjaan kedua skala setiap kelas sekitar + 20 menit, lalu dikembalikan dengan jumlah yang sama. Proses penelitian dari uji coba alat ukur hingga penelitian yang sesungguhnya dilakukan selama kurang lebih satu bulan. 2. Deskripsi Responden Responden penelitian ini sebanyak 71 siswa kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap tahun ajaran 2016/2017. Jumlah responden laki-laki sebanyak 35 orang, sedangkan perempuan sebanyak 36 orang. Rentang usia responden penelitian antara 15 sampai 18 tahun. Berikut rincian data responden penelitian dapat dilihat pada tabel 6.. 33.
(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Tabel.6 Data Responden Penelitian Kategori XA XB XC laki-laki perempuan 15 16 17 18. Kelas. Jenis kelamin Usia. Jumlah 23 22 26 35 36 4 51 14 2. 3. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penghitungan dengan alat bantu SPSS 22, diperoleh data empiris statistik deskriptif variabel motivasi berprestasi dan persepsi dukungan sosial keluarga yang dapat dilihat pada tabel 7. Tabel.7 Data Empiris Statistik Deskriptif Mean. Std. Deviation. Minimum. Maximum. Motivasi berprestasi. 87.75. 12.650. 69. 122. Persepsi dukungan sosial keluarga. 95.10. 13.582. 57. 120. Uji signifikansi perbedaan mean empiris dan mean teoritis dapat dilihat pada tabel 8..
(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Tabel.8 Data Mean Empiris, Mean Teoritis, dan Standar Deviasi. Motivasi berprestasi Persepsi dukungan sosial keluarga. Mean empiris. Mean teoritis. Sig. (2-tailed) one sample ttest. Std. Deviation. 87.75. 77.5. .000. 12.650. 95.10. 75. .000. 13.582. Berdasarkan data pada tabel, diketahui bahwa taraf signifikansi (2tailed) lebih kecil dari 0.05, mean empiris motivasi berprestasi lebih besar dari mean teoritis (87.75 > 77.5), dan mean empiris persepsi dukungan sosial keluarga juga lebih besar dari mean teoritis (95.10 > 75). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan mean yang signifikan, serta responden memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan persepsi dukungan sosial keluarga yang positif. 4. Reliabilitas Data Penelitian Penghitungan reliabilitas data penelitian menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Hasil penghitungan reliabilitas menunjukkan bahwa skor data penelitian variabel motivasi berprestasi sebesar 0.926 dan persepsi dukungan sosial keluarga sebesar 0.951, sehingga data penelitian kedua variabel dikatakan reliabel dan dapat dipercaya. Skor penghitungan reliabilitas koefisien Alpha Cronbach dapat dilihat pada tabel 9..
(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Tabel.9 Reliabilitas Data Penelitian Motivasi Berprestasi dan Persepsi Dukungan Sosial Keluarga. Cronbach's Alpha. Cronbach's Alpha Based on Standardized Items. N of Items. Motivasi berprestasi. .926. .928. 31. Persepsi dukungan sosial keluarga. .951. .952. 30. 5. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas Peneliti menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test (KS) untuk melakukan uji normalitas data penelitian. Distribusi sebaran data dikatakan normal apabila taraf p > 0.05. Berdasarkan hasil uji normalitas, variabel motivasi berprestasi memiliki taraf signifikansi sebesar 0.007 (p < 0.05), sehingga distribusi sebaran data variabel motivasi berprestasi dikatakan tidak normal. Variabel persepsi dukungan sosial keluarga memiliki taraf signifikansi sebesar 0.064 (p > 0.05),. sehingga distribusi sebaran data variabel persepsi dukungan sosial keluarga dikatakan normal. Rincian hasil penghitungan dapat dilihat. pada tabel 10..
(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Tabel.10 Uji Normalitas Data Penelitian p (Sig.). Sebaran data. Motivasi berprestasi. 0.007. Tidak normal. Persepsi dukungan sosial keluarga. 0.064. Normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas data penelitian menggunakan SPSS 22 uji anova. Taraf signifikansi uji linearitas antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi 0.000 (p < 0.05) dengan taraf F sebesar 152.732. Hal ini menunjukkan bahwa pola hubungan variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi linear. Rincian hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 11. Tabel.11 Uji Linearitas Data Penelitian F (Combined) motivasi berprestasi* persepsi dukungan sosial keluarga (Between Groups). Linearity. Deviation from Linearity. Sig.. 8.201. .000. 152.732. .000. 3.383. .000.
(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 6. Hasil Uji Hipotesis Peneliti menggunakan koefisien korelasi Spearman untuk menguji signifikansi hipotesis antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi. Koefisien korelasi Spearman digunakan karena ada salah satu variabel yang distribusi sebaran datanya tidak normal. Berdasarkan hasil penghitungan, koefisien korelasi sebesar 0.731 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi. Semakin positif persepsi responden terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya. Koefisien determinasi sebesar 0.521. artinya, variabel persepsi dukungan sosial keluarga menyumbang 52.1% terhadap motivasi berprestasi. Rincian hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 12. Tabel.12 Uji Hipotesis Koefisien Korelasi Spearman. Correlation Coefficient. Spearman's rho. motivasi berprestasi* persepsi dukungan sosial keluarga. .731**. Sig. (1tailed). .000. R squared. .521. N. 71.
(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan korelasi persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.731 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada siswa kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap. Semakin positif persepsi dukungan sosial keluarga, maka motivasi berprestasinya semakin tinggi. Sebaliknya, semakin negatif persepsi dukungan sosial keluarga, maka motivasi berprestasinya semakin rendah. Siswa kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap memiliki persepsi yang positif terhadap dukungan sosial keluarga yang diterimanya. Mereka telah merasa menerima bantuan nyata atau langsung, kasih sayang, nasihat, informasi, arahan, dan umpan balik dari keluarganya. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan menjadi penyemangat dalam meraih prestasi pada siswa. Siswa dengan orientasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas yang memiliki tantangan sedang, unggul pada bidang. yang diminati, dan. mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda dan efisien. Siswa dengan orientasi berprestasi tinggi juga mencari situasi di mana mereka dapat menerima umpan balik dan lebih senang menerima kritikan dari evaluator yang berkompeten. Hal ini mampu menjadikan siswa sebagai pribadi yang lebih bertanggung jawab. Selain itu, siswa merasa senang ketika ada pengakuan atau penghargaan dari keluarga terhadap kemampuan dan kualitasnya. Hal ini membuat siswa.
(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. merasa diterima dan dihargai, seperti dipuji oleh keluarga karena telah melakukan sesuatu dengan baik. Dengan demikian, perihal yang telah dipaparkan mampu membuat siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Mean empiris persepsi dukungan sosial keluarga lebih besar dari mean teoritis (95.10 > 75). Mean empiris motivasi berprestasi lebih besar dari mean teoritis (87.75 > 77.5). Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan persepsi yang positif terhadap dukungan sosial keluarga yang diterimanya. Hal ini tidak terlepas dari faktor eksternal yang memengaruhi motivasi berprestasi, yakni hubungan sosial dengan keluarga. Beberapa praktik asuhan orang tua yang positif mampu meningkatkan motivasi berprestasi. Selain itu, kehadiran saudara kandung juga dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang (Steinberg, 2002). Penelitian yang dilakukan Powell dan Steelman (1990; dalam Lestari, 2014) menemukan bahwa jumlah saudara dan jarak kelahiran berdekatan cenderung memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi seseorang. Ada penelitian-penelitian sebelumnya terkait dukungan sosial dan motivasi berprestasi mendukung penelitian ini. Hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi (Devi, 2016; Fadhilah, 2011; Pradhana, 2010; Toding, David & Pali, 2015). Hal ini berkaitan dengan faktor internal yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa, antara lain fisiologis,.
(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. psikologis, dan kematangan fisik. Artinya, dukungan sosial baik dari keluarga maupun lingkungan mampu meningkatkan motivasi berprestasi siswa..
(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara variabel persepsi dukungan sosial keluarga dan motivasi berprestasi pada remaja kelas X SMA Yos Sudarso Cilacap. Hal ini dibuktikan dari taraf koefisien korelasi sebesar 0.731 dan taraf signifikansi (1tailed) 0.000 (p < 0.05). Semakin baik atau positif persepsi responden. terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima, maka semakin tinggi motivasi berprestasinya. Sebaliknya, semakin buruk atau negatif persepsi responden terhadap dukungan sosial keluarga yang diterima, maka semakin rendah pula motivasi berprestasinya.. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. peneliti merasa bahwa ada banyak hal yang dapat ditemukan yang erat kaitannya dengan motivasi berprestasi, tidak hanya dukungan sosial. Oleh karena itu, peneliti berharap agar penelitian selanjutnya mampu menemukan hal menarik yang berkaitan dengan motivasi breprestasi.. 42.
(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. C. Saran 1. Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk menemukan lingkup, situasi, dan responden yang berbeda. Hal ini dikarenakan masih banyak hal yang dapat diperoleh berkaitan dengan motivasi berprestasi. 2. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah ada baiknya mengadakan pertemuan rutin sebulan sekali dengan keluarga murid untuk meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap murid-muridnya. 3. Peneliti. menyarankan. bagi. responden. untuk. mempertahankan. hubungan baik dengan keluarga yang diterima dan semakin meningkatkan motivasi untuk berprestasi..
(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arfianto, I. (2010). Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Panti Asuhan Subulussalam Palembang. Palembang: Universitas Bina Darma. Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orangtua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: Remaja Rosdakarya. Devi, C.P.K. (2016). Pengaruh Persepsi Dukungan Sosial dan Lingkungan Sekolah pada Motivasi Berprestasi Siswa SMA di Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fadhilah. (2011). Penelitian Skripsi: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial dengan Intensi Berwirausaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha 2010 di Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Huffman, Karen dkk. (2000). Psychology in Action 5th Edition. USA: John Wiley & Sons Inc. Iksan, M. (2013). Dukungan Sosial Pada Prestasi Dan Faktor Penyebab Kegagalan Siswa SMP Dan SMA. Malang: Jurnal Psikoislamika Volume 10 Nomor 1 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.. 44.
(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Khairani, H.M. (2013). Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. King, L.A. (2010). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika. Kumalasari, F., & Ahyani, L.N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur Volume 1 No.1 Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus. Lestari, S. (2014). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana. Nurmalasari, Y. (2007). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Penderita Penyakit Lupus. Dikutip 16 november 2016. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2007/Artike l_10502263.pdf Peni, K. (2014). Penelitian Skripsi: Dukungan Sosial Keluarga pada Penderita Kusta. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Pradhana, H.Y. (2010). Penelitian Skripsi: Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi Siswa yang Berasrama di SMA Van Lith Muntilan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Santrock, J.W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2003). Adolescence 6th Edition. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika..
(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Santrock, J.W. (2014). Adolescence 15th Edition. New York: McGraw-Hill Education. Sarafino, E.P. (2008). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions 6th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc. Steinberg, L. (2002). Adolescence 6th Edition. New York: McGraw-Hill Education. Sugiyanto. Pentingnya Motivasi Berprestasi Dalam Mencapai Keberhasilan Akademik. Siswa.. Dikutip. pada. tanggal. 2. Juli. 2017.. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/sugiyanto-mpd/pentingnyamotivasi-berprestasi-dalam-mencapai-keberhasilan-akademik-siswa.pdf Sugiyono. (2015). Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan Fungsi dan Teori. Yogyakarta: CAPS. Suryani, E.R. (2010). Motivasi Berprestasi Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2009. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Toding, W.R., David, L., & Pali, C. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado: Jurnal e-Biomedik (eBm) Volume 3 Nomor 1 Universitas Sam Ratulangi. Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI. Wentzel, K.R., & Wigfield, A. (2009). Handbook of Motivation at School. New York: Routledge..
(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Widanarti, N., & Indati, A. (2002). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Self Efficacy Pada Remaja Di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada No.2: 112 – 123. Woolfolk, E. A. (2004). Educational Psychology 9th Edition. Boston: Allyn and Bacon..
(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN 1. SKALA UJI COBA. 48.
(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. Skala Penelitian Kegiatan Belajar Di Sekolah. Disusun oleh: Florentina Prastika Kurniasari 109114003. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017.
(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Florentina Prastika Kurniasari NIM. : 109114003. Dengan ini saya mengajukan permohonan kesediaan teman-teman untuk mengisi skala penelitian yang telah saya buat. Saya mohon teman-teman untuk membaca pernyataan-pernyataan dengan cermat dan berikan tanda silang (x) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia. Pernyataan ini tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Oleh karena itu, saya berharap teman-teman mengisi skala ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan teman-teman saat ini. Pengisian skala ini bermanfaat untuk membantu teman-teman menyadari dan mengenal diri sendiri. Selain itu, jawaban teman-teman dapat membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Saya menjamin data diri dan jawaban temanteman dirahasiakan. Atas perhatian teman-teman, saya mengucapkan terima kasih.. Hormat saya,. Florentina Prastika Kurniasari.
Garis besar
Dokumen terkait
Sumber: Olahan Data Lapangan, 2017 Tabel di atas dapat di lihat bahwa respon narapidana terhadap sarana olahraga di Rumah Tahanan (RUTAN) Teluk Kuantan adalah 64
Konsumen dikatakan puas apabila kinerja suatu produk tersebut minimala sama dengan harapannya, beberapa indikator yang diadopsi dari penelitian Ali Türkyilmaz
Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk meningkatkan kualitas layanan
a) Bahwa apabila suatu saat nanti terjadi wanprestasi oleh debitur yang pada akhirnya akan diambil tindakan hukum melalui proses peradilan, maka apabila debitur/nasabah
Dalam rangka meneliti dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari pembagian dividen terhadap harga saham perusahaan dan seberapa besar pengaruhnya, maka masalah yang
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke objek-objek tersebut, maka dapat menjadi stimulus bagi wisatawan yang ingin menikmati jenis wisata sejarah di
Dengan memasukkan kedua karaktersistik tersebut sebagai variabel kontrol dalam hubungannya antara knowledge management terhadap kinerja industri kreatif melalui tahap
Pembudidayaan tanaman semangka terbilang cukup mudah, bagi seorang petani sama halnya dengan budidaya tanaman buah yang lain.Hal yang perlu diperhatikan dalam