• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII MIKOTOKSIN. Universitas Gajah Mada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VIII MIKOTOKSIN. Universitas Gajah Mada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Gajah Mada BAB VIII

MIKOTOKSIN

MIKOTOKSIN : Hasil metabolisme (metabolit sekunder) yang diproduksi oleh jamur dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia dan hewan.

MIKOTOKSIKOSIS : Gejala keracunan yang diakibatkan oleh tertelannya makanan yang terkontaminasi mikotoksin.

JAMUR YANG TERDAPAT PADA MAKANAN:

JAMUR LADANG : Altenaria, Fusarium, Helminthosporium, dan

Cladosporium

JAMUR GUDANG : Penicillium, Aspergillus, dan Sporandonema

JAMUR YANG TUMBUH KARENA KERUSAKAN PANGAN YANG SUDAH LANJUT : Rhizopus, Neurospora, Aspergllus Penicilium

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN JAMUR: Kadar air

Suhu penyimpanan Lama penyimpanan Jumlah awal jamur Aktivitas serangga

Kebanyakan mikotoksin dihasilkan oleh : Penicillium, Aspergilus dan Fusarium. Jumlah dan jenis mikroflora mempengaruhi mutu pangan

Dengan mengetahui jumlah dan jenis jamur diketahui tingkat kontaminasi mikotoksin pada pangan.

Uji mikotoksikologi pangan :

Isolasi jamur menggunakan media yang sesuai mengetahui jenis dan jumlah

(2)

UNTUK MENCEGAH KONTAMINASI MIKOTOKSIN Mencegah pertumbuhan jamur sejak awal

Pengujian kandungan mikotoksin pangan dan pembua terkontaminasi toksin

Inaktivasi mikotoksin yang ada pada pangan dengan atau enzimatik .

Identifikasi selanjutnya terhadap kemungkinan terbentuknya mikotoksin baru

Paling praktis dan mudah INTOKSIKASI KRONIS INTOKSIKAI AKUT

PEMBENTUKAN MIKOTOKSIN: Dan Asam Amino

Contoh: Gliotoksin oleh Dan Jalur Mevalonat:

UNTUK MENCEGAH KONTAMINASI MIKOTOKSIN Mencegah pertumbuhan jamur sejak awal

Pengujian kandungan mikotoksin pangan dan pembuangan bagian yang terkontaminasi toksin

Inaktivasi mikotoksin yang ada pada pangan dengan cara kimia, fisik , Identifikasi selanjutnya terhadap kemungkinan terbentuknya mikotoksin Paling praktis dan mudah

PEMBENTUKAN MIKOTOKSIN:

Amida atau Peptida

oleh Gliocladium fimbriatum Roquefortin oleh p. roqueforti Dan Jalur Mevalonat:

ngan bagian yang cara kimia, fisik , Identifikasi selanjutnya terhadap kemungkinan terbentuknya mikotoksin

(3)

Dari jalur Asetat - Malonat: Contoh:

• Aflatoksin • Sitrinin • Okratoksin

Dari jalur Asam Shikimat: Xantocilin oleh

STRUKTUR AFLATOKSIN MENGANDUNG CINCIN KONFIGURASI LAKTON.

Jika terkena sina UV bersifat fluorescens biru atau h Ternak yang makan biji

mengandung aflatoksin M

Aflatoksin sedikit larut dalam air

Dapat diekstrasi dengan campuran khloroform aseton 70% dalam air.

Dengan TLC silica gel dan pelarut khloroform Malonat:

dari A. flavus dari P citrinum dari A. ochraccus jalur Asam Shikimat:

Xantocilin oleh P. notatum

STRUKTUR AFLATOKSIN MENGANDUNG CINCIN BIFURAN DAN KONFIGURASI LAKTON.

bersifat fluorescens biru atau hijau.

yang makan biji-bijian yang terkontaminasi aflatoksin, susunya dapat mengandung aflatoksin M1 dan M2.

Aflatoksin sedikit larut dalam air

Dapat diekstrasi dengan campuran khloroform - methanol (97; 3) ata7 larutan 70% dalam air.

TLC silica gel dan pelarut khloroform - methanol (97: 3)

BIFURAN DAN

bijian yang terkontaminasi aflatoksin, susunya dapat

(4)

Rf “ “ “ “ “

Organ yang paling banyak diserang AFLATOKSIN:

Jamur penghasil : Aspergillus flavus

Aspergillusparasiticus

Pangan : Serealia, Kacang

Aflatoksin B1 “ B2 “ G1 “ G2 “ M1 “ M2

Organ yang paling banyak diserang HATI

Aspergillus flavus Aspergillusparasiticus

Serealia, Kacang-kacangan, rempah-rempah

0,56 0,53 0,48 0,46 0,40 0,30

(5)

Universitas Gajah Mada

JALUR KONTAMINASI AFLATOKSIN SIFAT AFLATOKSIN:

Kondisi optimum pembentukan aflatoksin 2,5 - 3°C, 2-3 minggu. Kelembaban 88 - 95%, aerasi baik.

Jika tumbuh pada beras, gandum, kacang tanah, jagung, kedelai, produksi mg/g.

Dengan medium YES (Yeast Extract Sucrose) 2% yeast extract dan 20% sukrosa, Aspergilus flavus 200 - 300 mg Aflatoksin per liter medium.

MIKOTOKSIN FUSARIUM

ZEARALENON

Jamur penghasil: F monliforma dan F. graminearum

Jamur mengkontaminasi serealia dan jagung (terutama kadar air 20%) Berwarna merah jambu atau kuning.

Toksin larut dalam aseton, alkohol, khloroform, alkali encer dan eter. Toksin tidak larut dalam air.

Fluorens biru hijau di bawah UV LDo50 20g/kg

TRIKOTESEN

Jamur penghasil: F graminearum dan F solanum Tumbuh pada jagung, sorghum, beras dn kedelai. Toksin tak berwarna.

Tidak menyerap UV Beracun LD50 5,2 mg/kg

MIKOTOKSIN LAIN

PSORALEN

Jamur penghasil : Selerotinia selerotiarum Penyebab dermatitis fototoksin

Konsentrasi efektif 10µg / inci2 Diproduksi pada suhu > 150°C.

(6)

Universitas Gajah Mada ERGOTOKSIN

Jamur penghasil: CIaviceps purpurea

Jamur tumbuh pada serealia menyebabkan pembengkakan pada biji. ci Sifat toksin halusinogenik

MIKOTOKSIN FENICILLIUM ASAM PENISILAT

Jamur penghasil : P. viridicatum dan P. puberulum Toksik dan bersifat karsinogenik

Konidia hijau tua, di bawah koloni warna orange, coklat atau ungu. Larut dalam air panas, alkohol dan khloroform.

Tidak larut diam petroleum eter dan heksana Fluorescensi biru di bawah UV

Sebagai antivirus dan antibakteri SITRININ

Jamur penghasil: P citrinum dan p. notalum Konidia biru hijau, bagian bawah: kuning cerah. Mudah diproduksi jika jamur tumbuh pada beras. Kristal berwarna kuning

Larut dalam pelarut organik dan air. PATULIN

Jamur penghasil : P. patulum Koloni abu-abu hijau

Jamur terdapat pada sayuran dan buah yang busuk.

Larut dalam air dan sangat larut dalam etil asetat dan larut dalam pelarut organik yang lain, kecuali petroleum eter.

Bersifat karsinogenik dan mutagenik. RUBRATOKSIN

Jamur penghasil: P. rubrum

Konidia berwarna kuning, orange sampai merah. Bawah koloni: merah bata Jika tumbuh pada pangan mudah diketahui, karena membentuk pigmen merah.

(7)

Universitas Gajah Mada Dapat diekstrasi dengan effi asetat

DAYA RACUN AFLATOKSIN: • Bersifat karsino genik • Bersifat multigenik

• Senyawa yang sangat beracun Yang paling beracun: B1

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN AFLATOKSIN: • Senyawa yang sangat tahan panas

• Minyak mentah kacang-kacangan sering mengandwig aflatoksin. Pengaruh perlakuan pemanasan, pemumian, hidrogenasi dan pemutihan .. dapat mengurangi:

Pemanasan 10’ suhu 120°C/150°C 50% 10’ suhu 200°C 69% 10’ suhu 250°C 96%

Kandungan aflatoksin pada pangan yang dapat diterima :15 ppb, pada pakan: 20 ppb

OKRATOKSIN oleh Aspergillus ochraceus

• Sering ditemukan pada beras, jagung, gandum, sorgum, kedelai dan kacang tanah.

• Suhu optimum produksi 20°C

• Dapat dihasilkan okratoksin A dan BCB dan Situs • Okratoksin A juga dihasilkan oleh Aspergilus veridicatum • Tidak berwarna

• Okratoksin A dapat ditemukan pada hasil ikan yang difermentasi / ikan asin. • Konidia Aspergilus ochraccus berwarna kuning gelap.

• Okratoksin A sangat beracun Toksin aspergillus yang lain:

• Sterigmatosistin • Asam kojat • Asam tereat • Fumigatin • Asam aspergilat

(8)

JAMUR : Amanita A. phallodies A. vema A. citrina A. muscaria Beda dengan jamur yang

Spora dan insang terdapat di Payung mudah dilepas dan batang. Mempunyai annulus / cincin pada batang.

Amanita putih dan hijau: 95% penyebab keracunan

Amatoksin menimbulkan gejala setelah tertelan beberapa jam kemudian. Kernatian disebabkan oleh kerusakan sel

Yang termasuk amatoksin

Amatoksin lebih toksik

10-Yang termasuk palotoksin:

Paloinin Palisin Palosidin Palin

Jamur Amanita mengandung 10 mg

dan delta amanitin 0,5 mg per 100 g bahan segar. RACUN MUSHROOM Amanita

A. phallodies : warna hijau A. vema : warna putih A. citrina : kuning A. muscaria

Beda dengan jamur yang edible

Spora dan insang terdapat di bagian bawah tudung. Payung mudah dilepas dan batang.

Mempunyai annulus / cincin pada batang.

Amanita putih dan hijau: 95% penyebab keracunan

Amatoksin menimbulkan gejala setelah tertelan beberapa jam kemudian. Kernatian disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati.

Yang termasuk amatoksin -- -- dan gama amanitin amanin. -20 dan palotoksin.

Yang termasuk palotoksin:

mengandung 10 mg paloidin, 8 mg 8 ∂ amanitin, 5 mg delta amanitin 0,5 mg per 100 g bahan segar.

Amatoksin menimbulkan gejala setelah tertelan beberapa jam kemudian.

(9)

Universitas Gajah Mada A. muscaria kurang toksik dan pada A. palloides. Jamur ini dapat digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Pembantu Dekan I memiliki user privileges dengan kewenangan akses data Data Mahasiswa, Riwayat Registrasi, Alumni, Data Akademik Mahasiswa (Lihat kumpulan KHS, Cetak KHS,

Kabupaten Jombang bagian utara adalah bagian dari pegunungan kapur yang memiliki tanah relatif kurang subur, sebagian besar mempunyai fisiografi yang mendatar dan

Intensitas mukopolisakarida asam pada tunika mukosa tepatnya stratum korneum lamina epitel dan submukosa retikulum lebih tinggi dibandingkan rumen dan omasum sebab

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi penganggaran pada Dinas di Kabupaten Klungkung maka kesenjangan anggaran akan meningkat, dan jika

Barongan yang letaknya sangat terpencil dan kondisi pasar yang belum baik menyebabkan para pedagang merasa keberatan untuk membayar retribusi sesuai dengan peraturan daerah

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Bernasis Potensi Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Di Pedesaan Gunung Kidul.. Jurnal

Marilah kita memandang pada kesabaran Allah pada diri kita itulah kekuatan agar kita juga berlaku sabar terhadap orang lain... Hal- 3

menurun. Adapun kadar air terendah yang dapat dicapai untuk setiap proses pengeringan disebut kadar air kesetimbangan. Besarnya kadar air kesetimbangan bahan