• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan tahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan tahun 2013."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 10/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015

P

ERTUMBUHAN

P

RODUKSI

I

NDUSTRI

M

ANUFAKTUR

T

AHUN

2014

I

NDUSTRI BESAR SEDANG

(

IBS

)

NAIK

2,10

PERSEN

,

DAN INDUSTRI MIKRO KECIL

(

IMK

)

NAIK

1,51

PERSEN

A. I

NDUSTRI

B

ESAR DAN

S

EDANG

(IBS)

I.

Pendahuluan

Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan IV ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2014 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI) terbaru tahun 2009 menurut International

Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008.

Kode KBLI yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit.

Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 3 (tiga) jenis industri antara lain industri makanan (kode 10), industri minuman (kode 11), dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22).

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan tahun 2013.

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) pada triwulan IV tahun 2014 mengalami penurunan produksi sebesar 1,95 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013.  Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan (q-to-q) pada triwulan IV tahun

(2)

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan IV tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 1,95 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2013, sedangkan untuk pertumbuhan nasional mencapai 5,44 persen. Penurunan ini dialami oleh dua jenis industri, yaitu:

- Industri Minuman (kode 11), turun sebesar 17,08 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 2,82 persen.

- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), turun sebesar 11,45 persen, demikian juga terjadi penurunan angka pertumbuhan nasional sebesar 3,87 persen.

Adapun jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan IV tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013 adalah Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 0,47 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 6,43 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan IV Tahun 2014

Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Provinsi Jambi Indonesia 1 10 Industri Makanan

Manufacture of food products 0,47 6,43 2 11 Industri Minuman

Manufacture of beverages -17,08 2,82

3 22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics

Products

-11,45 -3,87

I B S (Industri Besar dan Sedang) -1,95 5,44

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan IV tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan triwulan III tahun 2014. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional mengalami kenaikan sebesar 1,59 persen.

Jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan IV tahun 2014 dibandingkan triwulan III tahun 2014, adalah :

- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), turun sebesar 12,36 persen. Demikian juga untuk angka pertumbuhan nasional turun sebesar 3,76 persen. Penurunan ini disebabkan adanya melemahnya permintaan dan pengaruh perekonomian global dimana persediaan stok karet untuk industri di beberapa negara tujuan ekspor masih terpenuhi. Hal tersebut berdampak terhadap stabilitas harga komoditas dan produksi. Pengaruh cuaca yang berlangsung selama triwulan IV serta kualitas/mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sebagai penentu daya saing karet alam di pasar international juga turut andil dalam produktifitas tersebut.

(3)

- Industri Minuman (kode 11), turun sebesar 7,50 persen, begitu pula dengan pertumbuhan nasional turun sebesar 2,15 persen. Jenis industri minuman ini didominasi oleh perusahaan air minum dalam kemasan. Penurunan ketersediaan bahan baku dan ketatnya persaingan disinyalir menjadi penyebab penurunan produksi air minum dalam kemasan pada triwulan IV tahun 2014 ini.

Untuk industri yang mengalami kenaikan adalah sebagai berikut :

- Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 1,94 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 1,45 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit (CPO/Crude Palm Oil) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Adanya permintaan komoditas tersebut di pasar global turut berperan dalam pertumbuhan produksi industri makanan.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan IV Tahun 2014

Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Provinsi Jambi Indonesia 1 10 Industri Makanan

Manufacture of food products 1,94 -1,45 2 11 Industri Minuman

Manufacture of beverages -7,50 -2,15

3 22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics

Products

-12,36 -3,76

I B S (Industri Besar dan Sedang) -0,02 1,59

IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Tahunan

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang selama tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan pertumbuhan produksi tahun 2013. Sedangkan untuk pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional juga mengalami peningkatan sebesar 4,74 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per jenis industri dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Tahun 2014 Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Tahunan (%) Provinsi Jambi Indonesia 1 10 Industri Makanan

Manufacture of food products 5,84 10,56 2 11 Industri Minuman

Manufacture of beverages -8,78 2,91

3 22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics

Products

2,36 0,66

(4)

Peningkatan dialami oleh 2 (dua) jenis industri berikut :

- Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 5,84 persen, sementara angka pertumbuhan nasional juga mengalami peningkatan sebesar 10,56 persen.

- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), naik sebesar 2,36 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional hanya mencapai 0,66 persen.

Penurunan pertumbuhan juga dipengaruhi oleh Industri Minuman (kode 11), turun sebesar 8,78 persen, sementara pertumbuhan nasional naik sebesar 2,91 persen.

B. I

NDUSTRI

M

ANUFAKTUR

M

IKRO DAN

K

ECIL

(IMK)

I.

Pendahuluan

Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31).

II.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan

IV Tahun 2014

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan IV Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 7,41 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013. Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 6,02 persen.

Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain :

- Industri makanan (kode 10), naik sebesar 20,14 persen. Sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional hanya meningkat sebesar 7,60 persen.

- Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 12,27 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 2,79 persen.

 Pertumbuhan produksi IndustriManufaktur Mikro dan Kecil tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 1,51 dibandingkan dengan tahun 2013

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan IV tahun 2014 naik sebesar 7,41 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013.

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan IV tahun 2014 naik sebesar 3,58 persen dibandingkan dengan triwulan III tahun 2014.

(5)

- Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 4,00 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 2,06 persen.

- Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 2,65 persen, sementara angka pertumbuhan nasional turun sebesar 5,59 persen.

- Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 1,68 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 4,12 persen.

- Industri furniture (kode 31), naik sebesar 0,45 persen, sementara angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 12,12 persen.

Adapun penurunan terjadi pada Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 13,98 persen. Sementara angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar8,68persen.

Tabel 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan IV Tahun 2014

Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) Triwulanan (y-on-y) Provinsi Jambi Indonesia

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 20,14 7,60

2 14 Industri Pakaian Jadi -13,98 8,68

3 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

12,27 -2,79

4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 4,00 -2,06

5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 2,65 -5,59

6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 1,68 -4,12

7 31 Industri Furnitur 0,45 12,12

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 7,41 6,02

III.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan

IV Tahun 2014

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan IV tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 3,58 persen dibandingkan dengan triwulan III tahun 2014. Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 2,39 persen pada triwulan IV tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2014.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut :

(6)

Tabel 5

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan IV Tahun 2014

Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) Triwulanan (q-to-q) Provinsi Jambi Indonesia

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 4,97 3,01

2 14 Industri Pakaian Jadi -2,94 4,81

3 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

-1,59 -0,38

4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia -6,63 3,74

5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 3,49 0,85

6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 12,81 2,12

7 31 Industri Furnitur -1,83 4,14

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 3,58 2,39

Jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan IV tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2014 adalah sebagai berikut :

- Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 12,81 persen. Demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami kenaikan sebesar 2,12 persen.

- Industri makanan (kode 10), naik sebesar 4,97 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 3,01 persen.

- Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 3,49 persen. Demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,85 persen.

Adapun jenis industri yang mengalami penurunan adalah :

- Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar 6,63 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 3,74 persen.

- Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 2,94 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 4,81 persen.

- Industri furniture (kode 31), turun sebesar 1,83 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 4,14 persen.

- Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 1,59 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami penurunan sebesar 0,38 persen.

(7)

IV.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Tahun 2014

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (c-to-c) selama periode bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2014 yang juga merupakan pertumbuhan selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Sedangkan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami peningkatan sebesar 4,91 persen untuk periode selama bulan Januari sampai Desember tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Selama Tahun 2014

Provinsi Jambi

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) Tahun 2014

Provinsi Jambi Indonesia

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 8,55 7,65

2 14 Industri Pakaian Jadi -6,19 4,00

3 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

11,87 -1,26

4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 5,36 -1,55

5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -2,19 -4,24

6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 2,29 0,18

7 31 Industri Furnitur 3,43 6,30

IMK (Industri Mikro dan Kecil) 1,51 4,91

Jenis industri yang mengalami peningkatan terjadi pada beberapa jenis industri antara lain :

- Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), naik sebesar 11,87 persen. Sementara untuk angka pertumbuhan nasionalnya turun sebesar 1,26 persen.

- Industri makanan (kode 10), naik sebesar 8,55 persen. Demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang juga naik sebesar 7,65 persen.

- Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), yang naik sebesar 5,36 persen, sementara angka pertumbuhan nasional juga turun sebesar 1,55 persen.

- industri furniture (kode 31), yang naik sebesar 3,43 persen. Sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 6,30 persen.

(8)

- Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 2,29 persen. Namun demikian angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen.

Jenis industri yang mengalami penurunan adalah pada jenis :

- Industri pakaian jadi (kode 14), turun sebesar 6,19 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 4,00 persen.

- Industri barang galian bukan logam (kode 23), turun sebesar 2,19 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional juga mengalami penurunan yaitu sebesar 4,24 persen.

CATATAN TEKNIS

Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia.

Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih.

Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).

Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon).

Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang.

Referensi

Dokumen terkait

kualitas, sehingga produk yang dibuat memenuhi harapan mahasiswa sopan, cermat, inovasi, orientasi mutu, kerja keras, berami, dan mandiri tidak dilaksanakan dalam tahapan

Di dalam estetika (filsafat keindahan), keindahan adalah sebuah prinsip yang penting yang membuat suatu karya seni yang bersifat indrawi (konkret) dapat

Fungsi perencanaan dan penganggaran yang sebagian berada di Departemen Keuangan dan sebagian lainnya di Bappenas sudah selayaknya disatu padukan dengan menggabungkan kedua

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Hasil menunjukkan bahwa metode yang diusulkan yakni ensemble least square support vector machine lebih baik dibandingkan dengan metode lainnya dengan persentase tingkat accuracy,

[r]

“Haroa” sebagai sebuah tradisi dan merupakan rumpun media tradiosional adalah merupakan salah satu media dakwah efektif yang digunakan oleh tokoh agama (khatibi, lebe)